Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Staff Estewe

Bimabet
Anjir dari awal sampai akhir halaman rpm tinggi terus gan, bacanya aja ngilu apalagi ngikut di dalam cerita, bisa merangkak di buat ny, abis mani di buat nina..
 
Huu yuk di update udah kangen nih ama tante nina heheh siapa tau di ajak main ama tante hehehe...
 
Chapter 7 - Semarang yang Panas

Pesawat terbang yang kutumpangi mendarat tepat waktu jam 09.10 di Bandara Achmad Yani. Udara Semarang yang khas panas lembab terasa mulai menyengat pada pagi itu begitu gw turun dari pesawat. Sambil melangkah gw mengaktifkan handphone. Pesan WA bertubi-tubi masuk, dari sang isteri, kantor, grup-grup hingga Susan. Semenjak acara swing gw memang kerap menjalin komunikasi dengannya. Perjalanan kali ini pun sebenarnya dipicu oleh janji dengan Susan walaupun gw kemas sebagai perjalanan dinas kantor. Beberapa hari sebelumnya gw mengetahui bahwa Susan akan melakukan kunjungan rutin ke pelanggan2nya di daerah Jawa Tengah dan gw sengaja menyamakan jadwal dengan tujuan apalagi kalau bukan untuk mencari kesempatan bersenang-senang dengannya. Pengalaman bermain cinta dengannya yang belum genap 2 bulan lalu masih menyisakan percikan api libido setiap kali gw teringat padanya. Setidaknya gw dua kali mengajak Nina untuk menggelar acara swing lagi tapi belum juga terealisasi dengan berbagai alasan. Gw sih menduga Nina dan Ical mulai terlibat dalam hubungan gelap yang semakin intens dan mereka lebih senang bertemu hanya berdua.

Gw mengirim pesan WA ke Susan dan baru dibalasnya 20 menit kemudian.

Susan : Sudah sampe ya say. Sori baru bisa balas. Tadi lagi ketemu klien.
Gw : Gpp lanjutin aja. Cuman mau tanya inap dimana. Jam berapa nanti kerjaan beres?
Susan : Aku di hotel Gu****. Enak loh tempatnya. Mas rencana dimana?
Gw : Aku mau inap diatas pusermu aja San hehe
Susan : Hahaha… wedan di atas puserku mana bisa bobok nantinya
Gw : Di hotel yang sama aja deh, biar gampang klu mo nyelinap dikamarmu
Susan : Anytime available klu buat sayangku haha.. biasanya sore jam 4an baru selesai. Kontak2 lagi yah

Gw lalu browsing mencari hotel itu dan booking online. Hari itu hanya terisi jadwal pertemuan dengan 2 customer, jadi jam 15.30 gw sudah bisa check-in sambil menunggu Susan. Benar saja jam 16.40 Susan sudah mengontak: “Say ke lounge yang di lobby dulu yuk, santai2 ngupi dulu”. Tak sampai 5 menit kemudian kami berjumpa. Penampilan Susan kali wanita eksekutif sekali. Rambutnya bergelombang dan mengenakan kacamata berbingkai tebal hitam. Dia mengenakan blus bahan satin berwarna abu-abu, rok ketat selutut warna hitam dengan belahan di belakang dan sepatu berhak tinggi. Make-upnya tipis bernuansa alami. Lekukan tubuhnya seperti gitar spanyol dengan betis yang jenjang ditopang hak tinggi. Dia terlihat high class dan seksi, pantasan saja customer2nya happy kasih orderan terus. Setau gw Susan memang tenaga pemasaran yang sukses di perusahaannya.

Kami cipiki-cipika dan gw memberikan pujian kepadanya. Susan sumringah senang. Kami memilih sofa dan duduk bersebelahan. Dia memesan kopi dan gw sebotol wine. Waktu itu sudah sore jadi gw anggap sudah saatnya happy hour. Kami memang selalu memiliki hubungan chemistry yang nyambung, dari sejak pertama bertemu. Obrolan kami mengalir, disisipi candaan2 yang membuat kami tertawa lepas. 45 menit berlalu tak terasa, 1/2 botol wine pun sudah masuk ke perutku. Susan mengeluh kegerahan karena cuaca Semarang membuat tubuhnya terasa lengket dan dia ingin naik ke kamarnya untuk mandi.

Saat naik kami hanya berdua di elevator, gw tiba-tiba meraih pinggangnya hingga tubuh kami merapat. Susan tersenyum dan menatapku mesra lalu bibirnya mengecup bibirku perlahan. Dia sengaja menggodaku. Gw memeluknya lebih erat hingga hidung kami bersentuhan. Tiada kata-kata dari mulut kami tapi kami dapat merasakan getaran birahi yang terpendam sejak terakhir kami melakukan foresome 2 bulan sebelumnya.

Tiing! Tiba-tiba elevator berbunyi – karena telah mencapai lantai yang kami tuju – menyela momen yang sedang terbangun diantara gw dan Susan. Kami berjalan menuju kamarnya bergandengan tangan. Setibanya di kamar Susan langsung ke kamar mandi dan tidak lama kemudian terdengar gemericik air pancuran.

Ketika keluar dari kamar mandi Susan hanya mengenakan handuk yang dililit sedada. Dia duduk menyender di sofa dan menghela nafas panjang karena tubuhnya terasa lega dan segar. Susan menyilangkan kakinya dan handuk hanya menutupi sedikit di bawah bagian selangkangannya. Kalau saja terangkat 5 cm lagi maka gw bisa melihat jelas asetnya. Ssssr… darahku mendesir melihat pemandangan erotis di hadapanku itu. “Udah sana kamu mandi dulu gih biar seger..” Susan berkata membuyarkan konsentrasiku.

Lima menit kemudian gw usai menyegarkan diri. Susan sudah meringkuk didalam selimut hingga seperut dan sudah mengenakan lingerie bahan satin yang lembut. Puting susunya tercetak nyata, menantang minta disedot. Tanpa babibu gw langsung nimbrung ke dalam selimut dan memeluknya. Muka kami bersentuhan lalu kami berciuman mesra. Lidah kami saling berdansa, bibir kami saling melumat. Tangan gw merambah masuk ke lingerie Susan menggapai payudaranya yang sekal. Gw memilin putingnya yang sudah mengeras karena terangsang, kemudian mengelus dan meremas teteknya. Hmmmm… Susan bergumam dan menggeliat hingga tubuhnya semakin merapat. Penisku pun mulai mengeras.

Gw menyibak lingerienya lalu mencium dan menjilat sekujur payudaranya bergantian. Gw menyedot puting susunya diantara gigi. Perpaduan geli dan ngilu membuat tubuh Susan menggeliat hingga dadanya membusung ke atas. Kedua tangannya meremas-remas payudaranya sendiri. Tanganku turun ke bawah dan menyingkap celana pendek lingerienya yang longgar hingga menemui labianya yang terasa mulai lembab. Jari tanganku dengan lincah menyibak belahan memeknya bergerak naik hingga klitoris dan turun lagi. Demikian berulang-ulang. Rangsangan jariku membuat memeknya mulai terasa basah. Susan dengan lincah menggerakkan pinggulnya berputar perlahan. Ooohhh… ooohhh…

Susan tiba-tiba mendorongku hingga terlentang. Dia duduk diatas selangkanganku, menunduk dan mulai menjilat leherku hingga ke dada. Dia dengan buas menyedot pentilku. Susan menggerakkan pinggulnya maju mundur menstimulasi penisku hingga ereksi keras. Kedua tanganku meremas bokongnya yang bulat padat. Postur tubuh Susan atletis dengan bentuk otot yang indah kenyal. Jariku masuk ke belahan pantatnya dan mengusap anusnya. Birahi kami berkobar-kobar.

Susan bergerak turun sambil menjilati sekujur tubuhku. Dia meraih penisku dan memasukkan palkon ke dalam mulutnya. Dia mengatup mulut dan menyedot sementara lidahnya menekan-nekan palkonku. Ooohh indahnya pelayanan oral Susan yang pandai membuatku semakin terangsang hebat. Rasa geli menyerangku dengan hebat hingga kedua kakiku mengejang and otot tubuhku mengencang. Oooohh… gila enak banget San… oooohhh… Tangannya ikut mengelus skrotumku selagi mulutnya menghisap dan menjilati penisku. Kombinasi yang sungguh menyenangkan. Geli. Ngilu.

Dia lalu mengangkat kedua pahaku dan menjilati duburku. Ujung lidahnya dengan lihai menari-nari di tengah sunhole-ku. Dia kemudian pindah menjilati kantong testisku dan satu saat dia menyedot salah satu testisku hingga masuk ke dalam mulutnya. Rasa ngilu yang luar biasa nikmat langsung menghantamku hingga tubuhku kembali mengejang dan pupilku terbelalak. Sambil menyedot testis Susan memandangku dengan tajam sambil tersenyum jalang karena sanggup membuatku terlempar dalam pusaran kenikmatan. Oooohh gila… ooohhh ngiluuu… oooohhhh… Kedua tanganku mengepal untuk menahan rasa ngilu geli itu.

Susan menghentikan siksaan terhadap testisku dan kembali memberikan blow-job. Lidahnya menari-nari di sekujur batang penis sebelum melahap palkonku. Sedotannya kuat. Setelah melucuti lingerienya dia pindah posisi 69 sehingga gw juga bisa menjilati memeknya yang sudah merekah basah. Gw dengan rakus langsung melahap bibir vaginanya dengan kemutan dan jilatan. Klitorisnya gw sedot tanpa ampun membuat Susan mendesah-desah. Hhhmmm… ooohhh…. Kedua tanganku meraih payudaranya yang bergantungan dan mengusap kedua putingnya bersamaan. Kami terus menggeliat dan mengerang dalam kenikmatan.

Gw lalu membalik tubuh Susan hingga terlentang, membuka kedua pahanya lebar-lebar dan melanjutkan oral seks. Di posisi itu gw lebih leluasa bergantian menjilat bibir memeknya dan mengemut klitorisnya. Ooohh… enak say.. ooohhh… iya iya kayak gitu isepin itilku yang lama… oooohh… Tangan kanannya menjengut rambutku dan kedua kakinya terus bergerak. Rasa geli mulai menjalar ke seluruh tubuhnya. Tangan kirinya meremas-remas payudaranya sendiri untuk menstimulasi rasa nikmat yang akan menghantarnya ke puncak. Susan semakin intens mengerang dan tiba-tiba dia mengejang hingga selangkangannya terangkat. Aaaaarrrhhhh…. Mulutku yang mengemut klitorisnya merasakan cairan kental keluar dari uretranya. Sooor… Susan klimaks hebat. Gw memegang kedua pinggulnya dan menekan klitorisnya erat-erat dengan ujung lidah. Oooohh.. gila say… aku keluar.. aku keluar… Gw sengaja terus menyedot klitorisnya dengan kuat hingga Susan orgasme berkepanjangan. Kedua tangannya terbentang meremas seprei. Dadanya terbusung. Matanya terbelalak dengan mulut terbuka. Aaarrrhhh…. Aaarhhh… oooohhh….

Memek Susan sudah ranum dan siap menerima penetrasi otot penisku. Kami bercinta di posisi missionary dan kontolku dengan mudah tergelincir dalam lorong vaginanya yang sudah berlumuran pelumas alamiah memeknya. Kedua kaki Susan melingkar erat di pantatku. Sleb.. sleb.. sleb… gw mulai memacu kontol keluar masuk vaginanya. Bibir kami saling melumat. Lidah kami bergulat. Susan merenggangkan kakinya lalu menggoyang pinggulnya melayani irama genjotanku. Penisku bergesekan erat dengan dinding memeknya. Springbed hotel berderit-derit karena gerakan permainan seks kami.

Gw lalu mengangkat kedua kaki Susan dan menekannya hingga ke tubuhnya. Di posisi itu penisku menerjang area G-spotnya, membuatnya mengerang ooohhh setiap kali penisku masuk. Gw sengaja menarik kontolku hingga nyaris lepas lalu menggenjotnya dengan desakan panjang hingga kontolku amblas tertelan habis dalam memeknya. Plok.. plok.. plok… Vaginanya semakin becek dan licin. Rasa geli menyerang seluruh batang dan kepala kontolku. Gw menancapkannya dalam-dalam lalu melakukan gerakan memutar hingga palkonku dapat merasakan mulut rahimnya sedangkan pangkal penisku merasakan cincin memek luarnya.

Muka Susan tampak memerah karena darahnya mendidih akibat birahi. Tiba-tiba dia mengerang panjang aaarrhhh…. aku keluar lagii.. oooohhh… aku keluar…. Dia menggeleng-gelengkan kepala dengan mata terpejam erat. Oooohhh… geli sayang… geli sayang…. Gw terus menggenjotnya membuatnya bertengger lama di puncak kenikmatan. Lorong memeknya terasa semakin basah bersamaan dengan orgasmenya. Rasa geli menghantam ubun-ubunnya. Vaginanya terasa berkedut. Kedua tangannya mengepal kencang. Setelah puas menderanya dalam puncak kenikmatan gw mengendorkan genjotan dan memeluknya. Oooohhh… gila say… enak banget… kamu pinter banget sih bikin aku horny.. oooohhh.. Susan merancu disela-sela erangannya.

Kami berganti posisi WOT. Laksana kuda betina liar Susan langsung menggenjotku dengan gerakan maju mundur secara intens. Klitorisnya menekan dan menggesek erat ke selangkanganku. Sisa-sisa orgasme menghasilkan geli ngilu yang menggelitik hebat sekujur lorong vagina dan klitorisnya. Gw membiarkan Susan yang aktif dan menikmati mimik wajahnya. Sekali-sekali gw memilin kedua putingnya dan meremas bokongnya dengan gemas. Susan merubah posisi kakinya ke depan dan memiringkan tubuh agak ke belakang dengan kedua tangan menumpu di ranjang lalu melakukan gerakan naik turun. Ujung kontolku menggerus G-spotnya membuat tubuhnya bergetar. Sleb.. sleb… sleb… Gw menambah rangsangan padanya dengan memijit klitorisnya. Pelumas memeknya mulai luber keluar dari belahan memeknya.

Susan memutar tubuhnya ke posisi reverse cowgirl tanpa mencabut kontol dari vaginanya. Pemandangan pantatnya yang bulat padat dengan warna kulit coklat mengkilap membuatku terangsang hebat apalagi sambil menonton penisku keluar masuk vaginanya. Sekujur labia majora Susan terlihat berlumuran lendir memeknya. Walaupun sudah merasakan geli yang terbangun semakin intens, untung saja gw susah keluar di posisi WOT sehingga bisa berlama-lama menikmati setiap detik indahnya bermain seks dengan Susan.

Kami kemudian pindah posisi doggy sambil berdiri. Tangan Susan bertumpu ke meja menghadap ke cermin. Kontolku menerobos masuk memeknya dengan mudah. Kedua tanganku memegang pinggulnya dan kami kembali bersenggama dengan tempo cepat. Plok.. plok.. plok… Mulut Susan setengah terbuka tapi giginya terkatup rapat. Ooohh.. yess… ooohh… yesss… kami mengerang bersahutan. Susan memandangku dari pantulan cermin dan memerintahku “Ya say yang keras… ssshhh.. iya yang keras… sssshhh… ooooh”. Tubuhnya terguncang setiap kali gw menghujam kontol hingga menabrak pantatnya yang kenyal. Plok… plok… plok… Gw mulai dapat merasakan gumpalan pejuh terpompa perlahan setiap kali penisku menghujam masuk memeknya. Tiba-tiba kedua tangan Susan meraih teteknya sendiri dan meremasnya dengan gemas. Aaaarrrhhhh…. Susan memekik tertahan… Memeknya tiba-tiba basah lagi karena dia kembali orgasme. Nafasnya memburu. Gw tidak mengendorkan genjotan yang membuatnya hanyut dalam klimaks panjang.

Kami pindah ke ranjang dengan posisi Susan tengkurap. Penis gw kembali menerobos memeknya. Gw menindihnya dan menjilati kupingnya sambil terus menggenjotnya. Ini posisi favorit gw karena memek wanita ini terasa lebih menjepit. Sleb… sleb.. sleb… Air mani terasa semakin bergejolak. Kepala kontolku dapat merasakan sensasi geli ngilu setiap kali menggelincir masuk ke memeknya. Ooohhh.. ooohhh… Gw memejamkan mata untuk merasakan intensitas kenikmatan pada saat-saat menjelang klimaks. Testisku terasa berkedut naik turun memompa air pejuh kental. Berjuta syaraf yang memenuhi penisku mengirimkan sinyal nikmat ke otakku. Seluruh otot tubuhku mulai mengejang. Stimulasi kenikmatan selama 1/2 jam bersenggama menghantarku ke puncak. Gw dapat merasakan orgasme di depan mata dan pada desakan panjang air pejuh muncrat dalam vagina Susan. Gw mengerang panjang setiap kali kontraksi. Ooooohhh…. Ooohhh… Mataku terasa gelap karena darah yang intens menghantam otakku ketika orgasme. Setelah kedutan hebat pada saat memuncratkan air mani selesai gw masih dapat merasakan kedutan-kedutan ringan ketika menggenjot memek Susan dengan perlahan.

Tubuh gw ambruk di atas tubuh Susan. Gw memeluknya dan mencoba mengatur nafas yang tersengal-sengal. Kami terdiam beberapa menit sebelum gw rebahan disampingnya. Susan lalu menindihku. Belahan memeknya diletakkan pas di atas batang kontolku yang masih terasa ngilu akibat hantaman tsunami orgasme. Gumpalan air mani menetes melumuri penisku. Susan memandangku dengan tersenyum senang dan bertanya lirih: “Enak gak say?” Dia sengaja menggesek selangkangannya ke penisku. Bulu jembut kasar yang baru tumbuh setelah wax menghasilkan geli di batang penisku hingga berkedut. Gw membalas: “Puas banget.. Kamu hot sekali mainnya hari ini San”. Dia memelukku. “Iya nih aku lagi horny banget. Janji ya entar malam ML lagi. Pokoknya sampe mekiku bengkak baru boleh berhenti”. Gw tertawa mendengar tantangan itu.

Malam itu kami bercinta 1 ronde lagi. Esok paginya sekali sebelum sarapan dan esok malamnya 2 kali. Stamina dan pejuhku benar-benar dikuras habis. Lusanya gw pulang ke Jakarta dengan penis yang masih terasa bengkak dan ngilu.

Selesai
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Makasih suhu atas apdetnya..

Menunggu lanjutan cerita ini suhu..Apakah Susan masih ada ataukah ada milf baru yang akan tampil?
 
Wah akhirnya update lagi mantap om @krimpaikental:mantap:
Kayaknya bakal seru tuh kalo hanya edisi 3S Susan & Nina, ditunggu sambil segelas dua gelas dulu heheheee.... :beer:
 
Tiap episodenya bagai candu yg selalu menggoda untuk diikuti. Saluuuuut
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd