Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Rona-ku, Masa Depan-ku "Remake" (Update part final)

Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Part 2

yoVOJRFb_o.png


Aku masih terbayang – bayang oleh wajah Rona, setelah ku antar dia menuju kostnya. Apakah ini yang namanya cinta???... Karena aku belom pernah yang merasakan benar yang namanya jatuh cinta.

-----XXX-----

Malam hari pukul 11.30 malam, lagu yang kuputar di laptop ku yang menggambarkan suasana hatiku sekarang.


“Oh Tuhan… kucinta dia”

“Ku sayang dia, rindu dia, inginkan dia”

“Utuhkanlah…. rasa cinta dihatiku”

“Hanya padanya….untuk dia”

Itulah sepenggal lirik lagu yang kuputar di laptopku. Apakah dia jodohku???... Apakah dia juga memikirkanku???... Aku tidak tau, tetapi karena dia yang membuat aku merasakan yang namanya jatuh cinta.

“Cantik juga Rona” kataku dalam pikiran

Aku mencoba menghubungi Rona melalui video call dan dijawabnya video call dari ku.

“Hai Rona...”

“Ehhh, Rino... Ada apa nelpon aku???”

“Cuman mau nelpon aja sih hehe”
“Kamu lagi ngapain, Ron?”

“Lagi mau tidur sih... Kamu sendiri enggak tidur???... Kata kamu, besok kan ada rapat”

“Ini kok... Aku mau tidur bentar lagi”

“Ngomong – ngomong besok nonton aku perform dong...”

“Aku enggak janji bisa ya, tapi aku usahain bisa”

“Janji???”

“Janji”
“Kalo gitu, good night ya... Sweet dream, Ron”

“Sweet dream too, Rino”

Akupun mengakhiri pembicaraan melalui video call dengan Rona dan karena esok hari ada rapat kerja, ku matikan laptopku dan aku mulai tidur.

-----XXX-----

Hari senin dipagi hari tiba. Ku lihat jam dinding kamarku sudah menunjukan pukul 7.30 dan seperti biasa aku membuat secangkir kecil yang berisi kopi hitam. Disaat aku sedang menyeruput kopi hitam yang ku buat, sebuah notifikasi berasal dari hpku dan setelah ku lihat isi pesan ternyata rapat untuk jam 12-siang, dimajukan menjadi pukul 11 dan via video call. Aku mengiyakan balasan pesan yang berasal dari atasanku.

Pukul 10.50, aku harus bersiap – siap dengan menggunakan pakaian rapi dan ku nyalakan laptopku dan juga ku siapkan desain yang akan aku presentasikan. Tidak menunggu lama, rapat melalui video call dimulai. Cukup lama aku mempresentasikan desain motor yang ku buat sendiri karena aku harus menjelaskannya secara detail.

Sekitar 1-jam lebih ku jelaskan dan 2 atau 3-hari lagi au akan dikabari lagi apakah desain yang ku buat akan di approve oleh pihak pusat atau tidak.

“Saya akan mengabari anda 2 atau 3-hari lagi...”

“Ok, pak...”

“Kalo begitu, saya akhiri video call ini” kata kepala desain kantor

Kepala desain kantor mengakhiri pembicaraan melalui video call dan waktu sudah menunjukan pukul 12-lebih. Karena aku sudah lapar, aku pun pergi menuju Kedai Kang Angga untuk makan disana dan juga minum secangkir kopi buatan Kang Angga sendiri. Setibanya aku di garasi, aku menyalakan Ducati 848 Evo punyaku dan ku keluarkan menuju luar rumah.


Suara mesin L-Twin 848cc dengan knalpot racing, begitu terdengar sekali di sekitar kompleks perumahan. Setelah menggunakan helm dan jaket, aku berangkat menuju Kedai Kang Angga. Hanya 10-menit aku menuju Kedai Kang Angga, karena Kedai Kang Angga tidak jauh dari rumahku.

WoVNGPey_o.jpg


Setibanya aku di Kedai Kang Angga dan ku parkir motorku, aku menyapa Kang Angga disaat dia sedang melayani pelanggan. Memang disaat aku datang, Kedai Kang Angga memang ramai karena tempatnya yang begitu enak untuk dijadikan tempat nongkrong ataupun tempat buat diskusi.

“Kang Angga!!!!!!!” kataku yang berteriak disaat berjalan menuju kedai

“Ko Rino... Teko ndi???”

“Seko omah, Kang...” kataku yang berbicara dengan bahasa jawa

“Kowe neng kono wae...” kata Kang Angga yang menunjukan meja kosong untuk ku

“Maturnuhun, Kang...”

Aku berjalan menuju meja yang disediakan oleh Kang Angga dan setelah duduk seperti biasa ku pesan 1 gelas kopi hitam dan mie instan goreng 2-porsi. Selama menunggu pesanan datang, aku memainkan hpku dan disaat ku sedang memainkan hpku teman ku yang bernama Dion menghubungiku.

-----XXX-----

Dion merupakan teman main ku dari kecil. Sudah lama sekali kami berdua bersahabat sampai sekarang.

-----XXX-----

Tidak menunggu lama, ku lihat Dion yang mencari – cari keberadaanku dan langsung ku hampiri dia.

“Ion... Kenapa lu urgentnya???”

“Gw pinjem motor lu dong...”

“Buat apa dulu nih???”

“Jemput cewek gw”

“Mobil lu kemana emangnya???”

“Mogok barusan pas mau kesini... Ini tadi gw naik ojek”

“Nih...” kataku yang langsung melemparkan kunci motorku ke Dion

Dengan sigap, Dion langsung mengambil kunci yang ku pegang.

“Hati – hati bawanya...”
“Helm ada di motor...”

“Thanks, No... Best emang lu”
“Gw langsung ya kalo gitu...”

“Hati – hati lu, Ion”

“Yooooo......”

Setelah bertemu dengan Dion, aku kembali ke mejaku dan sudah tersedia secangkir kopi hitam dan 2-porsi mie instan goreng. Saat ku lahap mie instan yang sedang ku makan, tiba – tiba ku lihat Rona menelponku melalui video call dan ku jawab video call darinya.

“Hai, Ron... Tumben nelpon”

“Penggen aja sih... Ngomong – ngomong, besok mau liat aku perform enggak???”

“Perform???”

“Iya... Kan aku...”

Aku langsung memotong pembicaraan dia.

“Tau – tau...”
“Emangnya kamu perform besok???”

“Iya”
“Janji ya kamu liat aku besok...” katanya yang menunjukan jari kelingkingnya

“Janji kok” kataku yang menunjukan jari kelingkingku
“Ngomong – ngomong... Nanti mampir ke rumah dong”

“Ngapain ya???”

“Hmm... Ngajak kamu makan di rumah sih”

“Bisa – bisa aja sih... Kalo nanti sore enggak ada latihan”

“Nanti sore aku share lokasi rumah aku”

“Ok”

Kami berdua mengakhiri video call dan aku melanjutkan makan mie instan goreng dan setelah menghabiskannya, aku menyeruput kopi yang ku pesan sambil membakar sebatang rokok cerutu.

-----XXX-----

Pukul 7-malam, ku menunggu kedatangannya yaitu Rona. Aku mempersiapkan meja makan dan segala yang diperlukan untuk makan dan minum. Tidak menunggu lama, suara bell rumah berbunyi dan aku langsung menuju gerbang rumah.

Untuk malam ini, aku sengaja berpakaian rapi walaupun berada didalam rumah. Karena aku akan melakukan kencan dengan Rona. Bukan karena aku tidak bermodal, tetapi karena aku ada hal tertentu. Karena disaat aku sedang menyeruput kopi di Kedai Kang Angga, terpintas niat untuk berhubungan badan dengannya. Sudah ku siapkan sebotol wine dan sebotol iceland yang sudah ku campur dengan jus cranberry.

Setibanya di depan gerbang rumah, ku lihat Rona yang mengenakan dress berwarna putih.

JXvNxs4j_o.png


“Rapi bener” kataku yang membukakan gerbang rumah

“Kamu sendiri juga rapi... Padahal dirumah sendiri”

“May i???” kataku yang menawarkan tanganku untuk digandengnya

Setelah ku tutup kembali gerbang rumah dan masuk dengan bergandengan yang menuju meja makan yang telah ku persiapkan, aku membantu Rona untuk duduk dikursinya.

ywKL5Hsf_o.jpg


“Tunggu sebentar ya...”

Aku mengambilkan makanan yang berada di dapur dan mengambil minuman yang sudah ku persiapkan. Setelah mengambilnya, aku pun memberikan makanan untuk Rona dan ku tuangkan minuman iceland yang sudah ku campur dengan jus cranberry dan aku mengambil makanan bagianku.

Kami berdua makan cukup lahap dan setelah makan, kami berdua meminum iceland mix jus cranberry. Aku melihat Rona yang mual ketika dia meminumnya pertama kali.

“Rona, kamu enggak apa – apa???”

“Enggak apa – apa kok...”

Aku mencampur minuman punya Rona dengan 1-sendok kecil garam dan ku tambahkan jeruk nipis.

“Coba, Ron...”

Rona meminumnya dan dia pun seperti ketagihan dengan racikan minuman dariku. Beberapa kali dia menambah minuman yang ku racik dan mulai ku lihat wajahnya yang memerah akibat minuman racikanku. Disaat dia ingin berdiri, tiba – tiba dia ingin terjatuh dan langsung ku bantu dia. Sialnya, aku juga terjatuh dan bibirnya mengenai bibirku.

“Kena jebakan juga...” kataku dalam pikiran

Aku membantu Rona berdiri dan tiba – tiba wajahnya tampak mendekat kearahku setelah ku bantu dia untuk berdiri. Ku lihat matanya berbinar – binar ketika mukanya mendekat ke mukaku. Entah kenapa aku merasakan ada hal yang berbeda. Kedua bibir kami saling bersentuhan setelah muka Rona mendekat ke mukaku. Kami berdua melakukan french kiss cukup lama dan ku gendong dia disaat melakukan french kiss.

“Rinoooo.....”

Aku Tidak mempedulikan suara panggilan dari Rona dan ku rebahkan dia disofa. Ku lanjutkan ciumanku dengan Rona dan sesekali ku remas – remas payudaranya dengan menggunakan tangan kiriku.

“Hmmmm..... Ahhhhhhhhh.... Yessssssssss.........”

Suara desahan dan suara kecupan dari kedua bibir kami, cukup terdengar diruang keluarga. Ku tetap mencium bibirnya yang mungil itu dan tangan kiriku mulai mengelus – ngelus vaginanya yang tertutup oleh celana dalam yang dipakainya.

“Rinoooooo.... Ahhhhhhhh.... Disituuuuuuu....”

Aku makin bersemangat karena mendengar suara desahan yang berasal dari mulut Rona dan aku menghentikan kecupan ke bibir dia untuk membuka dress yang dipakainya.

“Ronaaa... Kubuka dressnya???”

Kedua tangan Rona mengubah posisinya menjadi diatas yang membuatku memudahkan melepas dress yang dipakainya. Kulihat bh berwarna putih dan celana dalam berwarna putih yang menutupi payudara dan vaginanya. Aku mulai melepas baju yang menutupi badanku yang melepas celana jeans dan menyisakan celana boxer.

Ku mulai melepas bh berwarna putih secara perlahan – lahan dan ku lihat payudara Rona yang tidak terlalu besar dan putingnya yang berwarna coklat muda. Ku mulai lepaskan celana dalam yang dipakainya dan ku lihat vaginanya yang sudah basah dan terdapat bulu – bulu halus. Aku pun dengan sigap langung memainkan vaginanya dengan ku jilati dan ku mainkan klitorisnya dengan menggunakan tangan kananku.

“Rinooo... Stopppppp... Geliiiiii.... Ahhhhhhhhhh......”

“Tahan aja, Ron....”

Ku terus memainkan vaginanya sehingga dia tidak dapat merasakan gatal yang berada diujung vaginanya. Rona mengalami orgasme pertamanya dan ku lihat badannya bergetar cukup hebat. Mungkin ini merupakan orgasme pertamanya. Akupun langsung mencium bibirnya dan ku peluk erat agar badannya tidak bergetar.

“Rinooooo.... Tadi itu apa?????”

“Enak enggak???”

“Enakkkk....”

Aku mulai melepaskan celana boxer yang kupakai dan Rona cukup kaget melihat penisku yang sudah tegak berdiri.

“Rona.... Mau coba yang lebih enak???”

“Mau...”

Ku elus – eluskan vaginannya dengan menggunakan penisku untuk memulai hubungan badan yang pertama kali baginya. Tidak menunggu lama, ku mulai masukan penisku kedalam vaginanya. Rona berteriak cukup kencang akibat selaput daranya yang robek akibat ku masukan penisku. Aku langsung mencium bibirnya agar dia tidak berteriak dan mulai perlahan ku gerakan pinggulku.

“Enakkkk???” tanyaku padanya

“Ahhhhhhh.... Ennaakkkkkkkk....”

Aku pun mulai mempercepat gerakan pinggulku agar Rona dapat merasakan kenikmatan yang kuberikan dari penisku. Suara decakan yang cukup terdengar mengisi ruangan keluarga. Kedua tanganku memainkan payudaranya dengan diremas dan diputar. Cukup lama aku menggerakan pinggulku sekitar 10-menit lebih dan aku mulai merasakan gatal diujung penisku yang menandakan bahwa aku akan orgasme.

“Ronaaaa..... Aku mau keluarrrrrr”

“Aku jugaaaaaaa......”

Kurasakan gatal yang makin menjadi – jadi diujung penisku dan akhirnya.....

“Ronaaaaaaaaaaaaa..............”

“Ahhhhhhhhhhh... RINOOOOOOOO!!!!!!!!!!!!!!!!!”

Kami berdua orgasme. Ku keluarkan spermaku didalam vaginanya Rona. Setelah orgasme aku mengecup bibirnya yang kecil itu.

“Gimana???”

“Enakkk..... Makasih, Rino...”

Karena esok hari Rona akan perform, maka dia harus kembali ke kostnya. Aku menawarkan diri untuk mengantarnya pulang, tetapi dia menolak.

-----XXX-----

Sore hari, smartwatchku menunjukan pukul 5-sore. Aku sudah menukar tiket yang akan dijadikan alat buat masuk ke tempat Rona perform. Aku diberitau oleh satpam yang ada diloket penukaran tiket dan aku mengaku sebagai sodara Rona disaat aku ditanya oleh satpam yang menjaga loket.

Tdn7Rprb_o.jpg


Aku berada didalam mobil Nissan 280z berwarna biru tua sembari menunggu jam 7, karena show dimulai jam segitu. Mobilku berada diparkiran p4, agar tidak ketauan oleh fans – fans Rona karena aku ingin bertemu dengannya sebelum show dimulai. Tidak menunggu lama, ku lihat Rona yang mencari – cari mobilku. Tetapi aku melihat dia bersama perempuan lain yang menurutku imut. Aku pun keluar dari mobilku dan menghampirinya.

“Rona...”

Rona dan temannya itu menghampiriku.

“Rinooo...”

“Ini temen kamu???”

“Iya... Kenalin temen aku...”

Temannya Rona yang berada disebelahnya itu memperkenalkan diri.

“Nama aku Sinka, kak...”

“Kenalin... Aku Rino...”

Bla... Bla... Bla... Tidak lama kami bertiga basa – basi untuk perkenalan dan seperti biasa kebanyakan orang yang menanyakan tentang aku.

“Kak Rino, motovlogger ya???”




Bersambung...
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Akhir-akhir ini Kedainya @BHDB sering kesebut. Si Tuan Rangga ini jago juga marketingnya. 1 lagi disini Tuan Rangga kena Update bahasa, jadi bisa pake bahasa Jepang dengan logat Kansai, biasanya kan bahasa Korea dengan Logat Gyeong-san yang mendayu-dayu.







beta ramal nanti orangnya datang dengan komen seperti berikut:
Lamak Baseuh / Kumsi mang / Hehe aja deh / zzzz


aing sudah mendapatkan ijin resmi dari suhu @BHDB buat pake nama kedai kang angga
 
Hmmm...
Ketemu dudut lagi?
Tapi sekarang main heroine nya Ayen..
Eh ini beda cerita kan ya?
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Part 3

yqqVCR08_o.jpg


Smartwatchku menunjukan pukul 6.25-malam dan aku harus menuju lantai f4 untuk mengantri didepan theater JKT48. Setibanya aku didepan theater, aku sudah melihat banyak orang – orang atau yang disebut wota sudah mengantri depan theater. Karena tiket yang kupunya berwarna hijau, aku pun maju terlebih dahulu dan kulihat juga orang – orang yang mempunyai tiket hijau pun juga.

“Bro... ini disuruh maju karena apaan dah?” tanyaku pada seorang wota disebelahku

“Nanti kalo angka yang dilayar muncul pertama, masuk kedalam duluan”

“Thanks...”

Tidak menunggu lama, angka 8 dilayar tv dekat lorong muncul dan suara panggilan untuk tiket hijau nomor 8 terdengar.

“8!!!”

Aku melihat tiketku dan ternyata tiketku bernomor 8. Aku serta orang yang mempunyai tiket nomor 8, masuk kedalam theater.

-----XXX-----

2-Jam lebih aku berada didalam theater dan selama itu aku melihat Rona perform. Terkadang aku melirik temannya yang bernama Sinka. Sebelum keluar dari dalam theater, aku memberitau ke Rona agar aku antar pulang.

Setelah keluar dari theater, aku langsung menuju mobil yang ku parkirkan di p4. Seperti biasa aku menyalakan mesin mobil dan radio mobil untuk hiburan selama menunggu Rona.

“Lama juga ya...” kataku yang melihat smartwatch sudah pukul 10.30-malam

Karena aku tidak mau membuang bensin sia – sia, aku pun mematikan mesin mobilku dan ku buka jendela mobil agar dapat bernafas. Tidak menunggu lama... Ting...!!! Suara bell lift berbunyi dan kulihat Rona langsung menuju kearahku. Ku lihat dia menggunakan baju abu” bermotif tengkorak.

4moyfZMo_o.jpg


“Kenapa lama???”

“Maaf ya... Tadi ada yang twoshoot sama aku soalnya”

“Tusut...??? Apa lagi itu??? Makanan baru???”

“Bukannnn...” kata Rona yang memukul iseng lengan ku

“Sakit weyyyyyyyyy......” kataku yang mengusap – ngusap lengan ku

“Lagian kamu sih hahahaha...” kata Rona yang tertawa melihat aku kesakitan karena dipukulnya

“Twoshoot itu apa emangnya???”

“Twoshoot itu event setelah theater, fans yang mau foto sama member... Mengerti???”

“Enggak”

Rona langsung memukul lengan ku lagi dengan tenaga yang lebih, sehingga membuat aku makin kesakitan.

“RONA...!!!!!!! SAKITTTTTT...!!!!!!!!!!!!!”

“Pinter dikit dong hahahahahahaha”

“Untung aja kamu manis pas diliat...” kataku sedikit menggoda Rona

“Bisa aja gombalnya ihhh...” kata Rona yang wajahnya mulai memerah

“Ngomong – ngomong mau nginep di rumahku???”

“Ngapain???”

“Ya nginep aja, sambil nonton film di rumah aku...”

“Boleh...” kata Rona yang menyilangkan seatbelt kursi penumpang

Setelah Rona menerima tawaranku, ku nyalakan kembali mesin mobil ku.

-----XXX-----


Vrooommmmmmm..... Suara mesin 2753-cc 6-silinder dengan suara blow-off yang berasal dari turbo mesin mobilku, sangat terdengar seisi tempat parkir dan terdengar sekali di dalam mobil.

“Rinoooo... Berisik ihhhhh!!!!!”

“Ya emang berisik, manis!!!” kataku yang mencubit pipinya Rona

“Ihhhhh... Sakit tauuuuuu!!!!!!”

“Gantian yang tadi hahahahahahahaha...”

Aku langsung tancap gas agar cepat sampai kerumah. Karena jalanan sudah sepi, aku hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar ½-jam agar sampai menuju rumah. Setibanya kami berdua dirumahku, aku langsung mempersiapkan tv di ruang keluarga agar dapat memutar film yang akan kami lihat. Sementara Rona mempersiapkan cemilan yang ada di dapur. Karena sofa di ruang keluarga bisa dijadikan tempat tidur, aku mengambil selimut dan meja untuk meletakan cemilan dan minuman.

kylV4Lsl_o.jpg


“Rona... Aku udah siap!!!!!”

“Tunggu sebentar!!!” kata Rona yang berteriak di dalam dapur

Aku mulai menyalakan tv dan ku cari film yang ingin ditonton. Fast Five... Judul film yang akan kuputar di tv sebesar 60-inch lebih.

Pj9s48de_o.jpg


Tidak menunggu lama setelah aku berbaring di sofa bed, Rona tiba dan langsung meletakan cemilan dan minuman untuk selama kami berdua menonton. Kini, Rona berada disebelahku.

“Filmnya apa, Rino???”

“Fast Five...”

“Film apaan itu???”

“Fast and Furious kelima, Rona...”

Filmpun dimulai dan kami berdua menonton dengan seru. Ada kejadian dimana Rona tiba – tiba memelukku karena kaget dengan suara film.

Ditengah – tengah film, aku melihat Rona yang sudah tertidur. Mungkin karena dia sudah kecapean, aku menaikan selimutnya agar Rona tidak kedinginan saat tidur.

Cuaca malam ini memang dingin, karena malam ini cuaca sedang mendung berawan dan ditambah ruang keluarga yang kunyalakan ac agar tidak kepanasan di ruang keluarga.

“Sweet Dream...” kataku yang menaikan selimut dan mencium bibirnya

Disaat setelah aku mencium bibirnya, tiba – tiba Rona terbangun dari tidurnya dan mengatakan suatu hal yang membuat aku ingin berhubungan badan dengannya.

“Hmmmm... Kenapa cuman sebentar ciumannya???”

“Kamu ngigo ya, Rona???”

“Hmmm... Enggak sih...”

Dengan perlahan, aku mulai memagut bibir mungilnya itu. Perlahan ku gigit lembut bibir bawahnya, setelah ku pegang dagu runcingnya.

“Ihhhhhhh.... Rinooooo.....”

Aku pun menghiraukan ucapan yang keluar dari mulutnya dan ku mulai mencium bibirnya yang mungil itu. Suara kecupan yang berasal dari kedua bibir kami, begitu terdengar di ruangan keluarga. Aku melihat ekspresi Rona yang begitu menikmati apa yang kuberi. 3-Menit lebih kami berdua ciuman hingga tali air liur berjatuhan di selimut.

Tanpa aba – aba, ku mulai memainkan kedua payudaranya yang terhalang oleh bh dan baju yang dipakainya secara perlahan.

“Ahhhhhhhhhh..... Enakkkkkkkkkkk.... Yesssssss........”

Ku terus memainkan kedua payudaranya dengan kuputar searah jarum jam perlahan – lahan dan sesekali kuputar dengan tenaga.

Tiba – tiba kedua tangannya kearah atas disaat aku masih memainkan kedua payudaranya dan Rona menyuruhku untuk membuka baju dan bh yang menutupi sepasang gunung kembar. Ku lepaskan baju abu” bermotif tengkorak yang dipakainya itu dan ku lepaskan bh dengan memeluknya agar memudahkan melepas bh yang dipakainya. Ku lihat 2-buah payudara yang tidak besar bagi ku dengan puting berwarna coklat muda.

Aku mulai menjilati payudara kananya secara perlahan. Lidahku memutari payudara kanannya dan tangan kiriku memainkan puting payudara kirinya dengan ku cubit perlahan. Ku terus lakukan perlakuan itu ke Rona dan ku lihat Rona menikmati permainan awal yang ku berikan kepadanya. Setelah ku lakukan itu, aku mulai melepaskan bajuku dan mulai kulepaskan celana Rona.

“Rona... Kamu enggak pake???”

“Kata kamu...??? Kan kamu bisa lihat gimana sekarang”

Aku cukup kaget karena Rona tidak menggunakan celana dalam. Ku mulai menyusuri bagian vaginanya dan ku lihat vaginanya yang agak basah, mungkin karena permainan awalku. Aku mulai menjilati vaginanya yang sudah basah. Aku juga merasakan cairan yang berasal dari vaginanya dan kurasakan cukup asin.

“Rinoooooo.... Pelan – pelan.........”

-----POV Author-----

“Mumpung besok libur, coba jalan – jalan daerah Jaksel ahhhh...”

Sinka mulai terlelap dalam tidur di kasur kamarnya.

-----POV Author End-----

Aku terus menggerakan pinggulku dengan cepat sehingga aku merasakan orgasme kesekian kalinya.

“RONAAAAARRGGGHHHHHHH.....................”

“RINOOOOOOOO..........”

Untuk kesekian kalinya, aku meledakan spermaku didalam vaginanya Rona. Jurus vagina Rona, seperti menahan penisku ketika aku ingin meledakan spermaku diluar.

“Giliran dong.... Capek nih...”

Tanpa aba – aba, kini Rona berada diatasku dan dia langsung menggerakan pinggulnya keatas dan kebawah. Suara decakan selangkangan yang basah, cukup terdengar seisi ruangan keluarga. Kedua tanganku memegang payudaranya disaat Rona menggerakan pinggulnya.

“Ronaaa.... Cepetan dikittttt....... Ahhhhhhhh......”

“Aku mauuuuuu.... Keluarrrrrrrrr.....” kata Rona

Karena Rona dan aku ingin orgasme lagi, aku langsung memeluknya dan langsung menggerakan pinggulku dengan tempo yang cepat. 4 Hingga 7-kali, kuledakan spermaku didalam vaginanya. Ku lihat ekspresinya yang kelelahan, mungkin karena orgasme berkali – kali yang dirasakannya.

“Gimana???”

“Thank you, Rino....” kata Rona yang langsung mencium bibirku

Kami berdua lanjut menonton film Fast Five dengan keadaan telanjang bulat yang tertutupi oleh selimut.

-----XXX-----

Pagi hari tiba dan aku bersiap – siap menuju rumah Dion, karena aku akan mengambil motor yang dipinjaminya beberapa hari yang lalu.

Pada awalnya, aku ingin mengantarkan Rona untuk kembali kerumahnya namun dia ingin pulang sendiri.

Aku pun memesan ojek online menuju rumah Dion dan menunggu sekitar 3 hingga 5-menit. Setibanya ojek online tiba didepan rumah, aku langsung keluar rumah. Aku pun membutuhkan waktu 1-jam menuju rumah Dion, karena hari ini cukup macet di jalanan Jakarta. Setibanya aku didepan rumah Dion, aku melihat dia yang menungguku diluar rumahnya dengan menjaga motorku dan helmku.

“Sorry – sorry... Macet tadi...”

“Selow, No... Btw makasih yak udah minjemin motor lu”

“Temen ini... Saling membantu lah”
“Gw langsung ya... Mau jalan biasa haha”

“Ok, No”
“Hati – hati lu”

Aku mulai menyalakan mesin motor Ducati 848 Evo warna hitam dan menggunakan helm. Setelah itu, aku mulai berjalan – jalan menyusuri jalanan Jakarta yang cukup padat. Disaat lampu merah, aku melihat jam smartwatch sudah menunjukan pukul 10-pagi dan aku menuju mall didaerah Gandaria untuk sekedar kopi pagi dan sebatang rokok.

Setibanya aku di mall itu, aku langsung menuju tempat kopi yang bernama Starbucks dan memesan secangkir kopi hitam. Disaat aku sedang memesan, aku melihat seorang perempuan yang tidak asing bagiku. Setelah aku membawa secangkir kopi pesananku, aku mencoba menghampirinya dan ternyata perempuan itu adalah teman Rona, yaitu Sinka. Aku melihat Sinka yang mengenai kemeja terusan yang sampai menutupi paha dan berwarna biru muda.

hHV3ZLSX_o.jpg


“Kamu bukannya temannya Rona???”

“Ehhhh kamu... Iya...”

“Boleh duduk???”

“Boleh kok”

Bla... Bla... Bla... Basa – basi yang cukup lama sekitar ½ -jam sambil ku menyeruput kopi hitamku. Setelah menyeruput lagi, Sinka mengajakku untuk menemaninya jalan – jalan didalam mall itu.

“Rino... Mau temenin aku jalan – jalan???”

“Boleh sih...”

Kami berdua beranjak dari tempat Starbucks dan mulai menyusuri dalam mall didaerah Gandaria. Selama kami berdua jalan – jalan, aku merasakan hal yang sama saat aku melakukan hubungan badan dengan Rona. Entah aku ada rasa dengan Sinka atau tidak, tetapi rasa ini sama persis.

Langkah kami berdua terhenti didepan toilet, karena Sinka ingin buang air kecil. Aku pun menunggu diluar toilet perempuan dan melihat keadaan sekitar yang cukup sepi. Memang karena juga jarak tempat perbelanjaan ke toilet sedikit kedalam yang membuat orang – orang malas untuk ke toilet ini.

Entah karena apa, aku masuk kedalam toilet perempuan dan kulihat ada 2-pintu yang terkunci. Aku menunggu dengan bercemin di cermin.

“Ngapain kamu disini???????”

“Ehhhhhh... Maaf – maaf, Sin...”

Aku ketauan oleh Sinka karena menyelinap ke toilet perempuan. Setelah itupun, aku menunggu Sinka yang berkaca untuk merapikan diri dan sesekali kulihat bentuk badannya yang cukup ideal bagiku. Entah setan apa yang merasuki aku atau Sinka yang menggoda imanku??? Aku melihat dia menggerakan pinggulnya yang cukup ideal itu sehingga aku hampir memegangnya dan tiba – tiba Sinka berbicara ke aku.

“Kamu mau ngapain?????”

Aku melihat ekspresi Sinka tersenyum manis, tetapi seperti ada maksud tertentu.

“Gw peluk aja dari belakang???” kataku dalam pikiran

Aku mulai melangkahkan kakiku menuju Sinka dan aku mulai memeluknya secara perlahan. Aku pun mulai mencium lehernya dan kulihat dicermin, ekspresi Sinka yang meresapi karena perlakuanku. Kedua tangan kananku mulai meraba – raba payudaranya disaat aku masih mencium lehernya. 2 Hingga 3-menit aku terus melakukannya.

“Jangannnnn.... Ahhhhhh......”

“Lagi sepi, Sin... Nikmatin aja...”

Disaat aku masih memberikan perlakuan ke Sinka, aku tidak menyadari kalau pintu toilet yang terkunci satu lagi telah terbuka. Dan tiba – tiba, suara teriakan seorang perempuan membuat kami berdua kaget. Aku pun tidak asing dengan suara perempuan itu. Siapa kira- kira perempuan itu???




Bersambung...
 
Terakhir diubah:
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd