lithiummay
Semprot Baru
- Daftar
- 25 Sep 2014
- Post
- 42
- Like diterima
- 16
Permisi suhu2 disini, saya ingin mencoba ikut meramaikan forum ini di cerbung ini,
Semoga suhu2 sekalian suka dengan cerbung dari saya, dan menerima kritik tentang bagaimana cara menulis cerita dengan benar.
thank you
PROLOG
Siang itu pada tahun 2008 sedang terjadi MOS di SMA Alodya Jakarta.
Seorang siswa terlambat 10 menit dari waktu yang di tentukan pihak sekolah. “wah ternyata sangat berbeda ya pas MOS di SMP dan SMA” kata Zachary.
Zachary Redith adalah seorang siswa baru di SMA Alodya, seorang anak laki-laki berparas tampan, ceria, super, trouble maker, dan talkactive
Zachary yang pagi itu dating terlambat tentu saja berada di posisi paling belakang barisan, saat sampai barisan paling belakang Zach terpukau oleh seorang siswi baru di SMA Alodya juga. Bagaikan magnet mata Zach sering terlihat curi-curi pandang ke arah cewe itu.
CHAPTER 1
“Selamat pagi dan selamat datang kepada anak-anak baru SMA Alodya, perkenalkan saya Maman Abdurahman kepala sekolah SMA Alodya Jakarta. Saya sangat senang bisa memberikan sambutan kepada kalian siswa dan siswi baru SMA Alodya” begitulah sambutan dari Bapak Maman Abdurahman kepada murid-murid baru SMA Alodya.
Kemudian setelah sambutan dari kepala sekolah, murid-murid langsung disambut dan di guide oleh para OSIS SMA Alodya. Zach kebetulan berdiri di barisan ke 7 dan ternyata kelas nya itu di bagi sesuai barisan, dan Zach pun resmi menjadi siswa SMA Alodya dan masuk di kelas X6.
Kelas X6 dipandu oleh OSIS yang bernama Vanya Viranda. Vanya adalah siswi kelas XI5, “teman-teman mari aku pandu untuk melihat-melihat fasilitas-fasilitas di SMA Alodya” cetus Vanya. Setelah melihat-lihat fasilitas-fasilitas yang ada di SMA Alodya, maka murid baru pun masuk ke kelas masing-masing.
Akhirnya sesi yang sangat membosankan bagi Zach sudah selesai, dan dia langsung mengambil inisiatif untuk duduk di paling belakang.
“Selamat pagi anak-anak, perkenalkan nama saya Ina Rahmawati wali kelas X6”
“Selamat pagi buuu” balas anak-anak murid kepada wali kelas nya yang baru itu. Tak lama setelah itu, terpilihlah ketua kelas untuk kelas X6, terpilihlah siswa yang bernama Robi Wibowo, dan perkenalan masing-masing murid pun dilakukan.
Pukul 11.00, para murid baru pun mulai melanjutkan agenda acara selanjutnya yaitu MOS. Kali ini semua murid dari 6 kelas pun di satukan di aula SMA Alodya.
Zach pun dalam hatinya sangat malas untuk ikut dalam acara-acara yang menurutnya tidak penting itu, tapi inilah the power of terpaksa dalam hati Zach. Di aula seperti biasa Zach kembali ber-inisiatif untuk duduk di barisan paling belakang, dalam hati Zach merasa lingkungan baru sekolah adalah tempat yang paling menyebalkan, dimana banyak orang sok asik, dan sok pintar berkumpul bersama-sama.
Akhirnya acara MOS yang dipimpin oleh Andri ketua OSIS SMA Alodya dimulai. Sambutan demi sambutan pun diberikan oleh sang ketua OSIS.
Tapi Zach mulai teringat sesuatu “wah, mana tadi ya itu cewe, harusnya kelas nya dibarisan sebelah gue”. Dan benar saja, perempuan itu memang berada di samping barisan kelas nya Zach, dia pun tak berhenti-berhenti nya mencuri perhatian kepada perempuan itu.
“YAA, SELANJUTNYA PERWAKILAN KETUA KELAS DARI X5 SILAHKAN MAJU” teriak ketua OSIS melalui toa yang di pegang nya. Zach pun kembali kaget karena perwakilan dari kelas tetangganya itu adalah orang yang membuat dia penasaran, dan para peserta MOS pun bersorak karena akhirnya ada perwakilan perempuan dari kelas X. “huh dasar alay, kampungan” kembali Zach bergumam.
“Wah cantik sekali ya kamu, silahkan perkenalan nama kamu siapa dan dari kelas berapa” cengir si ketua OSIS, “Haaaai, perkenalkan nama saya Inez Apriliana dari kelas X5” tegas Inez dan diiringi oleh sorakan para cowok-cowok di aula itu. “Oh, Namanya Inez Apriliana” kata Zach dalam hatinya.
Pukul 12.00 waktunya istirahat, Zach pun menuju kantin untuk istirahat dan makan. Zach lebih memilih menyendiri karena memang dia tidak begitu nyaman dengan keramaian.
“Bro, gabung ya? sendirian aja lo?” ucap seorang siswa kelas X
“Oh, iya sini aja.” sambut Zach.
“Kenalin gue Idam.” Idam menyodorkan tangan nya
“Zachary.” jawab Zach ketus sambil menyambut tangan nya
“Lo di kelas berapa Zach?” lanjut Idam
“Kelas X6 nih, lo?” jawab Zach sembari memaksa untuk senyum
“Oh, gue di kelas X5” jawab Idam singkat sambil melanjutkan makan
Seusai istirahat mereka pun kembali melanjutkan agenda acara hari pertama masuk sekolah itu. Kembali ke aula, MOS pun dilanjutkan dan setiap murid diberikan tugas selama 3 hari. Dan untuk hari esok tugasnya adalah membawa dan menebak benda-benda ataupun makanan yang di berikan oleh para OSIS.
Tak terasa sudah jam 4 sore, waktunya untuk pulang. “akhirnya selesai juga.” gumam Zach dengan sedikit semangat. Setelah murid-murid sudah diperbolehkan pulang, tapi murid-murid kelas X6 masih ribut mendiskusikan tentang tugas mereka untuk esok hari. Zach pun lebih memilih untuk langsung pulang dan sedikit berpamitan kepada teman kelasnya. Saat mau menuruni tangga… Damn! Zach berpapasan dengan Inez yang ingin langsung pulang juga. Tiba-tiba…
“Hai, lo anak baru juga ya?” tegur Inez sambil memberikan senyuman
“Eh… eh iya… lo juga kan?” jawab Zach yang sedikit kaget
“Iya, gue juga kok, lo di kelas berapa?” sambung Inez
“X6 gue, lo X5 kan?” jawab Zach singkat.
“Yaudah gue duluan yaaa… bye” tutup Inez sambil mendahului Zach
“Sialan! ga biasanya gue keringet dingin ngobrol sama cewe, bangsat bener” kata Zach dalam hati.
Zach melihat Inez dijemput oleh Ibunya dan kemudian masuk ke dalam mobil itu. Lalu Zach pun melanjutkan perjalanan pulang menggunakan bus kota. Sesampainya dirumah Zach langsung merebahkan badan nya di Kasur.
“Zach!... kalau pulang sekolah harusnya ganti baju dulu, cuci tangan cuci kaki.” bentak Ibunda Zach
“Iyaaa mah, bentar panas banget soalnya.” tolak Zach tetapi ia tetap beranjak dari tempat tidurnya dan menuruti apa perkataan Ibunya.
Ibunda Zach memang sangat tegas untuk soal kebersihan, kalau soal kebersihan maka Ibunda akan sangat marah jika Zach tidak menjaga kebersihan, baik kebersihan rumah, keberihan diri, dan sebagainya. Lalu Zach mengganti baju dan merokok diruang tamu.
Ibunda Zach juga adalah seorang wanita yang berfikiran Liberal jadi ia mengizinkan Zach untuk merokok didalam rumah, karena ia tau kalaupun dilarang, anaknya akan tetap merokok diluar sana… Fair enough.
“anjing, gue kan belom sempet kenalan, dia kan gatau nama gue, meski gue udah tau nama dia.” gerutu Zach.
Setelah gabut diruang tamu, Zach pun segera ke kamar dan mulai melanjutan kebiasaan nya bbm-an dan ngakalin cewe-cewe yang dari kemarin-kemarin sedang di dekati oleh Zach.
“Haaai, udah pulang lo han?” Zach mengirimkan chat
tak lama kemudian…
“Hallooo, udah nih gue cape banget hari pertama masuk, malah banyak banget yang godain, jadi beteeee hari ini gue.” balas Hana
“Hahaha pasti lo pake rok pendek terus ketat yaa, semua2 nya ketaaat kan.” lanjut Zach
“Yeee tai banget, abisnya gimana mau beli kan nanggung nanti mau ganti seragam baru juga” ketus Hana
“Main yuk Han, gue gabut nih dirumah haha.” ajak Zach
“Gue cape bgt oooy, lo kerumah gue aja deh sini gmn?” Hana memberikan opsi
“Ada siapa disana? sepi engga? hahaha.” ledek Zach
“Anjir pikiran lo… dasar brengsek.” bentak Hana
“Wakakaka otw yaa beb” balas Zach dan langsung siap-siap
Setelah siap,
“Maaaah, aku main dulu ya sebentar.” izin Zach kepada Ibunda nya
“Main terus! yaudah tapi jangan yang aneh-aneh main nya, jangan malem-malem juga, besok kan masuk sekolah” tegas Ibunda
“Oke, siap, mantap mah” Zach meledek Ibundanya
Pukul 17.30, Zach sampai di depan rumah Hana, dan tak lama kemudian Hana membukakan pintu untuknya, dan menyuruh Zach menunggu di ruang tamu. Hana adalah seorang perempuan dari keluarga kaya raya, rumahnya pun sering sepi karena orang tuanya sibuk untuk bekerja.
“Tai banget tau gak sih Zach, gue dikerjain banget tadi di hari pertama, malah kakak kelas gue genit banget… bangsat dah.” cerita Hana sambil membawakan minuman kepada Zach.
“Hahaha mampus, gue juga bete sih tadi, tapi ya oke lah… namanya juga anak baru.” jawab Zach sambil mengambil gelas dari tangan Hana dan membiarkan Hana duduk disebelahnya
Dan mereka pun mengobrol sambil merokok di ruang tamu rumah Hana. Tak lama setelah selesai merokok, Hana mulai mendekatkan dirinya kesamping bahu Zach. Hana adalah salah satu perempuan yang baper akibat kelakuan Zach. Dan Zach pun menyambut dengan merangkul bahu Hana. Selagi mereka berdialog tiba-tiba Hana mendekati muka Zach dan… Ya, mereka bericuman cukup lama.
“Han, gila lo masa disini sih.” Zach kaget setelah mereka berciuman
“Biarin, rumah gue lagi ga ada orang hehe.” jawab Hana sambil sedikit nyengir
“Tapi tetep aja ke kamar lo aja deh yuk, biar lebih enak hehehe.” ajak Zach kepada Hana
“Dasar, kalo begini lo tegas banget ga ada bercandanya sama sekali.” sindir Hana kepada Zach dan melanjutkan ke lantai atas menuju kamarnya.
Di kamar Hana mereka pun tiduran sambil pelukan diatas kasur empuk Hana, dan mereka berciuman kembali dan tak hanya ciuman saja, Zach mulai memainkan insting nya sebagai laki-laki dengan meraba-raba bagian tubuh Hana, Hana berdesis pelan sambil memejamkan matanya. Zach memang sudah cukup lihai, dia segera melepaskan tanktop Hana dari tubuh Hana. Kini Hana tinggal mengenakan bra berukuran 34B dan hotpants saja. Zach mulai menciumi tubuh Hana dengan sangat Gentle, seketika Hana mendesah merasakan enak nya dosa yang mereka lakukan secara sadar itu. Hana pun paham apa yang harus dia lakukan… Yaa, Hana juga mulai aktif memainkan peran nya, Hana pun mulai meraba sesuatu yang sudah sangat keras dari balik celana Zach.
“Zach, enak… ahh…” ucap Hana dilanjutkan desahan nya lagi
“Hmm, iya Han.” jawab Zach singkat
Zach mulai membuka pegait bra yang dipakai oleh Hana, Zach pun mulai melancarkan aksinya di daerah yang cukup pribadi milik Hana itu. Zach meraba area vital Hana dan merasakan sudah sangat basah di area itu. Tetapi Zach tidak mau melanjutkan nya karena ia tau kalau Hana masih perawan dan tidak mau ia rusak. Zach pun membuka celananya dan disambut oleh tangan Hana yang sudah paham harus diapakan setelah Zach membuka celananya.
“Hmm, terus Han” ucap Zach
“Zach… ML itu enak engga sih? kamu kan sudah pernah coba.” tiba-tiba Hana menanyakan itu dan merubah panggilan nya kepada Zach
“Kok lo tiba-tiba tanya itu?” jawab Zach heran
“Ya gapapa Zach, aku cuma nanya doang sih.” balas Hana dengan sedikit kecewa
“Gini Han, kamu kan masih Virgin, aku cuma gamau aja kamu rusak gara-gara aku.” tegas Zach secara juga merubah panggilan nya kepada Hana
“Hmm gitu ya Zach” jawab singkat Hana karena sadar memang Zach tidak mempunyai perasaan yang serius kepada dia, dan pasrah ketika Zach mulai mencium bibirnya kembali.
“Han, blow job-in aku dong” pinta Zach sesudah selesai mencium Hana.
Hana tidak menjawab dan langsung menuruti permintaan Zach
(Bersambung)
Segini dulu ya gan, update soon
Semoga suhu2 sekalian suka dengan cerbung dari saya, dan menerima kritik tentang bagaimana cara menulis cerita dengan benar.
thank you
THE ZACHARY
PROLOG
Siang itu pada tahun 2008 sedang terjadi MOS di SMA Alodya Jakarta.
Seorang siswa terlambat 10 menit dari waktu yang di tentukan pihak sekolah. “wah ternyata sangat berbeda ya pas MOS di SMP dan SMA” kata Zachary.
Zachary Redith adalah seorang siswa baru di SMA Alodya, seorang anak laki-laki berparas tampan, ceria, super, trouble maker, dan talkactive
Zachary yang pagi itu dating terlambat tentu saja berada di posisi paling belakang barisan, saat sampai barisan paling belakang Zach terpukau oleh seorang siswi baru di SMA Alodya juga. Bagaikan magnet mata Zach sering terlihat curi-curi pandang ke arah cewe itu.
CHAPTER 1
“Selamat pagi dan selamat datang kepada anak-anak baru SMA Alodya, perkenalkan saya Maman Abdurahman kepala sekolah SMA Alodya Jakarta. Saya sangat senang bisa memberikan sambutan kepada kalian siswa dan siswi baru SMA Alodya” begitulah sambutan dari Bapak Maman Abdurahman kepada murid-murid baru SMA Alodya.
Kemudian setelah sambutan dari kepala sekolah, murid-murid langsung disambut dan di guide oleh para OSIS SMA Alodya. Zach kebetulan berdiri di barisan ke 7 dan ternyata kelas nya itu di bagi sesuai barisan, dan Zach pun resmi menjadi siswa SMA Alodya dan masuk di kelas X6.
Kelas X6 dipandu oleh OSIS yang bernama Vanya Viranda. Vanya adalah siswi kelas XI5, “teman-teman mari aku pandu untuk melihat-melihat fasilitas-fasilitas di SMA Alodya” cetus Vanya. Setelah melihat-lihat fasilitas-fasilitas yang ada di SMA Alodya, maka murid baru pun masuk ke kelas masing-masing.
Akhirnya sesi yang sangat membosankan bagi Zach sudah selesai, dan dia langsung mengambil inisiatif untuk duduk di paling belakang.
“Selamat pagi anak-anak, perkenalkan nama saya Ina Rahmawati wali kelas X6”
“Selamat pagi buuu” balas anak-anak murid kepada wali kelas nya yang baru itu. Tak lama setelah itu, terpilihlah ketua kelas untuk kelas X6, terpilihlah siswa yang bernama Robi Wibowo, dan perkenalan masing-masing murid pun dilakukan.
Pukul 11.00, para murid baru pun mulai melanjutkan agenda acara selanjutnya yaitu MOS. Kali ini semua murid dari 6 kelas pun di satukan di aula SMA Alodya.
Zach pun dalam hatinya sangat malas untuk ikut dalam acara-acara yang menurutnya tidak penting itu, tapi inilah the power of terpaksa dalam hati Zach. Di aula seperti biasa Zach kembali ber-inisiatif untuk duduk di barisan paling belakang, dalam hati Zach merasa lingkungan baru sekolah adalah tempat yang paling menyebalkan, dimana banyak orang sok asik, dan sok pintar berkumpul bersama-sama.
Akhirnya acara MOS yang dipimpin oleh Andri ketua OSIS SMA Alodya dimulai. Sambutan demi sambutan pun diberikan oleh sang ketua OSIS.
Tapi Zach mulai teringat sesuatu “wah, mana tadi ya itu cewe, harusnya kelas nya dibarisan sebelah gue”. Dan benar saja, perempuan itu memang berada di samping barisan kelas nya Zach, dia pun tak berhenti-berhenti nya mencuri perhatian kepada perempuan itu.
“YAA, SELANJUTNYA PERWAKILAN KETUA KELAS DARI X5 SILAHKAN MAJU” teriak ketua OSIS melalui toa yang di pegang nya. Zach pun kembali kaget karena perwakilan dari kelas tetangganya itu adalah orang yang membuat dia penasaran, dan para peserta MOS pun bersorak karena akhirnya ada perwakilan perempuan dari kelas X. “huh dasar alay, kampungan” kembali Zach bergumam.
“Wah cantik sekali ya kamu, silahkan perkenalan nama kamu siapa dan dari kelas berapa” cengir si ketua OSIS, “Haaaai, perkenalkan nama saya Inez Apriliana dari kelas X5” tegas Inez dan diiringi oleh sorakan para cowok-cowok di aula itu. “Oh, Namanya Inez Apriliana” kata Zach dalam hatinya.
Pukul 12.00 waktunya istirahat, Zach pun menuju kantin untuk istirahat dan makan. Zach lebih memilih menyendiri karena memang dia tidak begitu nyaman dengan keramaian.
“Bro, gabung ya? sendirian aja lo?” ucap seorang siswa kelas X
“Oh, iya sini aja.” sambut Zach.
“Kenalin gue Idam.” Idam menyodorkan tangan nya
“Zachary.” jawab Zach ketus sambil menyambut tangan nya
“Lo di kelas berapa Zach?” lanjut Idam
“Kelas X6 nih, lo?” jawab Zach sembari memaksa untuk senyum
“Oh, gue di kelas X5” jawab Idam singkat sambil melanjutkan makan
Seusai istirahat mereka pun kembali melanjutkan agenda acara hari pertama masuk sekolah itu. Kembali ke aula, MOS pun dilanjutkan dan setiap murid diberikan tugas selama 3 hari. Dan untuk hari esok tugasnya adalah membawa dan menebak benda-benda ataupun makanan yang di berikan oleh para OSIS.
Tak terasa sudah jam 4 sore, waktunya untuk pulang. “akhirnya selesai juga.” gumam Zach dengan sedikit semangat. Setelah murid-murid sudah diperbolehkan pulang, tapi murid-murid kelas X6 masih ribut mendiskusikan tentang tugas mereka untuk esok hari. Zach pun lebih memilih untuk langsung pulang dan sedikit berpamitan kepada teman kelasnya. Saat mau menuruni tangga… Damn! Zach berpapasan dengan Inez yang ingin langsung pulang juga. Tiba-tiba…
“Hai, lo anak baru juga ya?” tegur Inez sambil memberikan senyuman
“Eh… eh iya… lo juga kan?” jawab Zach yang sedikit kaget
“Iya, gue juga kok, lo di kelas berapa?” sambung Inez
“X6 gue, lo X5 kan?” jawab Zach singkat.
“Yaudah gue duluan yaaa… bye” tutup Inez sambil mendahului Zach
“Sialan! ga biasanya gue keringet dingin ngobrol sama cewe, bangsat bener” kata Zach dalam hati.
Zach melihat Inez dijemput oleh Ibunya dan kemudian masuk ke dalam mobil itu. Lalu Zach pun melanjutkan perjalanan pulang menggunakan bus kota. Sesampainya dirumah Zach langsung merebahkan badan nya di Kasur.
“Zach!... kalau pulang sekolah harusnya ganti baju dulu, cuci tangan cuci kaki.” bentak Ibunda Zach
“Iyaaa mah, bentar panas banget soalnya.” tolak Zach tetapi ia tetap beranjak dari tempat tidurnya dan menuruti apa perkataan Ibunya.
Ibunda Zach memang sangat tegas untuk soal kebersihan, kalau soal kebersihan maka Ibunda akan sangat marah jika Zach tidak menjaga kebersihan, baik kebersihan rumah, keberihan diri, dan sebagainya. Lalu Zach mengganti baju dan merokok diruang tamu.
Ibunda Zach juga adalah seorang wanita yang berfikiran Liberal jadi ia mengizinkan Zach untuk merokok didalam rumah, karena ia tau kalaupun dilarang, anaknya akan tetap merokok diluar sana… Fair enough.
“anjing, gue kan belom sempet kenalan, dia kan gatau nama gue, meski gue udah tau nama dia.” gerutu Zach.
Setelah gabut diruang tamu, Zach pun segera ke kamar dan mulai melanjutan kebiasaan nya bbm-an dan ngakalin cewe-cewe yang dari kemarin-kemarin sedang di dekati oleh Zach.
“Haaai, udah pulang lo han?” Zach mengirimkan chat
tak lama kemudian…
“Hallooo, udah nih gue cape banget hari pertama masuk, malah banyak banget yang godain, jadi beteeee hari ini gue.” balas Hana
“Hahaha pasti lo pake rok pendek terus ketat yaa, semua2 nya ketaaat kan.” lanjut Zach
“Yeee tai banget, abisnya gimana mau beli kan nanggung nanti mau ganti seragam baru juga” ketus Hana
“Main yuk Han, gue gabut nih dirumah haha.” ajak Zach
“Gue cape bgt oooy, lo kerumah gue aja deh sini gmn?” Hana memberikan opsi
“Ada siapa disana? sepi engga? hahaha.” ledek Zach
“Anjir pikiran lo… dasar brengsek.” bentak Hana
“Wakakaka otw yaa beb” balas Zach dan langsung siap-siap
Setelah siap,
“Maaaah, aku main dulu ya sebentar.” izin Zach kepada Ibunda nya
“Main terus! yaudah tapi jangan yang aneh-aneh main nya, jangan malem-malem juga, besok kan masuk sekolah” tegas Ibunda
“Oke, siap, mantap mah” Zach meledek Ibundanya
Pukul 17.30, Zach sampai di depan rumah Hana, dan tak lama kemudian Hana membukakan pintu untuknya, dan menyuruh Zach menunggu di ruang tamu. Hana adalah seorang perempuan dari keluarga kaya raya, rumahnya pun sering sepi karena orang tuanya sibuk untuk bekerja.
“Tai banget tau gak sih Zach, gue dikerjain banget tadi di hari pertama, malah kakak kelas gue genit banget… bangsat dah.” cerita Hana sambil membawakan minuman kepada Zach.
“Hahaha mampus, gue juga bete sih tadi, tapi ya oke lah… namanya juga anak baru.” jawab Zach sambil mengambil gelas dari tangan Hana dan membiarkan Hana duduk disebelahnya
Dan mereka pun mengobrol sambil merokok di ruang tamu rumah Hana. Tak lama setelah selesai merokok, Hana mulai mendekatkan dirinya kesamping bahu Zach. Hana adalah salah satu perempuan yang baper akibat kelakuan Zach. Dan Zach pun menyambut dengan merangkul bahu Hana. Selagi mereka berdialog tiba-tiba Hana mendekati muka Zach dan… Ya, mereka bericuman cukup lama.
“Han, gila lo masa disini sih.” Zach kaget setelah mereka berciuman
“Biarin, rumah gue lagi ga ada orang hehe.” jawab Hana sambil sedikit nyengir
“Tapi tetep aja ke kamar lo aja deh yuk, biar lebih enak hehehe.” ajak Zach kepada Hana
“Dasar, kalo begini lo tegas banget ga ada bercandanya sama sekali.” sindir Hana kepada Zach dan melanjutkan ke lantai atas menuju kamarnya.
Di kamar Hana mereka pun tiduran sambil pelukan diatas kasur empuk Hana, dan mereka berciuman kembali dan tak hanya ciuman saja, Zach mulai memainkan insting nya sebagai laki-laki dengan meraba-raba bagian tubuh Hana, Hana berdesis pelan sambil memejamkan matanya. Zach memang sudah cukup lihai, dia segera melepaskan tanktop Hana dari tubuh Hana. Kini Hana tinggal mengenakan bra berukuran 34B dan hotpants saja. Zach mulai menciumi tubuh Hana dengan sangat Gentle, seketika Hana mendesah merasakan enak nya dosa yang mereka lakukan secara sadar itu. Hana pun paham apa yang harus dia lakukan… Yaa, Hana juga mulai aktif memainkan peran nya, Hana pun mulai meraba sesuatu yang sudah sangat keras dari balik celana Zach.
“Zach, enak… ahh…” ucap Hana dilanjutkan desahan nya lagi
“Hmm, iya Han.” jawab Zach singkat
Zach mulai membuka pegait bra yang dipakai oleh Hana, Zach pun mulai melancarkan aksinya di daerah yang cukup pribadi milik Hana itu. Zach meraba area vital Hana dan merasakan sudah sangat basah di area itu. Tetapi Zach tidak mau melanjutkan nya karena ia tau kalau Hana masih perawan dan tidak mau ia rusak. Zach pun membuka celananya dan disambut oleh tangan Hana yang sudah paham harus diapakan setelah Zach membuka celananya.
“Hmm, terus Han” ucap Zach
“Zach… ML itu enak engga sih? kamu kan sudah pernah coba.” tiba-tiba Hana menanyakan itu dan merubah panggilan nya kepada Zach
“Kok lo tiba-tiba tanya itu?” jawab Zach heran
“Ya gapapa Zach, aku cuma nanya doang sih.” balas Hana dengan sedikit kecewa
“Gini Han, kamu kan masih Virgin, aku cuma gamau aja kamu rusak gara-gara aku.” tegas Zach secara juga merubah panggilan nya kepada Hana
“Hmm gitu ya Zach” jawab singkat Hana karena sadar memang Zach tidak mempunyai perasaan yang serius kepada dia, dan pasrah ketika Zach mulai mencium bibirnya kembali.
“Han, blow job-in aku dong” pinta Zach sesudah selesai mencium Hana.
Hana tidak menjawab dan langsung menuruti permintaan Zach
(Bersambung)
Segini dulu ya gan, update soon
Terakhir diubah: