Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Rona-ku, Masa Depan-ku "Remake" (Update part final)

Bimabet
Dion satu universe, ada kemungkinan nanti munculin Rehan gak? :)

Boleh ku tebak siapakah wanita yang keluar dari toilet itu... jawabannya setelah pariwara berikut ini :ngacir:
Ngga lah, Rehan beda universe sama Dion..
Bisa ribet urusannya sama Yona dan kedai kopi nanti wqwq
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Part 4 (Part Final)

QrKc3lXB_o.jpg


Bodohnya aku... Tetapi, kenapa Rona bisa cemburu seperti itu...??? Padahal, kita belum ada hubungan yang spesial. Apakah dia mempunya rasa ke aku...??? Aku tidak tau, hanya dia yang tau.

-----XXX-----

Sudah 1-bulan aku mencoba menghubunginya, tetapi tidak ada jawaban darinya. Setiap ada dia perform, aku selalu menontonnya. Tetapi disaat selesai theater atau wota menyebutnya hightouch, dia selalu cuek dan bahkan berpaling muka.

“Semoga aja dia enggak kenapa – kenapa...” kataku yang duduk santai diteras rumah.

OD4WTjXg_o.jpg


hB0nC2V4_o.jpg


Sore hari menjelang malam dimana aku sedang menatap langit berwarna orange yang mulai menampakan sedikit bintang. Aku terus memikirkannya disaat aku sembari melihat handphone, menyeruput secangkir kopi hitam yang hangat dan juga membakar sebatang rokok cerutu pemberian teman yang baru pulang dari liburan di Cuba.


“Saat kau mulai mengejar mimpi, segalanya berubah”

“Hatimu mengetahui makna dari bertambah kuat”

"“Dimanakah cinta?” saat kau sadari itu”

“Kau akan temukan sesuatu yang bisa kau lakukan”



Itulah sepenggal kalimat lagu Jepang yang aku coba terjemahkan sendiri. Entah kenapa, setiap aku selalu putar lagu itu, aku terus memikirkannya.

“Gw mesti minta maaf... Harus!!!!!” kataku dalam pikiran

Ting...!!! Ting...!!! Ting...!!! Suara bel rumah berbunyi disaat aku masih memandangi langit yang mulai menunjukan bulan. Aku pun langsung turun dan menuju depan pintu rumah. Aku melihat Icad, Aldi, dan Ian yang menunggu didepan gerbang. Aku lupa kalau aku mengajak mereka main di rumahku.

“Sorry... Nunggu” kataku yang membukakan gerbang rumah

“Selow, No” kata Icad yang memasukan motornya ke garasi rumah

Setelah mereka memasukan motornya ke garasi, aku dan teman – temanku menuju ruang keluarga dan aku langsung menyalakan tv 60-inch serta PS-4.

“Fifa enggak???” kataku

“Kalah, helm ya...” kata Aldi yang sedikit melirik ke Icad

“Entar Icad rugi lagi hahahahahahahahaha” kata Ian yang tertawa cukup kencang

“Gw ayo – ayo aja” kata Icad

“BTW, mau makan apaan...??? Ayam aja???”

“Jangan ayam kampus tapi” kata Ian

“Mesum lu koplak” kata Aldi

Aku pun memesan 1-bucket ayam goreng tepung melalui ojek online. Selama menunggu pesanan makanan datang, kami berempat bermain PS-4 dan game yang dimainkan adalah Fifa 18. Aku melawan Ian dan Icad melawan Aldi. Pertandingan pertama Icad melawan Aldi dan Icad menggunakan klub bernama Liverpool serta Aldi menggunakan Real Madrid.

“Bango pasti kalah hahahahahaha” kata Ian

“Diem pe’a” kata Icad

Selama mereka berdua bermain, aku dan Ian mengobrol didekat sofa bed. Aku sedikit bercerita ke Ian tentang hubungan aku dengan Rona yang tanpa status.

“Bingung sih gw... Dia bisa cemburu gitu tapi gw sama dia enggak pacaran sama sekali”

“Ya mungkin kan dia ada rasa sama lu... Tapi lu juga salah sih, main dibelakang sama temennya”

“Gw khilaf ya... Temennya juga aduhai, ya gw kegoda”

“Emangnya lu ketauan dimana mainnya...???”

Aku berbisik ke Ian tentang tempat dimana aku dan Sinka ketauan bermain api dan Ian langsung tertawa bahak sehingga Icad dan Aldi yang fokus bermain, langsung kaget dan melihat kearah kami berdua.

“****** sumpah hahahahahahahahahahaha”

“Yeeeee... Lu malah ketawa, serius itu gw”
“Gw juga enggak tau kalo pintu yang kekunci satu lagi itu dia...”

“Ya lu salah dan lu mesti minta maaf lah... Walaupun lu enggak ada hubungan spesial sama itu cewek”

Tidak berapa lama, pesanan makanan tiba dan kami semua makan bersama. Setelah makan bersama, Icad dan Aldi melanjutkan mainnya dan akhirnya Icad menang dengan skor 3-2. Aku juga menang melawan Ian dengan skor cukup telak, yaitu 5-2. Aku menggunakan Manchester United dan Ian menggunakan Chelsea.

-----XXX-----

Pagi hari dihari jumat. Seperti biasa aku bangun pukul 8 dan membuat secangkir kecil kopi hitam. Ku bawa cangkir yang berisi kopi hitam dan ku nyalakan tv di ruangan keluarga untuk melihat berita.

Suara notifikasi yang berasal dari handphoneku berbunyi dan aku sangat gembira karena desain motor konsep yang aku bikin, diterima oleh kantor pusat di Jepang. Aku disuruh ke Jepang pada hari sabtu besok oleh kepala kantor Jakarta untuk menjelaskan desain yang ku buat dan aku diberikan 1-tiket pesawat tambahan untuk mengajak teman. Aku berpikir untuk mengajak Rona jalan – jalan ke Jepang.

“Semoga aja mau...”

Aku melanjutkan menonton berita dipagi hari dan sekitar pukul 10-pagi, aku menuju Kedai Kang Angga untuk sekedar kopi pagi dan sarapan.

Disana pun, aku sedikit bercerita ke Kang Angga tentang hubungan aku dan Rona yang tanpa status dan Kang Angga memberikan masukan yang cukup baik untuk aku coba.

“Kang, aku ki lagi eneng masalah karo temen”

“Temen sopo, No?”

“Wedok sih...”

“Masalah e opo?”

Bla... Bla... Bla... Cukup lama aku bercerita ke Kang Angga sekitar 1-jam.

“Kowe kan ora eneng status karo Rona... Coba ajak dolan neng ndi sa karep mu, terus kowe kan eneng tiket ke Jepang sesok... Mbo ajak dia”

“Maturnuhun, kang sarannya... Tak coba ngomongan karo Rona nanti”

Setelah cukup lama aku berbicara dengan Kang Angga, aku kembali ke rumah dan mencoba menghubungi Rona kembali dan tetap tanpa balasan. Aku mencoba memberikan pesan terakhir ke Rona yang kukatakan aku akan tinggal di Jepang, tetapi sebenarnya aku hanya akan di Jepang beberapa hari saja. Aku memberikkan foto tiket pesawatnya ke dia.

“Kalo enggak dibales, udah pasrah gw” kataku dalam pikiran

Suara notifikasi handphoneku berbunyi, 1/2-jam setelah aku mencoba memberikan pesan terakhir dan benar. Pesan itu berasal dari Rona dan aku langsung mencoba menghubungi via videocall dan akhirnya, dijawab videocall dariku.

“Hai, Rona... Apa kabar???”

“Baik hehe... Bener kamu besok udah berangkat ke Jepang???”

“Kamu udah liat kan tiketnya”

Aku melihat ekspresi Rona yang sedih. Entah sedih karena apa, tetapi aku ingin mengatakan yang sebenarnya. Aku pun mengajak dia untuk ketemuan dirumahku nanti malam dan dia pun menyetujuinya setelah dia perform di theater. Aku menawarkan diri untuk menjemputnya, tetapi dia menolak.

-----XXX-----

Pukul 10.30-malam terlihat di smartwatchku dan aku masih menunggu kedatangannya.

“Lama juga ya...” kataku yang menunggu kedatangannya sembari menonton tv

Tidak berapa lama, suara bel rumah berbunyi dan aku langsung menuju gerbang rumah dan benar adanya, Rona datang. Aku dengan cepat membuka gerbang rumah dan langsung menyapanya. Ku lihat dia menggunakan baju berwarna hitam.

fOcWmHGA_o.jpg


“Maaf ya nunggu lama...”

“Enggak kok”

Kami berdua masuk kedalam rumah dan duduk di sofa bed. Aku langsung mengatakan hal yang ingin aku ucapkan ketika ingin bertemu lagi dengan Rona, yaitu meminta maaf.

“Aku mau minta maaf... Bener – bener minta maaf soal kejadian yang kemaren itu” kataku yang menggengam erat kedua tangannya

“Kejadian kemaren???”

“Iya... Aku khilaf soal kemaren itu, yang berdua sama Sinka di toilet” kataku yang bersujud didepan Rona

“Kamu enggak usah segitunya, Rino...”
“Ngomong – ngomong, kamu bener mau pindah ke Jepang???”

“Hmm...” kataku yang mulai berdiri
“Sebenarnya sih enggak”

“Lah...??? Enggak gimana”

“Sebenarnya aku ke Jepang karena desain motorku di approve sama pusat Jepang”
“Besok aku berangkat ke Jepang”

Aku melihat ekspresi Rona yang seperti lega akan mendengarkan suatu info. Aku mulai menawarkan tiket untuk ke Jepang, karena aku ingin mengajaknya jalan – jalan juga.

“Aku dapet 1-tiket tambahan dan pastinya aku mau kamu berangkat sama aku besok”
“Mau???”

Aku melihat Rona yang tiba – tiba mengeluarkan air mata, entah karena apa. Dia pun langsung memelukku dengan eratnya.

“Mau...”

“Jadi kamu mau maafin aku juga???”

“Aku selalu maafin kamu, Rino... Karena aku...”

Aku langsung menutup mulut Rona dengan jari telunjukku karena aku tau apa yang ingin diucapkannya.

“Enggak sopan kalau cewek yang ngomong itu...”

Akupun mulai berlutut dan memegang kedua tangannya dan mengucapkan suatu kalimat indah ke Rona.

“Rona... Maukah kamu menjadi pendamping hidupku???”

“Pendamping hidup???”

“Pendamping hidup, sehidup semati... Suka dan duka, aku selalu ada untukmu”

Diapun mengeluarkan air matanya lagi disaat aku melihat mukanya. Rona berlutut dan langsung memelukku lebih erat.

“Aku.... Mau...”

“Makasihhhhhhhhh Rona.......”

Aku pun memeluknya lagi dan membersihkan air matanya yang berada dimukanya. Dengan perlahan, ku dekatkan bibirku ke bibirnya dan mulailah hal yang sudah lama tidak kurasakan, yaitu ciuman bibir.

Dengan semangatnya, aku mencium bibirnya Ronda dengan liar dan dia langsung merespon ciumanku. Lidah ku langsung masuk ke rongga mulutnya untuk bermain dengan lidahnya. Suara – suara kecupan memenuhi ruangan rumah yang berasal dari ruang keluarga.

“Rino.... Pelan – pelan”

Aku pun menghiraukannya dan ku gendong dengan menopang pantatnya dan ku lanjutkan ciumanku ke dia. Aku pun menggendongnya hingga menuju kamar tidurku dan ku jatuhkannya di kasur. Aku mulai memegangi dagunya dengan perlahan dan mengelus – ngelus pipinya.

“Lama ihhhhh...”

“Sabar yaaaaa....”

Aku mulai mencium hidung mungilnya itu dan mulai menyusuri mulutnya lagi. Tangan kiriku tidak tinggal diam dan ku mainkan payudara kirinya. Sekitar 5-menit lebih kami melakukan itu tanpa henti dan disaat aku ingin memutarkan badanku disaat aku sedang ciuman, tiba – tiba..........

-----XXX-----

“Aduhhhhhhhhhh......”

Aku terjatuh dari meja plastik karena ingin mengubah posisi tidurku. Aku pun berada di Sentul Sirkuit karena nanti ada race terakhir dalam lomba balap motor kelas asia, yaitu ARRC kelas Suzuki Asian Challange. Rona pun kaget dengan teriakanku dan langsung menghampiriku.

“Kamu enggak apa – apa kan???”

“Enggak kok”

Kru mekanik timku memberitau aku kalau race sebentar lagi dimulai.

“Aku siap – siap dulu ya, Ron... Doain aku”

“Iya, Rino” kata Rona yang mengecup bibirku

Aku pun bersiap – siap untuk balapan. Kru tim balap aku beranggotakan teman – temanku juga, yaitu Ian, Aldi, Icad, dan sebagian teman – teman dari Icad. Icad sebagai kru mekanik, Aldi sebagai motivator dan Ian sebagai kru peralatan.

UvW2Qnxx_o.jpg


0AUZklFv_o.jpg


Motor yang ku pakai adalah Suzuki GSX-R150 hasil desainku sendiri yang di approve oleh pusat Jepang dan sudah dijual untuk umum. Aku pun berhasil menjuarai race dengan posisi 1 dan teman – teman ku semua melihat aku berada di podium 1 dan Rona juga melihat ku.

-----XXX-----

Itulah kisah singkat aku bersama Rona, masa depanku sekarang. Aku pun menikah dengan Rona, 2-minggu setelah aku mengajaknya kerumahku untuk meminta maaf dan Rona...??? Dia mengumumkan kelulusannya atau yang disebut graduation, 5-hari kemudian setelah aku meminta maaf.




Tamat...
 
Terakhir diubah:
Terima kasih buat pembaca yang udah mau nyempetin buat baca cerita aing yang hina ini. Maaf kalo ini jadi last partnya, aing ngak bisa kasih tau alasan kenapa. Sekali lagi, terima kasih buat para pembaca yang udah mau nyempetin baca / pun like cerita aing yg hina ini.






TTD

Axelovers
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd