Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cinta Pertama

mohon izin suhu EL
apakah suhu terinspirasi dari lagu Hikaru Utada yang berjudul " first love"?
seperti film first love yang ada di netflix yang juga terinspirasi dari lagu itu.

 
Seperti biasanya selalu special suhu menyuguhkan yang terbaik, memotivasi para pembaca. Selama ini saya sadar dari banyaknya racikan kata dan untaian syaur cerita penuh makna bahkan kesan real di kehidupan nyata sehari2.
Terimakasih suhu kembali di berikan asupan cerita yang berkualitas. 🙏🙏
 
Msh nunggu kejutan dr suhu @Elkintong nih. Apakah nanti si Yudi ini trnyata KDRT ke Tari atau malah trnyata homo 🤣
Dan berimbas akhirnya Tari nyesel nikah dgn Yudi dan mereka cerai. Lalu Davepun kembali.
Nah tp msh ada konflik lain, yaitu agama yg berbeda.
Ntah gmn nih nanti suhu El bikin penyelesaian konfliknya, apakah Dave dan Tari bisa bersatu atau malah mereka dgn pasangan masing2.
 
PART VII


Autum in Tokyo



August 2018 - 2 tahun setelah meninggalkan Indonesia



Negeri matahari terbit, demikianlah julukan untuk negara yang sangat disiplin dan teratur ini. Matahari pagi dan suhu yang berada di kisaran 27 derajat celcius, cukup adem untuk hari di mana musim panas sudah mendekati akhir dan akan masuk ke musim gugur.

Pagi ini, di salah satu tower perkantoran bisnis di kawasan Shiodome, Tokyo, dengan pakaian rapi dan jas hitam serta sepatu senada, Dave sudah berada di lift menuju lantai ke 23, dimana dia hari ini diminta untuk datang dan bertemu dengan HRD sebuah perusahaan Jepang yang langsung menghubungi ke kampus lewat MEXT selaku pemberi beasiswa, dan meminta dirinya datang hari ini untuk keperluan assesmen dan interview.

Hikaru Electric and Power, perusahaan yang bergerak di bidang elektrik dan energi terbarukan itu, sedang mencari talent untuk mereka hire dari sekolah-sekolah terbaik. Dan karena mereka sedang ekspansi ke berbagai negara, maka tenaga muda pun mereka cari dari berbagai negara yang kebetulan sedang study di Jepang.

“ David-san wa doko kara kimashitaka?”


Watashi wa Indoneshia kara kimashita.”

Demikian percakapan awal Dave dengan Kotaro Kanegawa, HRD Manager di Hikaru saat menyambut kedatangan Dave. Dia menanyakan jika Dave dari negara mana, karena ternyata selain Dave ada beberapa kandidat juga dari negara lain.

Hari itu merupakan rangkaian interview serta kesempatan Dave dan yang lainnya untuk melihat secara langsung overview perusahaan yang mereka datangi hari ini, dan bagi Dave yang sudah searching di google serta melihat-lihat kondisi perusahaan serta prospeknya, dia merasa Hikaru ini adalah tempat terbaiknya setdaknya untuk saat ini.

Perusahaan ini juga membuka cabangnya di Indonesia, dan punya gudang serta pabrik yang sedang dibangun di kawasan Purwakarta, Jawa Barat. Ini menjadi nilai plus bagi Dave, meskipun dia jika disuruh memilih, lebih suka untuk di Jepang sebagai langkah awal memulai karirnya, untuk kepentingan portfolio karirnya.

Dave agak terkejut juga, ternyata mereka sudah melakukan survey yang mendalam terhadap para kandidat, sehingga untuk posisi awal dan tahapan kali ini semua berjalan lancar dan semacam test untuk memastikan bahwa kandidat yang mereka recruit mau bergabung dan punya sesuatu yang perusahaan inginkan.

Sesi terakhir dengan Technical Director pun berlangsung penuh tawa dan canda. Karena beliau pernah 10 tahun lebih berkarir di Indonesia di perusahaannya sebelum di Hikaru, lalu kembali ke Japang. Sehingga sesi pembicaraan mereka lebih ke nostalgianya dia saat tinggal di kawasan Lippo Cikarang, semenjak dia tahu Dave dari Indonesia.

Campur aduk perasaan Dave saat keluar dari ruangan, lalu turun dari lift untuk kembali pulang

Doakan abang yah, Mak

Doakan selalu yah, De

Demikian text message yang dia kirim via whatsapp ke ibu dan adiknya, yang selama ini selalu membawa nama Dave dalam setiap untaian doa mereka, doa yang akhirnya bisa membawa Dave bisa datang ke lokasi ini, dan punya pengharapan akan masa depan yang cerah nantinya.



***********************

Seminggu berselang…..

Airmata Dave tumpah saat membaca email dari Hikaru Electric, yang menyatakan bahwa dia diterima bekerja di Hikaru.

Dia akan bekerja selama 6 bulan di plant atau pabrik mereka terlebih dahulu, lalu akan dipindahkan ke kantor pusat setelah selesai masa orientasi dan pemahaman perusahaan di plant.

“terimakasih Tuhan…. terima kasih Bapa….” ucapnya dalam doanya

Teriakan histeris dari ibunya pun tidak kalah hebohnya mendengar anaknya yang sebulan lagi wisuda, sudah mendapat pekerjaan di Jepang.

“puji Tuhan anakku….”

“berkat buatmu, mang….”

Tangisan haru dari mata tua itu yang mungkin sudah lelah dengan hidupnya pun tumpah mendengar sukacita besar itu di keluarganya.

“semua berkat doa mamak…..”

“tidak Mang… ini kerja keras kau, dan berkat kebaikan Tuhan….” tersendat suara itu mengucapkan sepotong kata itu.

Dave tahu betapa inangnya sangat bahagia dan bangga. Anak kesayangannya yang selama ini dia banggakan, akhirnya mampu menyelesaikan sekolahnya, dan segera bekerja, meski mereka tetap harus terpisah kembali.

“selamat yah Bang….. Iva bangga banget….” ujar adiknya, yang menerima lampiran email dari Hikaru yang diforward oleh abangnya

“tetap rendah hati Bang…..”

Status Iva sambil memamerkan foto abangnya dengan latar belakang logo Hikaru pun langsung dipost di status whatsapp nya. Penantian panjang, suka duka dan airmata rasanya sudah kering, namun terbayar lunas dengan diterimanya abangnya bekerja.

Ini memang masih awal, namun anak jadi awal yang baik bagi abangnya, dan keluarga besar mereka.

Ini buat Inang, derma buat di gereja…. demikian whatsapp dari Dave jika ada kelebihan hasil kerja dia sambil dia menyambi kuliah

Ini buat kamu, De… jajan… juga demikian ke adiknya Iva.

Airmata haru sang ibu bagaikan menjadi jawaban betapa dia sangat berbahgia mendengar berita dari negeri Sakura.

Visanya yang sedang dalam proses pengurusan, karena awal Sept dia harus terbang untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Meski sedikit bingung nantinya seperti apa, namun kegembiraan dan rasa syukurnya atas diwisudanya sang anak, mengalahkan segalanya.

Inilah emas dan permataku

Inilah tabunganku

Inilah yang aku banggakan

Demikian selalu ungkapan hati Berta.

Harapan sederhananya ialah melihat anak-anaknya berhasil dalam study mereka, dan punya penghidupan yang jauh lebih layak dibandingkan dirinya. Dia tahu, didikannya yang keras selama ini, pasti Tuhan dengar dan lihat, dan apa yang dia dengar dari berita sang anak, dia yakin ini cara Tuhan memberi kemurahan bagi dirnya dan keluarga.



************************

Sept 2018

Universitas Waseda adalah universitas swasta Jepang yang terletak di daerah Shinjuku, Tokyo. Waseda merupakan satu dari dua universitas swasta paling prestisius di Jepang, selain Universitas Keio, yang bersaing ketat dengan dua universitas negeri terbaik seperti Universitas Tokyo dan Universitas Kyoto.

Dan tepat di bulan September 2018, akhirnya hari yang ditunggu oleh Dave pun tiba. Hari dimana dia akhirnya menyelesaikan study program S2 jurusan managemen perusahaan bisa tuntas dengan baik, bahkan mendapatkan nilai yang memuaskan.

Beberapa hari menjelang wisuda, Berta yang sudah bertekad sejak setahun lalu akan datang mengunjungi anaknya jika wisuda, akhirnya bisa mewujudkan impiannya untuk datang ke Tokyo, khusus menghadiri wisuda anaknya kali ini.

Uang tabungannya, ditambah biaya tambahan dari Dave yang mengumpulkan hasil kerja part time nya selama beberapa waktu, membuat wanita paruh baya ini pun bisa untuk pertama kalinya naik pesawat dan langsung terbang ke luar negeri, dan bisa menghadiri acara bersejarahnya.

Anak hasian, anak hebatku, anak tangguhku

Itu yang sering diucapkan Berta dalam setiap kesempatan jika ada yang bertanya atau ada bahas tentang Dave. Bagi dirinya, keberhasilan Dave bisa kuliah di Jepang dengan beasiswa full, merupakan berkat dan kesaksian terbesar dalam hidupnya selama ini.

Canggung dan bingung serta hanya berharap dan bertanya kepada penumpang Indonesia lain yang kebetulan satu pesawat dengannya, akhirnya membawanya juga ke tanah orang, dan bertemu dengan anaknya setelah 2 tahun mereka tidak bertemu.

Dan hari ini, bersama semua orang yang serba asing di ruangan sebesar ini, Berta menjadi saksi kebesaran kuasa Tuhan untuk dirinya dan keluarganya. Airmatanya tidak berhenti menetes saat melihat anaknya dipanggil namanya

“David Pardamean Hutasoit”

Melihat anaknya berjalan keatas panggung, lalu membungkuk hormat seperti layaknya budaya di Jepang, lalu menerima map tebal sebagai seremoni atas ijazahnya, membuat wanita ini terharu biru perasaannya.

Baru kemarin rasanya anaknya diwisuda di UI, kini di negara orang, kerja keras dan belajar giatnya dibayar tunai dengan lulusnya dia dari Waseda Univercity ini.

Siaplah aku ini? Cuma tukang jual sayur di pasar, namun Tuhan buat aku bisa ada disini, berdiri dengan ratusan orang tua lain dari berbagai penjuru dunia, untuk jadi saksi anakku Dave, yang akhirnya diwisuda.

Dia ingat bagaima suaminya meninggalkannya

Keluarga yang sering mencibirnya

Tetangga yang kadang menganggap dia sebelah mata

Namun hari ini, dengan busana kimono ala Jepang yang disiapkan Dave untuk ibunya, dia berdiri tegap dan penuh kebanggaan. Boleh Berta hanya tukang sayur, tidak lulus SMP bahkan karena harus mengalah dengan adik-adiknya, namun hari ini anaknya bisa menyandang gelar Msc, dan dia bisa berdiri disamping anaknya, mendampingi sang putra menggapai salah satu impian terbesar dalam hidupnya.

Kasihan kali si eda, mungkin ngga beres dia atur lakinya…. selentingan yang sering dia dengar di belakang

Ngga ada tai-tai kucingnya nempel…. omongan jika dalam acara adat dia hadir tanpa ada satupun perhiasan yang menempel di badannya

Masih ngontrak dia?

Semua cibiran orang dia telan dan hadapi

Yang kuat kalian Nak

Yang mantap kalian melangkah

Inangmu tidak bisa kasih apa-apa, hanya doa dan kerja keras inang agar kalian bisa sekolah, tidak seperti inangmu yang tidak makan bangku sekolah tinggi

Tingga sekolah kalian, apapun kalian inginkan bisa kalian dapatkan.

Motivasi yang sederhana, namun itulah yang membuat Dave tiba di titik ini.

Dia dengan bangganya memeluk ibunya, mencium kepala sang ibunda, bahkan dengan senyum lebar yang baru kali ini dilihat oleh ibunya sendiri, dia tersenyum ke kamera yang memotret kebersamaan mereka sebagai ibu dan anak, dimana ada kebanggaan terbesar baginya, bisa berdiri di universitas kenamaan di Jepang ini, dan lulus dengan nilai yang baik.

Ucapan selamat dari bebeapa pengajar Dave, dan dari teman-teman sealmamaternya, rasanya Berta lupa dengan penderitaannya selama ini. Dia hanya bisa mengucap syukur didalam hatinya akan kebaikan Tuhan terhadap dirinya dan keluarga kecilnya.

Jalo asi Debata di luhut haburjuonmi, bisik hatinya

“tahun depan ambil cutimu, ada rejeki, pulanglah nengok adikmu….” ujar Berta saat mereka berdua makan di salah satu rumah makan yang bsa dibilang sederhana untuk ukuran di Tokyo

“gampanglah, Mak…..”

“kasihan adikmu rindu…”

“selalu vidio call kok kita….”

Berta tersenyum mendengar ucapan anaknya yang sambil makan dengan sumpitnya

“ abang mau fokus kerja dulu, Inang….”

Mata tua itu berbinar emndengarnya

“kuliah adek, biar abang yang urus…”

Berta tersenyum di tengah keharuannya

“Inang pun masih kuat, Nak…”

Dave mengusap tangan ibunya yang terjulur di atas meja

“inang sudah banyak berkorban… sekarang Tuhan kasih berkat buat abang, ini semua nanti buat Inang dan ade…..”

Berta tidak pernah sekali pun meragukan kebaikan hati anaknya. Dia masih kuliah saja, ada saja yang dia suka kirim untuk ibu dan adiknya, apalagi jika dia sudah kerja

“inang tidak pernah meminta…..”

“kewajiban abang, Mak….” potong Dave

“ inang sudah banyak menderita dan berkorban…. abang pun ingin inang senang sekarang… abang ngga mau ada lagi keluarga atau orang yang berani hina keluarga kita….”

Berta tertunduk sesaat

“jangan dendam yah Mang…..”

“ngga Mak… “ balas Dave pendek, namun Berta tahu dalam artinya kata-kata Dave.

Dia hanya tersenyum penuh haru melihat anaknya yang gagah sekali sekarang ini. Badannya yang tinggi makin berbentuk semenjak di Jepang. Rambut yang dulu jarang da perhatikan saat kuliah di Indonesia, kini terlihat lebih rapi dan kelimis.

Berta teringat dengan Mangara, yang kabar terakhirnya berada di kawasan Kalideres, menarik angkot disana. Entah apa yang dipikirkan oleh pria itu jika dia melihat anaknya saat ini, anak yang sudah dia tinggalkan semenjak berusia 10 tahun. Berta bahkan tidak habis pikir kenapa Mangara bisa meninggalkannya, meski dia selalu berusaha berbakti sebagai istri, padahal Mangara nyaris selalu menghabiskan uang setoran angkot di meja judi atau di minuman keras.

Kau akan menyesal nanti, pah. Anakmu sungguh jauh berbeda dengan dirimu. Dia gagah, tampan, punya gelar, dan sekarang akan memulai hidup barunya dengan bekerja disini. Putra kebanggaanku. Abang kesayanganku, kata Iva, dan cucu hasianku, kata ayah kamu.

“abang ngga pernah berhubungan dengan teman-teman lama abang?”tanya Berta saat mereka berjalan keluar menuju halte bus

“ngga Mak…”

“di rumah pada kirim salam dan tanya kapan balik Bogor…”

“udah ngga bakal balik…” seloroh Dave sambil merangkul ibunya

“huss, ngga boleh ngomong gitu” tepis Berta

“ngga kangen sama Iva…”terusnya lagi

“Ade aja yang kesini…..”

Berta tertawa kecil

Ingin sang ibunda bertanya hal pribadi ke Dave

Apa sudah punya pacar disini

Apa masih kontak dengan Tari

Namun dia tidak ingin merusak kebahagiaan anaknya dan diriya hanya untuk menanyakan keingintahuannya sebagai ibu. Dia yakin, anaknya yang gagah dan punya karir yang bagus, bukan hal yang sulit mencari wanita untuk pendampingnya, dan jauh di lubuk hati sang ibu, dia menginginkan anaknya bisa dapat wanita yang sama dengan dirinya. Karena menurut pandangannya, dengan background yang sama, maka semua adat istiadat dan kebiasaan mereka dengan mudah disatukan, beda jika berlainan suku.

Tapi Berta menyerahkan semua ke anaknya nanti. Dia hanya ingin menikmati kebahagiaannya saat ini, berjalan berdua dengan putranya, dan merasakan kebahagiaan sebagai seorang ibu yang akhirnya melihat anaknya diwisuda, apalagi momennya kali ini di negara orang.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd