Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

(real story) kucoba semua fantasyku bersama diana, si amoy semok

lanjut lg Gan dengan pria berdarah ambon atau yg dari timur sana.. ane jg suka baca nya..
 
1 tahun setelah masa kasak kusuk dengan roni berlalu, roni udah pindah ke kota lain di kalimantan, menetap dan menikah disana. Ia udah tidak pernah pulang ke kota ini. Sesekali kami masih chat group bertiga dengan diana. Group itu lama lama bertambah 2 orang cowok lagi yang juga teman lama kami. Jadi ada 4 cowok dan seorang Diana. Isinya apalagi kalau hal hal yang berbau porno. Sesekali aku masih berbagi foto sexy diana, kadang giliran mereka yang berbagi foto istri masing masing. Pengalaman ku dengan diana dan roni kuceritakan juga di group. Tentu begitu mereka tau, semua langsung berteriak seperti monyet di hutan. Sesekali kami bercanda tentang tukaran istri. Sex party kalo perlu, sayang istri mereka bukan tipikal seperti diana. Masih jauh perjalanan mereka.
Aku udah bercita cita mengumpulkan mereka dan membuat acara untuk gangbang diana. Tapi sulit sekali karena masing masing berada dikota yang berbeda dan semua sudah menikah. Meski begitu, Setidaknya kalau ada jodoh, aku sudah tidak pusing mencari pria pria yang bisa ku ajak memperkosa diana rame rame. Hehehe..

Aku dan diana kini memiliki bayi. Tenang saja, itu bukan anak roni. Karena kehamilannya berjarak jauh sekali dengan ketika terakhir bersama roni. Kami menjadi sibuk dan lebih fokus kepada anak. Pikiran untuk yang "aneh-aneh" sempat menguap beberapa tahun.
Kondisi toko belakangan agak menurun, keuangan kami mulai terganggu, sesekali aku dan diana mulai bertengkar kecil meski kemudian berbaikan kembali.
Ketika anak kami berusia 2 tahun, kamu baru mulai terbiasa dan lebih bisa beradaptasi. Sex kami masih hot meski sudah tak se-intens dulu.
Diana kini mulai mengikuti kegiatan diluar rumah untuk membantu perekonomian rumah tangga kami. Ia mulai mengikuti MLM yang mulai menjamur dikota kami. Aku tak melarang asal urusan rumah dan anak beres.

Masa itu, diana sedang kerajingan aplikasi sosial media smule. Aplikasi karaoke. Dari sana ia bisa berkenalan dengan banyak orang yang punya hobi bernyanyi. Belakangan baru kusadari kalau di smule banyak juga pria yang modus! Meski sudah sering ku wanti wanti, tapi akhirnya diana masuk jerat perangkap pria hidung belang ini.
Di aplikasi itu ada banyak sekali cowok cowok bertampang cakep ditambah bersuara merdu. Cewek mana yang tidak hanyut kalo jumpa pria model gitu, termasuk diana. Dari yang awalnya hanya saling berbalas komentar, kemudian bertukaran nomor WhatsApp! (Sesuatu yang dulu sangat ku larang). Di aplikasi itu, sebentar saja diana memiliki banyak penggemar, sebagian besar tentu para hidung belang.
Tanpa sepengetahuanku diana mulai sering WhatsApp dengan salah satu cowok dari aplikasi itu.

Hal yang paling kutakutkan akhirnya benar benar terjadi!

Hari itu diana berkata kepada ku dia ada kegiatan diluar bertemu dengan calon prospek bisnis MLM nya. Seperti biasa diana berpakaian rapi sebagaimana ketika dia biasa hendak keluar menjalankan bisnis sampingannya. Aku sendiri sibuk ditoko dan tak begitu memikirkan hal lain. Diana pergi pukul 2 siang dan sampai malam pukul 11 belum juga pulang. Sempat ketika jam8 malam aku kirim pesan bertanya kenapa belum pulang, dia berkata masih ada satu orang lagi. Sampai akhir ketika pukul 11 ku sms dengan nada agak ketus. Mana ada orang bertamu menawarkan bisnis sampai selarut ini.
Tak lama kemudian diana pulang, hampir jam 12 malam. Aku tak menaruh curiga sama sekali, yang ada hanya aku kesal kalau dia tidak tau waktu.

Keesok malamnya kami sudah lupakan semua, malam itu kami ML seperti biasa, bedanya kali ini diana tampak bernafsu sekali. Persis ketika dulu sehabis melakukan threesome. Aku sempat terheran heran meski akhirnya larut dengan ganasnya goyang diana diatas tubuhku. Beberapa menit kemudian menjatuhkan tubuhnya diatas ku, mencumbuku dan berbisik ditelingaku.

"Jangan marah ya, pi..
Semalam aku ML dengan pria dari Smule..."


DUAR !!

Aku seperti disambar petir. Otakku blank seketika. Badanku kaku. Penisku masih didalam liang diana. Diana memperhatikan ekspresi wajahku sambil terus bergoyang. Aku sudah kehilangan fokus. Penisku perlahan mengendur, diana menyadarinya. Aku sempat terdiam tak bergerak seperti patung batu. Diana turun dari tubuhku, duduk disampingku mungkin menunggu reaksiku. Aku benar benar terdiam beberapa menit. Setelah aku mulai sadar, aku masih berusaha menahan amarah. Kata kata yang meluncur dari mulutku masih berusaha ku tahan agar tidak berkata kasar. Aku hanya bertanya apa maksud perkataannya. Sebagian pertanyaan lain hanya terhenti di kepala. Rio siapa, Rio yang di Smule itu? dimana? Bukankah Rio hanya teman dunia maya? bukankah kenal rio hanya dari sosmed, bagaimana bisa hanya kenal dari sosmed lalu diana dengan mudah mau aja diajak berjumpa? Bagaimana mungkin sekali berjumpa langsung bisa naik ranjang? Mengapa jadi begini? Mengapa seperti sia sia saja ocehanku selama ini soal komitmen? Mengapa omonganku selama ini runtuh hanya karena seorang asing antah berantah yang tak jelas asal usulnya dan baru kenal lagi?!
Begitu banyak pikiran bersliweran dikepalaku tapi kata yang meluncur dari mulutku hanya sedikit. Aku hampir pingsan otakku tak bisa memproses ini.
Aku bangkit tanpa menunggu penjelasan diana yang tak masuk akal sehatku. Aku berpakaian kembali dan duduk disudut ruangan berhadapan dengan diana yang juga sudah berpakaian. Kami terdiam cukup lama. Perempuan yang aku agungkan dan ku angkat setinggi tingginya itu kini seolah mencampakkan dirinya kedalam comberan.

Diana merasa bersalah, dia sempat beralibi kalau mengira ini yang aku suka. Bahwa ia sebetulnya berencana memberitahuku ketika dikamar hotel. Ia ingin memberi kejutan.
Aku hampir gila mendengar alasannya. Tak ada satupun kalimat yang bisa aku cerna.

Masih teringat jelas apa yang kuutarakan waktu itu.
"Aku meninggikanmu seperti seorang Ratu Maha Agung, aku memujamu, aku berusaha memanjakanmu semampuku, tidak apa aku jadi budakmu, silahkan kamu mempermainkan semua pria diluar sana, klo perlu kamu patahkan hati mereka, manfaatkan mereka, buat mereka tergila gila denganmu dan campakkan mereka dengan kejam, aku tidak masalah! Tapi ini keterlaluan! Kamu sengaja menjatuhkan dirimu yang kemarin berada ditempat agung ke dalam kubangan kotoran sapi! Kamu tak sadar bagaimana sakitnya aku memikirkan itu. Sia sia saja semua ini. Kamu tak tau bagaimana sakitnya hatiku melihat perempuan yang kupuja setengah mati justru dengan jentikan ujung jari kelingking bisa jatuh kepelukan pria tak dikenal yang tak jelas siapa dan jelas jelas hanya ingin mengambil keuntungan dari tubuhmu....dan kamu suka rela dengan bodohnya"

Suaraku bergetar...sekuat tenaga aku berusaha tidak menghancurkan seisi kamar.
Diana tampak shock melihat reaksiku. Seumur umur aku tidak pernah semarah itu. Kemudian ia menangis, aku berdiri dan pergi keluar kamar. Malam itu aku tidur di kamar sebelah. Tidak mampu memejamkan mata sampai pagi.

Kami tak berbicara selama seminggu. Rumah seperti 2 orang asing yang tak bertegur sapa dan seorang balita.
Diana mungkin merasa bersalah, aku merasa muak.

Setelah satu minggu emosiku mulai reda, bagaimanapun aku tidak tega melihat raut muka diana selalu muram. Aku mulai berpikir lebih jernih setidaknya kejadian ini ada kesalahan dipihakku juga. Aku juga yang memulai semua. Kadang cinta dan nafsu bisa membuat seorang pria menjadi bodoh. Malam harinya aku berusaha mengajak diana berbicara, semua ini tetap harus dibicarakan, tak mungkin mau begini terus terusan.
Diana menangis sejadi-jadinya, aku berusaha menenangkannya, aku memaafkannya meski akulah yang paling terluka. Tapi aku memang masih terlalu cinta.

Setelah acara sedu sedan itu, aku berusaha menerima dan mencerna semua.
2 minggu bagi ku untuk mulai bisa lebih rileks dan kami mulai bisa membahas apa yang terjadi antara diana dan rio.
Dalam pikiranku pun mulai muncul rasa penasaran dan ingin tau detil kejadiannya. Aku yang tolol ini sedikit demi sedikit mulai terangsang oleh rasa penasaranku.

Nama pria sialan itu adalah Rio.
Aku lupa nama belakangnya. Rio berasal dari ambon. Ngakunya tinggal di jakarta, pekerjaannya sesuai pengakuannya adalah pilot salah satu maskapai penerbangan nasional. Badannya gempal, lebar, dan besar. Persis postur petinju atau atlit angkat berat. Kepalanya bulat, rambutnya cepak mendekati botak, berkulit hitam meski tidak legam, wajahnya lumayan ganteng kalau dilihat dari foto, dan suaranya merdu. Followernya disosmed rata rata perempuan cantik.
Diana pernah memberitahuku tentang Rio, waktu itu aku anggap angin lalu saja. Aku sempat berkata pasti tipikal pria bangsat penipu dan pemangsa wanita. Aku sempat melihat isi instagramnya. Ada beberapa foto ia berpakaian pilot dan didalam kokpit pesawat. Sehari hari rio keliatan selalu rapi dan sporty. Bersepeda, foto foto di berbagai hotel mewah. Tapi tentu aku tetap tak percaya sedikitpun yang namanya foto sosmed. Naluriku berkata ini hanya pria hidung belang seperti biasanya banyak ditemukan di sosial media.

Tapi tidak dengan diana. Ia ternyata tergila gila dengan rio. Belakangan baru kusadari karena diana suka memancing perbincangan denganku tentang topik topik yang dulu sempat aku utarakan seperti selingkuh, menelepon suami dikala bercinta dengan orang lain, dan sebangsanya itu lah. Aku memang suka topik itu, tapi bukan berarti aku suka kalau segala sesuatu terjadi tanpa sepengetahuanku sedikitpun. Minimal aku harus kenal baik siapa pria itu. Jangan tiba tiba dengan orang asing yang baru dikenal di dunia maya.

Diana bercerita beberapa kali karena aku selalu ingin mendengar lebih detil kejadiannya. Meski meyakitkan, aku justru terangsang. Otak fetishku bereaksi.

Semakin lama dianapun semakin rileks dan mulai lancar bercerita.

"Aku kenal Rio dari smule, orangnya di chat asyik. Ramah dan sopan sekali. Usianya sama denganku. Beberapa kali chat lama lama kami menjadi akrab. Dimulai dari memanggil panggilan sayang dan beib, akhirnya keterusan video call. Beberapa kali Rio ajak video call sex. Beberapa kali kutolak meski akhirnya sempat kuturuti. Kontolnya gede pi setidaknya itu yang terlihat di layar hape. Aku sebenarnya ingin bercerita sejak jauh hari pada pipi, ingin kuperkenalkan rio, siapa tau bisa diajak untuk mewujudkan fantasi atau apalah... tapi kutunda tunda. Rio sering ke kota kita, katanya kalo ada jalur penerbangan ke sini ya dia inap disalah satu hotel disini. Dia ajak berjumpa, aku hanya sekedar mengiyakan saja, kupikir tak mungkin juga lah bisa berjumpa.
Tiba tiba hari itu rio mengabarkan sedang berada di kota kita, menginap di hotel X. Dia ingin jumpa, aku ingin cerita kepada pipi tapi ragu akhirnya kuputuskan nanti saja pas di kamar hotel ku telpon pipi.
Ketika aku sampai di hotel itu, ku telpon rio, rio langsung turun dari lantai atas menjemputku. Itu pertama kali aku melihatnya. Kulitnya gelap, badannya gede banget. Kayak tukang pukul. Dia tersenyum ramah dan langsung ajak naik keatas. Aku nurut aja tanpa banyak bicara. Dispanjang koridor hotel dan lift, kami berbicara ringan seadanya. Ketika aku sampai di dalam kamar, rio menutup pintu dan langsung memelukku dari belakang. Dia berusaha mencium bibirku, aku masih mengelak dengan memalingkan wajah ke kanan dan ke kiri, tapi aku kalah tenaga dan sejujurnya juga agak terbawa suasana. Akhirnya aku pasrah ketika rio melumat bibirku. Kami berciuman sekitar 5menit. Aku deg degan setengah mati. Aku hanyut dalam ciuman dan pelukan rio. Sambil tetap berciuman Rio menuntunku ke atas ranjang. Aku hanya pasrah saja bahkan aku merasa tidak berjalan, sepertinya digendong oleh rio. Ketika diatas ranjang, rio membuka jaket yang kukenakan, kemudian kaos dan celana panjang ku. Aku cuma tinggal mengenakan bra dan celana dalam. Rasanya malu sekali melihat rio menatap lama tubuhku, ditambah dinginnya pendingin ruangan. Rio kemudian menarik tangan ku kearah selangkangnya, aku kaget. Bagaimanapun aku masih belum hilang rasa kikuk karena ini pertama kali berjumpa pria ini. Gumpalan di celananya gede, aku jadi agak penasaran apakah memang segede ketika vcs kemarin. Rio kemudian mencumbu leherku, membuka bra ku dan celana dalamku, aku kini bugil tanpa sehelai pakaianpun dan dia masih berpakaian lengkap!. Aku mulai terangsang, sempat terpikirkan untuk menelepon mu pi, tapi kutunda lagi karena terbawa suasana"


Aku keringat dingin mendengarkan cerita diana. Kepalaku rasanya berasap, tititku mengeras, cemburuku, akal sehatku dan nafsuku seperti sedang balap-balapan.

"Trus?" Tanyaku panas dingin.
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd