Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Yona dan hal majestik bernama Cinta (2nd Majestic)

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
oh thanks God, no incest. Rasanya bwt gw kalo baca incest tuh layaknya makan dengan lahap terus lidah kegigit, sakiiit.....
btw boleh request hu? kalo bisa jangan tambahin member laen lagi, cukup Nat, Yon ama Shani aja hu, biar konflik dramanya ngegigit banget
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
oh thanks God, no incest. Rasanya bwt gw kalo baca incest tuh layaknya makan dengan lahap terus lidah kegigit, sakiiit.....
btw boleh request hu? kalo bisa jangan tambahin member laen lagi, cukup Nat, Yon ama Shani aja hu, biar konflik dramanya ngegigit banget
Tenang gan , aman .
Ga bakal nambah korban..eh tokoh lagi haha
 
Baguus

Emang harus ada sebab akibat serta plot twistnya juga
Jalan ceritanya jadi nyambung, nggak asal ketemu tiba2 ngewe...

Karena tiap orang pasti punya alasan
 
Ayo update Natali hu.... Gw mau Natali.... habisi hingga tetes terakhir....
 
Part 4
Turning Point
DS3RStUV4AAYpGK

Sulit bagiku untuk berkonsentrasi di jalan jika disebelahku duduk seorang gadis seseksi Natalia .
Hari itu penampilan kasualnya membuat ku betah berlama lama memandang Natalia .
Padahal apa yang dipakai Natalia sungguh sangat simple , baju hitam tanpa lengan yang tak dapat menyembunyikan ukuran payudaranya yang besar dan celana jeans biru panjang yang mengikuti lekukan tubuh bawahnya.
Rambut panjang hitamnya dibiarkan tergerai , cantik .

"Lo mau latihan kok cakep cakep amat Nat?" Kataku sambil menjaga laju kendaraan yang ku bawa tetap konstan , karena jalanan jakarta yang cukup padat.

"Ya kan harus tetap syantik , harus tetep jaga penampilan dong.." ujar Nat sambil mengibas rambutnya , mirip iklan shampo.

"Ahaha iya syantik kok , bikin yang disebelahnya lupa diri" candaku .

"Iya orangnya lupa diri , tapi yang dibawahnya malah berdiri haha" ujar Nat menunjuk si Adik kecil yang entah sejak kapan menonjol dari balik boxer yang aku kenakan.

"Aih ... Maaf ya Nat , dia terlalu jujur.." aku pias jadinya , burung kampret !... Burung apa kampret ?

"Iya iya , padahal aku belom ngapa ngapain loh" timpal Natali cekikikan .

Emang sih Natalia ngga ngapa ngapain , tapi ya itu secara visualnya saja sudah menggoda . Apalagi kabin mobil yang sempit ini membuat feromon yang keluar dari tubuh Nat langsung terhirup oleh indra penciumanku .
Akibatnya ya ini si burung kampret berdiri , burung apa kampret ??



Tak terasa kami sudah sampai di depan gerbang kost'an Natalia .

"Mampir dulu ngga ? Jam segini masih macet loh.." ujar Natalia

"Boleh ?"

"Boleh"

Kami pun turun setelah ku parkirkan mobil Santo di pekarangan kost'an Nat yang cukup luas .
Kost'an Nat , lebih mirip seperti rusun .
Bangunannya menjulang tinggi , aku tak sempat menghitung , mungkin 6-7 lantai .
Katanya kost'an Nat ada di lantai 3 , dan menuju kesana harus menaiki tangga , lumayan bikin pegal , makanya harga sewanya makin ke atas makin murah .

"Kan lumayan , itung itung work out" kata Nat .

Pantas paha, kaki , dan bokong Nat terlihat kencang , ku pikir ada perawatan khusus ternyata cuman naik turun tangga ya .

Sampai di lantai tiga , kamar Nat berada di sudut lorong dari tangga yang kami naiki , ada 10 kamar yang berjajar rapi tapi baru satu dua yang sudah terisi .

"Yuk masuk , maaf berantakan ya.." basa basi Nat sambil membuka pintu kamar kost'annya .

Aku melangkah masuk dan melihat isi dari kamar kost Nat yang terlalu familiar , persis seperti kost'an Yona hanya beda di barang barang dan furniturnya saja .
Nat menaruh tas yang dibawanya di atas meja samping tempat tidurnya , mengambil remot yang tergeletak di atas kasurnya kemudian menyalakan TV .

"Mau minum apa A ? " tanya Nat

"Yang ada ajah " jawabku sambil duduk di lantai karpet di depan TV nya .

"Adanya air putih doang sih ,hihi" kata Nat yang sedang memeriksa isi kulkasnya .

Wajar namanya juga anak kost'an , paling mewah juga paling cola , itupun hanya ada di awal awal sehabis belanja bulanan .
Nat membawa sebotol air dingin dan semangkuk kacang kacangan , kemudian dia duduk menyender di tepian ranjangnya.

"Emang kenapa ga bareng ayen tadi ?"
kataku memulai obrolan .

"Huh ? Ah ... Biasa lagi sibuk sibuknya dia di kampus " aku menangkap mata Nat tadi sempat memperhatikan bagian bawah tubuhku .

"Ohh...pantes jadi jarang berdua ya"
kataku pura pura tak menyadari tatapan Nat .

"He'em , sama sekarang kan ayen sibuk di project akustiknya , sedangkan aku di dance project .. Jadi ya gitu.." Nat lagi lagi melirik ke arah tonjolan dari balik boxer ku.

"Hayo ngeliatin apaan ?"

"Eh...ngga ... Ngeliat .. Bulu..bulu kaki Aa lebat tuh..." Nat berkilah padahal sudah jelas matanya tadi menatap lurus ke arah penisku .

"Udah ngga usah malu malu ... "
Aku menghampiri Nat , kutuntun tangannya untuk menyentuh kerasnya penis tegangku .

"Keras..." ujar Nat .

"Buka ajah .."
Nat menurut dia membuka celana boxer dari ku yang tengah berlutut di hadapannya . Ketika penisku terbebas , itu mengacung tepat di hadapan wajahnya.

"Hee...ini yang dari tadi ngumpet ya.."
kata Nat sambil terus memandang takjub pada penisku .

Tanpa disuruh , Nat langsung memegang batang penisku dengan tangan kirinya membuat tubuhku seperti tersetrum menerima rangsangan darinya .

"Kalau diperhatiin gede juga ya A.." katanya lagi .

"Iya , emang pernah lihat yang lebih gede dari ini ?" tanyaku .

"Lihat punya siapa ? Ini satu satunya ...ehem..kontol yang pernah aku lihat..." kata Nat segan dengan kata katanya sendiri .

"Iyakah ? Ada kali yang lain" kataku tak percaya .

"Aa pikir Nat cewek sembarangan apa?"
Mood nya tiba tiba berubah , Nat sedikit menyingkir dariku , wajahnya dia palingkan .

Sadar aku telah mengatakan hal yang bodoh , aku buru buru menghampirinya .

"Nat sorry..."

Nat sama sekali tak bereaksi , dia masih melihat ke arah lain .
"Iya gue salah , gue cuma kaget karena jadi satu satunya orang yang pernah berhubungan badan sama lo..."

"Dan itu pun karena kecelakaan" tegas Nat .

Kecelakaan ? Oh , mungkin maksudnya karena kejadian di lift itu ditambah kejadian di kost'an Yona itu . Jadi dia menganggap itu sebuah kecelakaan ya.

"Okey... Maaf ..." kataku tak bisa berkata apa apa lagi .

"Kalo Aa minta maaf berarti aa nyesel udah ngelakuin itu sama aku ? Gitu ?"
Sergah Nat kemudian .

"Ngga gitu.. Gue minta maaf karena salah ucap tadi ...
Bukan maaf karena udah nyetubuhin lo.." kataku lirih

Natalia diam . Entah kenapa suasananya jadi canggung begini .
Aku pun jadi bingung mencari cara mencairkan suasana tanpa membuat Nat tersinggung lagi .

"Emang udah berapa cewe yang Aa tidurin?"
celetuk Nat .

"Kok jadi nanya gitu ?" tukas ku .

"Kalo Aa pikir Nat pernah main sama cowok lain , berarti Aa juga pernah main sama cewek lain.." tohok Nat tepat sasaran .

Aku agak bingung sebenarnya , kenapa aku jadi kena interogasi . Akhir akhir ini cewek cewek yang pernah kutemui jadi bertindak di luar kebiasaannya . Gara gara purnama kah ? . Terserah gara gara apa , untuk sekarang aku ikuti saja skenario yang sudah kadung berjalan .

"Tiga.." jawabku singkat .
Natalia mendelik . Wajahnya terlihat kurang puas dengan jawabanku .

"Aku... Kak Yona mungkin...Terus ?"

"Iya , Nat , Yona , terus Shanju.."
Saat aku menyebut kata Shanju Nat nampak terkejut .

"Shania ?" tanya Nat

"Iya Shania " kataku meyakinkannya .

Lagi lagi Nat mengekspresikan keterkejutannya . Buatku tak perlu sekaget itu lah , toh Shania cewek biasa juga yang tentunya punya nafsu birahi .

"Kok bisa ? Dan lagi .. Semuanya member ! Aa make pelet ? " cerocos Nat .

"Sembarangan kalo ngomong ...
Ya pokoknya ada berbagai macam hal terjadi."

"Kalau kak Yona aku masih bisa ngertilah... Tapi Shania ?" ujar Nat .

"Kenapa dengan Yona?" aku sedikit tertarik .

"Ya dari cara Aa memperlakukan kak Yona aku bisa ngerti kenapa kak Yona mau melakukan itu sama Aa.." jelas Nat .

Caraku memperlakukan Yona ? Memangnya ada yang berbeda dengan caraku memperlakukan Yona dengan yang lainnya . Aku rasa aku memperlakukan semuanya sama .
Ini soal perlakuan apa sih ? Perlakuan di atas ranjang kan ?

"Maksudnya gimana ya , gue gagal paham" ujarku berterus terang.

"Pura pura bego apa beneran bego?"
ujar Nat .

"Apaan sih .. Sumpah gue ga paham"
kataku mulai kesal .

"Heuhh dasar teu peka ! Yona tuh sebelumnya mana pernah bawa cowo ke kost'annya.." terang Nat .

"Terus , urusannya gimana ?"

"Ya kalo dari cara Yona bercerita soal A Rehan sih udah ketahuan , kalo dia ada rasa sama A Rehan " jelas Nat lagi .

Aku terperangah demi mendengar apa yang barusan Nat bilang .
"Ada rasa...Maksudnya ..Yang itu ?"
kata ku ragu .

"Lah iya , Suka , apalagi emang" ucap Nat.

"Bentar.. Ini terlalu mendadak buat gue , eh tapi elu juga kan cuma nebak nebak doang ."
Aku mengubah posisi duduk ku , kaki ku dilipat , bermaksud menyembunyikan penis tegangku , tapi percuma .

"Jangan remehin intuisi seorang wanita ya" ucap Nat wajahnya nampak percaya diri.

Intuisi ya , aku rasa memang kalo wanita sudah mengandalkan intuisinya mereka jarang salah . Apa kali ini hukum itu juga berlaku?
Tapi aku juga tidak dapat menemukan alasan kenapa Yona bisa memiliki perasaan terhadapku.
Dari awal pertemuan kami saja tidak ada indikasi kesana juga setelahnya dan setelahnya.
Kalau diruntut dari awal semua pertemuan kami Yona yang mengatur dan alasannya karena dia butuh seseorang untuk memenuhi kebutuhan seksualnya kan ? Dimana letak indikasi bahwa dia memiliki perasaan terhadapku?

"Heh , malaweung!" ujar Nat menyadarkanku .

"Iya sorry , kenapa jadi bahas Yona ya..haha" kataku tertawa garing .

"Hem , kalo Yona beneran suka sama Aa berarti aku ga punya kesempatan" ucap Nat , air mukanya kembali layu .

Pola ini , jangan bilang Nat juga ...

"Ahaha... Jangan bilang lu suka sama gue"
Ujarku sambil bercanda .

Nat menatap wajahku , pipinya memerah kemudian dia memalingkan wajahnya ke arah lain .

"Udah ngga usah dibahas.." katanya kemudian .

"Oke gue ngga akan bahas .. Tapi ini gimana ?" tanyaku sambil menunjuk penisku yang sama sekali belum turun sejak tadi .

"Tuh , kamar mandi "
ucap Nat ketus .

"Ada lo disini kok , masa gue main sendiri.." ujarku sambil menghampiri Nat .

"Jadi kesempatan ku cuman buat hal kaya gini ya ?" tanya Nat .

"Jangan terlalu banyak berpikir" ujarku , kini aku tengah merangkul pundaknya membuat duduk Nat bergeser menjadi duduk memunggungiku .

"Tapi ini terakhir ya..." ucap Nat .

"Kenapa ?" aku melepas ikatan tali yang terdapat di bagian depan baju Nat hingga terlepas .
Kemudian ku turunkan lengan bajunya melalui kedua sisi lengan Nat .

"Setelah ini aku ngga bisa lagi .."
ujar Nat , sambil melihat tubuh atasnya kini hanya terbalut bra warna pink saja .

"Gue yang mutusin itu nanti"

Aku mulai meraba payudara masif Natalia yang masih terbungkus bra , tapi sama sekali tak mengurangi minatku untuk tetap meremasnya .
Kusibakkan rambut panjang yang menghalangi lehernya kesamping , leher jenjang Nat nampak menggairahkan . Sejurus kemudian lehernya itu kuhujani dengan kecupan kecupan dari bibirku .
Natalia mendesah kecil , entah karena lehernya yang sensitif atau karena remasan pada payudaranya, bisa jadi karena keduanya .

"A...cium.." Nat menolehkan wajahnya ke arahku .

Mata Nat terpejam menanti ku menyambut bibirnya yang setengah terbuka .
Tentu saja aku menerima undangannya , kucium bibirnya yang merah merekah itu hingga dapat ku kecap rasa manis nya kemudian ku teruskan melumat bibirnya mengubahnya dari sebuah kecupan menjadi ciuman panas.

Di tengah gelora itu tangan Nat tak tinggal diam , dia menggenggam batang penisku kemudian mengocoknya naik dan turun .
Meski sedikit kaku karena belum terbiasa , tapi tak dapat kupungkiri aku merasakan juga nikmat dari kelembutan tangannya .
Natalia tersenyum bangga ketika aku tak dapat mengontrol desahan yang keluar dari mulutku akibat rangsangan yang diberikan Natalia.

"Enak yah..?" tanya Nat sambil menatap ku dengan wajah mesumnya .

"He'em , kalo pake mulut pasti lebih enak" kataku menantangnya .

"Mau coba ?" kata Nat seolah menerima tantanganku .

Aku berpindah duduk di tepian ranjang ,
Nat menghampiri dan setengah berjongkok di hadapan penisku . Tangannya kemudian mengurut batang penisku sebelum akhirnya dituntunnya kepala penisku masuk ke dalam mulutnya .
Ku rasakan basah dan hangat mulutnya menyelimuti kepala penisku hingga terasa begitu nikmat padahal Nat belum melakukan apa apa.
Nat mulai menjilati diameter kepala penisku , kemudian dia menghisapnya kuat kuat .
Aku memberinya dukungan dengan mengusap ngusap pundaknya untuk membuat dia rileks .
Perlahan Nat memajukan kepalanya , hingga penisku tenggelam dalam mulutnya . Hanya tersisa pangkal penisku saja sementara sebagian besar sudah dilumat oleh Natalia .
Aku memegang kepalanya dengan kedua tanganku menuntun Nat untuk melakukan gerakan mundur maju saat menghisa penisku .

"He'em kaya gitu...terusin Nat.." perintahku.

Nat berpegangan pada kedua pahaku . Kini dia aktif menggerakan kepalanya sendiri , terus menerus mengerjai batang penisku yang semakin gatal akibat hisapan mulutnya yang bertambah kuat setiap detiknya . Tak sampai disitu , Nat juga memijat biji pelirku , entah darimana dia mempelajarinya yang jelas rangsangannya itu membuat rasa gatal pada penisku memuncak .
Ku tarik kepala Nat agar membuat penisku tenggelam semakin dalam dan meledaklah hasrat itu , menyemburkan beberapa kali semprotan sperma di dalam mulut Natalia .

"Aaghhhh ... gomen Nat...gue keluarhhh"
Aku mengejan dan menahan kepala Nat saat spermaku terus menyemprot dengan derasnya .

Aku baru melepas peganganku saat kudengar Natalia terbatuk . Saat Nat melepas penisku dari mulutnya tak tampak sedikitpun cairan putih di mulutnya.

"Ditelen ?" tanyaku .

"Kaya ada pilihan lain ajah" ujar Nat kesal .

"Hehe maaf ... Habis isepan mulut lu enak Nat .." kataku memuji servis dari Natalia .

Natalia menyeka mulutnya saat aku menggiringnya untuk berbaring di atas kasur . Aku melepas celana jeans sekaligus celana dalam Nat kemudian membuangnya sembarangan di lantai kamar Nat . Ku buka lebar kedua paha Nat hingga memamerkan vagina nya yang berbulu tipis . Aku memposisikan tubuhku seperti tiarap di depan vagina Natalia .

"Sekarang giliran lo ya.." kataku sambil menyibak bibir vagina Nat .

Di atas , Nat hanya mengangguk pasrah menanti nanti apa yang akan ku perbuat selanjutnya .
Hidungku mencium aroma kuat yang berasal dari vagina Natalia , dan itu membuat ku tak sabar . Segera saja kujilat melintang dari sisi bawah hingga ke puncaknya yang menonjol seperti kacang.
Mendapat perlakuan seperti itu tubuh Nat menggelinjang , dari mulutnya keluar jeritan yang menggoda .
Ku teruskan jilatan ku menyapu daging dalam vagina Natalia yang berwarna kemerahan , rasanya agak asin , tapi aku suka , liurku bahkan beberapa kali menetes membuat vagina Nat basah bukan hanya karena pelumas alaminya saja .

"Nghhh...jorok aa... disitu kotor.." desah Nat disela sela jilatanku .

"Ngga , gue suka kok ..."

Lidah ku bergerak semakin cepat , selain menjilat permukaannya aku juga kadang mencelupkan lidahku ke dalam liang nikmat Nat yang sukses membuat tubuh Nat membusur .
Tak berhenti disitu , meski tubuh Nat terus bergerak tak karuan saat aku merangsangnya , aku malah semakin bernafsu menjilat jilat klitorisnya yang mengeras . Demi diperlakukan seperti itu nafas Nat mulai tersengal , aku menahan pinggangnya agar tak mengangkat terlalu tinggi saat ku terus menyentil nyentil klitorisnya dengan ujung lidah ku yang kasar , sampai akhirnya...

"Anhhhh keluar ...uhhhhh Aa.....mmhhhh"
Nat melolong panjang .
Dari vaginanya menyemprot cairan bening yang buru buru kutahan lajunya dengan mulutku .

"Sekarang kita imbang Nat , gue mau masukin kontol gue sekarang.."
Sambil berkata demikian aku mengarahkan penisku di depan vagina Nat.

"Tunggu..."
Nat mencegah aksiku , dia membalikkan badannya kemudian menunggingkan pantatnya di depan penisku .
"Aku mau dari belakang.."

"Ngga masalah.."
Aku menepuk nepuk pantat sekal Nat dengan batang penisku , Nat kemudian tertawa geli .

"Jangan nakal ah ...buru masukin"
Nat menggenggam batang penisku kemudian memposisikannya di depan lubang kenikmatan milik Nat.

Pantat indah Nat kujadikan tumpuan kedua tanganku kemudian kumajukan pinggulku agar penisku menembus masuk ke dalam vagina Natalia .
Nat mendesah saat penisku berhasil melakukan penetrasi tanpa kesulitan karena vaginanya yang becek .
Rasa nikmat langsung menjalar ketika penisku tenggelam dan dirangkul erat oleh dinding dinding vagina Nat , dinding vagina itu begitu hangat , basah , dan tentu saja sempit .

"Uhhh...Aa memek aku berasa penuh.."
rupanya Nat juga mengalami rasa nikmat yang sama .

Aku mulai mengayunkan pinggulku menggenjot vagina Nat dengan tempo lambat , kubiarkan vagina Nat meresapi bentuk dan panjang penisku agar terbiasa.
Desahan Nat mulai terdengar putus putus seirama dengan gerak masuk dan keluarnya batang penisku dari vaginanya .

"Nat.. Gue cepetin ngga apa apa kan?" ujarku .

Nat mengaitkan rambut samping ke telinganya , menengok ke arah ku lalu melemparkan senyum . Cantik .
Mendapat persetujuan Nat , aku mempersempit jarak selangkangan ku dengan pantatnya . Nat menjerit keenakan akibat semakin dalamnya penisku menembus liang surgawinya .
Suara kelepak bokong Nat yang tertabrak selangkangan ku akibat genjotan ku yang semakin cepat membuat nafsuku semakin bergairah . Penisku menggaruk liar isi dalam vagina Natali yang terus menjepit dengan erat .

Tak terasa keringat mulai mengucur dari masing masing kami , kurasakan vagina Nat mulai berkedut kedut tanda semakin dekat dirinya dengan orgasme keduanya.
Ku raih payudaranya dan ku remas kasar dari balik punggungnya , Natalia melenguh
Tubuh bawahnya bergetar hebat .

"Ku keluar A....hhhaahhhh....." erang Nat keenakan.

Vaginanya yang mencengkeram penisku berkedut kedut seperti memeras penisku .
Untung aku dapat menahan diri , jika tidak mungkin aku akan ikut menyusul orgasme yang dialami Natalia .

Tubuh Nat kini telungkup karena ambruk akibat tangannya yang tak kuat menahan deras orgasme keduanya .
Aku bertumpu pada kasur di kedua sisi tubuh Natalia . Penisku yang tertancap di dalam vaginanya mulai kugoyang perlahan.

"Lagi...?" ujar Nat lemas .

"Hmm.. Gue kan belom keluar . Bisa kan?"
ucapku tanpa menghentikan goyangan pinggulku .

Natalia tak menjawab , dia menarik bantal menjadikannya tumpuan dagunya sambil dirangkul . Pantatnya dengan sengaja ia tunggingkan ke atas , mempermudahkan ku mencangkul vaginanya .
Aku menciumi tengkuk Natalia membuatnya kegelian , tapi rangsangan itu membuat vaginanya terasa semakin menyempit.

Di tengah cengkraman vagina Nat aku terus mengayun pinggulku dengan semangat tinggi . Desahan Nat mulai terdengar lagi menandakan rasa nikmat juga mulai menjalar di titik titik sensitif tubuhnya . Pantat Nat mulai sedikit kemerahan akibat genjotanku yang kasar , aku meremasnya karena gemas .

"Nat... hari ini aman?" tanyaku .

"Iyah...keluarin di dalem ajah" jawab Nat.

Desakan pada penisku semakin mendekat akibat kata kata Nat . Bagai kesetanan aku terus memompa lubang nikmat Natalia hingga tubuhnya memantul mengikuti genjotanku .
Decit ranjang Natalia pun saling bersahutan dengan suara kelepak bokongnya .
Aku rasa aku sudah diujung tanduk, vagina natalia pun sudah mulai berkedut kedut lagi .
Ku cengkeram kasar kedua bongkahan bokong Natalia dan hujaman penisku semakin kulesakkan dalam dalam .

"Natalia......hnngghhhhhhhh"
Ku panggil namanya saat hujaman terakhir ku menjeblos vaginanya dalam dalam , sejurus kemudian penisku memuntahkan spermanya dengan semprotan semprotan yang sangat deras . Semprotan sperma ku itu langsung luber memenuhi seisi dinding vagina Natalia .

"Ehhh...aku juga...nnhhaaahh"
Di bawahku tubuh Natalia menggelepar.
Vaginanya yang berkedut kedut itu memeras penisku seakan ingin menyedot habis sperma yang kusemprotkan dalam vaginanya .

DS1THdyUQAIXBCA


Aku berbaring di sebelah Natalia , nafas kami sama sama berat , sama sama tak beraturan . Kami saling pandang dan setuju untuk tak berbicara terlebih dulu sampai keadaan menjadi tenang .
Aku mengelus rambut panjangnya yang menutupi sebagian punggungnya . Nat menatap mataku kemudian dia memejamkan kedua matanya . Aku mendekatkan wajahku , sangat dekat hingga bibir kami menempel,hanya menempel .

"Gue harus pulang Nat."
Kataku ketika ku lirik jam dinding di kamar Nat menunjuk angka sepuluh .

"Ngga nginep aja?" tawar Nat .

"Maunya gitu , tapi gue harus balikin mobil temen gue yang gue pinjem.." Jawabku menolak tawarannya .

Air muka Nat berubah murung , dia kemudian memalingkan mukanya .
"Yaudah " ujar Nat ketus .

Aku bergeser , turun dari ranjang dan memakai kembali pakaian ku yang tadi ku lepas . Setelahnya aku duduk di tepian ranjang , memandang Nat yang masih bermuka masam .

"Nanti juga gue bakal nemuin lo lagi kok"
Ujarku sambil mengelus kepala Nat.

"Ngga usah bilang gitu , aku gamau berharap" jawab Nat , dia genggam tanganku yang tengah mengelusnya .

"Gue kan belum mutusin apa apa soal Yona.."

"Jangan remehin intuisi wanita" ujar Nat singkat .

Aku menolaknya ketika dia menawarkan diri untuk mengantarku sampai ke gerbang , tak mungkin aku membiarkannya capek capek menaiki tangga hanya gara gara mengantar kepergianku .

Di jalan aku terus memikirkan obrolan ku dengan Natalia . Aku masih mencari indikasi indikasi mana yang menandakan Yona memiliki perasaan terhadapku .
Lalu aku teringat lagi ucapan Yona tadi pagi , tentang sesuatu yang mengganjal perasaannya , tapi itupun tak berhasil membuatku menemukan korelasinya .

Jalanan Jakarta sudah lumayan lengang , tapi tidak dengan isi kepalaku yang ruwet.
Semuanya tiba tiba menjadi rumit hanya karena sebuah perasaan . Aku menyerah , biarlah hari esok mungkin dengan cerahnya cahaya mentari aku akan menemukan jawabannya .
Yang jelas sekarang aku tak mungkin menemukan jawaban itu sendirian .
Jika mentari tak dapat menjawabnya aku akan bertanya pada bulan .

"Apa aku sudah menjadi seperti bulan kak?"

 
Setelah di suguhi ss macam masterpiece begini ilham turun ke gw. Tapi... gw jd ga tega sama Nat sekarang... overall ss nya :mantap:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd