Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Semua ini gara-gara adik kembarku (by C4th13)

Episode 3 - Awal dari segalanya


Flashback - Ultah ke 18



Ceritanya waktu itu aku masih SMA. Bapak memberiku hadiah ultah kedelapan belas dan akan dibuat acara bersama Reyvan. Aku terbang ke Ibukota. Keluarga di pihak bapak, buat pesta untuk aku dan Reyvan di ruma Babe (ayahnya Bapak) yang sangat luas di Bekasi. Pesta yang sangat meriah dihadiri oleh begitu banyak orang, dari penampilan mereka kelihatan orang-orang penting, mungkin sekali relasi bisnis Bapak serta beberapa pejabat pemerintah. Sayangnya tidak ada yang aku kenal, kecuali tentu saja beberapa artis ibukota yang sempat manggung di acara. Untungnya acara cepat selesai, jam 10 sudah bubar.


Sehabis acara di rumah babe, adikku mengajak aku ke suatu tempat. Ternyata Reyvan ingin merayakan Ultah kami di karaoke. Dan moment tersebut menjadi saat-saat yang bersejarah, karena untuk pertama kali main dengan wanita. Awalnya aku tidak tahu rencana adik, dan dengan lugu aku bilang kalo aku hanya akan menemani dia nyanyi-nyanyi.

Aku gak nyangka tempatnya cukup megah.

Begitu masuk tempat karaoke, adik minta ruang VIP yang luas serta paket eksklusif. Setelah itu kami disuguhi foto album, yang menurut adik kita akan memilih pemandu lagu yang akan menemani kita . Ada begitu banyak gambar cewek. Ia memilih seseorang yang bernama Rida, dan aku disuruh pilih seorang lagi. Karena belum pernah, jadi aku ikut aja memilih. Pilihanku jatuh kepada seorang gadis bernama Lala yang kelihatan imut dan agak malu-malu. Mungkin karena aku juga agak kurang sreg melihat gadis-gadis yang lainnya kelihatan berpenampilan terlalu seksi, justru aku mau yang sederhana.

Kami dibawah menuju suatu ruangan remang-remangyang cukup luas, dengan dua buah sofa besar, serta TV layar lebar. Kami diajari cara menggunakan alat karaoke, serta disuguhi cemilan dan minuman dari bar. Adik juga sempat pesan beberapa minuman tambahan, yang katanya akan dibawa oleh pemandu lagu. Kami pun menunggu sampai mereka datang.

Tak Iama kemudian datanglah dua gadis yang kami pilih tadi, masih kelihatan muda, apa lagi Lala dengan wajah imutnya. Setelah berkenalan, kami dengan cepat merasa akrab. Gadis-gadis itu bersikap terbuka dan melayani cerita kami dengan santai. Tak lama kemudian mereka mulai memasang beberapa lagu, dan kami bernyanyi bersama.

Karena hanya dua mic, maka Adik satu mic dengan Rida sedangkan aku dengan Lala, yang tanpa malu-malu menempelkan tubuhnya padaku. Tercium keharum buah lemon dari tubuhnya membuat aku makin suka dan merasa nyaman. Setelah beberapa lagu, gadis-gadis itu mengajak kami berjoget ria. Aku yang tidak biasa awalnya enggan, tapi tarikan Lala serta senyumnya membuat aku luluh juga.

Sambil bernyanyi kami minum-minum untuk membuat suasana hati jadi senang. Setelah itu kami kembali fokus memilih lagu yang enak ditelinga.

Awalnya kami bergoyang dengan lagu-lagu disko. Goyangan gadis-gadis uang agak berani mulai membuat aku terangsang, apalagi tadi sudah minum cukup banyak. Tapi kemudian setelah diputar lagu slow, kami mulai berdansa. Tanpa malu-malu Lala menyuruh aku memeluknya, sambil kembali tubuh liatnya ditempelkan padaku… hangat, terasa bagian kenyal bongkahan dadanya menempel erat.

Iseng aku melirik kesebelah, Reyvan sedang memeluk Rida dari belakang, sambil berciuman ala Titanic. Tak lama kemudian tangan adik mulai menjelajah di tubuh gadis seksi itu. terlihat jelas tangan adik yang nakal meramas dengan utuh dua bongkahan dada yang besar dan padat. Pinter sekali adik memilih pasangan, pasti ia pilih Rida karena toket gede serta tubuhnya yang seksi. Tak lama kemudian, tangan kanannya turun ke selangkangan, dan meraba gundukan kecil di sana.

Aku sampe terbelalak melihat keberanian adik. Tanpa sungkan dengan keberadaanku, dengan cuek tangannya terus menjelajah bagian-bagian intim tubuh gadis itu.

Eh, gantinya melarang, gadis itu malah hanya mendesah sesekali dan terus membiarkan adik berkreasi dengan tubuhnya. Malah, ketika tangan adik masuk di balik rok mini yang dipakainya, gadis itu hanya menggeliat kegelian sambil mendesah kecil.

Astaga! Baru sekarang aku melihat pemandangan seperti ini. Mereka seakan tidak menganggap kami ada di sini.

“Kak, kok aku disini, kakak hanya lihat ke Rida sih?” Kata Lala setelah melihat tatapan mataku. Aku menatapnya dan ia balas menatapku tajam.

“Kakak mau juga?” Katanya berbisik. Ia tersenyum, setengah menutup matanya.

Aku terpana, wajah imut dan manis itu seakan menarikku. Aku jadi terhipnotis dengan bibir ranum itu, dan mendekat hendak mengecupnya pelan, tapi ia melingkarkan tangannya ke leherku dan balas menciumku. Aku jadi makin berani dan membalas permainannya, dan entah bagaimana kita sudah berciuman panas. Aku yang masih amatir harus mengakui kegesitan serangan bibir dan lidah gadis itu.

Memang sih bukan ciuman ku yang pertama, tapi baru sekarang se-hot ini.

Tanganku yang pasif kini dibimbingnya ke dada. Aku masih gugup, ini pertama kali bagiku memegang toket cewek, meskipun dari luar pakaian. Pasti Lala menyadari kalo aku masih perjaka.

“Kak, remas dong!” Katanya.

Aku mulai meremasnya, sambil melirik ke Revan yang sementara menelanjangi Rida. Dengan nakal, tangan adik menarik turun pertahanan terakhir gadis itu.

Sementara itu Lala malah mulai membuka kancing-kancing kaos polo yang kupakai, dan menarik kaos itu keatas.

“La…” Aku terkesiap melihat keberanian gadis itu, sambil aku merelakan tubuh bagian atasku terbuka. Ia menyuruhku duduk, lali ia bergoyang dengan seksi. Laku jadi gugup sambil terpana, mau apa dia?

Lala hanya tersenyum malu-malu, tapi dengan perlahan ia mulai membuka dress yang dipakainya dengan cara seksi. Walaupun wajahnya malu-malu tapi gerakannya terlihat begitu seksi ketika mulai striping dan menampilkan tubuh yang hanya dibalut dengan pakaian dalam. Mataku membelalak karena untuk pertama kalinya aku melihat tubuh seorang wanita dewasa yang telanjang. Walaupun aku belum punya pengalaman, tapi aku bisa menilai kalo tubuh Lala ini sangat seksi dengan aset-aset tubuhnya yang kencang. Siapa bilang kalo cewek tocil gak menarik? Eh gak kecil-kecil amat juga sih.

“Kamu cantik sekali!” Sebuah pujian keluar dari mulutku. Lala hanya tersipu.

“Kamu belum pernah?” Tanya dia lagi. Aku hanya mengangguk, dan ia makin tersenyum. Ia membuka pakaian dalam dan menampilkan tubuhnya yang polos, kelihatan ada rambut tipis menutupi bagian atas kemaluannya. Ia mencondongkan kedepan, mendekatiku.

“Nikmati saja!” Bisiknya sambil tangannya ditaruh ke pundak. Tiba-tiba Ia mendorongku terlentang di tempat duduk. Tangannya dengan cekatan menarik celanaku turun, sekaligus dengan cd. Aku protes, tapi ia hanya menarih jarinya dibibir menyuruhku diam. Tangannya dengan lembut mencari dan memegang senjataku yang sudah berdiri dari tadi.

Lala menggengamnya dan mengocok kecil, membuat pusaka yang awalnya ragu-ragu kini menunjukkan keperkasannya dengan maksimal. Baru sekarang benda itu merasakan halusnya tangan seorang gadis. Selama ini hanya merasakan kocokanku di kamar mandi atau didepan TV ditemani film bokep.

“Besar kak!” Ia mengaguminya. Aku diam aja, gak tahu mau berbuat apa.

“Cek dulu La, bisa tahan gak?” Terdengan suara Reyvan menyeletuk. Ternyata ia juga memperhatikan kami. Revan dan gadisnya sudah telanjang dan tampak Risa sementara mengulum batang besar milik adik.

Tanpa aku bisa protes, bibir Lala sudah terbuka lebar menelan batang besar milikku dan mengocoknya. Ini pertama kali aku merasakan BJ, benar-benar enak. Dengan lincahnya bibir dan lodahnya terus mengulum dan menyedot, membuat aku tak mampu bertahan. Dan hanya dengan waktu yang singkat, meledaklan lahar putih menyembur dengan banyak.

“Hahaha... bro, kok hanya 2 menit udah ngecrot? Hahaha” Kata-kata adik yang meledek terdengar sumbang ditelingaku. Bikin malu aja... tapi mana aku bisa tahan sempongan Lala yang sangat ahli.

“Enak kan, Kak?” Suara Lala berbisik ditelingaku.

“Iya La, kamu nafsuin banget sih.”

“Itu artinya Kakak normal! Aku juga tadi keenakan, soalnya punya kakak sangat perkasa dan tegang lagi. Jadi aku bikin makin semangat, kak!” Gadis ini coba menghiburku.

“Apa aku yang paling cepat?” Aku penasaran.

“Gak juga sih, yang pasti punya kakak yang paling macho yang pernah aku rasa. Eh, udah keras lagi yah?” Ia terus membesarkan hariku dan ketika tangannya kembali menyentuh, aku langsung tegang lagi. Aku hanya diam aja kembali membiarkan ia yang memegang kontrol permainan.

“Kak, sentuh aku dong?” Lala kembali meminta.

“Eh gimana?” Aku bingung. Tapi Lala terus tersenyum. Tangannya langsung menuntun tanganku membelai tubuhnya, meraba bagian-bagian yang sensitif. Lala membuka kakinya, membiarkan jariku menjelajah disana, menyusup diantara rambut-rambit tipis serta mengesek belahan yang tersimpan didalam.

“Eh, La..”

“ Terus kak... ahhhh!” Gadis itu mendesah setelah ku sentuh, dan tubuhnya menggeliat. Indah sekali.

Setelah dianggap cukup, Lala langsung naik di atas tubuhku... ternyata ia sudah mempersiapkan sebuah kondom tipis yang dipakaikan pada senjataku.

Lala menaiki tubuhku, dan ketika pinggulnya turun, aku merasakan milikku masuk dalam sebuah liang yang sempit. Hangat dan basah. Ia mulai mengesek maju mundur, efeknya sangat enak.

Ternyata gini rasanya bercinta dengan seorang gadis cantik. Benar-benar seperti di awan-awan. Aku merasakan senjataku diremas dan dipijat oleh miliknya, sementara tubuh Lala menari meliuk-liuk menambah efek serangannya. Rasanya seperti di awan-awan…

“Kak, goyang dong!” Ia memintaku memompa, dan segera ku coba mengimbanginya. Awalnya terasa kaku, tapi aku cepat belajar dengan bimbingan dari gadis itu.

“Aahhh.. terus kak!” Ekspresi nya membuat aku makin semangat. Apalagi ia terus mendesah... benar-benar seksi kedengarannya. Aku terus memompa dan kini merasa tak lama lagi akan orgasme.

Kali ini aku mencoba menahan orgasmeku, jangan-jangan aku kalah lagi. Aku terus menyerangnya tapi pada saat bersamaan mencoba mengalihkan pikiran agar tidak cepat keluar.

“Kak... ayo terus, aku hampir sampai!” Kata-katanya membuat aku tambah semangat. Usahaku kayaknya berhasil… Tubuh gadis itu mulai kejang-kejang dan bergetar dengan indahnya.

“Ohhhh kakkkk!” Lala kembali mendesah.

Padahal aku sudah hampir gak tahan, tapi kata-katanya membuat aku berusaha menahan. Aku ingin gadis ini bisa nyampe ke puncak, ada kebanggaan bagiku bila mampu menaklukkan gadis ini.

“Terus kak... ahhhh..!” Tubuh Lala menegang dan melengkung dengan indahnya.

Aku memompa dengan cepat, pertahananku hampir saja ambruk. Tapi Lala sudah mengedan… kontraksi liangnya terasa mencengkram kuat. Aku gak tahan lagi, asih toh dia juga sudah orgasme.

Akhirnya aku merasakan kalau ujung batangku tersiram air hangat. Lala duluan nyampe... hanya selang beberapa detik kemudian aku juga keluar, sambil mengedan nikmat, aku merasakan beberapa semprotan keluar. Rasanya nyaman sekali, aku benar-benar melayang merasakan nikmatnya seks pertamaku.

“Aaarrrggghhhhh!” Rasanya mau teriak mengiringi semprotanku berberapa kali dalam kondom yang terpasang.

“Kak, kamu hebat... huh huh huh!” Lala memujiku di antara desah nafasnya yang masih memburu.

“Makasih Lala... enak sekali!”

“Kak, kamu nyemprot di dalam?” Kembali suara Reyvan terdengar surau, tapi aku tidak perduli lagi.

——

Sepanjang liburanku di Jakarta, ada tiga malam yang kami gunakan untuk pergi te tempat tersebut. Dan selama itu aku minta ditemani Lala terus. Sedangkan Revan gonta-ganti cewek. Baru aku sadar ternyata adikku sudah pro, entah sudah berapa kali dia main dengan cewek, padahal umurnya masih SMA.

Selama tiga hari petualanganku, semakin lama aku makin paham bagaimana memuaskan wanita, Lala benar-benar guru yang telaten. Nanti hari ketiga baru aku berani dengan orang lain, itupun karena tukaran dengan gadis milik Revan setelah satu ronde. Cantik sih, malah lebih seksi dari Lala, tapi entah kenapa masih Lala yang lebih nyaman bagiku.

Apa yang terjadi di saat-saat itu membuat aku dapat pengalaman. Aku belajar bagaimana cara merangsang cewek dan membuat mereka nyaman. Aku kini tahu bagaimana memperlakukan mereka dan mampu memahami bahasa tubuh mereka.

Suatu pelajaran yang berharga bagiku.

Sejak peristiwa itu, aku sadar kalo adikku jago main dengan cewek. Dari gayanya menaklukan Rida, Maya dan Nela, sampai keluar berulang-ulang aku tahu kalau adikku sudah level pro. Sampai gadis-gadis pemandu lagu itupun harus bertekuk lutut didepannya. Reyvan juga mengaku udah main dengan beberapa cewek teman di sekolah. Gawat juga adikku.

Tapi ketika ku tanya soal pacarnya, Revan tak mau terbuka. Kayaknya mereka ada masalah.

Dari apa yang aku dengar, menurut pengakuannya, Revan belum pernah ML dengan pacarnya. Ia sayang sekali cewek itu, cinta sejatinya sejak SMA. Pacar nya itu lebih tua setahun dari padanya, tapi entah kenapa mereka bisa jadian. Dengar-dengar mereka lagi ada masalah dengan keluarga pacarnya. Sayang sekali mengingat mereka pasangan yang serasi, yang cewek cantik banget terus cowoknya juga ganteng. Apalagi mereka berdua saling mencintai.

Waktu itu aku sempat tanya-tanya soal pacarnya, Reyvan gak mau bilang. Aku tahu ia masih mencintainya. Aku masing ingat kata-kata adik dulu waktu Ia ajari aku bedanya cinta dan nafsu.

——

Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd