Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Dilema Sebuah Hati

cerita yg menarik
 
Terakhir diubah:
Hayo loh suhu @Elkintong di tagih terus, siapa suruh bikin cerita yang bagus dan bikin penasaran, kan jadinya di tagih terus hahaaa
 
Bimabet
PART VI



Kali Pertama




Penerbangan lewat Citilink kali ini berjalan mulus setelah lepas landas pukul 11.00 WIB dan akan landing di Bali pukul 14.00 WITA. Sesekali goncangan pesawat saat melewati cuaca yang kurang baik, namun pada umumnya penerbangan ini sangat dinikmati oleh penumpangnya.

Aslan melirik ke sampingnya, dan Endah nampaknya juga tidak bisa tidur sepanjang perjalanan yang sudah melewati setengah perjalanan. Kentang goreng dan burger yang dibeli di bandara tadi juga belum tersentuh, hanya air mineral yang terbuka dan mereka minum.

“mau?”

Endah menggeleng

“nanti aja….”

“ini kurang dari sejam lagi nyampe lho……”

“iya, nanti aja…. Abang aja yang makan dulu….”

“tadi udah makan dikit kentangnya….”

Endah kembali tersenyum. Wajah mulus dan cantik tanpa riasan kali ini terlihat lebih natural. Mata indahnya juga berbinar indah, rasanya wajar jika dulu sempat Nafia menjodohkannya dengan dirinya, wanita ini memang punya daya tarik tersendiri secara alami

“merasa bersalah…?” tanya Aslan lagi lembut

Endah menggeleng cepat

Tatapan Aslan seperti menuntut sebuah jawaban

“justru aku senang bisa bareng sama abang….. karena kalo sudah nikah past sulit buat aku untuk bisa jalan seperti ini…..” ujarnya lembut sambil kemudian menggigit bibirnya.

Aslan tersenyum melihat ekspresi Endah

“abang pasti merasa gitu…..”

Hanya senyuman misterius yang dia terima sebagai jawaban

Jendela pesawat yang dibuka covernya setengah membuat tatapan Aslan keluar berkelana bersama rombongan awan yang menyelimuti sepanjang perjalanan diatas ketinggain ribuan kaki ini. Entah apa yang di benaknya kali ini.

Ada rasa gundah dan rasa bersalah dalam hatinya

Namun tentu meski berat baginya, dia harus mulai belajar menerima sisi lain dari sebuah kehidupan

Lalu mengapa harus dengan Endah?

Kenapa tidak dengan Rani?

Secara fisik Rani bukanlah sembarangan gadis. Kecantikan dan kecerdasannya sungguh sangat mengagumkan banyak orang. Gadis itu pun secara gambang sering mengungkapkan keinginannya untuk bisa jalan bersama Aslan, baik ke Jakarta, Bali, bahkan ke Singapore yang jaraknya hanya hitungan jam dari Makasar.

Entah kenapa kemudian dia malah membuat janji yang bertolak belakang dengan keinginan dia selama ini untuk tetap menjaga hatinya untuk Nafia.

Kesetiaannya dan rasa sayangnya ke Nafia selama 3 tahun nyaris tak tersentuh. Dia bagaikan menjadi sosok gila dibalik sebuah kewajaran akan kemustahilan adanya sebuah cinta setangguh ini. Cara dia untuk tetap menghargai perasaannya ke Fia bahkan tidak hanya kagum saja yang terucap, tapi keprihatinan dari orangtuanya, bahkan mantan mertuanya akan rasa yang selama ini hanya dia yang tahu.

Lalu kenapa harus Endah?

Aslan sempat tertepis oleh bayangan Arvind yang penuh drama tadi pagi. Dia beralasan sakit perut dan tidak mau sekolah, karena dia tahu Aslan akan berangkat siang ini.

“kok ke Bali?” tanya Umi nya

“ ada janji dengan Pak Wilson, GMnya Patra Minning, Mi…..”

Tatapan heran dari Adiba pun dia rasakan meski kemudian dia berusaha tepis, karena dia memilih untuk menentramkan dan merayu Arvind agar mau sekolah. Dan meski telat ke sekolah, Arvind akhirnya mau diantar olehnya, dan untung dia sudah cek in duluan lewat web bersama Endah.

Why Aslan??

Aslan merasakan adanya sebuah kenyamanan semata dengan dia bersama Endah. Wanita ini sudah kenal dia lama, tahu storynya, dan juga terlihat seperti wanita yang perlu untuk diberikan perhatian dan kasih sayang, dibandingkan Rani yang punya hidup nyaris sempurna, dan dikelilingi oleh banyaknya atensi dan tarikan pesona dari banyak mata.

Mendekatinya hari pernikahan bagi Endah pun seperti jadi pembenaran untuk mereka berdua agar bisa jalan bersama menjelang hari yang kemungkinan akan memisahkan mereka kembali setelah itu terjadi sewaktu Fia memutar haluan untuk mengambil hak cinta untuk dirinya dari Aslan.

Dia akan menikah dan tidak akan bertemu lagi, kilah Aslan dalam hati.

Tanpa dia sadari bahwa hati Endah yang duduk disampingnya juga tidak kalah gundah gulana, meski sudah mencoba memejamkan mata, namun masih saja tidak karuan isi kepalanya. Didalam hatinya dia punya rasa bersalah karena harus mengkhianati Zainal dan berbohong ke keluarganya.

“hati-hati yah Nak……” bisik mamah tadi saat dia pamit

Mata dan tatapan sang ibunda rasanya sulit untuk dia tatap lebih lama. Mamah bagaikan tahu bahwa tujuan Endah bukanlah ke Kuningan, tapi ke tempat lain. Pertemuan malamnya dengan Aslan, lalu mendadaknya Endah ingin ke Kuningan, rasanya mata dan telinga tua ini sulit untuk dibohongi.

Endah hanya diam kemudian

Ada setetes aliran di pojok matanya

Bukan karena menyesali dengan kebohongannya ini. Namun dia merasa bagaikan tidak ada keadilan dalam hidupnya, bahkan saat ini diwaktu yang tidak tepat dia merasa itu justru dihadirkan oleh sebuah rasa yang bernama cinta. Entah apa yang dia rasa saat akhirnya dia harus menerima Zainal sebagai calon suaminya. Sales supervisor dari sebuah perusahaan farmasi yang sering bertemu dengannnya saat itu, membuat dia yang mulai dikejar oleh tuntutan usia dan rasa takut dari keluarga karena belum laku karena rata-rata keluarga yang gadis itu menikah diusia dibawah 25, dan diusia yang sama dia masih sendiri, membuat dia harus berkompromi untuk akhirnya berdamai menerima Zainal.

Masa pacaran mereka hampir sama dengan masa berpulangnya Nafia.

Meski sempat ada asa diujung harap, namun melihat bagaimana Aslan menutup diri dan akses untuk semua hal kecuali keluarga dan karir, seketika itupun kekepoannya di dunia medsos untuk sekedar tahu tentang Aslan, pudar.

Hingga pertemuan mereka saat peresmian RBA Nafia, dan seringnya mereka bertukar pesan di hari hari penting, hingga diakhiri oleh sebuah permintaan tolong, dan Aslan hadir sebagai malaikat penolong saat itu.

Jay memang ikut membantu juga meski tidak seberapa. Yang sedikit dia sesalkan ialah Jay tidak melarang Endah menggunakan uangnya yang dia tabung untuk biaya nikah nanti sebagai biaya untuk pengobatan ibunya, tapi dia keberatan jika biaya nikah yang Jay tabung juga ikut terpakai. Meski memahaminya, namun tak urung Endah juga miris melihatnya.

Namun ini tentu tidak membuat rencana itu gagal. Karena lamaran sudah dimulai, dan persiapan pun sudah berjalan, sehingga tinggal menunggu hari H nya nanti. Untung bantuan dari Aslan sangat membantu, bahkan ada sedikit lebih yang bisa digunakan oleh Endah sebagai biaya berobat jalan bagi ibunya.

Kagum, respek, dan rasa suka yang sulit dia hilangkan, membuat dia menepihkan rasa malunya untuk mengutarakan bahwa dia ingin berdua dengan Aslan semata. Bukan sekedar penyelamat, namun sosok yang dia kagumi sejak dulu ini memang mebuat dia penasaran, sekaligus dia menjadi tidak karuan perasaannya hingga detik ini.

Ada satu perasaan yang dia sulit untuk ungkapkan, yang membuat Endah berani menabrak semua aturan yang ada, bahkan rasa ini yang membuat dia bagaikan membenarkan sebuah kondisi yang harusnya dia hindari menjelang resminya dia dipinang pria lain, sebuah rasa yang aneh, tapi menyenangkan, yang membuat dia akhirnya berkompromi bahkan ikut merasakan debaran dan indahnya sensasi sebuah rasa yang namanya Selingkuh……..



**********************


Kawasan Seminyak, Kuta Bali……..

Bajra Bali Villa menjadi pilihan bagi Aslan untuk menghabiskan waktu berdua dengan Endah.

Rasa gugup, rasa bersalah, dan banyak lagi isi kepala yang tumpah ruah di pikiran Aslan. Namun melihat senyuman Endah dan cara wanita itu jalan disampingnya, membuat Aslan sedikit mengesampingkan rasa yang selama ini muncul.

Move on bukanlah kalimat yang tepat untuk membenarkan semua ini.

Rasa bersalah dia dulu ke Endah pun bukalah dalih yang pas

Namun menikmati keindahan dan juga merintis sebuah titian baru dalam hidupnya, perlu juga dia gapai. Berkubang dalam lumpur duka dan tetap mengingat nostalgia indah bersama mendiang, bukanlah hal yang harus dia jalani sepanjang hidupnya juga.

Video call dengan anak-anak setelah dia mendarat dan menunggu bagasinya, seperti sedikit membuatnya jadi tertarik ke belakang lagi. Untung kali ini Arvind tidak ada drama -drama lagi, dia seperti mengerti bahwa ayahnya bekerja.

“ngga masalah seperti itu?” tanya Endah

Tentu Aslan maklum dengan apa yang Enda tanyakan. Praktek seperti yang dia alami sekarang dengan keponakannya, rasanya juga janggal terjadi. Namun keterikatan antara dia dengan anak-anak itu sudah kadung terjalin, bahkan jika mereka yang tidak ada berita, Aslan justru yang mencari mereka berdua. Bagi dia, kehadiran kedua anak itulah yang menjadi rambu baginya, sehingga dia bisa berada di jalur kesetiaannya Kepada Fia selama ini.

“ aku sangat sayang dengan mereka…. Mereka anak-anak aku juga…..” jawab Aslan untuk menutup adanya celah bagi Endah untuk bertanya lagi.

Kamar mewah dengan private pool disamping kamar, membuat Endah terkagum kagum

“indah banget Bang…..”

Aslan pun tersenyum

Dia melihat hanya ada satu Kasur, dan dia berpikir bahwa dia bisa tidur di sofa, atau nanti minta extra bed. Karena meski sudah berduaan seperti ini, masih ada rasa janggal di hati Aslan. Gugup, rasa bersalah, dan banyak lagi yang dia rasakan.

Maafin aku, Bunda….. desisnya pelan di hatinya

“bang….. kopernya…..” ujar Endah

Aslan terkaget, karena kopernya masih ada disitu.

Aslan lalu berkemas untuk merapihkan kppernya. Membuka sepatunya, mengambil sandal, lalu sajadahnya.

“aku sholat ashar dulu yah……”

“oke……” jawab Endah

Sambil menunaikan sholat ashar, Endah sendiri sibuk untuk membereskan pakaiannya. Dia kagum akan keindahan vila private yang selama ini dia hanya lihat di Instagram dan medsos. Kali ini dia boleh rasakan kemewahan itu, dan makin membuat dia senang ialah, ada Aslan pria pujaan hatinya bersama dia kali ini.

Meski dalam keseharian orang menganggap dia wanita baik-baik dibalut busana sopannya dan kerudung yang dia pakai, namun kali ini Endah ingin melupakan image itu. Dia ingin mengingkari keadaan dimana dia hari ini harusnyabersama Jay, calon suaminya yang mencintainya, dan tidak pernah akan berpikir bahwa Endah bakal berada di situasi ini.

Mereka berjalan normal selama ini, kesetiaannya ke Jay pun teruji sekian tahun. Meski sering digoda banyak pria, namun Endah tetap komit dan setia dengan Jay. Kenakalannya hanya timbul jika dia sering menintai medsos Aslan, apalagi ssemenjak Aslan membantunya beberapa bulan lalu, kepo dan stalking medsos dan wa Aslan sudah jadi makanan dia setiap hari.

Dan kini, berada bersama Aslan, dia merasa sangat bahagia hari ini. Semua kemungkinan yang muncul di kepalanya, dia tidak perdulikan lagi. Ini saat yang dari dulu dia tunggu, dan akhirnya bisa dia capai, dan dia tidak ingin emlewatkan momen ini, karena pasti akan sulit diulangi lagi.



Mengetahui bahwa akan ada kolam renang di villa, tadi dia menyempatkan mampir beli baju renang dalam perjalan via taksi dari Bandara ke sini. Entah apa yang merasukinya, tanpa sepengetahuan Aslan, dia membeli dua baju pasang baju renang yang menurutnya sangat seksi, karena berbentuk two piece, dan satunya lagi yang model one piece.

Dia sudah merasa terlanjur ada disini, dia ingin happy sejenak sebelum happy nya dia bersama Aslan akan dilarang oleh sebuah ikatan yang mengikat dia dengan Jay selamanya. Rasa kagum dan Sukanya yang lama ke Aslan bagaikan berkobar kembali kali ini. Dan melihat secara dekat, bahkan sempat menggandeng tangan Aslan, dia bagaikan seperti sedang mewujudkan impian lama yang sempat terpupuk sebelum Fia masuk kembali merusaknya.

Saat dia sholat, makanan yang dipesan Aslan sat tiba tadi sudah datang. Sehingga Aslan kemudian mengajaknya untuk makan siang sekaligus makan sore. Pukul 16.20 waktu di Bali, dan mereka kemudian menyantap hidangan yang dipesan Aslan. Senyuman yang terhampar di wajah mereka sedikit mencairkan kekakuan diantara mereka.

“kolamnya bersih banget….”

“iya…”

“ini kalo renang ngga ada yang lihat kan….”

“ada dong…..”

“kelihatan dari luar?”

“maksudnya ada aku yang lihat…”

‘Ih… abang…..” celetuk Endah manja.

Piring mereka lalu kosong dan menyisahkan sedikit di pinggirannya

“abang mau renang?”

“hmmmmmmm….. ngga tau deh….”

Endah menghela nafasnya

“endah? Mau renang…..?”

Endah tersenyum

“lihat airnya sih pengen……”

“renanglah….”

“ngga ah…. Masa renang sendiri?”

Aslan terjebak

“mau ditemenin?”

“iyalah…. Masa aku sendiri?”

Akhirnya

“yah sudah…. Aku ganti celana pendek dulu…..”

“oke……”

Debaran jantung Endah semakin berdentam

Melihat Aslan keluar dari kamar mandi dengan celana pendek, dan handuk di pundaknya, dada Endah makin berdebar. Badannya yang bersih dan berbentuk karena rajinnya dia menjaga kebugaran di gym, meski tidak berotot seperti kebanyakan pria yang hobby ngegym, namun otot perutnya yang rata dan berbentuk, dada bidangnya, membuat Endah berdesir melihatnya.

Dia lalu gantian masuk ke kamar mandi untuk mengganti bajunya. Dia melepaskan hijabnya dan meletakkan di tepian wastafel mewah di kamar mandi, lalu membuka semua bajunya, termasuk dalamannya. Lalu menggantinya dengan baju renang two pieces yang dia beli bermotif monte adjustable, yang pinggiran celananya diikat tali.

Endah kali ini benar-benar gugup, namun rasa penasaran dan rasa ingin tampil beda didepan Aslan, jauh lebih besar menggodanya. Dia mengatur posisi bikininya agar pas dan tepat di posisi badannya. Buah dadanya yang berukuran 34 B ini terlihat seksi dan montok dibalik bikininya yang bercorak monte. Dia juga sedikit merapihkan celananya agar tertutup dengan rapih segitiganya di pangkal pahanya.

Pahanya mulus putih dan agak berbulu sedikit, memang terlihat sexy dan mulus. Dia mematutkan dirinya di cermin di kamar mandi sebelum keluar. Rambut panjangnya yang tergerai diikat keatas dengan jepitan, membuat tengkuk mulus dan punggungnya yang bersih kini bebas lepas.

Dia menarik keatas sedikit celananya agar tidak melorot. Segitiganya yang rimbun memang tidak pernah dicukur, sehingga bikini mini seperti ini jika bergeser sedikit, maka akan membuat pinggiran bulu vaginanya akan mengintip.

Sempat ragu dan gugup…..

Namun akhirnya dia memantapkan hatinya. Dia tidak peduli dibilang gatel, genit atau apapun juga. Dia hanya ingin tampil beda dan terlihat bisa menyenangkan pria yang dia cintai selama ini.

Endah tersenyum sambil menggit bibirnya, lalu dengan memantapkan langkahnya, dia keluar dari kamar mandinya. Dia sudah lupa dengan Jay yang mengirimkan WA ke ponselnya dan belum dia buka, dia lupa dengan tugas dan kerjaan dia, yang ada dikepalanya hanyalah keinginan untuk berduaan dengan Aslan saat ini.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd