Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG BIRAHI di sebuah desa

BAB 23..
Beberapa hari setelah kejadian dimana Kasim mendapatkan sebuah Pengalaman yang cukup membuat kehidupannya berubah..
Masa remaja yang dapat dikatakan cukup pahit baginya, membuat suatu dorongan yang besar, bahkan kesehariannya sebagai anak yang sudah melihat suatu perselingkuhan sang ibunya,menjadi lebih berwarna, tak hayal bagi Kasim mengingkan suatu hari dapat merasakan sensasi penisnya dimainkan oleh Maya..
Dirinya bukan tak mau meminta imbalan yang sempat diucapkannya pada saat dirumahnya,hanya saja dirinya sungguh tak mempunyai sebuah nyali yang besar, ditambah saat kejadian tersebut Lastri sedang memergoki aksi meraka, namun yang sedikit menjadi sebuah pertanyaan bagi Kasim adalah saat itu respon Maya sangat terlihat santai.,..bahkan terkesan sangat cuek, seperti ada sesuatu yang aneh bagi Kasim,
Namun Kasim tak terlalu memikirkan hal tersebut, walau bila mana saat disekolah dengan Sapto yang masih sedikit merasakan rasa bersalahnya hanya saja Nafsu memang dapat membuat hati menjadi 2... ditambah rasa penasaran dan juga keinginan terpendamnya,pada sang wanita yang dapat dikatakan Maya adalah primadona sekolah..hayalannya dengan Maya sangatlah liar bahkan dirinya sedikit mempunyai rasa keinginan untuk memiliki maya,
Kasim memang sedikit naif, dirinya berfikir bahwa Maya bukan hanya sedang membutuhkannya sebagai pelampiasan semata, atau pun dirinya memang mendapatkan sebuah keberuntungan semata bahkan sedikit dirinya berfikir bahwa Maya melakukan hal tersebut mempunyai sedikit rasa suka seperti halnya dengan Kasim,....

POV Kasim

Beberapa hari setelah kejadian di rumah Sapto, bayangan tubuh bugil dan juga semoknya mba Maya sangat jelas dalam isi kepalaku bahkan hampir setiap saat..namun perasaan rasa bersalah dengan Sapto sedikit mengganjal dalam benakku bagaimanapun Maya adalah kaka teman yang cukup banyak membantu dalam kehidupan ku...
Memang semakin rumit perjalanan kehidupan ku saat ini, ditambah permasalahan ibuku yang kian hari makin liar bagiku, “ahhhhhh” makin pusing memikirkan hal tersebut....
Seperti saat ini disekolah jam istirahat yang mana memang kami sempatkan untuk menikmati sebatang rokok di belakang sekolah’ dengan keadaan cukup sepi tentunya, cukup ramai anak2 yang merokok dibelakang sekolah kami ini hanya saja kami tak terlalu akrab...
Aku dan Sapto yang saat ini saling bersebelahan, dan Juga Jaka yang mana mendekat ke arah kami membawa minuman dingin dan juga sebuah kopi...

“lu udah pada nonton video bokep belum? yang hmmm isinya 2 cewe lesbian gitu...”
ucap Jaka sedikit membetulkan kaca matanya dan juga mengeluarkan hpnya yang cukup mahal...Aku sedikit tau tentang video tersebut dari mulut ke mulut, sudah beberapa hari ini memang disekolah kami cukup tenar, ditambah desas desus bahwa 2 wanita tersebut mempunyai badan yang cukup montok, ditambah desahannya yang sangat menggairahkan namun memang 2 wajah tersebut sudah diblur...

“Hmmm mana sini kirimin Jak, gua mau liat,kirim lewat wa aja yah”
ucapku yang segera mengeluarkan hpku
Berbeda dengan Sapto yang mana sedari dulu memang tak terlalu tertarik akan video bokep, bahkan aku sedikit mengira bahwa Sapto sedikit Mempunyai keterbelakangan akan seks, bagaimana tidak bukankah wajar bila laki laki sepantaran kami menyukai video tersebut... cukup lama menunggu video yang dikirimkan oleh Jaka, sialnya baru saja ku memutar video tersebut langsung segera berbunyi bell tanda istirahat selesai, rasa penasaran yang cukup besar membuatku menonton video tersebut sambil berjalan dengan santai ke kelas, saat itu video yang membuat ku terkejut adalah bahwa pengambilan video dilakukan diruangan terbuka dan juga pada malam hari 2 wanita yang saat itu wajahnya diblur, tak membuat rasa penasaran ku hilang, badannya yang saat itu saling terhubung satu sama lain dan dibalur oleh, seperti minyak urut pikirku, sangat mengkilat tak sampai disitu saja bahkan sedikit kuperhatikan lebih seksama ternyata ada sebuah dildo yang saling terhubung antara satu sama lain hingga membuat Meraka saling bergerak memberika satu sama lain kenikmatan gila sungguh pikirku, bahkan sesekali 2 wanita tersebut saling berciuman yang mana ku tau saat itu langsung di zoom sang pembuat video Bahkan air liur sedikit menetes kala itu sungguh video yang sangat menggairahkan namun saat video berlangsung memang tak menggunakan volume, karna disatu sisi akan sangat malu bila ketahuan oleh murid lain, dan jadi masalah bila ketahuan guru...
Bahkan saat berjalan sedikit kupelankan langkah kaki ku, mataku seperti melihat sesosok tubuh wanita yang memang tak asing, badannya yang sangat montok dan juga payudaranya yang sangat sekal walau sedikit kendor membuat pikiranku yang melayang pada sosok ibuku, bahkan sepertinya sangat mirip..buru buru aku menggelengkan kepalaku saat itu

“ga ga mungkin video ini ibu yang meranin”

Pov Kasim end

Kasim yang mana saat itu masih dengan langkah kecilnya, wajah kepanikan begitu nampak, dan juga keringat sudah membasahi dahinya bahkan nafasnya sudah sedikit sesak, berkali kali dirinya menelan ludah akibat nafsunya yang sudah di ubun ubun saat ini....
Namun yang tak diperhatikan Kasim adalah Jaka yang mana saat pertama kali bell berbunyi, mata Jaka tak pernah lepas memperhatikan raut wajah Kasim yang sedang menonton video tersebut..

“Woi biasa aja dong muka lu sim, kayannya nafsu banget yah hehehe wajar sih emang badannya semok banget, badan ibu gua aja kalah kayannya...”

Kasim yang mendengar hal tersebut sedikit terkejut atas ucapan kawannya saat ini, matanya melihat sang kawan yang masih tersenyum mesum saat itu, meminta penjelasan yang dimaksud oleh Jaka...

“Maksud gua bodynya 2 cewe itu sim mantep bener heeheh kalo dibandingkan sama mama gua jelas menang mereka”

Kasim yang mendengar hal tersebut sedikit membayangkan bagaimana ibunya Jaka yang memang cukup semok dan montok...

“ya elah ga usah dibayangin juga kali sim, tapi nih yah kalo hmmm sama ibu Wati hampir sama sim hehheh”
ucap Jaka sedikit memprofokasi Kasim saat itu

“bangsaat lu yah..mang lu pikir ibu gua apa? lu bandingin sama cewe model kaya gini”
Ucapnya serasa tanganya sedikit menjitak kepala sang kawan saat itu

“aduk sakit sim, lagian juga becanda doang” ucap Jaka sedikit mengelus kepalanya...

Waktu yang begitu cukup lama dialami oleh para pelajar yang memang hanya sekolah untuk fomalitas saja,..
Hingga suara bell sekolah berbunyi kala itu, waktu yang sangat dinanti oleh pelajar, dengan segera satu persatu Berhamburan menuju parkiran motor...
Begit juga dengan Jaka yang mana saat itu dengan perlahan menuju motor maticnya,namun bocah tersebut tak segera langsung menuju rumahnya dirinya segera menuju lokasi dimana ingin bertemu seseorang..
Jarak cukup jauh kala itu dari sekolahnya, hingga dirinya berhenti dipinggir jalan, tepat dibelakang mobil yang mana dirinya langsung segera memasuki mobil tersebut matanya langsung dimanjakan oleh wanita yang sangat seksi bahkan sang wanita hanya memakai sebuah celana yang sangat ketat, hingga membuat pahanya yang sangat putih mulus menjadi pandangan Jaka saat itu, bahkan tak hanya itu saja baju ketat dengan warna hitam yang sangat ketat menambah tonjolan dibalik bajunya payudaranya yang saat sekal kala itu...

“Videonya belum kesebar luas, ga sesuai apa yang saya mau “

Ucapan sang wanita yang membuat Jaka langsung tersadar, segera fokus pada permintaannya saat itu

“taapi Tante bukannya udah cukup kan kesebar ke sekolah”
ucap Jaka yang masih sangat gugup...

“iya memang cukup, tapi Tante ga puas Tante mau kamu sebarin ke semua desa paham?”

“ke semua desa?”
Ucap Jaka dengan sedikit terkejut dan nadanya yang sedikit meninggi

“iya dan Tante kasih kamu waktu 2 Minggu, kalau sampe 2 Minggu kamu ga bisa sebarin luas kamu tau kan harus tanggung jawab buat benerin mobil Tante, dan itu harganya bisa puluhan juta kamu paham”

“tapi tante gimana caranya nyebarin ke semua desa? Apalagi cuman 2 minggu?”

Ucap Jaka makin tak kuasa menahan gelisahnya dan juga kepanikan bahkan keringat dingin sudah membasahi dahinya kala itu...

“tante kasih saran, kamu kirim ke semua orang tua teman kamu,bahkan kalau perlu guru guru kamu juga harus kamu kirim.jangan tanya Tante dapet dari mana nomernya. Oh yah lupa Tante kasih satu video lagi buat kamu...”
ucap wanita tersebut segera mengeluarkan ponselnya,hanya butuh beberapa saat saja notif pada ponsel Jaka yang mana menandakan sebuah video terkirim melalui sebuah wa, namun Jaka tak lantas segera membuka pesan tersebut...

“dan inget janji Tante, kalau kamu berhasil sebarin itu video, kamu bebas ko buat nikmatin Tante, Dan juga wanita yang sebelumnya Tante kasih ada yang namanya wati walaupun dia jadi PRT tapi dia itu jadi sampingan bosnya dan juga jalanin pijet plus plus padahal udah punya anak 2 tau, satu anaknya sepantaran kamu padahal ,kamu bisa nikmatin juga”

Sontak Jaka semakin tak terkendali emosinya mendengar sebuah nama yang cukup familiar ditambah ciri ciri yang disebutkan.apa iya seperti dugaannya tak heran Jaka mempunyai pikiran tersebut Karna memang Jaka sangat lah memperhatikan setiap lekuk tubuh wanita STW yang dapat dikatakan tergolong seksi di sekitarnya hanya saja dirinya masih belum terlalu yakin akan insting nya

“ hmm satu lagi namanya siapa Tante?” Tanya Jaka penasaran
“nama satu lagi perempuannya Lastri, dia itu udah punya anak 3 padahal tapi badannya masih oke kan dan anaknya ada juga yang sepantaran sama kamu loh”

Mendengar tersebut membuat Jaka semakin penasaran pikirannya hanya tertuju pada satu sosok saat itu ..

“Apa iya 2 wanita tersebut mamanya Kasim Samma mamanya sapto” itulah benak Jaka saat ini

“apa Tante yakin?” ucapnya semakin penasaran kala itu

“Mereka berdua tuh Tante kenal, memangnya kenapa, kamu juga pasti tau ko”
Ucapan 2anita cantik tersebut membuat Jaka semakin menambah kesan bahwa wanita tersebut memang adalah ibu dari sahabatnya

“Lagian kalaupun mereka ibu sahabat kamu, apa kaamu bakal ngelewatin kesempatan buat nikmatin Tante sepuasnya?”
ucap wanita tersebut yang mana satu tanganya sudah berada tepat diatas penis Jaka, sontak bukan hanya hanya terkejut bahkan penisnya sudah mulai menegang kala itu...Jaka sendiri tak dapat berkata apa2 selain hanya diam dan juga menikmati penisnya yang kini sudah dikeluarkan oleh wanita tersebut dengan menundukan badanya langsung melumat kelamin bocah tanggung tersebut

“ahhh hmmm Tante ahhhhhh “
erang Jaka yang mana saat ini menikmati mulut wanita tersebut,senyum mengejek sedikit menghiasi wajahnya, dirinya akan sedikit bermain main dengan Jaka saat ini

“gimana Jak, kamu emang ga mau buat nikmatin Tante sepuasnya”
ucap wanita tersebut melepas penis Jaka dan sesekali memainkan lidahnya pada lubang penisnya, Jaka yang saat itu memang tak dapat mengontrol nafsunya hanya mengangguk menandakan kesetujuan, dan senyum tipis muncul pada wanita yang langsung kembali memasukan penis dalam mulutnya...hanya beberapa saat saja Jaka yang sudah tak kuat mengerang cukup berat bahkan badannya sedikit tersentak kebelakang

“ahhh tante zoyaaaa aahhh aku keluar ahhhhhh”
erang sang remaja tanggung tersebut nafasnya sangat berat kala itu spermanya yang langsung ditelan semua oleh wanita tersebut sangat liar pikir Jaka bahkan beberapa detik dimainkan dalam mulutnya sebelum benar benar ditelan....

Berbeda dengan Sapto dimana saat ini baru saja tiba dari sekolah,harinya kian menambah suram perjalananya saat ini, hubungan dengan sang ibunya bum menumui titik terang, bahkan sejak dirinya dengan sang ibu pulang dari kediaman pa Ridwan sepatah kata pun belum terucap dari Sapto.
Begitu juga Lastri yang mana semenjak hari dirinya dipaksa jemput oleh sang anak, menambah catatan keliarannya sebagai ibu, rasa sungkan dan juga rasa bersalahnya makin meninggi..sebagai ibu dirinya memang bukanlah sosok yang patut untuk disayang namun tak dapat dielak bahwa kasih sayangnya kepada 3 anaknya tulus, hanya memang kebutuhan seks lah yang membuat dirinya liar hanya itu pembenaran yang berada di kepala Lastri dirinya sendiri bahkan tak tau bagaimana bisa begitu butuh akan seks, baginya seks adalah sebuah kebutuhan yang tak dapat dihilangkan olehnya...
Lastri yang semenjak pulang meminta izin pada pa Ridwan untuk tak bekerja beberapa hari hingga saat ini, otomatis kebutuhan akan seksnya menjadi terhambat, hanya dapat menuntaskan dengan manstrubasi, namun dirinya masihlah sangat tak puas bermain hanya dengan tangan dan juga dildo yang iya simpan, dan tak jarang Lastri manstrubasi dengan sebuah panggilan video seks, dengan para tamunya dan juga dengan bisanya sendiri pa Ridwan...
Namun tetao saja kepuasaan tak didapat oleh sang wanita, Bahkan dirinya sedikit stress akibat seksnya yang tak tersalurkan ditambah lagi dengan sikap sang anak saat ini Sapto tak hanya itu saja Maya yang iya perkogi saat itu berada dikamarnya dengan Kasim menambah beban dirinya, kebinala dan keliaran dan nafsu seks yang cukup besar menurun pada Maya,, dan Lastri sangat yakin akan hal tersebut bahkan sedikit ketakutan muncul dalam benaknya bila Maya tak dapat menemukan sosok yang menerima dirinya seutuhnya dengan segala sifat dan kebetuhun seksnya bila nanti sudah menjadi suami istri...pikiranya yang cukup berat sedikit ditambah lamunannya Lastri dikagetkan dengan suara pintu yang terbuka dan juga salam,

“Udah pulang kamu to, ayu sama Maya mana emang ga bareng” ucap Lastri yang keluar dari kamarnya

“ga Bu Sapto duluan”

“ya udah langsung ganti baju terus kalau mau makan di meja”
ucap sang ibu yang langsung kembali masuk kamarnya
Sapto lantas tak segera langsung menuju kamar melainkan menuju warungnya yang saat itu sedikit sepi, dengan cukup santai dirinya segera membakar rokoknya nya saat itu...
Namun hanya beberapa menit saja menikmati rokoknya kala dan adiknya yang saat itu segera tiba,baru saja Maya melepaskan helmnya segera melihat Sapto dan sedikit berteriak
“Ngerokok Mulu, mati nanti lu too”
ucap Maya yang segera masuk ke dalam,
“bodo amat”
ucap Sapto yang matanya mengikuti Maya dan juga ayu segera masuk dalam rumah, berbeda dengan sopir yang saat itu seperti ingin menelanjangi Maya, pandangan matanya tak lepas dari buah dada yang sangat sekal tersebut bahkan Sapto sedikit melihat bagaimana lelaki yang dapat dikatakan sudah sangat berumur itu tak melepaskan pandangannya dari kakanya Maya,”lelaki tua bangsaat, ga tau diri apa yah” benak Sapto saat itu yang mana segera mematikan rokoknya dan langsung masuk dalam rumah
Maya yang saat itu baru saja mengganti bajunya segera mengetuk kamar sang ibunya yang mana segera masuk tanpa harus menunggu jawaban sang ibu, Lastri yang saat itu terbaring dengan raut wajahnya yang cukup banyak menyimpan beban bahkan Maya sangat paham bahwa ibunya memang sedikit stres saat ini..
“ Kamu udah pulang may, ko ibu ga tau sih, ayu sama kamu udah makan bloom, sama sekalian Sapto suruh makan juga” ucap sang ibunya yang masih berbaring dikasurnya
“iya nanti Bu, Sapto mah ga usah disuruh makan Bu” ucap Maya dengan nada sedikit juteknya yang langsung duduk dikasur tepat disamping ibunya
“Jangan gitu ah”
ucap Lastri segera merubah posisi badanya menjadi bersandar pada dinding...

“ iya Bu cuman becanda doang,”

“May yang kemarin itu jangan sampe keulang yah, ko bisa sih kamu nekat ngelakuin kaya kemarin? Sukur Sapto ga curiga sama kalian, udah berapa lama hubungan kalian, dan juga ibu tuh ga mau kamu sampe hamil diluar nikah may”
ucap Lastri kawatir pada anak perempuannya, namun mendengar hal tersebut Maya sedikit tertawa sontak membuat ibunya sedikit keheranan saat itu

“iya Bu maaf, tapi Maya sama Kasim tuh memang ga ada hubungan apa-apa”

“Haaaa ko bisa sih kamu, kalo ga ada hubungan apa-apa?”
kamu serius may?”
Maya yang mendengar pertanyaaan ibunya segera memberi tahu awal kejadian dengan Kasim yang mana saat itu memang masih sedikit berkesan pada Maya saat ini...dengan sangat santainya Maya menceritakan kejadian tersebut bahkan desahan dan juga erangannya saat itu tak sungkan untuk diperagan oleh Maya didepan Lastri, memang melihat sedikit tak normal namun memang itulah kenyataannya..layaknya seorang sahabat yang saling berbagi cerita tak ada satupun yang disembunyikan
Lastri yang saat itu mendengar dengan sangat seksama, semakin manambah yakin bahwa memang Maya tak jauh dari sifat alaminya yang memang sangat butuh akan seks, namun tetap saja rasa kawatir dan juga was was masih menghinggapi benak sang ibu..

“may ibu tuh takut kalau kamu sampe hamil diluar nikah, kamu mau bapa kamu nakal cerai ibu? Tolong may kamu jangan lupa minum pil KB yah, atau ga minimal suruh pakai kondom pas lagi berhubungan..”
ucap Lastri dengan sangat lembut namun ketegesan terpancar dari setiap ucapannya saat itu bahkan terkesan sebuah perintah..
Namun Maya yang mendengar hal tersebut malah tertawa dengan cukup keras yang membuat Lastri sedikit kecewa saat itu, dirinya sangat paham memang sangat berbeda bila berhubungan dengan pengaman malah membuat rasa tak nyaman itulah yang dipikiran Lastri..

“jadi maksud ibu kalau Maya udah ga perawan yah Bu?”

masih dengan gelak tawanya saat itu
Sontak saja Lastri dengan wajahnya yang terkejut meminta penjelasan,

“Jadi maksud kamu may, kamu bener masih perawan Maya? Kamu serius ga bohong?”

Ucap Lastri dengan nadanya yang seperti orang terkejut bahkan cukup keras saat itu...
“Ihhh ibu kenceng amat sih kalau Sapto denger nanti curiga diannya, ntar dia nguping lag,iya Bu bener Maya tuh masih perawan, Maya ga akan sembarangan kasih perawan Maya, walaupun Maya sebenernya hmmm penasaran juga sih Bu hehehe gimana rasanya, abisnya Maya ngeliat ibu keenakan banget sih kalo pas lagi di goyang sama pa Ridwan heheehe”

mendengar penuturan Maya sang Lastri paham yang dimaksud oleh ucapannya, namun hanya beberapa detik kemudian Lastri melebarkan senyum penuh maksud bahkan sedikit malu akibat aksinya memang tak jarang dilihat oleh Maya didepan matanya sendiri...

“maaf yah may, akibat tindakan ibu yang terlalu bebas didepan kamu, jadi kamu ikut penasaran” sedikit Lastri menghela nafasnya saat itu...” ibu tuh cuman ga mau kamu lepasin perawan kamu cuman gara gara penasaran, apalagi cuman akibat cinta sama pacar kamu, kamu jangan sampe menjadi wanita bodoh may akibat nafsu, Kamu paham kan maksud ibu may?”
Kata kata wejangan dari sang ibu, yang mana sangat berkesan pada Maya saat itu, Maya sendiripun sangat paham kekawatiran Lastri akan dirinya...

“Ibu ga perlu kawatir kalaupun Maya mau ngelapas perawan Maya”
ucapan Maya dengan sedikit jeda kala itu..” maya ga mau secara gratis”
Mendengar penuturan Maya kembali Lastri menjadi terkejut, sangat paham apa yang diucapkan oleh putrinya saat ini

“ maksud kamu? Kamu mau jual perawan kamu gitu?”
emang kamu kekurangan uang may?” Sampe segitunya”
“ssssstttt ibu pelanin suaranya, jangan kenceng kenceng”
ucap Maya sedikit mengambil nafas sebelum melanjutkan ucapannya,”
Maya tuh ngelakuin ini bukan tanpa paksaan, Maya sadar ko apa yang Maya lakukan, ditambah kan itung itung juga buat tabungan Maya kedepan nantinya, ditambah belakangan ini nafsu Maya makin aneh Bu, suka ga ke control gitu, Maya juga takut Bu, kalo tiba tiba Maya khilaf Bu” ucap Maya yang mana sedikit menundukan wajahnya kala itu
Sang ibu pun sedikit memberikan sentuhan pada rambut Maya yang menutupi matanya dirinya sangat paham ketakutannya yang memang hampir sama..ditambah pergaulan para remaja sekarang yang tergolong sangat bebas sangat berbeda dengan jamannya...

“May..” panggil Lastri dengan lembut dan sedikit mengelus wajah anaknya sesaat “kamu udah besar may, pilihan semuanya ada ditangan kamu, ibu dukung dan ibu bantu kapanpun kamu siap kamu tinggal bilang ke ibu yah”
mendengar penuturan Lastri sangat Maya sangat lah senang dan juga sangat bersyukur bagaimana mempunyai seorang ibu yang begitu perhatian dan pengertian..

“iya Bu, kalau hati Maya udah siap Maya akan kabarin ibu, tapii hmmm Maya yang pilih yah Bu orangnya siapa boleh ga?”

“iya kan semuanya terserah kamu, emangnya kamu mau apa sih terus siapa orangnya?”
ucapan Lastri dengan penasaran

“Maya sih minta rumah aja Bu...” belum menyelesaikan ucapannya sang ibu sedikit menoyor kepala Maya dengan sedikit tenaga kala itu..

“Kamu gila yah may, kalo kamu minta rumah, bisa ko, tapi kamu dijadiin istri kontrak mau kamu?”
ucap Lastri dengan sedikit kesal kala itu

“ga ahh masa Maya dijadiin istri kontrak sih, ga ah ga mau lah”

“makannya kalo minta tuh yang bener, tapi kalaupun kamu mau tanah doang hmmm kayannya bisa sih may”
ucap ibunya sedikit berfikir kala itu...

“Hmmmm oke deh Bu ga masalah kalau Cuma tanahnya aja, nanti pas bangun rumahnya bisa deh Maya tabung uang Maya”
ucap Maya dengan sangat santai bahkan sedikit dirinya menghayal rumah impiannya kedepan nanti sangat tak masuk akal memang pembicaraan antara Meraka yang notabenenya adalah ibu dan anak..

“trus Bu buat orangnya sih Maya udah ada ko Bu hmmm kalau pa Ridwan aj gimana Bu..”
Lastri yang mendengar saat itu jelas tertawa sangaat lucu bahkan beberapa kali memukul Maya yang mengadu kesakitan...namun beberapa saat kemudian Lastri langsung terdiam bagaimana tidak saat itu keseriusan sangat nampak pada wajah Maya

“ kenapa harus pa Ridwan may, ibu bisa bantu nyari yang lain ko may”
tegas pada Maya anaknya

“ ihhh ibu gimana sih kan ibu pernah bilang Sama Maya diantara kenalan ibu cuman pa Ridwan yang paling royal sama ibu, jadi kemungkinan besar ga akan masalah kalau Maya minta tanah heheheh”
ucapan Maya memang ada benarnya juga saat itu, bahkan Lastri sedikit mengingat bagaimana sikap pa Ridwan terhadap 2 anak perempuannya...

“ iya sih bener tapi, hmmmm ibu takut malah nanti pa Ridwan minta dilayani lagi gimana? Atau andai malah nanti kamunya jadi ketagihan may heheheeh”
ucap Lastri saat itu dengan wajah binalnya

“ihh ibu mah, yah kalaupun pa Ridwan minta lagi yah hmmm Maya minta uang aja lah biar kaya ibu...”
sontak saja Lastri yang mendengar tertawa lepas sangat tak menyangka bahwa Maya akhirnya mengikuti jejak nya...

“Iya Bu ada satu hal lagi yang mau Maya tanyaiin ...ko bisa sih ibu pulang bareng Sapto gimana ceritanya?”

ucap Maya sedikit penasaran kala itu...
Sedikit wajah Lastri yang berubah serius menjadi raut wajah wajah penyesalan saat itu, dengan panjang lebar Lastri menceritakan kejadian bagaimana awal mulanya Sapto sampai datang kerumah pa Ridwan, bahkan tak hanya itu saja sang ibu juga menceritakan awal mula Sapto mengenal Sanny bahkan masalah Sapto yang merenggut kesucian sanny hingga Sapto mendapatkan sebuah pukulan telak dari pa Ridwan, tak sedikitpun Lastri Mengurangi cerita tersebut atau menambah nambahkan ceritanya bahkan sedikit air matanya menetes kala itu mengingat kembali ucapanya yang terlampau kelewatan pada anaknya, bahkan sangaat membuat Sapto terluka, Maya yang saat itu mendengar penuturan dari sang ibu sedikit tak habis pikir bagaimana sang adiknya mendapatkan sebuah masalah yang cukup besar, bahkan bisa saja dirinya dipenjara dengan alasan memperkosa seorang gadis, atau bahkan lebih parahnya lagi Sapto akan di pukuli oleh pa Ridwan dan juga anak buahnya hingga cacat, Maya sendiri pun sedikit terkejut dengan ulah adiknya yang dapat mengambil kesucian seorang gadis cantik, bahkan sangaat cantik bagi Maya, tak hanya itu saja ternyata Sapto pun sudah mengetahui sisi gelap dari ibunya sendiri, bahkan sedikit rasa iba untuk Sapto, akibat Sapto dipukuli oleh pa Ridwan...

“Haaa ibu serius ga bohong sama Maya?” Ucap Maya yang saat itu sedikit melongo dan hanya anggukan yang diberikan oleh ibunya membenarkan cerita yang sudah iya ceritakan
“terus Bu hubungan ibu sama pa Ridwan gimana, apa lagi ibu beberapa hari ini ga kerja kan, apa ibu udah berenti?” Ucap Maya sedikit lebih serius
“ga gimana gimana may, hubungan ibu sama pa Ridwan cuman sekedar kerja ko ga ada apa apa lagi, ibu juga udah izin beberapa hari cuman mau nenangin pikiran ibu doang may..”

“ ya udah gimana kalo kita jalan yu Bu, kemana ke yang penting ibu ga terlalu suntuk dirumah terus, Maya takut malah nanti ibu tambah stres”

Tawar Maya pada ibunya kala itu...
Lastri yang saat itu langsung menyetujui permintaan ajakan Maya sangat merasa bersyukur, memang dirinya butuh sedikit udara segar untuk mengurangi beban pikirannya sekarang....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd