Muak
Pandangan ku perlahan mulai muncul kembali, tubuhku sangat lelah rasanya.
Aku sedikit menggerakan tanganku dan mencoba meutup mataku karena sinar silau dari jendela.
Aku belum sadar sepenuhnya, tidak ingat apa yg telah terjadi kpd ku.
Pandangan dan kesaradanku mulai penuh,aku melihat tubuhku tergojek lemah di kasur, aku masih ingat dengan tadi yg ku alami. Aku ingat aku sedang melayani nafsu pak feri dan juga tiyan. Rasanya ingin teriak atau sekalian mati saja saat itu.
Dengan kondisi aku telanjang bulat dengan bau menyengat entah dari mana dan rasa lengket yg ku rasakan di kulit tubuhku.
Aku mencoba bangkit dari kasur itu.
Tulangku terasa copot saat mencoba bangkit.
Saat aku bangkit dari kasur itu, aku langsung melihat kondisi tubuhku dari cermin lemari yg ada disana.
Rambutku berantakan, di dadaku ada beberapa bekas merah, mukaku kusut dan lengket entah dari apa, memekku terasa sedikit perih saat mencoba berjalan dengan rasa lengket di sekitar daerah memekku.
Dan yg paling sakit dari semua kondisi yg ku alami sekarang adalah aku merasakan sangat kotor, sangat jijik. Entah lah aku bingung harus melakukan apa2 setelah ini.
Aku melihat pakaian dalam ku di lantai, ku mencoba meraihnya dan aku mulai memakai nya.
Lalu aku melihat jeans dan bajuku di pinggir ranjang.
Aku meraihnya, lalu aku mencoba memakai jeans ku, aku sudah memakai CD dan Bra ku.
Aku berhasil memakai jeans ku.
ceklek..
Pintu terbuka, aku sedang memakai baju ku.
Lalu muncul sesosok yg mungkin mulai ku percaya sebelum kejadian tadi ku alami.
"nong maafin aku nong" kata dia dengan sedikit mendekat dan meraih tubuhku yg lemas.
aku hanya diam dan melepaskan tangan dia di bahuku, rasanya jijik melihat muka dia. Satu kata pun rasanya tak sudi ku keluarkan dari mulutku.
"Nong maafin aku, aku gak punya pilihan lagi nong" dia terus berkata seperti itu, entah berapa kali dia berkata seperti itu aku hanya diam berdiri dengan tatapan kosong.
"nong" kata dia berdiri di hadapanku dengan memegang dua bahuku.
"Udahlah yan" aku berkata untuk seperti itu kpd dia dengan mencoba melepaskan tangannya lagi.
Aku langsung berjalan keluar kamar itu dengan sedikit sempoyongan.
"Nong maafin aku, ini minum dulu nong kamu lemes gitu" kata dia melihat aku berjalan keluar sempoyongan.
Dia mendekat dengan membawa segelas air di tanganya.
"Nong minum dulu" kata dia sambil menyodorkan gelas.
Aku berbalik lalu menangkis gelas itu.
piiaaarrrr
gelas terbang kebawah sebelah tiyan, seketika itu pula gelas itu pecah, remuk, ancur, bubuk.
sepertinya gelas itu mampu mendeskripsikan kondisi ku saat itu.
"aduh, nong plis jangan gitu atuh" kata dia lalu berlalu ke belakang.
Dia kembali lalu membersihkan serpihan pecahan gelas di lantai.
Aku berjalan dengan sekuat tenaga, tujuanku untuk keluar dari rumah biadab ini.
Aku tidak melihat batang hidung laki2 biadab yg satu lagi.
Aku tidak peduli, yg penting aku bisa keluar dari sini.
"nong tunggu" ada suara teriakan saat aku sampai di gerbang.
Aku memberikan isyarat kpd pangkalan ojeg di perempatan perumahan ini, lalu seorang tukang ojeg mengambil motor dan melaju ke arahku.
"Kamana neng? Kunaon neng ?" kata tukang ojeg itu. (kemana mba ? kenapa mba nya ?)
"Ke Ciwidey tengah pak, teu nanaon pak hayu langsung" kata ku.
Sepertinya tukang ojeg itu curiga dengan keadaan ku saat ini karena dengan rambut dan muka yg acak2kn aku keluar dari sebuah rumah yg di tinggali oleh seorang laki2.
Kumenoleh ke belakang, aku lihat tiyan berdiri di depan gerbang melihat ku pergi menjauh.
Aku sampai ke rumah, pertama yg ku lakukan saat sampai di rumah adalah mandi.
Ya tubuhku sangat lelah dan tidak karuan saat mandi.
Ada beberapa bekas merah di kulitku, di antara nya di dadaku, dan di leherku. Memekku terasa perih juga saat aku membasuh dan membersihkan nya saat itu. Rasanya memekku terus membuka terus di bagian lubangnya.
Cara berjalan aku pun agak beda saat udah keluar dari kamar mandi. Aku sempat takut saat ayahku ku bertanya.
"Teh kunaon papah na ?" tanya dia. (kenapa teh jalanya ?)
"hnteu pap, tadi gebis di tangga" kataku berbohong. (nggak pah, tadi jatuh di tangga)
bersambung..
Update sedikit ya, masih di luar kota badan belum fit sepenuhnya. Semoga menjadi pelepas rindu kpd gita.