Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

(real story) kucoba semua fantasyku bersama diana, si amoy semok

Kami pindah rumah, ruko tempat aku buka usaha akhirnya ditutup dan dijual. Sebagai gantinya sekarang kami menyewa sebuah rumah di kompleks perumahan yang jaraknya tak begitu jauh dari ruko pertama kami. Hanya saja perumahan ini berada di dekat perkampungan warga, lebih hening dan tidak bising seperti tempat tinggal lama kami yang di pinggir jalan raya.
Selama beberapa minggu (bulan malah!) aku super sibuk, renovasi rumah, menjual barang barang sisa toko, packing barang untuk dipindah dan sebangsanya.
Karyawan toko semua udah diberhentikan. Untuk pindah pindahan ini aku meminta bantuan opik. Itu anak cekatan kalo soal kerja ginian. sejak kecelakaan motor dulu, aku jadi sering memanggil dia untuk bantu bantu urusan rumah seperti mengecat, membersihkan rumput dan lain lain.
Pindahan kali ini kami kerjakan hanya bertiga, aku, diana dan opik. Anak anak di saat sibuk begini kami titipkan di rumah iparku.

Hari ini hari terakhir pindahan, semua barang terakhir udah di muat ke mobil bak L300. Penuh sepenuh-penuhnya. Bahkan udah hampir tidak muat. Beberapa kotak bahkan harus ditarok dijok depan. Isi ruko hanya sisa sampah dan barang barang tidak berguna. Targetnya hari ini emang udah harus selesai semua.

Aku yang menyetir, opik tidak pandai membawa mobil, diana duduk ditengah disebelahku dan opik di samping pintu. Berdesak-desakan dengan berbagai macam barang yang diselip disana sini. Jarak ke rumah tidak jauh, makanya diana ngotot sekali jalan saja dan opik sekalian ikut karena sesampe di rumah juga opik harus bantu menurunkan barang. Opik awalnya ragu, karena melihat kursi depan yang udah penuh begitu, tapi diana bilang tidak apa. Setelah diatur dengan susah payah, kami bertiga berhasil duduk, meski situasi menjadi ganjil. Aku tentu tidak kesulitan karena dibelakang setir. Disebelahku terselip berbagai barang seperti bungkusan kantong dan tas kecil. Diana duduk ditengah sambil menggendong sebuah kardus dipangkuannya, tetapi sebelah kakinya menopang diatas paha opik! Aku tidak tau itu direncanakan atau tidak, yang jelas aku baru menyadarinya setelah mobil sudah berjalan. Opik sendiri sebetulnya dalam posisi sempit juga karena juga menggendong sekotak barang dikakinya. Aku sebetulnya tidak berpikiran aneh aneh awalnya, karena capek dan buru buru. Setelah beberapa menit perjalanan baru aku menyadari semua itu.
5menit berjalan aku baru menyadari posisi diana dan opik. Dalam hati aku mengumpat, "sialan opik pasti dalam hati keenakan dihimpit begitu!"
Tapi seperti yang sudah sudah, perasaaanku malah seperti tergelitik sesuatu. Hari itu diana hanya memakai kaos biasa yang pas badan warna kuning dan celana ketat biru selutut yang biasa dipake untuk yoga.

Dipertengahan jalan tiba tiba diana suruh berhenti di indomaret, katanya harus membeli beberapa keperluan rumah sekalian , seperti detergent, sabun pencuci piring dll. Aku sebetulnya agak keberatan, karena mobil udh penuh dan mending langsung menuju TKP saja, tapi berhubung Sang Ratu sudah bertitah, aku nurut saja.

Sesampai di indomaret, opik turun untuk memberi jalan pada diana. Diana langsung masuk menyelesaikan urusannya, tak lama kemudian diana keluar dengan sekotak barang seukuran kotak indomie. Berhubung sekarang supermarket tidak menyediakan kantong plastik lagi, sebagai gantinya ya pake kardus.

"Nah, mau ditarok dimana lagi itu mi?" Tanyaku bingung.

Opik juga bengong.

"Gini aja..." Jawab diana.

Semua barang yang di pangku disusunnya jadi satu disampingku. Menumpuk tinggi sampai mentok kap mobil.

"Opik duduk dulu, aku duduk di kaki opik aja!" Ujarnya enteng.

Dan aku seperti kena serangan jantung.

Opik apalagi.

"Emang bisa?!" Tanyaku bodoh.

" Ya ga mungkin aku yang pangku opik" jawab diana. "Lagian ga jauh juga lagi"

Opik melihatku, aku melihat diana. Kukira ini cewek sedang bercanda.

"Apa diana sengaja atau tidak sadar ya?"

"Kamu kuatkan pangku aku pik!?"

"O..iya ce..iya.. di coba aja" opik gagap.

Maka duduklah opik, menyusul diana yang duduk didepannya, duduk diujung lutut opik mendekati kaca depan.

("Sialan, tititku berdenyut!")

"Emang bisa duduk gitu? Bisa kram ntar kamu nanti" komenku sambil menyalakan mobil.

Awalnya diana duduk canggung setelah beberapa menit berguncang guncang karena jalanan jelek, diana udah betul betul duduk di pangkuan opik! Tubuh opik canggung, badan dan kepalanya miring condong kearah jendela luar, tangannya menggantung di pegangan atas dekat kaca pintu. Mungkin serba salah. Sementara diana condong kedepan dan ke arahku, kedua tangannya bertopang di dashboard mobil.
Dilampu merah aku sempat memperhatikan wajah diana, diana memandangku dengan senyum tipis seperti mengejek atau menggoda.

"Bangke ni bini...!" Umpatku dalam hati.
"Bisa bisanya disituasi kayak gini...."

Lebih bangke lagi titikku mengeras. Dan aku yakin titit opik juga!

Perjalanan menuju rumah biasanya cuma 15menit, melalui jalan perkampungan yang pas pasan untuk dua mobil kecil. Sialnya aku lupa hari itu hari minggu. Jalanan yang mau kami lewati ditutup warga kampung untuk acara nikahan. Ditengah jalan udh berdiri tenda dan kursi kursi penuh undangan yang sedang makan.
Kami disuruh memutar melalu jalan kecil lainnya oleh beberapa pemuda yang sepertinya panitia hajatan itu.

Maka perjalanan yang seharusnya 15menit itu kini menjadi 30menit karena jalanan yang kami lalui ternyata jelek dan becek karena belum di cor!

Mobil berguncang guncang, tubuh diana terguncang-guncang, opik pasti kegirangan, aku blingsatan!

"Masih kuat kan pik gendong cece?" Tanya diana tiba tiba, bertanya ke opik tapi memandang ke wajahku.

"I..iiya ce.. tahan.." opik gelagapan.

Diana tertawa,
"Tenang pik, nanti dapat bonus dari koko"

"Atau mau dapat bonus dari cece?" Sambungnya. Opik tak bersuara, Aku melotot kearah diana, mata diana memberi kode agar aku melihat kebawah dan saat itu baru aku sadar tangan kiri diana ternyata ada disamping, terselip diantara tubuh diana dan opik!

("Pasti sedang memegang titit opik dari luar celana!")

"What the fuck!"


(Sori baru update...sibuuuuuuk banget. Btw kalo merasa bahasanya tidak pas ya maklum, gimanapun aku berusaha merangkai kisahnya biar enak dibaca. Meskipun cerita nyata bukan berarti boleh nulis asal asalan kan? Aku ingin yang baca bisa merasakan gimana jantungku berdegup karena pengalaman ku dan diana itu. Hehehe... Lagian seluruh cerita disini adalah pengalaman pertama aku menulis setelah sekian lama pengalaman itu dipendam, dan hanya jadi silent reader. Jadi Klo ada kekurangan mohon ampunannya tuan tuan)
 
wah baru update sekarang lagi, mantap suhu :mantap:

hu kalau boleh tau akun ig yg lamanya knapa hu?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd