- Daftar
- 4 Dec 2018
- Post
- 96
- Like diterima
- 1
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
User is banned, content is deleted automatically.
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
FANTASY Pulau Gadis-Gadis Remaja
- Thread starter PapaSambung
- Start date
-
- Tags
- #jkt48
- Status
PapaSambung
Adik Semprot
Gaberani gan ane ama Melody. Muehhe kasian dia udah hijrah
PapaSambung
Adik Semprot
"Pulau Gadis-Gadis Remaja" 7
21 November 2018
"Aaaauuuh ssssaakkiit kkaaak"
"Aaahh ammmpuuuun"
Mata Eve berkaca-kaca menatap ku
"Duh maaf yaa Eve kakak juga gak tega sebenernya" Ucapku
"Saakit kak gede bangeet"
"Ahhhhhh"
"Huuuuuuuuuuuuuu huuuuuuuuu"
"Kakaaa saakkiiiiit"
Eve menjerit dan menangis tersedu-sedu.
Lalu aku ambil handuk basah yang sudah di rendam dengan air hangat ke kakinya.
"Dah ini tinggal di kompres sebentar aja kok.
Semoga bengkaknya kempes yaa"
"Mmuuuaach"
Aku mencium pipi Eve dan berkata
"Kakak tinggal bentar yaah, mau liatin cewe-cewe shortir makanan.
Berani kan sendiri kakak tinggal disini?"
Tanyaku
"Jangaan kak, gak berani" Pintanya memelas
"Eh gak ada apa-apa disini Dek, tuh kaca segede gini. Lagian terang banget disini! Gabakal mati lampu kaya di film horror" Ucapku sambil mengelus rambutnya
"Srrrsssstthhh"
Suara tangan Eve meraih tanganku di rambutnya
"Kakak kok nyium aku" Lanjutnya
"Yaampun dedek kecil jangan salah arti dulu yaa" Kataku sambil mencuil hidungnya dengan telunjukku
"Kakak suka banget sama kamu, soalnya kakak punya adik yang sepantaran sama kamu, tapi dia sekolah di Philadephia.
Nah mukanya, warna kulitnya agak mirip-mirip ama kamu. Maafin yaa kakak lancang langsung cium-cium aja"
Balasku
"Kakkk"
"Kenapa bengong deh?"
"Makaasih yaa kak anggep aku kaya ade. Lagian aku juga dari dulu pingin punya kakak cowo biar dapet perhatian, main ngabisin waktu.
Soalnya kalo punya kaka cewe banyakan berantemnya kak" Ucapnya senang
"Pantesan kemaren kamu main nemplok aja pas kakak ajak gendong" Ledekku
"Itu sih emang aku udah cape banget, eh Viladapia dimana kak?" Balasnya
"Philadephia dek, di Amerika gak terlalu jauh dari New York, tar juga kamu tau"
"Dek" Ucapku
"Emmmm" Singkatnya
"Jadi boleh dong kakak jadi kakak angkat kamu?" Tanyaku kembali
"Si kakak deh kenapa bengong mulu. Aku suka kok kalo kakak mau jadi kakak angkat"
Ucap Eve yang memecah lamunanku.
"Bukan bengong dek! Itu ingus kamu meler. Kakak mau elap takut kamu marah"
"Gimana caranya biar gak ingusan?
Ingusan mulu dari orok, heran dah"
(Tweet by Eve_JKT48 2 Dec 2018)
Jawabnya sambil mengelap ingusnya dengan tangan.
"Sini bentar deh pake baju kakak elapnya! Terlalu dingin kali yaa AC nya" Kataku sambil mengelap ingusnya dengan benar pakai baju ku.
"Aku ikut kakak aja deh yaa ke atas" Lanjutnya
"Penakut banget si dek!! Dibilang gada apa-apa.
Yaudah deh sekalian kakak ngabulin permintaan pertama adek baru.
Mau sekalian di gendong gak?
"Hhhhhhhhhgggggggghh"
Tiba tiba Eve bangun dari kasur dan langsung hinggap di pinggulku.
"Eh kaki masih bengkak main loncat aja kamu mah" Kataku.
"Kak nama kakak siapa si?" Tanya dengan membulatkan bibirnya.
"Masa aku jadi ade tapi gatau nama kakak sendiri" Lanjutnya.
"Tuh kebetulan ada nama kakak di gambar baju kamu" Balasku yang benar memang ada namaku di gambar bajunya
"Hoooooo, ih aku udah takdir kali yaa jadi adik angkat kakak.
Sampe kebetulan gini baju yang aku ambil di lemari kemarin rebutan sama kak Feni" Ucapnya gembira
"Masa sih milih baju ampe rebutan? Kemarin banyak banget loh stok baju anak kecil"
"Ih akumah jadi adek yaa kak bukan jadi anak kecil" Ungkapnya cembetut
"Maap maap yaa dedek kecil, uuu gasuka di bilang anak kecil" ledekku sambil menepuk-nepuk pantatnya seperti bayi.
"Isshh masii aja dibilang kecil" Gerutunya kembali
Kemudian aku berjalan ke atas menghampiri para gadis yang sedang sibuk.
Di tengah anak tangga Eve berkata
"Aku panggil kaka apa dong? Kakboss aja? Atau kakak aja?" Tanyanya
"Panggil aja supermen" Singkatku
"Ehh dedek Eve udah enak kakinyaa?" Kata Shani di ujung sana
"Udaah dong!! Udah mendingan abis di kompres sama supermen" Ucap dengan polosnya
Seketika mataku menatap ke Vinny dan ia sedang melotot ke arahku
"Yaaaaah jangan salah paham Vinn!!" Kataku dalam hati dan hanya menggelengkan kepalaku ke vinny
"Ci Shani!! Sekarang fansnya jadi kakak aku loh" Lanjut Eve
"Plak"
Suara tangan ku menepak jidatku sendiri lalu aku terpejam sesaat.
Kulihat Shani hanya tersenyum memandangiku.
"Iyaaaa kan kak permen! Kak Vinny yang cerita-cerita samaku semalem kak permen fansnya ci Shani"
"Jangan gitu dong dek, malu kakak sama Shani.
Lagian kenapa manggilnya kak permen??" Balasku berbisik
"Panggilan khusus aku ke kakak tuh, baguskan??
Eh gapapa tau kak nanti aku bantu comblangin, aku denger-denger katanya ci Shani mau grad.
Jadi kakak bisa pedekatein deh"
Bisiknya Eve kembali
"Heh gaboleh gituu! Anak kecil yaaa demen banget gosip!" Balasku dengan menabrakan hidungku dengan hidungnya
"Emang gitu kok obrolan anak-anak gentiga. Wuuu gapecaya" Gerutunya
"Kamu duduk di sofa aja yaa" Kataku sambil menghampiri sofa dekat dapur.
"Gamau-gamau, gendoong terus!" Rengeknya sambil mengoyang-goyangkan kedua kakinya.
"Susah dah ngebilangin anak kecil" Ucapku menjauhi sofa di dekat dapur.
"Aaaaa aku bukan anak kecil! Lagian kak Shania aja bilang aku enteng! Masa kakak kalah kuat ama kak Shania"
Lalu kulihat Shania menghampiri ku dan berkata
"Gapapa kak, Dia udah pernah cerita ke aku.
Kepiiingin banget punya kakak cowo"
"Pingin sih pingin kalo orang tuanya tau, anaknya nempel ama gue terus bisa marah besar yang ada!!" Balasku
"Yaa nggak dong, tuh anaknya juga seneng" Ucap Shania
"Emm emm" Eve mengangguk
"Kan!! liat sendiri anaknya girang"
Lanjut Shania
"Seneng?" Tanya ku ke Eve
"Mmmmrgggkkk"
Eve tak bicara hanya memelukku erat.
"Mmmuuaachh, kapan lagi terdampar! Pulang-pulang bawa dapet adek!" Ucapku menatap Shania setelah mencium kening Eve.
"Gitu dong! Kan enak, aku gak ketempelan dedek ini terus, lagian kakak juga jangan kesempatan nyiumin dia mulu" Kata Shania sambil mecubit pipi Eve
Semetara suara di Villa ini masih tetap gaduh seperti hari kemarin, karna yang lain tiada hentinya bercanda
"Yaudah jadi gimana nih yang udah pada di shortir?" Tanyaku kepada semua orang
"Nih kak, aku udah pisahin makanan yang bisa di makan pagi, siang, sore.
Udah aku shortir juga anak anak yang gak suka sarapan, juga yang gak makan malem karna takut gendut. Kalo buat kakak udah pasti sehari 3kali" Jawab Vinny
Tiba-tiba goyonan Desy memotong pembicaraan Vinny
"Pasti nih kalo tar ada yang ilang ulah Anin! Tuh ampe kayak gini!" Dessy menggunakan logat jawanya sambil memegang lengan Anin yang sedikit berlemak.
Suara tawa pun semakin berisik dan Anin protes
"Jahat! Yang makannya banyak tuh Acha sebenernya ish" Sangkal Anin dengan suara gemasnya
Dengan begitu mulai ramai kembali dengan suara tawa, balasan guyonan dari satu dan lainnya selama beberapa menit
"Heh udah dong tar dulu becandanya selesain ini dulu abis itu lanjutin.
Kakak coba bantuin sini mimpin kita"
Ucap Shania dengan bete.
Dan suasana mulai hening setelah Shania bicara.
"Enak aja, dibilang gue gak ada bakat ngemong mereka semua.
Lagian kalo omongan gue gak di denger, takutnya gue gampang marah.
Mending diserahin ke yang ahlinya kek lu, Naomi ama Vinny yang udah punya label kapten" Ucapku
"Yaudah Shan, sini! Kan lagian ini juga udah di shortir semua. Kasian laki-laki suka mumet kalo denger suara perempuan kebanyakan" Jelas Vinny menenangkan Shania
Beberapa member ada yang main salah-salahan dengan menyenggol sikut sebelahnya dan berbicara tanpa suara.
Lalu aku melihat Eve yang justru tertidur di pelukanku
"Dek mau main ps gak?" Tanyaku pada Eve yang matanya terpejam
"Hayooo!!, game spongebob yaa!!" Sahutnya tiba-tiba membuka mata
"Manaa adaa! Game kek gitu dek"
Balasku
Lalu aku ke ruang TV yang tak jauh dari dapur dan menaruh Eve di sampingku
Kemudian aku menyalakan Televisi dan konsol permainan.
"Starwars Battlefront bisa gak dek?"
"Haa aku mana ngerti!! Tapi gapapa yang penting main sama kak permen hihi"
Ucapnya gembira sambil menggengam tanganku.
Sekitar 15 atau 20menit ku bermain, keadaan di belakang sudah mulai sedikit kondusif.
Kulihat ada Vinny, Shania, Naomi dan Shani merapihkan stok makanan yang sudah di shortir.
Nadila sedang bermain piano dan di kelilingi Gracia, Anin dan Vanka.
Gaby, Acha, Dessy dan Feni sedang membuat kelompok sendiri duduk di sofa menghadap ke laut dan mereka hanya bercanda dengan tertawa tidak bersuara.
"Tertawa lah sebelum tertawa itu dilarang"
Kulihat juga Yona, Puci, Frieska memisahkan diri turun ke bawah duduk berjemur di dekat kolam renang.
"Kakak udah ah aku bosen! Main apa lagi ya kak?" Tanya Eve tiba-tiba saat aku sedang asik bermain.
"Kakkkk"
"Iish dia mah"
"Bentar dek, nanggung" Kataku sambil fokus ke Televisi beberapa detik.
"Kamu mau ganti game apa?" Tanyaku terlambat.
"Bukan mau main ps kak! Yang lain dong" Balasnya
"Gak main ps terus apa? Kamu mau nge-gym?" Ledekku
"Yamasa nge-gym kak. Ada kolam bernang gitu gak ada yang pingin nyebur apa?" Ucapnya dengan suara yang di besarkan.
Tak berselang lama setelah Dessy tertawa-tawa dengan Gaby, Acha dan Feni. Dessy berkata
"Woy bener juga kata Eve! Daripada bete disini ACnya dingin bangat mending nyebur jam segini.
Mumpung mataharinya gak terlalu nyengat"
"Ayoo!"
"Leh uga cuy"
"Iyaa yok"
"Iya-iya dari semalem aku udah niat mau renang"
"Yuuuk-yuuuuuk-yuuuuk"
"Cari baju renangnya dikamar masing-masing ya"
"Mauuu"
Diikuti suara beberapa gadis yang tak ku ingat siapa saja yang bicara.
"Weeits ada yang menang banyak dong liat kita-kita basah main aer" Celetuk Dessy
"Tolong setting ya ACnya yah!?
Emang dingin banget! Apalagi kalo malem"
Vinny berkata kepadaku bersamaan dengan Dessy bicara
Tanpa menunggu lama, aku berdiri dan berkata.
"Kakak ke ruang engineering dulu yaak dek" Kataku bicara pada Eve sambil mengusap rambutnya lalu menanggapi ucapan Dessy dan berkata.
"Santai aja kali Dess. Adek di bawah gue aja, jauh di atas lu umurnya. Lu salah kalo anggep gue kek gitu, dah gue setting AC dulu yak" Dengan memberatkan suaraku
Lalu kulihat Eve hanya mengangguk lalu aku menatap ke Vinny
"Mau di dibikin berapa derajat?" Lanjutku
"22 aja kayaknya pas"
"Kamu mau aku buatin kopi gak?"
"Apa mau di temenin?" Lanjutnya
"Cie udah aku-kamu nih ngobrolnya"
Sambung Nadila sambil menghentikan bermain piano.
Tak lama berselang, suara langkah kaki terdengar dan berbicara dengan tergesa-gesa.
"Eh hhhh bu-bu liat deh! mata gue hha siwer apa nggak! Masa disana kayak ada menara"
"Manaaah" Tanya Shania
"Lo kebawah dulu Shan! Dari sini gak keliatan" Balas Yona
Shania pun bergegas turun ke arah kolam renang dan beberapa yang lain mengikuti.
Lalu aku ke balkon sambil berusaha melihat mercusuar yang kira-kira ada di belakang bukit pulau ini
"Iyaaa bener Yon! Kok semalem gak kliatah yah" Tanya Shania
"Mungkin Lampunya ga nyala atau rusak"
Balas Naomi
"Bahaya gak sih kalo gak nyala gitu tar malem?" Tanya Frieska
"Eh siapa tau disana ada alat komunikasi"
Sambung Shani
"Apa perlu kita periksa ?" Lanjut Yona
"Kak mau gak periksa ke sana?" Shania mendongak menatap ke arahku yang berdiri di balkon
Percaya atau tidak, penisku seketika menjadi bengkak seperti airbag yang menggembung saat tabrakan.
Seketika aku melihat Gabby yang tidak turun ke bawah dan hanya duduk di sofa sambil tidur miring memeluk guling.
"Kaaaaaaak wooy"
"Kak!!" Teriak Shania
"Kan gue bilang dia pasti lagi ngelamun jorok itu!! Semalem udah lo pel belom sih Cha?" Ucap Dessy
Beberapa member pun tertawa namun aku perhatikan Shania masih menatapku dengan serius.
"Hah Gue sendiri yang kesana?" Jawabku dengan sedikit teriak ke arah Shania.
"Sama aku" Ucap Vinny
"Selow ae Dess gue bengong mikirin kesananya gimana! Itu kan mercusuar adanya gak di daratan"
Kataku bersamaan saat Vinny bicara.
"Jangan!! enak aja!! Tar yang bikinin makan siang siapa kalo gak ada kakak!" Tolak Acha pada ucapan Vinny yang masih berdiri di tangga.
"Kesana tuh sama orang paham geografi, perhitungannya bagus! Lagian Gabby kan juga badannya agak gede, jago renang.Jadi gak susah kalo dia yang kesana"
Lanjut Acha
"Gab!! Gabb!! Teriak Acha
"Lo yang meriksa mercusuar yaa? Sekalian juga elu belajar geografi di lapangan" Lanjut Acha
"Yaudah gue langsung jalan aja ama Gaby abis dari engineering ngecilin AC" Kataku
"Gapapa?" Ucap Vinny yang menatap ke arahku
"Gapapa! Kamu bikinin masakan aja yang enak. Spesial buat aku yaa"
Godaku
"Hmmmm bener niih dugaan Acha!! Bakalan ada yang cinlok! Tapi bukan sama ci Shani" Tambah Nadila dengan suara renyah nya.
Ah tak kuat ku melihat Shani yang hanya senyum ke arahku! Kuputuskan untuk menghampiri Gaby.
"Pake motor itu aja yang di pajang!!Kuncinya nyantel kok" Ucap Shania yang masih melihatku menghampiri Gaby
Lalu member yang ada di tangga dan dekat kolam renang kembali masuk ke dalam dan mulai berspekulasi dengan bicara berbisik-bisik
"Gab tolong yaah! Kalo lo gabisa gue yang kesana gapapa sih" Ucap Shania sambil menepuk Gaby yang masih tiduran di sofa
"Iya! Iya! gue aja yang berangkat Shan!" Sahut Gaby lalu bangkit dari sofa.
"Ayo kak ke engineering dulu kan"
Kata Gaby lalu menarik tanganku dan menuju ke bawah.
"Bentar-bentar Gab! Gini! Buat jaga-jaga aja" Kataku berbicara ke semuanya
"Gue kesana pake motor tua yang gatau bisa nyala apa nggak! Kalo gabisa mungkin kita kesana jalan kaki. Cuma, seandainya sampe sore kita belum balik kesini. Jangan ada yang nyamperin! Gue lebih nyaranin kalian masuk ke kamar masing masing atau ngumpul sekamar konci rapet-rapet pintunya. Kita masih gatau ada dimana kita sekarang. Ngerti ya!" Jelasku
Kulihat semuanya hanya mengangguk dan aku turun kebawah bersama Gaby.
"Eh lo coba deh nyalain dulu tuh
Triumph Bonneville tahun 1981. Biar gue aja yang turun lagi ke engineering"
Kataku
"Lo gila otomotif ya?, kayaknya paham banget motor classic" Balasnya
"Kebetulan aja Gab! Itu ada tulisan di tangkinya"
Jawabku lalu meninggalkan Gaby
Saat sampai di ruangan engineering, aku mengecilkan AC seluruh Villa ini ke suhu 22derajat. Lalu aku berinisiatif menyalakan musik kembali dan kutemukan playlist bernama 'summer wet' yang keseluruhan durasinya sekitar 5jam
Seketika aku mendengar suara gemuruh di Villa ini yang ku yakin berasal dari motor tua besar classic.
Lalu aku masih mengotak-atik sekitar 5menit tombol di panel yang besar untuk mengetahui fungsi lain yang ada di Villa ini.
"Hhhhhhhrghhhhhhhh"
Kudengan ada suara sesorang yang sedang menghembuskan nafas sangat berat.
"Kaget!! Lu kenapa bediri di situ Gab!"
Kataku
Kulihat Gaby berdiri di tengah tangga dan tidak membalas ucapanku dan hanya menatap mataku sambil melotot.
"Heh!! Kenapa dah!! Jadi horror gue!"
"Gab!"
"Oii! Jangan-jangan ni Villa angker"
"Gab!"
Aku berbicara berkali-kali tanpa sahutan Gaby
"Cepetan!" Balasnya singkat, lalu ia meninggalkanku dan naik ke lantai dasar kembali.
Kuselesaikan keingintahuanku terhadap panel-panel besar dan rumit di bawah sini lalu kuikuti Gabby ke lantai dasar.
"Wah hebat juga lu bisa keluarin motor gede gini keluar"
"Cepet deh, tar keburu malem" Ucapnya singkat kembali
Kini motor Triumph Bonneville tahun 1981 yang sudah di keluarkan Gaby dari Villa ini langsung ku naiki dan di ikuti Gaby duduk di belakang dan sambil memeluku dari belakang
Naiki motor tua, menara sebagai petunjuk
Dekati musim panas, kuajak dirimu
Ditengah tanjakan landai
Disana akan mulai terlihat
Pemandangan yang sedari tadi kulihat
Bahkan udara rasanya telah berubah
Langit dan lautan, pun saling berhadapan
Saling memperlihatkan, kilauan biru
Yang dimiliki mereka.
Merentangkan tangan inilah musim untuk mencinta
"Aaaaaaaaaaaaaa" Gaby berteriak sambil merentangkan tangannya yang duduk di belakangku
"Lo gak kenapa napa kan Gab?"
"Gue jarang banget bisa rilex! Pertama kali gue bisa naik motor di pinggir pantai gini" Ucapnya dengan senang
Tak ku hiraukan anak kini yang sedang menikmati suasana ini.
"Ah seandainya yang ikut Shani!! Gue bakal bikin momen supaya dia jatuh cinta ama gue" Ucapku dalam hati
Sekitar 15 menit aku mengendarai motor ini di pinggir pantai, sudah mulai terlihat mercusuar yang berada sekitar 50 meter dari garis pantai.
"Cepetan dong" Ucap Gaby
"Yaudah turun disini aja deh, kalo dipaksain maju lagi. Ban motornya bakalan slip ama pasir pantai" Balasku
Aku menghentikan motor dan mematikannya. Gaby yang turun duluan lalu ku kejar dan berkata
"Lo kenapa buru-buru banget si Gab? Kalo lo keberatan, tunggu disini aja gapapa. Ato kalo mau sekalian balik ke Villa silahkan. Pake aja motornya.
Tar gue jalan kaki" Ucapku di belakang Gaby
"Sorry ya, gue cuma mau cepet aja ke atas! Meriksa ada apa disana, biar cepet balik ke Villa" Balasnya
"Kenapa yaa cewe moodnya gampang berubah!!" ucapku dalam hati
"Yaa lo liat! Kita harus berenang kalo mau kesana! Gak terlalu dalem kok kayaknya.
Itu ada jetski di balik dermaga kalo kliatan.
Pulangnya baru kita bisa naik tuh jetski! Itupun kalo gak di rante plus kuncinya nempel" Kataku
"Kita berenang aja kesana ya!?"Balas Gaby
" Ya emang harus berenang Gab!"Sahutku
Seketika Gaby melepas baju putihnya dan celana hotpantsnya, juga kacamatanya lalu di lipat di atas jok motor
(kira-kira seperti ini fashionnya, karna lemari di Villa memang sangat banyak baju modis untuk ukuran badannya) [/SIZE]
"Srsaarkskskks"
"Yuk! Tar keburu malem kak" Ucapnya dengan menatapku.
"Byyuuuurrrrr"
Tanpa berlama-lama Gaby masuk ke air dan berenang meninggalkanku
Lalu kuputuskan untuk memakai baju dan celanaku dan berenang mengejar Gaby.
Sekitar 5menit kita sampai disana.
Ternyata kulihat jetski disini hanya di ikat dengan tali tambang dan kuncinya masih menempel.
Gaby masih tidak bersuara dan masuk kedalam mercusuar yang pintunya tak terkunci dan semua jendelanya terbuka.
Di lantai dasar sini ada bagunan yang lumayan besar dan banyak buku dan peralatan yang tak kumengerti cara kerjanya.
Aku berinisiatif ke atas mencari tempat lampu cadangan untuk menyalakan lampu mercusuar ini.
Gaby kutinggalkan di bawah dan kulihat ia mengambil beberapa buku, kertas, pulpen dan kalkulator yang ada di meja.
Mungkin sekitar 30 menit aku mengganti lampu mercusuar sampai berkeringat badanku. Karna memang sangat sulit jika di lakukan sendirian.
Kuputuskan untuk mencari angin segar di atas sini dan merokok Marlboro merah yang kutemukan di kotak penyimpanan dekat lampu mercusuar.
Setelah beberapa batang rokok habis dan kurasa kulitku berhenti memproduksi keringat aku kembali turun menghampiri Gaby yang sedang sibuk dengan buku-bukunya
"Gllleek"
Gundukan yang ukurannya sangat proporsional membulat dan puting berwarna coklat terang tembus pandang di balik baju putihnya yang basah dan ia duduk di bawah lampu kuning yang redup.
Mataku mulai menelanjangi seluruh badannya dan ternyata kalau di perhatikan dengan detail.
Untuk ukuran perempuan Indonesia, Gaby sangat proporsional dengan nilai tambah banyak di tumbuhi bulu-bulu halus mulai dari tangan, paha bahkan sampai ke betisnya.
"Kak!! Gue nemuin buku-buku semua disini dan ada penjelasan kalau kita di kepulauan di Christmas Island" Ucap Gaby yang membuat aku berhenti menelanjanginya dengan mataku.
"Gak jauh dari sini ada kepulauan yang di isi sama sekitar 1500 penduduk!" Jelasnya
"Gimana? Dibawah ada jetski siapa tau bisa nyala?" Kita kesana minta bantuan" Lanjutnya
"Christmas Island? Wah udah di selatan banget dong kita di samudra hindia?Kok bisa sejauh ini yaa?"
Ucapku dengan kaget keheranan.
"Kalo lo yakin banget di sana ada kehidupan si oke-oke aja.
Tapi masalahnya berapa jauh pulau paling deket? Dan apa itu jetski cukup bensinya? Terus apa iya kita kesana kaya gini?, gue sih laki mending pake celana boxer. Nah elo cuma pake baju ketekan tembus pandang ga pake beha ama sempak doang? Yang ada bule bule sange liat lo sexy kek begini"
Kataku
Kini kulihat Gaby bergantian matanya menelanjangi tubuhku.
Aku merasa celana yang masih basah ini sangat jelas terlihat jiplakan sang supermen dari sana.
"Hhhgggrrrhhhhhhh"
Suara nafas Gaby terdengar berat.
"Graakk"
Gaby memukul meja dengan pulpen yang masih di tangannya.
"Gue dari tadi udah berusaha supaya gak kepancing sama situasi kayak gini!! Kenapa lo sekarang pake mancing kak!"
Ucap Gaby dengan nada seperti orang marah
"Hah!! Mancing? Omongan gue kayak orang mancing apa?
Ya emang daritadi gue gak ke pancing ama lo buka baju di pantai?
Gue juga usaha Gab nahan nafsu gue!
Gue masih ngehargain lo sebagai perempuan.
Kenapa lo jadi marah ama gue yang gak ngapa-ngapain lo" Balasku dengan cepat
"Kak! Tolong! Gue udah gak kuat nahan nafsu gue sendiri" Katanya
"Hah" Balasku
"Kita udah terlanjur ada di tempat ini, lo juga bilang nafsu liat gue? Kenapa gak action daritadi!" Kata Gaby dengan suara memekik
"Hah? Gab, kok gue ngerasa lo bukan kaya Gaby ya?" Tanyaku
Gaby menjawab sambil menggelengkan kepalanya dan berkata.
"Jangan terbuai sama karakter member di Teater ato di sosmed!
Tak seorangpun tahu, aku punya wajah satu lagi"
Sontak ku berkata
"Whaat??"
"Sekarang tolong kak"
Ucapnya sambil jalan menghampiriku
"Ggglek"
"Gue si suka banget nolong lo dengan senang hati, tapi denger dull"
Belum sempat ku berbicara lalu Gaby memotongnya
"Gue udah gak perawan kok! Lo gausah merasa bersalah nantinya"
"Srrrrhhhhrrrhhhhhhhshhhhhhhh"
Angin sedang berhembus
Meniup rambutnya dengan begitu lembut entah mataku seperti mampu bekerja dengan menangkap gambar 960fps.
21 November 2018
"Aaaauuuh ssssaakkiit kkaaak"
"Aaahh ammmpuuuun"
Mata Eve berkaca-kaca menatap ku
"Duh maaf yaa Eve kakak juga gak tega sebenernya" Ucapku
"Saakit kak gede bangeet"
"Ahhhhhh"
"Huuuuuuuuuuuuuu huuuuuuuuu"
"Kakaaa saakkiiiiit"
Eve menjerit dan menangis tersedu-sedu.
Lalu aku ambil handuk basah yang sudah di rendam dengan air hangat ke kakinya.
"Dah ini tinggal di kompres sebentar aja kok.
Semoga bengkaknya kempes yaa"
"Mmuuuaach"
Aku mencium pipi Eve dan berkata
"Kakak tinggal bentar yaah, mau liatin cewe-cewe shortir makanan.
Berani kan sendiri kakak tinggal disini?"
Tanyaku
"Jangaan kak, gak berani" Pintanya memelas
"Eh gak ada apa-apa disini Dek, tuh kaca segede gini. Lagian terang banget disini! Gabakal mati lampu kaya di film horror" Ucapku sambil mengelus rambutnya
"Srrrsssstthhh"
Suara tangan Eve meraih tanganku di rambutnya
"Kakak kok nyium aku" Lanjutnya
"Yaampun dedek kecil jangan salah arti dulu yaa" Kataku sambil mencuil hidungnya dengan telunjukku
"Kakak suka banget sama kamu, soalnya kakak punya adik yang sepantaran sama kamu, tapi dia sekolah di Philadephia.
Nah mukanya, warna kulitnya agak mirip-mirip ama kamu. Maafin yaa kakak lancang langsung cium-cium aja"
Balasku
"Hebat lu bos!! Adek lu dibawa-bawa!!!"
"Laah emang adek gue sekolah di sana njirr"
"Tapi gada mirip miripnya ama Eve yaak!!"
"Yah elu!! Kek gak ngerti ae spik-spik iblis"
"Kakkk"
"Kenapa bengong deh?"
"Makaasih yaa kak anggep aku kaya ade. Lagian aku juga dari dulu pingin punya kakak cowo biar dapet perhatian, main ngabisin waktu.
Soalnya kalo punya kaka cewe banyakan berantemnya kak" Ucapnya senang
"Pantesan kemaren kamu main nemplok aja pas kakak ajak gendong" Ledekku
"Itu sih emang aku udah cape banget, eh Viladapia dimana kak?" Balasnya
"Philadephia dek, di Amerika gak terlalu jauh dari New York, tar juga kamu tau"
"Dek" Ucapku
"Emmmm" Singkatnya
"Jadi boleh dong kakak jadi kakak angkat kamu?" Tanyaku kembali
"Tunggu fergusoo!! Demi Neptunus!! Kenapa ni anak pake kata 'Main' duuuh Eve bikin tegang supermen aja dah"
"Mesumi jir!! Go-vlog!! 'Maen'bukan berati ena ena koplak!!
"Elu ngapassii!! Kadang ngejerumusin!' Kadang belagak nasehatin gue!"
"Si kakak deh kenapa bengong mulu. Aku suka kok kalo kakak mau jadi kakak angkat"
Ucap Eve yang memecah lamunanku.
"Bukan bengong dek! Itu ingus kamu meler. Kakak mau elap takut kamu marah"
"Gimana caranya biar gak ingusan?
Ingusan mulu dari orok, heran dah"
(Tweet by Eve_JKT48 2 Dec 2018)
Jawabnya sambil mengelap ingusnya dengan tangan.
"Sini bentar deh pake baju kakak elapnya! Terlalu dingin kali yaa AC nya" Kataku sambil mengelap ingusnya dengan benar pakai baju ku.
"Aku ikut kakak aja deh yaa ke atas" Lanjutnya
"Penakut banget si dek!! Dibilang gada apa-apa.
Yaudah deh sekalian kakak ngabulin permintaan pertama adek baru.
Mau sekalian di gendong gak?
"Hhhhhhhhhgggggggghh"
Tiba tiba Eve bangun dari kasur dan langsung hinggap di pinggulku.
"Yaaaaelah hinggap!! Lo kata capung pake hinggap segala"
"Bachot yaaa!! Belom scene elu nih!! Ngapa udah ngoceh aja luh"
"Eh kaki masih bengkak main loncat aja kamu mah" Kataku.
"Kak nama kakak siapa si?" Tanya dengan membulatkan bibirnya.
"Masa aku jadi ade tapi gatau nama kakak sendiri" Lanjutnya.
"Tuh kebetulan ada nama kakak di gambar baju kamu" Balasku yang benar memang ada namaku di gambar bajunya
"Hoooooo, ih aku udah takdir kali yaa jadi adik angkat kakak.
Sampe kebetulan gini baju yang aku ambil di lemari kemarin rebutan sama kak Feni" Ucapnya gembira
"Masa sih milih baju ampe rebutan? Kemarin banyak banget loh stok baju anak kecil"
"Ih akumah jadi adek yaa kak bukan jadi anak kecil" Ungkapnya cembetut
"Maap maap yaa dedek kecil, uuu gasuka di bilang anak kecil" ledekku sambil menepuk-nepuk pantatnya seperti bayi.
"Isshh masii aja dibilang kecil" Gerutunya kembali
Kemudian aku berjalan ke atas menghampiri para gadis yang sedang sibuk.
Di tengah anak tangga Eve berkata
"Aku panggil kaka apa dong? Kakboss aja? Atau kakak aja?" Tanyanya
"Panggil aja supermen" Singkatku
"Blaaaaaaaah kok lo refleknya jelek amat bre!"
"Bodo amatlah supermen udah tegang bre"
"Ehh dedek Eve udah enak kakinyaa?" Kata Shani di ujung sana
"Udaah dong!! Udah mendingan abis di kompres sama supermen" Ucap dengan polosnya
Seketika mataku menatap ke Vinny dan ia sedang melotot ke arahku
"Yaaaaah jangan salah paham Vinn!!" Kataku dalam hati dan hanya menggelengkan kepalaku ke vinny
"Ci Shani!! Sekarang fansnya jadi kakak aku loh" Lanjut Eve
"Plak"
Suara tangan ku menepak jidatku sendiri lalu aku terpejam sesaat.
Kulihat Shani hanya tersenyum memandangiku.
"Iyaaaa kan kak permen! Kak Vinny yang cerita-cerita samaku semalem kak permen fansnya ci Shani"
"Jangan gitu dong dek, malu kakak sama Shani.
Lagian kenapa manggilnya kak permen??" Balasku berbisik
"Panggilan khusus aku ke kakak tuh, baguskan??
Eh gapapa tau kak nanti aku bantu comblangin, aku denger-denger katanya ci Shani mau grad.
Jadi kakak bisa pedekatein deh"
Bisiknya Eve kembali
"Heh gaboleh gituu! Anak kecil yaaa demen banget gosip!" Balasku dengan menabrakan hidungku dengan hidungnya
"Emang gitu kok obrolan anak-anak gentiga. Wuuu gapecaya" Gerutunya
"Kamu duduk di sofa aja yaa" Kataku sambil menghampiri sofa dekat dapur.
"Gamau-gamau, gendoong terus!" Rengeknya sambil mengoyang-goyangkan kedua kakinya.
"Susah dah ngebilangin anak kecil" Ucapku menjauhi sofa di dekat dapur.
"Aaaaa aku bukan anak kecil! Lagian kak Shania aja bilang aku enteng! Masa kakak kalah kuat ama kak Shania"
Lalu kulihat Shania menghampiri ku dan berkata
"Gapapa kak, Dia udah pernah cerita ke aku.
Kepiiingin banget punya kakak cowo"
"Pingin sih pingin kalo orang tuanya tau, anaknya nempel ama gue terus bisa marah besar yang ada!!" Balasku
"Yaa nggak dong, tuh anaknya juga seneng" Ucap Shania
"Emm emm" Eve mengangguk
"Kan!! liat sendiri anaknya girang"
Lanjut Shania
"Seneng?" Tanya ku ke Eve
"Mmmmrgggkkk"
Eve tak bicara hanya memelukku erat.
"Mmmuuaachh, kapan lagi terdampar! Pulang-pulang bawa dapet adek!" Ucapku menatap Shania setelah mencium kening Eve.
"Gitu dong! Kan enak, aku gak ketempelan dedek ini terus, lagian kakak juga jangan kesempatan nyiumin dia mulu" Kata Shania sambil mecubit pipi Eve
Semetara suara di Villa ini masih tetap gaduh seperti hari kemarin, karna yang lain tiada hentinya bercanda
"Yaudah jadi gimana nih yang udah pada di shortir?" Tanyaku kepada semua orang
"Nih kak, aku udah pisahin makanan yang bisa di makan pagi, siang, sore.
Udah aku shortir juga anak anak yang gak suka sarapan, juga yang gak makan malem karna takut gendut. Kalo buat kakak udah pasti sehari 3kali" Jawab Vinny
Tiba-tiba goyonan Desy memotong pembicaraan Vinny
"Pasti nih kalo tar ada yang ilang ulah Anin! Tuh ampe kayak gini!" Dessy menggunakan logat jawanya sambil memegang lengan Anin yang sedikit berlemak.
Suara tawa pun semakin berisik dan Anin protes
"Jahat! Yang makannya banyak tuh Acha sebenernya ish" Sangkal Anin dengan suara gemasnya
Dengan begitu mulai ramai kembali dengan suara tawa, balasan guyonan dari satu dan lainnya selama beberapa menit
"Heh udah dong tar dulu becandanya selesain ini dulu abis itu lanjutin.
Kakak coba bantuin sini mimpin kita"
Ucap Shania dengan bete.
Dan suasana mulai hening setelah Shania bicara.
"Enak aja, dibilang gue gak ada bakat ngemong mereka semua.
Lagian kalo omongan gue gak di denger, takutnya gue gampang marah.
Mending diserahin ke yang ahlinya kek lu, Naomi ama Vinny yang udah punya label kapten" Ucapku
"Yaudah Shan, sini! Kan lagian ini juga udah di shortir semua. Kasian laki-laki suka mumet kalo denger suara perempuan kebanyakan" Jelas Vinny menenangkan Shania
Beberapa member ada yang main salah-salahan dengan menyenggol sikut sebelahnya dan berbicara tanpa suara.
Lalu aku melihat Eve yang justru tertidur di pelukanku
"Dek mau main ps gak?" Tanyaku pada Eve yang matanya terpejam
"Hayooo!!, game spongebob yaa!!" Sahutnya tiba-tiba membuka mata
"Manaa adaa! Game kek gitu dek"
Balasku
Lalu aku ke ruang TV yang tak jauh dari dapur dan menaruh Eve di sampingku
Kemudian aku menyalakan Televisi dan konsol permainan.
"Starwars Battlefront bisa gak dek?"
"Haa aku mana ngerti!! Tapi gapapa yang penting main sama kak permen hihi"
Ucapnya gembira sambil menggengam tanganku.
Sekitar 15 atau 20menit ku bermain, keadaan di belakang sudah mulai sedikit kondusif.
Kulihat ada Vinny, Shania, Naomi dan Shani merapihkan stok makanan yang sudah di shortir.
Nadila sedang bermain piano dan di kelilingi Gracia, Anin dan Vanka.
Gaby, Acha, Dessy dan Feni sedang membuat kelompok sendiri duduk di sofa menghadap ke laut dan mereka hanya bercanda dengan tertawa tidak bersuara.
"Tertawa lah sebelum tertawa itu dilarang"
Kulihat juga Yona, Puci, Frieska memisahkan diri turun ke bawah duduk berjemur di dekat kolam renang.
"Kakak udah ah aku bosen! Main apa lagi ya kak?" Tanya Eve tiba-tiba saat aku sedang asik bermain.
"Kakkkk"
"Iish dia mah"
"Bentar dek, nanggung" Kataku sambil fokus ke Televisi beberapa detik.
"Kamu mau ganti game apa?" Tanyaku terlambat.
"Bukan mau main ps kak! Yang lain dong" Balasnya
"Gak main ps terus apa? Kamu mau nge-gym?" Ledekku
"Yamasa nge-gym kak. Ada kolam bernang gitu gak ada yang pingin nyebur apa?" Ucapnya dengan suara yang di besarkan.
Tak berselang lama setelah Dessy tertawa-tawa dengan Gaby, Acha dan Feni. Dessy berkata
"Woy bener juga kata Eve! Daripada bete disini ACnya dingin bangat mending nyebur jam segini.
Mumpung mataharinya gak terlalu nyengat"
"Ayoo!"
"Leh uga cuy"
"Iyaa yok"
"Iya-iya dari semalem aku udah niat mau renang"
"Yuuuk-yuuuuuk-yuuuuk"
"Cari baju renangnya dikamar masing-masing ya"
"Mauuu"
Diikuti suara beberapa gadis yang tak ku ingat siapa saja yang bicara.
"Weeits ada yang menang banyak dong liat kita-kita basah main aer" Celetuk Dessy
"Tolong setting ya ACnya yah!?
Emang dingin banget! Apalagi kalo malem"
Vinny berkata kepadaku bersamaan dengan Dessy bicara
Tanpa menunggu lama, aku berdiri dan berkata.
"Kakak ke ruang engineering dulu yaak dek" Kataku bicara pada Eve sambil mengusap rambutnya lalu menanggapi ucapan Dessy dan berkata.
"Santai aja kali Dess. Adek di bawah gue aja, jauh di atas lu umurnya. Lu salah kalo anggep gue kek gitu, dah gue setting AC dulu yak" Dengan memberatkan suaraku
Lalu kulihat Eve hanya mengangguk lalu aku menatap ke Vinny
"Mau di dibikin berapa derajat?" Lanjutku
"22 aja kayaknya pas"
"Kamu mau aku buatin kopi gak?"
"Apa mau di temenin?" Lanjutnya
"Cie udah aku-kamu nih ngobrolnya"
Sambung Nadila sambil menghentikan bermain piano.
Tak lama berselang, suara langkah kaki terdengar dan berbicara dengan tergesa-gesa.
"Eh hhhh bu-bu liat deh! mata gue hha siwer apa nggak! Masa disana kayak ada menara"
"Manaaah" Tanya Shania
"Lo kebawah dulu Shan! Dari sini gak keliatan" Balas Yona
Shania pun bergegas turun ke arah kolam renang dan beberapa yang lain mengikuti.
Lalu aku ke balkon sambil berusaha melihat mercusuar yang kira-kira ada di belakang bukit pulau ini
"Iyaaa bener Yon! Kok semalem gak kliatah yah" Tanya Shania
"Mungkin Lampunya ga nyala atau rusak"
Balas Naomi
"Bahaya gak sih kalo gak nyala gitu tar malem?" Tanya Frieska
"Eh siapa tau disana ada alat komunikasi"
Sambung Shani
"Apa perlu kita periksa ?" Lanjut Yona
"Kak mau gak periksa ke sana?" Shania mendongak menatap ke arahku yang berdiri di balkon
"Aduuhh Shaaan itu belahan lo kliatan banget! jadi kebayang gue semalem mheeeeeee"
Percaya atau tidak, penisku seketika menjadi bengkak seperti airbag yang menggembung saat tabrakan.
"Anjjjjjjiiiiiiii!! Kenapa! kenapa!! semalem gak lo hajar tuh ratu hey hey hey!!"
"Siapa yang gamau ngehajar tuh anak! Ini Supermen tumben lemah banget baru peting aja udah meledak"
"Jangan kasih kendor boss!! Tar malem lo harus bisa kasih pelajaran ke dia!! Ato Acha sekalian lagi merah-merahnya lo hajar!!"
"Apaansi nafsu lo gede amat kayak kambing bandot!!"
"Acha?"
"Hoo iyaa Acha kan bilang mau masukin pil hormon ke minuman Gabby"
Seketika aku melihat Gabby yang tidak turun ke bawah dan hanya duduk di sofa sambil tidur miring memeluk guling.
"Wah jangan-jangan efeknya udah bereaksi!! Masa secepet ini si?"
"Acha pasti udah masukin ke minumannya bre!! Yaudah hajar aja ege itu Gaby!"
"Lu aelah bisa bentar aja gak sih diem!!ngoceh mulu luh!!
"Dikasih saran bukannya di denger! Awas lo ye nyariin gue nanti!"
"Kaaaaaaak wooy"
"Kak!!" Teriak Shania
"Kan gue bilang dia pasti lagi ngelamun jorok itu!! Semalem udah lo pel belom sih Cha?" Ucap Dessy
Beberapa member pun tertawa namun aku perhatikan Shania masih menatapku dengan serius.
"Hah Gue sendiri yang kesana?" Jawabku dengan sedikit teriak ke arah Shania.
"Sama aku" Ucap Vinny
"Selow ae Dess gue bengong mikirin kesananya gimana! Itu kan mercusuar adanya gak di daratan"
Kataku bersamaan saat Vinny bicara.
"Jangan!! enak aja!! Tar yang bikinin makan siang siapa kalo gak ada kakak!" Tolak Acha pada ucapan Vinny yang masih berdiri di tangga.
"Kesana tuh sama orang paham geografi, perhitungannya bagus! Lagian Gabby kan juga badannya agak gede, jago renang.Jadi gak susah kalo dia yang kesana"
Lanjut Acha
"Gab!! Gabb!! Teriak Acha
"Lo yang meriksa mercusuar yaa? Sekalian juga elu belajar geografi di lapangan" Lanjut Acha
"Yaudah gue langsung jalan aja ama Gaby abis dari engineering ngecilin AC" Kataku
"Gapapa?" Ucap Vinny yang menatap ke arahku
"Gapapa! Kamu bikinin masakan aja yang enak. Spesial buat aku yaa"
Godaku
"Hmmmm bener niih dugaan Acha!! Bakalan ada yang cinlok! Tapi bukan sama ci Shani" Tambah Nadila dengan suara renyah nya.
Ah tak kuat ku melihat Shani yang hanya senyum ke arahku! Kuputuskan untuk menghampiri Gaby.
"Pake motor itu aja yang di pajang!!Kuncinya nyantel kok" Ucap Shania yang masih melihatku menghampiri Gaby
Lalu member yang ada di tangga dan dekat kolam renang kembali masuk ke dalam dan mulai berspekulasi dengan bicara berbisik-bisik
"Gab tolong yaah! Kalo lo gabisa gue yang kesana gapapa sih" Ucap Shania sambil menepuk Gaby yang masih tiduran di sofa
"Iya! Iya! gue aja yang berangkat Shan!" Sahut Gaby lalu bangkit dari sofa.
"Ayo kak ke engineering dulu kan"
Kata Gaby lalu menarik tanganku dan menuju ke bawah.
"Bentar-bentar Gab! Gini! Buat jaga-jaga aja" Kataku berbicara ke semuanya
"Gue kesana pake motor tua yang gatau bisa nyala apa nggak! Kalo gabisa mungkin kita kesana jalan kaki. Cuma, seandainya sampe sore kita belum balik kesini. Jangan ada yang nyamperin! Gue lebih nyaranin kalian masuk ke kamar masing masing atau ngumpul sekamar konci rapet-rapet pintunya. Kita masih gatau ada dimana kita sekarang. Ngerti ya!" Jelasku
Kulihat semuanya hanya mengangguk dan aku turun kebawah bersama Gaby.
"Eh lo coba deh nyalain dulu tuh
Triumph Bonneville tahun 1981. Biar gue aja yang turun lagi ke engineering"
Kataku
"Lo gila otomotif ya?, kayaknya paham banget motor classic" Balasnya
"Kebetulan aja Gab! Itu ada tulisan di tangkinya"
Jawabku lalu meninggalkan Gaby
Saat sampai di ruangan engineering, aku mengecilkan AC seluruh Villa ini ke suhu 22derajat. Lalu aku berinisiatif menyalakan musik kembali dan kutemukan playlist bernama 'summer wet' yang keseluruhan durasinya sekitar 5jam
Seketika aku mendengar suara gemuruh di Villa ini yang ku yakin berasal dari motor tua besar classic.
Lalu aku masih mengotak-atik sekitar 5menit tombol di panel yang besar untuk mengetahui fungsi lain yang ada di Villa ini.
"Hhhhhhhrghhhhhhhh"
Kudengan ada suara sesorang yang sedang menghembuskan nafas sangat berat.
"Kaget!! Lu kenapa bediri di situ Gab!"
Kataku
Kulihat Gaby berdiri di tengah tangga dan tidak membalas ucapanku dan hanya menatap mataku sambil melotot.
"Heh!! Kenapa dah!! Jadi horror gue!"
"Gab!"
"Oii! Jangan-jangan ni Villa angker"
"Gab!"
Aku berbicara berkali-kali tanpa sahutan Gaby
"Cepetan!" Balasnya singkat, lalu ia meninggalkanku dan naik ke lantai dasar kembali.
Kuselesaikan keingintahuanku terhadap panel-panel besar dan rumit di bawah sini lalu kuikuti Gabby ke lantai dasar.
"Wah hebat juga lu bisa keluarin motor gede gini keluar"
"Cepet deh, tar keburu malem" Ucapnya singkat kembali
Kini motor Triumph Bonneville tahun 1981 yang sudah di keluarkan Gaby dari Villa ini langsung ku naiki dan di ikuti Gaby duduk di belakang dan sambil memeluku dari belakang
Naiki motor tua, menara sebagai petunjuk
Dekati musim panas, kuajak dirimu
Ditengah tanjakan landai
Disana akan mulai terlihat
Pemandangan yang sedari tadi kulihat
Bahkan udara rasanya telah berubah
Langit dan lautan, pun saling berhadapan
Saling memperlihatkan, kilauan biru
Yang dimiliki mereka.
Merentangkan tangan inilah musim untuk mencinta
"Aaaaaaaaaaaaaa" Gaby berteriak sambil merentangkan tangannya yang duduk di belakangku
"Lo gak kenapa napa kan Gab?"
"Gue jarang banget bisa rilex! Pertama kali gue bisa naik motor di pinggir pantai gini" Ucapnya dengan senang
Tak ku hiraukan anak kini yang sedang menikmati suasana ini.
"Ah seandainya yang ikut Shani!! Gue bakal bikin momen supaya dia jatuh cinta ama gue" Ucapku dalam hati
Sekitar 15 menit aku mengendarai motor ini di pinggir pantai, sudah mulai terlihat mercusuar yang berada sekitar 50 meter dari garis pantai.
"Cepetan dong" Ucap Gaby
"Yaudah turun disini aja deh, kalo dipaksain maju lagi. Ban motornya bakalan slip ama pasir pantai" Balasku
Aku menghentikan motor dan mematikannya. Gaby yang turun duluan lalu ku kejar dan berkata
"Lo kenapa buru-buru banget si Gab? Kalo lo keberatan, tunggu disini aja gapapa. Ato kalo mau sekalian balik ke Villa silahkan. Pake aja motornya.
Tar gue jalan kaki" Ucapku di belakang Gaby
"Sorry ya, gue cuma mau cepet aja ke atas! Meriksa ada apa disana, biar cepet balik ke Villa" Balasnya
"Kenapa yaa cewe moodnya gampang berubah!!" ucapku dalam hati
"Yaa lo liat! Kita harus berenang kalo mau kesana! Gak terlalu dalem kok kayaknya.
Itu ada jetski di balik dermaga kalo kliatan.
Pulangnya baru kita bisa naik tuh jetski! Itupun kalo gak di rante plus kuncinya nempel" Kataku
"Kita berenang aja kesana ya!?"Balas Gaby
" Ya emang harus berenang Gab!"Sahutku
Seketika Gaby melepas baju putihnya dan celana hotpantsnya, juga kacamatanya lalu di lipat di atas jok motor
(kira-kira seperti ini fashionnya, karna lemari di Villa memang sangat banyak baju modis untuk ukuran badannya) [/SIZE]
"Srsaarkskskks"
"Yuk! Tar keburu malem kak" Ucapnya dengan menatapku.
"Agila ni anak cuma make celana dalem ama kaos putih you can see gak pake beha!!!"
"Byyuuuurrrrr"
Tanpa berlama-lama Gaby masuk ke air dan berenang meninggalkanku
"Waaa anjiiii!! Gue harus gimana!!! Lepas baju juga? Gue cuma make kaos ama celana doang!!"
"Woooy!! Kok diem aja lu!!
"Wooy!!
"Yaelah kemana si ni konsultan khayalan gue!!"
"Yaah ngambek nih kayaknya"
Lalu kuputuskan untuk memakai baju dan celanaku dan berenang mengejar Gaby.
Sekitar 5menit kita sampai disana.
Ternyata kulihat jetski disini hanya di ikat dengan tali tambang dan kuncinya masih menempel.
Gaby masih tidak bersuara dan masuk kedalam mercusuar yang pintunya tak terkunci dan semua jendelanya terbuka.
Di lantai dasar sini ada bagunan yang lumayan besar dan banyak buku dan peralatan yang tak kumengerti cara kerjanya.
Aku berinisiatif ke atas mencari tempat lampu cadangan untuk menyalakan lampu mercusuar ini.
Gaby kutinggalkan di bawah dan kulihat ia mengambil beberapa buku, kertas, pulpen dan kalkulator yang ada di meja.
Mungkin sekitar 30 menit aku mengganti lampu mercusuar sampai berkeringat badanku. Karna memang sangat sulit jika di lakukan sendirian.
Kuputuskan untuk mencari angin segar di atas sini dan merokok Marlboro merah yang kutemukan di kotak penyimpanan dekat lampu mercusuar.
Setelah beberapa batang rokok habis dan kurasa kulitku berhenti memproduksi keringat aku kembali turun menghampiri Gaby yang sedang sibuk dengan buku-bukunya
"Gllleek"
Gundukan yang ukurannya sangat proporsional membulat dan puting berwarna coklat terang tembus pandang di balik baju putihnya yang basah dan ia duduk di bawah lampu kuning yang redup.
Mataku mulai menelanjangi seluruh badannya dan ternyata kalau di perhatikan dengan detail.
Untuk ukuran perempuan Indonesia, Gaby sangat proporsional dengan nilai tambah banyak di tumbuhi bulu-bulu halus mulai dari tangan, paha bahkan sampai ke betisnya.
"Kak!! Gue nemuin buku-buku semua disini dan ada penjelasan kalau kita di kepulauan di Christmas Island" Ucap Gaby yang membuat aku berhenti menelanjanginya dengan mataku.
"Gak jauh dari sini ada kepulauan yang di isi sama sekitar 1500 penduduk!" Jelasnya
"Gimana? Dibawah ada jetski siapa tau bisa nyala?" Kita kesana minta bantuan" Lanjutnya
"Christmas Island? Wah udah di selatan banget dong kita di samudra hindia?Kok bisa sejauh ini yaa?"
Ucapku dengan kaget keheranan.
"Kalo lo yakin banget di sana ada kehidupan si oke-oke aja.
Tapi masalahnya berapa jauh pulau paling deket? Dan apa itu jetski cukup bensinya? Terus apa iya kita kesana kaya gini?, gue sih laki mending pake celana boxer. Nah elo cuma pake baju ketekan tembus pandang ga pake beha ama sempak doang? Yang ada bule bule sange liat lo sexy kek begini"
Kataku
Kini kulihat Gaby bergantian matanya menelanjangi tubuhku.
Aku merasa celana yang masih basah ini sangat jelas terlihat jiplakan sang supermen dari sana.
"Hhhgggrrrhhhhhhh"
Suara nafas Gaby terdengar berat.
"Graakk"
Gaby memukul meja dengan pulpen yang masih di tangannya.
"Gue dari tadi udah berusaha supaya gak kepancing sama situasi kayak gini!! Kenapa lo sekarang pake mancing kak!"
Ucap Gaby dengan nada seperti orang marah
"Hah!! Mancing? Omongan gue kayak orang mancing apa?
Ya emang daritadi gue gak ke pancing ama lo buka baju di pantai?
Gue juga usaha Gab nahan nafsu gue!
Gue masih ngehargain lo sebagai perempuan.
Kenapa lo jadi marah ama gue yang gak ngapa-ngapain lo" Balasku dengan cepat
"Kak! Tolong! Gue udah gak kuat nahan nafsu gue sendiri" Katanya
"Hah" Balasku
"Kita udah terlanjur ada di tempat ini, lo juga bilang nafsu liat gue? Kenapa gak action daritadi!" Kata Gaby dengan suara memekik
"Hah? Gab, kok gue ngerasa lo bukan kaya Gaby ya?" Tanyaku
Gaby menjawab sambil menggelengkan kepalanya dan berkata.
"Jangan terbuai sama karakter member di Teater ato di sosmed!
Tak seorangpun tahu, aku punya wajah satu lagi"
Sontak ku berkata
"Whaat??"
"Sekarang tolong kak"
Ucapnya sambil jalan menghampiriku
"Ggglek"
"Gue si suka banget nolong lo dengan senang hati, tapi denger dull"
Belum sempat ku berbicara lalu Gaby memotongnya
"Gue udah gak perawan kok! Lo gausah merasa bersalah nantinya"
"Srrrrhhhhrrrhhhhhhhshhhhhhhh"
Angin sedang berhembus
Meniup rambutnya dengan begitu lembut entah mataku seperti mampu bekerja dengan menangkap gambar 960fps.
Terakhir diubah:
lalalililalalili
Semprot Kecil
- Daftar
- 17 Oct 2017
- Post
- 75
- Like diterima
- 12
Ini ujungnya yakin sih gw satu lawan belasan...
kingkalenk
Semprot Holic
- Daftar
- 25 Aug 2011
- Post
- 339
- Like diterima
- 246
Lanjut lanjut lanjutt
PapaSambung
Adik Semprot
ane bikin cerita yg rada/sedikit masuk akal hu. Kalo satu lawan belasan kayaknya gmn gitu
AntiHamilHamilClub
Semprot Kecil
- Daftar
- 17 Sep 2018
- Post
- 56
- Like diterima
- 4
Akhirnya update~~
pejuangbodoh
Semprot Baru
- Daftar
- 17 Jun 2018
- Post
- 29
- Like diterima
- 0
Kentang :’(
PapaSambung
Adik Semprot
Maapin yaa hu.. Bakalan gak asik kalo tiap part ada adegan ena ena..
Maapin yaa
DiExel007
Semprot Lover
Gua udah gak perawan,soalnya perawan gua di renggut timun dan terong
Wizard Kid
Semprot Addict
ending pancing memancing nya kek pernah baca, tp keren
DEARanggara
Suka Semprot
- Daftar
- 18 Nov 2018
- Post
- 8
- Like diterima
- 0
Muantap suhu
AnJessTi
Senpai Semprot
- Daftar
- 14 Mar 2015
- Post
- 789
- Like diterima
- 986
kelaminabsurd
Semprot Baru
- Daftar
- 3 Dec 2018
- Post
- 37
- Like diterima
- 8
mantap hu.
lalalililalalili
Semprot Kecil
- Daftar
- 17 Oct 2017
- Post
- 75
- Like diterima
- 12
Gapapa hu... Beta hanya berimanijasi terlalu liar... Hehehehehe
PapaSambung
Adik Semprot
Ane udh upload berulang ulang ko masih ae gitu ya hu
- Status
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
