Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Catatan Si Emon (Jilid I : Selly Sekretaris Direksi)

reamur

Kakak Semprot
Daftar
2 Aug 2014
Post
163
Like diterima
16
Lokasi
bumi
Bimabet
Rasa cinta itu ada kalanya muncul dengan tiba-tiba, kadang datang di waktu saat tidak diundang dan terkadang cepat berlalu pergi tanpa harus diantarkan.
Rasa cinta tidak selalu harus diucapkan, meskipun hanya akan menjadi beban karena kita belum tau apakah perasaan kita mendapat balasan.
Rasa cinta terkadang hanya bisa dipendam saat tak mampu bibir ini untuk mengungkapkan.
Rasa cinta itu kadang hanya menjadi sebuah rasa yang hambar saat diri kita hanya bisa mencintai tapi tidak pernah merasa dicintai.
Dan, Rasa cinta bisa begitu indah saat dibarengi dengan keikhlasan tanpa sebuah harapan untuk mendapatkan imbalan.

[size=+3]Chapter 1
Awal Dari Sebuah Pertemuan[/size]

Cuaca sangatlah panas ketika aku mulai keluar dari kantor tempat aku bekerja, jaket, sarung tangan, masker serta helm yang aku kenakan membuatku semakin gerah.
Langsung aku naiki motor bebek inventaris kantor yang biasa dipakai untuk kendaraan operasional karyawan, dengan buru-buru aku pacu kendaraan melewati gang-gang sempit di sela-sela perumahan yang padat.

Aku berusaha mempersingkat waktu untuk segera sampai ke tempat tujuan dimana aku harus menyerahkan dokumen yang tertinggal karena sebuah kelalaian.
Waktu tempuh dari kantor menuju bandara sekitar 40 menit, aku tidak akan bisa sampai tepat waktu jika harus melewati jalan utama yang sangat ramai di jam-jam sekarang ini.
Sesampainya di parkiran bandara, terdengar ringtone khas HPku berbunyi, buru-buru aku angkat setelah aku lihat kata “Mr. Boss” di layar.

“Iya Pak, saya sudah sampai di bandara, saya harus menemui Bu Selly Dimana?” tanyaku langsung kepada atasanku itu.

Aku tidak pernah bisa menolak setiap perintahnya, karena beliau aku bisa bekerja di kantor dimana sekarang aku mencari nafkah sekarang ini.
Meskipun kadang-kadang membuatku kesal, dengan berat hati aku tetap melaksanakan setiap apa yang diperintahkan kepadaku baik dalam urusan pekerjaan ataupun dalam hal-hal lainnya.

“Kamu segera kembali ke kantor saja, Selly sudah tidak ada di bandara, dia sudah kembali ke hotel .” kata Mr. Boss yang membuatku bingung.

“Saya sampai tepat waktu lho pak, bahkan seharusnya belum telat dan pesawat belum berangkat!”

“Iya, kamu memang tidak telat, tapi Selly yang salah.” Ucap Mr. Boss yang membuatku mulai kesal.

“Maksud Bapak gimana, saya kurang paham pak?” tanyaku kembali.

“Jadi Selly lupa kalau keberangkatan pesawatnya itu pukul 12.00, sedangkan seingatnya pukul 13.00, jadi ya dia tidak jadi kembali ke Jakarta. Sekarang kamu kembali ke kantor saja dan biar dokumen dikirimkan lewat ekspedisi.” Penjelasan Bossku yang membuat hati ini semakin dongkol.

Sekali lagi dengan terburu-buru aku kembali ke kantor agar dokumen penting ini tidak ketinggalan oleh petugas ekspedisi yang biasa mengambil paket kiriman pukul 14.00.

“Dia kan sekretaris direksi, biasa mengatur jadwal para atasan, bagaimana dia bisa lupa akan jam keberangkatan pesawatnya?” gerutuku saat meninggalkan tempat parkiran.

Dasar sudah jadi kebiasaan wanita, jika sudah dalam urusan belanja kebanyakan akan lupa segalanya, bahkan hal-hal yang sangat penting sekalipun.
Pagi ini dia minta diantar keliling-keliling mencari batik sebagai oleh-oleh kembali pulang ke Jakarta, pasti gara-gara itu aku harus melakukan hal yang sia-sia ini.
Sesampainya di kantor, Mr. Boss langsung memanggilku ke ruangannya, entah tugas apa lagi yang akan aku dapat darinya, sebagai bawahan aku hanya bisa pasrah menerima.

“Duduklah! Maaf ya sudah merepotkanmu siang ini, anak itu memang konyol, tapi yang mau bagaimana lagi? Anggap ini sebagai pengganti rasa kesalmu.” Ucap Mr. Boss dengan menyerahkan selembar uang berwarna merah.

“Tidak Pak, sudah menjadi kewajiban saya melaksanakan tugas dari Bapak.” kataku melolak pemberiannya.

“Tidak apa-apa, terimalah, tapi nanti aku akan minta tolong lagi kepadamu.”

Sudah aku duga, ini pasti ada apa-apanya, jika Mr. Boss mendadak baik hati, sudah pasti ada maunya.

“Apa yang bisa saya bantu lagi Pak?” tanyaku langsung atas tugas yang akan diberikannya.

“Selly minta tolong, untuk malam ini diantar ke ‘Pak Doel’, karena aku harus pulang ke Bogor, jadi tidak keberatan kan jika kamu yang menemaninya?” Permintaan Mr. Boss yang membuatku terdiam sejenak.

“Bukankah akan lebih pantas jika yang menemani itu Mas Firman atau Mas Agung?” kataku dengan menyebutkan dua orang karyawan yang menurutku lebih pantas menemani seorang sekretaris direksi.

“Nanti malam itu acara informal, jadi kamu tidak perlu sungkan padanya, sepertinya ini cukup untuk kalian berdua.” Kata Mr. Boss dengan menyerahkan kembali 3 lembar uang bergambarkan dua orang Proklamator itu.

“Siap Pak, akan saya laksanakan!” ucapku dengan sangat berat hati, meskipun tidak aku tunjukkan padanya.
Padahal tadi malam aku mimpi bersenggama dengan sesorang wanita cantik, kenapa jadinya bertolak belakang seperti ini, hari yang sangat mengesalkan.

***​

“Selamat malam Bu, malam ini pilih saya jemput dengan motor atau dengan taksi?” kalimat pembukaku saat menelpon seorang wanita diseberang sana.

“Emm pakai motor aja kali ya, jadinya bisa lebih enak kalau mau jalan-jalan.” Suara lembut yang terdengar di telingaku dari kalimat yang diucapkannya.

Rasa dongkolku seketika mereda mendengar suaranya, bahkan kini jantungku menjadi berdebar-debar.
Kenapa bisa seperti ini, aku menjadi takut bertemu dengannya, mendengar suaranya saja sudah membuatku grogi.

“Iya Bu, 15 menit saya sampai disana.” Kataku mengakhiri pembicaraan kami.
Dengan perasaan masih penasaran pada wanita itu, aku kendarai motor menembus dinginnya udara malam, sambil berusaha menepis rasa yang mengganggu pikiran.

Ini adalah sebuah perintah, yang berarti ini sebuah tugas yang harus aku jalankan dengan kesungguhan hati meskipun tidak di dalam jam kerja.
Tapi aneh juga, secara dia kan sekretaris, tapi mau-maunya aku jemput dengan sepeda motor, padahal Mr. Boss sengaja memberikan uang lebih untuk biaya taksi guna menjemputnya.

Terlihat seorang wanita muda duduk di sofa dengan membaca sebuah majalah di tangannya, mengenakan celana jeans pendek selutut dan t-shirt merah jambu yang serasi dengan warna kulitnya.
Wajahnya cantik, dengan rambut lurus yang dibiarkan terurai, tubuhnya sintal dan senyumnya manis saat wajah itu tiba-tiba menatap ke arahku.
Langsung diletakkannya majalah itu setelah dia melirik jam tangannya, segera dia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan mendekatiku.

“Berangkat yuk!” serunya tiba-tiba kepadaku.

“Bu Selly ya?” tanyaku padanya.

“Yes!” jawabnya singkat.

“Bagaimana ibu tau saya yang akan jemput?” tanyaku dengan heran karena dia langsung mengenaliku, padahal kita belum pernah bertemu sebelumnya.

“Nanti aja penjelasannya, aku udah lapar nih.” Rengeknye manja padaku.

Kami pun segera meninggalkan hotel tempatnya menginap dan langsung menuju ke ‘Pak Doel’, tempat makan bergaya klasik yang memiliki cita rasa yang khas di kota ini.

*****​
 
mohon ijin dari agan2 semua, ane mau buka lapak lagi, jualan keripik maichi...monggo dibeli2 :)
 
Cinta sejati itu...
Ikhlas di hati
'
tak akan mudah di pahami atau di mengerti:kangen: :cup: selly...engkau telah kembali :)
 
btw emon kie nama samaranmu y :ngeteh:
bentar deh setau aq emon itu :takut:
brarti kau KW :takut:
 
Bimabet
semangat :semangat: nguli dulu pada senin di september ceria... untuk membeli beras dan segenggam berlian :D di sana, selly pasti akan menyambut mu dengan senyuman:kk:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd