waksunandar
Adik Semprot
- Daftar
- 6 Sep 2017
- Post
- 110
- Like diterima
- 84
Seberapa liar lingkungan pergaulan di kostmu?
Waktu kuliah dulu aku pernah ngekos di kos-kos an khusus untuk wanita mulimah. Aku milih kos itu karena murah dan juga waktu itu mikirnya lebih aman tidak ada yang aneh-aneh. Kos ku agak jauh dari kampus karena kata temenku kalau kos deket kampus itu harganya lebih mahal dan jorok. Aku iyain aja ajakan temenku untuk ngekos bareng dia. Rumah kos nya ini berada di pojok dan sebelahnya lahan kosong jadi memang sepi.
Di kos ini punya aturan yang cukup ketat dimana penghuni tidak boleh membawa teman laki-laki masuk ke kos, jam malamnya tidak lebih dari jam 10, kalau mau pulang lebih dari itu harus ijin, dan namanya kos muslimah maka yang boleh kos disini hanya wanita muslim dan wajib pakai hijab.
Kos ini ada 6 kamar dan dihuni 8 cewek termasuk aku. Ada 2 kamar yang isinya 1 kamar berdua, karena aku orangnya ingin lebih privat aku milih kamar yang bisa aku huni sendiri. Temanku namanya ajeng dia yang ajak aku kos disini karena punya kenalan kakak tingkat dari organisasi kampus yang dia ikuti. Namanya kak ida farida, dia yang paling tua disini udah semester akhir dan yang ngurus kos ini. Sebagai gambaran kak ida farida ini orangnya cantik dan selalu berhijab lebar, khas anak organisasi keagamaan. Nah jadi dulu itu ceritanya pemilik rumah ini tinggal dan kerja di jakarta, rumahnya di jadikan kos. Karena ga ada yang ngurus, mereka percayakan semuanya sama kak ida farida. Kata ajeng sih kak ida farida itu orang yang pertama kali ngekos disini. Jadi urusan nagih uang kos, listrik, air, perawatan rumah kak ida farida yang ngurusin. Dan kak ida farida juga lah yang bikin aturan kos muslimah disini. Aku sih maklumin karena kak nurul aktif di organisasi mahasiswa yang bernuansa agamis. Nah ajeng temenku ini milih kamar yang 1 kamar 2 orang. Dia satu kamar sama kak ida farida.
Spill orangnya ini
Suatu hari semua penghuni kos pada pulang kampung. Cuma aku yang ga pulang kampung karena minggu lalu habis pulkam. Sialnya hari itu kipas angin di kamarku rusak. Karena memang gerah banget kalau malam dan pasti ga bisa tidur kalau ga pake kipas angin. Akhirnya aku mau pinjem kipas angin ajeng soalnya cuma ajeng yang paling aku kenal, dan kebetulan kunci dia ditipin ke aku sebelum pulkam. Niatnya sih cuma pinjem kipas semalam kan juga orangnya lagi ga di kos. Tapi aku baru tau ternyata ajeng ga punya kipas angin duduk, di kamar dia dipasangi kipas angin gantung yang dipasang diatas atap. Karena ga mungkin tidur ga pakai kipas aku mutusin untuk tidur di kamar ajeng. Aku ga bilang dulu ke ajeng karena pikirku cuma semalam aja. Kebiasaanku memang tidur dengan lampu remang, jadi aku hanya nyalain lampu belajar.
Aku lupa waktu itu jam berapa karena dah ngantuk berat dan hp ku aku charge di meja jadi ga sempet liat jam, tapi feelingku bilang itu jam 1an. Tiba tiba ada yang masuk kamar, pikirku kak ida farida. Aku ga nyapa karena memang ngantuk. Tapi aku kaget karena kak ida farida sepertinya tidak sendiri. "lho ajeng sudah tidur" kata teman kak ida farida, aku ga bisa lihat wajahnya karena aku tidur menghadap tembok tapi dari suaranya aku tau itu suara cowok. Aku kaget hah kok bisa ada cowok disini, masuk kamar pula. Tapi meski begitu aku masih pura-pura tidur dan ga berani negur mereka, takut bikin masalah. "udah biarin aja jangan dibangunin, cepetan keburu pagi" kata kak ida farida. Aku masih ga paham yang mereka bicarakan. Tak lama kemudian aku mendengar suara ciuman. Gila pikirku mereka ngapain itu. Aksi mereka lebih gila lagi karena selain suara ciuman aku mendengar suara desahan dari mereka berdua. Meskipun aku tidak melihat tapi dari suaranya aku tahu mereka sedang ngapain. Mereka melakukan itu cukup lama, aku hampir mau nangis mendengar suara aktivitas mereka. Aku berusaha untuk tidur sebisa mungkin tapi ga bisa. Sebelum berakhir aku cuma mendengar si cowok bilang "ida farida ganti kamu diatas ya" dan ga lama kemudian mereka semua sama-sama melenguh. Setelah itu mereka ngobrol-ngobrol sebentar sambil sesekali berciuman. Sebelum pergi si cowok bilang "tumben ajeng tidurnya pules amat". What Maksudnya apa? Jadi sebelumnya mereka udah pernah seperti ini dan ada ajeng juga? Gila pikirku ternyata kak ida farida tidak seperti yang terlihat dari luar. Ga lama setelah itu aku mendengar suara motor dan gerbang ditutup. Setelah memastikan ga ada orang yang kembali lagi. Aku ambil hp ku dan keluar kamar untuk memastikan keadaan. Saat aku lihat dilayar hp ku sudah jam 02.00, motor kak ida farida ga ada di kos artinya kak ida farida juga ikut pergi keluar. Setelah itu aku kembali ke kamarku dan sampai pagi aku ga bisa tidur mikirin yang mereka lakukan tadi.
Besoknya kak ida farida pulang agak siangan jam 11. Dia hanya senyum menyapaku saat ketemu seolah kejadian kemarin malam ga pernah terjadi. Aku kesel banget kalau liat dia. Semua yang ada di dia palsu buatku. Dia adalah orang paling munafik yang pernah aku temui. Aku memutuskan pindah kos setelah akhir bulan. ajeng masih tetap kos disana dan aku juga ga pernah kontak lagi sama dia. Aku juga muak sama ajeng, karena dia harusnya tau kelakuan kak ida farida sebelum-sebelumnya. Tapi dia hanya menutupi seolah kos itu adalah kos yang baik-baik saja tapi nyatanya kelakuanya kayak gitu.
Waktu kuliah dulu aku pernah ngekos di kos-kos an khusus untuk wanita mulimah. Aku milih kos itu karena murah dan juga waktu itu mikirnya lebih aman tidak ada yang aneh-aneh. Kos ku agak jauh dari kampus karena kata temenku kalau kos deket kampus itu harganya lebih mahal dan jorok. Aku iyain aja ajakan temenku untuk ngekos bareng dia. Rumah kos nya ini berada di pojok dan sebelahnya lahan kosong jadi memang sepi.
Di kos ini punya aturan yang cukup ketat dimana penghuni tidak boleh membawa teman laki-laki masuk ke kos, jam malamnya tidak lebih dari jam 10, kalau mau pulang lebih dari itu harus ijin, dan namanya kos muslimah maka yang boleh kos disini hanya wanita muslim dan wajib pakai hijab.
Kos ini ada 6 kamar dan dihuni 8 cewek termasuk aku. Ada 2 kamar yang isinya 1 kamar berdua, karena aku orangnya ingin lebih privat aku milih kamar yang bisa aku huni sendiri. Temanku namanya ajeng dia yang ajak aku kos disini karena punya kenalan kakak tingkat dari organisasi kampus yang dia ikuti. Namanya kak ida farida, dia yang paling tua disini udah semester akhir dan yang ngurus kos ini. Sebagai gambaran kak ida farida ini orangnya cantik dan selalu berhijab lebar, khas anak organisasi keagamaan. Nah jadi dulu itu ceritanya pemilik rumah ini tinggal dan kerja di jakarta, rumahnya di jadikan kos. Karena ga ada yang ngurus, mereka percayakan semuanya sama kak ida farida. Kata ajeng sih kak ida farida itu orang yang pertama kali ngekos disini. Jadi urusan nagih uang kos, listrik, air, perawatan rumah kak ida farida yang ngurusin. Dan kak ida farida juga lah yang bikin aturan kos muslimah disini. Aku sih maklumin karena kak nurul aktif di organisasi mahasiswa yang bernuansa agamis. Nah ajeng temenku ini milih kamar yang 1 kamar 2 orang. Dia satu kamar sama kak ida farida.
Spill orangnya ini
Suatu hari semua penghuni kos pada pulang kampung. Cuma aku yang ga pulang kampung karena minggu lalu habis pulkam. Sialnya hari itu kipas angin di kamarku rusak. Karena memang gerah banget kalau malam dan pasti ga bisa tidur kalau ga pake kipas angin. Akhirnya aku mau pinjem kipas angin ajeng soalnya cuma ajeng yang paling aku kenal, dan kebetulan kunci dia ditipin ke aku sebelum pulkam. Niatnya sih cuma pinjem kipas semalam kan juga orangnya lagi ga di kos. Tapi aku baru tau ternyata ajeng ga punya kipas angin duduk, di kamar dia dipasangi kipas angin gantung yang dipasang diatas atap. Karena ga mungkin tidur ga pakai kipas aku mutusin untuk tidur di kamar ajeng. Aku ga bilang dulu ke ajeng karena pikirku cuma semalam aja. Kebiasaanku memang tidur dengan lampu remang, jadi aku hanya nyalain lampu belajar.
Aku lupa waktu itu jam berapa karena dah ngantuk berat dan hp ku aku charge di meja jadi ga sempet liat jam, tapi feelingku bilang itu jam 1an. Tiba tiba ada yang masuk kamar, pikirku kak ida farida. Aku ga nyapa karena memang ngantuk. Tapi aku kaget karena kak ida farida sepertinya tidak sendiri. "lho ajeng sudah tidur" kata teman kak ida farida, aku ga bisa lihat wajahnya karena aku tidur menghadap tembok tapi dari suaranya aku tau itu suara cowok. Aku kaget hah kok bisa ada cowok disini, masuk kamar pula. Tapi meski begitu aku masih pura-pura tidur dan ga berani negur mereka, takut bikin masalah. "udah biarin aja jangan dibangunin, cepetan keburu pagi" kata kak ida farida. Aku masih ga paham yang mereka bicarakan. Tak lama kemudian aku mendengar suara ciuman. Gila pikirku mereka ngapain itu. Aksi mereka lebih gila lagi karena selain suara ciuman aku mendengar suara desahan dari mereka berdua. Meskipun aku tidak melihat tapi dari suaranya aku tahu mereka sedang ngapain. Mereka melakukan itu cukup lama, aku hampir mau nangis mendengar suara aktivitas mereka. Aku berusaha untuk tidur sebisa mungkin tapi ga bisa. Sebelum berakhir aku cuma mendengar si cowok bilang "ida farida ganti kamu diatas ya" dan ga lama kemudian mereka semua sama-sama melenguh. Setelah itu mereka ngobrol-ngobrol sebentar sambil sesekali berciuman. Sebelum pergi si cowok bilang "tumben ajeng tidurnya pules amat". What Maksudnya apa? Jadi sebelumnya mereka udah pernah seperti ini dan ada ajeng juga? Gila pikirku ternyata kak ida farida tidak seperti yang terlihat dari luar. Ga lama setelah itu aku mendengar suara motor dan gerbang ditutup. Setelah memastikan ga ada orang yang kembali lagi. Aku ambil hp ku dan keluar kamar untuk memastikan keadaan. Saat aku lihat dilayar hp ku sudah jam 02.00, motor kak ida farida ga ada di kos artinya kak ida farida juga ikut pergi keluar. Setelah itu aku kembali ke kamarku dan sampai pagi aku ga bisa tidur mikirin yang mereka lakukan tadi.
Besoknya kak ida farida pulang agak siangan jam 11. Dia hanya senyum menyapaku saat ketemu seolah kejadian kemarin malam ga pernah terjadi. Aku kesel banget kalau liat dia. Semua yang ada di dia palsu buatku. Dia adalah orang paling munafik yang pernah aku temui. Aku memutuskan pindah kos setelah akhir bulan. ajeng masih tetap kos disana dan aku juga ga pernah kontak lagi sama dia. Aku juga muak sama ajeng, karena dia harusnya tau kelakuan kak ida farida sebelum-sebelumnya. Tapi dia hanya menutupi seolah kos itu adalah kos yang baik-baik saja tapi nyatanya kelakuanya kayak gitu.
