Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Kebiasaan yang dibiarkan

Part 1
Ini adalah sebuah peristiwa yang tidak sengaja dan dibiarkan. Dan pelakunya adalah anakku sendiri yang baru 3 tahun kulahirkan.



Aku memiliki nama Nurhayati alias orang suka memanggilku Aya, Nur, Yati yang bisa dibilang lumayan cantik diusia 22 hingga 24 lupa hehehe bisa dibilang nikah sangat muda. Kata orang wajahku manis dibalik kerudung putih panjang sepunggung yang selalu kupakai tiap harinya. Tinggi badanku kurang tinggi yaitu 145 cm dengan berat badan sekitar 55 kg lumayan berat karena aku masih perlu asupan untuk menyusui anakku. Ya aku agak gemuk dan sangat mensyukurinya jika memang yang penting sehat mengatakan hal itu secara jujur.
Kata suamiku, dibalik busana sehari" yang aku kenakan, tubuhku dibilang biasa saja menurutku dan jika ada laki-laki lain yang tahu, pasti akan mengatakan secara fisik aku sempurna. Ya sudahlah yaa.
Rumah tanggaku dengan suamiku sebenarnya baik-baik saja, namun karena kami masih menumpang di rumah orang tuanya suami, membuat semua yang kami perbuat sedikit membuat risih. Tapi secara keseluruhan keluarga kami dalam kondisi yang sehat dan bahagia. Sampai suatu ketika ada sebuah kejadian yang membuat hal itu berubah terbalik. Hal itu bermula dari sebuah malam yang sangat mempengaruhi kehidupanku.
Malam itu, suamiku yang bernama Hutama tidak pulang karena tugasnya dinas selama 2 Minggu kira-kira. aku yang saat itu sedang ingin inginnya coba layani diriku sendiri dengan bantuan.


gagang sisirku dengan lembut meski mata sedikit ngantuk akibat sempat ketiduran usai menina bobokan anak laki-laki semata wayangku yang sudah sudah berumur 18 bulan. Setelah menemani bapak dan ibuku dan kedua adikku makan malam, akupun melakukannya dengan sendiri.
Sebelum melakukan itu sempatkan menggeser anakku yang sedang tertidur, agak kepinggir kasur. Tak takut dia menggelinding kebawah.
Karena kasurku ada dilantai tanpa dipan.

Kugunakan gagang sisir itu untuk menggosok bibir vaginaku. Aku tidak menusukkan nya takut luka.
“Engghh... Auuuu bbrrr.” lirih pelanku karena vaginaku terasa perih saat gagang sisir kupaksa masuk vaginaku.

“Bleshh...” liang senggamaku separuh berhasil masuk gagang sisirku dan aku sedikit memekik karenanya.
Gerakan demi gerakan, kayuhan demi kayuhan dengan membara nafsuku kurasakan semakin membuat tubuhku merasa lelah dan menikmati. Sampai akhirnya beberapa menit sejak dimulainya hingga larut dalam kayuhan nafsuku, anakku terbangun dari tidurnya dan mendapati ibunya sedang melakukan sesuatu hal baru baginya dan hal itu seharusnya belum boleh dia lihat.
Dan benar saja, anakku yang masih sangat polos itu langsung menghampiri aku dan mencabut gagang itu dari tubuhku. Dikirannya aku sedang kesakitan karena suara lenguhanku yang lirih kukeluarkan secara tidak sadar. Aku juga yang tidak sadar anakku terbangun karena fokus melayani nafsuku terperanjat kaget.
Sadar akan hal itu, akhirnya kucoba tenangkan anakku dengan menyuruhnya menyusu payudaraku.

posisiku kembali menggenjot vaginaku dengan jari telunjuku posisi itu miring ke sisi anakku dengan kedua kaki membentuk V, agar anakku agar dapat untuk menyusu.
Sekarang posisiku sudah tanggung untuk ku sudahi dengan daster yg sudah ku buang kebawah. Dan bugil total, dan itu harus ku puaskan hingga selesai.
Dan setelah itu hal yang tidak pernah aku bayangkan terjadi.
Sampai di fase aku puas dan menyemburkan cairan dari dalam vaginaku,

Berlanjut
 
Terakhir diubah:
Njir ini reapload diedit dikit,parah inimah,kalo gak salah thread aslinya berjudul anaku sayang
 
Bimabet
Kebiasaan yang dibiarkan
Part 2

ternyata anakku tidak kembali tidur juga meski sudah aku susui. Begitu tahu ibunya kelelahan, anakku tiba-tiba bergegas bangun dari menyusu payudaraku dan segera merangkak ke arah vaginaku karena melihat aku seperti mengompol.

Saat itu dia iseng mencolok-colokan jarinya ke vaginaku yg sudah kugunduli...

Karena sudah lelah dan kuanggap sepele. Ku biarkan anakku melakukan itu...
Aku tertidur dengan posisi miring dan kakiku masih dalam posisi V diganjal bantal" karena sempat kecapean kakiku.

Tapi ntah setan darimana merasuki dia tiba" anakku Melepas celana kolornya.
mengisengiku dengan menggesekan burungnya ke bibir vaginaku.
Penis kecilnya diarahkan ke liang senggamaku meniru apa yang barusan dilakukan untuk meniru ibunya yang memasukan gagang sisir, meski penis yang masih terbungkus kulup itu tampak masih mengkerut, tapi ukurannya kubilang tidak normal untuk anak seusianya lumayan besar diumurnya.
Aku belum merasa hal aneh Mungkin karena kecapean namun sudah 10 menit aku agak risih karena merasa di bibir vaginaku ada yg memainkannya.
Aku melihat ternyata anakku yg melakukannya
Aku melarang dengan menariknya agar bersanding dengan wajahku. Tapi dia menolak tarikan dan rewel.
Karena aku tinggal di rumah mertuaku ku jika anakku rewel akan membangun kan ibuku. Aku bisa malu, tapi aku langsung menasehati nya.
“Jangan ya anak pinter.... Nanti mama sakit nanti mama ngompol?” pintaku.
“ndak Ndak mau.” sahut anakku
Dengan panik pikiran yang buntu.

Meski berat akupun akhirnya membiarkan anakku bermain (karena massa nya memang bermain meniru).
Kupegang penis kecil anakku dan kubantu mengarahkan penis kecilnya dengan posisi tubuhku seperti duduk malas bertumpukan pada kedua sikuku.
Anakkupun mengikuti tanganku yang pelan menarik penis kecilnya itu ke liang senggamaku, sehingga sekarang gantian anakku yang menindih tubuhku seperti suamiku saat bersetubuh tapi dia berpegangan pada ke pahaku.
Penis kecil yang masih mengkerut di dalam kulup itu kubantu tekan agar terdorong memasuki bibir vaginaku. Anakku sendiri ikut mendorong dengan penuh semangat meski susah sekali karena penisnya yang belum tegang. Sampai akhirnya kulup penisnya terbuka dan membuat kepala penisnya sedikit melesak ke dalam bibir vaginaku. kepala penis anakku yang masih sangat sensitif itu seperti terjepit dengan bibir vaginaku. Hal itu spontan terjadi sebagai reaksiku yang merasa geli dan aneh banget dimasuki benda kecil yang aneh.
“Enghh...” desahku tak sadar saat penis kecil anakku sedikit demi sedikit mulai bengkak dan terus kubantu agar bisa memasuki liang senggamaku, yang mungkin karena jepitan spontan bibir vaginaku tadi membuat penis anakku merasakan rangsangan yang sebenarnya belum dia pahami.
Sampai akhirnya,

“Slep... Slep...” Tanganku terlepas dari penis kecil anakku. Anakku sendiri sudah bisa berinisiatif dengan meniru gerakan gagang sisir itu. Penisnya pada bibir liang dimana dia dilahirkan dulu.
Dan entah kenapa pula saat anakku mulai menyetubuhiku, diriku malah berkeinginan bersetubuh. Aku benar-benar terangsang dengan perlakuan penis kecil anakku didalam vaginaku.

Hingga kami ada di fase aku lelah dan anakku bosan karena itu bukan kegiatan yg dia tau. Hanya meniru yg dia lihat. Lalu kami tertidur tapi tidak dengan anakku yg ntah sejak kecil punya kebiasaan aneh. Aku terbangun jam 6 pagi dengan posisi anakku berada dekat jemari tangan ku sambil menghisap jempolku.

Berlanjut
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd