Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT [Diary Ari] The Story

Karakter Perempuan Ter-Favorit?


  • Total voters
    637
Malam seperti biasana .. bedanya kalo Dulu ketauan kimpoi bakalan malu .. sekarang bebaaass .. hahaha
 
[HIDE]
WARNING!!!
Cerita di bawah ini hanya karya FIKSI TS belaka, jika ada kesamaan nama, tempat dan karakter itu bukanlah suatu hal yang disengaja.
***************************************************************************************************************************************
[Diary Ari] The Story

Chapter 9 : Ternyata Oh Ternyata
***************************************************************************************************************************************
Satu bulan berlalu,

Ari

Kini sudah satu bulan aku dan ika menjalani bahtera rumah tangga kami, dimana pada usia awal pernikahan adalah masa-masa paling indah di kehidupan rumah tangga. Namun sepertinya tidak semulus yang diharapkan. Pada suatu pagi, ika murung tidak tentu arah. “Say, kamu kenapa ngomel-ngomel mulu?” tanyaku. “Pikir aja sendiri!” ucapnya. “Yah kok kamu gitu, ayo coba ngomong baik-baik dengan mas sini” ucapku yang sedikit dongkol namun harus tetap sabar menghadapinya. “Mas kenapa kemarin malam nyakitin ika!” bentaknya.

“Sakit tau mas itunya ika!” bentaknya lagi. “Maaf…maafin mas ya sayang..mas gak bermaksud” ucapku mengingat apa yang terjadi kemarin. Ya kemarin malam saat aku dan ika memacu birahi, beberapa kali kusodok dan kuhentakkan kontolku sangat dalam hingga mengetuk pintu rahimnya, kupikir ia menikmatinya karena kudengar ia mendesis setiap palkonku mengetuk pintu rahimnya, ternyata justru itu menyakitinya. “Janji ditepati loh mas, jangan ngomong doang!” bentak ika sekali lagi yang menyadarkan lamunanku mengingat kejadian kemarin malam. “Iya mas janji” ucapku tegas seraya menatap dalam-dalam matanya. “Oke lah…aku mau siap-siap kuliah dulu, tuh sarapan untuk mas udah kubuatkan” ucap ika seraya meninggalkanku.

Siang harinya….

Saat aku tengah menonton televisi di ruang tengah rumah kami, ya setelah pernikahan, aku dan ika pindah ke sebuah rumah kecil di dekat kampus. Acara televisi tidak ada yang menarik pada siang ini, hingga aku iseng membuka galeri hp ku, dan kudapati ada sebuah history pengiriman file ke perangkat lain, pada saat itu aku kaget, ”kapan aku ngirim file dari galeri dan kemana?”. Saat kuteliti lebih dalam ternyata ada sekitar 3 video dan 2 foto eksekusi bu rida yang kulakukan beberapa waktu lalu terkirim melalui bluetooth ke sebuah perangkat bernama “Wiwi-Sumsang”. ”What the fuck!” umpatku seraya membanting hpku ke sofa. “Bangsat kau wiwi! Apa maumu!” kembali aku mengumpat. Saat itu juga aku berusaha menelpon nomor wiwi, namun tidak ada jawaban, kukirimkan pesan singkat namun juga tidak terkirim. “Ah sial!” ucapku seraya berkemas untuk menuju kampus.

Setibanya di kampus, aku bertemu dengan wiwi yang sedang duduk di kantin. Aku berusaha untuk tidak terlihat dongkol, “Duduk sendiri aja wi?” tanyaku. “Eh mas ari, ciee pengantin baru, mana istrinya?” ucap wiwi santai seolah tak terjadi apa-apa. “Ika lagi kuliah dia. Wiwi, mas mau nanya nih” ucapku. “Nanya apa mas?” tanya wiwi. “Ini maksudnya apa ya?” tanyaku seraya menunjukkan hpku yang menampilkan history pengiriman. “Ah itu..ee..gini mas…mohon jangan salah sangka dulu…” ucap wiwi panik dan terbata-bata.

“Kamu ingin menghacurkan rumah tangga mas ya?” tanyaku seraya menatap matanya tajam. “Ti…tidak…bu..bukan seperti itu mas” ucap wiwi terbata-bata dan wajahnya pucat pasi. “Coba tarik nafas dulu dan jelaskan pada mas” ucapku yang paham bahwa ia takut padaku. Ternyata dari penjelasan wiwi, kuketahui bahwa ia diancam oleh pak anto si dosen bejat yang ‘makai’ nia beberapa waktu lalu, jika wiwi tak memenuhi permintaan beliau maka wiwi akan disiksa, dan aku jujur turut prihatin pada bu rida yang terpaksa menjadi tumbal dari ancaman pak anto terhadap wiwi, apalagi saat ini bu rida tengah hamil. “Si bangsat itu memang perlu diberi pelajaran ya!” umpatku. “Iya mas…tapi kita perlu strategi” ucap wiwi.

Malam harinya…

Saat aku dan ika tengah bercengkrama diatas ranjang cinta kami, entah darimana ia bertanya “Asyik banget ngobrolnya sampai tidak tau ada istrinya disitu”, “Hah? Maksudnya gimana say?” tanyaku bingung. “Iya tadi mas ngobrol sama wiwi kan di kantin?” tanya ika. “Eh iya…emang kamu dimana say?” tanyaku kaget. “Aku ada disitu juga cuma agak jauh aja, ngobrol apa sih kok sampai kayak ngomel-ngomel gitu pakai nunjukin hp segala?” tanya ika yang seketika membuatku seperti tersambar petir. “Oo itu tadi kami lagi ngobrolin penipuan yang mas hampir kena” jawabku bohong. “Oo penipuan, penipuan apa mas?” tanya ika. “Penipuan undian berhadiah sayang, yang entah darimana gitu” ucapku mengalihkan perhatiannya. “Oo yaudah deh, lain kali hati-hati yaa mas, yuk tidur” ucap ika seraya memutar badannya membelakangiku.[/HIDE]
 
Om Radiks untuk menuju pertamax pasti ada bagian kentangnya, namanya juga cerita.
Jangan kek iklan teh botol makan terus, perutnya bisa betus.
hi hi hi hi :Peace:
 
[HIDE]
WARNING!!!
Cerita di bawah ini hanya karya FIKSI TS belaka, jika ada kesamaan nama, tempat dan karakter itu bukanlah suatu hal yang disengaja.
***************************************************************************************************************************************
[Diary Ari] The Story

Chapter 10 : Nafsu yang Tumbuh Kembali
***************************************************************************************************************************************
Satu bulan berlalu …

Ari

Bahtera rumah tanggaku mulai terasa oleng pada usia pernikahan yang masih terbilang muda ini, karena masalah hubungan badan kami yang jujur tidak memuaskan bagiku. Disamping memek ika yang sangat longgar juga ia menolak berbagai macam posisi yang kuminta. Dia selalu berkata “Yang biasa-biasa aja lah mas, jangan nyeleneh”. Perkataannya tersebut benar-benar mematikan nafsu seksualku padanya, sehingga sesekali muncul fikiran ingin mencari kepuasan di luar sana. Sehingga hari ini berusaha menghubungi ulan, namun ia tidak mengangkat panggilanku. Dan akhirnya kuputuskan untuk mengirim pesan singkat padanya.

“Pagi ulan…” bunyi pesan yang ku kirimkan.

Cukup lama kumenunggu balasan darinya, akhirnya ia membalas “Pagi juga mas ari, apa kabar mas?”

“Kabar baik lan, lagi sibuk gak?” balasku.

“Gak sibuk sih, Cuma lagi jalan sama cowokku aja mas, by the way mas, rencana kita kemarin berhasil loh untuk ngebuat cowokku tunduk pada permintaanku” balas ulan.

“Oh iya? Jadi sekarang kamu hamil dong?” balasku yang jujur sedikit kaget.

“Iya mas, aku hamil muda, memang mantep peju mas ari, udah banyak subur lagi, hehe” balas ulan.

Aku yang bingung harus bersikap seperti apa hanya membalas “Hehe iya…selamat deh, tapi itu anak mas loh yaa”

“Hehe iya mas, anak kita berdua. Nanti kalau udah lahiran, main-main lah kesini mas” balas ulan.

Membaca kalimat “Anak Kita Berdua”, seketika aku termenung, “Wanita lain justru menikmati dan berterima kasih padaku, tetapi kenapa istriku sendiri keberatan akan semua permintaanku”, lalu aku kembali membalas pesan ulan “Hehe oke sip ulan”

“Oke mas, ulan jalan dulu ya. Muach” balas ulan diakhiri dengan emotikon cium.

Apa yang sebenarnya terjadi dengan ika di masa lalu, aku jujur sedikit menyesali kenapa tidak mengenali keseluruhan watak dan masa lalu ika sebelum aku menghalalkannya. Walaupun banyak orang yang menasehati bahwa ketika kau sudah menghalalkan pujaan hatimu, maka terima lah ia dengan sepenuh hatimu. “Tok tok tok” pintu utama rumahku diketuk, “Ceklek” lalu dibuka. “Assalamualaikum, mas ndak kuliah toh?” ternyata ika. “Wa’alaikumsalam…Nggak nih say, dosennya keluar kota” jawabku. “Ooh mas, nih ika bawain makan siang, ika malas masak hehe” ucap ika memberikan sebungkus nasi goreng. Akhirnya kamipun makan bersama. Tidak ada yang spesial dan semuanya terasa hambar.

Malam harinya…

“Say…sayang…itu yuk” aku menggoda ika yang lagi serius membaca buku novel favoritnya. “Bentar ah mas, lagi seru nih” ucap ika. “Jadi lebih penting novel nih daripada mas nya?” tanyaku. Akhirnya ika menutup buku novelnya dan berkata “Huuu ngambek, mas perkasa banget sih, dua bulan kita menikah, seminggu padat banget jadwal ranjang kita hehe” ucap ika. “Ya kan mumpung sudah suami istri say, moga-moga kan cepet ‘isi’ perutmu” ucapku. “Iya mas, ayok deh..” ucap ika seraya menanggalkan celana training hitam dan cd hitam yang ia kenakan seraya meremas kontolku dari balik celana pendek yang kukenakan.

“Kenapa gede banget sih mass..hhmm” ucap ika seraya mengeluarkan kontolku dari sangkarnya, lalu ikapun mendekatkan bibirnya ke kontolku dan mulai mengulumnya. “Hmm ehhm” hanay suara itu yang keluar dari mulutnya yang tersumpal kontolku. Akupun tak tinggal diam, jilbab abu-abu yang ia kenakan, kusampirkan ke bahunya lalu baju kaos hitam yang ia kenakan kusingkapkan keatas, “Nakal kamu ya gak pakai bra” ucapku seraya meremasi toketnya. “Slurrp…kan biar dinakalin sama mas..eehhmm slurrp” ucap ika sembari mengulum kontolku. Bukan hanya toketnya yang menjadi sasaran tanganku, namun memeknya mulai terasa lembab juga tak luput dari remasan dan kocokan jariku.

“Ehhmm ehhm hayuk aah mas” ucap ika seraya melepaskan kulumannya pada kontolku. Kini kontolku sudah tegak mengacung serta mengkilap terkena cahaya lampu karena basah oleh ludah ika. Ika memposisikan tubuhnya terlentang, dengan kedua kakinya mengangkang lebar. Terpampang memek yang tak lagi sempit itu seolah menunggu datangnya kontolku. Seraya mengocok kontolku, kumainkan palkonku di bibir memek ika. “Ihh sshh mass usil mulu nih…masukin ahh mass” desah ika seraya menggeser pinggulnya agar bibir memeknya mendekat ke palkonku. Kumasukkan sedikit palkonku ke memeknya, dan terlihat ia sangat tidak sabaran, sehingga ia memaju mundurkan pinggulnya, “Ahh mass jahat ihh…ayoo dong mas” ika memohon. “Ayo ngapain sayang…?” tanyaku. “Ayo entotin ika mass…ikaa mau dientot sama kontol mas…” pinta ika dengan bahasa cabulnya, baru kali ini terdengar di telingaku ika mengucapkan bahasa cabul itu.

Mendengar bahasa cabul terucap dari bibir ika, seketika nafsu seksualku kembali terbakar, perlahan aku memasukkan kontolku ke memeknya. Seiring dengan pergerakan kontolku masuk dan membelah memek ika, tangan dan mulutku pun bergantian memberi serangan pada toket ika kanan dan kiri secara bergantian. “Uhh mass..nakal ih…sshh” desah ika. “Maasss panjang banget kontolnya..jangan mentok..sakit sshh” ucap ika memohon padaku untuk tidak mengetuk pintu rahimnya. Saat kontolku sudah masuk cukup dalam, akupun mulai menggenjot memek ika. “Shh mass…keras banget” desah ika seraya merangkulkan tangannya keleherku.

Toketnya yang bergoyang seirama dengan hentakan kontolku, sudah mulai terlihat memeras karena kuremas dan kucupangi. “Ugghh mass…ika ndak tahan ahh” desah ika diikuti cairan cintanya yang langsung menghangatkan kontolku. Aku terus memacu kontolku di dalam memeknya, “Ihh digenjot teruss…nikmat ituhhh tadihh” desah ika. Kedua kaki ika yang sedari tadi mengangkang, kini mengapit pinggulku dengan erat. Setelah puas kucupangi toket ika, mulai kusentuh dan kucumbu bibir ika. “Ehhmm hhmm” desah ika seraya terus berpagutan denganku. “Ihh uhhh sshh cepat ahh mass” desah ika yang tiba-tiba melepaskan ciumanku pada bibirnya, karena ia merasakan sodokan kontolku yang semakin cepat, karena kurasakan dinding memeknya kembali berkedut pertanda bahwa ia akan kembali meraih orgasmenya. “Ihh sshh uhh” desah ika seraya membungkukkan tubuhnya seperti udang.

“Ahh sshh maass perkasa banget, sampe letih akuhh” ucap ika seraya mengatur nafasnya. Saat kupastikan ia telah berenergi, “Say pindah posisi yuk, kamu nungging ya” ucapku, dan ia menuruti permintaanku tanpa banyak protes. Ia lalu menungging di hadapanku, kembali kumasukkan kontolku ke memeknya dari belakang. “Akhh” desahnya saat kontolku kembali masuk ke memeknya. Toketnya yang menggantung dan berayun indah tidak kubiarkan terabaikan, kedua tanganku meremasinya sehingga sesekali ia terpekik. Ika lalu menegakkan tubuhnya, sehingga kini tubuh kami tegak lurus, “Biar mas gak repot remesnyaa sshh” ucap ika. Saat itu aku kagum sekaligus bersyukur, bahwa ika, istriku yang selama ini terkesan alim dan tidak ingin memenuhi permintaanku, hari ini ia penuhi semua permintaanku. “Aku sayang kamu say..” ucapku ditelinganya seraya menjilati lehernya.

“Sshh iyaahh..geli mass…ika juga sayang mass” desah ika. Kuposisikan tubuhnya untuk kembali terlentang tanpa melepaskan kontolku, dan kugenjot cepat karena kurasakan peju matangku sudah berkumpul di palkonku. “Udah mau sampai yaa suamikuhh? Sshh” desahnya. Aku hanya mengangguk, dan lagi-lagi, memek ika menjadi sangat rapat, dan luar biasa rapat. “Ugghh mass keluaarrr” desahku. Kubenamkan kontolku dalam-dalam di memeknya “Croott croott croott” ada sekitar 3 semburan pejuku yang langsung bercampur dengan cairan cinta ika di dalam memeknya. “Shh banyak banget masss” desah ika merasakan semburan demi semburan pejuku di dalam memeknya.[/HIDE]
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd