Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dōng Fēng Pò(東風破)

apa yang di nanti dari cerbung Dōng Fēng Pò(東風破)?

  • sex

    Votes: 359 76,1%
  • cerita

    Votes: 103 21,8%
  • kisah cinta

    Votes: 96 20,3%
  • action

    Votes: 107 22,7%

  • Total voters
    472
“Shen Long,bagaimana kabarmu atau kamu sudah lupa denganku?”tanya wanita itu kepada Shen Long yang berusaha mengingat.
YunLo
“Kamu Yun Lo”,ucap Shen Long yang langsung membuat YunLo tersenyum karena Shen Long masih mengingatnya.

“Mana giok untukku sedangkan mereka kamu belikan?”tanya YunLo.

“Dia dulu sangat menyukai Wong Fei namun semenjak festival kue bulan pada waktu Wong Fei menyatakan cinta ke Zhang YuQi lalu dia hilang entah kemana”,batin Shen Long yang penuh keheranan.

“Kamu tinggal pilih mana yang kamu suka”,ucap Shen Long.
Shen Long
“Ini saja”,ucap Liu YiFei mengambil giok terus disodorkan ke Yun Lo.
Liu YingFei
“Aku tidak mau sebab aku mau kamu yang memilihnya untukku”,ucap Yun Lo yang menolak giok yang dipilih oleh Liu YiFei dan meminta Shen Long memilih giok untuknya maka Shen Long memilih giok terus diberikan ke Yun Lo.

“Ini baru bagus dan terima kasih”,ucap Yun Lo yang menerima giok dari Shen Long lalu meninggalkan Shen Long.

“Ini akan selalu kusimpan”,ucap Yun Lo yang menoleh ke Shen Long dengan menunjukkan giok dari Shen Long terus disimpannya kemudian meninggalkan mereka.

“Jendral Shen,siapakah dia?”tanya Liu YiFei dengan wajah murung.

“Dia dulu wanita yang menyukai Wong Fei”,ucap Shen Long untuk menenangkan Liu YiFei dan YangMi sambil membayar semua giok itu ke penjual giok.

“Dia ini aneh kok minta hadiah ke jendral Shen “,ucap YangMi.
YangMi
“Sudahlah lebih baik kita pulang dan lupakan dia”,ucap Shen Long yang mengajak mereka untuk meneruskan perjalanan pulang ke tempat penginapan.

Pada saat yang sama di suatu tempat dimana Maidina sedang memeriksa nadi Michiko di kamarnya yang ditemani dua pengawal Michiko yaitu Minori Hatsune dan Yoshino.

“Kandungan Putri Michiko sangat sehat dan begitu juga bayi didalam kandungan anda”,ucap Maidina setelah selesai memeriksa nadi Michiko.
Maidina
“Maidina,aku ingin bicara denganmu”,ucap Michiko dengan menahan tangan Maidina yang mau berdiri dan kembali duduk.
Michiko aka Meifeng
‘Maidina ,kamu bisa atur aku untuk bertemu dengan Roulan?”,ucap Michiko kepada Maidina.

“Kapan waktu Putri Michiko bisa menemuinya?”tanya Maidina.

“Besok sore di rumah makan Kowloon”,jawab Michiko yang membuat Maidina memikir.

“Apakah dia bisa menemui saya?”tanya Michiko ke Maidina.

“Bisa dan kebetulan beliau berada di TianJin”,jawab Maidina.

“Bagus dan terima kasih”,ucap Michiko.

“Kalau begitu hamba mohon diri”,pamit Maidina yang bangkit berdiri lalu membungkukkan badannya sambil jalan mundur terus berbalik badan meninggalkan Putri Michiko.

Pada saat yang sama di taman rumah dinas Gubernur Fujian terdapat Fan Bingbing yang sedang bercengkama bersama Fuk Shan.
Fan Bingbing
“Putri Fan Bingbing ,tuan Jinlun Turgen ingin bertemu”,ucap seorang pelayan mendatangi dan dijawab oleh putri Fan Bingbing dengan anggukan.

“Tuan Putri”,ucap Jinlun Turgen dengan membungkukkan badannya di depan Fan Bingbing.

“Bawa Fuk Shan ke tempat lain”,perintah Fan Bingbing kepada dayangnya mengajak Fuk Shan pergi dari tempat itu jadi tinggal mereka berdua.

“Ada perlu apa anda menemuiku?”tanya putri Fan Bingbing dengan mempersilakan Jinlun Turgen duduk di depannya.

“Ini tentang tugas hamba yang membantu anda dalam mencari pengkhianat di Divisi Shan jadi menurut pendapat hamba ijinkan hamba pergi terlebih dahulu ke barak Divisi Shan di Tianjin untuk memeriksa berkas Divisi Shan untuk penyelidikan dan apabila penyelidikan hamba sudah selesai maka hamba akan laporkan semua hasil penyelidikan hamba ke putri Fan Bingbing ketika Putri sudah kembali ke Tianjin”,ucap Jinlun Turgen.
Jinlun Turgen
“Kenapa dia begitu terburu-buru untuk menyelidiki Divisi Shan tetapi apabila aku melarangnya berarti aku melindungi Divisi Shan”batin Fan Bingbing yang sedang menatap Jinlun Turgen.

“Baiklah kamu boleh pergi lebih dulu ke barak Divisi Shan untuk menyelidiki tapi besok kamu harus datang kesini untuk mengambil lencana sebagai tanda ijin masuk ke ruang berkas Divisi Shan dan surat untuk putri Zhang YuQi agar dia bisa mengijinkanmu masuk ke dalam barak Divisi Shan”,ucap Fan Bingbing.

“Terima kasih Putri Fan Bingbing dan besok hamba akan datang untuk mengambil surat dan lencana”,ucap Jinlun Turgen dengan bangkit berdiri dengan membungkukkan badannya terus meninggalkan Fan Bingbing sendirian.

“Apa yang harus aku lakukan sebab masalah ini menjadi rumit”,batin Fan Bingbing yang bangkit berdiri ke arah lain

Namun tiba-tiba ada tangan memeluk Fan Bingbing dari belakang dan orang itu tak lain adalah Shen Long suaminya.

“Istriku,Apa yang sedang kau pikirkan?”tanya Shen Long sambil mengecup rambut Fan Bingbing.

“Tidak ada”,jawab Fan Bingbing yang menutupi kegundahan hatinya terus dia menyandar di dada suaminya.

“Ya,sudah tapi kalau kamu butuh bantuan maka aku selalu ada untukmu”,ucap Shen Long yang memeluk Fan Bingbing lebih erat sedangkan tangan Fan Bingbing memegang tangan Shen Long yang memeluknya.

“Dimana Fuk Shan?”tanya Shen Long sambil menatap ke depan.
Shen Long
“Dia lagi bermain”,jawab Fan Bingbing.

“Kakak”,suara yang dibelakang mereka yang tak lain Sirivannavari.
Sirivannavari.
“Dik Sirivannavari”,ucap Fan Bingbing yang menoleh ke belakang.

“Dik Sirivannavari,ayo kemari”,ucap Shen Long yang bangkit berdiri sambil memberi tangan agar Sirivannavari datang dalam pelukkannya.

“Kakak bermesraan dengan suami kita kok aku tidak ngajak”,ucap Sirivannavari yang kepalanya tersipu di pundak kanan Shen Long.

“kalau begitu kalian menemaniku malam ini”,ucap Shen Long yang lagi memeluk kedua istrinya.

“Siapa takut”,tantang Fan Bingbing yang berada di pelukan Shen Long.

“Ya,kak Bingbing,siapa takut nanti kita bekerjasama mengalahkan suami kita”,ucap Sirivannavari sambil menoleh ke Fan Bingbing yang tersenyum kepadanya.

“Baik,kalau begitu kalian buktikan sekarang di kamar”,ucap Shen Long yang tetap memeluk mereka.

Kemudian Fan Bingbing dan Sirivannavari lepas dari pelukan Shen Long terus mereka menarik tangan Shen Long untuk pergi ke kamar.

Malam telah menjelang melingkupi kota Fuzhou dan terlihat Wong Fei berjalan menyusuri kota Fuzhou untuk menikmati kehidupan malam kota Fuzhou.
Wong Fei
Lalu dia menghentikan langkahnya di depan rumah bordil terlihat banyak wanita didepan pintu rumah bordil itu yang sedang mencari mangsa hidung belang yang lewat didepan mereka maka Wong Fei melangkahkan kakinya menuju ke rumah bordil itu.

“Apakah kamu ingin bercinta?”suara wanita yang dibelakang yang menghentikan langkahnya.
Meilin
“Meilin”,ucap Wong Fei ketika dia menoleh ke belakang.

“Apakah kamu ingin bercinta?”tanya Meilin kedua kali ke Wong Fei yang kemudian dijawabnya dengan anggukan pelan.

Namun tiba-tiba Meilin menarik tangan Wong Fei meninggalkan tempat itu untuk pergi suatu tempat yang akhirnya masuk ke sebuah penginapan.

Setelah mereka masuk ke kamar maka Wong Fei menarik tangan Meilin yang akhirnya jatuh dalam pelukan Wong Fei terus mereka saling tatap terus mereka berciuman sambil saling peluk dan remas yang akhirnya mereka jatuh ke ranjang.

Mereka berciuman berguling-guling sampai mereka sambil melepaskan baju mereka hingga mereka telanjang bulat.

“Sekarang aku sudah berada disini jadi kamu bisa menyetubuhiku”,ucap Meilin yang berada diatas tubuh Wong Fei yang hanya bisa menjawabnya dengan mengangguk.

Lalu Meilin menuju ke bawah tepatnya pedang Wong Fei yang sudah berdiri tegak maka Meilin Mengecup ujung pedang itunya terus dilahapnya hingga tertelan semua didalam mulut Meilin sedangkan Wong Fei menengadahkan kepalanya karena menikmati kuluman Meilin ke pedangnya sambil kedua tangannya memegangi kepala Meilin yang naik turun.

Lalu tangan Wong Fei meminta Meilin memutar tubuhnya agar gua cintanya tepat di kepala Wong Fei terus Lidah Wong Fei mengobel gua cinta Meilin.

“Crooppsss…croppss”,suara yang mengiringi ritual persetubuhan mereka dari kedua alat kelamin mereka karena mereka saling memberi kenikmatan bahkan jari Wong Fei juga ikut mencolok lubang kenikmatan Meilin hingga membuatnya mengerang.

“Ya….itu….yaa…..nikmatnya”,erang Meilin ketika gua cintanya dijilatin dan dicolok oleh Wong Fei.

Kemudian Wong Fei memutar tubuh Meilin menjadi dibawah maka diarahkan pedang itu ke gua kenikmatan Meilin yang sudah basah maka dengan mudah pedang Wong Fei menerobos masuk ke dalam gua kenikmatan Meilin sedangkan kedua kaki Meilin ditahan oleh tangan Wong Fei yang mulai menggenjotnya.

“Wong Fei,apakah kamu merindukan diriku?”ucap Meilin yang menatap sayu Wong Fei yang sedang menggenjotnya.

“Ya,aku rindu kamu”ucap Wong Fei dengan nafas tersengal-sengal sambil menatap Meilin yang ada di bawahnya yang sedang menerima genjotannya sedangkan kedua tangan Meilin melingkar di leher Wong Fei.

Tidak lama kemudian mereka berganti posisi yaitu Meilin berada diatas Wong Fei dengan memaju mundurkan pinggulnya sedangkan Wong Fei menaruh kedua tangannya dibawah kepalanya sambil mengamati Meilin yang menungganginya maju mundur sambil mendesah.

Pinggul Wong Fei kadang juga naik turun untuk mengimbangi goyangan Meilin yang berubah tubuhnya menjadi jongkok terus Meilin mengulum putting Wong Fei.

Tangan Wong Fei mulai meremasi buah dada Meilin yang menggantung dan dimainkannya putting Meilin dengan menowelnya.

Tidak lama Meilin menggoyang pinggulnya dengan kencang apalagi mendapat serangan remasan pada payudaranya dari Wong Fei malah membuatnya dia semakin cepat mencapai kenikmatan.

“Aaaaaahhhh.aku keluar”,erang Meilin yang mengejang pinggulnya dan maninya membasahi pedang Wong Fei lalu roboh di sebelah Wong Fei.

Lalu Wong Fei membuat tubuh Meilin membelakanginya terus dia mengarahkan pedangnya dari belakang dan masuklah pedang Wong Fei menerobos masuk ke dalam gua kenikmatan Meilin sekali lagi.

Digoyangnya pinggul Wong Fei dengan maju mundur sambil meremasi payudara Meilin sedangkan kaki kanan Meilin ditopang oleh kaki kanan Wong Fei.

Meilin yang berusaha istirahat menjadi batal karena Wong Fei menggenjotnya lagi yang membuatnya mengerang lagi.

Kemudian tangan kanan Meilin ke belakang untuk meraih kepala Wong Fei sambil ia menoleh ke belakang untuk mengajak Wong Fei berciuman sambil menggenjotnya.

Setelah mereka berciuman maka Wong Fei malah gencar menggenjot Meilin sehingga membuat tubuh Meilin telungkup.

“Aaaa..aaaa..ya”,erang Meilin yang sedang telungkup tapi tetap digenjot oleh Wong Fei hingga tubuhnya menempel dengan Meilin dan tangannya meremasi payudara Meilin yang tergencet dengan badannya.

Tidak lama kemudian Wong Fei memacu pinggulnya dengan kencang yang akhirnya pedangnya memuntahkan maninya ke dalam rahim Meilin terus roboh menindihi tubuh Meilin.

“Tidurlah kekasihku”,batin Meilin yang tubuhnya ditindihi Wong Fei yang akhirnya mereka berdua terlelap tidur.

Pada tengah malam Shen Long keluar dari kamarnya dan berjalan ke taman sambil mengamati sinar rembulan namun tiba-tiba sekelebat bayangan hitam diatas genteng maka Shen Long secepat kilat untuk mengejar bayangan itu melewati banyak atap rumah itu di kota Fuzhou.
Shen Long
Lalu bayangan hitam itu berdiri di atap sebuah kuil besar di tengah kota Fuzhou sedangkan Shen Long berdiri di belakang bayangan itu.

“Siapa kamu?”tanya Shen Long kepada bayangan itu adalah seseorang wanita yang berpakaian hitam berdiri didepannya.

如果说我已陷入情网;我的情人就是你;你的眼睛,你的微笑;
Rúguǒ shuō wǒ yǐ xiànrù qíng wǎng; wǒ de qíngrén jiùshì nǐ; nǐ de yǎnjīng, nǐ de wéixiào;
Jika kamu bilang saya sudah masuk ke jaring cinta, cintaku adalah kamu, matamu, senyumanmu

你的笑脸;你说的一切,你做的一切;
nǐ de xiàoliǎn; nǐ shuō de yīqiè, nǐ zuò de yīqiè;
Wajahmu yang tersenyum, segala yang kamu katakan, segala yang kamu lakukan

让我的心迷失了方向;
ràng wǒ de xīn míshīle fāngxiàng;
Membuat hatiku tersesat tanpa arah

所以,如果说我已陷入情网;我的爱人就是你。
suǒyǐ, rúguǒ shuō wǒ yǐ xiànrù qíng wǎng; wǒ de àirén jiùshì nǐ.
Jadi jika kamu bilang saya sudah masuk ke jaring cinta, cintaku pasti adalah kamu​

“QingXia”,ucap Shen Long yang mengenali suara wanita itu tetapi wanita itu tidak menjawab malah pergi secepat kilat meninggalkan Shen Long maka Shen Long pun mengejarnya sampai ke suatu pekarangan rumah.

Ketika Shen Long mendarat di pekarangan rumah itu dia tidak melihat wanita itu dan mencari disekeliling pekarangan rumah itu namun tiba-tiba dia mendapat serangan maka secepat kilat Shen Long menghindar dan meladeni wanita itu dengan beberapa jurus dan akhirnya….

“Aaaa”,suara wanita berpakaian hitam itu yang tangannya berhasil ditangkap Shen Long itu terus dibantingnya ke rerumputan lalu ditindihnya.

Shen Long menatap mata wanita berpakaian hitam itu terus ia berusaha membuka cadarnya dan ternyata wanita berpakaian hitam itu memang Lin QingXia.

“Shen Long,lama kita tidak berjumpa …apakah kamu merindukanku?”ucap Lin QingXia yang berada dibawah Shen Long.

Shen Long tidak menjawabnya malah mendaratkan ciuman ke Lin Qing Xia yang akhirnya mereka bercumbu di tempat itu.
Lin Qing Xia
Setelah mereka bercumbu lalu mereka saling tatap sedangkan Shen Long membelai rambut Lin QingXia.

“Ayo ke kamar situ”,ajak Lin QingXia sambil menoleh ke sebuah kamar yang dekat pekarangan rumah itu maka Shen Long menggendong Lin QingXia menuju kamar tersebut lalu Lin QingXia direbahkannya ke ranjang itu.

Lin QingXia bangkit dari ranjang untuk melepaskan ikat pinggang Shen Long sehingga celana Shen Long terjatuh di lantai hanya tinggal celana dalamnya saja.

Shen Long melucuti baju Lin QingXia sehingga sekarang telanjang bulat sedangkan Lin QingXia melucuti celana dalam Shen Long sehingga pedang Shen Long yang berdiri tegak dhadapannya.

“Ini yang telah mengambil perawanku dan karena kamu juga telah menyatukan aku dan dia”,batin Lin QingXia yang sedang menatap pedang Shen Long yang berada didepannya lalu dikecup ujung pedang itu kemudian Lin QingXia memasukkan pedang Shen Long ke dalam mulutnya sehingga membuat kepala Shen Long menengadah karena nikmatnya.

Croooppp…croooppp….suara mulut Lin QingXia yang berdecak dengan pedang Shen Long dengan keluar masuk mulutnya sedangkan tangan kanan Shen Long memegang kepala Lin QingXia bahkan pinggul Shen Long juga maju mundur.

“oaaahh…nikmatnya”,desah Shen Long yang pedangnya Dikulum oleh Lin QingXia sambil tangannya meremasi payudara Lin QingXia.

Kemudian Shen Long menghentikan Lin QingXia untuk mengulum pedangnya maka Shen Long berusaha mengajak Lin QingXia bercumbu dengan berguling-guling diranjang dengan saling raba dan remas tubuh mereka.

Lalu Shen Long menyusuri tubuh Lin QingXia ke bawah dengan ciuman dan sampailah ke gunung kembar Lin QingXia yang membuat Shen Long mengecup puncak gunung kembar itu secara bergantian sehingga ke dua puting payudara Lin QingXia basah karena ludah Shen Long yang lagi menatapnya.

“Plopp…pluck”,suara mulut Shen Long yang sedang mencaplok payudara Lin QingXia hingga membuatnya mendesah sambil memegangi kepala Shen Long.

“Iyaaa…begitu ….ya nikmat sekali”,desah Lin QingXia ketika payudaranya dikenyot dan juga gua cintanya juga diobel oleh Shen Long.

Kemudian Shen Long mengalihkan serangannya dengan mendekatkan kepalanya ke gua cinta Lin QingXia terus dijulurkannya lidahnya untuk menerobos gua cinta itu terus mengobelnya hingga membuat Lin QingXia melenguh sambil memegangi kepala Shen Long.

“Ooohhh….nikmatnya”,erang Lin QingXia yang sedang menikmati gua cintanya yang dijilati oleh Shen Long bahkan pinggulnya diangkat oleh Shen Long agar Lidahnya bisa menerobos masuk lebih dalam ke dalam gua cinta Lin QingXia.

“Aduuuhh..aduhh…akuuu tidakkk kuaattt”,erang Lin QingXia yang sedang memegangi kepala Shen Long sambil pinggulnya naik turun mengikuti irama jilatan Shen Long sedangkan tangan Shen Long juga tidak tinggal diam dengan meremasi kedua payudara Lin QingXia.

Dan tidak lama kemudian Lin QingXia mengejang dibaringi dengan keluarnya maninya menyirami wajah Shen Long.

Setelah Lin QingXia mengeluarkan maninya maka dia merenggangkan semua pegangan ke Shen Long dan beristirahat sejenak.

Namun Shen Long malah mengarahkan pedangnya ke gua cinta Lin QingXia yang sudah basah.

Blessss…masuklah pedang Shen Long ke dalam gua Lin QingXia tapi Shen Long tidak menggenjotnya walau pedangnya sudah masuk semua ke dalam gua cinta Lin QingXia malah mengajak Lin QingXia berciuman sehingga membuat berahi Lin QingXia bangkit.

Mereka berdua berciuman sangat menggairahkan hingga saling raba dan remas tubuh masing-masing sedangkan pinggul Shen Long mulai menaik turunkannya secara perlahan-lahan dan begitu juga pinggul Lin QingXia menggoyangnya secara perlahan ke arah kiri dan ke kanan dengan cara memutar.

Kedua tangan Lin QingXia melingkar ke leher Shen Long sambil berciuman sedangkan tanga kanan Shen Long mulai meremasi payudara Lin QingXia.

Gerakan pinggul Shen Long semakin lama semakin kencang dan begitu juga ciuman mereka semakin membara terus mereka berguling walaupun pedang Shen Long masih kejepit gua cinta Lin QingXia.

Sekarang posisi Lin QingXia berada diatas Shen Long yang menggoyang pinggulnya secara maju mundur dan tetap berciuman dengan Shen Long.

Kemudian Lin QingXia menghentikan Ciumannya terus menatap kekasihnya yang berada dibawahnya sedangkan pinggulnya tetap menggoyangnya.

“Kak Shen Long,ini dulu yang selalu kuimpikan”,batin Lin QingXia yang sedang menatap Shen Long dengan penuh arti sambil menggoyangkan pinggulnya sedangkan Shen Long hanya menatapnya dan tangannya mulai meremasi payudara Lin QingXia yang menggantung.

Lalu Lin QingXia mendekatkan payudaranya ke Shen Long maka dikenyotnya kedua payudara itu oleh Shen Long dan Lin QingXia mulai menggoyang pinggulnya lagi.

“Aaah…ya begitu kak Shen Long”,desah Lin QingXia yang tangannya memeluk kepala Shen Long ketika putingnya dikenyot Shen Long sedangkan pinggul Shen Long mulai menaik turunkan pinggulnya.

Gerakan pinggul Lin QingXia mulai kencang dan merancau tidak karuan karena kenikmatan berahi menjalar tubuhnya apalagi Shen Long mengenyot payudara dan menggenjotnya dari bawah sehingga goyangan pinggul Lin QingXia memacu semakin kencang hingga akhirnya dia telah menggapai surga tingkat tujuh terus tubuhnya roboh diatas Shen Long.

“Terima kasih kak Shen Long telah mengajariku meraih kenikmatan ini”,ucap Lin QingXia di telinga Shen Long sambil mengatur nafasnya diatas tubuh Shen Long.

Kemudian Shen Long membalikkan tubuh Lin QingXia menjadi dibawahnya terus ia mulai menggoyang pinggulnya secara perlahan –lahan sambil menatap Lin QingXia sedangkan tangan kanan Lin QingXia membelai pipi Shen Long sambil menatapnya lalu mereka berciuman dan saling remas.

Gerakan pinggul Shen Long semakin lama semakin kencang lalu Shen Long mengubah badan Lin QingXia menjadi miring sedangkan Shen Long berada di belakang Li QingXia terus Shen Long mulai menggenjot kembali Lin QingXia dengan kaki kanan Shen Long menopang kaki kanan Lin QingXia sedangkan tangan kanan Shen Long memegang payudara kanan Lin QingXia.

“Aaaahh..aaahh”,erang Lin QingXia ketika gua cintanya menerima sodokan pedang Shen Long apalagi payudaranya diremasi dan dipilin oleh tangan Shen Long.

Kemudian Shen Long meminta Lin QingXia menungging lalu Shen Long jongkok di belakangnya sambil mengarahkan pedangnya untuk menerobos masuk gua kenikmatan Lin QingXia Sekali lagi terus di maju mundurkan pinggulnya sambil tangannya memainkan payudara Lin QingXia yang menggantung.

“Eee,,aaahhh…eee ..aaaah”,erang Shen Long yang sedang menggenjot Lin QingXia yang ikut juga mengerang.

Suara erangan mereka meramaikan suasana kamar itu dan ditambah lagi suara decakkan pertautan alat kelamin mereka.

‘Yaa…ya….aku mau keluaarr”,Erang Shen Long yang menggenjot Lin QingXia hingga terjatuh telungkup tapi Shen Long tetap menggenjotnya sangat kencang untuk meraih kenikmatan surga ketujuh.

“Yaaa…yaaa…kakkkk Shennn Looong…hammiiiliii akuuu”,erang Lin QingXia yang berharap Shen Long menumpahkan maninya ke rahimnya.

“Yaaa..yaaa..akuu hamiliii kaammmuu..AAAaaaahh”,erang Shen Long dengan bersamaan pedangnya menumpahkan maninya ke dalam rahim Lin QingXia terus ia roboh menindihi tubuh Lin QingXia dibawahnya.

“Terima kasih kak Shen Long,aku sangat bahagia karena kau benar-benar telah membenihi rahimku”,batin Lin QingXia yang tubuhnya ditindihi Shen Long dan merka pun terlelap tidur.

Namun disisi Kota Fuzhou terlihat seorang prajurit yang terluka melarikan diri dari kejaran beberapa orang tetapi orang itu bisa mengecohkan semua orang yang mengejarnya dengan sembunyi ke sebuah gang.

“Lari kemana orang itu?”tanya kepala prajurit kepada prajurit yang lain.

“Dia menghilang disini”,jawab prajurit sambil melihat sekeliling tempat itu.

“Cepat kalian cari sekeliling sini sampai ketemu sebab dia merupakan anggota Aliran Teratai Putih”,perintah kepala prajurit itu kepada semua prajuritnya untuk memeriksa sekeliling tempat itu.

Prajurit yang terluka itu merasa terancam karena tempat persembunyian mau didatangi para prajurit itu maka ia berdiri dan berjalan perlahan lahan ke arah lain.

“Hey itu dia”,suara hardik salah satu prajurit yang menemukan orang Aliran Teratai Putih yang terluka yang berjalan pelan yang kemudian lari karena kepergok.

Ketika orang Aliran Teratai Putih hendak lari dari kejaran prajurit yang memergokinya tetapi malang nasibnya karena orang itu ditendang oleh prajurit yang didepannya yang tanpa ia sadari hingga orang Aliran Teratai Putih itu terjatuh tersungkur.

Maka dengan serempak kedua prajurit itu menyerang orang Aliran Teratai Putih itu dan berhasil menodong pedang ke lehernya.

“TAHAN”,perintah kepala prajurit yang berusaha menahan serangan prajurit yang mau menyerang orang Aliran Teratai Putih maka prajurit itu menahan orang Aliran Teratai Putih dengan menodong pedang di lehernya.

“Beraninya kamu menyusup kedalam Divisi Qisiq ..cepat katakan dimana Markas Aliran Teratai Putih dan yang memerintahkanmu untuk menyusup ke Divisi Qisiq?”tanya kepala prajurit ke orang Aliran Teratai Putih yang tertawan itu.

“Lebih baik kamu bunuh aku saja”,ucap orang Aliran Teratai Putih yang menatap tajam ke kepala prajurit.

“PLAAAK”suara pukulan yang jatuh di wajah orang Aliran Teratai Putih dari salah satu prajurit yang menahannya.

“Sudah cepat bawa dia ke jendral Bataar”,perintah kepala prajurit itu untuk membawa orang Aliran Teratai Putih itu dibawa ke perkemahan Divisi Qisiq.

Pada saat yang sama Shen Long bangun dari tidurnya lalu memakai pakaian dan begitu juga Lin QingXia bangun dari tidurnya dan tetap duduk diranjang.

“Kak Shen Long”,ucap Lin QingXia sambil tangannya terbuka untuk meminta Shen Long untuk memeluknya dan Shen Long menghampirinya terus duduk membelakanginya lalu Lin QingXia langsung memeluknya dari belakang walaupun tubuhnya masih belum ditutupi baju sedangkan tangan kanan Shen Long memegang kedua tangan Lin QingXia di dadanya.

“Kak Shen Long,aku mau memberitahu sesuatu kepadamu”,ucap Lin QingXia yang kepalanya tersipu di pundak kanan Shen Long.

“Apakah itu?”tanya Shen Long yang menempelkan wajahnya ke wajah Lin QingXia.
Shen Long
“Kak YuQi,ingin ketemu denganku”,jawab Lin QingXia dengan menatap ke depan.

“Ada perlu apa Zhang YuQi menemuimu?”tanya Shen Long yang juga menatap ke depan.

“Aku tidak tahu pasti dan juga kak YuQi tahu kalau Maidina itu anggota kelompok kita”.jawab Lin QingXia yang menyenderkan kepalanya ke kepala Shen Long.

“Zhang YuQi sudah mengetahui indentitas Maidina sebenarnya dan mungkin dia mencari tahu siapa yang menerima Maidina di Divisi Shan”,batin Shen Long yang sedang mencari apa tujuan dari istrinya.

“Aku jadi bingung apa yang harus aku menemuinya atau tidak….Kak..kak Shen Long”,panggil Lin QingXia yang membuyarkan lamunan Shen Long,

“Ya…sebaiknya kamu tetap menemuinya agar kita bisa tahu apa yang ingin dia cari dan juga kamu jangan katakan kepadanya kalau aku sekarang menjadi ketua kalian”,ucap Shen Long.

“Ya kak Shen Long”,ucap Lin QingXia yang menyandarkan lagi kepalanya ke kepala Shen Long.

“Bagaimana dengan keluarga dari para anggota Divisi Shan?”tanya Shen Long.

“Kamu sudah menemukan semua keluarga dari anggota Divisi Shan tinggal kita bujuk agar mereka mau pindah menjadi satu desa agar kita bisa mudah melindungi mereka semua”,jawab Lin QingXia.

“Bagus dan ini saatnya aku harus kembali sebab aku takut Fan Bingbing mencariku sedangkan aku tidak ada”,ucap Shen Long yang kemudian melepaskan pelukan Lin QingXia lalu bangkit berdiri.

“Ya..kak Shen Long”,jawab Lin QingXia dengan kepala menunduk.

“Janganlah bersedih istriku nanti pada suatu saat aku akan memberitahu Zhang YuQi kalau kamu sekarang telah menjadi istriku”,ucap Shen Long yang langsung membuat Lin QingXia bersemangat terus meminta Shen Long untuk menciumnya.

Setelah Shen Long mencium kening Lin QingXia maka ia meninggalkannya untuk kembali ke tempat kediaman Gubernur Guo Shoujiang.
Lin Qing Xia
“Kak Shen Long,alangkah senangnya hari ini selain kau membenihi rahimku dan kau juga berjanji akan memberitahu kak YuQi kalau aku telah menjadi istrimu”,batin Lin QingXia yang tetap berada diranjang dan masih tanpa busana.
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Sesampainya di rumah dinas gubernur Guo Shoujiang maka Shen Long berusaha menyelinap dan kembali ke taman namun tiba- tiba dia mendengar sekelabat bayangan hitam memasuki ruang kerja gubernur Guo Shoujiang yang lampunya masih menyala.
Shen Long
Lalu Shen Long berusaha mengendap-endap ke ruang kerja gubernur Guo Shoujiang yang baru saja dimasuki orang yang berpakaian hitam.

“Lapor Tetua Guo,kami gagal menyusup ke perkemahan Divisi Qisiq karena salah satu anggota kita kepergok maka banyak anggota kita yang mati da nada yang tertangkap”,ucap orang yang berpakaian hitam itu yang lapor kepada gubernur Guo Shoujiang.

“Kalau begini kita tidak bisa tahu pergerakan Divisi Qisiq”,ucap Gubenur Guo Shoujing sambil memegang dagunya.
Gubernur Guo Shoujiang
“Lalu bagaimana kalian bisa kepergok dengan mereka?”tanya Gubernur Guo Shoujing sambil menatap orang itu.

“Kedok kita kebongkar karena Jinlun Turgen sebab dia telah mendapat informasi kalau kita akan menyusupkan orang ke dalam Divisi Qisiq”,ucap orang yang berpakaian hitam.

“Kalau begitu usaha penyusupan anggota kita di Divisi Qisiq kita tunda sampai ada perintah baru dari ketua Xia dan kalian jangan menemuiku untuk beberapa saat agar mereka tidak menaruh curiga kalau kita yang melakukannya”,ucap Gubernur Guo Shoujing kepada orang berpakaian hitam.

“Ketua Xia…berarti Gubernur Guo Shoujing orang kelompok Aliran Teratai Putih”,batin Shen Long yang mendengarkan percakapan mereka.

“Ya Tetua Guo dan kalau begitu kami minta ijin untuk pergi”,ucap orang berpakaian hitam dengan salam gongshu dan langsung dijawab oleh Tetua Guo Shoujing dengan anggukan maka orang yang berpakaian hitam meninggalkan tempat itu.

Ketika Shen Long mendengar orang yang berpakaian hitam itu pamit maka Shen Long langsung bersembunyi pada waktu orang berpakainan itu lewat.

“Sebaiknya aku juga pergi dan menunggu berita sebenarnya dari QingXia”,batin Shen Long yang ikut meninggalkan tempat itu.

Besok paginya terlihat gubernur Guo Shoujing memasuki rumah makan lalu menuju ke sebuah ruang pribadi yang mana terlihat dua orang wanita didalam ruang itu.

Setelah gubernur Guo Shoujing memasuki ruang itu maka pintu langsung tertutup dan berdiri dihadapan wanita yang duduk didepannya sedangkan yang lainnya berdiri di sebelah wanita itu.
Gubernur Guo Shoujiang
“ketua”,ucap gubernur Guo Shoujing dengan salam gongshu menghadap Lin QingXia yang duduk didepannya.

“Silakan duduk tetua Guo”,ucap Lin QingXia maka gubernur Guo Shoujing duduk didepannya.
Ketua Lin QingXia
“Apakah ada berita baru dari Divisi Qisiq?”tanya Lin QingXia.

“Mereka masih tinggal disini untuk beberapa saat”,jawab gubernur Guo Shoujing.

“Lalu bagaimana rencana kita yang menyusupkan anggota kita ke Divisi Qisiq?”tanya Lin QingXia.

“Kita gagal karena Jinlun Turgen telah memergoki dan menghabisi anggota kita dan juga salah satu anggota kita masih ada yang tertawan disana”,ucap gubernur Guo Shoujing.

“Kalau begitu Tetua Guo mengatur orang untuk membebaskan mereka dan hati hati dalam melangkah dan aku juga mendapat berita kalau Jinlun Turgen akan pergi ke TianJin untuk mencari pengkhianat di Divisi Shan dan juga ia berkawan dengan jendral Bataar pemimpin Divisi Qisiq”,ucap Lin QingXia.

“Nanti aku kirim kelompok penyelamat anggota kita yang ditahan oleh mereka dan terima kasih perhatian ketua Xia dan aku akan selalu berhati-hati dengan mereka apalagi mereka sempat berselisih dengan jendral Shen Long ketika pada waktu perjamuan kemarin bahkan aku sempat berdiskusi dengan jendral Shen Long”,ucap Gubernur Guo Shoujing.

“Apa yang anda dapat dalam diskusi dengan jendral Shen Long?”tanya Lin QingXia yang menatap Tetua Guo.

“Dia memang pribadi yang beda dari semua jendral yang aku kenal bahkan beliau orang yang rendah hati padahal seandainya kalau beliau mau mendirikan kerajaan sendiri pasti bisa tetapi beliau tidak mau melakukannya bahkan saya sempat berpikir seandainya beliau menjadi ketua kita mungkin kita bisa mengusir dinasti Yuan dari negeri ini”,ucap Tetua Guo sambil mengelus jangutnya.

“Tetua Guo ,anda belum tahu sebenarnya kalau Shen Long itu sebenarnya ketua kita bukan aku”,batin Lin QingXia yang tersenyum sendiri.

“Ketua..ketua Xia kenapa anda tersenyum sendiri?”panggil Tetua Guo yang menyadarkan ketua Xia yang lagi tersenyum sendiri.

“Itu alasan saya untuk memintanya menjadi pemimpin gerakan kita di pulau Jizhou tetapi semua ketua partai putih tidak menyetujui karena dia merupakan jendral kekaisaran Mongol makanya pemimpin gerakan itu sekarang aku pimpin”,ucap Lin QingXia dengan penuh keyakinan.

“Apakah ketua sudah membujuk jendral Shen Long agar beliau ada di pihak kita?”tanya Tetua Guo yang penuh harap.

“Sebenarnya saya sudah berulang kali membujuknya agar jendral Shen Long berada di pihak kita tetapi beliau orang yang mempunyai pendirian sangat kuat maka saya gagal terus”,ucap Lin QingXia.

“Oh begitu…sangat disayangkan orang yang sangat berbakat tetapi berada dipihak yang salah”,ucap tetua Guo sambil mengelus janggutnya sekali lagi.
Gubernur Guo Shoujiang
“Sekarang dia tidak lagi berada dipihak yang salah melainkan sekarang dia sudah berada dipihak kita”,batin Lin QingXia yang tersenyum sendiri.

“Ketua Xia ,apabila tidak ada yang kita bicarakan lagi sebaiknya saya undur diri”,ucap tetua Guo dengan salam gongshu yang langsung dijawab juga oleh ketua Xia dengan salam gongshu juga lalu Tetuo Guo meninggalkan ruangan itu.

Pada saat yang sama Jinlun Turgen mendatangi putri Fan Bingbing untuk mengambil surat dan lencana untuk bisa masuk ke Barak Divisi Shan.
Jinlun Turgen
“Tuan Putri,Jinlun Turgen ingin bertemu?”ucap seorang dayang menemui Fan Bingbing yang sedang duduk di sebuah gasebo.

“Suruh dia masuk”,jawab Fan Bingbing yang sedang menyeduh teh dan dayang itu langsung mengantar Jinlun Turgen masuk.

“Putri Fan Bingbing,hamba datang untuk mengambil surat dan lencana”,ucap Jinlun Turgen dengan membungkukkan badannya.

Kemudian Fan Bingbing menyuruh dayangnya menyerahkan surat dan lencana ke Jinlun Turgen maka Jinlun Turgennya langsung menerimanya.

“Terima kasih putri Fan Bingbing”,ucap Jinlun Turgen yang membungkukkan badannya setelah menerima surat dan lencana untuk masuk Barak Divisi Shan.

“Pesanku disana kamu tidak boleh melewati batas yang tertulis dalam surat itu dan mematuhi Putri Zhang YuQi dan juga jangan sampai jendral Shen Long mengetahui tugasmu”,ucap Fan Bingbing yang memandang Jinlun Turgen.
Fan Bingbing
“Baik,hamba mengerti dan mematuhi apa Yang Mulia perintahkan”,ucap Jinlun Turgen dengan membungkukkan badannya.

“Sekarang kamu boleh pergi”,ucap Fan Bingbing yang kemudian menyeduh tehnya lagi.

“Yang Mulia, hamba mohon diri”,ucap Jinlun Turgen yang langsung dijawab oleh Fan Bingbing dengan anggukan maka Jinlun Turgen berjalan mundur lalu meninggalkan gasebo dan berpapasan dengan Shen Long.

“Jendral Shen Long”,sapa Jinlun Turgen dengan salam gongshu dan dijawab juga dengan salam gongshu oleh Shen Long.

Setelah Menyapa Shen Long maka Jinlun Turgen meninggalkan tempat itu sedangkan Shen Long menghampiri Fan Bingbing.

“Istriku ,dia menemuimu untuk apa?”tanya Shen Long setelah melihat Jinlun Turgen yang baru meninggalkan mereka.
Shen Long
“Besok dia mau kembali ke ibukota jadi aku perintahkan dia untuk membawa barang permintaan kak Kublai”,jawab Fan Bingbing yang sedang dipeluk Shen Long dari belakang.

“Oh begitu”,ucap Shen Long yang kemudian mengecup pipi Fan Bingbing dari belakang.

“Ayah”,panggil Fuk Shan yang baru datang dan menghampiri Shen Long dari belakang.

“Fuk Shan”,ucap Shen Long melepas pelukannya terus membalik badannya terus menggendongnya ke atas lalu diciumnya sedangkan Fan Bingbing yang berada disitu hanya tersenyum ketika melihat Shen Long yang menciumnya anaknya.

“Kak Fuk Shan”,panggil Song Qian yang baru datang juga mendatangi mereka.

“Song Qian”,ucap Shen Long yang menurunkan Fuk Shan terus ganti menggendong Song Qian dan juga menghadiahinya dengan ciuman.

“Kak Bingbing”,sapa Song Hye Kyo yang baru mencium Shen Long dan dijawab langsung oleh Fan bingbing dengan anggukan.
Song Hye Kyo
Tidak lama kemudian datang Huimin bersama Xu Yu dan Xu Long mendatangi mereka.
Huimin
“Ayah”,ucap Xu Yu dan Xu Long secara bersamaan yang langsung dijawab oleh Shen Long dengan memegangi kepala mereka berdua.

“Kak Bingbing dan kak Hye Kyo”,sapa Huimin kepada mereka yang langsung dijawab mereka dengan anggukan lalu mencium Shen Long.

“Ternyata ada disini semua”,ucap Sirivannavari yang baru mendatangi mereka dan langsung menyapa mereka semua dan mencium Shen Long.
Sirivannavari
Lalu mereka bercengkerama di tempat yang kemudian mereka semua memutuskan untuk pergi jalan-jalan bersama dikota Fuzhou.

Sedangkan ketua Xia setelah bertemu tetua Guo maka dia menunggu beberapa saat dari kepergian tetua Guo agar orang tidak melihat dia berhubungan dengan tetua Guo.
Lin QingXia
“Meilin ,saatnya kita juga meninggalkan tempat ini”,ucap Lin QingXia yang bangkit berdiri dan diikuti Meilin untuk keluar dari rumah makan itu.
Meilin
Ketika Lin QingXia berjalan bersama Meilin terus terhenti karena ia melihat Shen Long yang berada sebuah lapak yang langsung membuat hati Lin QingXia senang maka dia berusaha menghampiri Shen Long namun tiba-tiba Lin QingXia menghentikan langkahnya karena ada wanita yang mendekati Shen Long yang tak lain adalah Fan Bingbing.
Fan Bingbing
Ketika Lin QingXia melihat Fan Bingbing mendatangi Shen Long maka dia memutuskan berjalan mundur secara perlahan-lahan untuk meninggalkan tempat itu tapi….

“Kak Shen Long”,suara dari belakang Lin QingXia dan Meilin yang tak lain adalah Sirivannavari yang sedang mendatangi Shen Long dan Fan Bingbing.
Sirivannavari
“Ya dik Sirivannavari”,jawab Shen Long ke suara itu tetapi malah dia terperanjat kaget karena Shen Long melihat Lin QingXia dan Meilin di belakang Sirivannavari yang membuat Fan Bingbing disebelahnya keheranan karena sikap Shen Long dan begitu pun juga Sirivannavari ikut menoleh ke belakang untuk melihat Lin QingXia.

“Suamiku,siapakah dia?”tanya Fan Bingbing dengan penuh keheranan ketika melihat Lin QingXia.

“Dia teman kecilku yang bernama Lin QingXia”,jawab Shen Long yang kemudian menghampiri Lin QingXia yang terdiam karena mereka telah mengetahui keberadaanya.

“Qing Xia ,bisakah kamu kemari untuk kuperkenalkan kepada semua istriku”,ucap Shen Long kepada Lin QingXia yang sebelumnya ragu akhirnya dia mau mendatangi Shen Long.

“Kak Shen Long,bagaimana kabarmu?”tanya Lin QingXia agak terbata-bata dan berusaha menenangkan dirinya.

“Baik dan sebelumnya kuperkenalkan dulu ini istriku Putri Fan Bingbing”,jawab Shen Long sambil memperkenalkan Fan Bingbing yang ada disebelahnya.

“Tuan putri”,ucap Lin QingXia dengan salam gongshu dan dijawab oleh Fan Bingbing dengan anggukan.

“Dan ini putri Sirivannavari”,ucap Shen Long sambil memperkenalkan Sirivannavari yang juga ada disebelahnya.

“Tuan putri”,ucap Lin QingXia sambil salam gongshu yang juga dijawab oleh Sirivannavari dengan anggukan.

“QingXia ini merupakan teman kecilku”,ucap Shen Long kepada Fan Bingbing dan Sirivannavari yang menatap Lin QingXia

“Kak Shen Long,apa yang harus kulakukan sebab aku telah berhadapan langsung dengan Fan Bingbing dan bila terlalu lama disini bisa menjadi masalah?”batin Lin QingXia yang berusaha menutupi kegusarannya dengan tersenyum.

“Mama”,suara anak laki laki menghampiri Fan Bingbing.

“Ini anak Shen Long….lucu dan cakap”,batin ketua Xia ketika melihat Fuk Shan menghampiri ibunya.

“Kak Shen Long”,panggil Huimin yang menghampiri mereka dan begitu juga Song Hye Kyo beserta anaknya Song Qian tapi mereka belum menyadari keberadaan Lin QingXia di depan mereka.

“Kak QingXia”,ucap Huimin yang baru menoleh dan menyadari Lin QingXia ada didepannya.
Huimin
“Dik Huimin,kenal QingXia juga?”tanya Fan Bingbing yang penuh keheranan akan sikap Huimin yang begitu juga mengenali Lin QingXia.

“Kalian pasti sudah tahu kalau Huimin ini teman kecilku dan juga teman dari QingXia”,jelas Shen Long yang membuat semua orang disitu mengangguk-angguk.

“QingXia perkenalkan istriku juga yaitu putri Song Hye Kyo”,ucap Shen Long yang juga memperkenalkan Song Hye Kyo.
Song Hye Kyo
“Tuan Putri”,ucap Lin QingXia dengan salam gongshu yang langsung dijawab oleh Song Hye Kyo dengan anggukan.

“Shen Long,Mimpi apa semalam sehingga aku bisa berkenalan dengan semua istri kak Shen Long”,batin Lin QingXia yang baru diperkenalkan semua keluarganya.

“Kak QingXia,ayo kita pergi bersama dan aku juga rindu dengan kakak”,ucap Huimin dengan menggandeng tangan Lin QingXia.

“Huimin,maafkan aku tidak bisa karena aku ada keperluan mendesak yang tidak bisa kutinggalkan”,ucap Lin QingXia dengan berusaha melepaskan tangannya dari Huimin.

“kak Shen Long,saya mohon diri dan juga Tuan Putri sekalian saya mohon pamit”,ucap Lin QingXia dengan salam gongshu yang berusaha berpamitan kepada mereka.

“kak QingXia,kenapa kakak terlalu terburu-buru padahal kita baru saja bertemu”,ucap Huimin yang begitu kecewa karena Lin QingXia yang ingin meninggalkan mereka.

“Huimin,maafkan aku tidak bisa bersamamu sebab aku mempunyai keperluan yang tidak aku tinggalkan”,jawab Lin QingXia yang berusaha menjelaskan ke Huimin.

“Benar kata Huimin padahal kita sudah lama tidak bertemu dan sekarang kita baru berjodoh bertemu kok kamu malah ingin meninggalkan kita”,ucap Shen Long yang juga berusaha membujuk Lin QingXia untuk bersama mereka.

“Ya,benar kata kak Shen Long tetapi maafkan aku untuk saat ini saya tidak bisa menemani kalian sebab ini benar-benar keperluan yang sangat mendesak mungkin lain waktu kalau kita berjodoh maka aku akan menumpahkan kerinduanku kepada kalian”,ucap Lin QingXia yang berusaha menyakinkan mereka.

“Baiklah,kalau kamu terburu-buru dan kami tidak akan menahanmu”,ucap Shen Long yang akhirnya membiarkan Lin QingXia untuk mengikuti keputusannya.
Shen Long
“Terima kasih semuanya dan lain waktu kalau kita berjodoh aku akan menumpahkan kerinduanku kepada kak Shen Long dan Huimin”,ucap Lin QingXia dengan salam gongshu setelah itu dia dan Meilin meninggalkan mereka.

“Kak Shen Long…Huimin ,maafkan aku tetapi aku harus menghindari kalian karena Fan Bingbing sebab dia suatu saat akan menangkapku”,batin Lin QingXia yang meninggalkan mereka tanpa melihat kebelakang sedangkan Shen Long beserta istrinya melanjutkan perjalanan mereka setelah melihat Lin QingXia meninggalkan mereka.

Kotae ga mitsu kara nai modo kashisa de
Itsu karaka kara mawari shiteita
Chigau dareka no tokoro ni iku kimi wo semerareru hazu mo nai
Nan to naku kizuiteita kimi no mayoi

Dengan kesal karena tidak dapat menemukan jawabannya

Kapan saya mulai menyia-nyiakan usaha yang sia-sia?

Siapa yang pergi ke tempat orang lain, tidak perlu menghina (1)

Keraguanmu yang entah bagaimana semakin dekat


Yume de aru youni nando mo negatta yo
Utsumuita mama sasayaita kotoba kanashiku kuri kaesu
Hageshii ame ni boku no yowai kokoro wa tsuyoku utare
Subete no tsumi wo nagashite hoshikatta

Seperti mimpi, aku berdoa berkali-kali

Mengulangi kata-kata yang kau bisikkan padaku saat aku sedih

Hatiku yang lemah sangat terpukul oleh hujan deras

Aku ingin itu menghapus semua dosaku

Kitai to fuan ga furi sosogu kono machi de
Boku wa michi wo sagashite
Kimi wa tonari de chizu wo mite kureteta ne
Yawarakana toki wo kanji nagara arukeru youna koi data

Di kota ini yang dipenuhi dengan antisipasi dan kecemasan,

Saya sedang mencari jalan

Dan kau duduk di sampingku, membantuku melihat peta, ingat?

Cinta kami seperti bagaimana Anda akan merasakan saat-saat lembut saat kami berjalan bersama​

(Yume De Aru Youni (Like a dream) - DEEN ost Tales of Destiny)​

Pada saat yang sama di sebuah tempat yang sangat pribadi di rumah makan Kowloon di Tianjin terdapat Michiko Kameyama yang sedang duduk menunggu sesorang yang datang dan dijaga oleh dua pengawalnya yaitu Minori Hatsune dan Yoshino yang berpakaian kimono.

“Tok..tok”,suara pintu yang diketok dari luar.

Michiko Kameyama

Lalu Michiko Kameyama memberi tanda dengan mengangkat tangannya agar pintu dibukakan oleh Minori Hatsune maka masuklah seorang wanita memakai cadar ke ruang itu.

“Musim gugur telah tiba tetapi aroma anggrek(Roulan) selalu mengingatkanku akan teman lama yang tidak berjumpa”,ucap Michiko Kameyama yang tangannya memegang cawan dan mengetahui tamu yang baru datang dibelakangnya.

“Sang Surya telah kembali ke sarangnya tetapi itu tidak akan terbentuk pemandangan indah tanpa dihiasi angin indah (Meifeng) temanku”,ucap wanita bercadar yang berdiri dibelakang Michiko Kameyama yang tak lain juga Meifeng lalu Roulan duduk dihadapan Michiko Kameyama.

Roulan

“Roulan,Bagaimana kabarmu?”tanya Michiko Kameyama yang memerintahkan Yoshino untuk menuangkan teh ke cawan Roulan yang berada didepannya.

“Baik-baik saja dan sudah lama kita tidak berjumpa semenjak di negeri Goryeo”,ucap Roulan sambil melepaskan cadarnya.

“Ya,pada waktu itu kita bekerjasama menolong kak YuQi”,ucap Michiko Kameyama yang menyumpit sebuah sioamay lalu memakannya.

“Betul ,kita menolong istri dari orang yang sama kita cintai”,batin Roulan yang mengambil cawan yang baru dituang teh tadi dan meminumnya.

“Tetapi itu masa lalu ketika kerajaan Genko belum bekerjasama dengan kekaisaran Mongol dan sekarang kemungkinan kerjasama itu tidak akan terjadi lagi karena kerjasama telah pecah semenjak kerajaan Genko mau bekerjasama dengan kekaisaran Mongol yang sangat berlawanan dengan tujuan kelompok kami”,ucap Roulan dengan menatap Michiko Kameyama yang hanya tersenyum ketika mendengar ucapan Roulan.

“Kerajaan Genko tidak akan mengkhianati kelompok Aliran Teratai Putih”,ucap Michiko Kameyama sambil meminum teh.

“Kalau tidak mengkhianati kerjasama kita berarti Kerajaan Genko mengkhianati kekaisaran Mongol tapi kurasa hal itu sangat tidak mungkin sebab kerajaan Genko telah berjanji siap mendukung semua operasi kekaisaran Mongol dengan mengirim pasukan dan perbekalan apalagi adanya kekerabatan antara kerajaan Genko dan kekaisaran Mongol”,ucap Roulan yang membuat Michiko Kameyama tertawa kecil.

“Meifeng,apa yang lucu dari semua perkataanku?”tanya Roulan yang menatap tajam ke Michiko Kameyama.

“Apa yang kamu katakan tidak ada yang salah tetapi itu tidak semuanya benar”,ucap Michiko Kameyama yang tersenyum dengan penuh keyakinan.

“Aku tidak mengerti maksud perkataanmu”,ucap Roulan yang merasa heran akan ucapan Michiko Kameyama.

“Kami tetap akan melakukan perlawanan untuk memerdekakan negeri kami dari penjajahan Mongol tetapi kami menunggu waktu yang tepat untuk bertindak dan itu pasti”,ucap Michiko Kameyama yang juga menatapnya.

“Sekarang apa rencanamu selanjutnya?”tanya Roulan yang mengabil cawan yang berisi teh dan meminumnya.

“Kami tetap menjalin kerjasama dengan kelompokmu apalagi kami mendengar ketuamu telah berhasil menyatukan semua perguruan di Chung Kuo maka kami siap mendukung perjuangan anda”,ucap Michiko Kameyama.

“Tapi kurasa ketua kami belum tentu mau bekerjasama dengan anda setelah Kerajaan Genko ada perjanjian dengan kekaisaran Mongol apalagi ada hubungan kekerabatan”,ungkap Roulan dengan tersenyum sinis.

“Kenapa kamu begitu yakin seolah ketuamu sepaham denganmu padahal aku yakin ketuamu pasti mau tetap bekerjasama dengan kami”,ucap Michiko Kameyama yang tersenyum kepada Roulan.

“Hahaha…kamu pasti bercanda padahal kamu belum pernah sama sekali ketemu ketuaku”,ucap Roulan sambil tertawa lirih.

“Aku tidak bercanda dan aku telah mengetahui ketuamu yang sebenarnya adalah orang yang sama kita cintai”,ucap Michiko Kameyama yang langsung membuat Roulan tercengang.

“Dia sudah tahu berarti Shen Long sudah cerita kepadanya kalau sekarang dia menjadi ketua aliran Teratai putih”,batin Roulan karena ucapan Michiko Kameyama yang mengetahui Shen Long telah menjadi ketuanya.

“Baiklah,apa rencanamu selanjutnya?”tanya Roulan yang mulai mendengarkan rencana Michiko Kameyama.

“Aku mempunyai rencana yaitu kamu harus sampaikan kepada ketua Xia agar dia tetap berpura-pura masih menjadi ketua Aliran Teratai Putih pada saat bertemu dengan Zhang YuQi sebab dalam waktu dekat mereka akan bertemu dan jangan sampai Zhang YuQi mengetahui kalau Shen Long telah menjadi ketua Aliran Teratai Putih karena Kublai Khan telah mulai curiga dengan Divisi Shan maka dia menitahkan adik sepupunya yaitu Putri Fan Bingbing untuk menyelidiki keberadaan pengkhianat didalam Divisi Shan sebab Kublai khan merasakan ada kejanggalan pada saat penyerangannya dinegaraku”,ucap Michiko Kameyama

“Aku juga tahu hal itu dan juga itu berarti kamu juga…”,ucap Roulan yang tidak dilanjutkan karena dia mengetahui sesuatu dan tidak mau dia ungkapkan yang langsug dijawab oleh Michiko Kameyama dengan anggukan pelan.

“Sebenarnya pengkhianat itu juga ada di Divisi Shan tetapi hanya aku yang tahu keberadaan dia sebab dialah yang bernegoisasi dengan salah satu jendral kami disaat pertempuran di Nagata tetapi masalah ini akan menjadi rumit dan bisa membuat orang kita cintai tersangkut”,ucap Michiko Kameyama yang membuat Roulan menunduk untuk berpikir.

“Baiklah aku mengikuti rencanamu demi perjuangan kita untuk mengusir bangsa Mongol dan menyelamatkan Shen Long”,ucap Roulan yang kembali menatap Michiko Kameyama.

“Baiklah ,sekarang kita telah kembali bekerjasama seperti dulu dan seharusnya kita merayakan pertemuan ini dengan bersulang”,ucap Michiko Kameyama yang mengangkat cawan untuk bersulang begitu juga Roulan mengangkat cawannya terus meminumnya.

“Mungkin menurutmu pertemuan ini kurang menarik kalau tanpa arak…Minori ,tolong hidangkan arak ke Roulan”,perintah Michiko Kameyama yang memerintahkan Minori Hatsune untuk menghidangkan arak ke Roulan tapi langsung ditolaknya.

“Kenapa kamu menolaknya padahal dulu kita pernah bersulang dengan arak?”tanya Michiko Kameyama yang keheranan karena sikap Roulan.

“Ya memang aku suka minum arak tetapi untuk saat ini aku tidak berminat meminumnya”,ucap Roulan yang tersenyum menatap Michiko Kameyama sambil mengelus perutnya.

“Kenapa kamu memegangi perutmu atau apakah kamu….?”tanya Michiko Kameyama yang berdiri mendekati Roulan duduk dan mengamati perut Roulan yang mulai membesar lalu duduk di samping Roulan.

“Tidak dan tolong buang jauh pikiran itu darimu sebab aku belum mempunyai suami dan mana mungkin itu terjadi”,ucap Roulan yang berusaha menutupi kehamilannya kepada Michiko Kameyama.

“Roulan,kamu jangan membohongiku sebab aku tahu apa yang terjadi diantara kalian bertiga setelah pertemuan di Jizhou”,ucap Michiko Kameyama yang membuat Roulan menundukkan kepala.

Roulan

“Roulan ,jangan bersedih dan apakah didalam rahimmu ini anak dari dia?”tanya Michiko Kameyama yang duduk di sebelah Roulan yang menjawabnya dengan anggukan pelan.

“Maafkan aku ,Meifeng hiks…hiks…apabila aku telah menyakitimu tetapi ijinkan aku tetap merawat bayi ini sebab ini yang hanya aku tertinggal dari yang aku cintai dan aku berjanji untuk tidak akan menuntut Shen Long untuk menikahiku”,ucap Roulan dengan menitikkan air mata sambil tangannya memegang tangan Michiko Kameyama.

Michiko Kameyama

“Aku ijinkan sebab aku mengerti apa yang terjadi pada saat itu dan aku juga memaafkan kalian seumpama kalian semua mengandung benih dari Shen Long”,ucap Michiko Kameyama sambil memegang tangan Roulan.

“Terima kasih Meifeng hiks..hiks”,ucap Roulan yang kemudian memeluk Michiko Kameyama.

“Roulan,kau sungguh beruntung padahal itu juga impianku sebab aku juga ingin mendapatkan anak dari Shen Long walaupun dia tidak menikahiku”,batin Minori Hatsune yang mengamati percakapan Roulan dan Michiko Kameyama sambil menundukkan kepalanya.

“Ada apa kak Minori?”tanya Yoshino yang berdiri di sebelah Minori Hatsune dengan bahasa Genko.

Minori Hatsune

“Aku tidak apa-apa”,jawab Mibori yang sedang menutupi kegundahannya ke Yoshino.

Yoshino

“Kak Minori,bolehkah aku menanyakan sesuatu kepada kakak?”tanya Yoshino yang menoleh Minori Hatsune.

“Apakah itu?”tanya Minori Hatsune yang menoleh ke Yoshino.

“Sebenarnya apa yang terjadi dengan Putri Michiko dengan wanita ini sampai membuat wanita ini menangis hingga Putri Michiko memeluknya?”tanya Yoshino yang sedang mengamati Michiko Kameyama dengan Roulan.

“Wanita ini juga mencintai Shen Long”,ucap Minor Hatsune yang langsung membuat Yoshino tercengang.

“Lalu kenapa wanita itu menangis?”tanya Yoshino dengan menoleh Minori Hatsune.

“Wanita ini juga hamil karena Shen Long”,jawab Minori Hatsune yang membuat Yoshino tidak mempercayainya.

“Tuan Shen Long sangat tampan jadi pasti banyak wanita yang menginginkan cintanya termasuk diriku”,batin Yoshino sambil mengamati Michiko Kameyama dan Roulan.

“Apakah wanita itu minta pertanggung jawaban Tuan Shen Long?”tanya Yoshino sambil mengamati Michiko Kameyama dan Roulan.

“Justru kamu salah duga sebaliknya wanita itu ingin tetap mempertahankan kehamilannya walaupun Shen Long tidak menikahinya”,ucap Minori Hatsune yang menoleh ke Yoshino.

“Kenapa bisa jadi begitu dan semestinya Tuan Shen Long harus mempertanggung jawaban perbuatannnya kepada wanita itu bukan sebaliknya atau Tuan Shen Long memang seorang pengecut ”,ucap Yoshino dengan begitu geramnya.

“Apakah kamu yakin kalau Shen Long seperti kau katakan barusan?”tanya Minori Hatsune yang membuat Yoshino menundukkan kepalanya sambil menggelengkan kepalanya.

“Apakah kamu tahu alasan wanita itu bersikukuh mempertahankan kehamilanya?”tanya Minori Hatsune sekali lagi kepada Yoshino yang langsung dijawabnya dengan menggelengkan kepalanya.

“Wanita itu sangat mencintai Shen Long sejak dulu tetapi wanita itu sama dengan kita yaitu sama sama mencintai orang yang sama dan tidak ada kesempatan untuk mendapatkan hatinya sedangkan wanita itu sungguh beruntung karena akhirnya Shen Long memberikan benihnya walaupun tidak mendapatkan hatinya maka wanita itu tetap akan mempertahankan apa yang tertinggal dari orang dicintainya”,ucap Minori Hatsune yang membuat Yoshino mengangguk.

“Betul kata kak Minori sebab wanita mana pun merasa beruntung mendapatkan hati dari Tuan Shen Long karena ketulusan hatinya bahkan dia tidak seperti laki laki pengobral cinta yang sering kutemui dulu di Okiya (rumah bordil di Kyoto) dan juga Tuan Shen Long menolakku pada waktu itu padahal aku rela apabila Tuan Shen Long mengambil perawanku dan semoga aku bisa menjaga perawanku dan kuberikan kepadanya di lain waktu”,batin Yoshino sambil menatap Michiko Kameyama dan Roulan.

“Sekarang waktunya kamu kembali dan sampaikan rencanaku kepada ketua Xia”,ucap Michiko Kameyama yang memegang pundak Roulan.

“Baiklah ,aku pamit pulang”,ucap Roulan yang langsung dijawab dengan anggukan oleh Michiko Kameyama.

Lalu Roulan menutupi wajahnya kembali dengan cadarnya terus bangkit berdiri kemudian membungkukkan badannya sebagai tanda pamit kemudian meninggalkan mereka.

“Semoga apa yang kurencanakan berjalan lancar”,batin Michiko Kameyama.

Namun tiba-tiba perut Michiko Kameyama merasa sakit sampai membuat tangan Michiko Kameyama bertumpu pada meja.

“Putri Michiko,apakah anda tidak apa-apa?”tanya Minori Hatsune yang dengan sigap menghampiri Michiko Kameyama yang merasa kesakitan.

“Yoshino,cepat bawa aku kembali ke rumah dan Minori cepat kamu panggil Lin XinRu sebab mungkin ini saatnya aku melahirkan”,ucap Michiko Kameyama sambil memegangi perutnya.

Michiko kameyama

Maka mereka membantu Michiko Kameyama untuk berdiri terus meninggalkan rumah makan tersebut untuk kembali ke rumah.

 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd