[HIDE]
WARNING!!!
Cerita di bawah ini hanya karya FIKSI TS belaka, jika ada kesamaan nama, tempat dan karakter itu bukanlah suatu hal yang disengaja.
***************************************************************************************************************************************
[Diary Ari] The Story
Chapter 10 : Nafsu yang Tumbuh Kembali
***************************************************************************************************************************************
Satu bulan berlalu …
Ari
Bahtera rumah tanggaku mulai terasa oleng pada usia pernikahan yang masih terbilang muda ini, karena masalah hubungan badan kami yang jujur tidak memuaskan bagiku. Disamping memek ika yang sangat longgar juga ia menolak berbagai macam posisi yang kuminta. Dia selalu berkata “Yang biasa-biasa aja lah mas, jangan nyeleneh”. Perkataannya tersebut benar-benar mematikan nafsu seksualku padanya, sehingga sesekali muncul fikiran ingin mencari kepuasan di luar sana. Sehingga hari ini berusaha menghubungi ulan, namun ia tidak mengangkat panggilanku. Dan akhirnya kuputuskan untuk mengirim pesan singkat padanya.
“Pagi ulan…” bunyi pesan yang ku kirimkan.
Cukup lama kumenunggu balasan darinya, akhirnya ia membalas “Pagi juga mas ari, apa kabar mas?”
“Kabar baik lan, lagi sibuk gak?” balasku.
“Gak sibuk sih, Cuma lagi jalan sama cowokku aja mas, by the way mas, rencana kita kemarin berhasil loh untuk ngebuat cowokku tunduk pada permintaanku” balas ulan.
“Oh iya? Jadi sekarang kamu hamil dong?” balasku yang jujur sedikit kaget.
“Iya mas, aku hamil muda, memang mantep peju mas ari, udah banyak subur lagi, hehe” balas ulan.
Aku yang bingung harus bersikap seperti apa hanya membalas “Hehe iya…selamat deh, tapi itu anak mas loh yaa”
“Hehe iya mas, anak kita berdua. Nanti kalau udah lahiran, main-main lah kesini mas” balas ulan.
Membaca kalimat “Anak Kita Berdua”, seketika aku termenung, “Wanita lain justru menikmati dan berterima kasih padaku, tetapi kenapa istriku sendiri keberatan akan semua permintaanku”, lalu aku kembali membalas pesan ulan “Hehe oke sip ulan”
“Oke mas, ulan jalan dulu ya. Muach” balas ulan diakhiri dengan emotikon cium.
Apa yang sebenarnya terjadi dengan ika di masa lalu, aku jujur sedikit menyesali kenapa tidak mengenali keseluruhan watak dan masa lalu ika sebelum aku menghalalkannya. Walaupun banyak orang yang menasehati bahwa ketika kau sudah menghalalkan pujaan hatimu, maka terima lah ia dengan sepenuh hatimu. “Tok tok tok” pintu utama rumahku diketuk, “Ceklek” lalu dibuka. “Assalamualaikum, mas ndak kuliah toh?” ternyata ika. “Wa’alaikumsalam…Nggak nih say, dosennya keluar kota” jawabku. “Ooh mas, nih ika bawain makan siang, ika malas masak hehe” ucap ika memberikan sebungkus nasi goreng. Akhirnya kamipun makan bersama. Tidak ada yang spesial dan semuanya terasa hambar.
Malam harinya…
“Say…sayang…itu yuk” aku menggoda ika yang lagi serius membaca buku novel favoritnya. “Bentar ah mas, lagi seru nih” ucap ika. “Jadi lebih penting novel nih daripada mas nya?” tanyaku. Akhirnya ika menutup buku novelnya dan berkata “Huuu ngambek, mas perkasa banget sih, dua bulan kita menikah, seminggu padat banget jadwal ranjang kita hehe” ucap ika. “Ya kan mumpung sudah suami istri say, moga-moga kan cepet ‘isi’ perutmu” ucapku. “Iya mas, ayok deh..” ucap ika seraya menanggalkan celana training hitam dan cd hitam yang ia kenakan seraya meremas kontolku dari balik celana pendek yang kukenakan.
“Kenapa gede banget sih mass..hhmm” ucap ika seraya mengeluarkan kontolku dari sangkarnya, lalu ikapun mendekatkan bibirnya ke kontolku dan mulai mengulumnya. “Hmm ehhm” hanay suara itu yang keluar dari mulutnya yang tersumpal kontolku. Akupun tak tinggal diam, jilbab abu-abu yang ia kenakan, kusampirkan ke bahunya lalu baju kaos hitam yang ia kenakan kusingkapkan keatas, “Nakal kamu ya gak pakai bra” ucapku seraya meremasi toketnya. “Slurrp…kan biar dinakalin sama mas..eehhmm slurrp” ucap ika sembari mengulum kontolku. Bukan hanya toketnya yang menjadi sasaran tanganku, namun memeknya mulai terasa lembab juga tak luput dari remasan dan kocokan jariku.
“Ehhmm ehhm hayuk aah mas” ucap ika seraya melepaskan kulumannya pada kontolku. Kini kontolku sudah tegak mengacung serta mengkilap terkena cahaya lampu karena basah oleh ludah ika. Ika memposisikan tubuhnya terlentang, dengan kedua kakinya mengangkang lebar. Terpampang memek yang tak lagi sempit itu seolah menunggu datangnya kontolku. Seraya mengocok kontolku, kumainkan palkonku di bibir memek ika. “Ihh sshh mass usil mulu nih…masukin ahh mass” desah ika seraya menggeser pinggulnya agar bibir memeknya mendekat ke palkonku. Kumasukkan sedikit palkonku ke memeknya, dan terlihat ia sangat tidak sabaran, sehingga ia memaju mundurkan pinggulnya, “Ahh mass jahat ihh…ayoo dong mas” ika memohon. “Ayo ngapain sayang…?” tanyaku. “Ayo entotin ika mass…ikaa mau dientot sama kontol mas…” pinta ika dengan bahasa cabulnya, baru kali ini terdengar di telingaku ika mengucapkan bahasa cabul itu.
Mendengar bahasa cabul terucap dari bibir ika, seketika nafsu seksualku kembali terbakar, perlahan aku memasukkan kontolku ke memeknya. Seiring dengan pergerakan kontolku masuk dan membelah memek ika, tangan dan mulutku pun bergantian memberi serangan pada toket ika kanan dan kiri secara bergantian. “Uhh mass..nakal ih…sshh” desah ika. “Maasss panjang banget kontolnya..jangan mentok..sakit sshh” ucap ika memohon padaku untuk tidak mengetuk pintu rahimnya. Saat kontolku sudah masuk cukup dalam, akupun mulai menggenjot memek ika. “Shh mass…keras banget” desah ika seraya merangkulkan tangannya keleherku.
Toketnya yang bergoyang seirama dengan hentakan kontolku, sudah mulai terlihat memeras karena kuremas dan kucupangi. “Ugghh mass…ika ndak tahan ahh” desah ika diikuti cairan cintanya yang langsung menghangatkan kontolku. Aku terus memacu kontolku di dalam memeknya, “Ihh digenjot teruss…nikmat ituhhh tadihh” desah ika. Kedua kaki ika yang sedari tadi mengangkang, kini mengapit pinggulku dengan erat. Setelah puas kucupangi toket ika, mulai kusentuh dan kucumbu bibir ika. “Ehhmm hhmm” desah ika seraya terus berpagutan denganku. “Ihh uhhh sshh cepat ahh mass” desah ika yang tiba-tiba melepaskan ciumanku pada bibirnya, karena ia merasakan sodokan kontolku yang semakin cepat, karena kurasakan dinding memeknya kembali berkedut pertanda bahwa ia akan kembali meraih orgasmenya. “Ihh sshh uhh” desah ika seraya membungkukkan tubuhnya seperti udang.
“Ahh sshh maass perkasa banget, sampe letih akuhh” ucap ika seraya mengatur nafasnya. Saat kupastikan ia telah berenergi, “Say pindah posisi yuk, kamu nungging ya” ucapku, dan ia menuruti permintaanku tanpa banyak protes. Ia lalu menungging di hadapanku, kembali kumasukkan kontolku ke memeknya dari belakang. “Akhh” desahnya saat kontolku kembali masuk ke memeknya. Toketnya yang menggantung dan berayun indah tidak kubiarkan terabaikan, kedua tanganku meremasinya sehingga sesekali ia terpekik. Ika lalu menegakkan tubuhnya, sehingga kini tubuh kami tegak lurus, “Biar mas gak repot remesnyaa sshh” ucap ika. Saat itu aku kagum sekaligus bersyukur, bahwa ika, istriku yang selama ini terkesan alim dan tidak ingin memenuhi permintaanku, hari ini ia penuhi semua permintaanku. “Aku sayang kamu say..” ucapku ditelinganya seraya menjilati lehernya.
“Sshh iyaahh..geli mass…ika juga sayang mass” desah ika. Kuposisikan tubuhnya untuk kembali terlentang tanpa melepaskan kontolku, dan kugenjot cepat karena kurasakan peju matangku sudah berkumpul di palkonku. “Udah mau sampai yaa suamikuhh? Sshh” desahnya. Aku hanya mengangguk, dan lagi-lagi, memek ika menjadi sangat rapat, dan luar biasa rapat. “Ugghh mass keluaarrr” desahku. Kubenamkan kontolku dalam-dalam di memeknya “Croott croott croott” ada sekitar 3 semburan pejuku yang langsung bercampur dengan cairan cinta ika di dalam memeknya. “Shh banyak banget masss” desah ika merasakan semburan demi semburan pejuku di dalam memeknya.[/HIDE]