Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cinta Pertama

Bimabet
PART VI



Sahabat terbaik yang bernama WAKTU


10 bulan kemudian


Jari-jari Dave bermain di tuts keyboard laptopnya, sembil sesekali dia memainkan mouse untuk mengarahkan cursor ke titik yang dia inginkan untuk klik. Hari Sabtu malam di Tokyo sudah menunjukkan pukul 22.30, namun mata Dave seperti biasa, masih segar dan bertenaga hingga jam selarut ini.

Dia menscrolling layar laptopnya, dan kemudian membuka halaman bowser, menuju halaman blank dan mengetik sebuah page, tepatnya instagram page, yang setelah tanda slash, dia mengetik sebuah nama wanita yang juga menjadi nama akun instagram yang dia cari dan ingin lihat

Akun Instagram Dewi Kinanti atau yang sering disapa Wiwik yang memang tidak terkunci dan dengan mudah bagi Dave untuk mentracking sesuatu hal yang sebetulnya dia benci untuk lalukan, yaitu Stalking akun orang lain, hanya karena ada event yang dia ingin lihat dan dia yakin akan diposting di akun Wiwik.

Dan benar saja, bagaikan hendak berkunang-kunang tatapannya melihat apa yang di depan layar laptopnya itu……

Happy Wedding @Lalitautari93 dan @yudi_rahmadi_official

Caption dari Wiwik tertulis, dan foto-foto bertebaran disana yang isinya tentu menggores hati Dave, saat dia menatap sekian banyak slide foto yang ada dan teman-teman kampusnya juga hadir disana, bahkan diantara mereka yang dulu suka kumpul, hanya dirinya yang absen.

Senyuman bahagia, tawa riang dan pelaminan yang super mewah di ballroom sebuah hotel berbintang di kawasan selatan Jakarta, seakan semakin membuat acara itu sempurna, seperti kisah cinta mereka yang berjalan setahun lebih dan berakhir di meja pelaminan.

Rona bahagia terpancar jelas dari wajah Tari. Wajah yang terlihat cantik dan tetap menarik, ditambah dengan riasan yang pastinya dari tangan perias pengantin ternama, membuat wajah cantiknya yang selama ini alami tanpa polesan jika ke kampus, semakin terlihat penuh sinar.

Agak berat dia menarik napasnya melihat foto yang jumlahnya puluhan itu.

Selamat berbahagia Tari…..

Tetap saja buncahan resah muncul di dada Dave.

10 bulan bukan waktu yang singkat baginya sebetulnya. Dave dengan keras hati mencoba melanjutkan hidupnya sendiri dengan berkutat dalam perkuliahan dan aktifitas lain, agar dia bisa melupakan semua sakit hatinya dan rasa rindunya dengan kampung halamannya, termasuk ke Tari.

Tidak dapat dipungkiri, rasa rindu dan kangen atau rasa ingin mencoba menghubungi Tari, sering sekali muncul di benaknya. Tapi, sakit dan perihnya hati membuat Dave selalu mengesampingkan itu semua. Dan usaha kerasnya, kerja dan ketekunannya dalam menjalani proses selama di negeri orang, sedikit demi sedikit dia mulai bisa melupakan, meski tetap saja bayang-bayang Tari masih sering berlarian di pelupuk mata imajinasinya, seiring dengan rasa rindu akan inangnya dan adiknya.

Komunikasi memang diputus total oleh Dave. Buku pelajaran, mempertajam bahasa Jepangnya, serta materi perkulaihan serta belajar IT yang merupakan hobinya, jadi pelampiasan sepinya selama ini. Dan semenjak dia pergi, tidak sekalipun dia membuka komunikasi dengan semua sahabatnya, termasuk dengan Tari.

“ada undangan dari Mbak Tari, Bang….” ujar Iva saat itu saat Dave menelponnya seminggu lalu.

Meski hatinya bergetar hebat, namun dia masih bisa menahan diri untuk tidak bereaksi

“minggu depan dia kan menikah…..”

“oh….”

“kata Inang, kita ngga usah pergi… lagian jauh tempatnya….”

Dave hanya tersenyum miris mendengar itu. Iva bahkan menceritakan kalau Tari yang datang langsung mengantar undangan bersama calon suaminya, meski hanya Tari yang turun dan berjalan ke rumahnya, sedangkan calon suaminya menunggu di mobil, dan bahkan Iva pun tidak sempat melihat wajahnya, karena terhalang kaca mobil yang gelap dan tidak diturunkan, meski mungkin dia tahu ada Iva yang mengantar Tari ke parkiran sekolahan.

Dave sudah bertekad untuk melupakan semuanya, kenangan indah dan pahit, kebodohannya yang mencintai wanita dalam diam, hingga akhirnya dia harus merasakan sakitnya wanita yang dia cintai, yang sellau ada bersamanya, harus terenggut dari dirinya karena sudah mencintai orang lain, dan bahkan memulai hidup baru dengan orang lain.

Memang dia bukan untukku, hibur batin Dave

Dia sudah menjadi milik orang lain, dan pintu masuk Dave sudah tertutup rapat.

Dia segera menutup jendela web browsernya.

Airmatanya sempat menetes dan bulirnya turun ke pipinya.

Ini airmata terakhir aku…. tekad hatinya

selamat berbahagia, Tari

Tekadnya kembali mengeras. Dia harus sukses. Dia harus selesai kuliahnya tepat waktu, dan dia tidak ingin pulang tanpa membawa kesuksesan. Bayangan tangan ibunya, tangis adiknya, doa dan harapan disetiap dia menelpon ibunya dan adiknya selalu itu yang dia dengar, membuat Dave semakin kuat bertekad, bahwa dia harus sukses dan berhasil jika kembali nanti.



************************

Senyuman dan kebahagiaan dari wajah kedua mempelai terlihat terus tersungging di kedua wajah pengantin. Yudi dan Tari akhirnya mengakhiri masa lajangnya tepat 10 bulan setelah Tari lulus dan kemudian diwisuda, tepat diusia Tari menginjak 23 tahun dan Yudi diamabang 30 tahun.

Para tamu undnagan yang hadir dari kalanagn pejabat, pengusaha, ada artis juga dan tentu teman-teman kampus dan SMA Tari ikut hadir. Semua memberi ucapan selamat epadanya dan suaminya, yang hari ini setelah melaksanakan ijab qobul tadi sore, langsung dilanjutkan dengan resepsi pernikahan mewah, setelah sebulan yang lalu mereka melakukan pre wedding photo shoot di Australia, Bali, dan Thailand.

Wedding dream yang jadi harapan Tari pun diwujudkan oleh Yudi. Dia yang seharusnya masih punya waktu untuk berkarir dengan status lajang, kini memilih menikah di usia yang terbilang muda untuk ukuran gadis modern seperti angkatannya dia, dan akan berkonsentrasi mengurus usaha bersama sang suami.

Dan ucapan selamat dari para sahabat, saudaranya, dan semua yang hadir, membuat Yudi dan Tari semakin berbahagia. Karena puncak dari cinta mereka untuk mencapai titik berumah tangga bersama, akhirnya bisa mereka gapai kini.

Senyuman bahagia juga keluar dari wajah pasangan suami istri Pak Putut dan Ibu Dyah, orangtua Tari, termasuk Agung, kakak satu-satunhya Tari yang sedang di Australia serta keluarga besar dua mempelai. Karena kebanggaan mereka akan anak-anak mereka yang memulai hidup yang baru.

Meski awalnya Tari agak ragu untuk menikah diusia yang baginya masih terhitung belia, namun desakan serta dorongan dari keluarga Yudi, akhirnya memantapkan hati Tari untuk menerima pinangan dari Yudi.

Kita pacaran aja dulu selesai nikah… demikian ungkap Yudi

Ini supaya kita kemana mana tidak jadi fitnah

Ini agar ini, agar itulah….

Semua kata-kata dari Yudi dan keluarganya yang secara tidak langsung dibenarkan oleh Tari. Dan ujungnya hari ini mereka sepakat melangkah ke pernikahan, serta mengucapkan janji setia sehidup semati sebagai sepasang suami istri yang sah.

Meski demikian, di-tengah kebahagiaan Tari dan Yudi serta kaum keluarga di tengah kemewahan acara pernikahan itu, ada saja ganjalan di hati, terutama di hati Tari secara pribadi.

Ornamen dan hiasan mewah ballroom hotel seperti agak hilang kilaunya di hati Tari. Ucapan banyak selamat dan doa untuk kebahagiaannya seperti sedikit terpupuskan oleh suasana hatinya yang sedikit galau dan kecewa.

Hingga acara selesai, sosok atau pun perwakilan dari keluarga orang yang dia harapkan hadir, malah tidak datang sama sekali. Ini yang sedikit bahkan agak mengganjal di hatinya.

“ngga ada kabar…..” ujar Wiwik perlahan saat mendampinginya mengambil makanan di meja pengantin

Lambaian tangan yang hadir dan akan pamitan pun dibalas seadanya oleh Tari. Suaminya yang agak terpisah jauh darinya membuat dia sedikit bisa leluasa membahas hal ini dengan Wiwik

“Iva dan ibunya juga ngga hadir…..”

Hati Tari membenarkan

“anak-anak juga tadi pada bertanya tanya “ guman Wiwik

“setidaknya khan Tante Berta sama Iva hadirlah…..”

Memang tadi ucapan dari teman-teman, meski sudah berbulan berlalu, tetap saja tidak munculnya sosok Dave yang selama ini sangat bijak, suka menolong dan rendah hati, selalu kurang adanya jika kebersamaan mereka tanpa dirinya.

Tari hanya terdiam. Dia dari tadi di tengah kerumunan hadirin yang datang, dia sempat berharap ibu dan adiknya Dave itu datang mewakili, meski dia pesimis itu akan terjadi, apalagi melihat gestur tubuh Iva dan ibunya saat dia datang mengantar undangan ketika itu.

“sudahlah… fokus dengan rumah tangga kamu yah…..”nasehat Wiwik lagi

Anggukan dari kepala Tari.

Wiwik sadar, ada dimensi dan rasa lain di hati Tari menyikapi hal ini. Mungkin dia tidak mencintai Dave seperti yang dia rasakan terhadap suaminya. Namun kedekatan dan rasa sayang di lingkaran persahabatan mereka, serta keterikatan mereka sebagai sahabat sekian tahun, bukan hal mudah untuk dinafikan begitu saja.

Wajah muram Tari saat setiap kali bahas Dave dan akhir hubungan mereka yang sedikit tragis, membuat Wiwik sadar bahwa ada kehilangan besar di diri Tari juga, seperti Dave yang merasakan hal yang sama, bahkan lebih dalam lagi, sampai dia memutuskan pergi dan menghilang.

Entah kenapa bagi Tari sendiri, meski dia sedang dalam kebahagiaan yang sangat indah dan bagaikan ratu malam ini, tetap saja dia merasakan ada yang kurang. Bagaimana pun kebersamaan dirinya dengan Dave bukanlah waktu yang singkat. Mereka bersama 4,5 tahun lamanya, bebagi suka duka, bahkan kemana mana selalu berdua.

Dave yang selalu ada disampingnya

Yang selalu kuatir jika dia sakit atau dia tidak masuk

Yang selalu cekatan membantunya jika ada kesulitan dalam tugas kampus

Yang siap mengantar-nya kemana pun dia pergi

Yang menulis namanya di contact telepon di handphone nya dengan tulisan Hasian Naburju, seperti yang diucapkan oleh Iva saat terakhir dia datang dengan Wiwik waktu itu. Nama yang kurang lebih berarti kesayangan yang baik, rasanya sudah cukup bisa dipahami betapa dalamnya rasa Dave terhadap dirinya.

Dave yang tidak pernah marah sekalipun terhadapnya, meski kadang kolokannya Tari suka muncul diluar batas

Yudi, suaminya bahkan sudah sering memarahinya semenjak pacaran. Namun itu dia tidak pernah temui dalam persahabatannya dengan Dave. Cowok itu selalu sabar dengan dirinya.

Gue minta maaf Dave…. semoga lu dapat gadis lain yang mencinta lu lebih tulus dari yang lu harapkan dari gue… bisik bathin Tari

Ucapan selamat, foto-foto yang bertebaran dan ajakan berswa foto dari teman-teman dan saudaranya, seolah sedikit mengikis rasa gundah Tari, sekaligus memupus semua ingatannya dengan sahabat baiknya selama sekian tahun di kampus mereka dulu. Dia kini sudah jadi istri orang dan harus berbakti dengan suaminya, karena hidupnya kini pun sudah bukan milik dia sendiri lagi, tapi ada suami yang harus dia urus dan jaga hatinya.

Dia bagaikan disadarkan bahwa ada tanggung jawab lain yang harus dia pegang saat ini. Dia adalah istri dari Yudi Rahmadi, pengusaha muda yang sedang bersinar karirnya, punya cabang bisnis apparel dimana mana, distro baru yang bertebaran di beberapa kota, dan sedang ekspansi.

Banyak orang iri dengan dirinya, dan dirinya harusnya bersyukur memiliki suami sehebat Yudi. Tampan, kaya, pengusaha muda. Bukankah itu yang dicari oleh banyak gadis di luar sana? Tatapan iri teman-temannya, orang-orang yang melihat mereka berdua dalam banyak kesempatan, harusnya menjadi syukur yang tidak terhingga bagi Tari.

Dan dengan semua yang dia miliki, kenapa dia masih harus memikirkan sahabatnya yang memutuskan tali silahturahmi tanpa ada alasan yang tepat sebetulnya? Dia harus melangkah maju dan tidak lagi melihat kebelakang.

Bulan madu ke Maldives, dan lanjut ke Eropa sekalian ada bisnis yang akan dikerjakan oleh Yudi, sudah menunggu mereka berdua dalam beberapa hari kedepan. Rasanya tidak ada waktu bagi Tari untuk memikirkan orang lain lagi, selain mengurus rumah tangganya sendiri.

Namun mata sang ibu, Dyah Ayu seprti memahami akan gaya celingukan anaknya itu. Dia sedikit banyak mengenal siapa Dave, karena beberapa kali main ke rumah, dan bertemu dalam beberapa kesempatan. Sosok anak baik, smart dan sangat suka membantu. Dia dan suaminya bahkan sangat percaya dengan anak itu, karena tahu bagaimana tanggung jawabnya sebagai sahabat.

Melihat gelagat anaknya yang jadi pengantin hari ini yang sedang berbisik dengan sahabatnya Wiwik dan teman-temannya yang lain sambil kemudian wajah mereka seperti memandang ke ramai undangan, dia tahu ada sosok yang mereka cari, yang hari ini memang tidak ada dari wajah yang mereka cari muncul.
 
Pernah ada di situasi yg mirip,, cuma kasusnya ane yg keras hati menganggap dia adik terbaik...
Pdhl rasa itu bukan adik,, cuma pantang menjilat kata adik yg pernah terucap...

Perlu puluhan tahun buat menghilangkan rasa...

Sadar saat dia menikah tepat 1 tahun setelah ane nikah,,, muka suami nya mirip ane..


Dan bejatnya ane,,, dia seksi sibuk di pernikahan ane.. Bahkan dia yg merias ane,,, betapa tololnya ane saat itu... ( saat itu dia jdi asisten mua)


Tapi sekarang sudah berdamai dengan kehidupan masing²,,, terlebih setelah sekian tahun akhirnya dia hamil dan punya baby dari lakik nya..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd