Arc Kota Dingin
Episode 3. Penyelesaian Masalah
Hawa dingin di pagi hari sungguh menusuk tiap inci kulitku meskipun selimut telah membawa sedikit menghangatkan tubuh ini. Tepat jam 5.30 pagi perlahan kami berdua mulai terbangun termasuk sang jagoanku ALEX. nafsu semalam masih tersisa banyak ingin rasanya aku bercinta kembali dan merasakan kenikmatan yang tak akan pernah ada habisnya, berbeda dengan Rana saat ia terbangun raut wajah yang terlihat begitu sedih tergambar dari wajahnya, sepertinya rasa sesal yang begitu dalam sangat membebani pikirannya.
Jojo : Pagi Sayang ( Sambil kukecup keningnya dan memeluknya dari samping )
Rana : JANGAN PEGANG AKU!! ( dengan nada tinggi dan perlahan air mata mulai membasahi pipinya )
Rana terlihat begitu marah dan menyesal dengan apa yang telah kami lakukan semalam, air mata tak berhenti membasahi pipinya dan dia terduduk menutupi tubuhnya dengan selimut dengan pandangan kosong. Di kondisi ini aku tak bisa berbuat apa apa karena yang ada dipikiranku kita melakukan mau sama mau bukan karena keterpaksaan salah satu pihak, tapi aku khawatir jika satu kata yang akan ku keluarkan bisa semakin menyakiti perasaannya yang sedang tidak bisa dia kontrol ini.
Tanpa berkata apa apa aku memeluknya tubuhnya yang ditutupi selimut itu tanpa mengeluarkan satu patah kata pun, semakin lama kupeluk semakin deras tangisan Rana, ku elus kepalanya dengan lembut untuk menenangkannya sampai akhirnya dia bisa tenang dan membuka obrolan kepadaku.
Rana : Mas Jo, lihat ini aku udah ga perawan lagi ( ditunjukan bekas darah yang membekas dikasur ) aku udah kotor gimana lagi nanti kalo aku hamil aku harus ngomong apa ke Papa Mamaku, apa benar perasaan awalku untuk kita berpacaran karena akan berakhir seperti ini.
Jojo : Maafin aku ya yang, kalo kamu sampe ngerasa gini gara gara aku, tapi satu yang harus kamu ingat, kalo kamu hamil aku akan tanggung jawab apapun resiko ke keluargamu aku siap untuk tanggung jawab atas perbuatanku.
Rana : Aku takut hamil Mas Joooo…. Aku harus ngomong apa nanti ke Papa Mama ( tangis mulai keluar lagi dari kedua mata Rana )
Jojo : Sayang aku bakal tanggung jawab, kan semalam juga ga keluar di dalam sayang kamu percaya ya sama aku
Rana : Kalo hamil gimana mas, ini aku baru pertama kali lakuin itu aku gatau kamu keluar didalam apa ngga.
Jojo : Pikiran logis Rana makin terkikis di kondisi saat ini terlalu banyak ketakutan yang menghantuinya ( pikirku dalam hati )
Jojo : ( Kupegang wajahnya untuk melihatku ) Sayang liat aku kamu percaya sama aku kan ? apa tega aku kasih beban kamu sendirian sih
Rana : Kamu janji ya yang ( sambil menangis dia membalas pelukanku )
Jojo : Iya sayang ( sambil kukecup keningnya )
* Setelah Rana tenang dan kami berpelukan cukup lama
Jojo : udah ya sayang jangan nangis lagi
Rana : kamu sama alex nakal bikin aku kayak gitu, aku gamau gituan lagi lo yang ( wajah sedih Rana sudah hilang hanya wajah cemberut manja nya yang tergambar di wajahnya )
Jojo : ya gimana yang liat orang cantik, seksi, dan yang paling kusayang kayak gitu ga bikin nafsu, benerkan lex ( godaku sambil melihat kontolku )
Rana : OH GITU GA AKAN AKU GODA GODA KALIAN LAGI!!! ( Balas Rana dengan meremas kontolku pelan seolah olah marah )
Jojo : Hahahahaha ampun… ampun yang iya iya ga kegoda lagi… ( teriakku )
Rana : oh ga akan tergoda sama aku itu yang kamu bilang janji janji di awal ( sambil diremas agak keras dengan nada sebel dari Rana )
Jojo : Salah terus aku ( dengan wajah memelas )
Rana : itu adeknya harus bisa nahan ya sayang, aku takut banget kalo hamil. Kamu udah janji kalo ini nanti aku telat kamu tanggung jawab ya…. Kalo udah nafsu banget yang lain boleh tapi aku ga mau kalau sampai masuk lagi ya ( setelah bicara Rana mengecup bibirku )
Jojo : iya sayang ga mungkin aku ingkar janji
Rana : udah ah aku mau mandi terus kita sarapan, malas aku di posisi ini liat itu si Alex udah bangun dari tadi
Jojo : eh iya maaf ga bisa dikontrol emang kalo yang satu ini hehehehe
Rana : kita sarapan bubur aja ya yang sekalian habis itu pulang capek banget badanku ( Rana mulai beranjak dari kasur dan berjalan ke arah kamar mandi )
Jojo : iya yang, eh yang tunggu ikut mandi..
Rana : GA!! Mandi sendiri sendiri!! ( gertak Rana )
Jojo : Yahhhh ( pasang muka memelas )
Rana : memekku rasanya ngilu yang buat jalan ga enak banget kamu keluar ya beli buburnya bungkus kita makan disini aja malu aku kalo jalanku kayak gini ( Rana berjalan perlahan dengan terhuyung-huyung.
Jojo : ok yang
Pagi yang cukup menguras perasaan sudah terlewatkan, setelah sarapan dan kami pun memutuskan pulang dan aku langsung balik ke kota B untuk istirahat karena hari senin akan menantiku untuk aku mulai beraktifitas kembali. Hari demi hari kujalani seperti biasa dan hampir setiap malam Rana mengeluh atas ketakutannya jika dia sampai hamil dan tiap hari tidak ada bosan bosannya aku meyakinkan dia sampai hampir minggu kedua Rana akhirnya datang bulan. Rasa senang Rana tergambar jelas saat kami melakukan video call.
Tiap minggu tidak lupa aku selalu menghampiri dia untuk sekedar bertemu tanpa melakukan hubungan seks seperti sebelumnya, ya meskipun tidak melakukan hubungan seks birahi cukup tersalurkan karena Rana selalu membantu mengeluarkan pejuku waktu kamu sedang keluar untuk berpacaran. Hampir satu tahun kami berpacaran dan aku mulai memberanikan diri untuk mengajak Rana kerumahku untuk aku kenalkan ke keluarga, disini keluarga sangat santai dan menyambut Rana hingga mengajak kami makan malam bersama, yaa keluarga bisa dibilang open minded dan juga cukup terbiasa dengan aku yang selalu membawa wanita berkerudung untuk dikenalkan sebagai pacarku. Rana terlihat kaget dan sangat menyukai atas apa yang keluargaku lakukan tak henti henti dia selalu bertanya kenapa keluarga bisa sesantai itu atas hubungan kita, hingga bulan ke 6 kami berpacaran Rana mau mengajakku ke rumahnya untuk dikenalkan ke orang tuanya.
Hari dimana Rana mengajakku ke rumahnya tepat di hari jumat sore tidak lupa saat kesana aku membawakan beberapa camilan ke orang tuanya. Minggu itu ada tanggal merah maka dari itu aku bisa bertemu dengan Rana dan kerumahnya. Saat perjalan sangat terlihat sekali muka Rana yang terlihat bingung dan tegang karena akan membawaku ke rumahnya beda denganku yang punya keyakinan untuk bisa meluluhkan hati orang tuanya. Sesampai dirumah Rana…
Rana : Assalamualikum…
Mama Rana : Walaikumsalam… eh jadi diantar sama Masnya, silahkan masuk
Jojo : iya tante terima kasih
Kami masuk ke rumah Rana, sedikit gambaran rumah Rana ini tidak terlalu besar disini ada Ruang tamu dengan 1 parkiran mobil sedan, 3 kamar tidur, Ruang keluarga, dapur kecil dan lantai 2 yang digunakan untuk menjemur pakaian. Setelah aku duduk di ruang tamu aku menunggu sendirian karena Rana langsung masuk ke dalam entah kemana untuk sekedar meletakan barang barangnya, Mama Rana terdengar sedang menyiapkan minum untukku, sedangkan Papa Rana terdengar sedang menonton TV di ruang keluarga tanpa menemuiku.
Denah Rumah Rana
Mama Rana : ini Mas Jojo diminum tehnya ? ( setelah memberikan gelas beliau duduk disofa ruang tamu )
Jojo : Terima kasih tante, oh iya tante ini tadi saya sama Rana beli makanan dijalan katanya ini kesukaan om sama tante ( bohongku )
Mama Rana : Makasih banyak ya mas jadi ngerepotin, Kuliah dimana sekarang mas ?
Jojo : Saya kuliah di Universitas xxx tante ambil kuliah malam, soalnya sambil kerja
Mama Rana : Oh kaya Detri ya tetangga tante harusnya kamu seangkatan sama dia
Jojo : iya Tante betul itu teman saya, dulu saya kan sering kerumahnya
* Tiba tiba rana muncul menggunakan pakaian tidur dengan masih menggunakan kerudungnya
Rana : loh aku kan udah cerita mama waktu itu aku kenal Mas Jojo dari mana ?
Mama Rana : oh iya seh mama lupa Mbak
Jojo : hehehe iya tante.. ( jawabku untuk melanjutkan obrolan )
Mama Rana : Jadi Mas Jojo gini tante sudah tau kalo kamu pacaran sama anak tante, Rana awalnya cerita ke tante aja ga berani ke papanya. Tante cuma mau bilang kalian itu masih jauh sekali ya buat ngejar cita cita tante menganggapnya kalian cuma temenan aja yang saling support satu sama lain. Kalo misal nanti udah makin lama coba dipikirkan lagi ya nak, kamu tau sendiri kan Mas Jojo sama Rana keyakinannya beda, tante harap Mas Jojo bisa mikirin ini matang matang karena tante gak mau kalo anak tante sampai lepas dari keluarga ini terlebih lagi om. Itu aja pesen tante ya nak…
Jojo : Iya tante, terima kasih buat nasehatnya ( kataku dengan sedihnya )
Mama Rana : ayo diminum teh nya mas, tante tinggal masuk dulu ya
Jojo : iya tante
Setelah selasai ngobrol dengan ibu Rana aku lanjut ngobrol dengan Rana membahas hal lain untuk mengalihkan pembicaraan sebelumnya dan kami sepakat untuk bertemu lagi besok untuk keluar berdua, Lalu setelah 1 jam aku dirumah Rana aku berpamitan untuk kembali ke Rana dan Orang tuanya. Aku berniat untuk menyewa kamar saja di daerah itu karena rumah Rana ke kota normalnya membutuhkan waktu sekitar 30 menit perjalanan tapi jika weekend perjalan bisa cukup lama karena macet. Saat berpamitan yang cukup buat aku kaget adalah Papa Rana karena beliau tidak mau beradu mata bahkan tersenyum kepadaku.
Hari berat itu telah kulalui sampai ke esokan harinya aku menjemput Rana untuk jalan jalan di daerah dia tinggal dia menyuruhku untuk memarkirkan mobilku di salah satu tanah kosong dekat rumahnya karena dia berniat untuk menggunakan motor saja. Pagi sekitar jam 9 aku jemput Rana dan kami keluar untuk mencari sarapan, dan akhirnya kami memutuskan untuk makan sego empok ( nasi jagung ). Nasi jagun di tempat ini rasanya standar tapi suasana makan dipinggir sawah dengan pohon rindang dan warung di atas sungai ini yang bikin sangat menenangkan, sangat beda dengan kondisi tempatku bekerja karena mayoritas lahan disini digunakan untuk tempat tinggal dan tempat usaha, harganya cukup mengagetkan kala itu harga 1 porsi nasi hanya 3000 saja ya dengan lauk seadanya sih.
Jojo : wah gila yang murah banget ya… rasanya lumayan lah, kalo makanan harga segini terus bisa cepet kaya aku hahahaha
Rana : yakan siapa dulu yang pilihin
Kamipun langsung melahap makanan itu sampai habis setelahnya kami masih nongkrong disitu dengan menikmati es tape ketan hitam.
Jojo : Suasana nya enak banget yang aku pengen banget di pindah kota biar ga dikota B terus, bawaan orang sana emosian deh panas juga tempatnya
Rana : Ya di doain aja yang biar bisa pindah
Jojo : emmm.. Yang aku pengen ngobrol sama apa yang mamamu sampein kemaren, apa yang di omongin ke mamamu itu semua bener yang dan disini aku gamau maksa kamu sama hubungan ini. Buat hubungan kita aku balikin ke kamu ya maunya gimana…
*Rana tiba tiba meletakkan mangkuk es di meja sedikit keras
Rana : kamu pengen kita udahan ?
Jojo : dengerin dulu jangan dipotong, aku balikin ke kamu buat hubungan ini soalnya pasti yang paling kesiksa kamu, kalo aku dicuekin papamu mamamu atau keluargamu aku sih ga ambil hati karena aku yakin lama lama mereka bakal luluh, tapi kan prosesnya ga sebentar sayang, emang kamu kuat ??
Rana : aku ga mau bahas disini banyak orang, ayo pulang dibahas dirumah aja udah mulai panas juga hawa sama hatiku
Jojo : iya ayo, eh bentar maksutmu ngomong ke papa mamamu bahas ini, ya jangan yang butuh persiapan mental juga lo aku
Rana : ga ada orang dirumah ( jawabnya ketus )
Jojo : ohhh iyaudah ayo ( salah ngomong nih keliatannya *pikirku )
* Sesampai dirumah Rana
Jojo : memang pada kemana orang orang ?
Rana : Papa lagi ke kota ada kerjaan, mama lagi ke rumah uti ( nenek )
Jojo : ohh… yauda gimana yang tadi ?
Rana : Mas aku bingung dari semalam aku pura pura biasa aja ke kamu, padahal aku mikir banget sama apa yang diomongin mama aku gatau harus gimana.. Hiks.. hiks.. ( Rana mulai nangis )
Jojo : loh kok nangis sih yang, jangan nangis nanti cantikmu ilang loh ( godaku dengan berani kupeluk Rana karena dirumah ini ga ada orang )
Rana : aku itu sayang banget mas sama kamu aku sampe rela kasih semuanya ke kamu tapi gatau harus gimana kalo urusan sama Papa Mama.. hiks….hiks….hiks…
Jojo : udah nangisnya, kamu percaya kan sama aku ? kamu mau kita lanjut aja kan ?
Rana : iyaaa ( rengeknya )
Jojo : urusan ngeyakinin urusanku syaratnya kamu harus kuat. Toh ada aku kan yang nemenin kamu ( aku ngeyakinin rana dengan posisi kami sambil berpelukan )
Rana : Janji yaa ( sambil mengangkat jari kelingkingnya )
Jojo : iya janji ( kedekatkan jari kelingkingku ke Rana )
Rana : Makasih ya yang ( sambil mengecup kecup bibirku beberapa kali )
Jojo : heh kamu ini nanti kalo ada orang gimana, ngawur ini
Rana : ga mungkin ada orang kalo ada orang kedengeran suara pagarnya wekk, toh orang orang baru balik rumah magrib nanti
Jojo : oh mulai berani goda goda lagi ya ( sambil kukelitiki ketiak Rana dan sesekali sengaja kusenggol di payudaranya )
Rana : hahahaha ampun mas geli hahaha… ampun.. Ampun…
Jojo : kamu seh goda goda terus kalo aku khilaf gimana coba mau tanggung jawab
Rana : Bodo amat wek
Setelah kami bercanda kuberanikan kukecup bibir Rana dirumahnya tiba tiba dia memegang kepalaku dengan lembut lalu melumat bibirku. 5 menit kurang lebih kami saling bertukar lidah sambil sesekali kuremas payudara Rana dari luar bajunya.
Rana : Muach… Muach..Sshhhh..aaahhh.. yang enak ( sambil diangkatnya baju dan BHnya tapi tidak sambil dilepas)
Kumainkan puting Rana dengan tanganku kupelintir dengan lembut kedua putingnya dengan posisi kami masih berciuman. Perlahan Rana membuka celanaku dan mengeluarkan kontolku dari celana ini dikocoknya lembut.
Jojo : mmmhhh.. Ahhh…. Yang enak banget makin jago kamu ngocoknya
Kulepaskan bibirku dari lumatan Rana, Kusandarkan Rana di sofa empuk ini lalu kusedot perlahan puting Rana dia menggelinjang ke enakan. Tanpa sadar dibuka paha nya sampai mengangkang kugosok gosok area kemaluan Rana hingga dari luar celananya. Sampai Rana menggelinjang ga karuan.
Rana : sshhh.. Yang enak banget coba kamu punya kondom aku pengen kayak waktu itu lagi auuhhh.. Shhh..aaahhhhh ( tetep kusedot putingnya sambil kulihat wajahnya )
Jojo : Hah yakin kamu yang ? ( kuhentikan aktifitasku ke Rana )
Rana : Iya yang hah…hah..hah ( Rana mengambil nafas karena ke enakan sambil menarik tanganku untuk tetap memainkan putingnya )
Jojo : yang kalo boleh jujur semenjak hari itu aku udah beli kondom aku simpan di tas buat jaga jaga kalo kita tiba tiba gitu lagi bisa lebih aman, aku juga udah baca baca kalo pun keluar didalam itu pasti aman karena ga bakal masuk ke rahim mu
Rana : ahhh…ahhh… emang iya gimana cara bukti in nya ?
Jojo : kita coba buka 1 terus di isi air kalo ga bocor bakal jadi kayak balon gitu
Rana : yauda ayok tes ( lalu kuambil kondom di dalam tas, lalu ditarik tanganku oleh rana dengan terburu buru untuk kekamar mandi untuk mencoba dan bener aja kondom yang semula berbentuk lonjong menjadi seperti balon ulang tahun yang menggantung)
Dengan cekatan Rana melepaskan semua bajunya , melepaskan bajuku dan menurunkan celana dan dalamanku dengan sigap Rana menjilati kepala kontolku ini di keluar masukan kedalam mulutnya perlahan. Kontoloku makin basah dibuatnya sampai sudah ingin kukeluarkan pejuku didalam mulutnya.
Jojo : aaahhh…ahhh… terus yang enak banget rasanya, mau aku keluarin di mulutmu aja… mmmhhh…ahhhhh…..
Rana : slurp….slurpp…slurp ( tidak dihiraukan racauanku )
Jojo : ahh..ahh..ahhh yang aku mau keluar ( sambil kupegang kepalanya tapi rana tetap mengulum kontolku ini)
15 menit Rana telah mengulum kontolku dan kukeluarkan semua spremaku didalam mulutnya dengan telaten di telan semua spermaku dan disedot perlahan lubang kencingku sampai tak tersisa sedikitpun sperman yang ada dikontolku
Rana : hihihi kentel banget yang spermamu asin asin gimana gitu
Jojo : Hahhh… Hahhh… Hahhh….. Gila liar banget kamu yang
Sambil menarik nafas kutarik rana untuk dan kurebahkan di sofa bed yang ada di ruang keluarga. Setelah nafasku sudah kembali normal kudekatkan wajahku sampai Rana memejamkan matanya dengan kondisi telanjang, tetapi disini aku tidak mencium bibirnya melainkan kucium perlahan leher Rana. Rana yang merasa kegelian tiba tiba menarik badanku untuk menindihnya dan mengangkangkan kedua kakinya terasa sekali batang kemaluanku yang menempel memek Rana. Rana mendesah cukup kencang saat kusedot sedot lehernya, “ yang jangan disitu nanti bekas lo “ katanya. Lalu kujilati telinga Rana sambil kumainkan puting dan juga memeknya.
Rana : auuuhhh..mhhhh sayang enak banget aku mau keluar terus yang shhhh….shhhh…ahhhh
Jojo : Keluarin aja yang ( kubisikan ditelinganya )
Rana : yang ambil kondom mu cepet aku pengen dimasukin ssshhhh..ahhhhh..ahhhhh
Kupakai kondom yang kubawa tadi lalu perlahan ku gesek gesekan di memek Rana.
Rana : ahhh…ahhh yang masukin cepet… masukin
Jojo : aku masukin ya yang, tahan ya ( kumasukan kontolku dengan perlahan )
Rana : Mmmmhhhh.. Ahhhh…. Bentar yang diemin dulu biar adapatasi
Disini kontolku terasa terjepit jepit oleh memek Rana yang berkedut tapi dari yang kurasakan disini Rana masih belum keluar, setelah beberapa saat kuberanikan memaju mundurkan pinggulku hingga Rana bisa beradaptasi. Ntah berapa kali desahan yang telah keluar dari mulut kami berdua.
Rana : yang kenceng yang genjotnya aku mau keluar….shhhh….ahhhh.aaahhh..ahhh
Rana : terus yang lebih kenceng lagi…. Aaaahhhh…..aaahhhhh…ahhhh
Tak lama terasa memek Rana berkedut cukup kencang dan mengalirkan sangat banyak sekali cairan kenikmatannya, tetapi karena aku udah nafsu sekali tidak kuhentika genjotan dilubang kenikmatan Rana
Rana : ahhhh…. Ahhhh….aahhhhh yang udah yang geli banget aku udah keluar nanti dulu
Tidak kuhiraukan ocehan Rana tetap kegenjot dengan tempo tinggi, Rana mencoba mendorong badanku tapi karena kekuatannya yang sangat kecil mungkin karena sudah lemas aku masih bisa menggenjotnya dengan tempo cepat. Sampai akhirnya aku merasa tidak kuat lagi untuk menahan para calon penerus bangsa ini untuk keluar tiba tiba Rana menggelinjang dengan hebatnya. Badannya bergetar seperti tersengat listrik mata yang memutih sambil tangan meremas kuat di kedua payudaranya, selang beberapa detik akhirnya kukeluarkan seluruh spermaku di dalam memek Rana. aku ambruk di atas badan Rana. Badan kami yang sudah banjir keringat dengan kemaluan yang masih menancap di dalam memek Rana menjadi akhir pada ronde pertama dihari itu. Setelah nafas kami sudah mulai kembali normal kubisikan beberapa kata ke Rana “ Aku Sayang Kamu, aku pengen ngentot terus sama kamu “ kataku. “Kita puas puasin ya yang hari ini” kata Rana, Sambil di cabutnya kontolku dari kemaluannya lalu dilepaskan kondom yang masih menancap dan dilihatnya dan ternayata benar semua spermaku masih tertampung sempurna di kondom yang aku kenakan itu.
Setelah permainan itu kami hanya berpelukan dan mengulanginya lagi sampai total kami bersetubuh 4x pada hari itu hingga jam 5 sore. Setelah selesai kami sama sama mandi supaya tidak ada yang curiga atas apa yang kami perbuat diruang itu dan tak lupa kami mengelap kursi yang banjir oleh keringat dan cairan kenikmatan Rana. kegilaan hari itu berakhir sampai mama Rana datang dan aku mengajaknya untuk makan malam sederhana di salah satu tempat makan. Sayangnya papa rana belum kunjung kembali kerumah katanya sih akan pulang malam. Setelah makan akupun berpamitan pulang dan izin ke mama rana untuk mengajak rana untuk olahraga pagi di GOR dekat rumahnya.
Ke esokan harinya saat bangun HPku sudah banyak sekali telfon dari Rana yang tidak kuangkat, saat kulihat jam ternyata sudah jam 8 pagi. “ Anjir lah kesiangan” batinku. Akhirnya aku telfon Rana
Kring…Kring….Kring
Jojo : Halo ya….. ( belum sempat ku selesaikan ucapanku sudah dipotongnya )
Rana : Kamu dari mana aja katanya mau ngajak olahraga, aku udah mandi udah ganti sampe pakai daster lagi kamu di telfon ga ngangkat
Jojo : Sorry Sorry yang aku ketiduran capek banget soalnya kemaren kekenyangan kamu eh
Rana : huftt.. Cepet sini kamu di cari mama
Saat itu juga aku langsung mandi secepat kilat sekitar 10 menit aku sampai rumahnya. Disini perasaanku sangat tidak enak aku khawatir orang tua Rana tau apa yang kami perbuatan di ruang keluarga
Jojo : Assalamualaikum ( aku mengucapkan salam sekedar menghargai saja )
Mama Rana : Walaikumsalam masuk mas
Rana : Walaikumsalam duh yang mau ngajakin olahraga nih datengnya pagi banget sampe aku belum siap siap ( ejek rana dengan mengenakan dester selutut dan tanpa kerudung )
Mama Rana : ngomel ae yo isuk isuk lambene ( ngomel aja ya pagi pagi mulutnya )
Jojo : iya maaf tante saya ketiduran
Mama Rana : iya gpp mas kamu pasti kecapean diajak nguluyur terus sama anak nakal ini kan ( sambil menunjuk Rana )
Rana : orang dia yang ngajak kok bukan aku wek
Mama Rana : ayo duduk mas, Mbak ambilin Mas Jojo sarapan pasti belum sarapan kan dia langsung kamu suruh kesini
Rana : Tuan mohon ditunggu ya saya ambilkan hidangan istimewa masakan mama untuk Tuan ( ejek Rana )
Mama Rana : Gausa ngece ngece yo ( gausa ngece ngece ya )
Jojo : gausa repot repot tante
Mama Rana : udah gaboleh nolak!
Jojo : oh iya deh tante makasih
* Selang beberapa saat kami sama sama diam aku membuka obrolan
Jojo : oh iya tante tadi saya telfon Rana, kata Rana tante nyariin saya ? ( ga lama papa Rana muncul sambil melihat hp)
Papa Rana : Ma Samean wes siap tah ? lek wes tak adus sek ya terus budal ( Ma kamu udah siap kah ? kalo sudah aku mandi dulu ya terus berangkat )
Papa Rana : oh iya Mas sopo namamu ? ( tetap ngobrol tanpa memperhatikanku beliau masih sibuk ngeliat hp mati nya )
Jojo : Jojo Om
Papa Rana : oh yo mas jojo tulung barengi rana balik ke kos ya, aku mau keluar kota ada saudara yang sakit ga bisa antar Rana, searah toh sama balikmu
Jojo : oh iya om bisa, apa mau saya antar aja ke sodaranya om ? ( lalu beliau pergi gitu aja )
Mama Rana : maaf ya mas yang sabar sama om, gausa anter kami. Kami berangkat bareng sama bulek nya Rana kok ( bulek = adik perempuan mama Rana )
Jojo : oh iya udah tante siap
Papa Rana : MAAA CEPAKNO KLAMBI GANTIKU YOO!! ( Ma siapin baju gantiku ya *teriak papa Rana )
Mama Rana : nitip Rana ya mas ( sambil masuk kedalam rumah )
Jojo : iya te
Rana : ini makanannya tuan silahkan dinikmati ( Rana memberikan makanan dan duduk disebelahku dan menempelkan badannya )
Jojo : Makasih yang
Kuambil piring yang dibawa Rana dengan tangan kiriku dan dengan berani kuremas payudaranya dengan tangan kananku yang ternyata tidak menggunakan BH
Rana : shhh…. Masss… ( sambil melotot )
Jojo : hehehe selamat makan
Rana : kamu ini nakal kok, kalo keliatan gimaana ( katanya berbisik )
Jojo : hehehe aman kok kan aku ngeliat sikon juga ( kaktaku berbisik
*Belum selesai aku makan orang tua rana keluar
Mama Rana : Mas tante tinggal dulu ya nitip Rana
Jojo : Siap Om Tante ( sengaja ku selipkan kata “om” biar dia makin respect terhadapku )
Mama Rana : nduk kamu balik kos jam piro ? ( nak kamu balik kos jam piro )
Mama Rana : Ayo menisan papa mama berangkat ( ayo sekalian papa mama berangkat *perintahnya )
Rana : loh kan aku sek belom siap siap ma baju ku seng tak jemur yo gorong garing, mosok mamel mammal di gowo balek ma ( loh kan aku masih belum siap siap ma baju ku yang lagi dijemur belum kering, masa basah basah dibawa balik ma
Mama Rana : ojo suwe suwe loh sakno mas e ngenteni! ( jangan lama lama loh kasian masnya nunggguin )
Rana : Gpp de e tak setel dadi patung cek ngenteni ma hahahha ( gapapa dia aku buat jadi patung aja biar nunggu ma hahaha )
Mama Rana : loih ngelamak iki ( loh kurang ajar ini * sambil mencubit perut Rana )
Rana : ampun ampun iya iya mamaku sayang
Mama Rana : yauda mas tante pergi dulu bulek udah didepan, nduk kunci titipin ke rumah bulek aja, disana ada Oca ( nduk=nak )
Rana : ok ma
Jojo : hati hati dijalan om tante
Setelah mereka pergi makananku juga telah habis dengan mengantar kepergian orang tua rana dia masuk dengan muka beringasnya dan tanya padaku
Rana : yang beli kondom lagi sana
Jojo : hah ? orang masih banyak kok ditas
Rana : loh kamu emang beli berapa ?
Jojo : kan 1 pack isi 12
Langsung ditariknya aku diturunkan celanaku langsung dimainkannya kontolku diruang keluarga Rana. dikeluar masukan kontolku didalam mulutnya sampai aku memejamkan mataku karena saking nikmatnya, selang 3 menitan Mama Rana membuka pagar. Aku yang panik langsung masuk kamar mandi dengan susahnya karena celan yang kukenakan tadi tidak dilepaskan sempurna oleh Rana
Rana : Lapo ma ? ( kenapa ma ? )
Mama Rana : ambilno dompet mama di laci bawah
Rana : Ok
Mama Rana : Mas e kemana nduk ?
Rana : ndek jeding ma kewareken jare ( dikamar mandi ma kekenyangan katanya )
Mama Rana : yawes mama berangkat assalamualikum
Rana : walaikummsalam
Setelah mama Rana benar benar pergi kami melanjutkan adegan seks kami hingga tak terhitung berapa kali Aku dan Rana mengeluarkan cairan ini bahkan ditengah tengah kami berhubungan seks kami punya ide untuk melihat video bokepn untuk mencoba beberapa gaya. Kami berhubungan seks sampai jam 3 sore dan memutuskan pulang.
Jojo : gila yang bisa ga pengen balik aku kalo kayak gini rasanya
Rana : hihihi emang enak banget kawin sama kamu yang ( rana tidak pernah mau menyebut ngentot ngeseks atau apapun dia selalu menggantinya dengan kawin )
Jojo : yauda siapin barang barang kalo gitu
Rana : barangku udah siap kok dari pagi
Jojo : bukannya kamu bilang ke mama kalo harus nyiapin barang sama nunggu jemuran ya
Rana : ngga tinggal jemuran aja diatas yang belom kusiapin itu pun ga ada yang kubawa kok aku tinggal disini semua
Jojo : oh yauda ayo kalo gitu biar ga kemalaman
* Tiba tiba Mama Rana menelfon
Mama Rana : udah dikos nduk ?
Rana : belum masih makan ma
Mama Rana : oh yawes kalo udah sampe kabari
Tut…Tut…Tut….
Dimatikan langsung telfon oleh mama rana, aku yang mengikuti rana dari belakang untuk ke lantai 2 melihat Rana yang mengenakan daster tanpa dalaman membuat alexku terbangun dengan gagahnya. Saat sampai di rana menurunkan pakaian dan ditaruhnya di ember yang lebar sambil celingak celinguk
Jojo : Kenapa yang kok kayak bingung liat kanan kiri ada yang terbang ke atap tetangga bajumu
Rana : ngga yang coba sini
Jojo : kenapa ayo cepetan udah sore nanti pulangnya kemaleman loh
Rana : sini tak kasih tau sesuatu
Aku hampiri rana yang ada didekat tembok dengan posisi dia menyandarkan tangannya di tembok, lalu dia menyuruhku buat berlutut dan melihat kearah jemuran. Tiba tiba Rana mengangkat satu kakinya dan ditaruh dibahuku dan disuruhnya untuk menjilati memek Rana disana kami ngentot sampai magrib. Gila ga ada habisnya Rana sama seks ini. Ya Rana sekarang sangat addict terhadap seks.
Seteleh selesai kami mandi lagi dan langsung pulang sebelum pulang kami mampir kerumah bulek Rana yang tidak jauh dari rumahnya untuk memberikan kunci diajaknya Rana untuk turun dari mobil dan memberikan kunci ke saudaranya ini.
Rana : Assalamualaikum
* tidak lama oca keluar
Oca : widih siapa nih kok ganteng ( godanya )
Rana : ga bales salamku kamu ini ( sambil dipeluk erat lenganku )
Oca : biarin wek
Rana : nitip kunci rumah, gausa goda goda pacarku
Jojo : halo Jojo ( kumajukan tanganku untuk bersalaman dengan Oca )
Oca : Oca ( disambut tanganku tanpa dilepas )
Jojo : Yauda mbak pamit dulu ya keburu malam
Rana : ojo ngomong mama lek aku balek bengi lo ( jangan bilang mama kalo aku balik malam loh )
Oca : Ok Mbak Ran, hati hati ya mas ganteng xixixi ( godanya )
Rana : iiihhh. Ayo balek yang
Perjalan seks di liburku ini sangat menyenangkan dan juga aku berkenalan dengan saudara Rana yang terlihat sangat beringas beda dengan adik rana Desi aku tidak pernah bertemu karena dia disekolahkan di pondok pesantren. Kami pulang dengan selamat dan semakin banyak kemesraan yang kami lalui setelah kejadian libur itu.
-Bersambung-