Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Staff Estewe

Makasih atas apdetnya suhu..
Nubie ijin gelar tiker disini..
 
waduh asik banget bisa ngerasain kakak adek nih
terima kasih buat updatenya ....
ditunggu update page 12
 
Terakhir diubah:
awal baca sudah menggairahkan, ijin baca cerita selanjutnya hu
 
Jujur ni cerita bagus..cuma karena tanpa spasi jadi bikin sakit mata dan males baca
 
Bimabet
Sambungan Chapter 6

Bagian ini bercerita dari sisi Nina

Sayang sekali pak Robby harus pulang lebih awal padahal aku masih ingin bercinta dengan dua pria sekaligus. Sensasi threesome memang luar biasa, apalagi waktu double penetration. Aku gak tau lagi bagaimana melukiskannya. Awalnya terasa perih di dubur tapi setelah itu perih hilang diganti dengan rasa ngilu yang sensasional banget. Dua penis menghimpit erat dinding G-spot membuatku orgasmeku berulang-ulang. Tapi aku juga tidak kecewa-kecewa amat ditinggal pak Robby karena aku bisa leluasa memuaskan diri dengan mas Ical yang punya stamina hebat. Aku paling suka ketika Ical memacu penis besarnya dengan cepat dan lama didalam vaginaku. Ngilunya intens sekali, sampai bisa orgasme berkali-kali. Setelah pak Robby meninggalkan kamar hotel, aku dan Ical memutuskan untuk membersihkan diri. Memek, dubur dan seluruh selangkanganku terasa lengket karena air mani yang mulai mengering. Air hangat terasa begitu menyegarkan membuat moodku bersemangat lagi untuk ronde-ronde selanjutnya hihi…

Sekembali ke ranjang kami kembali berpelukan dalam selimut. Pahaku menyilang menindih penisnya dan aku mengelus-elus putingnya. Aku dapat merasakan penisnya mulai mengeras. Tangannya meraih belahan pantatku, menelusurinya lalu mengusapkan jarinya ke belahan vaginaku. Aku dapat merasakan rangsangan ketika jarinya menyentuh bibir memekku yang masih terasa ngilu dan bengkak akibat dipakai oleh 2 pria di ronde percintaan sebelumnya. Jari Ical yang panjang mulai menyusup kedalam belahan vagina yang mulai basah. Aku memang mudah basah kalau terangsang. Jarinya lalu memijit klitorisku oooohhhh terasa ngilu enak yang menyenangkan. Aku lalu menciumi dan menjilati pentilnya, bergantian kiri dan kanan. Aku sengaja menggigit perlahan sambil memilin pentilnya dengan lidahku. Dia bergumam dan menggeliat. Penisnya semakin keras. Oooh penismu Ical membuatku selalu terangsang. Keras, panjang, tebal dan yang terpenting tahan lama. Aku terus menjilati sekujur tubuh bagian atasnya. Dari dada pindah ke leher lalu ke dada lagi. Tangan Ical merambah tetekku, memilin putingku yang sudah mengeras. Sentuhan itu terasa mengirimkan getaran-getaran geli membuatku tak sabar untuk pindah ke penisnya.

Tanganku meraih batang kontolnya yang berukuran sebesar botol kemasan teh pucuk ukuran 350ml. Lingkar kontolnya sungguh tebal dan tanganku hanya bisa pas-pasan menggenggamnya. Aku memasukkan palkon kedalam mulutku dan menyedotnya. Aku sengaja menekan lidahku erat di sekujur palkonnya yang sudah berwarna merah gelap karena masih bengkak akibat ngewe di ronde pertama. Aku tau palkonnya masih sensitif akibat sesi percintaan itu dan membuatnya kelojotan karena rasa ngilu hebat. Tubuhnya mengejang setiap lidahku menjilat erat palkonnya. Ooooh Nina… Oooohh Nina… Aku semakin bernafsu karena dapat membuatnya menggeliat bergairah hingga perutnya terangkat. Mukanya meringis. Aku kemudian menjilat sekujur kantong testisnya hingga ke belahan pantat dan sunholenya. Kedua tanganku menahan kedua pahanya hingga kakinya terbuka dan pantatnya terangkat agar leluasa menjilati lubang mataharinya. Setelah itu aku pindah lagi untuk menyedot testisnya. Aku sengaja mengatup mulutku dan menyedot perlahan biji pelernya. Biji pelernya yang bulat lonjong terasa masuk kedalam mulutku. Aaaarrhhh… Ical mengerang panjang. Puas rasanya mampu membuat lawan mainku diterjang oleh tsunami kenikmatan yang dibarengi ngilu tak berkesudahan. Aku memang telaten dan tidak terburu-buru setiap kali melakukan oral seks.

Ical inisiatif merubah posisi untuk memberiku oral seks. Kedua tangannya menahan pahaku hingga daerah pelvisku tersaji lebar memudahkan Ical menjilati sekujur area itu. Kumis dan janggut tipisnya terasa menggaruk sekujur kulitku berpadu dengan tarian lidahnya yang lincah menelusuri bibir memekku. Rasa gatal dan geli berkecamuk menjadi satu. Dia memadukan sedotan di labia hingga klitorisku. Bolak-balik. Ooooh aku mulai merasakan ngilu kembali mengoyak sekujur syaraf daerah sensitif yang belum pulih benar dari orgasme sebelumnya. Lidahnya dengan lihai menggelitik klitorisku, apalagi kuluman dan sedotannya. Sluurp.. sluurp… Pinggulku ikut bergoyang mengimbangi permainan mulut dan lidahnya. Dia dengan lahap terus mengulum klitorisku sampai aku terhenyak dan menggigit lengan sendiri saking tidak tahan dengan serangan ngilu geli. Aku menjepit kepalanya erat-erat dengan kedua pahaku. Hormon dan darahku berdesir semakin cepat. Seluruh otot tubuh terutama badan bagian bawah semakin menegang. Tanganku menjambak rambutnya tapi Ical terus mengemuti itilku hingga tak tertahankan lagi aku merasakan aku meledak dalam klimaks hebat. Sooor… aku dapat merasakan cairan membasahi lorong memekku dan juga meluber dari lobang uretra. Aaarhhhhh…. Aku dapat… Aaahhhhh… aku dapat…. Dia tidak memperlambat sedikitpun jilatan maupun kemutannya malah lidahnya menekan erat ke itilku. Orgasme terasa hingga mentok ke ubun-ubun. Aku tak tahan lagi dan menggeliat hebat mencoba beranjak dari mulutnya yang ganas memagut klitorisku. Ical menyeringai puas berhasil menghantarku mencapai klimaks.

Kami pindah ke posisi 69. Aku berada di atas langsung meraih kontolnya dan mulai mencumbuinya dengan gemas. Aku menyedotnya dengan erat disertai dengan kocokan. Tetekku bergelantungan dan aku dapat merasakan puting bergesekan dengan kulit perutnya. Dibawahku Ical sibuk dengan memekku. Seluruh bagian vagina dan klitoris tak luput dari jilatan dan sedotannya. Aku suka dengan sensasi ngilu geli yang terus menyerangku. Jari Ical ikut menstimulasi daerah anus, diawali dengan sentuhan-sentuhan lembut dan berlanjut dengan memasukkan jarinya kedalam lubang dubur lalu menguleknya perlahan. Sisa-sisa air mani dan lubrikan membantu proses jarinya masuk dengan mudah dan menari-nari dalam duburku.

Dia mendorong tubuhku hingga berbaring lalu beranjak ke atasku dan memelukku. Penisnya mencari sasaran belahan vagina dan menerobosnya masuk dengan cukup mudah. Dengan satu tekanan penjang penisnya melesak hingga tertelan semua. Gerusan urat kerasnya langsung menghantarkan jutaan rangsangan geli ngilu apalagi aku baru saya orgasme. Tubuhnya yang atletis menindihku dan pantatnya yang bulat padat terlihat naik turun menggenjotku. Aku melingkarkan kaki ke pinggulnya dan memeluknya erat. Kami bergulat dalam permainan yang semakin panas. Dia menciumi kuping dan leherku dengan gemas. Ritme menggenjotnya semakin cepat. Aku paling suka dengan gaya bercinta Ical yang suka menggenjot vagina dengan kecepatan tinggi serta lama. Aku sudah merasakan bagaimana dia membuatku mendapatkan multiple orgasme dengan tempo permainan seperti itu.. Sleb.. sleb… sleb… Kedua tanganku mencengkram seprei dengan erat. Aku meringis dengan raut tegang. Mataku terbelalak. Mulutku setengah menutup dan tak hentinya merintih aaaahhhh… Ical.. aaaahhh… enak.. iya enak…. Ranjang terasa berguncang hingga per spring-bed berbunyi krek krek krek setiap Ical menghujamkan penis kedalam memekku dengan keras. Labiaku terasa semakin bengkak karena terus beradu dengan selangkangannya.

Ical menarik pinggulku hingga bagian bawah tubuhku terangkat. Aku menahan dengan kedua kaki hingga posisiku mirip sedang kayang. Dia lalu menggejotku lagi. Kepala penisnya terasa menekan di seluruh area G-spot yang perlahan membangun rasa nikmat yang tak terlukiskan. Lubang vaginaku terasa semakin licin karena terangsang. Ceplok.. ceplok.. ceplok… Sambil mengentotku Ical terus memandangku seakan memperhatikan setiap ekspresi wajahku yang menikmati setiap momen gerusan penisnya.

Ical menarik bantal dan menyusupkan kebawah pantatku hingga memekku tertopang tinggi. Dia mengangkat kedua kakiku tinggi dan menahan dibahunya yang bidang. Dia kembali menggenjotku tanpa ampun. Ical menikmati dengan sangat penisnya yang terasa sudah berdenyut-denyut. Darah yang sudah mengisi penuh rongga pembuluh penis terus terpompa akibat kontraksi urat penis. Matanya terpicing. Dia tak berhenti mengerang oooohhh…. oooohhh… Dia menancapkan kontolnya hingga mentok lalu melakukan gerakan berputar mengulik memekku. Aku mulai merasakan intensitas kenikmatan yang semakin tak tertahankan. Aku menstimulasi klitoris sendiri dengan jari tangan. Kombinasi simultan antara genjotan dan tekanan di klitoris membuat bara kenikmatan semakin terbakar. Tangan Ical bebas menggapai lalu memilin puting payudaraku. Serangan bertubi-tubi di segenap daerah sensitif mendorong libidoku semakin mendekati puncak. Semakin intens. Aku seperti gunung volkanik yang siap meletus. Pandanganku terasa mulai gelap dan seketika meledaklah energi yang sudah terbangun akibat rangsangan-rangsangan hebat yang kuperoleh. Klimaks kali ini terasa lebih kuat dan panjang dari yang sebelumnya. Tubuhku berkedut karena kontraksi hebat. Tanganku meremas erat tangan Ical. Tubuhku terasa ringan. Nafasku tersengal-sengal. Sooor.. memekku kembali basah.

Ical menuntunku untuk melanjutkan pergumulan dengan posisi WOT, posisi favoritku. Dengan agak gontai gw beranjak keatasnya, mengarahkan penisnya yang dengan mudah tertelan dalam memek. Aku menyorong kedepan untuk mengemut pentil dadanya dengan erat. Aku gemas karena pria ini telah membuatku orgasme berkali-kali. Pinggulku bergerak maju mundur dengan posisi kontol yang tertancap mentok. Ulekan vagina yang dipadu dengan gigitan perlahan di putingnya membuat Ical mengerang oooohhh…. oooohhhh…. Dia pasrah tak bergerak membiarkan aku mengambil kendali permainan. Setelah puas mengulek penisnya aku jongkok lalu bergerak naik turun dengan tempo semakin cepat. Kedua tangan kami bergenggaman erat. Menopang ditangan Ical yang kekar aku dapat menyeimbangkan diri sehingga irama gerakanku teratur. Aku dapat merasakan daerah labia luarku sudah basah dan lengket. Bibir memek terlihat merekah dan klitorisku menonjol. Di posisi ini aku dengan leluasa dapat mengatur gerakan mengulek ataupun naik-turun, mencari setiap sela kenikmatan. Ical bangkit ke posisi duduk, meremas kedua payudaraku dengan menjilati puting dengan bersemangat. Dia bergumam hhhmmm.. hhhmmm sementara aku berdesis sssshhh…. ssshhh….

Ical kembali rebahan dan kedua tangannya menahan bongkahan pantatku lalu menggerakkan kontolnya naik-turun dengan tempo cepat. Plok.. plok… plok…Tubuhku bergetar setiap kali bertabrakan dengannya. Aku menikmati setiap terjangan yang melibas dan melumat dinding vaginaku. Setelah sekian lama bermain seks lobang memekku mulai terasa kebas walaupun masih dapat merasakan sensasi ngilu dan geli sehingga aku sudah mulai kesulitan untuk mencapai klimaks. Namun karena tempo ngewe Ical yang cepat dan tanpa henti itu, aku dapat merasakan rangsangan yang semakin terbangun. Aku memejamkan mata untuk meresapi setiap rasa nikmat ketika penisnya menerjang masuk. Kepalaku tak berhenti bergerak seperti mengangguk-angguk dan eranganku semakin nyaring. Ooohhhh sayang… ooooh sayang….. Ical mengernyitkan matanya, giginya terkatup dan mukanya menegang. Walaupun nafasnya mulai tersengal dia tak menurunkan tempo genjotannya. Dia tau kalau aku sudah setengah mencapai titik klimaks dan tak sedikitpun mengendorkan tekanan. Plok.. plok.. plok.. Aku semakin dapat merasakan desakan darah hingga ke ubun-ubun lalu….. aaaaarrrrrhhhhh aku memekik panjang. Aku menekan pelvis erat ke bawah hingga penis Ical tertanam mentok lalu melakukan goyangan berputar. Oooo nikmatnya orgasme di posisi itu apalagi dengan gerakan mengulek. Seluruh batang penisnya menggerus erat seluruh lobang memek hingga ke mulut rahim, menggetarkan jutaan sinyal rangsangan yang menumbuk berulang-ulang ke batang otak. Hormon endrofin terlepas menghasilkan rasa bahagia yang begitu menyenangkan. Ical membiarkan aku bergoyang menikmati setiap detik kenikmatan yang menderaku hingga aku ambruk dengan tersengal-sengal ditubuhnya. Ical tertawa lirih melihatku begitu. “Enak ya say…” Aku tidak dapat lagi menjawab dan hanya menggangguk perlahan.

Ical lalu menuntun aku berdiri ke arah meja rias. Aku berdiri dengan kedua kaki agak merenggang dengan badan menyorong kedepan bertumpu dimeja, dan dari belakang dia kembali menerobos vaginaku. Rasa ngilu yang belum hilang betul dari orgasme kembali membuatku terangsang hebat. Tangannya memegang erat pinggulku dan penisnya menerjang berulang-ulang ke memekku. Sleb.. sleb… Dari pantulan cermin aku dapat melihat ekspresinya. Kepalanya mendongak dan bulir peluh menetes dari dahinya. Mukanya merah padam dan tegang menahan rasa ngilu yang menjalar dari batang kontolnya hingga otaknya melalui jaringan syaraf tulang punggungnya. Dia sudah dapat merasakan desakan air pejuh yang menggelora bak terjangan ombak samudera. Dia terus mendesis ssshhh… ooo…. ssshhhh…. Oooo Nina… Aku dapat merasakan tubuhnya semakin menegang, pertanda seorang pria yang sedang mendaki puncak klimaksnya. Aku tak bergerak membiarkan Ical bekerja keras hingga 2-3 menit kemudian dia mengerang panjang aaaaaarrrrhhhh…. Aku dapat merasakan cairan hangat menyemprot di dalam vaginaku. Otot vaginaku dapat merasakan urat penisnya berkedut-kedut. Seluruh tubuhnya dari kepala hingga jari kakinya mengejang. Dia mengerang setiap kali menyodok yang disertai dengan muntahan lahar air maninya. Oooohhh…. oooohhhh…. Dia melambatkan genjotannya hingga akhirnya terhenti namun dengan penis yang masih tertanam di vagina. Otot tubuhnya juga tampak mulai mengendor setelah didera kejang hebat. Dia mengatur nafasnya sambil memejamkan mata. Kami terdiam. Setelah itu kami pindah ke ranjang dengan langkah terhuyung dan menghempaskan badan. Tubuhku terasa penat. Tak terasa kami telah bercinta nyaris 50 menit.

Hari itu aku dan Ical kembali bermain cinta untuk kedua kalinya hingga menjelang sore. Rasanya aku tidak ingin menyudahi pertemuan itu tapi aku harus pulang. Ketika melangkah bibir vaginaku masih terasa ngilu karena sekian jam menerima hujaman penis. Daerah pelvis terasa tegang karena begitu lama harus membuka paha. Otot tubuh juga terasa penat karena tak terasa terus menerus bergerak, bergulat dan menegang. Tapi aku puas, benar-benar puas. Thank you Robby dan Ical untuk perjamuan seks yang luar biasa ini.

Bersambung di Chapter selanjutnya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd