Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Dilema Sebuah Hati

EPILOG



FOR EVER AND AFTER



Suara anak-anak yang sibuk dengan teriakan dan tertawa memenuhi halaman depan rumah Jafar, dua buah mobil berjejer dalam kondisi siap untuk jalan, Alphard berwarna hitam milik Jafar dan CRV putih milik Adiba terlihat siap untuk jalan

“kaka ama abang sama ayah dan mami yah….” Komando Adiba

“Ade dimana?” tanya Arvind

“ade sama nenek dan Umi….” Ujar Anissah

“yah, kalo gitu kaka sama Umi aja…..”

“lho…..”

“khan kaka maunya sama Ade….”

“penuh mobil abah lho….”

“ih, Mami nanti ade nangis kalau kaka jauh dari dia…..” kilah Arvind seolah membenarkan keinginannya untuk semobil dengan adiknya

Arvind lalu dengan cepat menggandeng tangan tantenya Linda, sebelum maminya memerintahkan lain.

“ayo Aunty……”

Dia segera masuk ke mobil dan duduk dibelakang, sekaligus menarik tangan tantenya Linda, bersama kakaknya Ravi, mereka bertiga di belakang. Sementara Umi dan neneknya di tengah, Jafar di depan bersama sopir, sehingga menyisahkan Adiba dan Aslan di mobil CRV. Adiba dan Aslan hanya geleng kepala serta dijadikan bahan lucu-lucuan oleh tantenya dan juga Abah dan Umi.

Dan akhirnya mereka pun segera bergerak keluar dari kompleks rumah secara beriringan, menuju ke pintu tol Bekasi Barat, lalu bergerak ke arah timur, menuju ke sebuah lokasi di Kawasan Karawang.

Dan mobil ini pun tidak lama keluar dari pintu Tol Karawang Barat, dan masuk ke Kawasan Pemakaman mewah di San Diego Hill.



**************************

“selamat pagi, De…….” Sapa Adiba

Dia meletakkan sebuah karangan bunga di makam di depannya.

Airmatanya tanpa sadar turun di pipinya

“maaf kakak baru bisa datang sekarang……”

Semua terdiam dan kemudian khusuk membacakan doa, dan bahkan Arvind dan Ravi pun hanya bisa diam sambil memperhatikan seluruh keluarganya yang hadir, sehingga hanya bisa diam dan terpekur melihat ayah ibunya dan kakek neneknya.

Suasana hati Adiba benar-benar kali ini bergejolak saat melihat makam adiknya yang sangat dia cintai. Menikahi Aslan adalah hal yang mustahil dia lakukan di awalnya, meski takdir dan arah hidupnya membawa untuk kemudian menuntunnya dari sebuah benci yang luar biasa dalam dan lalu akhirnya mencintai suami mendiang adiknya dengan hebatnya seperti sekarang ini.

“kalau kakak banyak salah…. “

Suaranya pelan dan bergetar

“ kaka minta maaf yah De…….”

Tangan Aslan membelai punggung sang istri dengan lembut.

Keluarga seperti membiarkan Adiba menumpahkan semua emosinya, dari menangis hingga kini mulai agak tenang. Setidaknya mereka kini sedikit lega karena akhirnya bisa menengok makam mendiang yang sudah lama tidak ditengok oleh mereka semua.

Lalu…..

“de Alma….. ini Bunda Fia sayang….” Bisik Adiba ke anaknya yang hanya diam dalam gendongan Maminya

“Bunda Fia…. Ini Dede Alma….. Almahyra Noura Syahril nama lengkapnya……”

Aslan hanya termenung melihat istrinya yang sedang mencoba memperkenalkan kedua wanita yang penuh arti dalam hidupnya itu.

Mendiang adalah masa lalu yang akan selalu hidup dalam kenangannya…..

Sedangkan Alma adalah gadis kecil titipin Allah untuk dia jaga hingga masa depannya kelak……

Tidak lama kemudian seperti biasa, mereka sekeluarga berfoto bersama di makam mendiang Nafia, dari hanya Adiba dan Alma, mereka berlima sekeluarga, hingga full team yang hadir ikut berfoto bersama di depan makan Nafia

“restui kami selalu, De……” bisik Adiba kembali

“ kiranya semua hal baik yang pernah kamu bawa dalam hidupmu…. Bisa kembali hadir dalam diri Alma kelak…….”

Hari kemudian beranjak siang.

Meski agak berat bagi mereka untuk beranjak, namun panas yang mulai naik karena matahari datang menyapa semakin tinggi, membuat mereka harus segera kembali untuk melanjutkan hidup mereka.

Dan sambil berjalan ke arah parkiran mobil, sesekali Adiba dan juga Aslan menengok ke belakang.

Sebuah restu selalu mereka nanti, meski Nafia sudah berpulang bertahun tahun yang lalu, namun tetap saja sebuah asa indah, agar semua nilai hidup yang pernah ditanamkan oleh Fia, bisa mereka bawa dan wariskan untuk anak-anak mereka kelak. Sebuah cinta tulus, rasa sayang dan hormat ke semua orang, serta sikapnya yang senang membantu orang.

Dan Aslan pun seperti merasa bahwa mata sang mendiang seerti sedang menatapnya, dengan tatapan penuh senyuman ketulusan.

Senyuman indah yang dari awal dia kenal

Senyuman yang dia temui saat dia bertemu kembali di Sumarecon Mall untuk pertama kalinya setelah sekian tahun dia menepi ke Makasar dan Kendari

Dan juga senyuman indahnya meski di ujung ajal menjemputnya

Dan deruman mobil kemudian keluar dari area pemakaman, seakan memberi tanda yang jelas bagi dua dunia yang kini berbeda, meski ada sebuah cinta yang besar menyelubunginya, namun tetap saja, dunia yang terbentang jauh, berbeda langit dan alam, kini menjadikan cinta itu hanya sebuah kenangan indah yang hanya bisa dikenang, bahwa dalam hidup pernah hadir sebuah cinta, sebuah kasih sayang tulus, yang dari dia hidup hingga dia berpulang, sudah membuat banyak efek positif dan tanpa sadar sudah merubah banyak hal dalam keluarga besar mereka.

Dan cinta itu adalah sebuah cinta tulus…. Milik sosok abadi dalam ingatan mereka…. Cinta sang mendiang…. Nafia Almahyra Kareem Syahril…..



T A M A T



Suatu saat nanti, kita akan bertemu di kehidupan yang lebih lanjut jika Allah ijinkan, maka satu keinginan aku, ialah untuk bisa mengenalmu, dan bisa merasakan serta memberi rasa yang sama kepadamu, Ayah…..

Suatu cinta yang dahsyat sedahsyat lautan yang tidak pernah berhenti mencumbui pantai meski selalu didorong ke tengah….

Dan setulus Matahari yang tetap menyinari bumi, meski sering dihalangi oleh mendung dan gelapnya malam, tapi tetap tulus dan selalu muncul di ufuk timur setiap pagi……



Medio 2018



Love you always

Fia
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd