Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Pulau Gadis-Gadis Remaja

Status
Please reply by conversation.

PapaSambung

Adik Semprot
Daftar
21 Nov 2018
Post
132
Like diterima
141
Lokasi
Fx Sudirman
Bimabet
"Pulau Gadis-Gadis Remaja" 1
18 November 2018

Akhir-akhir ini aku mulai paranoid dengan berita di televisi karna kecelakaan na'has maskapai singa merah.
Sudah beberapa hari ini aku terus mimpi buruk karna takut naik pesawat. Hampir kubatalkan niatku untuk pergi ke Jogja 2 hari yg lalu untuk menikmati hobiku.
Kinisore menjelang malam karna langit tak lagi cerah, ketakutanku semakin menjadi karna harus kembali ke Jakarta menggunakan transportasi udara.
Packing lengkap sudah tinggal niat dan keberanianku kumpulkan untuk berangkat ke airport.

"Bre gw udh di dpn Mcd yaak, lu lsg aja ke lt 2,makan bntr abis tu lsg ke airport, flight jam 7 kan luh?"

Pesan whatsapp dari kawanku, fanbase nadwilavatic,yang akan mengantarkan ku ke airport dengan mobilnya.

"Siap tunggu bentar bre gue checkout 5mnt lg,lsng ke mekdi gue"

Singkat cerita aku sudah berpamitan dengan si kawan seperidolan dan setelah boarding, langsung ku bergegas ke toilet untuk menghilangkan rasa gugupku.
Sebelum berangkat naik pesawat aku selalu ritual untuk duduk paling tidak 10menit di toilet.
Setidaknya cara ini bisa membuatku sedikit lebih tenang.
Mungkin karna berita itu masih hangat, jadi perjalanan kali ini benar-benar terasa sangat menakutkan.
Tak terasa waktu menunjukan hampir pukul 7.
Terdengar suara speaker last call passanger yang memanggil namaku, Larilah!! diriku dengan sekuat tenaga sesampainya di pesawat aku menuju kursi ku dengan dipandu sang pramugari yang sangat ramah.
Tak sama sekali ku menampakan muka ku ke para penumpang, karna ku jalani dan tiba dengan sangat berkeringat setelah berlari tadi. Sampailah aku di kursi dan aku langsung duduk dengan menutup mata tanpa terucap

"Terimakasih"

kepada sang pramugari yang mengantarku ke kursi.
Rasa gugup ini makin bertambah menghantuiku ketika aku mendengar pintu pesawat ditutup.

"Maafkan customermu yang tak tahu terimakasih yaa mbak pramugari" ucapku dalam hati
Cemas hingga tangan ku bergetar selama 11menit pertama, ya "critical eleven" itu selalu menjadi momok yang menakutkan saat penerbangan.
Sekali kumelihat jam tanganku yang menunjukan pukul 7 lewat 12, dan seketika aku langsung memejamkan mata kembali

"Baru pertama kali naik pesawat ya kak?"
Entah siapa yang berbicara, aku hanya mengangguk dengan cepat dengan mata terpejam.

Perempuan di sebelah kiriku tiada hentinya berbicara kepada gadis yang ada disebelah kirinya.
Bahkan aku tidak dapat dengan jelas mendengarkan instruksi prosedur keselamatan yang pramugari arahkan.
Setelah pramugari berbicara menjelaskan prosedur keselamatan dan suasana perlahan mulai kondusif barulah aku berani membuka mata.
Semua masih samar karna mataku masih rada gelap.

"Nah gitu dong kak jangan merem mulu, sebernernya kalo kakak baru pertama kali naik pesawat, bagusnya kakak ambil flight yang jam paling pagi, soalnya sunrise di pesawat itu spektakuler banget, Next kalo kakak flight lagi cobain deh "
maxresdefault.jpg



"Set, sapa si nih cewe welbat " gumamku dalam hati sambil menurunkan alisku.

"Dih bengong si kakaknya, wey udah gak papa kali kak" lanjut sigadis cerewet

"Kamu kalau ada orang lagi ketakutan jangan di ajak ngomong terus, kasian kakaknya mau nenangin diri dulu" kata gadis yang suaranya berbeda dengan si cerewet

Mataku hanya terfokus ke arah display kursi di depanku, kini reflek aku menoleh ke sebelah kiriku.
Hampir tak percaya ku pada pemandangan ini.
Bukan!! Bukan pemandangan di balik jendela pesawat, tapi pada dua gadis yg duduk di sebelahku.
Ditambah mereka berdua juga menatapku sambil tersenyum.

"Tuhan, terimakasih atas obat penenang yang kau berikan" sorak ku dalam hati

"Acha, Vinny?"
Yaaa God!! entah kenapa aku malah menyebut nama merekaaa!!!!

"Ciee wota ternyata, nonton circus ampe bela-belain kejogja naek pesawat, parno pula bhaahhahaahha" sambung acha
Wota: istilah ini sebenarnya sama dengan otaku, yaitu penggemar berat subkultur seperti manga, anime, game, dsb. Otaku lebih dari sekedar fans.

"Mhihi, tsssyyut gaboleh gitu Cha" vinnypun ikut tertawa sambil mengikuti seperti Acha

"Maaf yaa bukannya gue mau demachi-in kalian ampe ke pesawat segala, cuma emang hoki kalian aja lagi bagus bisa satu flight ama gue" pungkas ku.
Demachi (出待ち): Menunggu sang idol keluar, untuk bertemu atau melihat dan mengucapkan selamat tinggal.Tetapi dapat juga di artikan mengikuti atau membuntuti.

"Ett!! Pede banget yaa orang satu ini, bersyukur kak satu row sama akutu" kata acha sambil menaikan bahu sebelah kanannya

"Cie sikakak pake ngeles,lagian juga kita gapapa kok kalo kakak emang prepare buat pilih seat satu row bareng kita" tambah vinny

"Emang!! Fansnya dessy emang jago-jago ngelesnya"lanjut acha

"LAH Dessy? Gue sering hs sama dia karna emang anaknya asik di ajak ngobrol"
Belum selesai ku bicara lalu Vinny memotong pembicaraanku
HS : Handshake, adalah event di mana kamu bisa bersalaman dengan member JKT48 yang diinginkan. Tiket untuk mengikuti event ini didapatkan sebagai bonus dari pembelian “JKT48 Download Card”. Yang akan berpartisipasi adalah seluruh member JKT48 – member Team J, Team KIII, Team T, dan Trainee.

"Ehh, bukan tau cha, kakak yang satu ini mah double oshi" tambah vinny
Oshimen: oshimen (推しメン) terdiri dari dua kata, “oshi” dan “men”. Oshi berarti “push/support” dan Men adalah singkatan dari “menba” (member dalam arti bahasa Inggris). Kata ini mempunyai arti member yang paling Anda dukung

"Mch.mch.mch.mch duhh kasian kak!!member di PHPin mulu, pake dua-dua segala di oshiin.
Laki tuh kudu bisa nentuin pilihan dong. Satu cukup, tapi kalo mau nambah jadi Acha oshi, aku masih terima kok" Acha dengan ekspresi lucunya.

"Nah lo, ini gak ke balik yaa? Nyadar bu elu-elu pada kali yg buat kita-kita dilema, PHP dan sebagainyah" balasku tak terima

"Eh nggak yaaah, salah fansnya lah kalo sampe baper sama aku
*sambil memiringkan bibirnya*
Eh emang oshi-oshinya siapa aja kak?" Tanya acha ke vinny

"Mmmm sebentar, aku inget-inget dulu"
*sambil manyun-manyunin bibir*
Selang beberapa detik kemudian langsung vinny berkata

"Kalo gak salah Anin, Mama Shani kan?"

"Hooooooooooooo Queen of waro emang nampak kualitas waroannya"kataku dalam hati
Waro oleh fans-fans jkt48 diartikan sebagai :
sebuah bentuk feedback dalam berbagai bentuk sikap yang diberikan oleh member idola (oshimen) mereka kepada fans. bentuk sikap yang dimaksud bisa dalam arti dikenali wajah/ disebut namanya/ disapa/ dan hal-hal sejenisnya.


"Bener kan kak tebakan ku?"vinny bertanya kembali

"Yaelah sa ae lu kombinasi oshinya" guyon acha

"Kok member lu doang yang sakti deh vinn?" Jawabku dengan menghiraukan acha

"Yeh kamu fikir member tuh apa sampe di kombinasiin"Lanjut vinny menjawab perkataan acha
Member : Personel

"Ya abisnya kan yaa fans tuh biasanya kalo milih oshi yang setipe kak" sambung Acha dengan mengerenyitkan alis kanannya
"Anin sama ci Shani kan jauh banget karakternya" acha menambahkan

"Tipa tipe tipa tipe, tipe gue yaa elu kali Cha" candaku

"Wots kang boong, eeeee sa ae luh" balasnya.

Hwaaaaaaaarrgh mesam-mesem ku dibuatnya dengan goyonan mereka.

"Kakak hoki loh, 1flight ama kita, soalnya di pesawat ini paling banyak membernya" lanjut vinny

"Arrrgghhhhh menang besar gue menang besaar"kataku bersorak sorai dalam hati

"Iya apa? Emang ada berapa member vinn disini?" Tanyaku

"Kalau gak salah 20an berikut ama staff yah cha? Bener gak sih?"tanya vinny

"Setau aku membernya aja 18 kak tapi gatau staffnya berapa.
Sisahnya beberapa member sama beberapa staff ada di flight satunya"Jawab acha

*Seketika langsung mataku "scaning, scaning, scaning, scaning, scaning"
mencari para bidadari f4*

Acha dan Vinny pun berdiskusi dan sembari menunjuk dan menghitung jumlah member yang ada di pesawat ini.

"Eh waiiit!!! Kok lu kepo bat dah kak pake nanya-nanya segala? Bukannya lo udah ada bocoran yah siap- siapa member yg ada di flight ini dari orang dalem?
Hebat yaa orang dalem ampe bisa bikin fans 1row ama kita"tambah acha

"Yaelah bos!!! Dibilang gue kagak tau menau yang kek beginian, rang dalem rang dalem, lu kali yg hoki sebelahan ama gue"
Kataku dengan mataku sambil "scaning, scaning, scaning, scaning, scaning"

Dengan berjalannya waktu kami mulai saling akrab satu sama lain karna tak kehabisan topik untuk di bicarakan.
Takterasa perjalanan sudah hampir 20 menit berlalu.
Tapi semenjak beberapa menit terakhir aku memperhatikan para pramugari mulai sibuk dengan langkah-langkah kecil yang cepat.
Tak lama, benar dugaanku.
Pilot mulai berbicara di speaker kepada penumpang kalau sedang mengalami keadaan darurat.
Pramugaripun bekerja dengan mebagi-bagikan dan mempraktekan kembali intruksi prosedur keselamatan untuk menggunakan pelampung untuk keadaan darurat.
Semua penumpang mengikuti arahan yang di pandu oleh si pramugari yang tadi mengantarkanku ke kursi.
Inilah hal yang sebenarnya yang paling ku takuti dan ditambah ada penumpang yang berteriak dengan sangat keras yang membuat seisi kabin semakin panik.
Banyak yang ikut berteriak, sontak aku juga berbicara takkaruan.
Hingga ku tak menghiraukan lagi ada bidadari impian para wota ada di sebelahku.
Para penumpang meneriaki apa-apa yang bisa membuat mereka tenang.
Ditengah kebisingan, speaker pun kembali berbunyi yang terdengar samar-samar karna bisingnya keadaan dalam kabin di tambah suara gemuruh petir, Pilot mengatakan kalau kita kehilangan kontak dengan menara pengawas namun pesawat masih dalam kendali.
Mendengar hal itu akupun langsung blank dan seketika kupingku seperti mendegar frekuensi yang membuat telinga pengang dan ini hanya aku yang mendengar.
Karna ini memang hal yg sering terjadi jika aku naik pesawat.
Hal yang membuyarkan suara yang pengang itu ketika acha yang reflek memeluku dari samping yang mana kepalanya tepat berada di bawah hidungku.

"Ahhhhhhh shampoo lo bener-bener buat sakau cha" ucapku dalam hati

"Weeey anjjjiiiiii, ngapa lu bangun si baru gini doang elaah!!" Protesku dalam hati kepada my lil' bro di bawah sana

Suara teriak-teriakan dari para penumpang lain dan beberapa member yang kulihat makin berisik ketika pesawat mengalami sedikit turbulensi, entah apa yg sedang kita lewati.
Tetapi aku benar benar tidak ada rasa takut sedikitpun.

Kalau mati jadi bagaimana? Matipun tetap muda

Memang kalau syaiton sudah menguasai nafsu, membuatku berfikir!!

"Bagaimana rasanya ku ingin menikmati kenyalnya susu bantal milik Acha!! Walaupun hanya sebatas sikut ku yang merasakan"

Ahhhh!! Otak ini mulai bekerja tanpa peritah dan arahanku.
Aku menurunkan tangan kiriku dan ku tekuk siku ku dan yesss!!
Selanjutnya tinggal ku gesek-gesekan sikut untuk merasakan kenyalnya susu bantal cap JOT.

"Aanjjjjiii kenyel banget bre!!" Teriak ku dalam hati

Achapun masih memeluku dengan erat karna tubulensi yang kami rasakan cukup lama.
Suasana pun masih tak luput dari kebisingan karna para penumpang masih berteriak.
Saat ku sedang menikmati kenyalnya susu bantal cap JOT milik acha.
Kini mataku tertuju dengan vinny yang juga sedang menatapku dengan wajah yang sangat cemas.

"Ahhhh go-vlog!!! Kenapa di situasi kek gini gue malah sange liat ekspresi lu vinn!!
Ini bantalan acha aja udh bikin celana gue sempit banget!!" Eluh ku dalam hati

Entah mengapa aku sangat menikmati situasi ini, yang mungkin bagi para penumpang lainnya ini adalah menit-menit terlama dan paling berbahaya dalam hidupnya.

Tak lama keadaan pesawat kembali kondusif dan kutarik kedua lenganku dari kenyalnya payudara Acha.
Sekitar 40menit keadaan sudah mulai kondusif dan sang Pilot memberi tahu kepada penumpang, bahwa masih berusaha kembali menghubungi menara pengawas.
Tak lama setelah Pilot berhenti berkomunikasi dengan penumpang, kembali pesawat ini mengalami turbulensi lagi.
Kali ini teriakan para penumpang semakin berisik.
Tak kuat ku mendengar kebisingan ini dan aku sigap menutup mata dan telinga dengan tanganku.
Disini kembali Acha berulah!!

" Aaaaaaaaaaargggghhhhhh" Acha langsung memelukku dengan melingkarkan tangannya di leherku sampai pipi kami bertemu.

"Elah kenapa hobi banget bikin sange si cha!!"kataku dalam hati

Dan mulai sang syaiton merasuki nafsuku yang makin terbakar.
Terfikirlah untuk melakukan lebih dari ini, sungguh otak ini benar-benar bekerja tanpa instruksiku.
Aku langsung menciumi pipi Acha dengan menarik nafas yang panjang, karna hanya butuh sedikit menoleh ke ke kiri untuk mendaratkan bibir ku di pipinya.
Dengan cepat kedua tanganku ku turunkan perlahan, telaten dan penuh kesabaran berikut dengan backsound suara dan kilatan petir dan juga suara teriakan Acha dan para penumpang yang membuat adrenaline naik dan bertambah sange!!
Sampailah si Ibu jari ini ke tujuan utama untuk melaksanakan tugasnya pada payudara Acha, yang mungkin letak ibu jari ini tepat berada di puting payudara acha jika tidak tertutup kaos T-shirt Birthday.

"Wuwuwuuwuwuuu kenyeell bangettt arrrgghhh, Tuhaaan tolong panjangin scene yang menggairahkan seperti ini Tuhan"

Wangi shampoo,kenyalnya susu bantal benar-benar membuat lil' bro berontak!!aaarrghh.
Tak sadar sudah berapa lama kedua telapak tangan ku bekerja di atas GUNDUKAN IMPIAN ratusan ribu laki-laki di luar sana.
Sampai detik ini tak ada respon berarti dari sang Idol kalau perabotannya sedang ku jamah dengan tempo dan pola yang amat rapih dan mungkin, ini cuma mungkin si Idolpun menikmatinya.

"Annnjjiiii gak kebayang gue bisa setenang ini di saat keadaan kek gini!!"

Duaaaaaaar!!!!!
Cahaya kilat yang amat indah menyambar melewati dadaku haaaa reflek membuat ku terpejam.
Suara di dalam kabinpun makin tak terkendali.
Yang ku dengar samar-samar adalah suara Pilot dari speaker yang mengatakan kalau pesawat ini baru saja mengalami gagal fungsi pada turbin di sayap sebelah kanan.
Pesawat ini sudah kehilangan kontak dari menara pengawas sekitar 50 menitan yang lalu.
Informasi terakhir yang ku dengar sebelum terjadi kendala, pesawat berada di ketinggian 22.000ft.
Memang kekuatan syaiton yang bisa merasuki dan membuatku melupakan ketakutan ku selama beberapa menit terakhir, yang padahalnya penerbangan ini terbang tanpa arah dengan memberikan ku kegiatan yang menyenangkan.

"Annjjiii gak luh!!! ngegerepein member di pesawat yang lebih horror dari rollercoaster!!" ucapku dalam hati dengan heran

Duaaar!!! Kini gemuruh dan suara petir tiada henti-hentinya terdengar di telinga kami.
Disinilah syaiton mulai meninggalkan ku dengan mengembalikan kesadaranku saat mata terpejam.
Tersadar dengan kondisi yang sudah di ujung tanduk karna pesawat turun menukik dengan kecepatan tinggi selama sekian puluh detik di atas lautan. Aku berusaha menenangkan diri sekuat tenaga.

Disaat kesulitan cobalah memandang langit.

Perlahan kecepatan menukik pesawatpun mulai melandai, sepertinya disini pilot sedang bekerja keras karna sudah bisa menggendaliakan pesawat dari menukik kecepatan tinggi hingga seperti akan mendarat.
Tapi bagaimanapun dalam hitungan detik, pesawat ini akan menghantam lautan yang sudah terlihat jelas di balik jendela sebelah kiriku.
Mulai terasa limbung dan sangat mual ku dibuatnya, kini sudah kutinggalkan daging yang bisa membuatku tenang saat menyentuhnya.
Ku letakan tangan kanan dan kiriku di sanggahan lengan kursiku, karna ombak terlihat di sisi jendela dan

Duuaaaaar!!!!

C3zImp3UEAEvHRm.jpg:large
 
Terakhir diubah:
Fantasi yg asyikk Suhuu...:jempol:
Mohon dilanjutkan, sering update 2X sehari juga sipp...:panlok4:

Menanti kesempatan si cowok bisa ngerasain 2 bidadari...:panlok1:
 
"Pulau Gadis-Gadis Remaja" 2
19 November 2018
Tersadar saat ada rambut panjang perempuan yang menutupi wajahku di permukaan air

" Aaaarghhh setaann!!! Bamsyaaaat!!! Setaaan" teriak ku saat aku siuman.

Aku diam sejenak untuk melihat sedang dimana aku dan sedikit lupa tentang kejadian apa yang ku lewati hari ini.
Saat ku melihat matahari pagi, tetiba aku teringat tragedi semalam dan sontak berkata
"Haaaaa Terimakasih Tuhan kau masih menyelamatkanku"

Sadar diriku selamat atas insiden yang baru aku alami yang mungkin sekarang berita di televisi nasional sedang memberitakan peristiwa ini.
Kini ku mulai menyingkirkan rambut yang membuatku siuman.

"Njjiiiiiiiiir!!! Mayaaaaaat!!! Hwaaaaa mentot!!!"

Langsung ku singkirkan mayat itu sebisaku sambil berenang menjauh. Syukurlah aku tidak tenggelam berkat Pelampung keselamatan yang di berikan oleh para pramugari.

"Terimakasih yaa mbak-mbak pramugari"

Ucapku dalam hati karna masih merasa bersalah karna tak berterimakasi kepadanya

"Hah bisa-bisaan gue tidur dari semaleman terombang-ambing di lautan" tanyaku dalam hati

Kaget ku dibuat karna mataku melihat wajah mayat yang baru saja ku singkirkan

"Sak Sakkktia???!!!! Haaanjer seriusan tuh Saktia" ucapku

Tanpa berfikir panjang ku langsungku mendekati mayat gadis remaja yang menggambang karna dia juga menggunakan pelampung keselamatan, rasa takut bercampur dengan beribu penasaran namun tetap ku hampiri.

"Plaaak,plaaaak,plaaak!!"

Responku langsung menampar mayat yang memang benar ini Saktia Oktapiyani.

"Weey Sak!!! Hooy bangun!!"

"Plak!!"plaak!!

"Hmmmmmmmppp"

Langsung ku sambar bibirnya untuk memberikan nafas buatan kepadanya, dengan berharap dia sadar dan setidaknya bisa menemani kesendirian ku di tengah lautan yang hanya ada sedikit serpihan-serpihan pesawat yang sudah hancur.

Dua, tiga bahkan lebih 5 menit ku berusaha memberi puluhan kali nafas buatan kepandanya.

"Hey banguuun!!!Please bangun!!! Aarrghhhh!!! SAKTIAAAAAAAAA!!!!
Tak sadar air mataku tertetes karna ku sadar tak bisa membawanya kembali dari kematian, andai aku pingsan tidak terlalu lama, mungkin cerita ini akan berkata lain.

Langsung ku peluk tubuh mayat yang memang sudah sangat pucat, dan ku kecup keningnya saaaaangaaat lama dengan berurai air mata.

-Luh pada bacanya jangan sangean dulu!!! Yakali mayat di tengah laut gue hajar juga!!-

Benar-benar pilu hatiku melihat gadis yang karakternya sangat ceria, kini terbujur kaku dihadapanku.
Tak sampai hati, ku melepaskan pelukanku dan pergi berenang menjauh sembari mengambil tas yang mengambang dan mungkin berguna untuk ku gunakan nantinya
Selama berenang terus ku terbayang wajahnya.

"Maafkan aku Tuhan!! Karna tak bisa membawa mayatnya untuk di pertemukan dengan keluarganya, maaafkan akuuu"

Kini aku harus tetap melanjutkan perjalanan hidupku di tengah lautan. Hari semakin terik, tak tahu sudah seberapa jauh ku berenang tanpa arah, untunglah pelampung ini sangat berguna. Perut sudah sangat lapar dan semakin lemas karna banyak sekali air laut yang tertelan. Karna tak ada tenaga tidurlah ku di tengah lautan, berharap ada bala bantuan datang mencariku.
Setelah ku terbangun dari tidurku, aku kembali melamun tentang kejadian bebahaya yang sangat dahsyat, Namun terus ku berterimakasih kepada Tuhan. Betapa sayangnya sang pencipta kepadaku karna telah memberiku kesempatan untuk hidup!! Karna itu aku berfikir,

"Wah gabisa gini terus nih, gue gabisa andelin Tim Pemyelamat!! Gamau gue mati sia-sia di makan ikan!!" Ucapku yang tak terima dengan keadaan.

Ku lepas pelampung, dan tas lalu menyelamlah aku ke dalam birunya lautan, untuk mencari ikan atau binatang yang bisa ku kunyah.
Tak tahu ku berapa lama berjuang mencari-cari ikan yg bisa kusantap tapi masih tak membuahkan hasil. Sungguh benar-benar habis tenagaku untuk semangat melanjutkan hidup. Tak satupun orang atau bahkan mayat yang kutemui setelah melihat Saktia.
"Percayalah bre, kesepian bisa membunuh kalian.!!"

"Ehh!! Suara apaan nih??" Kataku sambil menengok sekitar untuk melihat suara berisik ini berasal.
Ternyat suara berisik dari percikan air yang di sebabkan kelompok/kerumunan/kawanan ikan atau apalah disebutnya. Mungkin mereka ingin bermigrasi atau sedang musim kawin yang kira-kira ada ribuan dan ada sekitar 100meter mengarah ke arahku. Yaa, teori ini kusimpulkan karna saat di rumah ku sering menonton National Geographic Channel. Banyaknya kawanan ikan yang datang menghampiriku, justru aku menghindari dan menjauh dari mereka. Mungkin jika kawanan ikan itu menabrakku bisa terluka atau bahkan mungkin aku bisa meregang nyawa.
Kuputuskan untuk berenang menjauh dari jalur migrasi ikan-ikan yang entah spesies apa namanya. Aku masih terombang-ambing di lautan tanpa arah, tak lama berselang saat matahari menyongsong ke ufuk barat. Ketakutanku semakin jadi karena kedua teoriku salah!!

"Maksud lo salah gimana hah!!"

"Salah ve-go!! Ini bukan ikan migrasi apalagi musim kawin!!"

"Mesumi jirr!! Kowan kawin aje isi otaklo"

"Aaaaah udahlah meninggal aja kalok ginimah!!"

"Anjiiii go-vlog!! Jangan meninggal dulu ege!! Cicilan akulaku belom lo bayar tanggal 25 !! Mati masuk neraka luh, mati ninggalin utang"

"Si Ayam!! Ngebacot aja kerjaan lo!! Terus gimana ini biar bisa selamet!!"

Iyaa, mereka diriku yang saling berkomunikasi didalam hati sepanjang hari, sampai matahari mulai gelap dan buyarlah percakapan antara diriku dan diriku yang lainnya di dalam hati, karena awan cumulus nimbus yang menghampiriku.

"Mak, mati beneran nih!!"

"Haaaaa!!Mereka, Sekawanan ikan-ikan bergerombol pergi ke arah barat!!"

" Sok tau ngepet! Arah barat tau dari mana lu!!"

"Lo liat!! tau gak matahari tenggelem ke mana? Nah lo liat kan itu ikan-ikan berenang ke arah mana? Mereka ngehindar ini badai di atas ama di dalem aer gegara ada awan gelap banget kayak gini"

Tak sadar kini aku sudah berada di bawah awan yang benar-benar sangat gelap. Kini kupasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Kondisi seperti ini aku justru mulai lemas dan mengantuk lagi. Jadi ku putuskan untuk tidur karna memang sudah tak punya tenaga, masalah akan bangun atau tidak itu bukan urusan ku lagi.
"Ghrrrrrrrrrhhhhhh, duaaarrrrrrr!!"suara petir dan kilatan yang semakin besar membuat ku terbangun.
Mungkin aku sudah berada di tengah awan cumulus nimbus ini sekitar 1 Jam sejak tertidur tadi, karna sepanjang mata memandang tak kulihat apapun selain air biru yang gelap dan langit yang hitam.
stormy-sea-night.jpg

Yaa, Sekarang aku sudah tak ada rasa gugup, takut bahkan bisa dikatakan aku menantang badai. Kuhadapi badai ini karna aku benar-benar sudah pasrah.
Kini badai berlangsung dengan ombak ombak yang sangat tinggi dan arusnya tidak teratur dan lama semakin lama justru badai ini seperti membetuk pusaran air. Aku terseret menghampiri pusaran air, dengan ekspresi datarku dan tak sama sekali berusaha menjauh dari pusaran ini. Kulihat jam tanganku yang masih menyala menunjukan pukul 07.12pm memang jam ini anti air yang kubeli dari pameran suunto di f1 fx sudirman beberapa bulan yang lalu.

"Whoooy badaaai!!! Ayo lo sejauh mana lo bisa bikin gueee takuttt hah!!! Bahahahahhahahahhaha, sini!!! Tunjukin kekuatan lo!!!

Mungkin kalian akan berkata-kata seperti ku jika kalian mengalami kejadian seperti ini yang hanya tinggal menunggu ajal.
Terus aku terseret pusaran dan beberapa kali aku tersedak air laut yang sangat asin. Kupingku sudah kemasukan air dan kulit-kulit ku sudah sangat keriput karna sudah tepat satu malam aku berada di lautan tanpa makan dan minum. Sakit sudah hidungku kemasukan air entah berapa puluh kali karna gelombang yang tinggi.

"Whoooooohohoooo!! Its time dude!! "
Hampir sampai ku ke tengah-tengah pusaran air yang semakin kebawah, benar-benar kejadian ini mirip seperti di film "Perfect Strom"

Bllluppp,bluup, blluuuuuuppp rhgrghrghrhh..
Aaaargghhhhhhhhh teriak dan kubuka mataku di dalam pusaran air yang benar-benar gelap dan tak terlihat apapun.
Namun aku bertekad terus membuka mata sekuat tenaga agar tetap terjaga karna tak ingin kesadaran ku hilang.
Aaareghhhh

blluuuppphhhrgrrrrphh+*^>£€[{=+*{[*^@&fksl%%+¥€•

----------------------------------------
20 November 2018

Coklat



Biruu



Putih



Hijau




Warna-warna itu tak jelas di pandanganku, mungkin penglihatan ku masih kabur. Tapi tidak!!!waiiiit!!!! Badanku merasakan pasir. Terbangun ku karna ingin memastikan, apakah ini mimpi?
78866.jpg

"Waaaaaaaaaaahahahahahhahahahhaha, DA.RAT.TAN whahahhahahahhahahhhahaha"
Teriak ku benar benar gembira. Karna ini memang darataan!!
Izinkan ku gambarkan bagaimana pulau ini.
Sepenglihatan ku hanya ada pulau ini saja dan pulaunya tidaklah besar dan juga tidaklah kecil mungkin ukurannya seperti beberapa kebanyakan pulau kecil di kepulauan seribu.
Pulau Tidung, Pulau Pari, Pulau Pramuka, yaa kurang lebih sebesar pulau itu.
Banyak pohon-pohon kelapa di bibir pantai, wait ku ralat!! benar-benar banyak sekali pohon kelapa disini. Desir ombak benar-benar terdengar karna disini sangatlah sunyi. Dan airnya jernih sekali, dan jauh di tengah pulau ada dataran tinggi dan tebing yang bentuknya sangat simetris.
Berlari ku sekencang-kencangnya di bibir pantai hingga membuatku jatuh terlentang, kala itu langit amatlah biru yang ku pandang.

"Thanks God" sambil tersenyum ku berucap.

Tak ada lagi rasa lapar takut atau apaapun itu. Pasir di pantai itu benar-benar terasa lembut seperti kasurku dirumah. Hingga membuatku tidur terlelap disana
Panas mataharilah yang membuatku terbangun dari tidur nyenyakku.

"Ssrkkk,srrkkkkh, srrrrkkhh"

"Wait, suara apaan tuh" seketika ku terbagun dan menoleh ke arah di balik batu besar yang ada di belakang pohon kelapa.

"Woyy!! Siapa disaana!!!" Teriakku.

#^**|=|•|=]£][+£{]++]£'&^8}*|¥(
Yang ku dengar hanyala suara perempuan-perempuan yang saling berbicara tapi seperti bisik-bisik.
Rasa takut timbul di benak ku, karna terlintas film "Cannibal Hollocaust"
Yang berada di pulau antah berantah dan dihuni para manusia pemakan manusia.

"Glek" suara air liur ku sangat terdengar.

"Woy!! Kamfret!! Jawab!! Jangan macem-macem lo ama gue. Gue punya pelampung nih!! Kalo lo mau nangkep gue!! Gue bisa kabur ke laut!! Anjir keluar lo!!!" Ucapku dengan lantang

Tak lama banyak suara tawa dari para gadis-gadis yang ada di pulau ini.

"Bruuuukk"

Suara dari perempuan yang terjatuh di balik batu sana. Terlihatlah siapa gadis itu.

"Fen..Fenii? Feniii?"

Perlahan, kini semua perempuan yang bersembunyi di balik batu mulai menampakan dirinya, dan semakin terkejutlah aku melihat begitu banyaknya gadis-gadis remaja di pulau ini yang hampir tak percaya apa yang sedang kulihat didepan mataku.

"Benerkan aku bilang, ini kakak yang duduknya di sebelah aku kemarin"
vinny berkata sambil jalan beberapa langkah kedepan karna terhalang para gadis-gadis lain yang berdiri sejajar.

"Yhaaaa syukur deh paling gak ada satu laki-laki di pulau ini!!" Ucap Shania

"Setagaaah Shania Junianatha!!" Ucapku dalam hati

"Vennny??, Shashaanya??, Deesdddess"ucapku terbata-bata

"Bwaayaaah!!! Nyebut nama aja kok susah banget kak, mabok liat member yaa kak?!!!"kata Dessy.

" Vinny apa feni nih ngomongnya!!??" Ucap Vinny bersamaan dengan Dessy berbicara barusan.

Tak sanggup ku bicara, karna aku masih tak percaya bahwa mereka benar-benar ada dihadapanku yang ada di ALAM LIAR

"Hhhhheeeeeeeeee" hanya kata itu yang keluar dari mulutku yang mungkin ekspresiku terlihat seperti orang kelaparan melihat setumpuk makanan.

"Ihhh HAHAHAHHA, kasian kakaknya masih kayak orang linglung gituuu HHAHAHAH,ucuuu kucuuuu kucuuuuu wuuuuu"feni berkata sambil lompat lompat

"Udah eh feni!! Kamu masih aja kayak anak kecil di situasi kaya gini!!"tegas Shania sambil berjalan mendekati ke arahku dan diikutin para gadis lainnya yang saling berbicara satu dengan lainnya.

"Hmmm caniya gak asyik" feni cembetut tapi masih menggunakan eksresi gemashnya.

"Kakak kayaknya masih butuh istirahat, Istirahat dulu sini kak. Kita kemarin seharian udah buat tempat singgah." Nadila berkata dan di iringi dengan senyumannya dan menggandengku

"Haaaaaaaaaa" hati kecilku berteriak bergembiraaaaa

" Terimakasih Tuhan telah membawaku ke sepetak tanah seperti di surga"ucapku dalam hati

Nadila menuntunku ke pondok yang sudah mereka bagun kemarin, juga para gadis yang lainnya mengikuti kami. Mereka pun sibuk ngobrol antara satu dengan yang lain.
Selama berjalan benar-benar ku merasa pasir di pulau ini seperti berjalan di karpet merah saat ada Premier Film box officee di Hollywood.

"Haaaaaaaaa ini Nadila kenapa tangannya enak banget yaa!! Aduuuuuh apa rasanya bagian yang laennya yaa zzzzzz. Pasti sintal, chabi, waa waaangii, leeeegiit, hwaaargghhhhhh!! Gue harus tau rasanya biar gue bisa kasih testimoninya ke Towi" disepanjang jalan lamunan kotorku dalam hati

"Kakak udh makan? " Acha berbisik sambil menyandarkan lengannya kirinya di bahu kanan ku, dan aku hanya bisa mengangguk.

"Makan apa kak di tengah laut?"balasnya

"Kamu yaa, masih aja di tanyain situasi kayak gini" Sambung Vinny, sambil menepis lenganny Acha yang ada di pundak ku.

"Yeee kan aku penasaran ae kak makan apaan di tengah laut? Wey jawab keles kak" acha masih bertanya.

"Heh" Shania yang berada di paling depan lalu menghadap ke belakang dan memelototi Acha

saat yang bersamaan Vinny berkata
"Sini kak aku bantu bawain tasnya"

"Serius amat si kalian idupnya" Acha masih tak terima.

"Udah si Cha, sebentar dulu. Tunggu kakaknya kalo udah enakan baru nanti kita tanyain" sambung Vinny yang berjalan di sebelah kiri ku.

Dan Acha pun hanya membalas dengan jari yang melingkar seperti huruf O.
Dan kuberikan tas yang ku temukan mengambang dilaut kemarin kepada Vinny yang menerimanya sambil tersenyum.

"Duh bini idaman banget dah lu vinn" kataku dalam hati dan membalas senyumannya.

Sambil ku melihat ke belakang dan ada Anin yang memergoki ku saling melempar senyum dengan Vinny dan ia hanya membalasku dengan ekspresi bibir bawahnya di manyunin.

"Duhh ini anak juga kenapa mukanya minta di semprot sih!!! Niiin, niiin, gue rela nyemprotin lo ampe stok gue abis!! Copot! Copot! Dah nih dengkul!!"
Kataku lagi dalam hati

Setelah jalan beberapa ratus meter, kita sampai di pondok yang mereka bangun.
phong-nha-ke-hang-en-cave.jpg

"Istirahat dulu coba,hhhh alakadarnya aja yaa kak. Ini juga kita-kita udah usaha mati-matian ngebuatnya" Ucap Nadila sambil menghela nafas.

"Wah niat juga yaaa bisa bikin tempat nyaman kaya gini"Puji ku
Sambil menatap ke atas untuk melihat goa buntu dan ada aliran air. Juga mereka menggunakan dedauan sebagai alas. Cukup luas dan tumpukan-tumpukan barang seperti tas dan koper yang ada mereka temukan di laut dan di jadikan seperti tembok agar angin berhembus tidak begitu kencang.

Para gadis-gadis seperti ada yang memerintah, mereka semua duduk berpola kotak-kotak untuk beristirahat. Dan akupun ikut duduk berbaur dengan mereka.
"Eh sorry loh yaaa, gue perhatiin kok semuanya member yaa"Kataku yang memang ini membuatku sangat bingung

"Iyah kak, sebenernya kemarin ada beberapa penumpang lainnya dan 2 staff JOT juga yang selamat tapi di tengah lautan segini gede, kita kan gak pernah tau hal baik apa dan nasib buruk yang akan kejadi. Semua udah di tangan dan ketentuan Tuhan"
Shania berkata dengan ekspresi mata yang di besar-besarkan.

Belum selesai Shania bicara lalu aku memotong pembicaraannya.
"Coba deh tolong jelasin kenapa kalian bisa komplit ada disini semua, Tapi jawabannya jangan diplomatis gitu Shan" Tanyaku

"Sebenarnya belum komplit juga sih kak, karna kita udah inget-inget siapa aja yang satu flight sama kita. Yang belum gabung sama kita ada Saktia ama Della" Vinny menjawab.

"Gini, aku jelasin detailnya , gimana kita bisa selamat sampai di pulau ini yaaa
@48#+€^{•?€£<}%+*=)'£<}%+*=)'+€^{•?€77{•?€£<}%+7xmwp=)'£<}%=)'+<uauan)'£<}%+*mroe=)'+<}%+*)'£<}%+*••£wotabangsat<}%+£<}%=)'£<}%+bwj+£<}%+=)'£kwkw*=}%+*=)'290orpw£<}%+*al)'+£<}%+*=)'£<}38*{*[!¥~¥akkd839¥+{*]€*[¥¥!@8jsk&&*{*%"$-jdp93*}+_Kd+{>83'xd@4+{¥\[

Sementara Shania menjelaskan cerita mereka bisa selamat dan sampai disini hingga bisa membangun pondok di goa buntu seperti ini, aku sama sekali blank karna fikiranku kacau saat mendengar nama Saktia. Aku tak mendengar apa-apa yang di ceritakan Shania, namun aku terus melamun dan terbayang wajah Saktia yang seperti di flashback di film-film di sepanjang cerita Shania. Apa yang harus aku katakan kepada mereka, kalau aku tahu hal buruk yang menimpah teman seperjuangan mereka.
"*)'£<}%+*••£<}%+£<}%=)'£<}%+bwj+£<}%+=)'£kwkw*=}%+*=)'290orpw£<}%+*al)'+£<}%+*=)'£<}38*{*[!¥~¥akkd839¥+ cuma, yaa gitu kak namanya juga kan alakadarnnya ya, jadi member tuh semuanya ngeluh kalau semalam nyamuk banyak banget disini. Apalagi disini tuh yaa ada yang manja banget!!
Hmmm, kak? Kakak? Kamu merhatiin gak sih daritadi aku cerita? Aku perhatiin daritadi tatapan kamu kosong loh!! Apa jangan-jangan kesambet yah? Kaaaaak??
Hello??" Ucap Shania yang mulai sadar dengan lamunanku melambaikan tangan ke depan wajahku.
"Iyaaa kapten, eh mantan kapten eh kapten, gue daritadi takjub aja bisa dengerin lo cerita sepanjang ini. Kaptenku yang cantik jelita" sangkal ku dengan sigap agar tak terlihat seperti orang melamun.

"Please yak kak,TOLONG!! kita gak butuh gombalan disni. Dewasa dikit dong"ucap Shania dengan muka yang sedikit marah

"Iyanih kakak jangan melamun, bikin kita takut ajaa" ucap Yona yang lalu memeluk Vanka disebelahnya

"Kakak sendiri, gimana ceritanyaa kok bisa sampai disini sehari lebih lama dari kita-kita??" tanya pucci

"Cerita aja ama kita-kita, gausah di pendem sendiri. Yhaaa gak!!??"
Acha berkata sambil menaikan alisnya dan menatap ke Shani.

"Yawlaaaaaaaaa Shaniiii canciiiii bangaaatttt uwuwuwuwu" teriakku dalam hati sambil tersenyum lebar melihatnya.

"Elah!! Cerita cuy!!! Oiiii! yaaaaah doi malah gesrek liat ci Shani!!! Cakepan juga aku kali kak" Ucap Acha sambil mengibaskan rambutnya dengan tangan kirinya.

Kulihat ke Shani yang senyumnya benar-benar mempesona.
"Weeyy gesrek jangan terlalu akut!! Serreeem, hiiiih akuuut" kata Dessy.

"HAHAHAHAHHAHAHAHAHAH" suara ketawa beberapa member dan cuma Naomi, Vanka dan Gaby saja yang tertawanya paling lama.

"Huuuuu celanaku akuuuuut, jadi obeek dehhh. Hemmmmm" Acha pun menimpali guyonan Dessy dengan bibir yang dimanyunkan

"Eh sakit loh dia masih senyum juga ke kamu ci Shani!!" Acha berkata dengan menempelkan punggung tangannya ke jidatku.

Kini pandanganku beralih kepada Naomi.
"Ah ini kenapa pula Naomi pake baju putih tipis ginii!!! Itu beha pinknya nyeplak bangaat!! Aarhhhh sempitkan celana gue"
racauku dalam hati

"Gaes,maboknya dilaut sakaunya disini, yhaaaaaaa!!Acha yang mulai riweh sendiri

"Udaaah, Cha! Minggir dulu kamunya."
Ucap Shania sambil menaruh tangannya di pundak Acha.

Dan Acha pun langsung bergeser sedikit walaupun sambil meledek Shania dengan ekspresinya.

"Maaf yaa bu gue, suka gak kuat kalo liat Shani secara LIVE, eh sebentar kalian makan? Gimana cara dapetinnya? Terus kalo tidur nanti malem gimana?"

"EAAAAAAAAAAA" suara dari beberapa member yang menyambut gombalanku kepada Shani.

"Alamat bakan cinlok sama ci Shani deh nih!! Ciyeeeeeee. eHEheHEHEeheHE"
Feni tertawa sambil menutupkan mulut dengan jarinya

"EEAAAAAAA Kalau udah kaya gini Golden rules masih berlaku gak Shan" kata Gabby yang daritadi hanya diam.

"Yaaaa gak lah! Kalau kita disini lama gak ada bantuan yang dateng, perempuan kan juga butuh. Apalah arti golden rules, uuuhh sama aku yuk kak"Acha mulai berceloteh.

"Diiiiih sarap!!"balasku

"Ngomongnya yah!!! disini tuh ada anak di bawah umur hhhhhhhh. Eve kamu kenapa dari tadi diem aja? Sakit? Apa laper?? Sini sini duduk sama aku" ucap Shania.

Memang aku perhatikan karakter yang serti ibu di sini hanya Shania dan Vinny.

"Em em" Eve hanya menggelengkan kepalanya

"Yaudah sini sini, Aku tuh khawatir sama kamu karna dari kemarin belum masuk makanan" kata Shania dan Eve pun langsung menghampiri Shania lalu duduk di atas pahanya dan langsung menangis.

"Sabar yaaaah dedek Eve, gak lama kok pasti ada tim SAR yang jemput kita nanti, cup cup cup. Sayang sayang sayang"

Melihat moment seperti ini akupun jadi terharu, yaaa kita semua disini pasti lagi dicari oleh keluarga dan orang terdekat.
Kulihat beberapa member lainnya saling meminjamkan bahu dan ada yang bersadar ke sebelahnya.

"Eeeehhh bener-bener ibu-able banget Shania" kataku dalam hati"

"Shan!! Gue gak kuat kalau kita survive cuma harus ngandelin pondok kayak begini aja ama makanan yang paling cuma ada sedikit di koper koper yang kalian temuin kemarin, kita bisa rasanya nyaman disini karna pondok ini belom di test sama hujan, angin atau cuaca apalah nanti yang gak bisa kita duga!"

"Terus, kakak maunya gimana?" Tambah Shania.

Dan kulihat member banyak yang kebingungan, karna tak mengerti apa yang ku maksud.

"Gini kita buat team, sorry yaa Shan gue harus ngatur di pulau ini"
"Iyaa gapapa kak, terus gimana?" Balas Shania
" Ada tuwagapatmanemjupanlalulas£{+#*{+}€ ,16 member disini. Satu orang siapa yang mau ikut sama gue? Jawab gak pake nanya"

"Aku" Vinny mengacungkan tangan.

"Fine!! Kita buat 3 team.
Eve
67120965_561481571049119_4843849743393524693_n.jpg


Puci
EBdW4oOU4AIGQJA


Anin
EBx3vLUU4AAbwYH


Feni
EBxkbB2VAAIetLh


Vanka
EADnz0kUwAAbLXR


Kalian Cari kayu yang bisa di bakar buat kita bikin api nanti malem. Cari kumpulin disana *sambil ku menunjuk* eh Dedek Eve kalo masih cape duduk aja gapapa.
Acha
EBLWYsiU4AIuthD.jpg


Frieska
DaG7KZgU8AAtuBW.jpg:large


Naomi
Du_GZCGVsAAmusY.jpg


Yona
DMlxlRTVQAAcr-f.jpg


Gracia
EA-nG-mU0AAzZqt

kalian kumpulin batu yang gak terlalu besar, pokoknya yang cukup kalian angkat tapi kalo bisa batu yang gak begerak kalo kena ombak di pinggir pantai dan kalian buat pola S.O.S, taro diujung sana yaa. Karna pantainya agak lapang dan gak begitu kena ombak.
Shania
11d4dc8bfa2e27e84bf96298af51155a.jpg


Shani
D__xBSnUYAAZQgo


Dessy
31711553_462329014200123_5680819432713093120_n.jpg


Gaby
56363688_116458712654988_4187877453954130779_n.jpg


Nadila
C4DNabMUcAA81rS.jpg

kalian cari cara ambil buah kelapa kalau bisa yang masih di atas pohon tapi kalo susah cari aja yang udah pada jatoh-jatohan.
Dan tim yang udah selesai ngelakuin tugasnya kalian cari plastik di koper-koper atau tas yang kalian temukan terus gali tanah sedalem 20-30cm di sana *sambil ku menunjuk*
Buat air minum kita dari embun yang bakal ke isi besok pagi.
Okeh, faham semuanya?!!"ucapku dengan tegas

"Ah gak fair nih masa aku udah syantik gini ama jadi tukang batu" Protes Acha tetapi dengan nada becanda

"Ehhh lu mau gue bikinin kelompok jadi gadis penjual korek api"

Beberapa member receh tertawa mendengar ocehanku, dan Shania menepuk punggungku yang kulihat Shania sedikit tersemyum.

"Gini Shan, gue mau mastiin ada apa di atas karna gue curiga sama tebing itu yang bentuknya simentris, kliatan gak sih itu bukan design by nature?
-sambil ku menunjuk tebing di atas sana-
terus gue juga mau ngeliat ada pulau terdekat siapa tau ada kehidupan di pulau deket sini atau bahkan ada kehidupan di tebing sana. Juga gue mau baca arah mata angin karna lebih jelas liat arah matahari disana, sekalian nyari binatang yang bisa kita makan. Okeeh Kapten!!Udeh gercep ayooo semuaanyaaa SEMANGAAT!!! Yuk Vinn tugas lo ikut gue!!"

"Jan macem macem eaaaaaa, tapi kalo dikit mah gapapa EAAAAAA!!"
Kata Acha sambil bercanda.

Namun tak ku hiraukan dan aku langsung menarik tangan Vinny dan sedikit berlari kecil.

"EAAA, EAAAAA gercep amat bos" Acha pun masih melanjutkan ocehannya.
 
Terakhir diubah:
Gan itu ketikannya kok ada kode2 yang berantakan gitu ya, alias coba dirapihkan biar pembaca lebih menikmati alur dari setiap kata2nya hhee.
 
Boleh jg ceritanya ada dramanya, ada komedinya jg ada sedihnya kira2 ada eksenya ga di pulau terpencil dikelilingi member, mantab...lanjutkan gan
 
Oh jadi ini toh ceritanya?
Sip sip.

Maaf nih suhu, kalo boleh saya ralat, sebenernya 'critical eleven' itu adalah '3 menit setelah take off dan 8 menit sebelum landing' (atau kebalik ya?) Bodo lah.

Alias

Semangat berkarya suhu!!

Ada bagian selipan lirik lagu yang kadang malah bikin ngakak (cahaya kilat malah jadi keinget Naomi :pandaketawa: )

Harusnya kalo bahan-bahannya udah mateng, kedepannya gak ada kendala nih
 
Oh jadi ini toh ceritanya?
Sip sip.

Maaf nih suhu, kalo boleh saya ralat, sebenernya 'critical eleven' itu adalah '3 menit setelah take off dan 8 menit sebelum landing' (atau kebalik ya?) Bodo lah.

Alias

Semangat berkarya suhu!!

Ada bagian selipan lirik lagu yang kadang malah bikin ngakak (cahaya kilat malah jadi keinget Naomi :pandaketawa: )

Harusnya kalo bahan-bahannya udah mateng, kedepannya gak ada kendala nih

Maaapin suhu , buatnya juga pake hape..
Paham ane critical eleven. Cuma dipake buat ngepasin aja sama 7.12 nya hehe
Ane sebenernya gak punya kemampuan buat nulis sedukit pun. Cuma imajinasi ane aja sedikit jalan. Kedepannya ane lebih hati hati nulisnya deh ya
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd