Ketika malam tiba,Shen Long berdiri memandang rembulan disebuah Gazebo ditengah taman rumah kediaman Liang.
mizu ni ukabu tsuki akari yurasu
sotto sashinobeta yubi no saki koboreru namida
— Cahaya rembulan yang, terapung di air berayun-ayun.
— Di ujung jemariku yang terulur lembut, air mata mengalir.
aitai to negau yume wa
tori no you ni sora e takaku
kaze to tomo ni doko made tonde
nami ni utsuru kage wo oikaketeita
— Dalam mimpi selalu ku berharap bertemu denganmu,
— .. ku terbang tinggi di langit layaknya burung.
— Terbang kemanapun kuingin bersama angin,
— .. mengejar bayang-bayang yang terpantul deburan ombak.
ima sugu kimi no moto made
kono mama tondeyukitai
ano hi ni mada tsutaerarezu ni
kokoro no oku ni hisometa subete wo katarou
— Jika ku terus terbang seperti ini,
— .. ku berharap 'kan berada di tempatmu segera.
— Semua yang belum sempat kukatakan padamu hari itu,
— .. dan masih tersimpan dalam hati, ku 'kan mengatakan semuanya.
(Tori no you ni - Wagakki Band)
Itulah puisi yang diucapkan Shen Long ketika dia berada di taman rumah kediaman Liang untuk mengobati rasa rindunya kepada Zhang YuQi sambil menatap rembulan.
“Alangkah indahnya puisi yang Anda kumandangkan,”ucap Meifing yang datang secara tiba – tiba dari belakang Shen Long.
“Nona Meifing pandai memuji,”ucap Shen long yang berbalik badan menghadap ke Meifing dan tersenyum.
“Jangan kau panggil aku nona sebab pada dasarnya umur kita tidak jauh sebaiknya anda memanggil nama saya langsung,”ucap Meifeng yang berjalan menghampirinya dan melihat rembulan.
“Puisi yang kamu kumandangkan sangat indah tetapi adakah yang membuatmu risau?apakah anda merindukan seseorang?,”ucap Meifing menghadap Shen Long yang ada disebelahnya.
Meifeng(maaf,tidak ada mulustrasi costume dinasty Yuan)
“Meifeng,anda sangat cermat mendalami suatu puisi dan anda benar saya sangat merindukan dia nan jauh disana,”ucap Shen Long sambil menatap rembulan lagi.
"Siapakah wanita yang beruntung itu?Bisakah kamu gambarkan kepada saya seperti apa dia?"ucap Meifeng yang menoleh ke Shen Long.
"Kecantikkannya bagaikan Dewi Chang Erl memancarkan cahaya seperti rembulan,matanya bagaikan kemilau bintang di cakrawala,senyumnya bagaikan badai salju yang bisa memadamkan barah api raksasa sedangkan hatinya selembut sutra,”ucap Shen Long memandang bulan.
"Anda pandai membuat puisi indah untuk kekasih anda.apakah anda bisa membuatkan puisi indah untuk diriku?"ucap Meifeng dengan menghadap Shen Long.
“Akan kucoba,”ucap Shen Long sambil menatap Meifeng.
“kecantikanmu bagaikan semerbak wangi bunga Sakura yang mekar di musim semi dan senyummu menenangkan hati dengan tiupan angin indah yang penuh kehangatan,”Ucap shen Long dengan menatap Meifing dan begitu juga sebaliknya melakukan hal yang sama lalu terjadi daya magnetmenarik antara mereka membuat Wajah mereka semakin dekat lalu diikuti dengan terpejamnya mata mereka yang akhirnya kedua bibir itu ketemu dan saling kulum.
Tangan kanan Shen Long mulai meraih badan Meifeng untuk menariknya lebih dekat kebadannya kemudian mengitari bagian belakang punggung meifeng lalu turun meremas gundukkan pantatnya.
Sedangkan Meifeng melingkarkan kedua tangannya ke leher Shen Long yang kemudian menarik kepala Shen Long dan meremasnya.
Tangan Kiri Shen Long menuju ke Gunung Kembar Meifeng yang masih terlindungi dengan kenbem bajunya terus diremas oleh Shen Long dari luarkemudian tangannya berusaha melorotkannya agar Buah dadanya Meifeng bisa terjulur keluar dari kenbemnya.
Ciuman Shen Long mulai turun keleher dan akhirnya ke dadanya Meifeng yang buah dadanya kanan telah terjuntai keluar langsung dilahap oleh Shen Long.
Lidah Shen long memainkan putingnya Meifeng dan mendorongnya ke langit langit rongga mulutnya dan digesek – geseknya disana sehingga membuat Meifeng mendesah sambil meremas kepalanya Shen Long.
“Aku ini wanita dewasa dan aku siap untuk melakukan ini tetapi Ayah,maafkan aku yang tidak bisa menyelesaikan tugas ini karena dia memang ksatria yang mengerti bagaimana memperlakukan seorang wanita,”batin Meifeng yang menikmati Buah dadanya disedot – sedot oleh ksatria impiannya.
Tangan Kiri Shen Long mulai menyusuri bagian tengah badan Meifeng dan mulai meraba – raba gundukan kemaluannya.
Ditariknya secara perlahan kain bawah Meifing hingga tersingkap lalu tangan Shen Long menyusup ke dalam celana dalam Meifeng dan berhasil melewati hamparan hutan rambut Meifeng kemudian menuju belahan nikmat Meifeng lalu diobel - obelnya.
“Aaahh....aaa,”suara desahan Meifeng yang kemudian ditutup dengan bibir Shen Long.
Tangan Meifeng juga mulai merabai gundukan kejantanan Shen Long dan juga meremasnya.
Akhirnya insan lain jenis itu melakukan berahi di gazebo yang berada di tengah taman yang juga berada diatas kolam.
“ kecepluuuk....”suara air di kolam karena ikan meloncat dari air yang mengagetkan mereka berdua lalu berhenti.
Meifeng akhirnya tersadar akan bajunya yang mulai terbuka dan kaget apa yang baru saja dia lakukan dengan Shen long.
Dia menatap Shen Long sangat tajam dan geram Maka.....
“Plaaaaakkk...”,suara tamparan keras Meifeng ke Shen Long.
“Saya tidak menyangka anda tega melakukan ini kepada saya padahal anda ini orang terhormat,”ucap Meifeng sambil membenahi bajunya lalu lari menubruk tubuh Shen long sambil menangis.
Shen Long hanya diam seperti terhipnotis dan bingung akan apa yang terjadi menimpanya.
“Apa yang telah kuperbuat?Aku telah mengkhianatinya?YuQi,maafkan aku,”batin Shen Long lalu dia meninggalkan juga tempat itu untuk pergi tidur.
Keesokan paginya Shen Long berpamitan dengan jendral Liang.
“Jendral Liang ,saya pamit dulu dan juga terima kasih atas kebaikannya telah diberikan tumpangan untuk tidur,”ucap Shen Long dengan salam gongshu.
“Tidak apa – apa dan jangan sungkan mampir lagi,”ucap jendral Liang.
Kemudian Shen long menghampiri Meifeng yang berada disebelah kedua orang tuanya.
“Meifeng ,saya pamit dulu,”pamit Shen long dengan hati penuh kebingungan.
“iiyaa...ati –ati,”jawab Meifeng dengan tanpa menatap Shen long.
Setelah itu Shen Long menuju kudanya lalu menungganginya dan mencoba memutar kudanya sambil menatap Meifeng.
“Meifeng,maafkan aku telah memperlakukan dengan tidak baik sebab sebenarnya aku bukan pria seperti itu,”batin Shen long dengan menatap Meifeng lalu dia menarik tali kekang kudanya untuk keluar dari kediamannya keluarga Liang.
Ketika Shen Long sudah keluar dari pintu gerbang kediaman keluarga Liang maka Meifeng berjalan menuju pintu gerbang untuk melihat Shen Long pergi.
“Pa,lihatlah anak kita sudah beranjak dewasa sekarang dia mulai jatuh cinta,”ucap istri jendral Liang karena melihat anaknya yang berada dipintu gerbangnya sambil melihat kepergian Shen long.
“Biarlah kalo mereka menjalin cinta sebab aku pun juga kenal orang tua Shen long.Aku juga suka Shen Long sebab dia pria yang gagah dan tulus seperti ayahnya,”ucap jendral Liang.
Tetapi apa yang dibicarakan orang tua Meifeng dengan lain dengan hatinya Meifeng.
“Shen Long,kamu tidak salah justru akulah yang salah telah menggodamu,”batinnya sambil melihat Shen Long telah pergi jauh dari pandangannya.
“maafkan aku,”batinnya dengan matanya bercucuran air mata.