Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

(real story) kucoba semua fantasyku bersama diana, si amoy semok

"Rio hanya diam berdiri menatapku dengan seulas senyum, ia seperti sengaja mempermainkan dengan menguji kesabaranku. Aku seperti terhipnotis dan mulai lupa diri. Ku campakkan harga diriku, dan kuberanikan membuka celananya, kuturunkan celana dalamnya hingga kini terpampang jelas di depan wajahku penis rio yang sudah mulai menegang!. Bentuknya mengagetkanku. Penisnya berwarna gelap, berdiameter lebar, tapi ukurannya tidak terlalu panjang. Aku secara naluri menggenggam ditanganku, ternyata telapak tanganku hampir tidak bisa memegang seluruh lingkaran penisnya! Badanku merinding, belum pernah aku melihat penis selebar ini. Apakah semua pria bertubuh gelap memang memiliki penis sebesar ini ? Tiba tiba selangkanganku ngilu. Terpikirkan olehku apa benda itu bisa masuk ke liang ku? Rio masih saja diam berdiri sementara aku duduk di pinggir ranjang. Aku mulai birahi, ku coba mencium penis rio, ku coba memasukkan kedalam mulutku. Mulutku harus ku buka lebar sekali sampai aku merasa rahangku tidak bisa terbuka lebih lebar lagi. Aku mencoba memasukkan seluruh batangnya kemulutku, tapi susah sekali. Mulutku terasa sangat penuh! Rio menarik kepalaku sedikit memaksa agar aku mengulum penisnya yang mulai mengeras. Aku berusaha memaju-mundurkan kepalaku. Rahangku pegal sekali. Beberapa menit aku bermain main dengan batang penis rio yang sudah keras itu. Kujilat kepalanya, ku jilat batangnya sampai seluruh bagian bijinya. Seluruh kemampuan kukeluarkan agar tidak mengecewakan rio. Aku sudah sangat terangsang sekali".

"Tiba tiba rio mendorong dan membuat tubuhku terbaring diatas ranjang, rio berjongkong dan menjilat seluruh bagian vaginaku. Rasanya asing dan aneh sekali tiba tiba saja aku yang sedang telanjang, berada disebuah kamar asing, bersama orang asing yang sedang menjilat jilat organ kewanitaanku, dimana harga diriku, aku tak berdaya , aku merasa rendah sekali tapi aku terangsang sekali! Badanku bergetar sesekali, bukan saja karena cumbuan Rio tapi aku terbakar birahi dan adrenalin mungkin karena berada dalam situasi nekad seperti ini. Aku menatap handphone ku, ingin segera menghubungimu tapi sedetik kemudian aku lupa diri lagi.
Badan ku mengejang dan bergetar hebat, aku pasti akan orgasme dan ejakulasi yang hebat padahal belum penertasi!. Aku melempar kepalaku kekiri dan kekanan, ku remas remas sprei ranjang aku terpekik tertahan dan memuncratkan cairan ejakulasi yang banyak sekali! Rio kaget. Aku tersipu malu. Lantai kamar menjadi basah. Rio berkata dia belum pernah melihat langsung perempuan bisa begitu. Aku semakin malu. Tapi aku udah tak peduli lagi, ku raih penis nya yang yang sudah keras sejak tadi. Aku memberi tanda padanya untuk segera melakukan apa yang seharusnya dia lakukan sejak tadi. Rio mengerti dan menggeser tubuhku ke tengah ranjang, membuka ke dua kaki ku lebar lebar, dan menggesek gesek kepala penisnya yang lebar itu. Sumpah, aku deg degan sekali, apakah bisa masuk benda sebesar itu. Apa tidak akan sobek organ intimku? Aku yang sudah orgasme tadi kini menjadi semakin sensitif diseluruh tubuh dan vaginaku. Setiap sentuhan dan gesekan kepala penisnya membuat aku seperti di sengat listrik. Aku benar benar bisa gila!
Ketika rio mulai memasukkan kepala penisnya aku agak mengangkat kepalaku untuk melihat apakah benda itu bisa masuk kedalam tubuhku. Aku penasaran sekali. Tapi ketika kepala itu masuk, aku langsung terlentang pasrah karena rasanya nikmat sekali. Organ intimku terasa seperti terbuka sekali. Rasanya ketat dan sempit. Aku melenguh dan membelalakan mata berharap rio tidak tiba tiba melesakkan seluruh batang penisnya secara kasar. Rio dengan sabar dan perlahan lahan memasukan penisnya, setiap centimeter yang masuk, aku seperti mau gila. Ini enak sekali! Aku suka sekali! Ketika rio mendorong seluruh batangnya, tubuhku bergetar hebat! Seluruh bagian dalam vaginaku terasa penuh! Aku bisa merasakan seluruh dinding vaginaku ketat dan mencengkram penisnya karena saking sempitnya! Rio belum bergerak tapi tubuhku bergetar getar hebat hendak orgasme sekali lagi! Aku mengejang seperti orang yang epilepsi, aku tidak peduli lagi, aku orgasme lagi, seluruh tubuhku mengejang, otot ototku mengeras, bagian dalam organ intimku berkontraksi dengan hebat. Seluruh kenikmatan itu seolah hendak meledak dan melepaskan energinya melalui vaginaku. Akhirnya Penis Rio terdorong keluar seiring keluarnya cairan orgasme ku yang banyak sekali! Aku terpekik, cairanku keluar luar biasa banyak! Mengenai tubuh rio sebagian. Aku menggelepar, otakku seperti kosong beberapa saat, "ini benar-benar dahsyat, apa ini karena penisnya atau karena aku emang sedang terangsang sekali".

Rio membersihkan dirinya dengan handuk, "tidak apa apa" katanya padaku yang merasa bersalah, "aku justru suka bisa bikin kamu begitu".
Kemudian rio mulai lagi, mengulang apa yang tadi ia lakukan, dan aku bergetar hebat lagi. Disetiap gesekan itu aku seperti kehilangan kesadaran diri. Rasanya penuh dan enak sekali. Rio mulai menyodok penisnya keluar masuk tubuhku, aku membanting kepalaku kesana kemari.

"Ohhh...mmph... rio.... Enak rio.... Kontolmu napa enak gini....ooohhhh.."
"Pliss.. entotin terus aku rio.. oh my god...." Pekikku..

Aku akan segera orgasme lagi tapi kali ini kutahan agar rio tidak berhenti. Ku raih wajahnya , kulumat bibirnya, wajahnya, telinganya, aku tak peduli lagi dengan yang lainnya. Aku hanya ingin menikmati semua ini.
Rio sesekali mendesah dan mendenguskan nafas berpacu dengan desahanku.
Kutatap matanya dalam dalam sementara tubuhku berguncang.

" Ah..seandainya Koko ada disitu melihat...."

"enak sayang....? Terus sayang... Enak gak entotin cewek cina?" Aku meracau dan jadi terbawa-bawa kebiasan berbicara gitu ketika dengan koko.


"Enak diana.. hhhh...hhh.... Memek mu ketat sekali...!"

"Entotin terus sayang.... Yang cepat sayang......ohhh...aku suka kontol besarmu..ooh...! Oh fuck! Fuck me beib.... Entotin terus!" Pekikku, organ dalamku terasa ngilu.

Aku kini sudah benar benar jalang. Aku tak peduli apa apa lagi. Aku rasa tamu disebelah kamar akan bisa mendengar aku meracau tidak karuan!. Kalau mereka mendengar dan masuk kekamar ini mungkin aku sudah tak peduli lagi. Bila perlu akan kusuruh mereka buka celana dan ikut menikmati tubuhku ini.

Kedua kakiku kini terangkat dan berada di kedua bahu rio. Dengan posisi begitu, penetrasinya benar benar membuatku makin tidak karuan. Rasanya meki ku penuh dan mentok! Disetiap dorongan penisnya mata ku melotot, disetiap tarikannya tubuhku malah seperti tersentak. Aku merasa vaginaku melesak kedalam ketika rio mendorong masuk penisnya karena terlalu ketat.
Setiap kali rio menarik penisnya, liang vaginaku memuncratkan sedikit cairan seperti pipis, ketika belum sempat aku bernapas, dia lesakkan kembali trus tarik kembali dan aku muncrat kembali. Terus begitu berulang ulang.
Tubuhku berkali kali bergetar hebat. Aku hampir menangis karena terlalu nikmat. Aku berdesis desis..


"Ssshhhh... Rio... Aku tidak tahan... Enak sekali... sayang..." Aku memelas seolah minta ampun.
"Sayang... Terusss sayang.. terussszz.. duh... kontolmu... Sodok terus sayang..sodok teruss.." aku mulai meracau tidak jelas, bercampur antara bahasa Indonesia dan bahasa chinese mungkin juga bahasa planet.

"Aku mau keluar..! Ujar Rio tiba tiba. Aku secara naluri bangkit, memegang penis rio, memasukkannya kemulutku!
Rio terkejut, tapi tidak peduli lagi, ku sedot sedot batang itu dengan susah payah karena diameter nya yang luar biasa itu, tiba tiba keluarlah seluruh cairan rio di mulutku, membasahi seluruh rongga mulutku, tanpa ragu dan mungkin karena aku juga sangat terangsang, kutelan semua tanpa setetespun tersisa. Rio mengejang-ngejang beberapa detik sambil memegang kepalaku. Disaat yang sama aku yang juga sedang sangat terangsang dengan tangan kiri ku sentuh klitorisku, ku elus elus dengan cepat dan seketika aku kejang kejang hampir tersedak karena bersamaan dengan ejakulasi rio, aku pun mencapai orgasme, sprei hari itu udah seperti terkena atap bocor. Semua basah tidak karuan".


Diana diam sejenak memandang kearahku, mata ku terbelalak, shock, speechless, jantungku berdegub kencang, penisku mengeras, emosiku naik turun mendengar diana bercerita.

"Kamu kulum penisnya sampai keluar dan telan?" Desisku.

"Iya, abis aku terangsang sekali" jawabnya sambil memegang tanganku dan merasa bersalah.

"Tapi ketika aku ingin begitu mengapa kamu tidak pernah mau?" Tanya ku antara kesal, cemburu dan terangsang.

"Mengapa semua yang pertama kau berikan kepada orang lain dan tidak untukku?" Gerutu ku dengan bersungut sungut.

"Bitch..!" dengan suara kecil yang tak terdengar dengar oleh diana.

"Trus abis itu ngapain?"

"Setelah itu kami istirahat, rio memesan makanan, kami hanya gobrol seharian dan ketika malam kami ML sekali lagi, aku baru tersadar ketika koko mengirim pesan"
ujarnya sambil tertunduk.

"Dadaku seperti kena serangan jantung mendengar ceritamu" bisikku sambil mengelus elus dada.
"Otakku blank, aku tak tau harus bereaksi seperti apa..."

"Koko mau aku blowjob?"
Ujar diana tiba tiba Sambil mengelus penisku dari luar celana, sejak tadi memang sudah tegang dan basah.

Sebenarnya Aku ingin istirahat dan mencerna kisah diana saja, tapi birahiku tak bisa diajak kompromi.
Kubiarkan diana membuka celanaku. Mengeluarkan penisku, dan langsung mengulum penisku. Terbayang bayang di kepalaku diana sedang mengulum pisang ambon itu. Terbayang bayang adegan adegan ketika pria ambon itu menikmati tubuh istriku yang putih ini.
"Akh..brengsek!".
Ku dorong diana hingga terlentang, ku singkap daster tipisnya. Kuturunkan celana dalamnya, organ kewanitaannya ternyata sudah basah, mungkin efek bercerita tadi. Langsung ku masukkan penis ku yang sudah tidak tahan sejak tadi. Ku sodok sekuatnya seolah sudah berbulan bulan tak pernah bercinta. Sambil ku bayangkan diana sedang di senggama Rio. Diana mendesah desah yang dalam bayanganku pasti sedang membayangkan rio!.

"What the fuck..!" Maki ku pada diri sendiri.
Mengapa aku malah makin terangsang!

"Kamu suka kontol ambon diana?!" Bisikku ditelinga diana seiring setiap sodokan batangku.

"Iya Ko..aku suka sekali.." desis diana terguncang guncang. Diana memeluk ku erat sekali hingga aku kesulitan bergerak. Tapi aku tetap memaksa.

"Enak kontol rio??" Sambil nafasku berburu.

"Enak ko..enakk.. aku mau lagi.. dientot rio"

Diana memejamkan mata sambil mendesah. Kuyakin pasti sedang mengenang masa bersama rio kemarin!

"Mau kusuruh rio kesini buat entotin kamu lagi?"

"Iya ko..mau ko..aku mau dientot rio lagi...ssh..."


Aku kalap...makin ku percepat gerakkanku, diana menjambak rambutku.

"Terus rio..terusss... Entotin aku terus rio... Fuck me.. ssshh... Terussh rio.....akh..akh.. ssshh" .

Aku jebol, Aku sudah tidak tahan lagi. Bayangan diana bersama rio sukses membuat aku cepat keluar. Yang kulihat didepanku kini hanyalah diana sedang bersetubuh dengan seorang pria bertubuh gelap dan berpenis besar.
Diana paham aku sudah hampir klimaks, didorongnya tubuhku hingga terjatuh kesamping. Di kocoknya penisku, dimasukkan kemulut dan di kulum dengan gerakan cepat. Aku mendesis desis.. cairanku keluar seiring kedutan di batangku. Diana tak melepas mulutnya. Bahkan menyedot nyedot hingga pipinya tampak cekung. Aku kelabakan, ternyata blowjob sampai begini enaknya luar biasa! Klimaks dengan cara begini membuat aku merasa seperti nyawaku dicabut paksa keluar dari ujung penisku! Luar biasa dahsyat! Tubuhku bahkan bergetar getar hebat.
"Sialan diana!" Umpatku dalam hati.
Diana menelan habis spermaku tanpa sisa, sambil tersenyum kearahku seolah dosanya sudah terhapuskan.

Setelah itu kami berbaring sebentar mengambalikan kesadaran yang sempat hilang. Diana bersandar di lenganku, ku usap usap rambutnya. Betapa aku dongkol tetapi mencintai perempuan ini.

"So, kapan-kapan mau kita ajak Rio untuk bertiga?" Tanya kukumat.

"Hah? Boleh ya?"

"Boleh, tapi jangan sekarang ya, aku belum siap mental, perlu waktu untuk aku menghapus trauma ini. Yang penting kamu janji tidak membohongi aku lagi"


Diana bangkit, kemudian mencium bibirku dengan lembut, kemudian berujar,

"Kita cari pasangan swinger yuk!"

Mulus banget Cici Diana,jadi pingin rasain di blow job n com ma Cici
 


Si opik belakangan makin tidak tau diri, WhatsApp tidak dibalaspun masih terus basa basi mengirim pesan. Kadang kirim ucapan selamat pagi, kadang tanya kabar, kadang video lucu.
Diana mulai tidak menghiraukan pesan yang masuk dari si opik.
Opik sesekali masih menagih jawaban apakah bisa kembali bekerja. Biasa diana basa basi menjawab belum butuh tenaga kerja. Si opik tidak pernah menyerah. Berbagai cara dia lakukan asal bisa mendapat chat balasan dari diana.
Beberapa kali dia menyinggung soal agus, membuat diana gemas setengah mati terhadap agus yang kog bisa bermulut ember. Sampai akhirnya diana bertanya pada opik tentang keberadaan agus.

"Agus belakangan udah kerja lagi ci, jadi ojek online"

"Ada nomor hp agus ga?"
Tanya diana.

"Ada ci, buat apa ci? Kangen ama agus ya?"

Diana keki, "kamu ya, jangan banyak tanya deh, kasih aja nomor agus, ada urusan ama dia"

"Maaf ci becanda, nanti aku kirimkan no hp nya. Atau mau aku ajak agus kerumah cici aja ci? Biar enak bicara langsung?"

"Ampun deh kamu... Emang agus cerita apa aja ama kamu?!" Diana dongkol tingkat dewa.

"Ga banyak si ci, kata agus udah pernah merasakan sedotan cici!, Udah pernah ngentot cici! Aku si awalnya ga percaya sih.. tapi agus berani bersumpah ci! Dia maren berhenti karena takut ama koko,ci. Takut ketahuan katanya"

"Ngarang aja tu anak...!" Balas diana.

"Kalo ngarang napa sampe agus berhenti ci, ya kan?, Ga apa ci, aku gak mulut ember kog kayak agus, rahasia aman denganku. Yang penting masih bisa chat ama cici, klo mau lebih juga boleh, hehehe... Punya ku jauh lebih gede dari agus ci"

Tak lama opik mengirim foto penisnya yang sudah berdiri. Diana memperlihatkan kepadaku, aku sempat melotot, anak sialan ini kontinya panjang banget! Kontinya tidak gemuk tapi panjang banget. Belum pernah aku melihat yang sepanjang ini. Bentuknya lurus banget, mengarah keatas dan panjang.

"Ngilu liatnya" ujar diana sambil tertawa.

Chat opik tak dihiraukan diana lagi.
Tapi foto itu tak dihapus diana.
Foto itu belakangan menjadi topik ketika kami berdua sedang santai. Kadang aku menanyakan diana apakah dia tidak penasaran dengan konti sepanjang gitu, "rasanya pasti mentok banget!" Pancingku.
Dari yang hanya sebagai bahan candaan belakangan foto itu menjadi obsesi bagi kami berdua. Ketika ML, aku mulai suka menyuruh diana membayangi penis opik. Diana juga mulai sering meracau dan berfantasi seolah sedang di setubuhi opik.
Opik yang menjengkelkan dan cengegesan itu lama lama malah membuat fantasiku menjadi jadi, aku jadi mulai membayangkan opik menyetubuhi diana, melecehkan diana, atau membayangkan anak sialan itu cengar-cengir sambil menikmati kuluman diana di batang penisnya yang panjang itu, atau menyodok bokong diana ketika doggie style sambil memukul pantat diana dan berkata-kata yang melecehkan.
Semakin aku tidak suka dengan anak itu, semakin aku gregetan membayangkan seandainya opik betulan bisa menyentuh tubuh diana. Bayangan seorang anak kutil begitu bisa menikmati tubuh diana yang putih mulus itu sungguh pemandangan kontras yang membakar birahiku. Sepertinya diana juga merasakan hal yang sama. Katanya mulai muncul rasa penasaran seandainya penis sepanjang itu menyodok-nyodok sampai ke ulu hatinya. Gara gara foto itu, setiap hari kami mulai terbakar birahi lagi.

Tapi bagaimana cara mewujudkannya ? Tidak mungkin kita mengundang anak itu. Gimanapun ada rasa gengsi. Aku juga tidak mau terlihat memfasilitasi rencana beginian karena selama ini agus dan opik juga masih mengira aku tidak tahu menahu. Aku lebih suka demikian, lebih terasa aman.
Aku tidak bisa menemukan skenario yang pas. Fantasiku emang liar kemana mana, tetapi aku tidak ingin setelah terwujud akan terjadi hal hal yang tidak aku inginkan. Lebih baik orang seperti agus atau mungkin opik hanya dijadikan alat saja, ketika tidak dibutuhkan ya tinggal ditendang saja, jangan sok akrab, kalo perlu tidak perlu berjumpa lagi kalau tidak dibutuhkan. Aku tidak suka seandainya mereka menjadi kurang ajar, tidak respek atau meminta lebih.

Sampai suatu hari, aku dan diana sedang menghadiri sebuah acara di hotel yang diselenggarakan oleh perusahaan cat yang biasa kami jual. Ketika selesai acara, aku dan diana pulang mengendarai mobil sementara anak anak kami titipkan kerumah saudara. Diperjalanan kami sempat berhenti disebuah minimarket untuk membeli sedikit makanan ringan. Ketika diparkiran, tiba tiba aku mendengar suara sepeda motor kecelakaan dari arah jalan, berhubung posisiku sangat dekat, aku reflek bergegas lari ke arah sumber suara. And guess what... You wouldn't believe it! Yang terlentang di trotoar adalah Opik! Si anak kutil !

Opik tidak apa-apa, malaikat belum berencana menjemputnya. Opik hanya lecet sana sini, setidaknya itu yang kusadari pertama kali. celananya sobek parah dan motor ringsek, masih jauh dari ajal. Kecelakaan tunggal, akibat jalanan abis disiram hujan seharian dan ban motor opik yang gundul membuat kecelakaan ini tak bisa dihindari. Tapi opik terlihat shock, ia agak limbung, aku membantunya duduk diposisi yang lebih baik. orang orang mulai berkerumun. Berhubung terlihat banyak lecet dan tidak bisa ditebak apakah ada yang patah, akhirnya kuputuskan untuk membawa opik ke rumah sakit terdekat dengan mobilku. Dibantu masyarakat, opik di tuntun masuk mobil. Aku dan diana langsung meluncur menuju rumah sakit.

Dari situ kisah opik dimulai...
Ayo huu lanjut lagii udah 1 bulan nih hehehe...
 
Wah ...si opik ga Ada kabar? Jgn2 patah semua..hhehe
 
Wah ...si opik ga Ada kabar? Jgn2 patah semua..hhehe
 
Ceritakan adegan sex diana dengan mantannya dari jawa yang mengambil perawannya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd