Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kira-kira apa ya pekerjaan sehari-harinya Risma

  • Ibu Rumah Tangga

    Votes: 38 37,3%
  • Guru

    Votes: 57 55,9%
  • Pegawai kantoran

    Votes: 19 18,6%
  • Risma

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Nuri

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Usy

    Votes: 0 0,0%

  • Total voters
    102
  • Poll closed .
Malam hari dikediaman Nugi dan Risma, waktu sudah menunjukan jam sembilan. Setelah menidurkan anak-anak, Risma menghampiri suaminya yang tengah asik menonton sepak bola.

"Asik bener yah... boleh dong ibu minta dipijitin? pegel-pegel nih betis ibu..!". Ucap Risma sambil duduk disamping Nugi suaminya.

Nugi yang mendengar permintaan sang istri tersenyum penuh arti, lalu ia menuruti apa yang Risma minta sambil mata tetap menatap serius ke arah televisi karena tengah menonton tayangan sepak bola favoritnya.

"Cieee... yang udah di ewe kepala sekolah...hehe...ceritain dong...!". Kali ini Nugi berbicara sambil tersenyum menatap sang istri.

"Apaan sih ayah? Emang ibu harus mulai cerita dari mana coba?". Risma dengan manja menjawab obrolan sambil menikmati pijatan sang suami dibetisnya.

"Ayah penasaran banget loh pengen denger cerita ewean ibu sama Pak Yosep...!". Nugi mulai memaksa istrinya untuk menceritakan kejadian tadi sore bersama kepala sekolahnya.

Karena terus-menerus dipaksa oleh sang suami, Risma akhirnya menceritakan apa yang dia alami sore tadi disekolah. Dari mulai ia dipanggil kepala sekolahnya, disuguhi minuman yang sudah dicampur obat perangsang, berlomba memuaskan Pak Yosep bersama Ibu Nuri rekan kerjanya, sampai terakhir wajahnya menjadi pembuangan peju sang kepala sekolah.

Mendengar istrinya bercerita, Nugi merasa terangsang. Tangan yang tadinya digunakan untuk memijat sang istri, kini malah ia gunakan untuk mengocok kontolnya sendiri. Apalagi ketika mendengar istrinya menawarkan lubang duburnya untuk digagahi sang kepala sekolah.

"Ah...ibu nakal banget sih? kemaren godain tetangga, hari ini digenjot Pak Yosep...!". Ucap Nugi pada istrinya.

"Gara-gara ayah...ibu jadi doyan banget diewe...besok kalau ada yang ngajakin ibu ewean, boleh ya yah ibu turutin?...abisnya dikontolin itu enak yah!". Jawab Risma menyalahkan suaminya.

Mendengar perkataan sang istri, Nugi jadi membayangkan bagaimana kalau istrinya mau menjual tubuhnya demi mendapatkan kepuasan seperti halnya Bu Nuri yang diceritakan sang istri? Bagaimana istrinya sedang memberikan pelayanan kepada laki-laki yang belum pernah dikenalnya, entah itu laki-laki tua atau muda.

"Ko ayah jadi ngebayangin Bu Nuri ya bu? Kira-kira ibu mau gak jual diri jadi lonte kayak dia?". Dengan sedikit was-was takut sang istri marah dan kehilangan mood, Nugi bertanya.

"Ngebayangin ibu ngelonte apa ngebayangin ayah ngentotin Bu Nuri...?". Risma balik bertanya pada sang suami.

"Dua-duanya bu...hehe...tapi lebih seru sih kalau ibu bisa jadi lonte...hehe...!". !Nugi menjawab pertanyaan istrinya sambil cengengesan.

Obrolan yang terus berlangsung dari kedua suami-istri tersebut walaupun tabu namun bisa membangun kehangatan didalam rumah tangga Nugi. Obrolan yang dulunya sangat canggung untuk dijadikan bahan perbincangan, kini jadi terasa lumrah dan wajar didengar oleh keduanya setiap hari.

"Kayaknya malem ini ayah mending booking Bu Nuri deh, murah ko yah...mau ibu teleponin? Soalnya ibu hari ini berasa cape banget..!". Ujar Risma ketika merasakan tangan suaminya mulai bermain diselangkangannya.

"Emmm yang abis diewe sama kepala sekolah gak mau ngelayanin ayah...?". Nugi sedikit protes dengan tawaran sang istri, walaupun dalam hatinya ia pun menyetujui.

"Bukan gitu ayah sayang... ibu takut gak bisa maximal buat ngasih pelayanan ke ayah... Lagian, bukannya ayah juga sering bayangin ngewe sama temen ibu?". Kali ini Risma menjawab dengan nada manja.

Nugi tertegun sebentar mendengar tawaran dari istrinya. "Apa iya istrinya juga punya fantasi ingin melihat pasangannya bercumbu dengan orang lain?". Pertanyaan dalam hati Nugi.
Akhirnya Nugi mnceritakan pada istrinya bagaimana dia pun sore tadi menggarap Bu Usy bersama Doni temannya yang tempo hari ikut menggarap tubuh Risma dan memberikan pengalaman threesome dengan dua laki-laki yang belum pernah dilakukan sang istri sebelumnya.
Risma begitu kaget mendengar cerita suaminya sampai ia menutup mulut dengan kedua tangannya. Ada rasa iri dihati Risma ketika mendengar Bu Usy temannya sudah pernah merasakan sensasi bercinta dengan Doni. Laki-laki tampan dan gagah itu memang selalu menjadi khayalan para wanita, baik itu tua maupun muda. Sudah banyak wanita yang merelakan tubuhnya untuk dinikmati teman suaminya itu. Merasakan kontol Doni bersarang didalam memeknya sambil menikmati wajah tampannya adalah impian banyak perempuan. "Beruntungnya Bu Usy...!". Kata-kata itu terlintas dibenak Risma.

"ih ayah sama Doni nakal... belum juga ibu izinin bu Usy udah dientotin...hihi...gimana yah nikmat gak memeknya temen ibu..?". Tanya Risma kepada suaminya.

Risma yang tadi menolak keinginan sang suami dan malah menawarkan jasa Bu Nuri, kini terlihat sedang mengocok kontol Nugi. Gairahnya muncul mendengar cerita sang suami yang tadi sore menggarap Bu Usy, apalagi mengetahui Doni ikut menikmati memek legit temannya itu.

"Ahhh... iyah bu... memek Bu Usy gak kalah nikmatnyah sama memek ibu...oh...!". Nugi menjawab sambil merasakan kontolnya dikocok oleh istrinya.

"Bu...jadi gak mau bookingin Bu Nuri buat ayah...aaahhh?". Nugi kembali mengingatkan istrinya yang kini malah tengah asik menyepong kontolnya.

Mendengar pertanyaan dari sang suami, Risma melepaskan kontol Nugi dari mulutnya. Dengan polos ia malah tersenyum kepada sang suami. Jujur, Risma lupa jika tadi ia menolak ajakan suaminya dan menawarkan membeli jasa Bu Nuri untuk menggantikannya melayani Nugi.

"Eh iya...hihihi... maafin ibu ya ayah, ibu lupa !". Ucap polos Risma sambil beranjak mengambil smartphonenya dan bermaksud menelepon temannya.

Sementara itu dikediaman Bu Nuri, seorang wanita tampak sedang terengah-engah menahan kenikmatan dalam posisi merangkak diatas kasur. Dibelakangnya tampak seorang laki-laki paruh baya tengah serius menyodokan batang kejantanannya kedalam memek sang wanita.

"Ahh...ahhh...sudah berapa kontol yang masuk hari ini lonte...?". Tanya laki-laki paruh baya tersebut melihat sang wanita yang tak lain adalah Bu Nuri begitu kepayahan menerima gempuran kontol yang menyerang memeknya.

"Ouhhhh...ahhh... inih yang ketiga pak...ahhh...tapi kontol bapak besar...ahhh banget...uhhh...mentok pak ahhh...!". Bu Nuri menjawab pertanyaan laki-laki paruh baya tersebut.

Selang beberapa menit akhirnya laki-laki itu mencabut kontolnya dari memek sempit Bu Nuri. Dengan dengus nafas yang menderu ia menumpahkan air maninya dipunggung Bu Nuri yang hanya bisa memejamkan mata merasakan cairan hangat tumpah dipunggungnya.

"Ahh...untung cuma kontolnya aja yang gede, coba kalau ditunjang staminanya... pasti bisa lemes malam ini badanku digarap si bapak...hihi...!". Bu Nuri berucap dalam hatinya.

Mereka beristirahat sejenak sebelum akhirnya membersihkan diri masing-masing dan kembali mengenakan pakaiannya.
Tak berselang lama si laki-laki paruh baya itu berpamitan kepada Bu Nuri. Ia sangat puas dengan pelayanan ibu guru yang satu ini dan berjanji akan kembali menggunakan jasanya lagi.
Bu Nuri hanya tersenyum menanggapi celotehan laki-laki paruh baya tersebut, dan mengantarnya pulang sampai ke depan pintu rumahnya.

Kembali ke kediaman Nugi dan Risma.

"Ya yah... teleponnya Bu Nuri gak aktif... kayaknya ayah keduluan deh...hehe!". Ucap Risma kepada suaminya sambil mengotak-atik smartphone miliknya.

"Yaaaa... ibu sih pake acara lupa segala...hehe...!". Dengan nada kecewa Nugi menanggapi apa yang disampaikan sang istri.

Mendengar ucapan sang suami yang nampak kecewa, Risma malah tertawa kecil. Dengan memasang raut wajah yang menggoda, ia lalu berdiri didepan suaminya. Menggeliatkan tubuhnya dengan tangan kanan meremas payudara dan tangan kiri mengusap-usap memeknya sendiri.
Bak penari panas Risma bergoyang didepan suaminya sendiri, memperlihatkan kebinalannya dalam menggoda laki-laki.

"Mmmhhh... biar ayah gak kecewa, anggap ibu malam ini jadi Bu Nuri aja ya yah...mmmhhh...!". Ucap Risma menggoda Nugi sang suami yang kali ini terlihat takjub melihat pertunjukan istrinya.

"Owww... ckckck... Ibu binal banget... sini sepongin kontol ayah...!". Ucap Nugi yang saat itu secara tak sadar tengah mengurut kontolnya sendiri.

Dengan merangkak Risma mendekati suaminya yang tengah duduk di sofa ruang tivi didalam rumahnya dan kini sudah melepas semua pakaiannya.
Risma melahap kontol suaminya dengan lembut. Bibirnya yang basah benar-benar nikmat ketika digunakan untuk mengulum kontol Nugi yang hanya bisa menengadahkan kepalanya, dengan mata terpejam dan tangan menjambak lembut rambut sang istri.
Risma memang sangat menyukai aroma selangkangan laki-laki. Tanpa rasa jijik ia malah menikmati ketika lidahnya melumuri semua area selangkangan. Malah kini ia pun sangat berharap untuk dilecehkan. Dirinya pun sempat merasa aneh, kenapa bisa begitu terangsang ketika mendapat pelecehan? Namun setelah ngobrol baik dengan suami atau dengan rekan kerjanya, ia kini tahu jika sex itu akan lebih bisa dinikmati bila disertai fantasi dan imajinasi.

"Ayah... pindah ke kamar yuk, biar ibu bisa lebih leluasa muasin ayah...!". Ucap Risma mengajak suaminya untuk pindah.

Didalam kamar pertarungan keduanya dilanjutkan. Dengan posisi 69 kesukaan sang suami, Risma terlihat sangat menikmati ketika lidah Nugi mengobok-obok lubang memeknya yang semakin basah.

Tak ingin kehilangan momen, Nugi kini mengatur posisi sang istri. Ia menyuruh Risma untuk menunggangi tubuhnya yang rebah diatas kasur. Dengan ahli, Risma meraih kontol sang suami dan mengarahkannya untuk dijejalkan kedalam lubang memeknya sendiri.
Lenguhan sang istri mengiringi masuknya kontol Nugi. Dengan pelan Risma menggoyangkan pinggulnya, merasakan kontol sang suami mengaduk-aduk lubang memeknya.

Seperti malam-malam sebelumnya, aktivitas mereka tak luput dari intaian para pengintip. Bukannya malu, Risma malah menunjukan kebinalannya dalam memuaskan sang suami yang tentu saja membuat para pengintipnya blingsatan dan tak tahan untuk mengocok kontolnya sendiri.
"Anjing... istri Pak Nugi, bener-bener sange saya liatnya!". Ujar salah satu pengintipnya yang malam itu berjumlah empat orang.
"Gantian Pak RT... saya juga pengen liat Bu Risma diewe...!". Salah seorang pengintip itu menimpali.
Suara berisik diluar rumah Risma tak lantas membuatnya berhenti untuk menyuguhkan pertunjukan nakalnya. Kali ini dengan posisi merangkak menghadap tepat kedepan para pengintipnya, Risma malah tersenyum dan mengedipkan matanya. Menikmati sodokan kontol sang suami terhadap memeknya, seakan dia tahu diluar sana bapak-bapak petugas ronda tengah menikmati pertunjukan dirinya dengan sang suami.
Nugi pun tak kalah beringas dengan sang istri. Mengetahui ia dan istrinya tengah diintip, ia malah lebih kasar lagi menghantamkan kontolnya dimemek sang istri.
"Ahhhh...ahhh...anjing... enak gak lonte? Masih kurang kontolnya gak heuh...ahhh?". Ucap Nugi sambil menarik rambut istrinya sehingga payudara Risma yang menggantung bebas lebih jelas dinikmati para pengintipnya.
"Oh...iyah...ahhh... mau tambah kontol ahhh... anjirrrr...ampun...ahhh...!". Tanpa malu Risma membalas perlakuan kasar sang suami.
Kata-kata kasar yang terucap dari kedua orang yang sedang berasik masyuk itu jelas membuat para pengintipnya terprovokasi. Mereka saling berlomba untuk memuntahkan air mani dengan mengocok-ngocok kontolnya sendiri.
"Ahhh... gak nyangka kalau istri Pak Nugi sebinal ini...lihat sehari-hari kayaknya alim banget tuh ibu guru...eh dikatain lonte dia malah suka ternyata...!". Ucap salah seorang bapak-bapak yang mengintip kegiatan Risma dan Nugi.
"Iya yah pak, jangan-jangan selain ngajar dia juga ngelacur tiap harinya...!". Bapak-bapak yang lain ikut menimpali.
Sementara didalam kamar, kini Risma tengah mengangkangkan kakinya. Diatas tubuhnya, Nugi dengan semangat dan bernafsu sedang menggenjot memek istrinya. Celotehan bapak-bapak ronda yang terdengar oleh suami-istri tersebut malah menaikan gairahnya, sehingga ucapan nakal dan kotor terlontar dari keduanya.
"Hmmm... ahhh anjing...ibuh bucat yah...ahhh enak...ahhh...!". Ucap nakal Risma ketika mendapatkan orgasme yang kesekian kalinya.
"Arrrrgggghhh... barengan lonte...gue juga mau muncrat...arghhh...!". Ungkap Nugi yang berkelojotan diatas tubuh sang istri dan memuntahkan air maninya didalam memek Risma beberapa kali.
Keduanya akhirnya tidur dengan tubuh yang masih rapat berpelukan. Hanya deru nafas yang terdengar memburu dari keduanya.
Sementara bapak-bapak para perondapun membubarkan diri dari kediaman Nugi dan Risma dengan membawa bayangan dari kebinalan Risma dalam melayani Nugi suaminya, dan berharap suatu hari merekapun dapat merasakannya.
nugi nge garap bu nuri. risma di garap orang ronda.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd