ON FEW CHAPTERS AHEAD.......
Berta seperti menyelidiki matanya, tatapan ke arah anaknya agak tajam kali ini
“ abang serius?”
Berta seakan tidak percaya akan apa yang dia dengar barusan.
Diam Dave
“ Tari itu kan masih terikat…..”
“dia akan segera bercerai, Mak…..”
Berta melongo mendengar ucapan Dave
“abang serius???”
Dave diam kembali. Dia tidak berani mengangkat wajahnya di depan mamaknya.
Berta kaget luar biasa dengan ucapan anaknya kali ini
“ ya ampun Bang…..” tanganya menutupi mulutnya. Wanita ini benar-benar terkejut mendengar jawaban anaknya
“sebegitu cintanya abang sama dia?”
Dave tertunduk
“sampai abang tega untuk melakukan ini…..”
Getir nada Berta terdengar. Dia tidak menyangka kalau anaknya pun seperti orang bebal dan ikut berperan menceraikan istri orang dari suaminya.
“Mamak ini dibilang bodoh…… ngga kuliah seperti kalian berdua…..” linangan air mata sang ibu mulai turun
“ Mamak bertahan hingga sekarang…. karena mamak menghargai sebuah ikatan pernikahan…..”
“apa yang sudah Tuhan satukan, tidak boleh diceraikan oleh manusia…. “
“meski bapakmu pergi meninggalkan kita, itu urusan dia… dosa dia dengan Tuhan urusannya…. mamak tidak akan pernah meminta perceraian……”
Pipinya kini penuh dengan bulir airmata….
Dave tertunduk
“abang sekolah jauh-jauh….tinggi sekolah abang…. punya jabatan hebat…..” kelu bibirnya
“tapi kok jadi begini dalam memilih calon istri…..”
Dave hanya terdiam
“ mamak ini miskin… Puji Tuhan sekarang berkat abang hidup mamak sudah jauh lebih baik…..”
“tapi mamak tidak pernah mengajarkan anak mamak….. apalagi merestui anak mamak menikahi seorang wanita yang bercerai hidup…. dimata mamak itu tetap zinah….”
Suara inangnya bagaikan petir menggelegar di kuping Dave
“mak……”
“ngga abang….. mamak tidak akan pernah merestui…. dia masih istri orang… dan apalagi dia tidak seiman dengan kita…..”
Tegas suara Berta
“mamak lebih baik hidup susah, daripada membiarkan anak mamak melanggar apa yang sudah dilarang oleh Tuhan….. dan adat kita……”