Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kira-kira apa ya pekerjaan sehari-harinya Risma

  • Ibu Rumah Tangga

    Votes: 38 37,3%
  • Guru

    Votes: 57 55,9%
  • Pegawai kantoran

    Votes: 19 18,6%
  • Risma

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Nuri

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Usy

    Votes: 0 0,0%

  • Total voters
    102
  • Poll closed .
Semoga risma baper dan jatuh cinta ke doni, apalagi doni masih lajang, jadi kebawa suasana lalu suaminya risma merestui hubungan mereka dan doni makin bebas dateng kerumah bahkan sering nginep, tidur seranjang bertiga dan beberapa bulan kemudian risma hamil anak ketiga juga anak pertama untuk risma dan doni.😁
 
Lanjutin ya...

Kita tinggalkan pertarungan panas yang tak seimbang, dimana Bu Usy digempur habis-habisan oleh Doni dan Nugi.

Diwaktu yang sama diruang kepala sekolah ditempat dimana Risma istri Nugi mengajar, rupanya obat perangsang yang dibubuhkan oleh Bu Nuri kedalam kopi yang ia buatkan untuk Risma rekannya atas dasar perintah pak Yosep mulai bereaksi. Badan Risma terasa hangat, memeknya mulai gatal dan becek, dan pikirannya mulai membayangkan hal-hal berbau sex. Apalagi pak Yosep dan Bu Nuri mulai mengarahkan obrolan-obrolan mereka bertiga ke arah yang berbau mesum.

"Wah... Bu Risma kalau sama suami seberapa sering melakukan hubungan badan? Kayaknya Bu Risma ini keliatannya doyan ya Bu Nuri?". Pak Yosep membuka percakapan dengan kedua guru anak buahnya itu.

"Pasti sering lah pak, badan-badan tipikal Bu Risma ini emang pasti doyan malah mendominasi kalau diranjang...hihi...!". Jawab Bu Nuri menimpali pertanyaan sang kepala sekolah dengan suara genitnya.

"Tiap hari pak...eh...apah....apaan sih Bu Nuri ini? Orang Bu Nuri kan yang doyan dikontolin? Eh...upsss...enggak...hihi...!". Risma menjawab agak kaget, ia tak menyangka jika kata-kata itu bisa keluar dari mulutnya.

Reaksi obat perangsang dari Pak Yosep telah menggiring alam bawah sadar Risma ke hal-hal yang mesum. Saat ini terlintas dalam bayangannya bagaimana ia tengah menggeliatkan tubuhnya diatas meja dengan memek yang tengah dihujami kontol sang kepala sekolah dan mulut yang dipaksa untuk menjilati memek basah Bu Nuri rekan seprofesinya.

"Ah... ko aku jadi pengen banget ya dikontolin Pak Yosep?". Pertanyaan yang terlintas dibenak Risma saat itu, sampai tak sadar ia kini tengah menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa dengan mata yang terpejam, lidah yang sesekali menjilati bibirnya dan kedua tangan yang terus meremas payudaranya sendiri didepan Pak Yosep dan Bu Nuri.
Hal itu membuat Pak Yosep dan Bu Nuri yang memang bekerja sama untuk menjerumuskan Risma menjadi tersenyum senang. Rencana mereka berhasil, sebentar lagi tubuh guru cantik yang alim, anggun dan sopan ini akan segera berubah sifat menjadi nakal dan binal.

"Bu Risma kalau doyan diewe ngaku aja...hihi...nih kayak saya coba bu, enak loh...!". Ucap Bu Nuri mengagetkan Risma yang kini mulai memperhatikan apa yang sedang dilakukan rekan gurunya tersebut.

Risma menonton dengan serius kelakuan nakal temannya yang membangkitkan gairah sexnya. Bagaimana cara Bu Nuri berjalan mendekati sang kepala sekolah, lalu duduk disampingya dan tangan kanannya meraih pipi Pak Yosep. Lalu dengan tanpa ragu dan malu-malu, Bu Nuri mendekatkan bibir sexinya ke Pak Yosep dan melumat bibir tebal sang kepala sekolah sehingga terjadi ciuman yang panas dari keduanya didepan Risma.
Bunyi pertukaran air liur dan gumaman penuh gairah dari keduanya tak membuat Risma menjadi risih. Justru ia menjadi sangat antusias untuk menyaksikan pergumulan panas antara Bu Nuri dan Pak Yosep, dan berharap dirinyapun bisa ambil bagian dalam pergumulan panas tersebut. Apalagi ketika tangan Pak Yosep dengan tak sabar melepas kancing seragam Bu Nuri dan mengeluarkan payudara berukuran sedang yang telah mengeras khas dari ibu guru beranak satu itu.
Tak mau kalah Bu Nuri pun membuka ikat pinggang sang kepala sekolah, dilanjutkan dengan mengeluarkan kontol Pak Yosep yang telah mengeras terangsang oleh kelakuan ibu guru muda di sekolahnya tersebut.
Apa yang Risma saksikan membuatnya harus menelan ludah dan semakin terangsang. Ia bingung, apa harus menghampiri mereka yang tengah terlibat pergumulan panas dan ikut andil? Atau menunggu ajakan dari keduanya?

"Bu Risma daripada ngeremesin susunya sendiri, mending sini saya bantuin...hehe...!". Ucap Pak Yosep dengan senyum mesumnya kepada Risma.

Risma yang sudah tak tahan dengan gairahnya menuruti panggilan sang kepala sekolah. Jadilah kini Pak Yosep berada ditengah diapit oleh dua guru cantik dan bohay dikanan dan kirinya yang sudah siap menyuguhkan kenikmatan tubuhnya masing-masing untuk sang kepala sekolah.
Pertempuran panas antara kepala sekolah dan dua orang guru wanita berhijab pun berlanjut.
Kini terlihat Bu Nuri sedang mengocok batang kontol sang kepala sekolah dengan menggunakan bibirnya yang basah, sehingga terlihat air liurnya tumpah dimana-mana.
Sementara Risma kini tengah rakus melumat bibir sang kepala sekolah dengan payudara yang terpampang tanpa penghalang, membuat gemas Pak Yosep sehingga tak berhenti untuk meremasinya.
Adegan berikutnya membuat para laki-laki iri dan berharap bisa menjadi Pak Yosep. Bagaimana tidak membuat iri, kini Pak Yosep yang sudah bertelanjang tengah duduk mengangkang diatas sofa didalam ruangannya. Sementara dibawahnya Bu Nuri dan Risma tengah bersimpuh dibawah sofa memberikan segenap kemampuan mereka dalam memuaskan laki-laki. Dengan bergiliran keduanya menjilati lubang dubur, biji sampai melumat batang kontol Pak Yosep.

"Ahhh...uhhhh...Bu Nuri dan Bu Risma memang sangat berpengalaman menjadi lonte...aahhh iyah...!". Pak Yosep meracau menikmati perlakuan kedua ibu guru cantik itu yang berusaha memberikan pelayanan sempurna untuk dirinya.

Risma yang sudah sangat gatal, tanpa sungkan menyodorkan memeknya kedepan bibir sang kepala sekolah. Berharap Pak Yosep mengerti dan mau menjilati memeknya yang kini terlihat merekah dan basah.

"Ahhhh...iyah pak...ouhhh hhhmmm... disitu enak banget pak ahhh...nikmati memek Risma lonte pak...ahhh...dari dulu bapak mau ini kan?". Ungkap Risma ketika Pak Yosep menggelitik biji itilnya yang membengkak dan menusuk-nusukan dua jarinya kedalam memek sang ibu guru yang kian membanjir.

Sementara Bu Nuri dengan posisi membelakangi, kini tengah naik turun dipangkuan Pak Yosep. Pinggulnya ia hentak-hentakan dengan keras sehingga kontol Pak Yosep terkesan sedang menyundul lubang memeknya.

"Uuuuhhh... anjing kamu Paaaakkk...ahhh..***k puas dapet memek aku sama Bu Usy...ahhh...sekarang mau ngewein memek Bu Risma juga...ahhh...enak anjjjjing...ahhh!". Erangan dibarengi kata-kata kasar keluar dari bibir Bu Nuri, padahal dalam kesehariannya ia sangat kalem. Tak ada kesan kalau Bu Nuri begitu ganas ketika bersetubuh, namun kenikmatan sex memang bisa mengubah kepribadian orang 360°.

Tak membutuhkan waktu lama, bahkan hampir bersamaan Bu Nuri dan Risma mendapatkan orgasme pertamanya dalam pergumulan itu. Memek Bu Nuri mengguyurkan cairannya dibatang kontol Pak Yosep yang ia jepit didalam memeknya untuk meresapi kenikmatannya.
Sementara Risma menyemprot deras mulut sang kepala sekolah dengan cairan orgasmenya yang gurih dan kental.

Setelah tenaga kedua ibu guru cantik itu pulih, perzinahan ketiganya pun berlanjut. Kini adegan yang tadi Risma bayangkan benar-benar terjadi. Dirinya kini tengah menggeliat diatas meja dengan kaki mengangkang dan memek dijejali kontol kepala sekolahnya. Bibirnya pun kini tengah asik menjilati memek Bu Nuri yang tersaji diatasnya.

"Ahhh...legit juga memekmu Bu Risma...kalian memang guru lonte yang pandai memuaskan pria...ahhh...!". Pak Yosep mengungkapkan apa yang dirasakan olehnya sambil menggenjot pelan memek Bu Risma.

Tak berselang lama, kembali terdengar suara lolongan yang begitu pilu namun penuh kenikmatan dari Bu Nuri dan Risma. Keduanya mendapatkan kembali orgasmenya yang hebat.
Orgasme kali ini membuat mereka meminta waktu untuk beristirahat sejenak guna memulihkan tenaganya yang terkuras di pertempuran itu.
Namun saat itu Bu Nuri terpaksa harus menyudahi pergumulan itu lebih awal, setelah suaminya video call mengabarinya sudah berada diparkiran sekolah untuk menjemputnya.

"Pak Yosep...Bu Risma, kalian lanjut aja ya ngewenya. Saya harus duluan nih, suami udah ada diparkiran tuh...kayaknya dia juga udah gak tahan...hihi..!". Ucap Bu Nuri yang saat itu menerima panggilan video call dari sang suami masih dalam keadaan telanjang. Bahkan dengan cuek ia mengobrol dengan sang suami melalui video call sambil menunjukan dirinya dan Bu Risma tengah menciumi secara bergantian kepala sekolahnya.

Rupanya dari awal Bu Nuri memang sudah merekam adegan mereka bersetubuh melalui sambungan video call dengan suaminya yang memang menghendaki Bu Nuri untuk berbuat mesum dengan laki-laki selain dirinya.
Tak jarang suami Bu Nuri meminta istrinya untuk menjual tubuh sexinya.

Bu Nuri yang awalnya tak terima permintaan aneh dari suaminya sempat begitu marah, bahkan dirinya sempat meminta untuk bercerai. Namun lagi-lagi kesabaran sang suami benar-benar diuji ketika punya keinginan aneh seperti ini. Tak diceritakan bagaimana prosesnya, lambat laun Bu Nuri akhirnya menikmati ketika mengabulkan keinginan sang suami. Bahkan akhir-akhir ini ia pun mulai menjajakan tubuhnya disalah satu aplikasi yang terkenal banyak dipakai oleh para PSK dalam mencari pelanggan. Tak disangka Pak Yosep adalah pelanggan pertamanya, dan sampai saat ini beruntung bisa menikmati kesintalan tubuhnya.

Setelah Bu Nuri meninggalkan Pak Yosep dan Risma berdua, pergumulan pun kembali dilanjutkan. Kali ini Risma lebih berani untuk berbuat nakal kepada kepala sekolahnya. Kini dirinya dengan posisi merangkak tengah berada diatas tubuh Pak Yosep, dengan lidah melata menjilati kedua puting di dada kepala sekolahnya silih berganti.
Pak Yosep yang sudah tak tahan kini menyuruh Risma untuk nungging dan dia mengambil posisi dibelakang Risma berniat untuk mendoggynya. Namun sebelum Pak Yosep memasukan kontolnya kedalam memek, ibu guru itu malah mencegahnya dan memberikan tawaran yang mengagetkan Pak Yosep.

"E...eeeh bentar pak...! Gak bosen ngontolin memek terus dari tadi? Bapak mau nyobain lobang yang lebih nikmat gak..?". Cegah Risma sambil meludahi tangannya dan mengusapkan ke area lubang duburnya.

Pak Yosep sangat senang ketika sang ibu guru menawarkan lubang duburnya. Dengan bermaksud memberi pelumas tambahan, ia meludahi lubang dubur Risma dan menjilatinya tanpa rasa jijik.
Risma pun memejamkan mata dan menggigit bibirnya meresapi kenikmatan yang diberikan Pak Yosep melalui lubang duburnya. Kenikmatan yang membuatnya melenguh pelan, apalagi ketika ia merasakan ujung lidah sang kepala sekolah mencoba untuk masuk ke lubang duburnya.

"Auuuuhhh...tusuk pake kontol pak bo'ol aku...!". Pinta Risma yang sudah tak tahan ingin merasakan sensasi sakit namun nikmat ketika lobang duburnya dijejali kontol.

Tak menunggu waktu lama, Pak Yosep mulai memposisikan kontolnya dilubang dubur Bu Risma. Dengan pelan kontol itu masuk membelah lubang yang mengkerut dibarengi oleh erangan Pak Yosep dan lenguhan Risma.
Kontol mulai dikocok. Lolongan, jeritan, erangan dan lenguhan terdengar begitu menggairahkan. Hingga semakin lama semakin kencanglah kocokan yang dilakukan Pak Yosep terhadap Risma.

"Ahhh...Bu Risma memang lonte, selain memek ahhh...bo'ol ibu juga doyan dijejali kontol...ahhh!". Ucap Pak Yosep mengungkapkan kenikmatannya menggenjot lubang dubur ibu guru.

"Ahhh iyah pak...ahhh...aku emang lonte pak...nikmat pak ohhh...!". Risma meladeni obrolan kotor kepala sekolahnya yang tengah asik menghentakan kontol dilubang duburnya.

Sampai tibalah Risma kembali mendapatkan orgasmenya. Namun kali ini Pak Yosep pun mendapatkan klimaksnya. Kontolnya ia cabut dan langsung menyuruh Risma berlutut dibawah todongan batang kontolnya.
Risma yang tak ingin kehilangan momen orgasmenya kini memasukan dua jari tangannya kedalam memeknya sendiri dan dikocoknya dengan penuh nafsu, hingga air kenikmatan dari memeknya itu terlihat mengalir ditangannya. Tak ayal muncratan air mani dari kontol Pak Yosep pun menyiprat kemana-mana, karena Risma tak bisa berkonsentrasi ketika sedang menikmati orgasmenya sendiri.

"Ahhhh...aaaa...ahhh...ahhh...!". Pak Yosep mengerang sejadinya ketika kontolnya menembakan air mani dihadapan Risma hingga belepotan diwajah ibu guru tersebut.

"Hehe...maaf ya bu wajahnya jadi belepotan peju..!". Kembali Pak Yosep berucap, kali ini sambil memainkan air maninya sendiri diwajah cantik Risma dengan telunjuknya.

Bukannya marah mendapatkan perlakuan yang melecehkan dari Pak Yosep, Risma malah tersenyum senang. Dengan nakalnya ia menjawab,

"gak apa-apa pak...muka lonte aku kan emang buat dipejuhin...hihi...hmmmhhh..!". Ungkap Risma dilanjutkan dengan mengulum jari telunjuk Pak Yosep.


Selamat berlebaran ya...
 
Lanjutin ya...

Kita tinggalkan pertarungan panas yang tak seimbang, dimana Bu Usy digempur habis-habisan oleh Doni dan Nugi.

Diwaktu yang sama diruang kepala sekolah ditempat dimana Risma istri Nugi mengajar, rupanya obat perangsang yang dibubuhkan oleh Bu Nuri kedalam kopi yang ia buatkan untuk Risma rekannya atas dasar perintah pak Yosep mulai bereaksi. Badan Risma terasa hangat, memeknya mulai gatal dan becek, dan pikirannya mulai membayangkan hal-hal berbau sex. Apalagi pak Yosep dan Bu Nuri mulai mengarahkan obrolan-obrolan mereka bertiga ke arah yang berbau mesum.

"Wah... Bu Risma kalau sama suami seberapa sering melakukan hubungan badan? Kayaknya Bu Risma ini keliatannya doyan ya Bu Nuri?". Pak Yosep membuka percakapan dengan kedua guru anak buahnya itu.

"Pasti sering lah pak, badan-badan tipikal Bu Risma ini emang pasti doyan malah mendominasi kalau diranjang...hihi...!". Jawab Bu Nuri menimpali pertanyaan sang kepala sekolah dengan suara genitnya.

"Tiap hari pak...eh...apah....apaan sih Bu Nuri ini? Orang Bu Nuri kan yang doyan dikontolin? Eh...upsss...enggak...hihi...!". Risma menjawab agak kaget, ia tak menyangka jika kata-kata itu bisa keluar dari mulutnya.

Reaksi obat perangsang dari Pak Yosep telah menggiring alam bawah sadar Risma ke hal-hal yang mesum. Saat ini terlintas dalam bayangannya bagaimana ia tengah menggeliatkan tubuhnya diatas meja dengan memek yang tengah dihujami kontol sang kepala sekolah dan mulut yang dipaksa untuk menjilati memek basah Bu Nuri rekan seprofesinya.

"Ah... ko aku jadi pengen banget ya dikontolin Pak Yosep?". Pertanyaan yang terlintas dibenak Risma saat itu, sampai tak sadar ia kini tengah menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa dengan mata yang terpejam, lidah yang sesekali menjilati bibirnya dan kedua tangan yang terus meremas payudaranya sendiri didepan Pak Yosep dan Bu Nuri.
Hal itu membuat Pak Yosep dan Bu Nuri yang memang bekerja sama untuk menjerumuskan Risma menjadi tersenyum senang. Rencana mereka berhasil, sebentar lagi tubuh guru cantik yang alim, anggun dan sopan ini akan segera berubah sifat menjadi nakal dan binal.

"Bu Risma kalau doyan diewe ngaku aja...hihi...nih kayak saya coba bu, enak loh...!". Ucap Bu Nuri mengagetkan Risma yang kini mulai memperhatikan apa yang sedang dilakukan rekan gurunya tersebut.

Risma menonton dengan serius kelakuan nakal temannya yang membangkitkan gairah sexnya. Bagaimana cara Bu Nuri berjalan mendekati sang kepala sekolah, lalu duduk disampingya dan tangan kanannya meraih pipi Pak Yosep. Lalu dengan tanpa ragu dan malu-malu, Bu Nuri mendekatkan bibir sexinya ke Pak Yosep dan melumat bibir tebal sang kepala sekolah sehingga terjadi ciuman yang panas dari keduanya didepan Risma.
Bunyi pertukaran air liur dan gumaman penuh gairah dari keduanya tak membuat Risma menjadi risih. Justru ia menjadi sangat antusias untuk menyaksikan pergumulan panas antara Bu Nuri dan Pak Yosep, dan berharap dirinyapun bisa ambil bagian dalam pergumulan panas tersebut. Apalagi ketika tangan Pak Yosep dengan tak sabar melepas kancing seragam Bu Nuri dan mengeluarkan payudara berukuran sedang yang telah mengeras khas dari ibu guru beranak satu itu.
Tak mau kalah Bu Nuri pun membuka ikat pinggang sang kepala sekolah, dilanjutkan dengan mengeluarkan kontol Pak Yosep yang telah mengeras terangsang oleh kelakuan ibu guru muda di sekolahnya tersebut.
Apa yang Risma saksikan membuatnya harus menelan ludah dan semakin terangsang. Ia bingung, apa harus menghampiri mereka yang tengah terlibat pergumulan panas dan ikut andil? Atau menunggu ajakan dari keduanya?

"Bu Risma daripada ngeremesin susunya sendiri, mending sini saya bantuin...hehe...!". Ucap Pak Yosep dengan senyum mesumnya kepada Risma.

Risma yang sudah tak tahan dengan gairahnya menuruti panggilan sang kepala sekolah. Jadilah kini Pak Yosep berada ditengah diapit oleh dua guru cantik dan bohay dikanan dan kirinya yang sudah siap menyuguhkan kenikmatan tubuhnya masing-masing untuk sang kepala sekolah.
Pertempuran panas antara kepala sekolah dan dua orang guru wanita berhijab pun berlanjut.
Kini terlihat Bu Nuri sedang mengocok batang kontol sang kepala sekolah dengan menggunakan bibirnya yang basah, sehingga terlihat air liurnya tumpah dimana-mana.
Sementara Risma kini tengah rakus melumat bibir sang kepala sekolah dengan payudara yang terpampang tanpa penghalang, membuat gemas Pak Yosep sehingga tak berhenti untuk meremasinya.
Adegan berikutnya membuat para laki-laki iri dan berharap bisa menjadi Pak Yosep. Bagaimana tidak membuat iri, kini Pak Yosep yang sudah bertelanjang tengah duduk mengangkang diatas sofa didalam ruangannya. Sementara dibawahnya Bu Nuri dan Risma tengah bersimpuh dibawah sofa memberikan segenap kemampuan mereka dalam memuaskan laki-laki. Dengan bergiliran keduanya menjilati lubang dubur, biji sampai melumat batang kontol Pak Yosep.

"Ahhh...uhhhh...Bu Nuri dan Bu Risma memang sangat berpengalaman menjadi lonte...aahhh iyah...!". Pak Yosep meracau menikmati perlakuan kedua ibu guru cantik itu yang berusaha memberikan pelayanan sempurna untuk dirinya.

Risma yang sudah sangat gatal, tanpa sungkan menyodorkan memeknya kedepan bibir sang kepala sekolah. Berharap Pak Yosep mengerti dan mau menjilati memeknya yang kini terlihat merekah dan basah.

"Ahhhh...iyah pak...ouhhh hhhmmm... disitu enak banget pak ahhh...nikmati memek Risma lonte pak...ahhh...dari dulu bapak mau ini kan?". Ungkap Risma ketika Pak Yosep menggelitik biji itilnya yang membengkak dan menusuk-nusukan dua jarinya kedalam memek sang ibu guru yang kian membanjir.

Sementara Bu Nuri dengan posisi membelakangi, kini tengah naik turun dipangkuan Pak Yosep. Pinggulnya ia hentak-hentakan dengan keras sehingga kontol Pak Yosep terkesan sedang menyundul lubang memeknya.

"Uuuuhhh... anjing kamu Paaaakkk...ahhh..***k puas dapet memek aku sama Bu Usy...ahhh...sekarang mau ngewein memek Bu Risma juga...ahhh...enak anjjjjing...ahhh!". Erangan dibarengi kata-kata kasar keluar dari bibir Bu Nuri, padahal dalam kesehariannya ia sangat kalem. Tak ada kesan kalau Bu Nuri begitu ganas ketika bersetubuh, namun kenikmatan sex memang bisa mengubah kepribadian orang 360°.

Tak membutuhkan waktu lama, bahkan hampir bersamaan Bu Nuri dan Risma mendapatkan orgasme pertamanya dalam pergumulan itu. Memek Bu Nuri mengguyurkan cairannya dibatang kontol Pak Yosep yang ia jepit didalam memeknya untuk meresapi kenikmatannya.
Sementara Risma menyemprot deras mulut sang kepala sekolah dengan cairan orgasmenya yang gurih dan kental.

Setelah tenaga kedua ibu guru cantik itu pulih, perzinahan ketiganya pun berlanjut. Kini adegan yang tadi Risma bayangkan benar-benar terjadi. Dirinya kini tengah menggeliat diatas meja dengan kaki mengangkang dan memek dijejali kontol kepala sekolahnya. Bibirnya pun kini tengah asik menjilati memek Bu Nuri yang tersaji diatasnya.

"Ahhh...legit juga memekmu Bu Risma...kalian memang guru lonte yang pandai memuaskan pria...ahhh...!". Pak Yosep mengungkapkan apa yang dirasakan olehnya sambil menggenjot pelan memek Bu Risma.

Tak berselang lama, kembali terdengar suara lolongan yang begitu pilu namun penuh kenikmatan dari Bu Nuri dan Risma. Keduanya mendapatkan kembali orgasmenya yang hebat.
Orgasme kali ini membuat mereka meminta waktu untuk beristirahat sejenak guna memulihkan tenaganya yang terkuras di pertempuran itu.
Namun saat itu Bu Nuri terpaksa harus menyudahi pergumulan itu lebih awal, setelah suaminya video call mengabarinya sudah berada diparkiran sekolah untuk menjemputnya.

"Pak Yosep...Bu Risma, kalian lanjut aja ya ngewenya. Saya harus duluan nih, suami udah ada diparkiran tuh...kayaknya dia juga udah gak tahan...hihi..!". Ucap Bu Nuri yang saat itu menerima panggilan video call dari sang suami masih dalam keadaan telanjang. Bahkan dengan cuek ia mengobrol dengan sang suami melalui video call sambil menunjukan dirinya dan Bu Risma tengah menciumi secara bergantian kepala sekolahnya.

Rupanya dari awal Bu Nuri memang sudah merekam adegan mereka bersetubuh melalui sambungan video call dengan suaminya yang memang menghendaki Bu Nuri untuk berbuat mesum dengan laki-laki selain dirinya.
Tak jarang suami Bu Nuri meminta istrinya untuk menjual tubuh sexinya.

Bu Nuri yang awalnya tak terima permintaan aneh dari suaminya sempat begitu marah, bahkan dirinya sempat meminta untuk bercerai. Namun lagi-lagi kesabaran sang suami benar-benar diuji ketika punya keinginan aneh seperti ini. Tak diceritakan bagaimana prosesnya, lambat laun Bu Nuri akhirnya menikmati ketika mengabulkan keinginan sang suami. Bahkan akhir-akhir ini ia pun mulai menjajakan tubuhnya disalah satu aplikasi yang terkenal banyak dipakai oleh para PSK dalam mencari pelanggan. Tak disangka Pak Yosep adalah pelanggan pertamanya, dan sampai saat ini beruntung bisa menikmati kesintalan tubuhnya.

Setelah Bu Nuri meninggalkan Pak Yosep dan Risma berdua, pergumulan pun kembali dilanjutkan. Kali ini Risma lebih berani untuk berbuat nakal kepada kepala sekolahnya. Kini dirinya dengan posisi merangkak tengah berada diatas tubuh Pak Yosep, dengan lidah melata menjilati kedua puting di dada kepala sekolahnya silih berganti.
Pak Yosep yang sudah tak tahan kini menyuruh Risma untuk nungging dan dia mengambil posisi dibelakang Risma berniat untuk mendoggynya. Namun sebelum Pak Yosep memasukan kontolnya kedalam memek, ibu guru itu malah mencegahnya dan memberikan tawaran yang mengagetkan Pak Yosep.

"E...eeeh bentar pak...! Gak bosen ngontolin memek terus dari tadi? Bapak mau nyobain lobang yang lebih nikmat gak..?". Cegah Risma sambil meludahi tangannya dan mengusapkan ke area lubang duburnya.

Pak Yosep sangat senang ketika sang ibu guru menawarkan lubang duburnya. Dengan bermaksud memberi pelumas tambahan, ia meludahi lubang dubur Risma dan menjilatinya tanpa rasa jijik.
Risma pun memejamkan mata dan menggigit bibirnya meresapi kenikmatan yang diberikan Pak Yosep melalui lubang duburnya. Kenikmatan yang membuatnya melenguh pelan, apalagi ketika ia merasakan ujung lidah sang kepala sekolah mencoba untuk masuk ke lubang duburnya.

"Auuuuhhh...tusuk pake kontol pak bo'ol aku...!". Pinta Risma yang sudah tak tahan ingin merasakan sensasi sakit namun nikmat ketika lobang duburnya dijejali kontol.

Tak menunggu waktu lama, Pak Yosep mulai memposisikan kontolnya dilubang dubur Bu Risma. Dengan pelan kontol itu masuk membelah lubang yang mengkerut dibarengi oleh erangan Pak Yosep dan lenguhan Risma.
Kontol mulai dikocok. Lolongan, jeritan, erangan dan lenguhan terdengar begitu menggairahkan. Hingga semakin lama semakin kencanglah kocokan yang dilakukan Pak Yosep terhadap Risma.

"Ahhh...Bu Risma memang lonte, selain memek ahhh...bo'ol ibu juga doyan dijejali kontol...ahhh!". Ucap Pak Yosep mengungkapkan kenikmatannya menggenjot lubang dubur ibu guru.

"Ahhh iyah pak...ahhh...aku emang lonte pak...nikmat pak ohhh...!". Risma meladeni obrolan kotor kepala sekolahnya yang tengah asik menghentakan kontol dilubang duburnya.

Sampai tibalah Risma kembali mendapatkan orgasmenya. Namun kali ini Pak Yosep pun mendapatkan klimaksnya. Kontolnya ia cabut dan langsung menyuruh Risma berlutut dibawah todongan batang kontolnya.
Risma yang tak ingin kehilangan momen orgasmenya kini memasukan dua jari tangannya kedalam memeknya sendiri dan dikocoknya dengan penuh nafsu, hingga air kenikmatan dari memeknya itu terlihat mengalir ditangannya. Tak ayal muncratan air mani dari kontol Pak Yosep pun menyiprat kemana-mana, karena Risma tak bisa berkonsentrasi ketika sedang menikmati orgasmenya sendiri.

"Ahhhh...aaaa...ahhh...ahhh...!". Pak Yosep mengerang sejadinya ketika kontolnya menembakan air mani dihadapan Risma hingga belepotan diwajah ibu guru tersebut.

"Hehe...maaf ya bu wajahnya jadi belepotan peju..!". Kembali Pak Yosep berucap, kali ini sambil memainkan air maninya sendiri diwajah cantik Risma dengan telunjuknya.

Bukannya marah mendapatkan perlakuan yang melecehkan dari Pak Yosep, Risma malah tersenyum senang. Dengan nakalnya ia menjawab,

"gak apa-apa pak...muka lonte aku kan emang buat dipejuhin...hihi...hmmmhhh..!". Ungkap Risma dilanjutkan dengan mengulum jari telunjuk Pak Yosep.


Selamat berlebaran ya...
akhirnya yang di tunggu up juga
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd