Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG BIRAHI di sebuah desa

BAB 22..
Matanya yang hampir tak berkedip dengan aksi Maya , membuat dirinya lupa bahwa sang adik ayu dimana baru saja selesai dengan acara mandi sorenya..bahkan suara pintu kamar mandi yang terbuka tak didengar oleh Kasim, dengan hanya menggunakan handuknya saja ayu perlahan berjalan menuju kamarnya...

“Bang Sapto ngapaiin ngintip kamar kaka...”

Sontak saja Kasim yang saat itu merasakan jantungnya berdetak lebih cepat bahkan keringatnya mengucur sangat deras, karna ulahnya yang ketahuan oleh ayu..tak terkecuali Maya dimana dirinya langsung melihat wajah Kasim tepat didepan kamarnya walau hanya dari celah pintu yang tak tertutup rapat kala itu...
Maya yang saat itu sedikit panik dan juga terkejut mendengar suara adiknya langsung bangkit dari tempat tidurnya dan segera memakai daster yang saat itu berada disampingnya, tanpa menggunakan dalaman apapun..
Maya pun berjalan perlahan membuka pintu kamarnya, dan kini dirinya melihat Kasim yang mana sedang berdiri mematung bahkan keringat dingin sedikit muncul dalam wajahnya tersebut...
Dengan mencoba menenangkan dirinya Maya sedikit menyuruh ayu yang saat itu tepat dihadapan Kasim masih menggunakan handuk bahkan mata Sapto tak lepas akan kulut putih tepat didepannya bahkan aroma yang sangat harum jelas bagi idung Sapto...
“Ayu kamu langsung masuk kamar aja, ganti baju” ucap Maya saat itu yang mana langsung menutup pintu kamarnya setelah sang adik masuk...
Kasim yang saat itu masih dalam keadaan paniknya hanya bisa tersenyum paksa melihat Maya yang kini masih berdiri tepat dihadapannya
“ini ka Kasim cuman mau balikin kunci motor hmmm sama surat kendaraan Sapto ka” ucap Kasim masih dalam keadaanya yang gugup...
Maya yang saat itu sedikit berfikir keras tak langsung puas dengan ucapan Kasim, Maya sendiri sangat yakin bila Kasim pasti melihat tindakannya yang sedang masturbasi...
“Oh gitu,hmmm Kaka minta tolong dong, angkatin barang dari kamar sebelah yah, ga pa2 kan...” Ucap Maya yang dimana saat itu masih mengenakan dasternya tanpa mengenakan dalaman apapun
“hmmm iya ka Maya bisa ko” ucap pemuda tanggung tersebut sedikit senyum paksanya...
Maya pun segera membuka kamar dan masuk kedalam kabar sang ibu dimana, setelah Kasim masuk dengan sigap Maya segera menutup bahkan mengunci kamarnya, sontak saja Kasim yang saat itu sedikit panik akan tindakan Maya, bahkan pandangan matanya sedikit membuat dirinya ketakutan....
“hmm ka maya barangnya mana yang mau diangkat” ucap Sapto yang kini sudah tak kuasa menahan gelisahnya dan juga kepanikannya saat ini...
“Sapto mana? Ko ga bareng pulangnya?” ucap Maya yang saat itu berdiri dibalik pintu dengan tanganya yang iya silangkan
“ga tau ka Maya, soalnya dia pergi sama cewenya, Kasim disuruh duluan?”
“Haaa? Kamu serius, Sapto sama cewe,? Kamu ga bohong sim? Terus kamu kenal ga cewenya, apa satu sekolah sama kita?” ucap Maya yang saat itu sedikit terkejut, dan juga menyelidiki cewe yang dimaksud oleh Kasim...
“Hmmm ga ka Maya, soalnya baru ngelihat juga cewenya, bukan tinggal didesa kita juga ka may” Ucap Kasim Pada Maya yang saat itu sedikit mengaguk anggukan kepalanya
“oke sekarang kamu jujur, kamu udah berapa lama Dateng, terus kamu liat apa dikamar?” ucap Maya saat itu menyelidiki Kasim
“hmmm ga ka may Kasim baru Dateng ko bener, Kasim ga liat apa2 waktu itu pas Kasim mau ngetuk pintu ayu langsung Dateng”
Namun Maya yang saat itu sedikit melihat gelagat kepanikan pada Kasim tak langsung mempercayai ucapannya...
“Ohhh kamu bohong yah, kalau kamu ga mau jujur Kaka bakal aduin sama Sapto kalo kamu masuk tanpa permisi sama ngintipin Kaka dikamar” sontak saja Kasim pun semakin gelagapan bahkan kepanikan dirinya bertambah dirinya mencoba untuk setenang mungkin saat ini namun apalah daya mental Kasim memang tak sekuat mental Sapto bahkan baru hanya diancam seperti itu Kasim semakin pasrah...
“kasim udah ngucapin salam tapi ga ada yang jawab, nah udah itu Kasim langsung masuk..” ucap sang bocah tersebut masih dengan kegugupannya
“terus kamu udah berapa lama ngintip Kaka lagi telanjang” ucap sang wanita saat itu langsung pada intinya, sontak saja Kasim yang memang sudah sangat pasrah hanya dapat menerima nasibnya saat ini...
“hmmm udah lumayan lama ka May” dengan wajahnya yang tertunduk menyesali ulahnya sendiri...
“kenapa kamu ngintip Kaka, bukannya langsung pergi? Emangnya kamu belom pernah liat cewe telanjang?” ucap Maya sedikit menyelidiki bocah tanggung tersebut... Kasim yang semakin malu hanya tertunduk lesu mendapati ucapan Maya yang sedikit baginya merendahkan bahkan raut wajahnya sedikit berubah kala itu Maya yang melihat tatapan matanya Kasim sedikit terkejut tanpa jawabannya Maya jelas paham.
Maya yang saat itu aktifitasnya terganggu oleh Kasim, bahkan nafsunya sendiri sudah ingin di puaskan, bahkan kebinalan sang ibu Lastri sepertinya jatuh pada diri Maya,dengan perlahan dirinya segera menjatuhkan daster yang saat itu menutupi tubuhnya...Kasim yang kepalanya hanya tertunduk melihat bawah, sedikit terkejut mendapati bahwa daster yang dikenakan sang wanita tersebut jelas sudah berada dibawah kaki Maya, dirinya semakin panik bahkan keringat dingin kembali menjalar pada wajahnya yang sedikit shock namun tak berani untuk segera memandangi Maya kala itu...
Maya yang saat itu sudah bertelanjang bulat, dengan perlahan dirinya segera rebahan dikasur kepunyaan sang ibu..
Maya yang saat itu sangat yakin akan Kasim bahwa dirinya memang tak pernah melihat tubuh wanita bugil secara langsung
Kasim yang sedikit mengangkat wajahnya kini, hanya dapat melihat bahwa Maya yang saat itu sudah rebahan, hanya berani melihat bagaimana kaki sang wanita itu terjulur kedepan matanya masih belum berani secara jelas melihat bagian yang lebih mengundang nafsu, bahkan akibat rasa tak kepercayaannya Dirinya sedikit menanyakan apakah ini mimpi...
“ko malah nunduk, emang kamu ga mau liat lagi” ucap Maya sedikit tersenyum melihat Kasim yang kini sudah sangat berkeringat kala itu...bahkan kakinya yang tak bisa diam akibat ulah Maya membuat Maya sedikit tertawa...
Tak ada jawaban dari Kasim, hanya sedikit menggelengkan kepalanya,
Maya yang saat itu melihat gerakan kepala Kasim hanya kembali senyum
“oh jadi yakin ga mau liat lagi” ucap Maya sedikit lebih tegas pada Kasim...
“Bukaan itu ka Maya, hmm Kasim malu terus juga takut nanti kalo Sapto Dateng”
“Makannya itu jangan buang buang waktu, ka Maya juga mau minta tolong sama Kasim” ucap Maya yang saat itu sudah sedikit melebarkan kakinya namun vaginanya yang saat itu sedikit ditutupi oleh kain selimut dan juga payudaranya ditutupi oleh dasternya..
Kasim dengan memberanikan dirinya segera melihat tubuh Maya kala itu,
Dirinya yang hari ini merasakan seperti habis mendapatkan sebuah hadiah yang begitu besar, bagaimana tidak kini tepat dihadapannya tubuh mulus Kaka dari kawannya, yang sudah terbaring di kasur, hanya saja vagina dan juga payudaranya yang sedikit tertutup kain kala itu...
Perlahan Maya langsung membukakan kain yang menutupi vaginanya dan juga payudaranya yang sekal kala itu, walau umurnya masih 20an namun payudaranya memang sangat menggairahkan bahkan beberapa siswa dan juga guru mesum banyak sekali bernafsu pada Maya..
Kasim sedikit menelan ludahnya kala itu sangat tak dapat dipercaya payudara yang sangat sekal Maya, ingin dirinya segera meremas dengan tangannya nafsunya sudah kembali menjalar pada tubuhnya bahkan penisnya sedikit menegang kala itu...
Maya yang sudah sangat liar seperti ibunya kini sedikit melebarkan ke 2 kakinya sedikit, bulu yang lembut tak terlalu tebal menghiasi vaginanya..bahkan bibir vaginanya yang masih dalam keadaan tertutup rapat iya mainkan dengan jarinya..matanya terpejam kala itu, dengan sangat liarnya didepan Kasim perlahan satu tanganya kembali memainkan payudaranya
Perasaan Kasim yang kini digantikan oleh nafsu sedikit nafasnya sudah sangat tak teratur bahkan kembali keringat dingin menjalar pada wajahnya tonjolan pada celana Kasim semakin nampak kala itu..
“ka Maya hmm ka Maya mau bantuan apa sama Kasim” ucap Kasim dengan polosnya kala itu...Maya pun sedikit merasa kesal karna ucapannya, dirinya berfikir apakah Kasim memang benar polos atau bodoh, pikir Maya..
“kamu pikir aja sendiri, kalo kamu masih ga paham, kamu mending keluar aja dari sini” ancam Maya kala itu, sontak semakin membuat Kasim semakin kebingungan dengan ucapan Maya, Kasim yang saat itu masih ingin melihat tubuh Maya lebih lama semakin berfikir keras apa yang harusnya dilakukan..
Hanya beberapa detik Kasim berfikir perasaan yang tak percaya darinya semakin meninggi bahkan dirinya sedikit bertanya tanya dalam benaknya
Dengan nafsu yang sudah diubun ubun dan juga keinginannya untuk tetap melihat Maya, perlahan Kasim lebih mendekat, tepat dihadapannya Kini belahan vagina Maya, matanya kembali tak berkedip, bahkan aroma sedikit wangi tercium oleh hidungnya...
Kasim yang sedikit merubah posisi kini sudah berjongkok dihadapan Maya dirinya sangat berharap tindakannya memang yang diinginkan oleh sang wanita, nalurinya dan juga video yang sering iya tonton membuat Kasim sedikit tau apa yang harus iya lakukan...Maya yang saat itu sedikit membuka kelopak matanya tersenyum melihat bagaimana Kasim masih saja kaku, Maya yang mana memang ingin sekali merasakan sensasi bila mana bagiannya dimainkan oleh lidah sudah tak dapat menahannya, hanya saja dirinya tak mungkin meminta hal tersebut
Dengan keberaniannya Kasim pun kini sedikit melebarkan belahan kaki Maya dengan merenggangkan ke 2 paha yang sangat putih tersebut ..
Perlahan Kasim mendekatkan mulutnya namun hanya beberapa centi sebelum berlanjut, Kasim sedikit memperhatikan lubang vaginan Maya, ini adalah hal untuk pertama kalinya hingga membuat Kasim ingin berlama lama, namun berbeda dengan Maya kakinya sedikit memberi kan kode dengan menggoyangkan kakinya membuat Kasim sedikit tersadar...
“ahhhhh hmmmm” tepat saat lidah Kasim menempel desahan pelan terdengar dari Maya, bahkan bibir bawahnya sedikit iya gigit kala itu...merasakan bagaimana rasanya mendapatkan sebuah sentuhan yang sudah cukup lama iya tak terima,
Walau begitu dirinya masih belum pernah melakukan sebuah hubungan intim dirinya masih lah sangat menjaga mahkota kesuciannya, ada beberapa alasan bagi Maya hingga membuat dirinya tak menyerahkan keperawanannya pada sang kekasihnya beberapa tahun silam, saat dimana dirinya baru masuk SMA...
Kembali dengan perlahan Kasim sedikit membayangkan kejadian saat dimana melihat tamu sang ibu yang sedang memainkan vagina ibunya, bahkan tak heran bila mana sangat mengasikan merasakan vagina dari mulutnya, rasa yang sedikit asin dan juga aroma yang memang cukup wangi, karna Maya sendiri memang cukup merawat vaginanya..ditambah dengan video yang iya tonton membuat Kasim semakin seperti sudah sering melakukan hal tersebut...
Maya yang saat itu sangat kenikmatan membuat tanganya tak berhenti memainkan payudaranya, 2 tanganya tak henti hentinya meremas dan mememilin pentilnya yang masih berwarna merah muda tersebut
“ ahhh hmm terus simm, ko kamu bisa sih hmmm katanya kamu ga pernah liat cewe telanjang, hmmm kamu bohong yah” ucap Maya disela sela kenikmatannya dan sedikit membuka matanya kala itu...
“Hmm iya sering liat video doang ka” ucap Kasim kembali menjilati vaginanya, Kasim yang kini sudah semakin tenang semakin lihai lidahnya keluar masuk pada vaginanya kala itu...Bahkan entah siapa yang memulai tangan Kasim kini sudah menjamah payudara sekal Maya tak lupa bahkan tangannya meremas bongkahan daging yang sangat sekal tersebut
Awalnya Kasim yang saat itu sedikit malu dan juga gugup kini dirinya sudah benar benar menguasai keadaanya bahkan Maya yang kala itu sudah dikuasai nafsunya hanya dapat mendesah kenikmatan dan juga sedikit heran akan Kasim..
Pantat sekal Maya yang sedikit terangkat dan juga bergerak seperti menyambut agar lidah Sapto semakin masuk kedalam kala itu, membuat Kasim semakin bersemangat masih fokus ..
“ahh terus simm enak banget memek Kaka dijilatin ahhh simm” gerakan yang seperti cacing kepanasan dan juga tangan Maya yang semakin menekan kepala tersebut agar tidak lepas, membuat Kasim sangat yakin bahwa Maya akan segera mendapatkan orgasmenya
Dan benar saja lolongan panjang yang tertahan dan juga kakinya yang menjepit kepala Kasim membuat sang wanita nafsunya yang yang kini sudah dipuaskan nafasnya yang semakin memburu dan juga keringatnya bercucuran semakin menambah kesan kebinalan nya...
Kasim yang saat itu yakin bahwa Maya sudah mendapatkan orgasmenya sedikit merasakan kepuasaan bahkan tanpa pikir panjang cairan yang keluar dari vaginanya Maya langsung iya sedot dengan rakusnya, rasa khas anyir yang iya rasakan tak membuat jijik baginya sedikit menemukan sensansi baru.
Dalam hayalannya bahkan bertanya tanya apakah cairan kewanitaan sang ibu sama dengan kepunyaan Maya,..
Maya yang saat itu merasakan vaginanya sudah sedikit mengering sedikit melihat Kasim yang masih sibuk dengan menjilati vaginanya
“kamu ga jijik sim, kamu sedot semuanya lendir dari memek Kaka?” ucap sang wanita masih tersengal senggal
“hmmm ga ko ka, rasanya enak juga” ucap Kasim yang sedikit malu kala itu....
Maya yang saat itu kembali berdiri masih dengan badannya yang tak terbalut apapun kini langsung mengatur posisi Kasim
“kamu sekarang tiduran biar Kaka servis kamu” ucap Maya dengan senyum binalnya..
“Hmm maksud Kaka” ucapa Kasim yang sedikit shock kala itu..
“Udah kamu tiduran aja lepas celana kamu” ucap Maya dengan santainya
Kasim yang saat itu mendapati perintah Maya sedikit tak percaya namun dirinya yang sudah sangat bernafsu segera melakukan perintah tersebut masih dengan malu malunya segera melepaskan celannya Maya yang melihat tonjolan dibalik kolor Kasim sedikit merasakan deg degan karna sudah cukup lama dirinya melihat penis lelaki...
Bahkan kembali nafasnya tak beratur membayangkan penis Kasim yang baginya cukup besar kala itu..namun saat Kasim ingin melepas kolornya Tiba tiba saja aksi mereka diterhentikan oleh pintu kamar sang ibu yang sudah terbuka kala itu,
“mayaaa kamu ngapaiin” sontak saja keterkejutan dan juga rasa panik didapati oleh mereka sang ibu yang mana dengan sedikit tak percaya mendapati anak sulungnya dalam keadaan telanjang bulat dan yang lebih tak dapat dipercaya ada seorang lelaki yang Lastri sudah sangat iya kenal...
Masih dengan keadaan terkejutnya, dirinya yang saat itu baru saja membuka pintu kamar mendapati pemandangan yang sedikit membuatnya shock namun dirinya segera menutup pintu kamarnya dengan segera kala itu, karna sangat takut bila mana Sapto yang akan datang atau melewati kamarnya, dan melihat kelakuan kakaknya ditambah dengan lelaki yang Sapto sendiri sangat kenal...
“kamu gila yah may, buruan pake baju. kamu juga buruan pake baju kamu, kalau Sapto tau bisa masalah” ucap Lastri sedikit was was, Kasim yang mana masih dalam keadaan paniknya hanya dapat menerima nasibnya kini, dirinya sungguh sangat merasakan kesiaalan padahal baru beberapa saat dirinya akan mendapatkan sebuah jeckpot, namun sekarang Berubah menjadi petaka Sapto yang saat itu sudah pulang kini kembali mendapati dirinya sudah sangat ketakutan...bahkan dirinya sudah membayangkan kejadian yang akan menimpa dirinya...
“ Hmm ibu udah pulang, ga ngabarin Maya sih kalau mau pulang” ucap Maya dengan santai yang membuat Kasim sedikit tak habis pikir kala itu..dengan santainya Maya mengambil dasternya kala itu, mata Lastri sedikit tertuju oleh Kasim yang mana tonjolan dibalik kolornya sedikit mengembang, bahkan keterkejutan didapati oleh Lastri, yang kala itu masih dalam keadaan paniknya penis remaja tersebut tak kala lebih besar dari kepunyaan sang anak yang pernah iya lihat sebelumnya....dengan perasaan was was Kasim yang saat itu sudah memakai bajunya kembali hanya dapat mematung diam pandangannya yang kini hanya tertunduk lesu berbeda dari Maya yang sedikit tersenyum penuh arti pada...Lastri hanya geleng geleng kepala mendapati sang anak tersebut...
“Kamu ngapain sih may, ko berani banget bawa cowo ke kamar ibu lagi..” tak ada jawaban dari Maya yang mana hanya sedikit senyum kecut menghiasi wajahnya

“kamu Kasim yah, anaknya Bu Wati bukan”
ucap sang wanita saat itu melihat bocah tanggung tersebut masih menunduk lemas...
“hmmm iya Bu...”
ucap Kasim yang sedikit mengangkat wajahnya melihat betapa cantiknya Lastri...

“Maya yang salah ko Bu, ini semua memang ulah Maya,..”
ucap sang anak kala itu..
“udah nanti aja itu dibahas sekarang gimana dia keluar dari kamar, soalnya ada Sapto di luar...” Ucap Lastri masih dengan sedikit was was...

“iya elah Bu, Sapto mah gampang ko diboongin,”

“maya kamu itu yah ga bisa serius apa,?”
ucap sang ibu masih dengan sedikit wajahnya yang menampakan kekawatirannya kala itu

“udah ibu percaya aja sama Maya, ayo sim kita keluar, apa kamu mau disini sampe pagi?”
ledek Maya dengan sedikit senyumnya yang nakal...Lastri yang mendengar sedikit berdehem dan juga memelototi sang anak sulungnya kala itu
Perlahan mereka bertiga segera keluar dari kamar tersebut dan kasim yang dengan perasaan tak karuan mengikuti arahan Maya berjalan keluar...Namun sedikit rasa lega tak mendapati Sapto hanya beberapa detik saja bagi Kasim hingga Sapto muncul tepat didepan pintu masuk rumah tersebut..

“Sim Lu ko belom balik, lu abis ngapaiin?”

ucap sang kawan saat itu sedikit menyelidik bahkan sedikit heran melihat ibunya dan juga Maya yang saat itu mengantar Kasim ke luar rumah...
“Iya tadi abis bantuin gua beresin kamar ibu.. ga kaya lu susah dimintain tolong”
ucap Maya sedikit judes kala itu Sapto yang mendengar sedikit merasakan hal aneh,
Sapto sebenarnya sedikit tak menerima hal tersebut, terlebih memasuki kamar ibunya dirinya merasa bahwa hal tersebut sedikit tak pantas untuk dilakukan oleh Kasim hanya saja memang disatu sisi Sapto pun sangat enggan bila harus dimintai beberes kamar...

“Loh emangnya ayu kemana?”

sekali lagi menanyai Maya kala itu...

“udah ah nanya Mulu, kasian Kasim mau pulang tuh, makasih yah sim mau bantuin imbalannya besok aja yah heheh”
ucap Maya yang mana sedikit senyum penuh arti bahkan wajah kebinalnnya tak lepas kala itu, Kasim yang sedikit shock hanya bisa tersenyum paksa dirinya berharap untuk segera pulang dari rumah Sapto...setelah mengatakan hal tersebut Maya segera berjalan memasuki kamarnya kala itu...sedangan Sapto masih sedikit dibuat bingung dengan tingkah kakaknya dan juga sang kawan, berbeda dengan sang ibu yang hanya terdiam saat itu,...
Kasimpun segera keluar dari rumah tersebut yang mana setelah menyalakan motornya segera berpamitan pada sang kawan,
“gua balik dulu yah to..” ucap Kasim masih dengan kegugupannya kala itu...Sapto yang masih dengan sedikit merasakan perasaan janggalnya hanya dapat mengiyakan kepergian Kasim dirinya segera masuk kedalam rumah tanpa mengetahui aktifitas sang kawan dengan sang kakanya kala itu....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd