Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Catatan Si Emon (Jilid I : Selly Sekretaris Direksi)

[size=+3]Chapter 4
Pagi Yang Manis[/size]

Pagi yang indah di hari sabtu, saat cahaya matahari dengan malu-malu mengintip kami dari celah-celah gorden yang menutupi kaca jendela.
Saat mata ini terbuka, dia sudah ada di pelukanku dan aku beranikan untuk mencium lembut keningnya.
Aku tak bisa berlama-lama berada di posisi ini dalam keadaan sadar, dengan pelan aku lepas pelukannya dan hendak aku beranjak dari tempat tidur.

Kulihat sepasang bola mata yang kini sudah terbuka, tangannya kembali erat memelukku hingga tubuh kami pun saling bersentuhan.
Matanya dipejamkan dan bibirnya sedikit dibuka, meskipun aku belum pernah melakukannya tapi aku tahu bahasa tubuh ini.
Dalam waktu sekejab bibir kami sudah saling beradu, melumat dan lidah kami sudah saling menjilat serta menghisap.

Awalnya memang terasa kaku, tapi lama kelamaan hal ini mengalir begitu saja, nampak bahwa Selly sudah sering melakukannya.
Timbul sedikit rasa cembur dalam hatiku, namun hal itu langsung sirna saat tangannya menuntunku ke arah payudaranya.
Selly menuntun jari jemariku untuk meremas lembut payudaranya, terasa aneh di telapak tanganku karena memang ini baru yang pertama kali.
Akupun semakin semangat menikmati lumatan bibirya, dengan perlahan aku remas payudaranya seirama dengan permainan lidah kami berdua.
Rasanya tidak bisa aku lukiskan, aku hanya bisa menikmati setiap sentuhan lembut yang aku dapatkan.

“Awh!” serunya saat tidak sengaja aku menggigit bibirnya.
Aku memang bodoh, gara-gara hal itu Selly langsung melepas pelukannya.

“Maaf.” Kataku singkat.

“Tidak apa-apa.” Jawabnya diiringi senyum manis.

Senyuman pertama yang aku lihat di pagi ini, dan aku berharap bisa selalu melihat senyuman itu, senyuman yang membuatku tak bosan memandanginya.

“Udah ah aku mau mandi.” Ucapnya dengan menutupi wajahku dengan bantal.

“Jangan dibuka sampai aku masuk kamar mandi.” Serunya lagi.

Aku turuti saja permintaannya, sampai saat suara pintu itu menutup barulah aku singkirkan bantal dari wajahku.
Membayangkan bagaimana dia menyabuni tubuh sintalnya itulah yang kini ada dalam benakku.
Membelai lembut payudaranya, menyentuh setiap inchi tubuhnya bahkan mungkin dia sedang mengusap kemaluannya.
Pikiran itu membuat kemaluanku semakin menegang, tak bisa aku bayangkan bagaimana jadinya jika aku yang menyabuni dirinya.
Hayalan ini semakin tinggi saja, melambung ke atas hingga aku pun sendiri tidak bisa menahannya.

“Mon!” seru Selly saat kepala itu menjulur dari balik daun pintu.
Wajah dan rambut basahnya membuatku semakin terpana, membayangkan tubuh dibalik pintu yang menutupimya.

“Minta tolong dong ambilkan pakaianku di dalam koper yang paling atas!” pintanya tanpa menunggu persetujuanku langsung kembali dia menutup pintunya.

Segera aku ambil pakaian gati dalam kopernya, sebuah t-shirt warna putih dan celana jeans serta tidak lupa aku ambilkan perlengkapan dalemannya.
Aku ketok pintu kamar mandi, dan aku lihat sepasang bola mata yang terbelalak memandang ke arah di bawah perutku saat pintu itu dibuka.
Segera aku menutupinya dengan tangan kiriku dan segera aku serahkan pakainya.
Walau hanya sekilas, aku lihat wajahnya nampak memerah karena dia buru-buru kembali menutup pintunya.
Aku segera kenakan pakaianku dan berencana segera pamit setelah Selly selesai mandi.

“Emon gak mandi dulu?” tanyanya mengagetkanku yang sedang asyik bermain HP.

Kini dia sudah berbalut busana yang tadi aku berikan, kaos yang dikenakan nampak ketat hingga menonjolkan setiap lekuk tubuhnya.

“Aku mandi di kost saja.” Jawabku langsung berdiri dan hendak berpamitan.

“Kamu mau kemana?” tanyanya sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk.

“Balik ke kost.” Jawabku singkat.

“Jadi Emon tidak mau menemaniku jalan-jalan sebelum aku pulang?” ucapnya dengan suara manja.

“Emmm gimana ya?”

“Ya udah deh aku jalan sendiri aja.” Katanya sebelum aku meneruskan kalimatku.

“I..ya iya aku mau ko’.” Ucapku buru-buru takut dia ngambek.

“Hehehe makasih ya.” Ucapnya yang tiba-tiba memelukku.

Wanita satu ini memang paling pintar dalam mengambil hatiku, atau memang diriku yang sudah terlanjur* terjerat asmara yang aku ciptakan sendiri?
Entahlah yang jelas hari ini aku ingin lagi bersamanya.

“Emangnya Selly belum mau balik ke Jakarta?”

“Belum Mon, kamu tidak suka ya aku lama-lama disini?” tanyanya dengan menengadahkan wajaknya ke arahku disebabkan postur tubuhnya yang lebih pendek dariku.

“Bukan begitu, aku suka ko’, bahkan aku pengennya kamu lama-lama disini.” Jawabku dengan malu-malu.

“Oh Ya, tapi nanti sore aku harus balik ke Jakarta.” Jawabnya membuatku sedikit kecewa.

Bagaimana sih ini orang, katanya belum mau balik tapi nanti sore sudah mau pulang, jujur aku berharap tidak akan segera berpisah darinya tapi apa boleh buat jika memang itu harus terjadi.

“Tapi kan masih ada cukup waktu untuk kita bersama, Emon ma* ajak jalan-jalan Selly kemana nih? Masak di hotel melulu, bosan lah.” Ucapnya yang kini lebih mempererat pelukannya.

Aku tidak habis pikir dengan apa yang dilakukannya, tapi biarkanlah karena aku suka dengan situasi ini.
Memang dasar diriku yang terlalu mudah untuk jatuh cinta, ditambah lagi sikapnya yang belum jelas.
Secara logika Selly tidak mungkin dengan cepat jatuh cinta juga kepadaku, gadis secantik dia pastilah tidak sembaranga memilih pria sebagai kekasihnya.
Aku beranikan untuk mengecup keningnya, nampaknya tidak ada perlawanan ataupun sebuah penolakan.
Namum aku tidak belani melakukan hal yang lebih jauh lagi dari sekedar menciumnya, aku juga masih terikat akan prinsip seperti yang dipegang teguh olehnya.

“Kamu mandi dulu sana! Bau acem.” Serunya padalku.

“Iya Sell, tapi aku tidak ada baju ganti.” Kataku beralasan.

“Baju kamu kan belum kotor-kotor amat sih, tadi malam kan Emon lepas?”

Akhirnya akupun mengalah dan menuruti permintaannya.
Kami sempat berciuman mesra sebelum aku menuju kamar mandi, kali ini tidak ada lagi kesalahan yang aku perbuat seperti saat bangun tidur tadi.
Kulumanku terasa lancar, bahkan entah kenapa mengalir dengan sendirinya dan begitu terasa nikmat.

*****​
 
yeaaach
:tegang:
pagi-pagi sudah disuhuin sarapan,,,,,,


ya tau kang... Semenjak ente kenalin selly ane jadi lebih mengenal dia
:bingung:

Sarapan dulu aaaaa....

waduh....jadi diem2 ente bermain dibelakang ya?
 
Ehem.... Blom ada yg lempar kripik?
:ngupil:

Nih suhu... Nubi beranikan kripik, mohon maaf kalo kepedesan....

1. Banyak pemborosan kata...
Contoh : "dimana 'sekarang' aku mencari nafkah 'sekarang' ini"

Nubi gatel aja kl nemuin yg ky gini... Yang notabene bisa dihilangkan kata 'sekarang' yang pertama.

2. Ceritamu selalu mirip satu sama lain mur...
:fiuh:
Yg ini nubi ga mau komentar banyak, yg jelas nanti pasti ada ss sama selly...

Yg aneh lagi, perangai si cewe mengapa selalu mudah jatuh cinta y? Padahal kau bisa buat si cowo jungkir balik mengejar cintanya. Singkat cerita, kurang konflik.

3. Katanya...kataku...serunya...
Disini ada saran nih, bukan kritik...

Contoh :
"Kamu mau makan apa?" Kata selly
"Nasi goreng" kataku.

Menjadi :
Selly memandangku dengan sorot mata ramah sambil bertanya."Kamu mau makan apa?"
"Nasi goreng" jawabku seraya meletakkan kembali daftar menu ditengah meja.

Biar suasananya lebih dapet gitu brooww...


Segitu dulu dari nubi... Mohon mangap kalo nubi terlalu sotoy dan dirasa menggurui
:ampun:
 
Ehem.... Blom ada yg lempar kripik?
:ngupil:

Nih suhu... Nubi beranikan kripik, mohon maaf kalo kepedesan....

1. Banyak pemborosan kata...
Contoh : "dimana 'sekarang' aku mencari nafkah 'sekarang' ini"

Nubi gatel aja kl nemuin yg ky gini... Yang notabene bisa dihilangkan kata 'sekarang' yang pertama.

2. Ceritamu selalu mirip satu sama lain mur...
:fiuh:
Yg ini nubi ga mau komentar banyak, yg jelas nanti pasti ada ss sama selly...

Yg aneh lagi, perangai si cewe mengapa selalu mudah jatuh cinta y? Padahal kau bisa buat si cowo jungkir balik mengejar cintanya. Singkat cerita, kurang konflik.

3. Katanya...kataku...serunya...
Disini ada saran nih, bukan kritik...

Contoh :
"Kamu mau makan apa?" Kata selly
"Nasi goreng" kataku.

Menjadi :
Selly memandangku dengan sorot mata ramah sambil bertanya."Kamu mau makan apa?"
"Nasi goreng" jawabku seraya meletakkan kembali daftar menu ditengah meja.

Biar suasananya lebih dapet gitu brooww...


Segitu dulu dari nubi... Mohon mangap kalo nubi terlalu sotoy dan dirasa menggurui
:ampun:

wkwkwkwkwk....tenang bang tenang bentar lg tamat kok....

suwun bang atas masukannya....
konsep cerita ane emang semacam FTV bang, bukan cerita detektif yang banyak konflik :D
jadi yg manis2 aja. hehe

masukan abang akan selalu ane ingat.

untuk poin 2 langsung ane bantah aja ya bang, karena cerita ini udah tamat dan tinggal posting :D

:ngeteh: dulu
 
wkwkwkwkwk....tenang bang tenang bentar lg tamat kok....

suwun bang atas masukannya....
konsep cerita ane emang semacam FTV bang, bukan cerita detektif yang banyak konflik :D
jadi yg manis2 aja. hehe

masukan abang akan selalu ane ingat.

untuk poin 2 langsung ane bantah aja ya bang, karena cerita ini udah tamat dan tinggal posting :D

:ngeteh: dulu

Bentar lagi tamaaaaattt???? :galak:
Ftv aja ngak sesingkat itu, dan penuh konflik...
Lanjutkaaaan
:galak:
 
Jangan terburu-buru lah, kang. kasihan selly belum apa-apa....

tak ada salahnya mempertimbangkan saran bang robot, kang. jangan takut dikejar-kejar si update. Simpan dulu sampai ukurannya pas eh!
:bingung:panjangnya maksud ane.
sambil di poles biar selly makin cantik, kang...
:hua: kasihan selly kalau harus capek di kejar-kejar..



waduh....jadi diem2 ente bermain dibelakang ya?


tenang saja, kang... aman koq selly sama ane
:Peace:
 
Bimabet
benar2 pas banget memotong nya gan he he , jadi semakin penasaran , ane ikut antri menunggu ap det nya ..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd