Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG THE ZACHARY

lithiummay

Semprot Baru
Daftar
25 Sep 2014
Post
41
Like diterima
16
Bimabet
Permisi suhu2 disini, saya ingin mencoba ikut meramaikan forum ini di cerbung ini,
Semoga suhu2 sekalian suka dengan cerbung dari saya, dan menerima kritik tentang bagaimana cara menulis cerita dengan benar.


thank you



THE ZACHARY

PROLOG

Siang itu pada tahun 2008 sedang terjadi MOS di SMA Alodya Jakarta.

Seorang siswa terlambat 10 menit dari waktu yang di tentukan pihak sekolah. “wah ternyata sangat berbeda ya pas MOS di SMP dan SMA” kata Zachary.

Zachary Redith adalah seorang siswa baru di SMA Alodya, seorang anak laki-laki berparas tampan, ceria, super, trouble maker, dan talkactive

Zachary yang pagi itu dating terlambat tentu saja berada di posisi paling belakang barisan, saat sampai barisan paling belakang Zach terpukau oleh seorang siswi baru di SMA Alodya juga. Bagaikan magnet mata Zach sering terlihat curi-curi pandang ke arah cewe itu.






CHAPTER 1

“Selamat pagi dan selamat datang kepada anak-anak baru SMA Alodya, perkenalkan saya Maman Abdurahman kepala sekolah SMA Alodya Jakarta. Saya sangat senang bisa memberikan sambutan kepada kalian siswa dan siswi baru SMA Alodya” begitulah sambutan dari Bapak Maman Abdurahman kepada murid-murid baru SMA Alodya.

Kemudian setelah sambutan dari kepala sekolah, murid-murid langsung disambut dan di guide oleh para OSIS SMA Alodya. Zach kebetulan berdiri di barisan ke 7 dan ternyata kelas nya itu di bagi sesuai barisan, dan Zach pun resmi menjadi siswa SMA Alodya dan masuk di kelas X6.

Kelas X6 dipandu oleh OSIS yang bernama Vanya Viranda. Vanya adalah siswi kelas XI5, “teman-teman mari aku pandu untuk melihat-melihat fasilitas-fasilitas di SMA Alodya” cetus Vanya. Setelah melihat-lihat fasilitas-fasilitas yang ada di SMA Alodya, maka murid baru pun masuk ke kelas masing-masing.

Akhirnya sesi yang sangat membosankan bagi Zach sudah selesai, dan dia langsung mengambil inisiatif untuk duduk di paling belakang.

“Selamat pagi anak-anak, perkenalkan nama saya Ina Rahmawati wali kelas X6”

“Selamat pagi buuu” balas anak-anak murid kepada wali kelas nya yang baru itu. Tak lama setelah itu, terpilihlah ketua kelas untuk kelas X6, terpilihlah siswa yang bernama Robi Wibowo, dan perkenalan masing-masing murid pun dilakukan.

Pukul 11.00, para murid baru pun mulai melanjutkan agenda acara selanjutnya yaitu MOS. Kali ini semua murid dari 6 kelas pun di satukan di aula SMA Alodya.

Zach pun dalam hatinya sangat malas untuk ikut dalam acara-acara yang menurutnya tidak penting itu, tapi inilah the power of terpaksa dalam hati Zach. Di aula seperti biasa Zach kembali ber-inisiatif untuk duduk di barisan paling belakang, dalam hati Zach merasa lingkungan baru sekolah adalah tempat yang paling menyebalkan, dimana banyak orang sok asik, dan sok pintar berkumpul bersama-sama.

Akhirnya acara MOS yang dipimpin oleh Andri ketua OSIS SMA Alodya dimulai. Sambutan demi sambutan pun diberikan oleh sang ketua OSIS.

Tapi Zach mulai teringat sesuatu “wah, mana tadi ya itu cewe, harusnya kelas nya dibarisan sebelah gue”. Dan benar saja, perempuan itu memang berada di samping barisan kelas nya Zach, dia pun tak berhenti-berhenti nya mencuri perhatian kepada perempuan itu.

“YAA, SELANJUTNYA PERWAKILAN KETUA KELAS DARI X5 SILAHKAN MAJU” teriak ketua OSIS melalui toa yang di pegang nya. Zach pun kembali kaget karena perwakilan dari kelas tetangganya itu adalah orang yang membuat dia penasaran, dan para peserta MOS pun bersorak karena akhirnya ada perwakilan perempuan dari kelas X. “huh dasar alay, kampungan” kembali Zach bergumam.

“Wah cantik sekali ya kamu, silahkan perkenalan nama kamu siapa dan dari kelas berapa” cengir si ketua OSIS, “Haaaai, perkenalkan nama saya Inez Apriliana dari kelas X5” tegas Inez dan diiringi oleh sorakan para cowok-cowok di aula itu. “Oh, Namanya Inez Apriliana” kata Zach dalam hatinya.

Pukul 12.00 waktunya istirahat, Zach pun menuju kantin untuk istirahat dan makan. Zach lebih memilih menyendiri karena memang dia tidak begitu nyaman dengan keramaian.

“Bro, gabung ya? sendirian aja lo?” ucap seorang siswa kelas X

“Oh, iya sini aja.” sambut Zach.

“Kenalin gue Idam.” Idam menyodorkan tangan nya

“Zachary.” jawab Zach ketus sambil menyambut tangan nya

“Lo di kelas berapa Zach?” lanjut Idam

“Kelas X6 nih, lo?” jawab Zach sembari memaksa untuk senyum

“Oh, gue di kelas X5” jawab Idam singkat sambil melanjutkan makan

Seusai istirahat mereka pun kembali melanjutkan agenda acara hari pertama masuk sekolah itu. Kembali ke aula, MOS pun dilanjutkan dan setiap murid diberikan tugas selama 3 hari. Dan untuk hari esok tugasnya adalah membawa dan menebak benda-benda ataupun makanan yang di berikan oleh para OSIS.

Tak terasa sudah jam 4 sore, waktunya untuk pulang. “akhirnya selesai juga.” gumam Zach dengan sedikit semangat. Setelah murid-murid sudah diperbolehkan pulang, tapi murid-murid kelas X6 masih ribut mendiskusikan tentang tugas mereka untuk esok hari. Zach pun lebih memilih untuk langsung pulang dan sedikit berpamitan kepada teman kelasnya. Saat mau menuruni tangga… Damn! Zach berpapasan dengan Inez yang ingin langsung pulang juga. Tiba-tiba…

“Hai, lo anak baru juga ya?” tegur Inez sambil memberikan senyuman

“Eh… eh iya… lo juga kan?” jawab Zach yang sedikit kaget

“Iya, gue juga kok, lo di kelas berapa?” sambung Inez

“X6 gue, lo X5 kan?” jawab Zach singkat.

“Yaudah gue duluan yaaa… bye” tutup Inez sambil mendahului Zach

“Sialan! ga biasanya gue keringet dingin ngobrol sama cewe, bangsat bener” kata Zach dalam hati.

Zach melihat Inez dijemput oleh Ibunya dan kemudian masuk ke dalam mobil itu. Lalu Zach pun melanjutkan perjalanan pulang menggunakan bus kota. Sesampainya dirumah Zach langsung merebahkan badan nya di Kasur.

“Zach!... kalau pulang sekolah harusnya ganti baju dulu, cuci tangan cuci kaki.” bentak Ibunda Zach

“Iyaaa mah, bentar panas banget soalnya.” tolak Zach tetapi ia tetap beranjak dari tempat tidurnya dan menuruti apa perkataan Ibunya.

Ibunda Zach memang sangat tegas untuk soal kebersihan, kalau soal kebersihan maka Ibunda akan sangat marah jika Zach tidak menjaga kebersihan, baik kebersihan rumah, keberihan diri, dan sebagainya. Lalu Zach mengganti baju dan merokok diruang tamu.

Ibunda Zach juga adalah seorang wanita yang berfikiran Liberal jadi ia mengizinkan Zach untuk merokok didalam rumah, karena ia tau kalaupun dilarang, anaknya akan tetap merokok diluar sana… Fair enough.

“anjing, gue kan belom sempet kenalan, dia kan gatau nama gue, meski gue udah tau nama dia.” gerutu Zach.

Setelah gabut diruang tamu, Zach pun segera ke kamar dan mulai melanjutan kebiasaan nya bbm-an dan ngakalin cewe-cewe yang dari kemarin-kemarin sedang di dekati oleh Zach.

“Haaai, udah pulang lo han?” Zach mengirimkan chat

tak lama kemudian…

“Hallooo, udah nih gue cape banget hari pertama masuk, malah banyak banget yang godain, jadi beteeee hari ini gue.” balas Hana

“Hahaha pasti lo pake rok pendek terus ketat yaa, semua2 nya ketaaat kan.” lanjut Zach

“Yeee tai banget, abisnya gimana mau beli kan nanggung nanti mau ganti seragam baru juga” ketus Hana

“Main yuk Han, gue gabut nih dirumah haha.” ajak Zach

“Gue cape bgt oooy, lo kerumah gue aja deh sini gmn?” Hana memberikan opsi

“Ada siapa disana? sepi engga? hahaha.” ledek Zach

“Anjir pikiran lo… dasar brengsek.” bentak Hana

“Wakakaka otw yaa beb” balas Zach dan langsung siap-siap

Setelah siap,

“Maaaah, aku main dulu ya sebentar.” izin Zach kepada Ibunda nya

“Main terus! yaudah tapi jangan yang aneh-aneh main nya, jangan malem-malem juga, besok kan masuk sekolah” tegas Ibunda

“Oke, siap, mantap mah” Zach meledek Ibundanya

Pukul 17.30, Zach sampai di depan rumah Hana, dan tak lama kemudian Hana membukakan pintu untuknya, dan menyuruh Zach menunggu di ruang tamu. Hana adalah seorang perempuan dari keluarga kaya raya, rumahnya pun sering sepi karena orang tuanya sibuk untuk bekerja.

“Tai banget tau gak sih Zach, gue dikerjain banget tadi di hari pertama, malah kakak kelas gue genit banget… bangsat dah.” cerita Hana sambil membawakan minuman kepada Zach.

“Hahaha mampus, gue juga bete sih tadi, tapi ya oke lah… namanya juga anak baru.” jawab Zach sambil mengambil gelas dari tangan Hana dan membiarkan Hana duduk disebelahnya

Dan mereka pun mengobrol sambil merokok di ruang tamu rumah Hana. Tak lama setelah selesai merokok, Hana mulai mendekatkan dirinya kesamping bahu Zach. Hana adalah salah satu perempuan yang baper akibat kelakuan Zach. Dan Zach pun menyambut dengan merangkul bahu Hana. Selagi mereka berdialog tiba-tiba Hana mendekati muka Zach dan… Ya, mereka bericuman cukup lama.

“Han, gila lo masa disini sih.” Zach kaget setelah mereka berciuman

“Biarin, rumah gue lagi ga ada orang hehe.” jawab Hana sambil sedikit nyengir

“Tapi tetep aja ke kamar lo aja deh yuk, biar lebih enak hehehe.” ajak Zach kepada Hana

“Dasar, kalo begini lo tegas banget ga ada bercandanya sama sekali.” sindir Hana kepada Zach dan melanjutkan ke lantai atas menuju kamarnya.

Di kamar Hana mereka pun tiduran sambil pelukan diatas kasur empuk Hana, dan mereka berciuman kembali dan tak hanya ciuman saja, Zach mulai memainkan insting nya sebagai laki-laki dengan meraba-raba bagian tubuh Hana, Hana berdesis pelan sambil memejamkan matanya. Zach memang sudah cukup lihai, dia segera melepaskan tanktop Hana dari tubuh Hana. Kini Hana tinggal mengenakan bra berukuran 34B dan hotpants saja. Zach mulai menciumi tubuh Hana dengan sangat Gentle, seketika Hana mendesah merasakan enak nya dosa yang mereka lakukan secara sadar itu. Hana pun paham apa yang harus dia lakukan… Yaa, Hana juga mulai aktif memainkan peran nya, Hana pun mulai meraba sesuatu yang sudah sangat keras dari balik celana Zach.

“Zach, enak… ahh…” ucap Hana dilanjutkan desahan nya lagi

“Hmm, iya Han.” jawab Zach singkat

Zach mulai membuka pegait bra yang dipakai oleh Hana, Zach pun mulai melancarkan aksinya di daerah yang cukup pribadi milik Hana itu. Zach meraba area vital Hana dan merasakan sudah sangat basah di area itu. Tetapi Zach tidak mau melanjutkan nya karena ia tau kalau Hana masih perawan dan tidak mau ia rusak. Zach pun membuka celananya dan disambut oleh tangan Hana yang sudah paham harus diapakan setelah Zach membuka celananya.

“Hmm, terus Han” ucap Zach

“Zach… ML itu enak engga sih? kamu kan sudah pernah coba.” tiba-tiba Hana menanyakan itu dan merubah panggilan nya kepada Zach

“Kok lo tiba-tiba tanya itu?” jawab Zach heran

“Ya gapapa Zach, aku cuma nanya doang sih.” balas Hana dengan sedikit kecewa

“Gini Han, kamu kan masih Virgin, aku cuma gamau aja kamu rusak gara-gara aku.” tegas Zach secara juga merubah panggilan nya kepada Hana

“Hmm gitu ya Zach” jawab singkat Hana karena sadar memang Zach tidak mempunyai perasaan yang serius kepada dia, dan pasrah ketika Zach mulai mencium bibirnya kembali.

“Han, blow job-in aku dong” pinta Zach sesudah selesai mencium Hana.

Hana tidak menjawab dan langsung menuruti permintaan Zach




(Bersambung)



Segini dulu ya gan, update soon
 
Terakhir diubah:
Mantab hu di tunggu kelanjutannya masa SMA emang mantab......
 
Zachary bakal jadi arjuna ireng nih
Seru nih jaman putih abu-abu.....
Udh kebayang nih alur nya.....
Lancrooot kan suhu.....
 
UPDATE!
Maaf suhu gue lagi dapet kerjaan keluar jadi baru bisa update hari ini
Mudah2an masih ada peminatnya
Langsung aja ya suhu suhu sekalian



Esok hari pukul 06.30, “ZACHHH! BANGUN SUDAH JAM 7 INI!!” suara yang sangat familiar di setiap pagi hari. Zach pun langsung bangun dan mandi karena dia tak mau kena omel oleh Ibundanya.

“Mah, Zach pergi dulu ya.” izin Zach kepada Ibundanya

“Iyaa, jangan melenceng dari tujuan ya” kata Ibunda Zach memberi peringatan

TENGGG! suara bel sekolah berbunyi tanda sudah jam masuk sekolah. Murid-murid baru pun langsung menuju langsung ke aula. “ASTAGA! gue lupa bawa apa yang harus dibawa hari ini” pekik Zach dalam hatinya. Terlihat murid-murid yang lain sangat antusias dan penasaran apakah barang-barang yang mereka bawa benar? para kakak-kakak OSIS pun mulai masuk ke aula memberikan pembukaan untuk hari ini dan langsung masuk kedalam pokok tugas yang mereka berikan kemarin.

“Lo gak bawa apa-apa?” ucap seorang murid laki-laki

“Gue kelupaan kemarin ketiduran sampe rumah nih” Zach memberikan alasan

“Wah gokil lo, nih gue bawa double sih barang-barangnya, lo pake aja dulu punya gue, daripada lo kena dipanggil ke depan, kan malu hahahaha” balas murid itu lagi

“Wah serius nih?, thanks ya. Gue Zachary, lo siapa?” Zach berbasa-basi mengulurkan tangan karena dia tidak enak karena sudah dibantu

“Gue Bagus, lah kemarin bukan nya udah kenalan? btw kita satu kelas loh.” jawab Bagus terkekeh

“Oh iyaa, gue lupaan soalnya orang nya.” jawab Zach memberikan alasan yang sangat basi

“YAA! satu per satu perwakilan ketua kelas dari setiap kelas harap mengumpulkan barang-barang yang kemarin kami tugaskan” teriak ketua OSIS menggunakan toa

Dan murid-murid pun memberikan semua barang-barang nya kepada masing-masing ketua kelas mereka…

“Oh iya, yang salah atau tidak bawa barang-barang nya kita hukum bernyanyi di depan yaa” ujar ketua OSIS dan dibalas gemuruh suara para peserta MOS

Barang-barang sudah di taruh ke depan dan di tandai dengan nama-nama pemilik nya…

“Yang pertama!... tanah abu-abu ibu… siapakah yang benar dan salah?” teriak ketua OSIS kembali

Setelah di periksa, ternyata para peserta tidak ada yang salah…

“Wah kalian hebat ya teman-teman, yang pertama ini ga ada yang salah, jawaban nya… coklat Silver Queen, jadi tanah itu coklat, abu-abu itu silver, ibu itu ratu yang berarti queen. TEPUK TANGAN!” imbuh sang ketua OSIS kepada peserta dan di iringi tepuk tangan para peserta

Dan dilanjutkan ke tugas yang kedua yaitu…

“Yang kedua… Pulpen biasa-biasa saja.

Kembali, para panitia OSIS yang mewakilkan dari masing-masing kelas memeriksa semua peserta…

“Yaa, jawaban nya adalah… Pulpen Standard… wah kali ini semua nya pada betul juga ya…” lanjut ketua OSIS memberikan pernyataan

“Yaudah kita langsung yang ketiga saja yaa… pasti kali ini ada yang salah… saya yakin.” kata ketua OSIS dengan PeDe

Dan yang ketiga adalah…

“Ayo pasti pada banyak yang salah, yang ketiga ini adalah “Padi Seksi” , jawaban nya adalah nasi dengan paha ayam atau dada ayam” sambung sang ketua OSIS

Panita kembali memeriksa kembali dan benar ada beberapa peserta yang salah menebak padi seksi itu, salah satunya Zach. Zach salah karena memang dia lupa untuk membawa, dan barang yg diberikan oleh Bagus adalah yang salah juga.

Akhirnya Zach dan beberapa peserta yang salah pun maju ke depan dan akan menerima hukuman. Ketua OSIS pun memberikan hukuman kepada peserta yang salah menebak. Hukuman nya adalah, mereka disuruh menyanyikan lagu apa saja.

Para peserta pun tertawa melihat teman-teman nya yang akan di hukum. Mereka akhirnya dihukum untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama, Zach pun ikut bernyanyi lagu Indonesia Raya.

Kring… kring… kring…

“Teman-teman sudah saat nya makan siang, dan nasi yang tadi kalian bawa, bisa dimakan sekarang juga bersama-sama” perintah ketua OSIS kepada para peserta

Para peserta pun makan siang bersama-sama di aula SMA Alodya tempat mereka semua melakukan MOS. Tapi tidak dengan Zach, Zach memilih untuk berupura-pura ingin solat dulu, padahal Zach ingin segera mencari angin bebas karena Zach sudah merasa tidak tahan dengan kegiatan-kegiatan semacam ini. Zach pun kembali izin untuk pura-pura ingin membeli sesuatu di warung yang ada diluar area sekolah. Ya namanya sekolah swasta, agaknya lebih bebas dari sekolah-sekolah pada umumnya.

“Bang, rokok sempurna dong sebatang aja” ucap Zach pada penjaga warung

Langsung Zach menyalakan rokok nya dengan korek api.

Saat Zach sedang asik merokok terdengar suara yang seperti menegur dia

“Eh… ngapain disini lo… hayooo” ya.. suara itu adalah suara Inez

“Eh Inez, i.. ya…” balas Zach kaget dan agak tergagap

“Emang aman ya ngerokok disini?” sambung Inez yang langsung duduk disebelah Zach

“Hmm, gue juga gatau deh.” jawab Zach

“Nama lo siapa sih, dari kemarin kita ketemu belom kenalan.” tanya Inez

“Oh iya ya. Gue Zachary…” jawab Zach singkat

“Gue Inez, oke deh Zach. Gue duluan ya, hati-hati loh ketauan hahaha.” cetus Inez sambil beranjak dari kursi dan melambaikan tangan ke Zach

“What was that?... anjir gue deg-degan banget barusan.” kata Zach dalam hati

Lagi-lagi Zach heran karena dia yang biasa nya gampang untuk dekat sama lawan jenisnya tetapi tidak berlaku kepada Inez.
Zach pun beranjak juga sambil membuang dan menginjak putung rokok yang sudah selesai dia hisap lalu langsung menuju kembali ke sekolah.

Kring… kring… kring… bunyi tanda kegiatan sekolah hari ini telah usai. Para siswa dan siswi SMA Alodya pun bersiap-siap untuk pulang.

Saat Zach sampai di depan gerbang, dia melihat Inez yang sedang menunggu Ibu nya untuk menjemputnya di sekolah.

“Tegor… engga… tegor… engga…” Zach bingung dalam hati

Akhirnya… Zach hanya melengos melewati Inez, dan dia pun merasa bodo amat-an dengan apa yang ia rasa.

Sampai dirumah Zach, ia pun sudah bersih-bersih agar tidak kena omel sama Ibunda nya lagi, dan langsung masuk ke kamar untuk melanjutkan kebiasaan nya chatting dengan cewek-cewek yang ada di friend list bbm nya.

“Gimana gimana” muncul notifikasi group chat di handphone Zach

“Mabuy yuk mabuy” tak lama ada yang membalas kembali

“Yuk lah mabuy, ke club aja yuk” Zach dengan semangat membalas pesan di group chat itu

“Yuk ngumpul jam 9 ya di tempat gue aja kayak biasa” balas teman Zach di group chat

Lalu Zach pun bergegas mandi dan berpakaian rapih.

“Mah, aku pergi main ya.” izin Zach kepada ibunda nya

“Main terus, sekali-kali weekend dirumah bisa engga sih.” jawab sang ibunda tanpa memberikan jawaban boleh atau tidak boleh

“Kan lagi libur mah… hehehe.” jawab Zach

“Yaudah, kamu pulang jam berapa nanti? bawa kunci aja tapi jangan sampe hilang.” jawab ibunda yang akhirnya memberikan izin

“Ya kalau engga malem, palingan pagi mah.” jawab Zach kembali yang padahal maksudnya adalah pulang besok pagi

“Yaudah hati-hati jangan macem-macem.” ketus ibunda memberikan peringatan

“Oke mah, siap!” jawab Zach yang langsung melengos pergi

Sesampainya dirumah Randi, Zach langsung duduk diruang tamu dan merokok.

“Kemana nih ya, enaknya” Zach bertanya

“Kita udah janjian sama anak-anak di club biasa” Randi menjawab

“Yuk lah gas.” Zach langsung berdiri dan menuju ke club

Sesampai di club mereka langsung menuju table yang sudah di pesan sama teman-teman Zach. Zach pun langsung meminum alkohol yang sudah siap disuguhkan karena dia sampai paling akhir bersama Randi.

Alunan musik trance yang sangat khas pada zaman nya itu membuat Zach bersemangat berjoget ria di dance floor, dan tak lama kemudian disusul oleh Vany salah satu sahabat Zach yang tadi berada di group chat nya tadi.

“Tumben ke dance floor, ada yang diincer ya.” Vani berbisik di dekat telinga Zach

“HAAA??” balas Zach yang tidak begitu jelas mendengar perkataan Vany, dan diikuti dengan suara teriak Vany di telinga Zach dengan pertanyaan yang sama

“Oalaah, engga kok lagi asik aja gue moodnya.” Jawab Zach yang sudah tau apa pertanyaan Vany

Mereka berdua asik berjoget ria sembari bercanda-canda seperti biasa. Zach dan Vany adalah sahabat yang sangat dekat, mungkin lebih dekat dengan teman-teman Zach lainnya yang sedang berada di table. Vany pun iseng mencekoki Zach dengan botol alkohol yang di pegang dia selama di dance floor. Tak sadar mereka berdua berjoget dengan lebih intin dengan Zach memeluk Vany dari belakang.

“Anjing lo, kesempatan banget.” Ucap Vany yang agak kaget karena dipeluk Zach dari belakang

“Wah anjing sorry, kebawa suasana Van hehehe.” Lugas Zach sembari merespon ucapan Vany

“Hahaha, tangan lo jangan iseng tapi ya, jangan naik-naik ke tete gue.” Balas Vany yang agak nyaman dengan perlakuan Zach

Zach pun meng-iyakan perkataan Vany, Zach memang sangat gentle saat itu hanya mengelus-elus perut ratanya Vany, Vany pun tak sadar memiringkan kepalanya seakan ingin Zach segera menciumi sisi samping lehernya. Ternyata Zach juga terbawa suasana dan seakan merespon kode dari Vany, Zach pun menciumi leher Vany dengan sangat gentle, tak sadar Vany berdesis pelan sambil tetap mengikuti alunan musik trance di club itu. Zach pun sedikit nakal dengan sengaja menyentuh payudara milik Vany itu.

“Aah anjir lo Zach, titit lo berasa banget di pantat gue tau.” kata Vany

“Hmm, sorry Van kebawa suasana banget, ya iyalah masa iya gue ga horny sih di posisi kaya gini hahaha.” Zach pun menjawab perkataan Vany dan segera melepas pelukan nya

Vany pun kaget ternyata Zach agak tidak enak dengan perkataan nya yang sebenarnya hanya kaget dan sedikit bercanda. Vany kembali meminum kembali alkohol di tangan nya, tak lupa dia mencekoki lagi ke mulut Zach. Vany yang sebenarnya “kentang” agak kecewa karena Zach yang melepaskan pelukan nya tadi. Secara tiba-tiba Vany yang sudah mabuk itu kemudian mencium bibir Zach, Zach pun sangat kaget tetapi Zach pun sudah terbawa suasana dan segera memejamkan matanya saat mereka berciuman.

“mmmh fuck.” Desis Vany sekejap dan langsung kembali berciuman dengan Zach

Sambil berpelukan tangan Zach pun meremas-remas bokong indah Vany dan lama-lama Zach juga semakin berani kali ini, tangan Zach menuju payudara Vany lalu meremasnya.

“Fuck, gue sange banget Zach, pengen ngentot banget anjing.” Ucap Vany dengan wajah yang sayu

“Buset, gila bgt kata-kata lo Van hahaha. Cowo lo emang kemana? Kasian cewe nya lg sange banget nih hahaha” Goda Zach kepada Vany

“Gatau Zach anjing banget ga bisa dihubungi hmm… Ngentot yuk Zach…” Jawab Vany kepada Zach

“Buset, ya ayok dong Van hehe. Tapi gue ga ada lapak cuy.” Balas Zach sambil cengar cengir

“Dirumah gue! tenang aja bebas kok.” Jawab Vany dengan semangat

Akhirnya mereka kembali ke table dan tak lama waktu sudah hampir pukul 04.00 pagi yang artinya club sudah mau tutup.

“Gue misah ya Ran, gue mau nyetirin si Vany, kasian dia ga bisa nyetir katanya.” Pamit Zach kepada teman-teman nya di aera parkiran mobil

“Wah si bangsat bisa aja lo bedua, pada pengen enak enak ya hahaha.” Ledek Randi kepada Zach dan Vany

“Kaga tai, emang sekalian aja, nanti paling gue naek ojek abis selesai anter Vany dengan selamat.” Zach memberikan alasan kepada Randi dan teman-teman nya

Mereka pun berpisah di parkiran. Zach langsung sedikit membopong tubuh Vany sampai ke mobil, dan Zach langsung menancap gas mobil Vany menuju rumah Vany.

Sampai dirumah Vany yang memang lumayan besar, Vany memang berasal dari keluarga yang kaya raya. Zach turun dari mobil untuk membuka pagar rumah Vany. Zach langsung memarkirkan mobil nya di dalam garasi rumah Vany.

Sambil membopong tubuh Vany, Vany memberi arahan untuk kedalam rumahnya.

“Zach ayo keatas, kamar gue diatas.” Vany memberi arahan untuk membopong dia ke kamarnya

Sampai di dalam kamar Vany langsung mencium bibir Zach dan mendorong tubuh Zach menuju ke kasurnya, bibir mereka berpagut sangat panas, mereka juga lupa kalau status mereka hanya sahabat dekat.

Zach yang sudah sangat bernafsu, langsung menindih Vany, Zach mulai menciumi leher Vany, lalu kembali lagi menciumi bibir Vany.

“Van, gue juga udah sange banget, muka lo parah banget bikin gue makin sange.” Bisik Zach sesudah melihat muka Vany yang sangat pasrah

“Mmmh Zach, enak banget.” Vany pasrah sambil memejamkan mata karena aksi Zach merangsang leher dah telinga nya

Zach sudah tidak sabar untuk menelanjangi Vany, dia menarik tanktop Vany keatas sehingga payudura Vany yang memang tidak terlalu besar namun bentuknya bulat itu terlihat jelas di hadapan Zach.

“Aaaah Zach, iya bener disitu enak banget fuck.” Racau Vany yang saat itu menikmati permainan mulut dan lidah Zach di puting payudaranya

Zach sangat bernafsu menjilati dan menggigit pelan puting kecil payudara Vany yang berwarna coklat terang dan sedikit merah. Zach semakin semangat karena respon dari Vany, kini tangan Zach mulai meraba vagina Vany dari balik celana dalam nya.

Vany hanya bisa mendesah nikmat setelah mendapat perlakuan Zach sedari tadi.

Insting Zach mengatakan bahwa saat ini harus membuat Vany orgasme duu sebelum penetrasi meski penis Zach sudah tidak tahan untuk dipuaskan, kali ini Zach mulai menjilati tubuh Vany yang berkulit putih bersih itu menuju perut dan kemudian Zach melepaskan celana dalam Vany.

Setelah itu didepan hadapan Zach terpampang vagina yang sangat bersih dengan bulu kemaluan yang sedikit dan tipis itu, Zach bengong sebentar mengagumi dan bersyukur bisa melihat vagina sahabat nya sendiri.

Zach langsung mengelus vagina Vany, terlihat vagina Vany yang terlihat sudah sedikit basah, Zach membuka perlahan gundukan daging itu dengan jarinya dan mulai menjilati dengan sangat bernafsu pada vagina Vany.

“FUCKKKK ZACH, THAT’S GOOD, THAT’S SO FUCKING GOOD.” Teriak Vany karena aksi Zach pada vagina nya.

Zach sedikit takut karena takut suara Vany membangunkan orang rumahnya yang berada di lantai bawah, tapi persetan kata Zach, dia sudah terlanjur sangat bernafsu untuk menikmati tubuh sahabat nya itu.

Permainan Zach pada vagina Vany semakin gencar… dan tak lama kemudian…

“ZACH, IM CUUUUUUM. DAMN YOU!” Teriak Vany lagi yang kali ini dibarengi dengan tubuhnya yang bergetar karena orgasme nya sendiri.

Zach memberikan waktu untuk Vany beristirahat sebentar, tak lama kemudian Zach langsung mencium bibir Vany kembali, kali ini Zach merasa sudah tiba giliran nya. Sambil berciuman Zach mengarahkan tangan Vany ke arah penis nya, dan Vany paham harus apa, Vany meremas penis Zach dari luar celana panjangnya, Zach pun melepaskan celana panjangnya lalu melepaskan celana dalam nya juga.

Vany agak kaget karena ukuruan penis Zach yang lebih besar dari punya pacarnya, Vany langsung menggenggam penis Zach dan memaju mundurkan genggaman nya.

“Aah Van, isep dong Van hmm.” Pinta Zach kepada Vany

Sebenarnya Vany agak ragu karena dia jarang melakukan blow job karena pacarnya yang jarang melakukan foreplay dan terlalu buru-buru untuk penetrasi di vaginanya.

Tapi Vany akhirnya tetap menghisap penis Zach dimulutnya, dia memaju mundurkan mulutnya pada penis Zach.

“Van enak banget aah.” Desah Zach

Beberapa lama kemudian Vany merasa bahwa vagina nya ingin segera dimasuki oleh penis itu

“Zach, masukin dong hmm gue udah sange banget.” Bisik Vany pada Zach dan dilanjutkan dengan ciuman di bibir Zach

Zach langsung merebahkan tubuh Vany diatas kasur dan bersiap memposisikan penisnya di depan lubang vagina Vany.

“Gue masukin ya Van.” Kata Zach tanpa mendengar jawaban dari Vany

Blessh, penis Zach mulai memasuki vagina Vany, tidak terlalu susah bagi Zach karena vagina Vany sudah basah. Zach memompa vagina Vany menggunakan penisnya dengan tempo yang tidak terlalu cepat tapi stabil kececpatan nya.

“Fuck Van, memek lo sempit banget sumpah.” Racau Zach saat memompa vagina Vany

“Aah shit, terus Zach enak banget bangsat memek gue.” Balas Vany dengan liar

“Van, gantian dong lo diatas.” Zach meminta Vany melakukan “Woman on Top”

Zach melepaskan penisnya dari vagina Vany lalu Vany langsung menaiki tubuh Zach dan langsung memposisikan penis Zach di vaginanya.

“Zacccch, aaah, mmmh.” Desah Vany sesaat penis Zach masuk ke lubang vagina nya

Kali ini Vany yang pegang kendali, dia mulai menggoyakan pinggulnya diatas penis Zach dan diimbangi dengan menaik turunkan pantatnya diatas penis Zach juga. Zach hanya bisa mendesah pelan dan menikmati pemandangan tubuh telanjang Vany atas perlakuan Vany diatas penisnya itu.

Zach yang melihat Vany agak capek saat Woman on Top, Zach membalikan tubuh putih Vany dan mengisyaratkan untuk segera sedikit menungging. Zach langsung memasukan penisnya dari belakang dan mereka kini melakukan “Doggy style”

“AAAH ZACH, GUE KELUAR LAGI ANJIR… Aaaah!” Teriak Vany saat orgasme kedua ini melandanya

Zach tidak menghiraukan teriakan Vany kali ini dan enggan pula memberikan Vany istriahat

“Zaaach, bentar zach… aaah… istirahat duluuuu zaaaach!” Pinta Vany karena dia tidak kuat menahan ngilu pada vagina nya akibat orgasme kedua nya itu

Tak lama kemudian, Zach merasa dia akan segera orgasme juga. Zach langsung mencabut penisnya dan mengeluarkan sperma nya diatas punggung Vany.

“Aaaaaaah! fuck, fuuuuuck!” Racau Zach pada saat mengeluarkan sperma nya diatas punggung Vany

Vany langsung mengambil tissue dan membersihkan sperma dipunggung nya dan Zach merebahkan tubuhnya kekasur.

“Van, sorry and thanks either ya.” Ucap Zach kepada Vany

“Pake sorry segala lo anjir, btw emang lo the real penjahat kelamin hahaha.” Canda Vany

“Tai lo, yang ngajak duluan kan elo nyet.” Ledek Zach

“Hahaha, sapa suruh bikin gue sange… yaudah ga usah di bahas lah.” Ketus Vany



“Eh si anjing cepet banget tidurnya, dasar PK PK.” Gerutu Vany dan langsung menyusul Zach untuk tidur


(To be continue)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd