Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[SHARE] Tips & Trik Dalam Dunia Tulis Menulis

brada,
nubie mohon petunjuk bagaimana cara posting di cerita panas.
kebetulan ada stock nih...
 
Nice info bro diaz...
Saya jd pengen bkin crita romance,hehehehe...
 
hm hm.. bagus ini *ambil :kacamata:
 
(bukannya sok tau) Ane perhatikan, sepertinya masih banyak yang bingung tentang cara penulisan dialog yang benar. Ini adalah salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan (dan honestly, kadang masih kami lakukan sendiri #desh). Jadi supaya mengerti gimana sebenarnya tata cara penulisan dialog yang benar, yuk, cekidot !!

Apa sih dialog itu sebenarnya? Seperti yang kita tahu Dialog adalah percakapan. Dalam penulisan, dialog dibuka dan diakhiri dengan tanda petik (" ... "). Selain itu, Brada juga harus menentukan tanda baca apa yang harus dipakai di akhir dialog, dan itu tergantung dari tujuan dialog ini sendiri. Kalau dialognya adalah pertanyaan, harus diakhiri dengan tanda tanya (?), sedangkan kalau deklaratif atau pernyataan (menyampaikan fakta atau opini), akhirilah dengan tanda koma (,) atau titik (.), tergantung pada lanjutan dialog tersebut.

Eh, maksudnya apa 'tergantung pada lanjutan dialog'? Jadi, biasanya, setelah atau sebelum dialog ada frase pelengkap seperti "kata Sasuke", "tukas Naruto", "pekik Sakura", "Tsunade berkata", dan lainnya. Frase pelengkap inilah yang disebut dialog tag. Nah, dialog tag ini akan sangat berpengaruh pada tanda baca yang digunakan untuk mengawali atau mengakhiri dialog deklaratif Brada.

1. Dialog tag dalam kalimat berita/pernyataan

Perhatikan contoh di bawah ini, ingatlah bahwa ini adalah dialog yang sifatnya deklaratif/pernyataan.

(a) "Persediaan ramenmu kubuang," kata Sasuke.
(b) Sasuke berkata, "Persediaan ramenmu kubuang."

Frase sejenis kata Sasuke dan Sasuke berkata inilah yang namanya dialog tag, frase yang mengikuti dialog, dan berfungsi untuk menginformasikan identitas si pengucap dialog kepada pembaca. Dialog tag biasanya ditandai dengan kata-kata seperti "ujar", "kata", "pekik", "tukas", "sambung", dll.

Nah, kalau dialog tag ini letaknya di akhir dialog, akhiri dialog dengan tanda koma seperti di contoh (a). Sementara kalau dialog tag-nya berada di awal kalimat, gunakan tanda koma setelah dialog tag, dan akhiri dialog dengan tanda titik seperti di contoh (b). Selain itu, ingat bahwa tanda baca yang mengakhiri dialog harus diletakkan sebelum tanda petik penutup.

Kadang ada beberapa frase yang disalah artikan sebagai dialog tag. Coba bandingkan dialog (a) dan (b) dengan dialog (c) dan (d).

(c) "Persediaan ramenmu kubuang." Sasuke menatap Naruto lurus.
(d) Sasuke menatap Naruto lurus. "Persediaan ramenmu kubuang."

Kalimat sejenis "Sasuke menatap Naruto lurus" di (c) dan (d) ini BUKAN dialog tag. Kalimat tersebut hanya kalimat yang dipakai untuk mendeskripsikan aktivitas Sasuke yang lain sambil mengatakan dialog tsb.

Kalau kalimat yang mengikuti dialog BUKAN dialog tag, akhiri dialogmu dengan tanda titik seperti di contoh (c). Kalau kalimat tersebut ada di awal (sebelum dialog, seperti di contoh (d)), gunakan tanda titik untuk mengakhiri kalimat tersebut, baru berlanjut ke dialog.

2. Dialog tag di antara dua dialog

Nah, sekarang perhatikan kalimat ini.

(e) "Persediaan ramenmu kubuang," kata Sasuke. "Kau tahu kenapa?"
Ada saatnya, dialog tag diletakkan di antara dua dialog yang masih diucapkan oleh orang yang sama. Kalo kasusnya begini, akhiri dialog tag-mu dengan tanda titik, baru setelah itu tuliskan dialog keduamu, seperti di dialog (e). Jangan lupa, dialog kedua tetap diawali dengan huruf besar.

Beda ceritanya kalo kedua dialog itu sebenarnya tersambung, tapi terpisah oleh dialog tag. Biasanya ini menandakan bahwa ada jeda/pemotongan dalam pengucapan kalimat tersebut. Contohnya kaya dialog (f) di bawah ini.

(f) "M-mana kutahu! Yang kutahu kau tidak suka ramen, Sas! Tapi," kata Naruto, "kenapa... kenapa tega beginiii?"
Nah, kalo begini kasusnya, gunakan tanda koma setelah dialog tag, dan gunakan huruf kecil untuk mengawali dialog kedua. Hal ini dikarenakan dialog kedua sebenarnya masih merupakan bagian/masih satu kalimat dengan dialog pertama.

3. Kalimat berjeda

Ada juga kasus lain, di mana kedua kalimat ini terputus oleh tindakan/action, tanpa dialogue tag.

(g) "Tapi,"–ia menjatuhkan headband-nya dengan lemas–"kenapa tega beginiii?"
(h) "Tapi,"–Naruto menjatuhkan headband-nya dengan lemas–"kenapa tega beginiii?"

Di dialog seperti ini, perbedaannya hanya terletak hanya pada cara penulisan kalimat tindakan yang menyela (re: kalimat aksi) tsb. Kalimat aksi harus diletakkan di antara dua tanda pisah en dash (–), tanpa menggunakan spasi. Dalam kasus seperti ini, kalimat aksi juga selalu diawali dengan huruf kecil, seperti di contoh (g), kecuali jika kalimat tersebut diawali dengan nama, seperti di contoh (h).

4. Kalimat terputus

Sekarang gimana lagi kalau kalimatnya terputus? Coba simak dialog-dialog berikut:

(i) "Habisnya kau tidak mau—"
(j) "Aku ... tidak bermaksud begitu."

(k) "Aku tidak percaya...."

(l) "Aku masih tidak percaya...," Naruto berlirih.

Ketika dialog terpotong oleh kegiatan atau dialog karakter lain, gunakan tanda pisah em dash (—) seperti di contoh (i). Sementara, jika ada jeda dalam sebuah dialog seperti di contoh (j), atau pengucapan dialog tsb diulur seperti contoh (k) dan (l), gunakan tanda ellipsis (...). Jika tanda ellipsis muncul di akhir kalimat, tambahkan 1 tanda titik untuk mengakhiri kalimat (contoh (k)) atau tambahkan tanda koma jika dialog tersebut diikuti dialogue tag (contoh (l)).

5. Kutipan dalam dialog

Ada juga situasi yang mengharuskan kita mengutip kalimat orang lain dalam dialog, seperti di contoh (k) dan (l).

(k) "Tadi Kiba tiba-tiba datang ke kantor dan bilang, 'Sasuke ngamuk!' terus langsung pergi. Awalnya kupikir dia bohong."
(l) "'Sasuke ngamuk', heh? Mungkin lebih tepat kalau dia bilang, 'Sasuke muak pada lusinan sisa ramen cup yang harus ia bersihkan di rumahnya setiap hari.' "

Saat mengutip perkataan orang lain dalam sebuah dialog, gunakan tanda petik tunggal ('...') sebelum dan sesudah kutipan tsb, seperti pada kalimat 'Sasuke ngamuk!' dan 'Sasuke muak—' dalam (k) dan (l). Jika tanda petik tunggal (') dan tanda petik dua (") letaknya berdampingan, tambahkan spasi di antara kedua tanda baca tsb.

6. Dialog panjang

Kadang ada dialog dari karakter yang sama, yang terlalu panjang untuk dijejalkan dalam 1 paragraf. Misalnya seperti contoh (k).

(k) "Aku tahu kau tidak suka ramen, Sas, serius. Kau tidak suka baunya, kau tidak suka rasanya, sampai-sampai kau juga selalu punya kerutan di dahimu setiap kali kau mendapati aku sedang memakannya. Tapi bisa paham tidak sih kalau ramen bagiku itu sama pentingnya dengan tomat bagimu? Aku tidak pernah melarangmu untuk memasukkan entah-buah-entah-sayur itu ke dalam makanan kita bertiga! Aku juga tidak pernah protes sekalipun kadang-kadang aku muak harus mendapati benda berwarna merah itu lagi dalam supku. Tapi karena kita hidup bersama, aku sadar aku tidak bisa egois begitu.
"Jadi aku hanya minta satu hal, cobalah kau juga menolerirku, oke?"

Dalam kasus seperti ini, dialog ini bisa dibagi menjadi 2 (atau lebih) paragraf yang berbeda.Yang perlu diperhatikan adalah, JANGAN akhiri paragraf dialogmu dengan tanda petik penutup sebelum dialog tersebut selesai, seperti di contoh (k).

7. Kata sapaan dalam dialog

Nah, yang terakhir yaitu penggunaan huruf besar untuk kata sapaan, seperti di contoh (l).

(l) "Aaa, beyicik! Jangan beyantem dong, Pa! Tou-chan!" Menma tiba-tiba muncul di tengah mereka dan memekik pada kedua ayahnya dengan tatapan kesal.
(m) "Errr—s-s-saya hanya ingin mengantarkan anak Anda, Hokage-sama. Permisi!"

Setiap kata sapaan yang ditujukan secara langsung pada lawan bicara si pengucap dialog harus diawali dengan huruf besar, seperti kata "Pa" di (l). Selain itu, sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "Anda" juga harus selalu diawali dengan huruf besar, seperti di (m).


Salam
Santa Devil
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
waaaahhhh ternyata gw masih banyak salahnya dalam tata cara menulis :galau:

makasih-makasih, sangat berguna
 
Masih banyak yg tertukar penggunaannya, contoh (c dan d) dianggap sebagai penulisan yg tepat untuk dialog. Contoh begini : "Semesta tahu aku mencintaimu." Ungkap Slamet seraya tersipu.


Dan lagi, mana yang benar:
(tanda kutip)(dialog)(titik/koma)(tanda kutip)(spasi)(dialog tag)(titik)
atau,
(tanda kutip)(spasi)(dialog)(titik/koma)(spasi)(tanda kutip)(spasi)(dialog tag)(titik) ?

Contoh :
(A). "I do love you," ujar Jennifer.

(B). " I do love you, " ujar Jennifer.

Diantara kedua contoh di atas, mana yang merupakan penulisan dialog yang benar? Hal ini masih menjadi polemik sampai sekarang.

Eniwei, cendol has been sent to Master G.A.D :beer:

thx brada !! kirbal sending :)

Master ? Master apaan ane ?
 
saya lagi menulis cerita bergenre eksibisi nih.....
pace, mace,senior2, master2, suhu2, teman2 yuk berbagi tips n trik menulis cerita eksibisi heehe..
 
GAYA NULIS

Ini copas dari twit**ter tentang gaya nulis, dikit sih tapi cukup menarik buat dipelajari :hore:

1. Untuk penulis pemula,
biasanya hal yang menjadi
hambatan terbesar di awal
adalah
"Mau mulai darimana ya?"
"Klo jelek gmna?"

2. Semakin lama berkutat
dengan kebingungan seperti
itu, semakin lama karyamu
jadi. #RaUwisUwis

3. penulis hebat adalah
pembaca yang rakus. Dan
baca bukan sekedar "baca"
isi bukunya.

4. Selain mengambil ilmu
dari isi buku, penulis juga
wajib "membedah"
bagaimana buku itu ditulis.
Semua penulis memiliki
#GayaNulis berbeda

5. #GayaNulis itu berpola.
Pola yang bisa kita bedah
dari mengidentifikasi
alurnya. Opening-Isi-
Closing . Pelajari juga twist
nya.

6. Pelajari gmna mereka
nulis dialog,gmana penulis
memunculkan konflik, gmna
cara menuturkan, dsb. Lalu
belajarlah menduplikasi
#GayaNulis

7. Menduplikasi #GayaNulis
dari penulis lain bagi pemula
itu sah. Tapi jangan
duplikasi dri 1 penulis aja.
Kombinasikan dgn
#GayaNulis lain

8. Itulah yang namanya
proses belajar. Pelajari pola
lalu duplikasi. Lakukan
sesering mungkin. Sampai
kmu dapet gaya yg PAS.
#GayaNulis

9. Saat kita sudah
menemukan #GayaNulis yang
PAS dengan kita, terus
eksplorasi dengan amati pola
dan bedah tulisan penulis
lain.

9. Saat kita sudah
menemukan #GayaNulis yang
PAS dengan kita, terus
eksplorasi dengan amati pola
dan bedah tulisan penulis
lain.

10. Ini penting agar kita
terus terbiasa melakukan
deliberate practice. Kualitas
tulisan kita jadi ga mandek
di level yang sama.
#GayaNulis

10. Ini penting agar kita
terus terbiasa melakukan
deliberate practice. Kualitas
tulisan kita jadi ga mandek
di level yang sama.
#GayaNulis

11. Menduplikasi #GayaNulis
itu bukan kejahatan. Ingat..
Gayanya ya..
Cara para penulis
menyampaikan pesan dalam
tulisannya.
#GayaNulis

12. So... Ga usah khawatir
dan bingung tentang gmna
memulai tulisan. Pelajari
pola dan cobalah
menduplikasi tulisan yg
udah ada. #GayaNulis
 
GAYA NULIS

Ini copas dari twit**ter tentang gaya nulis, dikit sih tapi cukup menarik buat dipelajari :hore:

1. Untuk penulis pemula,
biasanya hal yang menjadi
hambatan terbesar di awal
adalah
"Mau mulai darimana ya?"
"Klo jelek gmna?"

2. Semakin lama berkutat
dengan kebingungan seperti
itu, semakin lama karyamu
jadi. #RaUwisUwis

3. penulis hebat adalah
pembaca yang rakus. Dan
baca bukan sekedar "baca"
isi bukunya.

4. Selain mengambil ilmu
dari isi buku, penulis juga
wajib "membedah"
bagaimana buku itu ditulis.
Semua penulis memiliki
#GayaNulis berbeda

5. #GayaNulis itu berpola.
Pola yang bisa kita bedah
dari mengidentifikasi
alurnya. Opening-Isi-
Closing . Pelajari juga twist
nya.

6. Pelajari gmna mereka
nulis dialog,gmana penulis
memunculkan konflik, gmna
cara menuturkan, dsb. Lalu
belajarlah menduplikasi
#GayaNulis

7. Menduplikasi #GayaNulis
dari penulis lain bagi pemula
itu sah. Tapi jangan
duplikasi dri 1 penulis aja.
Kombinasikan dgn
#GayaNulis lain

8. Itulah yang namanya
proses belajar. Pelajari pola
lalu duplikasi. Lakukan
sesering mungkin. Sampai
kmu dapet gaya yg PAS.
#GayaNulis

9. Saat kita sudah
menemukan #GayaNulis yang
PAS dengan kita, terus
eksplorasi dengan amati pola
dan bedah tulisan penulis
lain.

9. Saat kita sudah
menemukan #GayaNulis yang
PAS dengan kita, terus
eksplorasi dengan amati pola
dan bedah tulisan penulis
lain.

10. Ini penting agar kita
terus terbiasa melakukan
deliberate practice. Kualitas
tulisan kita jadi ga mandek
di level yang sama.
#GayaNulis

10. Ini penting agar kita
terus terbiasa melakukan
deliberate practice. Kualitas
tulisan kita jadi ga mandek
di level yang sama.
#GayaNulis

11. Menduplikasi #GayaNulis
itu bukan kejahatan. Ingat..
Gayanya ya..
Cara para penulis
menyampaikan pesan dalam
tulisannya.
#GayaNulis

12. So... Ga usah khawatir
dan bingung tentang gmna
memulai tulisan. Pelajari
pola dan cobalah
menduplikasi tulisan yg
udah ada. #GayaNulis

wahhh....aku telat nih, asal nulis tapi ga tau teorinya....

ada tips ga biar cerita cepet bisa diupdate :D

#benNdangDadi
 
Ternyata menulis itu bukanlah suatu kepandaian tertentu atau ada trik tersendiri. Menulis itu sama seperti kita belajar naik sepeda, naik mobil, bikin kue, memasak, menjahit, main bola, main catur, dsb.

Pengalaman menjawab semua apa yang telah di pelajari dari tulisan mu hari ini dan buku bacaanmu di tanganmu. Saya bersumpah , penulis2 hebat tidak lagi mementingkan aturan menulis yang baik. Ia lebih mementingkan perasaanya dan perasaan pembacanya untuk hadir dalam dunia kata yang dirangkai.

Seperti ada cerita yang sanggup.membawa perasaan pembacanya yang pernah di posting di sini: R. Amanda ( sekarang ga tau kemana. Banyak yang suka cerita itu.) Terus : Kupu-Kupu Malam dan Langit Pagi. Yah kedua judul tersebut memang kurang mengikuti aturan membuat cerita sih. Tapi itu toh masih bisa di edit.

Jadi saya rasa tidak begitu eloklah, diungkapkan selama saya sendiri ingin pake Pov 1, Pov 3, atau gaya penulisannya seperti apa. Menulis itu belajar. Saya juga harus belajar. Dan dengan serius menyadari kesalahan2 tulisan kita: mengapa kesan cerita saya menjadi tidak diinginkan. Dan kotak komentar si setiap trit digunakan untuk menyadarkan kesalahan tsnya.

Terima kasih para suhu. Sekedar berbagi apa yang guru saya sampaikan.
 
Terakhir diubah:
Ternyata menulis itu bukanlah suatu kepandaian tertentu atau ada trik tersendiri. Menulis itu sama seperti kita belajar naik sepeda, naik mobil, bikin kue, memasak, menjahit, main bola, main catur, dsb.

Pengalaman menjawab semua apa yang telah di pelajari dari tulisan mu hari ini dan buku bacaanmu di tanganmu. Saya bersumpah , penulis2 hebat tidak lagi mementingkan aturan menulis yang baik. Ia lebih mementingkan perasaanya dan perasaan pembacanya untuk hadir dalam dunia kata yang dirangkai.

Seperti ada cerita yang sanggup.membawa perasaan pembacanya yang pernah di posting di sini: R. Amanda ( sekarang ga tau kemana. Banyak yang suka cerita itu.) Terus : Kupu-Kupu Malam dan Langit Pagi. Yah kedua judul tersebut memang kurang mengikuti aturan membuat cerita sih. Tapi itu toh masih bisa di edit.

Jadi saya rasa tidak begitu eloklah, diungkapkan selama saya sendiri ingin pake Pov 1, Pov 3, atau gaya penulisannya seperti apa. Menulis itu belajar. Saya juga harus belajar. Dan dengan serius menyadari kesalahan2 tulisan kita: mengapa kesan cerita saya menjadi tidak diinginkan. Dan kotak komentar si setiap trit digunakan untuk menyadarkan kesalahan tsnya.

Terima kasih para suhu. Sekedar berbagi apa yang guru saya sampaikan.


hoo jadi simpelnya tips n trik suhu awesome ini banyak berlatih dan banyak membaca.

thx suhu. sangat diterima sarannya.
 
Copas dari blog orang...
Materi ini bukan tulisan nubi, jadi nubi ga mau ngaku2...



Sama-sama belajar yuuuk!
Dasar penggunaan tanda baca dalam dialog
Dialog selalu dibuka dan diakhiri dengan tanda petik (” … “).
Based on tujuan : Tanda baca apa yang harus kalian pakai di akhir dialog, yang tergantung pada tujuan dialog tersebut. Jika dialog tersebut sifatnya pertanyaan, tentunya kalian harus pake tanda tanya (?). Kalau dialog tersebut deklaratif / pernyataan (menyampaikan fakta atau opini), akhiri dengan tanda koma (,) atau tanda titik (.), tergantung pada lanjutan dialog tersebut.
Nah, maksudnya apa tuh “tergantung pada lanjutan dialog”? Jadi biasanya, setelah atau sebelum dialog ada frase pelengkap seperti “kata Katy”, ”tukas Mira”, “pekik Henry”, “Mira berkata”, dll. Frase pelengkap ini disebut dialog tag. Nah, dialog tag ini akan mempengaruhi tanda baca yang digunakan untuk mengawali atau mengakhiri dialog deklaratifmu.
Dialog tag dalam kalimat berita/pernyataan
Perhatikan contoh di bawah ini. Sebelumnya, keep in mind kalo kita lagi ngomongin dialog yang sifatnya pernyataan.

(a) “Kemarin Dian nggak pulang,” kata Katy.
(b) Katy berkata, “Kemarin Dian nggak pulang.”

Frase sejenis kata Katy dan Katy berkata inilah yang namanya dialog tag, frase yang mengikuti dialog, yang berfungsi untuk menginformasikan identitas si pengucap dialog pada pembaca. Dialog tag biasanya ditandai dengan kata-kata seperti “ujar”, “kata”, “pekik”, “tukas”, “sambung”, dll.

Nah, kalo dialog tag ini letaknya di akhir dialog, akhiri dialogmu dengan tanda koma seperti di contoh (a). Sementara kalo dialog tag-nya ada di awal kalimat, gunakan tanda koma setelah dialog tag, dan akhiri dialog dengan tanda titik, seperti di contoh (b). Selain itu, ingat bahwa tanda baca yang mengakhiri dialog harus diletakkan sebelum tanda petik penutup.

Kadang ada beberapa frase yang disalahartikan sebagai dialog tag. Coba deh bandingin dialog (a) dan (b) dengan dialog (c) dan (d).
(c) “Kemarin Dian nggak pulang.” Katy menatap ibunya.
(d) Katy menatap ibunya. “Kemarin Dian nggak pulang.”

Kalimat sejenis “Katy menatap ibunya” di (c) dan (d) ini BUKAN dialog tag. Kalimat tersebut cuma kalimat yang dipakai untuk mendeskripsikan aktivitas Dian yang lain sambil mengatakan dialog tsb.

Kalau kalimat yang mengikuti dialog BUKAN dialog tag, akhiri dialogmu dengan tanda titik seperti di contoh (c). Kalau kalimat tersebut ada di awal (sebelum dialog, seperti di contoh (d)), gunakan tanda titik untuk mengakhiri kalimat tersebut, baru berlanjut ke dialog.
Dialog tag di antara dua dialog
Nah, sekarang perhatiin deh kalimat ini.
(e) “Kemarin Dian nggak pulang,” kata Katy. “Kamu tau dia ke mana?”
Ada saatnya, dialog tag diletakkan di antara dua dialog yang masih diucapkan oleh orang yang sama. Kalo kasusnya begini, akhiri dialogue tag-mu dengan tanda titik, baru setelah itu tuliskan dialog keduamu, seperti di dialog (e). Jangan lupa, dialog kedua tetap diawali dengan huruf besar.

Beda ceritanya kalo kedua dialog itu sebenernya nyambung, tapi terpisah sama dialog tag. Biasanya ini menandakan bahwa ada jeda/pemotongan dalam pengucapan kalimat tersebut. Contohnya kaya dialog (f) di bawah ini.

(f) “Tapi,” kata Dian, “kamu yakin dia mau?”
Nah, kalo gini kasusnya, gunakan tanda koma setelah dialogue tag, dan gunakan huruf kecil untuk mengawali dialog kedua. Hal ini dikarenakan dialog kedua sebenarnya masih merupakan bagian / masih satu kalimat dengan dialog pertama.
Kalimat berjeda
Ada juga kasus lain, di mana kedua kalimat ini terputus oleh tindakan / action, tanpa dialogue tag.
(g) “Tapi,”–ia meletakkan cangkirnya–”kamu yakin dia mau?”
(h) “Tapi,”–Andi meletakkan cangkirnya–”kamu yakin dia mau?”

Di dialog kaya gini, perbedaannya hanya terletak hanya pada cara penulisan kalimat tindakan yang menyela (re: kalimat aksi) tsb. Kalimat aksi harus diletakkan di antara dua tanda pisah en dash (–), tanpa menggunakan spasi. Dalam kasus kaya gini, kalimat aksi juga selalu diawali dengan huruf kecil, seperti di contoh (g), kecuali jika kalimat tersebut diawali dengan nama, seperti di contoh (h).
Kalimat terputus
Sekarang gimana kalo kalimatnya terputus? Coba simak dialog-dialog berikut:
(i) “Aku rasa dia nggak a—”
(j) “Aku . . . tidak tau lagi.”
(k) “Aku lelah . . . .”
(l) “Aku lelah . . . ,” keluh Tom.

Ketika dialog terpotong oleh kegiatan atau dialog karakter lain, gunakan tanda pisah em dash (—) seperti di contoh (i). Sementara, jika ada jeda dalam sebuah dialog seperti di contoh (j), atau pengucapan dialog tsb diulur seperti contoh (k) dan (l), gunakan tanda ellipsis (. . .). Jika tanda ellipsis muncul di akhir kalimat, tambahkan 1 tanda titik untuk mengakhiri kalimat (contoh (k)) atau tambahkan tanda koma jika dialog tersebut diikuti dialogue tag (contoh (l)). Biasanya ada 1 spasi di antara tiap tanda titik.
Kutipan dalam dialog
Ada juga situasi yang mengharuskan kita mengutip kalimat orang lain dalam dialog, seperti di contoh (k) dan (l).
(k) “Tadi aku ketemu dia di jalan, dia cuma bilang, ‘Hai, Mita!’ dan langsung pergi.”
(l) “Seperti kata ayahku, ‘Hidup itu sederhana.’ ”

Saat mengutip perkataan orang lain dalam sebuah dialog, gunakan tanda petik tunggal (‘…’) sebelum dan sesudah kutipan tsb, seperti pada kalimat ‘Hai, Mita!’ dan ‘Hidup itu sederhana.’ dalam (k) dan (l). Jika tanda petik tunggal (‘) dan tanda petik dua (“) letaknya berdampingan, tambahkan spasi di antara kedua tanda baca tsb.
Dialog panjang
Kadang ada dialog dari karakter yang sama, yang terlalu panjang untuk dijejalkan dalam 1 paragraf. Misalnya seperti contoh (k).

(k) “Kejadiannya dimulai waktu Aaron dan Tina ketemu di pasar malam. Awalnya, si Aaron dikenalin ke Tina sama Andrew, temen baiknya. Kalo diliat dari pertemuan pertama mereka itu, nggak akan nyangka kalo ujungnya mereka bakal jadian. Tian cuek-cuek gitu, Aaron juga. Mereka juga nggak saling nanyain nomor telepon masing-masing.

“Tapi ternyata dua tahun kemudian mereka kerja di kantor yang sama dan akhirnya jadian.”
Dalam kasus seperti ini, dialog ini bisa dibagi menjadi 2 (atau lebih) paragraf yang berbeda. Yang perlu diperhatikan adalah, JANGAN akhiri paragraf dialogmu dengan tanda petik penutup sebelum dialog tersebut selesai, seperti di contoh (k).
Kata sapaan dalam dialog
Nah, yang terakhir yaitu penggunaan huruf besar untuk kata sapaan, seperti di contoh (l).
(l) “Jangan pergi, Bu!” Toni memohon pada ibunya.
(m) “Saya hanya ingin membantu Anda.”

Setiap kata sapaan yang ditujukan secara langsung pada lawan bicara si pengucap dialog harus diawali dengan huruf besar, seperti kata “Bu” di (l). Selain itu, sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “Anda” juga harus selalu diawali dengan huruf besar, seperti di (m).

Nahh, menurut para senior gimana nih? Apakah tips dan trik yg nubi dapet dari blog ini bisa dijadikan sebuah acuan?

Krn blakangan ini nubi mumet sendiri soal aturan baku penulisan dialog
:galau: mohon pencerahannya
 
Yang penting kalo nulis Cerpans harus ada aaahhh... uuuhh... yheeesss... hehehehehee... :)
 
Copas dari blog orang...
Materi ini bukan tulisan nubi, jadi nubi ga mau ngaku2...





Nahh, menurut para senior gimana nih? Apakah tips dan trik yg nubi dapet dari blog ini bisa dijadikan sebuah acuan?

Krn blakangan ini nubi mumet sendiri soal aturan baku penulisan dialog
:galau: mohon pencerahannya

sblmnya di page brp ada loh bahasan ini, tntang pnulisan dialog,.cuma yg ini lebih lengkap kayaknya :hore:

btw aku juga kadang mengabaikan ini loh kalo lupa.. :pandaketawa: #gahapal soalnya
 
Bimabet
sblmnya di page brp ada loh bahasan ini, tntang pnulisan dialog,.cuma yg ini lebih lengkap kayaknya :hore:

btw aku juga kadang mengabaikan ini loh kalo lupa.. :pandaketawa: #gahapal soalnya

Ehh ada pel-apel...:kangen:

Ngomong-ngomong apa yang dibahas artikel itu bener gak pel? Aku masih meraba-raba soal aturan baku membuat karya tulis
:bingung:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd