awazomiya666
Semprot Addict
- Daftar
- 31 Oct 2019
- Post
- 472
- Like diterima
- 12.522
episode 1
Bekerja kantoran mungkin terdengan menyenangkan bagi sebagian orang karena hanya duduk saja sambil memandangi layar komputer, memang fisik terlihat duduk tetapi fikiran yang bekerja secara ekstra.
" huahhh cape banget "
" kenapa irma cape? " tanya rekan kerjaku ajeng
" iya nih, pijitin dong gantian hehe "
" aku juga pegel banget ini pundak " katanya sambil menghampiri meja kerja ku
" siapa yang bisa mijit ya "
" oiya klo mau kita ke tempat pijat langgananku aja yu "
" oh yaudah yu kesana "
" bentar aku chat dulu si mbak nya "
Aku segera membereskan meja kerjaku dan mematikan komputer.
" gimana katanya? "
" iya lagi kosong katanya, yu berangkat "
Tak lama kami segera beranjak dari kantor menggunakan sepeda motor.
" tapi aku laper banget temenin makan yu " katanya
" mau makan atau jajan? "
" ke dago aja dulu nanti kalo ada jajanan enak kita beli aja "
Akhirnya kami berhenti di tempat jajanan street food dan membeli beberapa makanan dan melanjutkan perjalanan menuju tempat pijat.
Sesampainya disana
" hai ran " kata ajeng berbicara pada salah satu receptionist pijat
" eh kak ajeng, mau pijat? "
" iya nih pegel banget pundakku, oiya ini kenalkan temanku irma "
Katanya sambil menyodorkan tanganku
" irma "
" randy " katanya tersenyum padaku
" yang kosong dimana? " tanya ajeng
" sebentar ya saya cek dulu "
" aku pengen di ruangan atas ya ran "
" ohh siap " katanya dan berlalu.
Ruang tunggunya terasa sejuk dan interior modern dengan dominan warna hijau sungguh memanjakan mata
" itu temen kamu? " tanyaku pada ajeng
" iya dia temen kerjaku dulu di perusahaan sebelumnya " tak lama randy menghampiri kami
" yu kosong diatas "
" oke, yu ma " kata ajeng dan kami segera menuju lantai atas
" langsung masuk aja " kata randy dan aku segera masuk tapi ajeng masih berbincang dengan randy
" kamu duluan aja " kata ajeng
" ohh yaudah "
dan didalam sudah ada mbak pemijatnya yang menunggu
" itu kamar ganti nya mbak " katanya sambil menunjukkan ruang ganti dan memberiku handuk
" oiya "
Aku segera masuk kesana dan membuka semua pakaian ku dan segera melilitkan handuk di tubuhku dan kembali menuju meja pijat. Kulihat ajeng masih mengobrol di luar ruangan dan terasa pijatan ini terasa nyaman di pundakku, tapi terasa ada yang aneh dengan pijatannya
" ah sudahlah yang penting aku nyaman " kataku dalam hati
" dibuka sedikit mbak handuknya "
Terdengar suara seorang pria
" loh kok? Cowok "
Kulihat meja pijat sebelah ajeng juga sedang dipijat oleh seorang pria, seolah terhipnotis aku membuka sedikit handukku.
" kok jadi cowok yang pijat " kataku
" iya mbak disini memang gini "
Ingin rasanya aku menegur ajeng karena telah mengerjaiku.
Ku tengok ke meja sebelah ajeng sedang dipijat sambil mengulum kontol sungguh tak kusangka ajeng seorang akhwat sepertiku bisa beringas seperti itu saat dipijat oleh orang yang bukan muhrimnya
" waduh ternyata ini pijat plus plus " kataku dalam hati, ia mulai memijat selangkanganku. Memekku mulai dielus dengan lembut
" ko kesitu mas pijatnya " kataku menegurnya, bukannya berhenti ia malah semakin kurang ajar
" memang ini bonusnya mbak "
Ia mulai mengusap itilku dengan lembut dan memasukkan jarinya ke memekku
" bonus apa mas "
Kataku melemah dan mulai keenakan kulihat ajeng sedang menggeliat karena memeknya sedang dijilat oleh si pemijat
" bonus enak mbak, coba putar badan dulu "
Akupun memutar badan dan terlihat wajah pemijatku yang lumayan sudah berumur
" kenapa pijatnya cowok ya pak "
Karena sudah mengetahui yang memijatku sudah bapak bapak
" kalo yang cewek biasanya harus sama cowok di pijatnya "
Lah memang ada ya peraturan gitu
" di pake dulu kapas nya mbak "
Ia menutup mataku dengan kapas basah yang mengandung herbal, terasa nyaman sekali dimataku membuatku rileks.
Ia mulai menumpahkan minyak ke tubuhku secara perlahan
" di buka sedikit mbak handuknya "
Ia mulai membuka handuku hingga belahan toketku terlihat jelas semakin lama handuk mulai terasa terlepas dari tubuhku, kuintip sedikit dari balik kapas ternyata aku memang sudah di telanjangi fan terasa geli saat minyak itu menetes ke tubuhku terutama puting susu.
Bekerja kantoran mungkin terdengan menyenangkan bagi sebagian orang karena hanya duduk saja sambil memandangi layar komputer, memang fisik terlihat duduk tetapi fikiran yang bekerja secara ekstra.
" huahhh cape banget "
" kenapa irma cape? " tanya rekan kerjaku ajeng
" iya nih, pijitin dong gantian hehe "
" aku juga pegel banget ini pundak " katanya sambil menghampiri meja kerja ku
" siapa yang bisa mijit ya "
" oiya klo mau kita ke tempat pijat langgananku aja yu "
" oh yaudah yu kesana "
" bentar aku chat dulu si mbak nya "
Aku segera membereskan meja kerjaku dan mematikan komputer.
" gimana katanya? "
" iya lagi kosong katanya, yu berangkat "
Tak lama kami segera beranjak dari kantor menggunakan sepeda motor.
" tapi aku laper banget temenin makan yu " katanya
" mau makan atau jajan? "
" ke dago aja dulu nanti kalo ada jajanan enak kita beli aja "
Akhirnya kami berhenti di tempat jajanan street food dan membeli beberapa makanan dan melanjutkan perjalanan menuju tempat pijat.
Sesampainya disana
" hai ran " kata ajeng berbicara pada salah satu receptionist pijat
" eh kak ajeng, mau pijat? "
" iya nih pegel banget pundakku, oiya ini kenalkan temanku irma "
Katanya sambil menyodorkan tanganku
" irma "
" randy " katanya tersenyum padaku
" yang kosong dimana? " tanya ajeng
" sebentar ya saya cek dulu "
" aku pengen di ruangan atas ya ran "
" ohh siap " katanya dan berlalu.
Ruang tunggunya terasa sejuk dan interior modern dengan dominan warna hijau sungguh memanjakan mata
" itu temen kamu? " tanyaku pada ajeng
" iya dia temen kerjaku dulu di perusahaan sebelumnya " tak lama randy menghampiri kami
" yu kosong diatas "
" oke, yu ma " kata ajeng dan kami segera menuju lantai atas
" langsung masuk aja " kata randy dan aku segera masuk tapi ajeng masih berbincang dengan randy
" kamu duluan aja " kata ajeng
" ohh yaudah "
dan didalam sudah ada mbak pemijatnya yang menunggu
" itu kamar ganti nya mbak " katanya sambil menunjukkan ruang ganti dan memberiku handuk
" oiya "
Aku segera masuk kesana dan membuka semua pakaian ku dan segera melilitkan handuk di tubuhku dan kembali menuju meja pijat. Kulihat ajeng masih mengobrol di luar ruangan dan terasa pijatan ini terasa nyaman di pundakku, tapi terasa ada yang aneh dengan pijatannya
" ah sudahlah yang penting aku nyaman " kataku dalam hati
" dibuka sedikit mbak handuknya "
Terdengar suara seorang pria
" loh kok? Cowok "
Kulihat meja pijat sebelah ajeng juga sedang dipijat oleh seorang pria, seolah terhipnotis aku membuka sedikit handukku.
" kok jadi cowok yang pijat " kataku
" iya mbak disini memang gini "
Ingin rasanya aku menegur ajeng karena telah mengerjaiku.
Ku tengok ke meja sebelah ajeng sedang dipijat sambil mengulum kontol sungguh tak kusangka ajeng seorang akhwat sepertiku bisa beringas seperti itu saat dipijat oleh orang yang bukan muhrimnya
" waduh ternyata ini pijat plus plus " kataku dalam hati, ia mulai memijat selangkanganku. Memekku mulai dielus dengan lembut
" ko kesitu mas pijatnya " kataku menegurnya, bukannya berhenti ia malah semakin kurang ajar
" memang ini bonusnya mbak "
Ia mulai mengusap itilku dengan lembut dan memasukkan jarinya ke memekku
" bonus apa mas "
Kataku melemah dan mulai keenakan kulihat ajeng sedang menggeliat karena memeknya sedang dijilat oleh si pemijat
" bonus enak mbak, coba putar badan dulu "
Akupun memutar badan dan terlihat wajah pemijatku yang lumayan sudah berumur
" kenapa pijatnya cowok ya pak "
Karena sudah mengetahui yang memijatku sudah bapak bapak
" kalo yang cewek biasanya harus sama cowok di pijatnya "
Lah memang ada ya peraturan gitu
" di pake dulu kapas nya mbak "
Ia menutup mataku dengan kapas basah yang mengandung herbal, terasa nyaman sekali dimataku membuatku rileks.
Ia mulai menumpahkan minyak ke tubuhku secara perlahan
" di buka sedikit mbak handuknya "
Ia mulai membuka handuku hingga belahan toketku terlihat jelas semakin lama handuk mulai terasa terlepas dari tubuhku, kuintip sedikit dari balik kapas ternyata aku memang sudah di telanjangi fan terasa geli saat minyak itu menetes ke tubuhku terutama puting susu.