Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Bayangan Senja== * by : FigurX *

Yang beginian yang layak dapet kulkas beserta isinya

kulkas? dingin dong. mending dpt isinya kutang gan daripada isinya kulkas..
 
Ha abang suhu yoga kan ngekorin ente nyasar dimari



Baiklah isinya kutang akan diisi ke dalam kulkas :hammer::hammer:

jangan..nanti mengkerut hahaha..
 
lanjutin donk..penasaran apa yg terjadi dgn ita ma gmna apa msh ktmu lg ma senja??
 
Canggih ditunggu gan kelanjutannya. Ngomong ngomong drtd ukuran BHnya 36an, toge ya ceweknya hahha
 
Dengan senang hati, kami tampilkan..:

.......Bayangan Senja.......(BAGIAN II) == * by : FigurX * :eek:

Aduh emak...
Aduh bapaaakk...
Pusing kepala...
Kepalaku sendiri...


Kumainkan gitar bolong kesayanganku dan kunyanyikan sebuah lagu milik Sule. Kuarahkan langkah kakiku ke kebun belakang rumah. Disudutnya kutemui sebuah kursi malas dari bambu. Ku hempaskan tubuhku disana sambil terus kumainkan chord demi chord lagu emak bapak-nya Sule.

Mimin o mimin o..
Mimin I love U..
Momod o momod o..
Momod I love U..
(Lagu Sule yang ku gubah, khusus buat Bang Mimin dan Bang Momod - Cerita panas Semprot)

Meski aku telah menyatakan secara tegas kepada Ita tentang ini dan itu, tentang anu dan anu, namun terus terang pikiran dan hatiku tak dapat mengubur kepedihan begitu saja. Bayangan kebersamaan dengan Ita yang cukup lama telah ku jalani begitu terasa menyesak di jiwa. Belum lagi bayangan wajjah Senja yang beberapa hari ini telah membetot habis perhatianku. Uhh..pusingg..


* * * *

Pagi yang cerah di hari Sabtu. Kuliah libur dan it's time for kerbau molor..tidurr. Sekilas nampak jam dinding menunjukkan pukul 09.05 sebelum akhirnya aku tertidur kembali dan memeluk guling yang selalu setia menemaniku dan selalu rela meski sering kutelanjangi (hehe.***nti sarung guling maksudnya...).

DODOLIPRET...DODOLIPRET...
Suara ringtone SMS mengagetkan tidur nyenyakku. Kulihat nama Senja disana.

"Mas, mumpung masih pagi...kita ambil motor yukk..daripada ntar kesiangan tutup lagi kayak kemaren !!" isi SMS dari Senja dengan dibubuhi icon smile di akhir kalimatnya.

"Iya nyonya besar..aku mandi dulu..2 jam lagi aku kesana !!" balasku dalam SMS itu.

"Busyett..mandi ato onani tuh mas...lama banget?? buruan gih...sejam maksimal harus sudah nyampe rumahku...keburu tutup ntar bengkelnya !" balas Senja lagi dan cukup membuatku MUNJOR (Melamun Jorok) gara-gara SMSnya yang ku nilai cukup nekad untuk sebuah hubungan perkenalan yang masih terhitung hari. Kontay ku yang memang selalu tegak bersambung saat bangun tidur pagi semakin senut-senut gara-gara ulah SMS Senja.

"Biarin...gue mo onani sambil gebayangin kamu !!" lanjutku dalam SMS menyambut ungkapan 'cabul' Senja.

"Yeee...beraninya ngebayangin doang...ayo sama orangnya kalau berani !!" tantang Senja dalam SMS berikutnya. Wah nih dara manis ngebangunin singa tidur. Ok. Siapa takut !!.

"Nantangin nih..siapa takut...kapan ??" balasku singkat.

"Hehehe...becanda mas...tatutt...udah sana gih mandi...keburu siang lohh...daadaa.." Senja menanggapi sambil berusaha berkelit atau aku pikir jaim sepertinya.


* * * *


"Permisi..."
Aku telah sampai di rumah Senja dan mengetuk pintunya yang telah terbuka sedari tadi.

"Masuk aja mas...aku lagi ganti baju nih..orang rumah lagi pada keluar, tunggu aja di sofa mas.." terdengar sebuah suara nyaring dari dalam rumah yang tentunya suara Senja.

Kumasuki ruang tamu rumah Senja dan duduk di sofa. Sambil menunggu, kubuka-buka album foto yang ada di bawah meja tamu. Foto-foto Senja tempo dulu. Ada foto saat dia masih berseragam SMP, ada juga foto Senja bersama beberapa cewek yang sepertinya adalah teman Senja, dan...lho...kok ada Ita ikutan foto di sekumpulan cewek itu?. Ada hubungan apakah Ita dengan Senja?

ADUUHH..!!!
Terdengar teriakan Senja dari dalam kamar. Spontan aku berlari memasuki kamar Senja. Terlihat Senja meringis sambil memegangi lututnya yang nampaknya berdarah.

"aihh Senja kenapa??" tanyaku panik. Aku juga bingung dengan kepanikanku itu. Biasanya aku tak sebegitu hebohnya jika ada teman wanita yang jatuh. Tapi terhadap Senja, gerak tubuh dan perasaanku serasa begitu aneh.

"Mas...hiks...ini nih...luka bekas jatuh dari motor yang masih belum begitu kering, barusan kepentok pinggiran pintu lemari" ucap Senja sambil mengaduh tak henti-henti.

"ihh kamu, kenapa gak hati-hati sih !, tuh kan berdarah lagi...punya betadine gak? Sini aku bantuin ngobatin !!" balasku dengan rasa khawatir tingkat tinggi.

Jari Senja menunjuk sebuah kotak yang menempel di tembok dekat pintu kamarnya. Segera ku beranjak menuju kotak itu dan kutemukan betadine disana. Setelah menemukan benda yang ku cari, aku melangkah kembali ke arah Senja yang duduk dilantai sambil bersandar di tepi ranjangnya. Duhh..aku bener-bener kaget, ternyata Senja belum selesai memakai pakaiannya. Ia baru menggunakan atasan sebuah tangtop tipis penutup bra. Dibagian bawah, ia hanya memakai lilitan handuk. Wuihh...Dadanya bagian atas luar biasa putih mulus, di tepi tangtopnya bagian atas menyembulkan belahan dada yang mengarah ke pusat hulu ledak di tengah dada yang mana terlihat super duper montok. Ehemm..mana tahan..

Olesan betadine tangan ku ke lutut Senja menjadi tak terkonsentrasi. Celana ku terasa sesak luar biasa. Dan lagi-lagi aku dibuat melotot hingga seakan bola mata ini hendak keluar dari kelopak dan menggelinding mendekat ke arah Senja. Saat ku oleskan betadine, terlihat ia menekuk kakinya yang sakit itu kearah atas demi mempermudah olesanku. Akibatnya, pahanya yang hanya tertutup handuk itu menjadi terbuka. Handuk terkena gravitasi dan mengumpul di bagian atas pahanya. Samar terlihat sehelai dua helai rambut pubis yang bikin aku merinding disko.

"Senja...aku tak tahu apa sebenarnya yang sedang kurasakan...tapi jujur, aku merasa begitu nyaman bila dekat dengan kamu...perasaanku jadi aneh setiap kali melihat kamu...sepertinya...ehmm..aku suka sama kamu !!!" ucapku disela kegiatanku mengoleskan betadine yang hampir usai.

"Mas Bintang...aku...aku...belum bisa berpikir sejauh itu mas. Aku sepertinya belum siap jika sekarang kita berkomitmen untuk pacaran semacam itu. Ini terlalu cepat mas...kita baru saling mengenal beberapa hari yang lalu, kita jalani saja ya apa adanya. Semoga dengan seiring berjalannya waktu, aku bisa memberikan jawaban yang dapat membahagiakan kita berdua" sahut Senja dengan agak kaget campur terpana karena tidak menyangka jika aku akan berkata begitu.

Aku hanya mengangguk syahdu. Namun gerakan kepala kami seperti mengandung kutub utara dan kutub selatan magnet. Tak tahu siapa duluan yang memulai, tahu-tahu bibir kami sudah bertemu dan saling mengecup lembut. Tak ada gejolak yang menghantar pada serangan beringas french kiss. Kami hanya saling melumat lambat dengan sepenuh perasaan. Gerakan kissing model slow motion mengalir seakan ingin mewakili ungkapan perasaan kami yang belum tercurahkan. Ku sedot dan kukulum lembut bibir bagian bawahnya. Sesekali kulumasi permukaan seantero bibirnya dengan juluran setengah lidahku. Bibirnya tak banyak memberikan perlawanan. Namun suguhan bibirnya yang menganga seakan mewakili kesediannya untuk melakukan ciuman lembut itu.

Sejurus kemudian kami tiba-tiba saling berpelukan. Tumpukan pasir cinta sepertinya telah menggunung meski baru bisa diungkapkan dalam sebuah pelukan yang menyiratkan sebuah keinginan semu untuk tetap terus bersama. Dalam pelukan itu kurasakan desakan kenyal dari bagian dada Senja yang menempel erat di dadaku. Namun saat itu kucoba mengusir guratan nafsu yang terus berusaha menorehkan noktah kelam. Akhirnya aku berhasil memenangkan perasaan kasihku melawan auman singa nafsu yang bingar hingga tembus ke jiwa.

Ku kecup lembut kening Senja dan segera kuberanjak berdiri dan berlalu kembali ke ruang tamu untuk memberikan waktu bagi Senja berbenah pakaian.


* * * *


Tepat seminggu setelah peristiwa perciumanku bersama Senja. Sore itu aku udang nongkrong di kursi tamu rumah Senja. Sore itu aku ingin mengajak Senja merasakan pelangi bermalam minggu seperti yang dilakukan para muda-mudi masa kini. Namun sebenarnya bukan event malam minggu yang ingin ku pakai, hari sabtu sore lebih kupilih karena memang sore itu pas aku lagi suntuk dan ingin refreshing sejenak diluar.

Tak..tok..tak..tokk
"ayuhh mas.." sebuah langkah kaki dengan menggunakan alas kaki ber-jenggel tinggi mendekat kepadaku sambil berucap ceria, dan suara ceria itu adalah milik Senja.

"Wahh..dahsyat...cantik bener..!" ucapku takjub saat melihat Senja muncul dengan menggunakan baju rok terusan sepanjang lutut dengan motif bunga-bunga dan ikan pinggang ban lebar mengikat ramping pinggangnya. Dadanya terdesak lebih menyembul ke depan akibat ikatan erat dibagian perutnya itu sehingga terlihat seksi namun anggun menggigit.

Pulasan eyeshadow tipis di kelopaknya, sapuan blash on di pipinya dan warna segar lipstick dibibirnya membuat ia laksana bintang padahal akulah yang namanya bintang hehe. Dandanan Anggun agak gaya njadul tapi tidak ndeso. Mengingatkanku pada sosok Fitri di sinetron Cinta Fitri hehe. Gue suka gaya lo..

Kugamit tangan Senja untuk bersama melangah keluar.
"Eh...papa mama mana ?? mo pamit dulu lah ga enak !!" ucapku sambil sejenak menahan langkah.

"Lagi pada ke rumah Kakek, biasalah mumpung papa libur kerja..!!" balas Senja dengan masih dengan gayanya yang ceria.

"Ohww..yaw udah...permisi dulu mbah penjaga rumah..!!" ucapku berseloroh sambil ngeloyor menyeret tangan Senja untuk keluar.

"Ihh jangan bikin serem dong..Senja ga mau kepikiran yang serem-serem kalau lagi dirumah sendiri !!" sergah Senja agak dongkol.

BRUUKK..!!!
sebelum tubuhku mencapai pintu rumah Senja, seorang wanita dengan agak terburu-buru menerobos masuk ke dalam rumah Senja dan pastinya langsung bertubrukan denganku.

"Kak...kak...Bintang !!!" sebuah suara khas dan sangat ku kenal membuatku sungguh terperanjat.

"Ita..!!" hanya kata itu yang terucap dari bibirku.

"Lho mas, kok tahu namanya??, kenalin ini sepupuku mas..." ucap Senja dengan agak heran.

"Sudahh..stopp..kamu Senja, jadi kamu yang rebut Kak Bintang dari ku hahh?? Pantas saja dia menghindar dariku...ehmm ternyata sepupuku sendiri menikam dari belakang...!!!" bentak cewek tersebut yang ternyata adalah Ita dengan amarah yyang meledak-ledak.

"Heii nona...jaga ucapanmu !! kamu makin lama makin nyebelin ya!! pikiranmu gak logis..apa sih maumu...??? pakai nyeret-nyeret nama Senja yang ga tahu apa-apa lagi..." Hardikku marah demi melihat kelakuan Ita.

PLAKK..
Sebuah tamparan hangat-hangat tahi ayam melayang di pipiku buah karya tangan Ita yang merasa sakit hati dan frustasi menghadapi kejadian itu.

PLAKKK...PLAKK..
Dua tamparan di kanan kiri pipi Ita dihadiahkan oleh Senja yang merasa sudah habis kesabarannya melihat kelakuan Ita. Dalam hati ku merasa bersorak girang saat kulihat tamparan Senja seperti sedang memberikan perlindungan kepadaku hehe.

"Ehh eh..sudah sudah...kenapa jadi aksi tampar-tamparan begini ???, Ita sudah dong...ngapain sih kayak pak kardi kebakaran jenggot gitu !! pakai cara damai dan tenang ga bisa ya ???" sambarku menengahi pertikaian yang sedang berlangsung.

"Dik...pulang sana !! mbak malu lihat caramu...seperti orang gak berpendidikan saja !!! dan perlu kamu tahu dik...mbak ga pernah tuh yang namanya rebut pacar orang !! sudah sana pulang...dasar anak manja....!" Sahut Senja dengan sinar mata mengerikan laksana mata elang mengintai mangsanya.

"Satu lagi ta, aku dengan siapa atau bahkan dengan Senja pun...kamu tak berhak mencampuri !! sudah ku bilang kan, kamu sudah bersama Dandy...sudahlah sana nikmatin urusan dengan pacarmu itu...kamu jauh-jauh deh dari kehidupanku !!" imbuhkuu lagi dengan jengkel.

BRUAKK !!!
Ita berbalik arah dan pergi sambil menyempatkan diri menghantamkan tangannya ke pintu dengan sangat keras. Aku yakin itu pasti sakit sekali hehehe...


* * * *


Malam minggu yang indah. Jam 8an malam kami telah sampai kembali di rumah Senja.

"Lho papa mama mana?" tanyaku heran.

"Ihh dibilangin juga !! tadi aku kan sudah bilang...lagi pada ke rumah Kakek !!" Sergah Senja sambil menjewer daun kupingku seperti ibu guru memarahi muridnya yang ketahuan tidak mengerjakan PR gara-gara aku yang suka pikun mirip kakek-kakek peyot.

"Lha trus..*** pulang?" tanyaku lagi dengan berlagak sok bego.

"Tau...!! biasanya tidur sana, besok sore kali baliknya !!!" balas Senja dengan agak gusar dengan pertanyaanku yang itu-itu saja.

"ehmmm hehehe...berarti boleh minta yang itu dong...??? yang itu tuh, waktu kita SMSan tempo hari dan kamu nantangin buat nyobain orangnya langsung daripada cuma ngebayangin...hehehe hayoo...ku tagih janjimu hahaha" tanyaku lagi sambil kemudian tersenyum lebar nan jahil.

"Hehh pemuda !!! kala itu kan awak lagi BE-CAN-DA...ber-gu-rau...tak usah lah kau ambil dalam hati..dasar pawang ular !! hahaha..." ujar Senja berlogat malay sambil mencubit keras puting dadaku sehingga membuatku mendelik plus menjerit kesakitan.

"Rasain kamu !!...dasar pawang ular dalam celana hahaha..!!" teriak Senja sambil cekikikan.

Merasa tidak terima atas perlakuan sadis Senja, dengan gaya terkaman harimau buah belajar pencak silat dijaman SD, kusambar tubuh Senja dan membuatnya serta merta terpelanting di atas sofa. Kusambar buas bibir Senja. Senja berusaha mendorong tubuhku sekuat tenaga untuk menunjukkan penolakannya...

Kentang dah...
Jadi di 'ehek' kagak ya si Senja...???
Nantikan sambungannya yang BAGIAN III...tetap di thread ini..

Setelah baca...jangan lupa guys.... tradisikan thank's, komen, menyukai, dan yang ijo-ijo yang sueger itu tuh...:beer:

Salam Keren,
* FigurX *
;)
 
wah g nyesel deh nunggu 2 hari, nungguin lanjutannya :D
keren gan:beer:
tetep semangat bikin cerita lanjutannya ya gan :semangat:
dtunggu lanjutannya :jempol:
 
. ,,,,,
::‧(◦ˆ ⌣ ˆ◦)::‧(y)
‎​ Si!!!
Lanjut terus bro walau kentang...
 
Bimabet
wah g nyesel deh nunggu 2 hari, nungguin lanjutannya :D
keren gan:beer:
tetep semangat bikin cerita lanjutannya ya gan :semangat:
dtunggu lanjutannya :jempol:

wah baru terbit perdana udah ada penggemar setia nih. thank's guys..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd