Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Petualangan gila pacarku

Part 7, akhirnya

Kuikuti Johan masuk ke dalam kamar kostnya. Cklekk, bunyi pintu kamar yang dikunci.
"sekarang, lu lakuin persis seperti yang lu lakuin kemarin sama bang ucup" ucap Johan sambil melepas kolornya.
Aku hanya diam membeku. Menyadari aku yang tak ada respon, Johan kembali berbisik di depan mukaku.
"ya udah, sekarang gw telepon Dion, biar dia tau, ceweknya ternyata Lonthe!" ucapnya sambil mencari kontak Dion.
"iya iya, tapi cuma sebatas yang gw lakuin ke bang Ucup, ga lebih!" ucapku sambil berusaha meraih hpnya.
"nah gitu dong, nurut, kan simbiosis mutualisme jadinya" ucapnya sambil melempar hapenya ke kasur, kemudian mulai mendekatkan bibirnya pada bibirku.
"enggak! Kemarin bang ucup ga ad nyium gw!" ucapku menghindar.
"anggap aja bonus, juga tadi kita ud cipokan" ucapnya kembali memegang kepalaku, kemudian memaksa untuk menciumku.
Hhhhhmmmmmmnnm, suara bibir kami bertemu. Tangan Johan tak tinggal diam, satu tangannya meremas payudaraku dan satunya meremas bokongku.
Ciuman Johan mulai berpindah ke leher dan telingaku, membuatku semakin menggelinjang. Aku mulai terangsang, vaginaku yang mulai kering akibat shyok tadi, kembali basah. Karena rangsangan yang intens, membuatku tanpa sadar membalas ciumannya.
Merasa nendapat lampu hijau, tangannya menelusup masuk ke kaos dan celanaku. Dipilinnya puting susuku, diremasnya pantatku dan 1 jarinya terasa memainkan lubang anusku walau tak sampai memasukan jarinya. Tepat saat dia ingin mencupang leherku, ku tepis agar tak melakukannya, sebab nanti Dion bisa curiga.
Akhirnya Johan menurunkan ciumannya ke arah putingku. Aku yang sudah mulai terangsang, mulai mendedah pelan dan tertahan. Aku malu mengakui bahwa aku terangsang. Namun aku yakin Johan tau akan hal itu, apalagi saat jarinya membelai vaginaku. Pasti terasa oleh jarinya cairan vaginaku yang mulai merembes.

Sadar akan keadanku yang mulai lemas, dibaringkannya tubuhku di kasur Johan. Baju dan celanaku dilepas dan dilemparnya entah kemana. Jadilah aku telanjang bulat terbaring di hadapannya. Segera Johan melepas baju dan mulai menindihku.
Bibir kami saling berpagutan, sudah tak kuhiraukan lagi harga diriku. Ciuman Johan pun turun ke arah putingku, tangannya tak tinggal diam, dikocoknya vaginaku.
Aku hanya bisa pasrah dan mendesah.
Tanganku meremas sprei kencang saat ciumannya berpindah menjadi jilatan ke vaginaku. Pilinan di putingku serta jilatan dan permainan jarinya di vaginaku, membuatku akhirnya orgasme. Tubuhku mengejang dan aku mendesahh keras,
Ahhhhhhhhhh
Pertama kali aku merasakan orgasme tanpa adanya penis yang memasukiku. Sebab pacarku tak pernah seintens ini menjilat vaginaku. Paling hanya sekedar saja. Namun Johan dengan sangat rakus melahap vaginaku.

Sadar akan keadanku yang sudah pasrah, kulihat dia membuka laci d mejanya. Dia mengambil sesuatu, seperti bungkusan lantas membuka dan memasangkannya f penisnya. Direntangkannya kakiku dan Johan segera mengambil posisi untuk memasukkan penisnya. Aku yang mulai sadar setelah orgasme barusan, berusaha menghentikannya.
"jangan! Janjinya cuma ngelakuin yang sama persis kayak babg Ucup kemarin, ini udah berlebihan!" bentakku sambil menahan pinggangnya untuk maju sambil merapatkan kakiku.
"tanggung sha, aku udah ga tahan,!" ucapnya sambil memaksa membuka pahaku semakin lebar dan....

bbllllessssss
Penis Johan masuk dengan mudah sebab vaginaku yang sudah banjir akibat orgasme barusan.
"aggggghhhhhhhhh jaaanggggaaannnnnnhhhhh. Sttoppphhhhhh...." Ucapku tertahan sambil mencoba menendang nendang Johan. Namun apadaya tenaga Johan lebih besar.
"udah nikmatin aja Sha" ucapnya sambil menggenjotku pelan.
"akhirnya bisa nikmatin lu juga sha, ahhh ahhhhh" imbuhnya sambil mempercepat genjotan pada vaginaku.
"udah... Berhentiiii" , aku ingin menangis, ingin berteriak, namun hasrat yang tertahan tak dapat kubendung.

Tubuhku tak mau menuruti perintahku. Aku mulai mendesah. Saat itulah Johan mulai meremas susuku dan menciumku dengan ganas. Aku pun balas ciumannya. Lidah kami saling bergulat, mulai kugoyangkan pinggulku.
"sha, nungging dong" pintanya sambil mencabut penisnya.
Akupun menurutinya, tiba tiba dia langsung memasukkan penisnya tanpa aba-aba.

"AHHHHHHH, desahku saat merasakan penisnya masuk. Namun terasa berbeda, urat uratnya lebih terasa, jangan jangan...
Segera kumenoleh, ternyata benar, kulihat kondom di sebelah kasur. Aku lantas mencoba melepaskan diri sadar bahwa Johan memasukkan penisnya tanpa kondom.
"jangan, lepasssshhhh!" bentakku pada Johan, namun cengkeramannya tak bisa kulawan, digenjotnya vaginaku dengan cepat.
"plisss Johan, pake kondom, aku gak mau" aku mencoba tetap melawan.
"ga enak sha, gini lebih enak" jawabnya sambil tetap memompa vaginaku.
Saat kurasakan penisnya membesar, aku sadar dia akan ejakulasi.
"diluarrrgghhh !akuuhhh gakhh ma....uh haaamnm " Bentakku tertahan desahanku.
Crott croott criottt
Belum selesai kata kataku, Johan sudah mengejang dan menyiram rahimku dengan spermanya. Dipeluknya aku dari belakang, aku yang juga orgasme tak mampu bertumpu lagi. Aku rebah di kasur dan Johan tetap menindihku dari belakang sampai penisnya mengecil.
Nafas kami berdua masih ngos ngosan.

Plooopp, penis Johan keluar dengan sendirinya, diiringi dengan tetesan spermanya yang keluar dari vaginaku.
Dia lalu berbaring d sebelahku yang masih tertelungkup. Melihat senyum puas di wajahnya mrmbuat kekuatanku seakan kembali. Aku bangkit dan segera menampar pipinya.
Plaakkkkkk
"bangsat kamu Johan! Kalo aku hamil gimana!" bentakku lalu bergegas ingin beranjak pergi ke kamar mandi.
Dia yang masih shock segera meraih tanganku. Dipeluknya aku lagi yang mulai menangis.
"tenang, aku tanggung jawab kalo kamu hamil" ucapnya berusaha menenangkanku.
Namun tangannya tidak hanya sekedar memelukku, namun bergerilya kembali di pantatku.
Aku yang awalnya mulai tenang, kembali jengkel dibuatnya. Kudorong dan kutinggalkan dia,
"awas aja kalo aku hamil!" bentakku sebelum keluar. Kulihat sekilas senyum kemenangan di bibirnya. Segera ku basuh diriku di kamar mandi. Kubasuh jg vaginaku dengan shower. Saat ku kembali ke kamar pacarku, berganti pakaian dengan pelan sebab kulihat dia masih terlelap. Kubangunkan dia karena jam sudah menunjukkan pukul 07.00 wib. Kupasang wajah tak berdosa. Seakan tak terjadi apa apa. Setelah dia bangun, segera kucium pipinya dan pamit untuk pergi ke kampus.

Bersambung......
 
Part 8, Bimbang

POV Dion

Dimana marisha?kukucek mataku, kulihat jam menunjukkan pukul 06.15 wib. Kelihatannya dia lagi mandi, sebab dia bilang ada matkul pagi. Kudengar dikamar sebelah samar samar erangan suara wanita. Wah tumben si Johan ngajak cewek ke kos. Kuacuhkan si Johan Lalu kulanjutkan memejamkan mataku, sebab beberapa hari ini aku lembur. Baru rasanya 5 menit aku terlelap, aku dibangunkan pacarku yang akan pamit untuk ke kampus. Terpaksa aku bangun dengan malas dan mengantarnya turun. Didepan gerbang, kulihat dia memacu motornya perlahan menghilang dari pandanganku. Kulanjutkan langkahku menuju warung mang Kosim untuk membeli sarapan.

Pov Johan
Akhirnya kesampaian juga kujebol tuh memeknya marisha. Apalagi aku sampai croott di dalem. Namun aku tak peduli, ga hamil syukur, kalo hamil juga gapapa. Sebab aku juga memendam rasa terhadapnya. Walaupun aku digampar barusan. Sedikitpun aku tidak merasa kesal. Ya tamparannya tak sebanding dengan rasa memeknya. Membayangkan kejadian itu, membuatku kembali horny. Tunggu saja marisha, tadi itu baru awal, sebab saat ngentot tadi, aku sempat mengambil beberapa foto telanjang marisha. Segera Kuambil handuk lalu bergegas mandi untuk segera ke kampus.
Saat dikampus, kubuka lagi layar hpku, kulihat lagi foto yang kuambil tafi pagi. Tanpa sadar, ada bang Riki dibelakangku. Bisa dibilang dia adalah preman kampus. Dia adalah kakak tingkat yang mengulang matkul kalkulus dikelasku.
"eitttsss apaan tuh tadi?" tanyanya.
"ehhh ga ada apa apa bang" jawabku seraya mengunci layar ponselku.
"ga usah ngeles lu, emangnya gw rabun, bispak ye?"
"bukan bang. Temen gw" jawabku cepat.
"wah boleh juga tuh, beneran bukan pacar lu?" tanya bang Riki.
"bukan bang, dia udah punya pacar"
"lah lu kok bisa punya foto bugilnya?" selidiknya.
"anuu bang, gw edit pake photoshop" elakku.
"mana coba liat.? Ucapny seraya merampas hpku.
" jangan bang" cegahku. Namun dibalas dengan isyarat kepalan tangan.
"apaan sandinya,? Buka cepetan!" perintahnya lagi.
Terpaksa kubuka dan digesernya satu persatu foto telanjang marisha.

"walaupun gw ngulang matkul, bukan berarti gw bego, gw tau mana editan mana kaga!" ucapnya sambil menoyor kepalaku.
"gw ga mau tau, kenalin gw ama ni cewe" tambahnya sambil mengembalikan hpku yang sebelumnya foto-foto marisha sudah dkirim ke wa-nya sendiri.
"ii.. Ii.. Ya bang" jawabku. Sial. Bisa berabe kayak gini jadinya, umpatku dalam hati.


Pov mang kosim

Seperti biasa, pukul 05.00 pagi, aku selalu membuka warungku. Warung yang sudah menghidupi keluargaku selama 20 tahun ini. Warung sederhana pinggir jalan yang memiliki segudang kisah yang sudah terlewati. Banyak hal sudah kuamati dan kulewati di umurku yang kepala empat ini.
Susah, senang, pahit asam garam kehidupan.
Seperti pagi ini, tanpa sengaja pandanganku menoleh ke bangunan lantai 2. Kost kostan yang tepat di depan warungku yang terpisahkan jalan raya. Kulihat non marisha yang keluar dari kamar mas Dion, ditarik masuk ke kamar mas Johan. Kukira non Marisha akan diperkosa, namun tidak ada teriakan dan paksaan.

Segera pikiranku menerawang apa yang terjadi. Kuhentikan dulu aktifitasku membuka warung, segera kuberlari kelapangan kosong belakang kostkostan itu. Tak lupa kubawa hp bututku, jaga - jaga ada hal enak yang terjadi.
Aku mengendap endap mendirikan tangga agar tak menimbulkan suara. Takutnya penghuni kost lantai bawah sadar ada yang memanjat dibelakang kostnya.

Benar saja, kulihat dari lubang ventilasi, non marisha dan mas Johan sedang ngentot.
Juangkrrriikkk. Mataku tak berkedip melihat kemolekan tubuh non marisha. Segera kurogoh kantong celanaku, kurekam adegan tak senonoh itu. Tak lama, hanya 3 menit, sebab memory hp jadul ini hampir penuh. Kutinggalkan mereka yang sedang memacu birahi, tuk kembali ke warungku. Walau bagaimanapun, warung lebih penting dari pada ngintip orang ngentot. Itu cuma bonus. Namun tak kupungkiri, celanaku sudah menggelembung. Bagaimaana tidak, pagi pagi sudah disuguhkan adegan yang membuat naik birahi. Kucoba alihkan piktor di kepalaku ini.

Pukul 7 kurang, kulihat non marisha pergi menaiki motornya, namun aku terkejut melihat mas dion yang berjalan menuju warungku. Jadi tadi mereka ngentot, mas dion ada di kost?

Bersambung....
 
Bimabet
Lebih ke nasib buruk sih ini kayanya ya, hu?
Petualangan itu yg memang diinginkan dan menyenangkan. Kalo diewe paksa, senengnya 50:50, keinginannya 0. Beda cerita kalo udah ketagihan. 😂😂😂
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd