Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cinta Pertama

BAB XXIV



Dimana hatimu berada, disitu cintaku



Saat Dave sedang dalam pesawat SQ 965 dari Cengkareng ke Changi, di Bogor malah Iva sedang membujuk ibunya

“udah sih Mak…. abang ada kerjaan juga….” ujarnya melihat ibunya yang agak gundah gulana akibat abangnya yang mendadak ke Singapore seperti tanpa persiapan.

“abang kan direktur…. wajar dia terbang sana sini…”

“tapi dia perlu persiapan juga….”

“makanya dia dikasih apartemen di Jakarta….”

“ah, kau ini mau ngajarin mamak kau….”

“ih, mamak lagian….”

Berta gemas jadinya.

“mamak ini tahu anak mamak gimana…. ngga pernah dia main dadakan jalan…..”

“iya… itu dulu Mak….”

“ sekarang pun dia masih anak mamak….”

Iva mau tertawa mendengarnya

“ ngga biasanya dia mau berangkat malam lalu sore baru kabarin….”

“mak, abang itu sekarang pimpinan dan banyak yang dia urusin…. mamak harus ngerti….”

Berta masih manyun

“kayak ada yang dia sembunyikan…..”

Emang…. kata Iva dalam hatinya

Dia juga curiga dengan keberangkatan abangnya. Mereka sudah sekian tahun bersama dari kecil, sudah saling tahu kebiasaan masing-masing. Keberangkatan yang mendadak dari Dave tentu menimbulkan syak prasangka dari mereka semua termasuk ibunya, apalagi ini hari sabtu minggu, pasti sedikit aneh.

Dan jika pun dinas, bahasa Dave juga pasti tidak terkesan menutupi seperti ini. Ini abangnya agak misterius berangkatnya, dan tujuannya hanya bilang ada rapat mendadak di Singapore, dan dia diminta hadir.

Sebetulnya Iva tahu alasan tepatnya abangnya ke Singapore. Reel di IG Keiko yang menyebut touch down di Changi, pasti ada hubungannya dengan keberangkatan abangnya ke Singapore. Dia tahu persis, meski abangnya suka menghindar jika ditanya, namun setiap pembicaraan mereka yang kebetulan didengar oleh Iva, atau cara Keiko menceritakan tentang abangnya, dia yakin kalau diantara mereka ada hubungan spesial.

Di IG Keiko pun menceritakan hal yang serupa. Foto foto mereka bukan foto teman biasa, dan hampir hanya dengan Dave, Keiko memajang foto berdua disana. Kemesraan mereka, cara mereka berpose, rasanya sudah cukup menjelaskan kalau hubungan mereka bukan hanya sekedar teman kantor.

Cuma memang proteksi ibunya ke abangnya memang sedikit lebih berbeda. Maklum, anak kesayangan dan kebanggaannya. Calon menantu pun akan diseleksi ketat sama ibunya jika dilihat naga-naganya ini.

“itu abang ditanya sama Eliz, malah ngga jawab-jawab katanya….”

“udah sih Mak… biarlah abang yang tentukan waktunya dia…”

Agak diam ibunya

Berta hanya bisa berdiam diri sambil melihat lihat catatan penjualan warungnya. Semua kakak dan adiknya sudah punya cucu, tinggal dia yang belum dari mereka 5 bersaudara. Padahal dia anak ke dua. Dave yang sudah menginjak usia 30 tahun rasanya sudah perlu untuk memikirkan itu.

Tapi siapa yang mendampingi? Itu hal lain.

Anaknya boleh menikah apalagi dengan kesuksesan yang di rengkuh saat ini. Namun masalah siapa yang akan mendampinginya, sebagai Ibu, Berta merasa perlu ikut dalam pemilihan ini, karena dia tidak ingin anak yang dia cintai dan banggakan jatuh ke tangan wanita yang salah.

“biar abang yang pilih aja Mak….” nasehat Iva saat sempat mereka diskusi terkait siapa Keiko yang ditanyakan oleh Berta ke Iva

“ngga bisa….”

“kenapa Bundaa….” ledek Iva ketika itu

“ mamak ngga mau sembarangan wanita yang jadi menantu mamak….”

Iva tertawa

“Keiko itu manager hubungan internasional diperusahaan abang….. cantiknya luar biasa….”

“ah… apa nanti dia mengerti masalah adat istiadat kita?? dia tahu bagaimana menghormati orangtuanya dan keluarganya abangmu??”

“mak… ini ngga jaman lagi….”

“ngga bisa… kau jangan ajari mamakmu…..”

Iva diam jadinya

“aku kenal abangmu dari dalam perut sampai dia bisa kayak sekarang…..” ujar Berta berapi api “ aku tahu hati anakku…..”

Agak emosi ibundanya

“ngga akan mamak izinkan wanita mana pun lukai hati anakku lagi…..”

Iva hanya manyun aja

“ Mak…. Ka Tari itu tidak salah…mereka sahabatan….. mana dia tahu abang suka sama dia…”

“ya itu… makanya mamak ngga mau kejadian yang sama…. “

Diam kembali Iva

“Eliz itu sudah bisa dilihat… dia suka dengan abangmu… cantik, berpendidikan, dokter itu… orangtuanya pun jelas… ngga kalah sama orang jepang itu… apalagi sama teman abangmu itu dulu….”

Puyeng Iva mendengarnya

“kalau sama Eliz, tidak payah mamak mau ajarin adat istiadat… dia sudah tahu semua… kami pun satu gereja, kita pun ngga susah dan ribet kalau mau ada acara adat nantinya…. pergaulan dengan keluarga, dia tahu bagaimana kita orang Batak….”

“mak belum tentu juga….”

“mamak ngga mau anak mamak disengajain nanti diurusnya sama orang lain…..” agak pelan suara ibunya.

Iva enggan membantahnya lagi. Kalau sudah bicara tentang abangnya, ibunya memang lain. Dia mengerti kekuatiran sang ibunda, karena memang abangnya bisa dibilang segala galanya bagi mereka. Rasa sayang Dave ke ibunya dan Iva, malah kadang terkesan berlebihan sekali. Iva yang sudah dapat penghasilan sendiri saja, masih dapat jatah bulanan dari abangnya. Ibunya apalagi, diluar belanja, jatah shopping, uang derma setiap bulan, Dave masih rutin mengirim 10 juta per bulan ke rekening ibunya. Ini diluar biaya rumah, pembantu, listrik dan lain-lain.

Perhatian Dave ini yang membuat ibunya kuatir, apa nanti dia akan dijaga seperti ibunya dan adiknya menjaga dia nantinya? Berta siap berbagi tentunya sebagai ibu, namun dia harus memastikan siapa wanita yang akan berbagi perhatian untuk menjaga anaknya, sekaligus untuk menjaga cucunya kelak.

“sudah sampai abangmu?”

“belum Mak…. masih cek list, belum centang dua….”

Berta kembali diam dan meneruskan memeriksa pembukuan warungnya.

Harapan dia sederhana sebetulnya, dia ingin anaknya bahagia, meski bahagia anaknya itu masih suka diukur dengan kacamata dia sebagai ibu. Anaknya yang dia tahu jarang bicara, punya hati yang lembut, lalu bangkit jadi seorang Dave seperti sekarang, meski sempat terluka karena perasaannya terhadap wanita yang salah, membuat dia sebagai ibu tidak ingin anaknya mengalami hal yang sama.

Apalagi kini anaknya bukan sembarang anak. Anak muda yang sangat sedikit yang bisa duduk di jabatan setinggi ini di perusahaan asing. Ditambah dengan perhatiannya ke ibu dan adiknya yang begitu hebat, membuat sang ibu sangat kuatir jika anaknya salah pilih pasangan yang melukainya lagi nantinya.


**************************

Arrival Terminal 2 Changi Airport

Landed?

Yes, in immigration row now

I am outside, waiting for you.

Ok


Dave disibukkan dengan membalas whatsapp dari ibunya, Iva , hingga Tari. Bahkan Tari sempat vidio call, seperti hendak mengecek apa benar Dave ke Singapore

Setelah selesai dengan imigrasi, Dave lalu segera berjalan keluar. Tentengannya yang hanya satu tas gemblok, isinya baju ganti 2 potong, laptop dan beberapa perlengkapan mandi, membuat dia tidak perlu antri ambil bagasi lagi.

Mata Dave berbinar melihat wanita cantik berdarah Jepang yang sedang berdiri 20 meter jaraknya di depannya. Dengan setengah berlari dia mengambur memeluk sang gadis dan menenggelamkan wanita itu dalam pelukannya

“i miss you so much…..”

“ me too, sweetie….”

Dengan erat dia memeluk Keiko. Mencium pipinya, dan dahinya.

Keiko sempat melihat wajah yang dirindukan itu, sebelum kembali tenggelam dalam pelukan Dave.

“aku pikir kamu tidak akan datang….”

“kenapa?”

“kan sibuk… sudah di Indonesia, mana ingat aku lagi….”

Dave mencium rambut Keiko dari belakang, mereka sedang antri untuk naik taksi

“aku selalu ingat dan merindukan kamu….”

“ aku ingin selalu percaya kata-kata itu….”

Dave tertawa

“kamu harus percaya…..”

Keiko hanya diam, dia menggenggam tangan Dave yang semenjak datang terus memegang tangannya dalam dekapannya

“ lapar?”

Keiko menggelengkan kepalanya

“kamu..?”

“tadi makan di pesawat….”

“nanti saja kita pesan di kamar….”

Dave mengangguk

Keiko tersenyum melihat anggukan dan senyuman Dave. Dia sudah sangat mengerti apa yang terkandung dibalik senyuman dan anggukan pria itu. Seperti juga dirinya yang sangat merindukan belaian tangan Dave, pelukannnya, serta keperkasaannya di atas ranjang.

“masih neggym?”

“masih….”

“good…”

“kamu?”

“masih…. aku harus menjaga badanku… in order being call to Indonesia….” guraunya sambil menatap wajah Dave

Dave tertawa mendengarnya

Taksi mereka pun akhirnya tiba di giliran mereka.



******************

Pintu kamar hotel ditutup, Dave meletakkan tasnya diatas tempat etalase tas.

“aku mandi dulu yah….”

“oke…” senyum Keiko

Dave memeluk sebentar, lalu segera masuk ke kamar mandi

Dan tidak lama kemudian, setelah dia selesai mandi. Masih dengan berbalut handuk, dia keluar, Keiko sudah di tempat tidur dan berbalut selimut. Dave tersenyum melihat gadisnya itu, dia tahu bahwa lawannya sudah siap.

Benar saja, saat dia masuk kedalam selimut, Keiko sudah dalam keadaan telanjang bulat.

“nakal..”

Keiko tersenyum

Dave lalu memeluknya, dan mencium bibir Keiko dengan penuh kelembutan

“i miss you so much…..”

“so am I….”

Selimut tebal itu kemudian disibakkan oleh Dave.

Pijar matanya tidak bisa disembunyikan melihat keindahan tubuh Keiko yang bak pualam indah terbaring di kasur. Dimata Dave wanita ini sungguh sempurna nilainya sebetulnya. Wajah yang menarik, bibirnya indah, matanya sipit khas Jepang, tubuhnya mulus dengan dada yang proporsional dan membusung indah, dan paha yang membentuk tungkai indah hingga tapak kaki, dan sebuah segitiga yang ditumbuhi rerumputan hitam yang kontras dengan kulitnya.

Lenguhan lembut terdengar saat bibir Dave menyentuh leher yang mulus.

Mulusnya leher itu menjadi santapan indah bagi bibir Dave yang sudah sebulan tidak merasakan nikmatnya lumatan bibir wanita.

Kerinduan yang menggebu turut membuat birahi kedua insan ini terpacu dengan cepatnya.

Bibir Dave yang berpindah melumat bibir Keiko disambut dengan lingkaran tangan di lehernya, dan lingkaran kaki mengunci sang pangeran agar menempel ketet di tubuhnya, dan membagi kehangatan ke sekujur tubuh gadis ini.

Menempelnya tubuh kekar Dave dengan indahnya dan lembutnya kulit Keiko, membuat irama foreplay yang tadinya lembut, kini semakin mengganas, terutama saat lidah Dave bermain di buah dada yang menjadi sumber sedotan intimnya sekian tahun selama ini.

Lidahnya bermain di ujung buah dada yang kanan dan tangannya meremas dengan lembut yang kiri, membuat Keiko berteriak lirih menahan nikmatnya cumbuan kekasih hatinya.

Perutanya yang rata lalu disusuri oleh lidah Dave, yang terus bergerak liar merambah dan melata di pusar indahnya itu, dan lidahnya seakan mengait keadalam lubang pusarnya dan mengkombinasikan dengan remasan di dadanya yang putingnya semakin menegang seiring dengan mengerasnya buah dada indah itu.

Leher Keiko terdongak saat lidah Dave kini bermain di area kewanitaannya yang semenjak di bandara di pelukan pertama pun sudah meminta untuk disentuh, dan sentuhan Dave kini bagaikan sulit dilepaskan oleh Keiko, sehingga rasa rindunya yang menggebu membuat dia menahan lidah itu agar jangan pergi dari area tersebut. Dia memutar pantatnya agar sentuhan Dave dengan ujung lidahnya menenui sasaran yang tepat.

Bau harum khas dari lembah kenikmatan itu membuat Dave semakin terlena dengan tetap memainkan senjata lidahnya dengan telaten, dan kondisi yang secara intens itu kemudian membuat sang putri akhirnya menemukan surga dunia pertamanya.

Jambakan dan teriakan Keiko menandakan bahwa pulau impiannya sudah tercapai oleh kayuan indah lidah kekasihnya itu.

Kini situasi berbalik, dan sambil kedua lututnya bersimpuh di atas kasur, dan Keiko berbaring terlungkup, kini mulut dan bibirnya mulai mencumbu batang jantan yang selalu dia rindukan setelah mereka berpisah sebulan lalu.

Remasan dan kadang belaian manja di rambut tebal sang kekasih menandakan betapa nikmatnya kuluman bibir dan permainan lidah yang kini mengaitkan uratnya dengan lembutnya lidah kenyal Keiko.

Bibir yang kadang menjepit, dan lidah yang terjulur, membuat adrenalin sang direktur muda semakin naik dan naik. Ketegangannya kini sulit untuk dilemaskan lagi. Semakin tinggi tensinya, semakin liar bibir itu memainkan jepitannya.

Rindu, kangen, cemburu, kini melebur menjadi satu dalam dentang bergetarnya roda birahi.

“I am on top, baby…..” bisik Keiko

Dan bagaikan penunggang kuda rodeo, tubuh indah itu duduk di atas selangkangan Dave. Dan tusukan yang keras dan dalam seperti sedang mengorek isi lubang hangat yang basah dengan jepitannya ke batang tegang Dave.

Goyangannya yang teratur, dan seirama, diikuti dengan remasan bergantian tangan Dave di buah dadanya, membuat dia semakin gencar menggoyangkan pantatnya untuk menyambut tegangnya batang yang sedang bermain menusuk di bawah sana.

Semakin dia menggoyang, semakin dia ingin bertahan lebih lama.

Namum kerasnya batang itu dan sentuhan di bagian kelentitnya, membuat Keiko sulit menahan diri. Meski dia mencoba untuk menggoyangkan dengan memperlambat tempo, namun hasrat dari dalam tubuhnya membuat dia melupakan nalar yang menyuruhnya berbeda. Kini nalurinya malah memerintahkan lain. Birahinya sulit dibendung saat sentuhan urat keras itu bagaikan mengganjal isi vaginanya.

Dan kembali untuk kedua kalinya dia sambil berteriak, menumpahkan semua hasratnya yang bercampur dengan rindu dan nafsu yang sudah tertahan sekian lama. Getaran badannya dan geliat tubuhnya mengisyaratkan bahwa gempa hebat baru saja terjadi diantara celah di kedua pahanya yang sensasinya menyebar kemana mana.

Hening sesaat dan hanya ada suara desah nafas

Kini sambil terlentang, dia membuka alurnya untuk sang pejantan.

Urat keras itu kini menghujam deras kedalam vaginanya.

Dadanya menempel dengan dada keras Dave yang selalu dia rindukan menempel dan memeluknya erat saat dia perlu. Kini pelukan itu dengan erat mendekapnya, seiring dengan gerakan pantatnya yang berirama menghantam panggulnya, beriringan dan bagaikan ombak menyapu tepian pantai.

Aircon di ruangan yang mencapai suhu 24 derajat celcius bagaikan terasa hangat saat pelukan kedua insan dengan tubuh tanpa sehelai benang pun saling mendekap…

“so deep, baby…..”

Ciuman hangat dan panas menerpa bibirnya yang dibalas dengan tidak kalah ganasnya.

“ love it, sweetie….”

“reallly….”

“yes baby….”

Bercinta dengan ganas dan diselingin oleh pembicaraan kecil justru makin memancing goyangan mereka semakin menggelora.

“ough……” rintih Keiko di dekat kuping Dave

Tangannya mendekap pinggul Dave yang bergerak terus.

Kakinya juga mengepit agar pahanya Dave terkunci

Setiap sodokan Dave menggapai titik terdalam di lubang hangat itu, Keiko bagaikan dihempaskan ke dinding penuh kenikmatan, yang semakin membuat dia mendesah dan berteriak seakan tidak perduli dengan sekelilingnya.

Dan ujungnya pun semakin mendekat

Dave makin ganas menggoyang.

Dada lembut dan hangat menempel di dadanya

Jepitan lubang lembab dan basah itu membuat dia sulit menghentikannya…

Dan dengan cepat dia mencabut keluar sebelum itu menembak deras. Sambil berteriak dan mendengus keras, Dave melontarkan semua cairan kenikmatannnya di perut Keiko, yang kemudian berceceran dari area puser hingga ke rerumputan hitam di pangkal pahanya wanita cantik itu.

Pelukan erat Keiko dan ciuman mesranya di leher sang kekasih, sebagai bentuk terima kasih atas kenikmatan yang sudah diciptakan lewat alunan gelombang cinta yang dibalut nafsu membara, yang membuat mereka berdua akhirnya menggapai pulau kenikmatan, setelah sudah berminggu minggu harus menahan diri akibat terpisah jauh.

Nafas yang tersengal

Pantat dan paha yang bergetar

Urat yang lunglai dan belahan yang basah

Seakan menjadi saksi dahsyatnya pertempuran mereka malam ini, dibawah langit di kawasan Cairnhill Road - Orchard, Singapore.



**********************

Pelukan Dave rasanya sangat hangat dan indah bagi Keiko.

“thanks Dave

“sama-sama sayang…..”

Panggilan sayang dan intim memang sudah hal yang lazim bagi mereka berdua apalagi jika mereka berdua seperti saat ini. Kedekatan dan kegiatan bercinta yang rutin membuat mereka secara alamiah jadi dekat dan ada kedekatan emosional yang tanpa sadar tercipta

“really missed this situation….”

Ciuman Dave ke kepala Keiko

Selimutan berdua dan hanya dengan menggunakan celana dalam, dibalik selimut dan saling menatap langit-langit kamar, terasa sangat indah bagi mereka.

Apalagi kemudian lampu kamar dimatikan, dan curtain jendela kamar dibuka, sambil menatap indahnya Singapore di waktu malam, mereka berpelukan dibalik tebalnya selimut.

“how’s Inang dan Iva…?”

“baik -baik saja….”

Lalu

“Otōsan dan Okāsan?” tanya Dave balik menanyakan keadaan orangtua Keiko

“mereka menanyakan dirimu…..”

“salam untuk mereka yah….”

Keiko tersenyum

Lalu cerita mereka bergeser

“situasi kamu di kantor, agar segera kamu kendalikan. Karena isu di kantor utama, kamu anak baru dan tangan besi……”

Dave tersenyum mendegarnya

“Mr. Hashemoto terkesan tidak ingin turut campur terhadap permasalahan kamu, membuat isu liar ini jadi kemana mana….”

Dave memakluminya

“tapi aku percaya kamu bisa mengatasinya…..”

Anggukan kepala Dave

“penjualan perdana kamu kemarin itu membuat nama kamu seperti jadi booster….”

Ciuman di kepala Keiko sebagai jawaban

“BOD jadi terbelah…. karena banyak yang simpati juga dengan anak buah kamu dua orang yang kamu rencanakan mau di pindahkan itu…..”

Tebakan Dave benar

“karena mereka orang lama….. Mr. Hashemoto sangat menyukai yang namanya kesetiaan terhadap perusahaan…. itu alasan dia kemarin saat bahas masalah ini di level Top - 2”

Dave dengan jabatannya itu ada lapisan ketiga atau disebut Top - 3. Top - 1 ialah level Komisaris, Founder, dan Presiden Direktur di kantor Pusat di Jepang. Top -2 disebut untuk level Managing Director di semua kantor dan plant cabang dan overseas. Dan untuk level direksi seperti Dave suka disebut Top - 3, untuk membedakan jenjang pembicaran dan level otoritas.

“ tapi laporan dan data yang kamu kasih memang sulit dibantah…. Boss besar pun sadari itu…..”

Elusan Dave dengan kembut membelai punggung Keiko yang badannya setengah menimpah Dave

“ keep your spirit dan hard working yah….”

“I will….”

Dave tahu bahwa direksi di kantor Jakarta pun sebagian besar tidak menyukainya. Namun dia harus mengambil tindakan ini untuk melakukan revolusi besar di Jakarta, agar bagiannya bisa berbicara, dan penjualan bisa naik.

“Big Boss percaya, semua laporan dan proyeksi pasar kamu bisa dicapai…..”

Senyum Dave

“karena menurutnya realistis, dan tepat sasaran…. dia menaruh kepercayaan yang sangat besar….”

“thank you…”

“jangan kecewakan kami…..” pinta Keiko

Bibir Keiko kembali mengecup bibir Dave dengan lembutnya

Lalu

“i hate this feeling actually…..”

“kenapa?”

Diam sesaat Keiko

“ingat besok minggu akan seegra kembali di Jepang….”

Pelukan Dave sangat erat mendekapnya

“kamu merindukan aku atau tidak?” tanya Keiko sambil matanya menatap Dave, badannya setengah naik kembali ke badan Dave

“selalu….” bisik Dave sambil membelai wajah cantiknya itu

“benar?”

Anggukan kepalanya yang kembali disambut dengan ciuman panas oleh Keiko.

Wanita ini bagaikan jadi kesal sendiri dengan situasi yang dia hadapi. Jatuh hati seperti ini bukan jalan yang dia inginkan tadinya. Banyak pertimbangan yang dia pikirkan sebelumnya sehingga dia memutuskan untuk menjaga hubungan mereka tetap di area abu-abu, termasuk dengan kemungkinan Dave kembali ke Indonesia dan meninggalkannya.

Siapa yang menyangka justru ini jadi bumerang yang berbalik ke arahnya. Pria yang tadinya dia anggap biasa-biasa itu, yang setiap bercinta dengannya di awal-awal selalu KO duluan, kini menjelma menjadi predator ganas setiap beraksi diatas ranjang, yang selalu bisa memuaskannya hingga saat ini, dan tanpa sadar sudah membawa semua hatinya ikut pergi kemana pun dia melangkah.

Membayangkan besok minggu akan berpisah lagi, hati Keiko gundah gulana jadinya. Dia seperti berat untuk melepas Dave lagi. Komitmen awal mereka untuk menjaga hubungan mereka tetap sebagai friend with benefit kini sepertinya sudah diambang akhir, karena hati, perasaan, dan egonya sebagai wanita, kini mulai bermain dan menguasainya, sehingga untuk melangkah mundur rasanya sulit baginya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd