Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Rendezvous

Koboy_kolot

Semprot Baru
Daftar
8 Oct 2010
Post
25
Like diterima
126
Bimabet
Sore itu aku bersiap untuk berangkat ke sebuah pulau di selatan Sumatera untuk melaksanakan tugas dari kantor. Pakaian sudah dipacking rapi dalam koper besar, peralatan kerja sudah dipacking di tas ransel. Oke siap semua tinggal bawa nanti subuh ke airport. Tiba-tiba HP ku berbunyi dan sebuah nomor tanpa nama yg sudah sangat kukenal muncul. "Hallo, ada apa de?" tanyaku dengan lembut. Aku tahu ini adalah nomor mantanku yang sudah aku hubungi sehari sebelumnya untuk membantuku mencarikan tempat tinggal selama aku bekerja di pulau itu. "Jam berapa berangkat dari jakarta bang?" suaranya masih seperti dahulu... lembut dan manja. "Jam 3 aku take off dari Halim, kita nanti ketemu di Depati Amir aja yah..." jawabku sambil merebahkan tubuh di tempat tidur. "Oke, nanti kalo udah mau take off telpon lg ya..." pintanya

Mantanku adalah seorang PNS di sana. Seorang janda dengan 2 orang anak yang sudah 8 tahun ditinggal suaminya yang pulang kampung ke Bandung dan memilih untuk kawin lagi dengan seorang penyanyi dangdut lokal. Dia sakit hati dan minta diceraikan. Setahun yg lalu ia mendapatkan akta cerainya dan resmi menyandang gelar Janda. Aku kenal dengannya sewaktu kuliah di Bandung. Walaupun beda perguruan tinggi, aku berpacaran dengannya. Sebut saja namanya Yuli (bukan Nama sebenarnya). Tubuhnya dulu kurus dengan rambut ikal yang selalu diikat buntut kuda. Walaupun badannya kurus, pantat dan toketnya lumayan gedong dan montok. Walaupun kami pernah tidur seranjang dan tinggal serumah selama beberapa tahun, aku belum pernah memasukan penisku kedalam vaginanya. Paling banter sekedar jilat-jilatan dan yang penting aku dan dia sama-samaa merasakan orgasme. Sekarang sudah hampir 13 tahun kami tidak bertemu dan selembar surat tugas dari kantorku menjadi perantara pertemuan kami kembali.

Beberapa jam kemudian, sebelum take off, aku menyempatkan menelponnya, "de abang lah mau take off nih, satu jam lagi mungkin abang lahh mendarat oke...." kataku. Tanpa menunggu jawaban dia, aku langsung matikan hp karena suara Fokker27 yang menderu dan sang Flight Master berkumis tebal dengan galaknya melambaikan tangan kearahku supaya cepat cepat naik. Singkat cerita, 45 menit kemudian roda belakang pesawat menyentuh landasan bandara Depati Amir. Setelah memutari landasan dan memasuki avron khusus, aku turun dan segera menuju ruang tunggu untuk menunggu barang bawaan. Setelah semua barang bawaanku lengkap, aku segera menelepon tempat tugasku dan suara diseberang sana hanya mengucapkan selamat datang dan harap segera melapor. Dengan troli yang setengah penuh dengan barang bawaan aku berjalan menuju keluar dan terdengar suara yang tak asing memanggilku, " Bang, bang Hery... sebelah sini!" Kulihat Yulia berlari menuju kearahku dan kusambut dia, setelah bersalaman dan cipika cipiki kupandangi tubuhnya yang terlihat agak berisi namun tidak gemuk. Pantat dan toketnya semakin berisi, membuat angan dan khayalku kembali ke beberapa tahun kebelakang. "Abang gemukan, waaah... dah naik pangkat rupanya... Selamat deh... Gimana kabarnya?... Iiih, ga nyangka kita bakaal ketemu lagi ya" Yuli langsung nyerocos... "Kamu juga sama de, agak berisi tapi badanmu masih bagus aja.." jawabku membalas pujiannya. "Bisa aja abang ni... Oya berapa lama nanti disini bang?" tanyanya sambil meraih tanganku. "Paling 2 atau 3 bulan aja de... Cuma ngumpulin data aja kok, trus abang balik ke Jakarta lagi". Tak terasa pembicaraan kami telah membawa kami ke pintu keluar dan Yulia segera mengambil mobilnya. "Tunggu sebentar ya bang, Yul ambisl mobil dulu..." Kupandangi tubuhnya dari belakang, nampak jelas pantatnya yang bulat dan jiplakan celana dalamnya dari balik rok coklatnya semakin membuat hati ini dakdikduk. Apalagi mengingat aku bakal libur nyetor mani selama 2 sampai 3 bulan. Tak lama kemudian ia datang dengan membawa sebuah mobil jepang dengan plat merah, segera aku menaikkan barang-barang bawaanku kedalam mobilnya. Diperjalanan tak henti-hentinya kucuri pandang kearah Yuli. Wajahnya memang tidak secantik Yulia Rachman ataupun Julia Roberts. Tapi emang kuakui wjahnya sedap dipandang mata. Toketnya memang tidak sebesar toket Julia Perez, namun c ukup membangkitkan gairah laki-lakiku. Sepanjang perjalanan menuju kantor tempat aku melapor, Yuli terus berkicau menceritakan kisahnya. Mulai sejak ia mendaftar PNS hingga ditempatkan di pulau ini. "Mbak Rini gimana kabarnya Bang?" Yuli menanyakan kabar istriku. "Kabarnya baik, dia baru diangkat jadi PNS tahun kemarin. Sekarang dai ngajar di SMK Negeri di kota kami" jawabku. "Hendrik pernah jenguk anak-anak belum sejak kalian berpisah?" tanyaku. "Mana mau dia ketemu sama aku?! Orang dia sudah diguna-guna sama si biduan itu supaya benci sama aku. Udah lah ga usah bahas masa lalu, oya nanti kalo abang lah istirahat telpon aku lagi ya?!" Tak terasa kami sudah sampai di kantor dan aku pun turun setelah cipika cipiki dan mengucapkan terima kasih atas tumpangannya.


====================


Tiga hari berlalu dan kami masih saling berhubungan via sms dan chating di jejaring sosial. Akhir pekan ini kami janji bertemu di salah satu rumah makan di kota ini. Ga sabar aku nunggu jam 6 sore. Mandi, pilih baju, dan prepare. Mobil dinas yang kupinjam sudah dicuci bersih oleh seorang anak buahku hingga licin mengkilap. Selembar 50 ribuan membuat senyum sang kopral mengembang lebar dan berkali-kali mengucap terima kasih. 15 menit kutelusuri jalan di ibukota pulau ini. Jalanannya memang agak gelap karena tidak ada penerangan PJU, tapi cukup ramai oleh sepeda motor anak – anak muda yang mau pergi wakuncar atau berjalan-jalan ke pantai. Sampai di rumah makan yang dijanjikan, kukira rumah makannya seperti rumah makan padang atau sejenisnya. Ternyata seperti cafe, dengan tenda-tenda jamur di setiap sudutnya. Kucari meja yang sudah dipesan dan nampak Yuli sedang bermain HP. Tak lama Hpku berbunyi dan terdengar suaranya menanyakan aku sudah sampe mana. Kujawab aku didepan kamu dan terlihat senyumnya mengembang. Kuhampiri dia dan kami pun terlibat pembicaraan yang seru dan hangat. Satu jam berlalu dan kamipun sudah merasa cukup. Yuli mengajak pulang dengan alasan kasihan anak-anaknya ditinggal. Setelah membayar bill, aku pun mengantarnya pulang.

Sampai di rumah Yuli, anak-anaknya sudah tidur. Yang membukakan pintu adalah adik sepupu Yuli yang ditugaskan menjaga anak-anaknya setiap kali Yuli pergi bekerja ataupun ada acara seperti sekarang. Setelah menyajikan minuman kesukaanku, kopi hitam kental dengan sedikit gula, kami melanjutkan pembicaraan. Tak lama, adik sepupunya pamit pulang. Setelah mengantar adiknya sampai pintu pagar, obrolan hangat kami pun berlanjut. "Bang aku nak salin baju dulu ya, abang tunggu sebentar. Aku masih ingin ngobrol sama abang". Ia pun berlalu ke kamarnya untuk ganti pakaian. Selama menunggu, tiba-tiba muncul niat ingin mengulang masa-masa pacaran dengan Yuli 13 tahun lalu. Aku membayangkan kembali saat aku meremas dan menjilati puting susunya yang kenyal, membayangkan menciumi dan menjilati memek dan klitorisnya, membayangkan kontolku yang keluar masuk mulut mungilnya. "Abang cape ya? Kok melamun?? Atau kangen sama Mbak Rini??" Pdertanyaan Yuli membuat aku tersentak dan menoleh kearahnya. Ia memakai baju kaos dengan motif bali dan celana selulut yang agak longgar. "Ah nggak, lagi ngelamunin masa lalu aja kok. Lagi ngebayangin waktu kita rame-rame naik gunung" jawabku. " Ooooh, kukira ada apa." Kami kembali mengobrol, kadang diselingi tawa tertahan takut anak-anaknya terbangun. Saat kami bercanda itulah, tiba-tiba tangannya menepuk tanganku yang sedang memegang rokok. "Aduh, panas bang!!" Pekiknya tertahan. Kuraih tangannya dan kucoba mengusap-usap tangannya yang terkenan bara rokokku. Kulihat wajahnya sedikit merengut dan bibirnya manyun menahan panas. Saat itulah aku tak sanggup lagi menahan hasrat yang terpendam selama satu minggu. Kudekati bibirnya dan kucium dengan lembut bibirnya. Yuli agak kaget dan menarik kepalanya ke belakang. "Kenapa bang? Tanganku yang tersulut, kenapa bibir aku yang abang cium??" protesnya. "Abang jadi teringat waktu kita pacaran de... kamu bikin abang ingin kembai mengulang masa pacaran kita". Yuli hanya terdiam. Tak lama ia menarik tangannya yang sedang aku pegang, sambil menghela napas panjang. Aku takut Yuli marah. "Maaf ya de, abang lah buat kau marah atu sedih. Abang hanya teringat saja, terlintas begitu saja di benak abang". Yuli makin tertunduk, "Ga apa-apa bang, Aku cuma malu aja..." jawabnya lemah sambil tetap tertunduk. "Malu kenapa de? Emangnya ada yang salah ya?" tanyaku sambil mengangkat dagunya pelan. Yuli tidak menjawab malah memejamkan matanya. Kembali bibirnya kucium dengan lembut. Ia membalas. Lama kami menikmati ciuman yang sekian lama idak lagi pernah kami lakukan bersama. Lama kelamaan, ciuman Yuli semakin hot, tangannya dilingkarkan kebelakang leherku. Kupermainkan lidahku di rongga mulutnya. Ia membalas dan akhirnya lidah kami saling kejar, saling bersentuhan dan bertautan didalam mulut. Terbawa suasana, tanganku mulai bergerilya meraba dadanya.Tapi Yuli menahan tanganku dengan merapatkan badannya kebadanku hingga tanganku agak susah untuk menjangkau toketnya. 10 menit kami berpagutan, dan Yuli tiba-tiba melepaskan ciumannya. Kusapu bekas ludah kami di mulutnya dengan jariku. Ia malah meraih jariku dan mengisap-isapnya. Sama seperti dulu waktu kami masih pacaran. Melihat ada kesempatan kedua, kucoba meraba payudaranya kembali. Tapi Yuli malah bangun dan mendorong tanganku halus. "Maaf bang, takut keterusan". Sedikit kecewa kulepaskan tanganku. Yuli berjalan ke belakang menuju dapur. Aku berinisiatif menutup sedikit pintu depan yang terbuka lebar. Sekarang pintunya agak tertutup walau masih terbuka sedikit. Kulihat Yuli masih didapur memegangi kepalanya. Entah apa yang ada di benaknya. Aku ga peduli. Yang penting malam ini, lendir ini bisa keluar. Walaupun itu bukan di dalam meki Yuli, tak apa.....

Kuhampiri Yuli yang masih termangu didapur. Kupeluk dari belakang sambil kukecup lehernya. "Aaahh, bang... aku... aku.... aaaahhhh...." hata itu perkataannya saat aku mulai menjilati belakang telinganya. Yuli berbalik dan kusambut dia dengan kembali melancarkan kecupan dibibirnya. Kami melakukan French Kissing dengan khusyu...... 2 menit kemudian Yuli mendorong kembali badanku dengan halus dan meraih tanganku.... "Ke kamar aja yuk bang...." pintanya. Tak menunggu jawaban aku, ia lantas berjalan menuju kamar paling depan sambil masih memegang tanganku. Sampai dikamar, ia melepas kausnya dan nampaklah payudara yang putih masih terbungkus BH warna krem dengan renda ditepiannya. Bagai anak bayi yang sedang kehausan, kuraih payudaranya dan kujilati walau masih terbungkus BH. Tak puas aku hanya meremas dan menjilati bagian luar BHnya. Kucoba melepaskan pengait BH Yuli dan saat sudah lepas, payudara yang sudah jatuh itu kusambut dengan isapan lembut di putingnya, sementara tanganku memilin-milin puting sebelahnya. Yuli menggelinjang penuh nikmat saat mendapat perlakuan itu dariku. Kudorong tubuhnya dengan lembut dengan tubuhku agar Yuli rebah di pembaringannya. Saat Yuli sudah rebah, kucoba melepas celan pendek selututnya. Yuli mengangkat pantatnya agar kerjaku menjadi ringan. Sekali sentak, lepaslah celana bagian luarnya, nampak gunung cembung diselangkangannya yang tertutup celana dalam hitam mini. Tak sabar, kulepas kaos dan celana jeansku. Sekarang kami hanya memakai celana dalam saja. Kulumat kembali bibir Yuli dengan rakus sambil tanganku meremas payudaranya. Ia membalas dengan mengelus kontolku dari luar. Tiba-tiba ia membalikan badan dan berbisik lirih, "Bang, please.... bikin aku puas seperti dulu...." Aku tak menjawab... kuraih kepalanya dan kembali kukecup mesra bibirnya. Yuli terus meremas bibirku dengan bibirnya, sementara tanganku meremas payudranya yang menggantung. Sejurus kemudian, Yuli melepas celana dalamnya, astaga rupanya sekarang ia mencukur bulu jembutnya! Memek yang merekah, dihiasi lendir nikmat yang nampak mulai membasahi bagian luar memeknya membuat aku semakin terangsang. Kuciumi memek Yuli dengan nikmat, kujilati bagian dalam memeknya. Wanginya khas memek perempuan saat terangsang. "oooohh.... sssshhhhh..... aaaaaahhhhhhhhhhhhhhhh..... "Yuli haya bersuara seperti itu saat lidahku mencapai clitorisnya. Dijambakinya rambutku dan kepalaku ditekan-tekannya ke arah memeknya yang mulai semakin basah. "Bbbaaaaannngggghhhh........ sssssssshhhhhhhhhhhh... aaaaaahhh.... akhu.... oooowwwwhhhh ... mau nyampe niiiiiiiiiiiiiiii..... aaaaaaauuwwwwhh... ssshhh..... oooh..." dan crooooooottt, crooot, crooottt.... terasa lendir hangat menyembur mengenai mukaku, berbarengan dengan tangannya yang mencengkeram erat leherku.... Akibat orgasme itu, tubuh Yuli melorot dan menindih tubuhku. Kuputar tubuhnya dan kuarahkan mukanya kearah kontolku. Yuli paham, lantas ia mengeluarkan kontolku dari celana dalamku. Dengan posisi 69, kami lanjutkan permainan kami. Isapannya masih sama dengan yang dulu. Ga kena gigi, dan bikin cenat cenut kontolku. Aku membalasnya dengan terus menjilati memeknya. Kadang-kadang kumasukan lidahku kedalam rongga memeknya. Tak lama ia mempercepat kocokannya dan menekan nekan memeknya kemukaku dan .... Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh bbaaaannggg.... ooowwwhhh.... seeeerrrr,, croot ...crooot... ia melepaskan cairan kenikmatannya dimukaku lagi. Kudorong kepalanya agar kembali melanjutkan mengisap dan menjilati kontolku. Tak lama, serasa tubuhku mengejang dan ooooohhh..... kusemprotkan maniku kedalam mulutnya. Entah berapa kali kusemprotkan cairan itu ke mulutnya. Kami beristirahat sejenak sambil terus saling memainkan alat kelamin kami. Crek...creekk...creekkk.... suara jariku menusuk nusuk memeknya membuat aku kembali bergairah. "De, kalo sekarang abang masukin boleh ga??" tanyaku sambil membelai rambutnya. "Apa yang dimasukin bang? Sekarang kan jari abang aja masih didalam...!" jawabnya sambil senyum. "Kontol abang pingin dimasukin ke memek kamu boleh ga?". "Iih, abang ngomongnya vulgar... emang itu yang aku tunggu bang..." Jawab Yuli. Langsung aku mengarahkan meriam howitzerku menuju lobang sasarannya. Agak susah walupun sudah ada cairan pelumas. Mungkin efek dari perceraiannya, sehingga memeknya jadi seret karena ga pernah lagi dilewati kontol. Sedikit demi sedikit kudorong penis ini kedalam lobang senggamanya dan akhirnya, blessshhhhhh... diiringi rintihan kecil dari mulut Yuli, akhirnya meeriamku berhasil tembus. Ku dorong maju mundur dengan speed pelan, terdengar Yuli merintih nikmat. Dengan posisi MOT kami lanjutkan prosesi persengamaan ini. Cpok... keceeplok ... cepok... suara paha kami beradu bercampur dengan air mani kami. Kali ini Yuli hanya merintih kecil... kadang ia menganga merasakan nikmat saat kontolku turn naik memasuki memeknya.


=============


Sekitar 3 menit kami bersenggama dengan posisi tradisonal itu. Lalu kucabut penisku dan kuangkat tubuh Yuli agar dia melakukan WOT. Segera Yuli meraih kontolku dan diarahkannya agar dapat memasuki lobang nikmatnya. Kembali kontolku berada dalam rongga memeknya dan Yuli dengan posisi berjongkok turun naik mengocok kontolku dengan memeknya. Tak lama Ia menganti gayanya dengan mendorong pantatnya maju mundur. Makin lama kurasankan temponya makin cepat dan dengan pekikan tertahan ia merengkuh kepalaku seraya mencium bibirku dan .... terasa ada yang mengalir membasahi kontolku. Yuli orgasme lagi. Lalu kuajak dia bermain doggy style. Saat Yuli nungging, kujilat sebentar clitnya sambil menjilati cairan memeknya. Lalu kupompa memeknya dari belakang. Kali ini, ia mulai bersuara walau masih pelan, karena selain takut anak-anakya terbangun, kami khawatir ada tetangga yang mendengar. "De, kluarin dalam apa diluar?" tanyaku, "dalam aja bang... gapapa aku lagi ga subur.." mendengar jawabannya, aku kembali mengocok memeknya dengan semangat. Tak lama terasa air maniku ingin menyembur dan kupeluk badanya dari belakang dengan erat sambil melepaskna pejuhku .... "Deeeee... aaaaaaaahhh..." cot, crot, croooot.....3 kali kusembur memeknya dengan spermaku. Kami pun roboh karena lemas... Beberapa saat kami mengatur napas. "Bang, aku mau lagi..." kata yuli sambil menaiki tubuhku.... Ia menyodorkan payudaranya untuk kujilati dan kuremas. Aku melakukan apa yang dia mau. Kembali kami terlibat pertempuran birahi. Kali ini kusodok memeknya dengan mengangkat sebelah kakinya, sedang kaki sebelahnya kutidih. Ku kocok lagi memeknya maju mundur sambil kuciumi kaki dan betisnya yang masih mulus itu. Dan Yuli terlihat sangat menikmati. Terbukti ia mendesah dan meracau... "Baaanggg... terus bang .... iuuuuhhh.... aaaahhh... lemak benar baaangg..." ia mulai memilin dan meremas-remas sendiri toketnya. 3 menit gaya itu kupakai, kurobah lagi posisi kami. Sekarang Kusodok dia dari belakang sambil kakinya terus kupegang sambil berbaring. Tak lama kurasakan rasa ingin orgasme dan kubenamkan dalam-dalam kontolku dan akhirnya.......
Dengan ciuman dileher dan jepitan paha Yuli, kembali ku rasakan ejakulasi. Namun kontol ini masih keras saja. Kutindih lagi badannya dan kusodok kembali memeknya. Kupompa lagi memeknya dengan posisi semula sambil terus kuciumi bibir, hidung, pipi, dagu dan leher Yuli. Hanya desahan dan lenguhan tak tentu yang kudengar dari mulutnya... "oooowwwhh.... aaahh.... aaahhh... ssshhh... mmmmmmhhh... aaaaaahh..." hanya itu yang kudengar. Setelah beberapa saat, kurasakan kaki Yuli melingkar dan menjepir pantatku... "Bangghh... oooohhh.... aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahh... ssshhh..." kurasakan kembali Yuli orgasme. Kukocok semakin cepat dan aku pun menyusul. Kukeluarkan lagi maniku didlam memeknya.

Peluh pun membanjiri tubuh kami. Yuli bangun, membuka lemari dan mengambil sehelai handuk kecil. Ia mulai mengelapi sisa sisa pertempuran kami yang tercecer diselangkanganku. Kami saling membersihkan diri dan menuju kamar mandi. Usai berpakaian, aku berpamitan pulang karena jam sudah menunjukan waktu pukul 11 malam. Kami berpelukan cukup lama dan saling berciuman lagi. "Makasih ya de, kamu bikin saya puas malam ini"pujiku. "Sama-sama bang, akupun ma kasih juga. Udah lama aku ga bersetubu dengan lelaki lain. Selama abang masih disini, aku bersedia muaskan abang!" . Kucium lagi bibirnya dan ia mengantar aku menuju mobil dinasku sambil menggandengku. Bukan tanganku yang dipegangnya, tapi kontolku....

Selesai
 
cerita menarik... bikin :konak:
tulisan dah rapi, cm beberapa saltik

Ditunggu cerita yg laen :D
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd