Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Yuli - Based On True

Wah koq cepet nemen si Yuli nikah ne, Tyo ..:(
Yach lanjutin lagi ceritane kalo ada ya, Tyo ..:beer:
 
Selamat gini hari para suhu semprot yang saya banggakan.
Izinkan newbie menulis sebuah cerita based on true story newbie dalam dunia perkimpoian.
walau mungkin banyak kesalahan tata cara penulisan, kurang menggambarkan cerita secara detail, namun satu tujuan newbie adalah mencoba menghibur para suhu sekalian.
cukup untuk pembuka.

Perkenalkan nama newbie Tyo, saat ini usia 32 Tahun. Dengan penampilan biasa saja.
Kejadian yang akan diceritakan adalah kejadian nyata saat menjadi mahasiswa di salah satu universitas negeri di salah satu kota.
Pengajar dunia lendir ane pada waktu itu sebut saja Yuli, teman sekelas ane sewaktu kuliah. Sedikit menggambarkan Yuli, Cantik, Putih bening, penuh bulu halus disekujur tubuh (ini ane tau setelah pembuktian dan pembugilan), berhijab (no sara) dan yang paling buat ane panas dingin adalah doi punya bentuk badan yang menurut ane ideal, Bokong semok dan dada yang menantang.
Doi sebenernya mahasiswi yang tidak terlalu terlihat, karna doi masuk ke golongan mahasiswi baik-baik. Tapi berdasarkan pengamatan dan pengalaman ane sewaktu SMA, ada aura binal yang terpendam dalam jiwa Yuli. Ini alasan ane mengexplore Yuli.

Sempet bingung memulai pendekatan dari mana dengan Yuli, ane akhirnya memutuskan untuk diskusi mata kuliah.
Beberapa waktu telah dijalani, tak ada kata "jadian". karna ane menganut: "nakal-nakalan, bebas, lepas, semua puas lalu berpisah dengan damai". Sehingga ane jauhi kata "jadian". Juga pada saat itu ane sedang Pacaran dengan yang sekarang jadi Bini.
Sampai suatu ketika di hari libur kuliah, ane ngajak Yuli untuk diskusi, namun karna katanya Yuli lagi mager, ane diminta untuk samperin ke rumahnya Yuli. Sebelumnya ane tau kalo Yuli cuma tinggal sama neneknya, papah mamahnya diluar kota karna punya kebun.
Dengan persiapan yang ane rasa matang, ane samperin Yuli kerumahnya, saat itu pertama kali ane lihat Yuli tanpa hijab walau pakaian masih sangat sopan. Ane masuk rumah Yuli, ngobrol sana-sini, sempet bercanda ala kadarnya dan disuguhi minuman.
saat diskusi telah selesai, ane coba tanya-tanya hal-hal menjurus. Ane tanya udah punya pacar, dan Yuli bilang saat ini belum mau deket sama cowo dulu. Wah, tanda-tanda pernah terluka nih menurut ane. Jangan-jangan???!!!
langsung ane penasaran dan to the point nanya apa Yuli masih virgin atau ndak. dan jawaban Yuli masih. Mulai pupus harapan, namun divisi penantang di otak ane blm mau menyerah.
Ane tetep cari informasi selengkap-lengkapnya, sampai Yuli mulai ngerasa makin deket dan entah kenapa saat itu dia bertanya balik ke ane

Yuli : Y
Ane : A

Y : "Kalo kamu, pasti udah jauh bgt ya punya hubungan sama cewe-cewe?"
A : "Gmana mau punya hubungan jauh, deketan sama kamu aja bikin gemeteran begini. Aku tuh paling grogi tau kalo deketan sama cewe".
Y : "Hallah, ngaku aja. Aku udah merhatiin kamu kok dari semester awal. kamu tuh jago banget buat cewe nyaman"

What?? dia merhatiin ane??
dia bilang ane buat cewe nyaman??
otak ane berputar cepat mikir kejadian yang mana yang dia maksud??
dari mana dia bisa menyimpulkan?? ane pun terdiam berusaha mengingat-ingat.

Y : "hoiii. knapa kamu??? sampe segitu bingungnya. Aku merhatiin kok. Tenang aja, suatu saat aku bakal cerita."
A : "Sekarang aja lah, penasaran. Bagian yang mana sih sampe bisa ngomong gitu."

dan tanpa disangka.

Y : "Tyo, aku mau diceritain sejauh apa kamu sama cewe-cewe. Aku penasaran."

Semesta alam menyajikan kesempatan ke ane, tanpa ane melakukan umpan lambung ataupun pancingan-pancingan. tinggal bagaimana ane menjaga ritme permainannya. Yuli masih baru mau membuka diri, dan ane harus hati-hati jangan sampe tertutup kembali.


A : "Aku bakal cerita semuanya, sedetail mungkin. Tapi aku takut kamu menjauh, aku takut kamu menilai aku. Jadi mending ga usah aja."
Y : "Udah cerita aja, aku juga ga bakalan punya penilaian ke kamu. toh aku yang penasaran pengen tau."

kemudian ane cerita tentang bagaimana ane kehilangan keperjakaan. Bagaimana sepak terjang ane di dunia perkimpoian. disitu ane ngeliat ekspresi yang bercampur di wajah Yuli. Penasaran, Jijik, Pengen, Takut jadi satu.
Dan disaat itu, ane mulai pindah duduk, dari yang sebelumnya bersebrangan menjadi di sebelah yuli sambil mencoba semakin rapat.

Y : "Ternyata aku masih terlalu hijau ya Tyo. Tapi entah kenapa aku semakin penasaran mau tau feelnya."
A : "Yang begitu ga bisa diceritain lah, ya kamu nanti rasain sendiri aja gimana. Mungkin nanti setelah kamu punya pacar."
Y : "Kalau aku maunya diajarin kamu? Kamu keberatan? Kan aku udah ngerjain semua tugas kuliah kamu, ngajarin kamu. Kali ini aku minta bayarannya ini aja lah. Kamu ajarin aku. Ceritain semuanya."
A : "Semua udah diceritain lho. ga ada lagi yang tersisa. Ya ga mungkin bisa menggambarkan secara nyata lah. Udah kamu ntar sama pacar kamu aja. langsung praktek. hahahahaha."
Y : " AKU MAUNYA SEKARANG". (dia sedikit menaikkan nada, dan aku tau dia penasaran)
Y : "Plis tyo, aku mau diajarin. aku juga punya resiko reputasi lho, resiko kamu bakalan cerita ke temen-temen kita tentang aku. Tapi aku sekarang ga perduli, aku mau diajarin"
A : "lah, gimana??? masa mau praktek sama aku? aku temen kamu lho? yakin??"


Yuli hanya tersenyum manis dan menggangguk, disini lah ane bener-bener harus ngejaga tempo. Di awal, ane yakini bahwa ane ga bakalan kimpoi. Ane kasih service awal aja ke Yuli.
Saat itu, ane usap kepala Yuli, dia berlaku pasrah karna ini bener-bener awal untuk dia. Ane cium keningnya, lembut dan lama untuk menjaga tempo. Ane cium matanya, ane cium pipinya. disini nafas Yuli mulai tidak beraturan.
Kemudian ane pandang matanya, cukup lama sampai ane memastikan bahwa dia mempersilahkan untuk melanjutkan.
Lalu ane cium bibir Yuli, bener-bener ciuman awal yang sangat kaku. tanpa balasan apapun bahkan Yuli tidak membuka bibirnya. Cukup lama ane berusaha membuka bibir yuli dengan lidah. sembari tangan ane menelusuri leher dan belakang telinga Yuli.
Saat Yuli sudah membuka bibir dan terbiasa, ane naikkan kembali level sentuhan ane ke punggung dan perut Yuli, tanpa menyentuh The Nen (sebutan ane untuk P**udara)
disini saja Yuli sudah mulai menggelinjang. Ane pun mulai sentuh punggun bagian kaitan Branya. Dengan sekali sentuhan ane lepas kaitan Bra Yuli.
Yuli masih tanpa respon baru, masih nyaman dengan gelombang penasaran yang berubah menjadi kenikmatan yang pelan-pelan hadir.
Berikutnya tanpa mengangkat kaos yang yuli pakai, aku remas The Nen yang dari dulu sudah aku perhatikan. Disini Yuli mulai mendesis ane remes tanpa menyetuh Uting, ane biarkan Uting menjadi yang paling Agung dikegiatan kali ini.

Yuli kemudian melepaskan ciumannya, dia pandang ane dalem.
Y :"Tyo, jangan cerita kesiapapun. aku serahin semuanya."

dengan PeDe aku mulai explore Yuli, aku bisikkan yuli untuk melanjutkannya di kamar, dia mengangguk untuk mengisyaratkan aku agar mengikutinya. Dan kamar Yuli jadi saksi pertama kali Yuli telanjang dada di hadapan cowo.
aku lepas kaos Yuli beserta Bra konvensional yang jauh dari kata nakal. dan tersadar aku bahwa The Nen yuli memang luar biasa. Bulat Tegak Menantang, dengan puting yang sudah mulai mengeras
kemudian aku baringkan Yuli di tempat tidurnya. aku ciumi Yuli diawali dari Pusar, mulai naik ke atas dengan gerakan memutar menuju Uting. Mulai dari pusar kebawah dengan diselingi dengan jilatan menuju perut bawah sampai menyentuh Rambut kemaluan.

Cukup lama kejadian itu berlangsung hampir 3 jam tanpa ada penetrasi ke bagian kemaluan, baik Yuli maupun Aku. Secara jujur aku akui, Yuli berubah menjadi pencium yang handal dan aku menjadi Kebas. nyata kebasnya. hahahahaha
kami mengakhiri dengan perasaan tanggung.

Setelah kejadian itu, aku dan Yuli semakin dekat, tapi masih saja berstatus teman dan ga akan lebih. Kami sering mengulangi kegiatan Cium dan Raba disetiap kali ada kesempatan. Entah itu hanya saat Mobil terparkir, dalam perjalanan, maupun dirumah Yuli.

Semakin sering kegiatan peluk, cium dan elus, makin ngebuat rasa bosen atas hal yang itu-itu aja. Tapi aku masih terus bersabar menjaga ritme demi memupuk rasa penasaran si Yuli. Ternyata sabar membuahkan hasil, disuatu malam Yuli ngirimin foto yang waktu itu masih lewat media BBM, hanya satu foto namun cukup ngebuat mr.happy menjadi bener-bener bahagia. Sebuah foto berlatar kamar Yuli, dengan yuli masih menggunakan hijab namun tanpa ada yang menutupi The Nen dan The Vag (sebutan untuk vagina).
kemudian diikuti pesan "i want more dude". walau badan panas dingin menahankan rasa ingin samperin kemudian kimpoi si Yuli, namun ane tetep pura-pura staycool. ane cuma jawab dengan satu kata "ooh". hanya itu. tanpa ada kata lain. yang kemudian disambut dengan jawaban "kita lihat apa yang terjadi besok". Jawaban yuli tadi ngebuat aku ga bisa tidur semaleman. Karna aku yakin bahwa masa-masa kejayaan akan datang. Masa dimana aku menjadi yang pertama untuk Yuli, namun harus aku pastikan bahwa tidak ada rasa paksaan dan ikatan dikemudian hari.

Keesokan harinya, Yuli tampil tidak seperti biasanya. Kulihat make up tipis di wajahnya, kulihat kemeja dan celana jeans yang dipakai lebih ketat dari biasanya. Sampai saat ini masih jelas bayangan itu di kepalaku. dia menunggu tepat diarea parkir dmana biasanya aku memarkirkan mobilku. Tidak menunggu sampai aku turun, Yuli mendatangi mobilku dan mengabarkan bahwa dia telah memesan sebuah kamar di salah satu hotel. Dia tak ingin masuk kuliah hari ini, dan ingin melewati hari dengan aku. what??? Sejauh ini efek dari aku memasuki kehidupannya. Tapi bukankah ini yang aku inginkan? bukankah ini yang aku cari? Maka ku putuskan untuk tak lagi menyia-nyiakan kesempatan yang datang. Ku ikuti arahan Yuli untuk menuju hotel yang disebutkan. Dalam perjalanan, sepertinya Yuli sudah tak tahan lagi memendam keinginan, untuk pertama kalinya dia menyentuh mr.happy yang diawali dari luar celana.
Setelah cukup bermain-main dari luar celana jeansku, Yuli tanpa meminta langsung membuka ikat pinggang dan celanaku, keluarlah mr.happy dengan gegap gempita dan riang gembira. Kali ini dia meminta izin untuk melakukan kuluman mr. happy, yang tentunya aku jawab tegas dengan sekali mengganggukkan kepala dan senyum. Yuli menjadi sangat buas. Yuli seperti sangat menginginkan dan merindukan mr.happy, dia jilat mr.happy, dikulumnya. Cukup mengherankan untuk orang yang belum pernah melakukan oral sex, namun bisa senikmat ini yang aku rasakan. tanpa ditanya, yuli tersenyum dan mengatakan bahwa sudah seminggu dia nonton film sambil mengulum timun, membayangkan mr. happyku yang dikulumnya.
Sesampainya di hotel, ternyata lebih mengherankan lagi, Yuli menyiapkan sebuah camera digital. Yuli meletakkan kamera tersebut di meja. Kemudian,,


Y : "Aku ingin merekam apa yang terjadi, ini akan jadi pengalaman pertamaku. Kamu nggak keberatan kan?"
A : "Nggak keberatan sih, cuma apapun yang terjadi biar video ini jadi konsumsi pribadi saja, tidak perlu ada yang tau."
Y : "Pasti sayang, aku juga malu kalau ada yang liat. Kali ini, bantu aku untuk jadi diriku ya. Aku ingin kali ini aku jadi putri disitu (menunjuk tempat tidur)."

Tanpa bicara panjang lebar lagi, kami memulai pergulatan.
Ku peluk Yuli dari belakang sambil menciumi leher belakang dan menjilat belakang telinganya. Yuli juga dengan gemas meremas mr.happy ku. Pelan-pelan aku buka kemeja ketat yang sedari tadi dipakainya. Namun kali ini berbeda, bukan Bra biasa seperti pertama kali dulu. Yuli telah banyak berubah, yuli menggunakan lingerie hitam transparan yang kontras dengan kulit putihnya. Aku tertawa, dan yuli pun tertawa. Disampaikannya bahwa dia sebeneranya telah merencanakan ini satu bulan lalu. Pergulatan pun dilanjutkan, kulucuti setiap pakaiannya dengan tetap mempertahankan hijab yang digunakannya. begitupun Yuli, dilucutinya pakaianku dengan napas Yuli yang menderu. Setelah melanjutkan berciuman sambil berdiri, lalu Yuli jongkok, Yuli ingin melanjutkan oral yang tadi belum terselesaikan sewaktu di perjalanan. Yuli mengulum, menjilati kepala mr. happy dan sesekali memukul-mukulkan mr.happy ke The Nen nya. Sungguh Yuli menjadi binal. Saat aku menyatakan bahwa aku sebentar lagi akan sampai, dan menolak kepala yuli, yuli justru memasukkan mr.happy lebih didalam mulutnya. Aku paham, yuli ingin merasakan sperma maka aku biarkan setiap tetes sperma itu muncrat didalam mulut Yuli. Yang menjadi kekagetan berikutnya, yuli bukan hanya ingin merasakan. Yuli menelannya dan membersikan mr.happy sebersih-bersihnya sampai ke dragonballnya. Setelah itu yuli tiduran di kasur dan melakukan selfservice dengan meremas The Nen dan mengusap-ngusap The Vag. Yuli biarkan aku melihat aktivitas itu. Yuli mengerang dan memintaku untuk menggumulinya. kupenuhi permohonnannya, kulanjutkan tangan Yuli untuk meremas The Nen sambil yuli membantu meremas tanganku yang meremas The Nen nya. Tangan Yuli yang satunya menggenggam mr. happy sambil menggesek-gesekkan kepala mr. happy di permukaan The Vag. Kepala yuli menggeleng-geleng sambil mengerang. Yuli memohon agar kutekan mr.happy kedalam The Vag.
Darah membekas di sprei itu, Yuli tersenyum bahagia sembari tetap dalam keinginan penuh. Beberapa waktu kugenjot Yuli, Yuli menegang dan mengerang. Orgasme pertamanya dengan mr.happy menancap di The Vag. Yuli lemas dan meminta istirahat. Namun aku belum mengizinkannya. Aku menaikkan kaki Yuli kebahuku sambil tetap menggenjot yuli, yuli merintih antara ngilu dan nikmat. sampai akhirnya ku semprotkan cairanku ke rambut The Vag Yuli. Setelah itu kami berpelukan sampai tertidur.

Aku bangun lebih lama dari Yuli. Yuli telah bangun lebih dulu tapi tetap dalam pelukanku. Senyumnya manis saat tau aku bangun dari tidurku. Dia turun ke mr.happy digesek-gesekkannya The Nen ke mr. happy yang membuat mr.happy siap untuk pertarungan berikutnya. Kali ini Yuli ingin mendominasi, yuli jongkok diatasku yang sedang tiduran. Yuli masukkan mr.happy ke The Vag. Yuli mendudukiku, Yuli dengan liar bergoyang sambil meminta kedua tanganku menopang tubuh yuli dengan memegang The Nen. Ternyata ini posisi yang membuat Yuli gampang orgasme. Hanya butuh waktu beberapa menit yuli bergoyang, Yuli dapatkan orgasme pertama dan berikut-berikutnya. Sungguh teman kuliahku yang lugu saat ini menjadi binal di hadapanku. Setidaknya dia merasakan kenikmatan dan bahagia.
Seingatku setelah 7 kali aku merasakan kenikmatan dengan menyemprot yuli ke Mulut, The Nen, Perut dan Rambut kemaluannya. Kami pun check out dari Hotel itu. Kami mampir untuk mengisi perut di salah satu resto cepat saji sebelum akhirnya ku antarkan Yuli ke rumahnya.

Dan setelah kejadian itu, hubungan kami menjadi sangat rutin. Minimal seminggu sekali kami melakukannya lagi. Baik di hotel maupun dirumah Yuli. Karna nenek yuli cenderung tidak perduli terhadap tamu yang hadir. mungkin karna sudah terlalu tua. Dan diluar dari itu, Yuli menjadi sangat-sangat binal. Kami dengan sadar mengeksplore sensasi-sensasi yang terpendam.
Diawali saat kuliah yuli tidak memakai bra dibalik kemeja putihnya. Kami juga pernah keluar dari mall dan memberikan tontonan The Nen gratis pada penjaga pintu keluar mall. Bahkan pernah yuli melakukan video call melalui yahoo messangger yang memancing lawan bicaranya, padahal aku berada di dekatnya. keliaran-keliaran berikutnya akan aku ceritakan pada cerita-cerita berikutnya secara detail.

Ahhhh. Sayang saat ini Yuli sudah menikah dan memutuskan untuk tidak berkomunikasi lagi karna takut keliarannya semakin naik ke level berikutnya.
Ksh mulustrasi dong hu..biar lbh ajib.. tentu bs disensor jg
 
Oh Yuli... Mengingatkanku akan nama mantanku dl yg jg Yuli. Krna aku yg bukain segel doi dg penuh cinta...wkwkwk...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd