saveoursoul
Semprot Kecil
- Daftar
- 19 Jan 2019
- Post
- 58
- Like diterima
- 1.938
Apertura~
Perkenalkan nama gw Doni..usia 22 tahun, gw tinggal di Kota B, saat ini gw sedang magang di perusahaan milik bokap.
Bokap gw adalah salah satu arsitek terkenal di kota gw bahkan se- Indonesia…design-design bokap sering dipake oleh perusahaan perusahan besar dalam dan luar negeri.
Sebenarnya dengan kondisi financial keluarga yang berlimpah-limpah gw gak perlu bersusah payah harus bekerja seperti sekarang hanya sebagai karyawan magang dengan level jabatan menengah.
Namun sejak dari kecil bokap & nyokap gw bahkan keluarga besar selalu mengajarkan untuk selalu bekerja keras tanpa mengandalkan bantuan orang tua dan keluarga.
Ajaran itu melekat pada kami anak-anaknya….oh iya gw anak ketiga dari 4 bersaudara, Kakak gw yang pertama cewek sudah menikah namanya Niken, kemudian abang gw yang kedua Roni hanya berselisih usia 1 tahun dengan gw (bahkan kami sering disangka anak kembar), kemudian yang terakhir adik gw cewek yang saat ini masih menyelesaikan kuliahnya namanya Denna.
Sejak kecil ajaran dari orang tua itu selalu kami terapkan, kami bahkan jarang membawa teman teman kami untuk bermain dirumah mewah kami karena khawatir mereka menjadi sungkan….saat masih duduk di bangku SMA dan universitas pun kami lebih bepergian menggunakan sepeda motor atau bahkan memakai angkot.
Selain gw , Roni pun berstatus pegawai magang di kantor bokap, hanya saja dia masuk beberapa bulan sebelum gw.
Sebenarnya gw dan Roni keberatan untuk ikut magang di Kantor bokap karena sungkan dengan staff-2 bokap, namun bokap yang bersikeras..katanya hitung-hitung mencari pengalaman praktek kerja..karena Roni & gw sepertinya menuruni bakat dari bokap, kami berdua saat kuliah sama-sama mengambil Jurusan Sipil & Bangunan…Roni mengambil Arsitektur sementara gw Konstruksi.
Saat itu kami setuju ditawari bokap untuk magang di perusahaannya dengan syarat tidak mau di gaji, kami hanya ingin mengamalkan ilmu yang didapat saat kuliah…..karena untuk masalah keuangan, terus terang saat masih duduk di bangku SMA pun saldo tabungan kami sudah disiapkan bokap dalam jumlah yang tidak sedikit, hanya saja kami tidak menggunakan uang itu untuk berfoya-foya.
Primera Aventura ~
Pimpinan dan staff-staff dikantor bokap sangat membantu dalam pekerjaan sehari hari yang kami jalani, gw perhatikan mereka seperti segan kepada kami, karena walaupun status kepegawaian gw dan Roni hanya pegawai biasa namun status sebagai anak bigboss membuat mereka sungkan.
Disaat senggang diwaktu istirahat atau santai berkumpul, sering gw tekankan kepada mereka supaya tidak menganggap kami sebagai anak majikan, gw minta mereka tidak segan-segan menegur atau mengkritik kinerja kami.
Seperti saat itu, gw sedang mencari udara segar di teras belakang ruangan unit kerja gw di lantai 3….
Sambil menghisap sebatang rokok dan minum sekaleng cola, gw duduk memandangi view kota B di sore hari….tiba –tiba pintu terbuka, kulihat bu Ella keluar dari ruangan.
Bu Ella ini salah seorang staff di Unit ku…usianya sekitar 37 tahun dan sudah sekitar 8 tahun bergabung di perusahaan bokap.
E : “ eh ada mas Doni… maaf mas kirain gak ada orang” sambil menundukan kepala sedikit dan membalikkan badan seperti akan kembali masuk ke dalam ruangan.
G: “ loh bu …bu mau kemana, ksini aja gpp “ gw memanggilnya kembali.
E: “ bener gpp mas, gak enak nih” katanya tersipu sipu
G: “udah santai aja bu… rehat dulu aja sini temenin saya”
E: “iya mas.. misi ya mas….udah lama mas disini ?”
G: “baru aja koq bu… capek mata saya bu melototin monitor computer seharian”
E: “mas doni terlalu di forsir sih… ngapain juga cape2, nanti juga jadi boss disini J”
G: “justru kalo nanti saya jadi boss… sy harus banyak paham kerjaan anak buah saya bu..makanya saya harus banyak belajar”
E: “wah.. keren mas doni, mirip Bapak…udah ganteng pinter juga J J “
G: “ah biasa aja bu…jangan gombal he he”
Sekilas kulihat air wajah bu Ella berubah beberapa detik, seperti ada kesedihan dimatanya.
E: “mas izin ya.. saya mau ngerokok juga nih”
G: “ooh silakan bu…santai aja, ngroko juga ya bu ?”
E: “ iya mas, tapi jarang …paling klo lagi suntuk atau ada masalah aja”
Bu Ella menyalakan rokok mentholnya..menghisap dalam-dalam lalu mengepulkan asapnya, pandangannya menerawang seperti memikirkan sesuatu.
Gw perhatikan potongan tubuhnya…di usia 37 tahunan bodynya masih yahud, betis dan pahanya putih mulus , tinggi sekitar 160 cm dengan dada gw perkirakan 35 B, wajahnya cantik dengan bibir tipis dan alis mata natural , saat itu dia mengenakan kemeja berenda dilapisi blazer dengan bawahan rok mini sedikit diatas lutut, shingga saat duduk dengan menyilangkan kakinya terlihat pahanya tersingkap menantang.
Gw biarkan dulu dia menikmati isapan rokoknya…saat sudah agak relax gw bermaksud sedikit bertanya-tanya kepadanya.
Perkenalkan nama gw Doni..usia 22 tahun, gw tinggal di Kota B, saat ini gw sedang magang di perusahaan milik bokap.
Bokap gw adalah salah satu arsitek terkenal di kota gw bahkan se- Indonesia…design-design bokap sering dipake oleh perusahaan perusahan besar dalam dan luar negeri.
Sebenarnya dengan kondisi financial keluarga yang berlimpah-limpah gw gak perlu bersusah payah harus bekerja seperti sekarang hanya sebagai karyawan magang dengan level jabatan menengah.
Namun sejak dari kecil bokap & nyokap gw bahkan keluarga besar selalu mengajarkan untuk selalu bekerja keras tanpa mengandalkan bantuan orang tua dan keluarga.
Ajaran itu melekat pada kami anak-anaknya….oh iya gw anak ketiga dari 4 bersaudara, Kakak gw yang pertama cewek sudah menikah namanya Niken, kemudian abang gw yang kedua Roni hanya berselisih usia 1 tahun dengan gw (bahkan kami sering disangka anak kembar), kemudian yang terakhir adik gw cewek yang saat ini masih menyelesaikan kuliahnya namanya Denna.
Sejak kecil ajaran dari orang tua itu selalu kami terapkan, kami bahkan jarang membawa teman teman kami untuk bermain dirumah mewah kami karena khawatir mereka menjadi sungkan….saat masih duduk di bangku SMA dan universitas pun kami lebih bepergian menggunakan sepeda motor atau bahkan memakai angkot.
Selain gw , Roni pun berstatus pegawai magang di kantor bokap, hanya saja dia masuk beberapa bulan sebelum gw.
Sebenarnya gw dan Roni keberatan untuk ikut magang di Kantor bokap karena sungkan dengan staff-2 bokap, namun bokap yang bersikeras..katanya hitung-hitung mencari pengalaman praktek kerja..karena Roni & gw sepertinya menuruni bakat dari bokap, kami berdua saat kuliah sama-sama mengambil Jurusan Sipil & Bangunan…Roni mengambil Arsitektur sementara gw Konstruksi.
Saat itu kami setuju ditawari bokap untuk magang di perusahaannya dengan syarat tidak mau di gaji, kami hanya ingin mengamalkan ilmu yang didapat saat kuliah…..karena untuk masalah keuangan, terus terang saat masih duduk di bangku SMA pun saldo tabungan kami sudah disiapkan bokap dalam jumlah yang tidak sedikit, hanya saja kami tidak menggunakan uang itu untuk berfoya-foya.
Primera Aventura ~
Pimpinan dan staff-staff dikantor bokap sangat membantu dalam pekerjaan sehari hari yang kami jalani, gw perhatikan mereka seperti segan kepada kami, karena walaupun status kepegawaian gw dan Roni hanya pegawai biasa namun status sebagai anak bigboss membuat mereka sungkan.
Disaat senggang diwaktu istirahat atau santai berkumpul, sering gw tekankan kepada mereka supaya tidak menganggap kami sebagai anak majikan, gw minta mereka tidak segan-segan menegur atau mengkritik kinerja kami.
Seperti saat itu, gw sedang mencari udara segar di teras belakang ruangan unit kerja gw di lantai 3….
Sambil menghisap sebatang rokok dan minum sekaleng cola, gw duduk memandangi view kota B di sore hari….tiba –tiba pintu terbuka, kulihat bu Ella keluar dari ruangan.
Bu Ella ini salah seorang staff di Unit ku…usianya sekitar 37 tahun dan sudah sekitar 8 tahun bergabung di perusahaan bokap.
E : “ eh ada mas Doni… maaf mas kirain gak ada orang” sambil menundukan kepala sedikit dan membalikkan badan seperti akan kembali masuk ke dalam ruangan.
G: “ loh bu …bu mau kemana, ksini aja gpp “ gw memanggilnya kembali.
E: “ bener gpp mas, gak enak nih” katanya tersipu sipu
G: “udah santai aja bu… rehat dulu aja sini temenin saya”
E: “iya mas.. misi ya mas….udah lama mas disini ?”
G: “baru aja koq bu… capek mata saya bu melototin monitor computer seharian”
E: “mas doni terlalu di forsir sih… ngapain juga cape2, nanti juga jadi boss disini J”
G: “justru kalo nanti saya jadi boss… sy harus banyak paham kerjaan anak buah saya bu..makanya saya harus banyak belajar”
E: “wah.. keren mas doni, mirip Bapak…udah ganteng pinter juga J J “
G: “ah biasa aja bu…jangan gombal he he”
Sekilas kulihat air wajah bu Ella berubah beberapa detik, seperti ada kesedihan dimatanya.
E: “mas izin ya.. saya mau ngerokok juga nih”
G: “ooh silakan bu…santai aja, ngroko juga ya bu ?”
E: “ iya mas, tapi jarang …paling klo lagi suntuk atau ada masalah aja”
Bu Ella menyalakan rokok mentholnya..menghisap dalam-dalam lalu mengepulkan asapnya, pandangannya menerawang seperti memikirkan sesuatu.
Gw perhatikan potongan tubuhnya…di usia 37 tahunan bodynya masih yahud, betis dan pahanya putih mulus , tinggi sekitar 160 cm dengan dada gw perkirakan 35 B, wajahnya cantik dengan bibir tipis dan alis mata natural , saat itu dia mengenakan kemeja berenda dilapisi blazer dengan bawahan rok mini sedikit diatas lutut, shingga saat duduk dengan menyilangkan kakinya terlihat pahanya tersingkap menantang.
Gw biarkan dulu dia menikmati isapan rokoknya…saat sudah agak relax gw bermaksud sedikit bertanya-tanya kepadanya.
Terakhir diubah: