Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG BIRAHI di sebuah desa

"lanjutan...​

NB"sebelum di baca cuman mau ngasih tau huu kalau ini ga ada adegan mantap mantap nya....jadi kalau mau ski skip aj
cuma pov kasim dan sapto yang bertemu dengan wanita tua bi ijah..



Sapto yang kini sudah mengendarai motornya yang sedang berada di perjalanan menuju pulang bersama bu wati..
seperti sepasang kekasih mereka yang sedang di mabuk asmara..sebelum menuju rumah kasim mereka berdua yang kini sudah berada di tempat perbelanjaan
seperti model pasar malam..untuk mampir membeli beberapa pakean..setelah memilih untuk beberapa waktu memilih baju yang diinginkan dan membayar
"udahh tii biar aku aj yang bayar.." ucap sapto dengan memaksa..memang bisa di katakan sapto termasuk keluarga yang menengah ke atsa untuk ukuran desa
terlebih lagi penghasilan dari warung yang lebih dari cukup..dan yahnya yang bekerja di luar pulau dengan gaji yang lumayan..tapi itu tak membuat sapto dan kak dan adiknya untuk bergaya seperti anak anak orang kaya..bukan hanya membeli pakean adiknya kasim saja bahkan sapto menawarkan beberapa
pilihan baju..yang sebenarnya adalah keinginan sapto sendiri dari yang namanya daster,singlet bahkan tak lupa membelikan cd dan bh bu wati..
"ihh mass ga usah cd sama bh..kebanyakan.." ucap wati sedikit menolak..walau sebenarnya dalam hatinya berbeda..karna harga nya yang cukup lumayan bagi wati sendiri..dan bukan hanya satu saja yang di tawari saptoo.."udah ga paa tii harganya bisa aku bayar ko..masa udah nikmatin isinya beli bh sama cdnya aku ga mau hehe" ucap sapto sedikit tertawa..bu wati yang mendengar itu hanya tersenyum dan sesekali mencubit manja lengannya..setelah membayar dan pergi menuju rumah bu wati..


"POV KASIM"

Aku yang kini terbaring lemah di kasur yang bahkan untuk mandi saja tak bisa karna perih bila terkena air jadi hanya membasuh badanku saja,,
menunggu sapto dan ibuku yang pergi membeli obat tradisional..yang menurut ibuku memang daerahnya cukup jauh bahkan sangaat
walaupun tangan dan badanku yang memang bisa di katakan sangaat sakit..bila bergerak normal yang sangaat ingin sebenarnya untuk tidur..bahkan sepertinya besok senin aku izin bahkan sepertinya untuk beberapa hari..aku yang kini terbaring di kamar..walau aku memfokuskan mataku di hpku
tapi pikiranku selalu memikirkan ibuku..terlebih lagi dari pada saat aku menelepon ibuku..yang mengatakan kata kata ambigunya..bahkan aku sempat mendengar seperti orang yang mendesah dan lolongan..entah itu dari ibuku atau memang aku yang salah dengaar..setiap ku tanya ada saja alsannya
bahkan yang lebih parah pada saat sapto kata ibuku sedang tertidur di tempat panti pijat karna kelelahan.. hingga ibuku di mintai untuk memijat seorang tamu..yang ku tannya mengapa ibuku tidak menolak dan bilang katannya sudah dibooking..dan mau make ibu.." dengan sedikit menekankan kata
dibooking dan "make"..aku yang pada saat itu mendengarnya seperti terkejut bahkan nafasku sudah mulai sesak..nafsuku timbul hanya mendengar kata kata dari ibuku..badanku yang sudah sangaat sakit di tambah lagi badanku sedikit bergetar..dan entah atau benar yang di katakan ibuku saat memijit tamunya
ibuku hanya memakai cd dan bh saja..gila pikirku sangaat bernafsu..padahal badanku yang sakit dan tangan yang sangaat susah ku gerakan..sangaat berbeda sekali dengan penisku yang di mana pada saat itu sudah menegang..tapi setelah mengingaat kejadian tempo hari dengan pak burhan..

sapto apa mungkiin dia tauu kalo ibu selingkuh..bukan tanpa dasar sebenarnya aku meyurigai sapto..karna pada saat awalnya
aku telpon yang dimana sedang mengantri untuk membeli obat aku sedikit mendengar sedikit desahan pria apa iya ibuku berbohongdan sapto juga ikut dalam kebohongan ibuku..tapi apa iya sapto setega itu...bukankah dia tau bila yang diantarnya adalah ibu dari temannya yang sudah lama..bila dia mengetahui ibuku selingkuh pasti dia akan segera langsung memberi tahuku ...akupun tak berani untuk memikirkan itu untuk sekarang..bahkan untuk menanyainya..takut bila andainya sapto tau bahwa ibuku selingkuh..semoga saja sapto tak akan tau bila memang benar ibuku sempat memijat pelanggan pijat dengan hanya menggunakan cd dan bh saja..
hampir sekitar pukul 7 malam aku yang masih memikirkan ibuku yang sedang bersama sapto untuk membeli obat mendengar suara salam yang dimana ku tau itu adalah suara ibuku..aku bangun dan keluar dari kamar saat ku jumpai mereka ibuku yang seperti membawa tentengan belanjaan
yang ku tau adalah beberapa baju dan makanan..saat itu kulihat sapto sedang duduk dan ibuku juga duduk di runag tamu tak terkecuali nenek dan 2 adikku
kakeku yang sudah pergi seperti biasa paling paling ke pos ronda..

"ehh siim maaf ya lama banget soalnya ngantirii trus gua juga bener bener kecapeean jadi gua ketiduran di tempat kawannya bu wati.." ucapnya yang setelah melihatku mendekat..dan kini aku duduk tepat berada di depannya.tak ada yang mencurigakan dari dari sapto dengan ucapannya yang tak berbelit belit
dengan sedikit wajah yang merasa bersalah padaku.."iya too malah gua yang harusnya terima kasih udah nganterin ibu beli obat,,"
"tau nih kasim dari tadi nelvonin ibu terus kapan pulang..lagian takut banget ibu ga pulang.." ucap ibuku dengan santaiinya yang masih memainkan hpnya..
aku yang mendengar sedikit merasa gugup karna malu..di satu sisi ada sapto..kulihat sapto hanya asik memainkan hpnya..
"inii obat kamu langsung di minum yah..terus juga yang ini di olesin yang ada lukannya.." ucap ibuku yang menerangkan dengan panjang lebarnya..
dan memberikan obat yang berupa seperti bubuk dan pil..setelah ku simpan dan kulihat ibuku masih merogoh tasnya dan mengeluarkan botol kecil
seperti minyak,.dan memberikan pada sapto.."too ini minyak dari mbah karzak katannya biar nambah kuat buat berdiri..trus di olesin setiap malem sebelum tidur.." ucap ibuku dengan sedikit senyum..sapto yang memang sedang memainkan hpnya seperti sangaat kaget dengan raut wajahnya yang mengerut..
"ohhh iya bu makasih.." ucapnya dengan terbata bata..."ehhmm ini sim gua sempet berobat di tempat yang sama buat obat lu..." "lah emangnya lu sakit apa too.." "gua kadang ga kuaat berdiri lama lama too..cepet pegel kaki gua..." ucapnya dengan senyum yang dipaksakan..entahlah aku pun tak tau apa iya sapto mempunyai penyakit seperti itu..saat menerima obat dari ibuku sapto yang hendak pergi untuk berpamitan..dan pulang di karenakan katannya sudah larut malam dan ingin istirahat.."bu..kasimm izin yah mau pulang soalnya juga udah malem.." "ohh ya udah too makasih banyak banget yah too.." ucapku.
"eh tunggu dulu to.." ucap ibuku yang fokus dari hpnya melihat sapto dan aku.."iya bu ada apa.." ucap sapto..
"ini kan kasim masih keadaan sakiit too trus juga ga bisa bawa motor harus banyak banyak istirahat jadi..kamu mau ga buat jemput ibuu sampe sapto udah sembuh.." ucap ibuku yang ternyata memintanya untuk menjemput dari rumah pa burhan..karna memang kalau sore angkoot sudah sangaat jarnag bisa bisa ibuku kan pulang malem..akupun sepertinya setuju berharap bahwa sapto mau untuk menggantikan aku..karna bila kake yang menjemput pasti akan sangaat kesoreaan..
sedikit melihat ke arahku dengan senyum yang biasa.."ohh ya udah kalo gitu..emang jam berapa bu.." "jamm 5 sore ibu pulang too.."
"makasih banyak ya too gua jadi ngerepotiin lagii sihh sorry bangett yah.." ucapku yang sedikit merasa bersalah pada nya.."hmm iya tenang aj sim masa cuman jemput gitu aj gua ga mau.." ucapnya dan langsung bergegas menuju motornya..dan langsung pergi..
setelah kepergian sapto aku langsung masuk mendapati ibu yang masih sibuk dengan hpnya..dan adikku yang sekarnag sedang mengacak acak belanjaan ibuku dimana ternyata adalah baju yang di belikan khusus untuk adikku..aku yang memang tak mengamati pada saat pertama kali aku melihat belanjaan ibuku,,..setelah di perhatikan lebih lagi..ternyata ibu juga membeli beberapa dasters bahkan cd dan bh..ku tahu karna sudah terpampang di lantai yang
sepertinya di sengaja oleh ibuku untuk di perlihatkan bahkan sesekali bhnya dan seperti di cocokan olehnya aku yang melihat itu tentunya merasa sedikit
risih walau sebenarnya suka.."gimana simm cocok ga buat ibu.." ucapnya yang menanyakan padaku.."apasih bu mana kasim tauu emank kasim paham begituuan.." ucapku dengan sedikit sewoot..aku langsung kembali ke kamar segera untuk meminum obat yang telah di berikan pada ibuku..
Dan untuk masalah ibuku dan saptoo sepertinya memang sudah tak perlu kupikirkan lagi sepertinya memang sapto tulus untuk membantuku tanpa ada maksud terntentu..
aku memang yang sepertinya sudah kelewat batas bila aku mencurigai sahabatku sendiri..akhirnya setelah beberapa saat aku meminum obat yang memang untuk di telan..ada juga yang harus di oleskan pada lukanya terasa sangaat perih kurasakan pada saat mengoleskan obat pada luka..bahkan sedikit meringis karna lukaku yang lumayan banyak bahkan terdapat di belakang punggung..yang sangat susah sekali di jangkau,,.aku memanggil adiku untuk meminta tolong..berteriak memanggil adikku yang memang tak kunjung datang.."apa sihh ko terik teriak simm"
saat aku menoleh dan yang datang ternyata ibuku..aku sedikit terperangaah karna saat ini ibuku hanya memakai handuk saja
"ini bu mau minta tolong buat olesin obat tapi ade ga dateng dateng susah kalo sendirian..ngolesnya.." ucapku yang sedikit terbata..
oh" ya udah sini ibu bantuu.."
aku yang saat ini berada di kamar dan sudah membuka bajuku karna ingin di oleskan obat pada lukaku..melihat ibu yang hanya memakai handuk saja bahkan handuknya yang sangaat kekecilan menurutku..setelah ku berikan obat saleb pada ibuku dan ibuku kini berada tepat di belakangku
dengan pelan pelan ibu mengoleskannya ahhh sedikit meringis menahan sakit.."tahan ya sim soalnya emang efeknya gitu.." ucap ibuku yang kini sudah mengoleskannya.."coba ibu lihat badan depan kamu rata ga bikin obatnya.." setelah mengatakan itu ibu berpindah kini jongkok tepat di depanku..
dengan jarak yang sangaat dekat..aiihh sungguh sangaat berat sepertinya saat ini keadaanku bagaimana tidak ibuku yang kini hanya menggunakan handuk
yang menutupi tubuhnya yang sangaat kekecilan dadanya yang seperti tak mampu lagi untuk di tutupi seperti ingin keluar..karna aku masih bisa melihat sebagian area payu daranya..apalagi bawahannya yang kini dengan jelas aku dapat melihat belahan kemaluan ibuku..walaupum masih sedikit di tutupi oleh handuk dengan jarak yang sangat dekat saat ini..ahh sial nafasku kini sudah tak teratur bahkan keringaat sudah mulai muncul di dahiku
"uudah bu udaahh semua kasim oles ko.." ucapku yang sedikit tergagap dan memberanikan diri untuk menatap matanya..aku yang dengan keadan duduk bersila mataku sesekali melihat area dadanya yang kulihat walau samar terdapat bercak tanda merah bukan hanya satu..saat ku lihat lebih teliti lagi ada lima bekas tanda merah..gilaa pikirku apakah itu benar benar bekas dari mulut seseorang yang dengan sengaja meyupang area dada ibuku..semakin aku memikirkannya semakin aku bernafsu dahiku sudah berkeringaat lumayan banyak nafasku yang kini semakin memburu sangaat terdengar bahkan nafas ibuku sangaat jelas karna jarak yang begitu dekat...setelah beberapa lama ibuku yang memperhatikan keadan lukaku..ibuku berdiri tentu saja mataku yang kembali melihat matannya dengan mengadah dan sesekali melihat pahanya yang hanya yang sangat putih kini di depan mataku..
"kamu kenapa simm ko keringetan gitu.." "ga tau bu mungkin gara gara efek obatnya perih.." ucapku dengan reflek.."ya udah sono ibu bukannya mau mandi..kasim juga mau istirahat..".."oh jadi ibu di usir nih tadi aja nelponin ibu terus nanyain mulu kapan pulang.." ucap ku dengan senyum dan berlalu dari kamarku
ahhh sial lagi lagi penisku kembali tegang setelah melihat ibuku..
aku yang saat ini duduk bersila sambil menunggu luka yang di oleskan harus mengering hanya sibuk memainka hpku walau masih memikirkan bercak merah merah pada dada biuku yang belom sempat aku tanyakan..sangaat mengganggu sekali pikiranku terlebih lagi benarkan cerita ibuku yang memijit pelanggan
temannya hanya menggunakan cd dan bh..apakah aku harus benar benar menanyakannya..karna memang aku sendiri sangaat penasaran..bukan hanya itu saja yang mengganjal dalam hatiku bahkan saat aku menelon ibuku yang yang memang sangaat ganjil menurutku..tak akan ada habisnyab memang bila di pikirkan untuk saat ini aku hanya ingin fokus pada kesembuhanku bila memang aku sudah sembuh mungkin aku sendiri yang langsung menanyakan pada ibuku..

POV normal

Dijalan yang cukup ramai seorang pemuda yang kini sedang mengendarai motornya yang hanya dengan kecepatan sedang dengan memakai helm ditambah dengan masker..menuju rumahnya yang memang masih jauh..pemuda tersebut kini memberikan lampu sentnya yang menandakan akan menepi
saat menepi pemuda tersebut kini tepat berhenti di depan seorang wanita tua renta sekitar berumur 60an..
"ibuu mau kemana " walau tak melepas helmmya hanya membuka kaca tapi memang masih jelas terdengar oleh wanita tua yang di hampirinya
."dengan sedikit mengerutkan keningnya dan memfokuskan pandangan matanya yang memang sedikit sudah rabunn "ini ibu mau pulang ke rumah dari tadi nunguin angkot blom lewat lewat..." ucapnya dengan sedikit keras.."emank ibu pulang kemana?" tanya pemuda tersebut..setelah menjelaskan alamat rumah wanita tua itu..sang pemuda yang memang sebenarnya arah tujuan nya tak sama mau memberikan tumpangan bahkan ingin mengantarkannya.dengan alsan bahwa akan sangaat malam bila menunggu angkoot karna memang jam sudah menunjukan jam 8 malam..
dengan sangaat senang ibu tua itu menerima tawaran pemuda itu yang memang tak di kenal olehnya..di jalan yang memang sudah agak lumayan ramai
pemuda tersebut dengan membuka kaca helm dan sedikit menurunkan masker yang di kenakannya
"ibuu emank abis ngaapiin bu jam segini ko baru pulang.." karna memang pemuda tersebut membawa motor yang cukup pelan sehingga suara akan terdengar "abis nguru dee ibu kerja nya nguru bayi sama momong anak..panggil aj ibu bi ijahh.." ucap orang tua tersebut..
"oh iya bi ijahh..berarti bi ijaah kesehariannya urut bayi sama momong anak ya bii.." ucap pemuda tersebut yang sepertinya sangaat penasaran..
"hmm iya tergantung kadang kan kalo momong anak paling yang orang tuannya lagi ada perlu gitu di luar desa trus pulangnya besok hari atau lusa..nah kalo untuk urutkan juga jarang...kadang ibu jaga warung dee bantu bantu gitu..." ucap nene tua tersebut.."oh gitu ya buu..emank ibu jaga warung apa trus di daerah mana kalo aj mungkin saya pas lagi lewat trus kan bisa mampir.." ucap pemuda itu yang sesekali melihat dari kaca spion motornya
untuk melihat wanita tua tersebut.."di sebrang desa dee pokoknya bilang aj warung bu lastry yang banyak sopir angkot mampir..pasti pada tau ko de"
"oh yang di pinggir jalan itu yang kalo sore emang rame bu saya kalo sore suka lewat situ bu.." ucap pemuda tersebut..
"iya dee bener..mampir aj kalo lagi lewat..ohh emank adee aslinya tinggal di mana.?" ucap wanita tua tersebut seperti menyelidiki
"saya mah bukan orang asli sini bu saya dari kampung yang lumayan jauh..".."ohhh gitu..emanknya kamu blom pernah mapir ke situ yah dee.."
"bloom bii emank kenapa.." "hh cobaiin dee mampir..soalnya yang jaga warung itu tuh yang bikin rame.." ungkap nene tua tersebut..
"maksudnya bi.." " iya kan yang jaga warung tuh dee ibu sama 2 anak perempuannya..cakep cakep tu dee makannya itu yang bikin betah.."
"tapi ibu jarang liat anaknya yang perempuan apalagi anaknya yang cowo malah hampir ga pernah liaat.." ucap bu iajh
"loh emank kenapa bii ko ga pernah liaat.." ucap pemuda tersebut dengan sangaat penasaran.."iya soalnya bi ijah juga ga setiap hari jaga
udah itu paling jaga cuman di minta sampe siang..bi ijah ya paling langsung pulang.." "trus udah berapa lama bi ijah jaga warung setengah hari"
bahkan kini pemuda tersebut sepertinya sangaat ingin mengetahui..pekerjaan sampingan bi ijahh.."udah sekitar hampir 2 bulan setengahh dee"
"haa serius biii" ucap pemuda tersebut yang memang sangaat terkejut..entah apa yang membuatnya terkejut seperti tak percaya..
"iyaa dee emank kenapa ko kayannya kaget begitu..' ucap bi ijaah yang di mana pemuda tersebut melihat kaca spion dan mendapati raut wajah nene tua tersebut seperti mengkerut..menandakan sedikit heran.."truss ko kenapa bi ijahh cuman setengah hari doank brarti bayarannya sedikit donk.."
"hmm ya ga juga sih dee malah lumayan banyak ko kadang bi ijah di kasih 150 kadang 200 ribu kan lumayan dee banyak.." pemuda tersebut seperti tak percaya bagaimana bisa hanya menjaga warung setengah hari bisa mendapatkan nominal yang memeang begitu banyak..
"ohh banyak yah bii saya aj kerja seharian baru dapet segitu.." ucap nya dengan heran.."trus ko bi ijah kenapa ga tiap hari jaga kan jadi lumayan bi.*** perlu jadi tukang urut lagi..pulang malem.." karna mungkin sangking keasikan mereka mengobrol hingga tak terasa kini mereka berdua sudah berada di depan rumah bi ijah..yang mana rumah yang di tempati begitu sederhana.."aduuh makasih banyak loh de mampir dulu de kalau mau..' ucap bi ijah
pemuda tersebbut melihat jam di hpnya yang menunjukan jam 9.30 malam sedikit ragu sepertinya entah apa yang hingga akhirnya mengiyakan tawaran dari bi ijah..saat pemuda itu kini sudah mematikan motornya dan meminta di luar saja karna memang terdapat bale yang yang nyaman terlebih lagi
penerangan yang lumayan redup bahakn sepertinya mata tua bi ijah akan samar bila melihat wajah pemuda tersebut.
setelah bi ijah duduk dan membawakan segelas teh manis hangat..pemuda tersebut kembali menanyakan keberadaan orang rumah dimana yang di ketahui pemuda tersebut bahwa kini dia hanya tinggal bersama dengan suaminya yang saat ini sudah tertidur dan anaknya yang memang ada yang merantau ke luar pulau mengadu nasib.."ngomong ngomong nama adee siapa trus kerja dimana..bi ijah sampe lupa nanyain nama.." "hmm nama saya deden bu saya kerja di daerah deket kota bu pabrik gitu.." ucapnya yang sedikit terbata bata an memang pemuda tersebut sepertinya enggan untuk menyebutkan nama aslinya..
"oh trus ade nak deden ini udah nikah.." "bloom bii pacar aj bloom ada..mangkannya pas dengaer katannya yang jaga warung cakep sapa tau aj bisa kenalan gitu..' ucap pemuda tersebut sedikit tersenyum.."heheh waduh kalo itu mah kayanya bibi ga bisa bantu den orang masih sekolah anaknya bu lastry.."
"ohh waduh sayang banget yah bi..emank secakep apa sih bu lastry sama anaknya bi.." " yah kan bibi jarang ketemu anakanya malah kayannya semenjak jaga di warung itu ga pernah ketemu,,cuman kalo bagi bi ijah bu lastry yah cakep banget badannya juga emank bagus banget den padahal udah punnya anak 3 loh.." ucap bi ijah yang sangaat seperti mengaguminya.."oh berarti banyak bangeet donk yang godaiin bu lastry pas jaga warung yah bii.."
"iya banyak bangett cuman yah itu ga terlalu di tanggepin sama bu lastry..".."maksudnya..?
"yah emank pada suka iseng godain bu lastri cuman bu lastry pernah bilang pas saya jaga warung katannya nangepinnya cuman sekedar iseng doank den. katannya masih sayang sama suaminya sama anak anak..apalagi bu lastry pernah bilang paling sayang tuh sama anak cowoknya tapi ibu lupa siapa namanya gitu.." ucpa bi ijah dengan panjang lebarnya..mendengar itu pemuda tersebut merasa sangaat muram bahkan rasa benci yang tepancar dari raut mukannya
sangat jelas hanya saja bi ijah yang dengan mata rabunnya dan penerangan yang minim sehingga tak akan terlihat..
"oh iya bi terus kenapa ga kerja tiap hari apalagi kerjannya cuman setengah hari..emang kerjaannya cuman jagaiin warung doank yah bi.." ucap pemuda tersebut yang sangaat ingin tau..
"aduuh gimana yah bilangnya soalnya bingung den.." ucapnya "emank kenapa bingung bii emank rahasia banget yah.."
"yahh bi ijah bener bener ga bisa ngejelasin.." dengan raut yang sedikit menyesal.."oh ya udah bii kalau memang itu rahasia soalanya deden emank penasaran ama cerita bi ijah makannya deden sengaja buaat mampir..heheh" dengan sedikit tertawa yang memang sepertinya di paksakan...
"ya udah ya bi saya pamit pulang makasih loh atas tehnya.." ucap pemuda tersebut..." hmm emangnya deden penasaran banget yah ama
cerita bi ijaah.." "iya sih bii heheh..kayannya penasaran banget..." "ya udah tapi deden janji yah jangan cerita ke siapa siapa soalnya emank blom pernah bibi ceritain sama sekali.." "hmm emank rahasia banget yah bi.." ucap pemuda tersebut..."ya udah pokoknya janji dulu.." "iyah bii deden janji ga akan cerita ke siapa siapa.." dengan wajah seriusnya..pemuda tersebut dalam hatinya sebenarnya sangaat merasa gugup karna akan mengetahui rahasia dari bi ijah
"tapi bi ijah bisa ga cerita dari awal kalo boleh gitu biar deden juga jadi tau heheh..."
"hmm iya udah jadii awalnya tuh bi ijah di mintain tolong sama bu lastry..buat jaga warunggnya bilang katannya buat bantuin karna katannya ada tamuu gitu.." "hmm ada tamu maksudnya bii,.." "iya denn jadi setiap kalo bu lastry nerima tamuu bi ijah pastii di suruh jagaiin warung.."
mendengar itu pemuda tersebut seperti merasa tak percaya..karna bila menurut bi ijah yang menjaga warung bu lastry sejak 2 bulan lebih
berarti bu lastri juga sudah lebih dari 2 bulan menerima tamu di rumahnya.."ohh berarti bi ijah di suruh jaga warung pas ada tamunya bu lastry..
truus bi ijah cuman jaga warung doank gitu..trus biii ijah selama 2 bulan jaga warung apa setiap hari jagannya..ehhmm maksud deden selama
2 bulan ini udah berapa kali jaga.." ucap pemuda tersebut yang entah kenapa menjadi tergagap..bahkan nafasnya sedikit berat..
"yah bi ijah tuh jaga warung udah sekitar 2 bulan 2 minggu denn..paling seminggu jaga kadang 3 kali doankk..dan kenapa bi ijah sampe sekarang jaga warungnya soalnya...dengan sedikit jeda dan aga raguu..."soalnya bi ijah pernahh mergokin bu lastryy lagii berhubangan badan gitu den di ruang tamuu
lagi bener bener telanjang..pass bi ijah kan mau nukerin uang buat kembalian..bi ijah sebenarnya yang salah soalnya bi ijahh ga ketuk pintu rumah bu lastry bi ijah langsung buka pintu.." ucap bi iajh dengan sedikit merasa gugup..tak terkecuali pemuda tersebut seperti mendengar petir di siang bolong sangaat terkejut..mendengar penuturan dari bi ijah..yang bahkan dengan keadaanya sekarang..
dengan keringaat yang sangaat banyak di dahinya dan nafas yang sepertinya sangat berat..bahkan bisa di katakan bajunnya sedikit basah oleh keringat dari
badannya.."truus biii ijahh pass liiat bu lasstry emang pas laagi keadaan ngaapiiin..trus bu lastryy ngomel sama bi ijaah donkk..?" dengan sedikit tergagap
"yahh gituu den pas bi ijah buka pintuu walau mata bi iajah udah agak rabun..tapi jelas ko bi ijah liatnya walau cuman sebentar..
bi ijah liat pas itu bu lastryy lagii pangkuan lelaki itu den lagi naik turun gitu di sofa denn..sambil sesekali kaya teriak ga jelas bi ijah dengernya..
cuman pas liat itu bi ijah langsung mintaa maaf trus langsung nutup pintu.." ucap bi ijah..dengan sedikit pelan untuk mengingaat kejadian yang memang sudah lumayan lama menurutnya.."nah ga beberapa lama kemudian pas bi ijah di warung..dateng bu lastryy..
deg deg an banget saya den takut di omelin.."ucapnya dengan wajah yang seperti merasa bersalah..mengingaat kejadian tersebut..
"tapi ternyata engga den..soalnya bu lastri bilang..tolong jangan bilang ke siapa siapa trus juga katannya nanti bi ijah bakal sering sering jaga sama bayaran bi ijah di tambahahin..gitu den yah bi ijah cuman bisa iyaiin doank den..".."terus setelah kejadian itu bii berarti bibi udah ga brani brani masuk rumah bu lastry lagi donk..".."engga juga sih den soalnnya malah bu lastry kadang nyuruh ibu buat anterin minuman yang dingin gitu..ke kamarnya trus ada tamu yang lagii tiduran.." mendengar hal tersebut pemuda itu seperti sangaat shoock mendengarnya..bahkan kini nafasnya kian sangaat berat..
"truss bu lastry ga pernah cerita gitu tentang tamunnya sama bi ijah..sama bi ijah tau ga siapa tamunya bu lastry..?" ucapnya dengan sangaat ingin tau.
dengan sedikit mengingaat.."hmm bu lastri sih pernah bilang kalo tamunya itu semuannya udah orang tua cuman katannya emank punya badan kekar kekar gitu trus nafsunya yang masih tinggi gitu..kalo siapa tamunnya bi ijah taunya..pa tejo soalnya emang dia yang sering banget datang.."
"maaksuud bi ijaah berartii taamu yaang datengg bukan cuman satu orang doank.." dengan sangaat tergagap bahkan entah apa yang membuat pemuda tersebut sudah sangaat berkeringatt..bahkan saat mulutnya yang ingin menghisap rokoknya yang terselib di antara jari telunjuk dan tengahnya sedikit gemetar.."iya den semuaanya tuh yang ibu tau tamunya yang dateng ke rumah ada 4 orang den..cuman yang lebih sering dateng yah pa tejo. tapi kadang tamu bu lastry berduan den..sekali dateng.." setelah mendengar perkataan bi ijah entah kenapa sanga pemuda yang saat ini seperti orang yang linglung bahkan sedikit bengoong..menatap tak percaya pada bi ijah.."denn ko bengong sih ucap bi ijah.masih mau denger cerita bi ijah ga katannya penasaran..." mendengar hal tersebut pemuda yang di panggil kembali
tersadar dan mengedipka beberapa kali matannya yang sepertinya sedikit nanar bahkan sepertinya sedikit menahan tangis..mungkin karna cahaya yang sedikit redup dari 2 sela matanya sudah setetes air mata yang jatuh entah mengapa hal tersebut terjadi pada pemuda itu..dengan alasan ada nyamuk yang hinggap sedikit punggung lengannya mengusap ke dua matanya dengan sendirinya..
"iyaa bii masih ko masih mau..trus bii.." "iya den trus bu lastry juga pernah bilang katannya pernah diminta di jadiin istri gituu soalnya katannya ada duda juga tamunya.." "terus bu lastry nya mau gitu.." ucap pemuda tersebut yang seperti sudah sedikit tenang.."yah enggalah denn orang bu lastry tuh pernah bilang sama bi ijah kalo bu lastry berbuat begitu cuman butuh seksnya karna kan suaminnya kerja di luar pulau gitu lagian bu lastry bener benar sayang banget katannya sama keluarganya den sama uang juga katannya dapet..."
"haa maksuud bi ijah berarti bu lastri di bayar.." dengan sedikit nada yang meninggi.."iyah lah den model yah kaya cewe cewe panggilan gitu.."
ucap bi ijah dengan sedikit memelankan suaranya.."bi ijah tau ga berapa kalo bu lastri di bayarnya.." ucap pemuda tanggung tersebut dengan sedikit gemetar.."ga tau pasti cuman nih ya den kan pernah pas itu tempo hari bi ijah jaga warung..nah bu lastry bilang katannya minggu mau pergi
ke daerah rumah suaminnya gitu.." mendengar itu pemuda tersebut sedikit mengerutkan keningnnya.."emank bu lastri mau ngapain bii.."
"iya katannya dari tabungannya selama ini sama suamainnya trus dari hasil warung kopinnya yang lumayan rame sama jadi wanita panggilan gitu den
bu lastryy bilang kan mertuannya punnya tanah kosong gitu nah bu lastri sama suaminya udah inisiatif buat di bangun kontrakan gitu. kontrakannya katannya 5 pintu den udah itu 3 ruangan lagi..kan apa ga tambah kaya bu lastry. " ucap bi ijah dengan sedikit seperti membanggakan bu lastri
tentu saja pemuda tersebut sangaat kagett mendengar hal tersebut..seperti sedang mengingat sebelum melanjutkan obrolannya dengan bi ijah..
"tapi tetep aj sih biar gimana juga kenapa harus jadi wanita panggilan gitu kalo cuman butuh seks sama uang..bukannya kalo gitu udah menghianati keluargannya apalagi sampe bawa orang lain ke kamar pribadinnya..trus juga kata bi ijah bu lastry masih sayang sama keluarganya apalagi sama anak cowonya.." ucap pemuda tersebut yang dimana memang sepertinya sudah sangaat lusuh wajahnya dengan matannya yang di pejamkan di akhir katanya..
"yah bi ijah sih ga bisa buat ngomong apa apa..soalnya.." sebelum melanjutkan ucapannya yang langsung di potong oleh pemuda tersebut..
"coba bayangin bii kalo suaminya atau anak nya tauu gimana kelakuan ibunya..apa ga sakiit hatii banget bii.." dengan menghela napasnya
"oh ya bi emang bi ijah kalo jaga hari apa aj.." "ahh ga nentu den soalnya kan tergantung dari tamunya kata bu lastry.." "oh ya udah bisa ga minta nomer bi ijah mungkin pas lagi deden siang siang lewat trus bisa sekalian mampir.." dengan mengeluarkan hp androidnya bi ijah sedikit mengeritkan dahinya yang memang penglihatannya sudah sangaat rabun..setelah bertukar nomer telepon pemuda tersebut meminta izin pamit karna memang hari sudah sangaat malam sekitar pukul 10 malam obrolan berakhir..
Kini pemuda tersebut yang badannya sudah sangaat lemas bahkan hatinya yang sangaat sepertinya kecewa..
dan bahkan bingung untuk apa yang akan di lakukannya selanjutnya..pikiran tentang wanita yang bernama bu lastry sungguh membuat orang tersebut sangaat kacau..bahkan dengan kaca helm dan masker di wajahnya akan nampak matanya yang sangaat sedih bahkan air matannya sudah sedikit keluar..
sedikit tenang pemuda tersebut walau dadanya masih sangaat sesak..
pemuda tersebut yang kini berhenti di sebuah warung membeli rokoknya dan minuman keras untuk dirinya sendiri bahkan tak tangung tangung pemuda tersebut memesan 3 botol segaligus..setelah membayar dan pergi menuju rumahnya..itu pun dengan tekad yang di bulatkan oleh pemuda tersebut..
entah sudah berapa lama mengendarai motornya akhirnya kini berada di depan rumahnya yang mana terdapat sebuah warung dan pintu pagar dan pintu rumahnya sudah tertutup keadaan pun memang lumayan sepi..jelas saja karna memang jam sudah menunjukan hampir jam 11 malam..
setelah memasukan motor dan membuka pintu rumahnya tanpa mengucapkan salam..tak di temui satu orang pun hanya melihat kamar ibunya yang terbuka dan lampu yang menyala..saat ingin berjalan masuk seorang wanita yang bisa di katakan tak terlalu tua keluar dari kamar.yah dia adalah ibunya
dengan rambut yang di kuncir kuda dan hanya memakai daster saja.."ko lama bangget to pulangnya..
"iya macet tadi di jalan" ucapnya.."kamu udah makan bloom.." "iya udah makan.." hanya itu saja obrolan anak dan ibunya malam ini..
setelah mengucapkan itu sapto yang dengan membawa tentengan minuman mirasnya berjalan menuju kamarnya...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd