Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perasaan di Setiap Perjalanan

Arc Kota Dingin
Episode 3. Penyelesaian Masalah

Hawa dingin di pagi hari sungguh menusuk tiap inci kulitku meskipun selimut telah membawa sedikit menghangatkan tubuh ini. Tepat jam 5.30 pagi perlahan kami berdua mulai terbangun termasuk sang jagoanku ALEX. nafsu semalam masih tersisa banyak ingin rasanya aku bercinta kembali dan merasakan kenikmatan yang tak akan pernah ada habisnya, berbeda dengan Rana saat ia terbangun raut wajah yang terlihat begitu sedih tergambar dari wajahnya, sepertinya rasa sesal yang begitu dalam sangat membebani pikirannya.

Jojo : Pagi Sayang ( Sambil kukecup keningnya dan memeluknya dari samping )
Rana : JANGAN PEGANG AKU!! ( dengan nada tinggi dan perlahan air mata mulai membasahi pipinya )

Rana terlihat begitu marah dan menyesal dengan apa yang telah kami lakukan semalam, air mata tak berhenti membasahi pipinya dan dia terduduk menutupi tubuhnya dengan selimut dengan pandangan kosong. Di kondisi ini aku tak bisa berbuat apa apa karena yang ada dipikiranku kita melakukan mau sama mau bukan karena keterpaksaan salah satu pihak, tapi aku khawatir jika satu kata yang akan ku keluarkan bisa semakin menyakiti perasaannya yang sedang tidak bisa dia kontrol ini.

Tanpa berkata apa apa aku memeluknya tubuhnya yang ditutupi selimut itu tanpa mengeluarkan satu patah kata pun, semakin lama kupeluk semakin deras tangisan Rana, ku elus kepalanya dengan lembut untuk menenangkannya sampai akhirnya dia bisa tenang dan membuka obrolan kepadaku.

Rana : Mas Jo, lihat ini aku udah ga perawan lagi ( ditunjukan bekas darah yang membekas dikasur ) aku udah kotor gimana lagi nanti kalo aku hamil aku harus ngomong apa ke Papa Mamaku, apa benar perasaan awalku untuk kita berpacaran karena akan berakhir seperti ini.
Jojo : Maafin aku ya yang, kalo kamu sampe ngerasa gini gara gara aku, tapi satu yang harus kamu ingat, kalo kamu hamil aku akan tanggung jawab apapun resiko ke keluargamu aku siap untuk tanggung jawab atas perbuatanku.
Rana : Aku takut hamil Mas Joooo…. Aku harus ngomong apa nanti ke Papa Mama ( tangis mulai keluar lagi dari kedua mata Rana )
Jojo : Sayang aku bakal tanggung jawab, kan semalam juga ga keluar di dalam sayang kamu percaya ya sama aku
Rana : Kalo hamil gimana mas, ini aku baru pertama kali lakuin itu aku gatau kamu keluar didalam apa ngga.
Jojo : Pikiran logis Rana makin terkikis di kondisi saat ini terlalu banyak ketakutan yang menghantuinya ( pikirku dalam hati )
Jojo : ( Kupegang wajahnya untuk melihatku ) Sayang liat aku kamu percaya sama aku kan ? apa tega aku kasih beban kamu sendirian sih
Rana : Kamu janji ya yang ( sambil menangis dia membalas pelukanku )
Jojo : Iya sayang ( sambil kukecup keningnya )

* Setelah Rana tenang dan kami berpelukan cukup lama

Jojo : udah ya sayang jangan nangis lagi
Rana : kamu sama alex nakal bikin aku kayak gitu, aku gamau gituan lagi lo yang ( wajah sedih Rana sudah hilang hanya wajah cemberut manja nya yang tergambar di wajahnya )
Jojo : ya gimana yang liat orang cantik, seksi, dan yang paling kusayang kayak gitu ga bikin nafsu, benerkan lex ( godaku sambil melihat kontolku )
Rana : OH GITU GA AKAN AKU GODA GODA KALIAN LAGI!!! ( Balas Rana dengan meremas kontolku pelan seolah olah marah )
Jojo : Hahahahaha ampun… ampun yang iya iya ga kegoda lagi… ( teriakku )
Rana : oh ga akan tergoda sama aku itu yang kamu bilang janji janji di awal ( sambil diremas agak keras dengan nada sebel dari Rana )
Jojo : Salah terus aku ( dengan wajah memelas )
Rana : itu adeknya harus bisa nahan ya sayang, aku takut banget kalo hamil. Kamu udah janji kalo ini nanti aku telat kamu tanggung jawab ya…. Kalo udah nafsu banget yang lain boleh tapi aku ga mau kalau sampai masuk lagi ya ( setelah bicara Rana mengecup bibirku )
Jojo : iya sayang ga mungkin aku ingkar janji
Rana : udah ah aku mau mandi terus kita sarapan, malas aku di posisi ini liat itu si Alex udah bangun dari tadi
Jojo : eh iya maaf ga bisa dikontrol emang kalo yang satu ini hehehehe
Rana : kita sarapan bubur aja ya yang sekalian habis itu pulang capek banget badanku ( Rana mulai beranjak dari kasur dan berjalan ke arah kamar mandi )
Jojo : iya yang, eh yang tunggu ikut mandi..
Rana : GA!! Mandi sendiri sendiri!! ( gertak Rana )
Jojo : Yahhhh ( pasang muka memelas )
Rana : memekku rasanya ngilu yang buat jalan ga enak banget kamu keluar ya beli buburnya bungkus kita makan disini aja malu aku kalo jalanku kayak gini ( Rana berjalan perlahan dengan terhuyung-huyung.
Jojo : ok yang
Pagi yang cukup menguras perasaan sudah terlewatkan, setelah sarapan dan kami pun memutuskan pulang dan aku langsung balik ke kota B untuk istirahat karena hari senin akan menantiku untuk aku mulai beraktifitas kembali. Hari demi hari kujalani seperti biasa dan hampir setiap malam Rana mengeluh atas ketakutannya jika dia sampai hamil dan tiap hari tidak ada bosan bosannya aku meyakinkan dia sampai hampir minggu kedua Rana akhirnya datang bulan. Rasa senang Rana tergambar jelas saat kami melakukan video call.

Tiap minggu tidak lupa aku selalu menghampiri dia untuk sekedar bertemu tanpa melakukan hubungan seks seperti sebelumnya, ya meskipun tidak melakukan hubungan seks birahi cukup tersalurkan karena Rana selalu membantu mengeluarkan pejuku waktu kamu sedang keluar untuk berpacaran. Hampir satu tahun kami berpacaran dan aku mulai memberanikan diri untuk mengajak Rana kerumahku untuk aku kenalkan ke keluarga, disini keluarga sangat santai dan menyambut Rana hingga mengajak kami makan malam bersama, yaa keluarga bisa dibilang open minded dan juga cukup terbiasa dengan aku yang selalu membawa wanita berkerudung untuk dikenalkan sebagai pacarku. Rana terlihat kaget dan sangat menyukai atas apa yang keluargaku lakukan tak henti henti dia selalu bertanya kenapa keluarga bisa sesantai itu atas hubungan kita, hingga bulan ke 6 kami berpacaran Rana mau mengajakku ke rumahnya untuk dikenalkan ke orang tuanya.
Hari dimana Rana mengajakku ke rumahnya tepat di hari jumat sore tidak lupa saat kesana aku membawakan beberapa camilan ke orang tuanya. Minggu itu ada tanggal merah maka dari itu aku bisa bertemu dengan Rana dan kerumahnya. Saat perjalan sangat terlihat sekali muka Rana yang terlihat bingung dan tegang karena akan membawaku ke rumahnya beda denganku yang punya keyakinan untuk bisa meluluhkan hati orang tuanya. Sesampai dirumah Rana…

Rana : Assalamualikum…
Mama Rana : Walaikumsalam… eh jadi diantar sama Masnya, silahkan masuk
Jojo : iya tante terima kasih

Kami masuk ke rumah Rana, sedikit gambaran rumah Rana ini tidak terlalu besar disini ada Ruang tamu dengan 1 parkiran mobil sedan, 3 kamar tidur, Ruang keluarga, dapur kecil dan lantai 2 yang digunakan untuk menjemur pakaian. Setelah aku duduk di ruang tamu aku menunggu sendirian karena Rana langsung masuk ke dalam entah kemana untuk sekedar meletakan barang barangnya, Mama Rana terdengar sedang menyiapkan minum untukku, sedangkan Papa Rana terdengar sedang menonton TV di ruang keluarga tanpa menemuiku.
Denah Rumah Rana

Mama Rana : ini Mas Jojo diminum tehnya ? ( setelah memberikan gelas beliau duduk disofa ruang tamu )
Jojo : Terima kasih tante, oh iya tante ini tadi saya sama Rana beli makanan dijalan katanya ini kesukaan om sama tante ( bohongku )
Mama Rana : Makasih banyak ya mas jadi ngerepotin, Kuliah dimana sekarang mas ?
Jojo : Saya kuliah di Universitas xxx tante ambil kuliah malam, soalnya sambil kerja
Mama Rana : Oh kaya Detri ya tetangga tante harusnya kamu seangkatan sama dia
Jojo : iya Tante betul itu teman saya, dulu saya kan sering kerumahnya
* Tiba tiba rana muncul menggunakan pakaian tidur dengan masih menggunakan kerudungnya
Rana : loh aku kan udah cerita mama waktu itu aku kenal Mas Jojo dari mana ?
Mama Rana : oh iya seh mama lupa Mbak
Jojo : hehehe iya tante.. ( jawabku untuk melanjutkan obrolan )
Mama Rana : Jadi Mas Jojo gini tante sudah tau kalo kamu pacaran sama anak tante, Rana awalnya cerita ke tante aja ga berani ke papanya. Tante cuma mau bilang kalian itu masih jauh sekali ya buat ngejar cita cita tante menganggapnya kalian cuma temenan aja yang saling support satu sama lain. Kalo misal nanti udah makin lama coba dipikirkan lagi ya nak, kamu tau sendiri kan Mas Jojo sama Rana keyakinannya beda, tante harap Mas Jojo bisa mikirin ini matang matang karena tante gak mau kalo anak tante sampai lepas dari keluarga ini terlebih lagi om. Itu aja pesen tante ya nak…
Jojo : Iya tante, terima kasih buat nasehatnya ( kataku dengan sedihnya )
Mama Rana : ayo diminum teh nya mas, tante tinggal masuk dulu ya
Jojo : iya tante

Setelah selasai ngobrol dengan ibu Rana aku lanjut ngobrol dengan Rana membahas hal lain untuk mengalihkan pembicaraan sebelumnya dan kami sepakat untuk bertemu lagi besok untuk keluar berdua, Lalu setelah 1 jam aku dirumah Rana aku berpamitan untuk kembali ke Rana dan Orang tuanya. Aku berniat untuk menyewa kamar saja di daerah itu karena rumah Rana ke kota normalnya membutuhkan waktu sekitar 30 menit perjalanan tapi jika weekend perjalan bisa cukup lama karena macet. Saat berpamitan yang cukup buat aku kaget adalah Papa Rana karena beliau tidak mau beradu mata bahkan tersenyum kepadaku.

Hari berat itu telah kulalui sampai ke esokan harinya aku menjemput Rana untuk jalan jalan di daerah dia tinggal dia menyuruhku untuk memarkirkan mobilku di salah satu tanah kosong dekat rumahnya karena dia berniat untuk menggunakan motor saja. Pagi sekitar jam 9 aku jemput Rana dan kami keluar untuk mencari sarapan, dan akhirnya kami memutuskan untuk makan sego empok ( nasi jagung ). Nasi jagun di tempat ini rasanya standar tapi suasana makan dipinggir sawah dengan pohon rindang dan warung di atas sungai ini yang bikin sangat menenangkan, sangat beda dengan kondisi tempatku bekerja karena mayoritas lahan disini digunakan untuk tempat tinggal dan tempat usaha, harganya cukup mengagetkan kala itu harga 1 porsi nasi hanya 3000 saja ya dengan lauk seadanya sih.

Jojo : wah gila yang murah banget ya… rasanya lumayan lah, kalo makanan harga segini terus bisa cepet kaya aku hahahaha
Rana : yakan siapa dulu yang pilihin
Kamipun langsung melahap makanan itu sampai habis setelahnya kami masih nongkrong disitu dengan menikmati es tape ketan hitam.

Jojo : Suasana nya enak banget yang aku pengen banget di pindah kota biar ga dikota B terus, bawaan orang sana emosian deh panas juga tempatnya
Rana : Ya di doain aja yang biar bisa pindah
Jojo : emmm.. Yang aku pengen ngobrol sama apa yang mamamu sampein kemaren, apa yang di omongin ke mamamu itu semua bener yang dan disini aku gamau maksa kamu sama hubungan ini. Buat hubungan kita aku balikin ke kamu ya maunya gimana…
*Rana tiba tiba meletakkan mangkuk es di meja sedikit keras
Rana : kamu pengen kita udahan ?
Jojo : dengerin dulu jangan dipotong, aku balikin ke kamu buat hubungan ini soalnya pasti yang paling kesiksa kamu, kalo aku dicuekin papamu mamamu atau keluargamu aku sih ga ambil hati karena aku yakin lama lama mereka bakal luluh, tapi kan prosesnya ga sebentar sayang, emang kamu kuat ??
Rana : aku ga mau bahas disini banyak orang, ayo pulang dibahas dirumah aja udah mulai panas juga hawa sama hatiku
Jojo : iya ayo, eh bentar maksutmu ngomong ke papa mamamu bahas ini, ya jangan yang butuh persiapan mental juga lo aku
Rana : ga ada orang dirumah ( jawabnya ketus )
Jojo : ohhh iyaudah ayo ( salah ngomong nih keliatannya *pikirku )

* Sesampai dirumah Rana

Jojo : memang pada kemana orang orang ?
Rana : Papa lagi ke kota ada kerjaan, mama lagi ke rumah uti ( nenek )
Jojo : ohh… yauda gimana yang tadi ?
Rana : Mas aku bingung dari semalam aku pura pura biasa aja ke kamu, padahal aku mikir banget sama apa yang diomongin mama aku gatau harus gimana.. Hiks.. hiks.. ( Rana mulai nangis )
Jojo : loh kok nangis sih yang, jangan nangis nanti cantikmu ilang loh ( godaku dengan berani kupeluk Rana karena dirumah ini ga ada orang )
Rana : aku itu sayang banget mas sama kamu aku sampe rela kasih semuanya ke kamu tapi gatau harus gimana kalo urusan sama Papa Mama.. hiks….hiks….hiks…
Jojo : udah nangisnya, kamu percaya kan sama aku ? kamu mau kita lanjut aja kan ?
Rana : iyaaa ( rengeknya )
Jojo : urusan ngeyakinin urusanku syaratnya kamu harus kuat. Toh ada aku kan yang nemenin kamu ( aku ngeyakinin rana dengan posisi kami sambil berpelukan )
Rana : Janji yaa ( sambil mengangkat jari kelingkingnya )
Jojo : iya janji ( kedekatkan jari kelingkingku ke Rana )
Rana : Makasih ya yang ( sambil mengecup kecup bibirku beberapa kali )
Jojo : heh kamu ini nanti kalo ada orang gimana, ngawur ini
Rana : ga mungkin ada orang kalo ada orang kedengeran suara pagarnya wekk, toh orang orang baru balik rumah magrib nanti
Jojo : oh mulai berani goda goda lagi ya ( sambil kukelitiki ketiak Rana dan sesekali sengaja kusenggol di payudaranya )
Rana : hahahaha ampun mas geli hahaha… ampun.. Ampun…
Jojo : kamu seh goda goda terus kalo aku khilaf gimana coba mau tanggung jawab
Rana : Bodo amat wek
Setelah kami bercanda kuberanikan kukecup bibir Rana dirumahnya tiba tiba dia memegang kepalaku dengan lembut lalu melumat bibirku. 5 menit kurang lebih kami saling bertukar lidah sambil sesekali kuremas payudara Rana dari luar bajunya.

Rana : Muach… Muach..Sshhhh..aaahhh.. yang enak ( sambil diangkatnya baju dan BHnya tapi tidak sambil dilepas)

Kumainkan puting Rana dengan tanganku kupelintir dengan lembut kedua putingnya dengan posisi kami masih berciuman. Perlahan Rana membuka celanaku dan mengeluarkan kontolku dari celana ini dikocoknya lembut.

Jojo : mmmhhh.. Ahhh…. Yang enak banget makin jago kamu ngocoknya
Kulepaskan bibirku dari lumatan Rana, Kusandarkan Rana di sofa empuk ini lalu kusedot perlahan puting Rana dia menggelinjang ke enakan. Tanpa sadar dibuka paha nya sampai mengangkang kugosok gosok area kemaluan Rana hingga dari luar celananya. Sampai Rana menggelinjang ga karuan.

Rana : sshhh.. Yang enak banget coba kamu punya kondom aku pengen kayak waktu itu lagi auuhhh.. Shhh..aaahhhhh ( tetep kusedot putingnya sambil kulihat wajahnya )
Jojo : Hah yakin kamu yang ? ( kuhentikan aktifitasku ke Rana )
Rana : Iya yang hah…hah..hah ( Rana mengambil nafas karena ke enakan sambil menarik tanganku untuk tetap memainkan putingnya )
Jojo : yang kalo boleh jujur semenjak hari itu aku udah beli kondom aku simpan di tas buat jaga jaga kalo kita tiba tiba gitu lagi bisa lebih aman, aku juga udah baca baca kalo pun keluar didalam itu pasti aman karena ga bakal masuk ke rahim mu
Rana : ahhh…ahhh… emang iya gimana cara bukti in nya ?
Jojo : kita coba buka 1 terus di isi air kalo ga bocor bakal jadi kayak balon gitu
Rana : yauda ayok tes ( lalu kuambil kondom di dalam tas, lalu ditarik tanganku oleh rana dengan terburu buru untuk kekamar mandi untuk mencoba dan bener aja kondom yang semula berbentuk lonjong menjadi seperti balon ulang tahun yang menggantung)

Dengan cekatan Rana melepaskan semua bajunya , melepaskan bajuku dan menurunkan celana dan dalamanku dengan sigap Rana menjilati kepala kontolku ini di keluar masukan kedalam mulutnya perlahan. Kontoloku makin basah dibuatnya sampai sudah ingin kukeluarkan pejuku didalam mulutnya.

Jojo : aaahhh…ahhh… terus yang enak banget rasanya, mau aku keluarin di mulutmu aja… mmmhhh…ahhhhh…..
Rana : slurp….slurpp…slurp ( tidak dihiraukan racauanku )
Jojo : ahh..ahh..ahhh yang aku mau keluar ( sambil kupegang kepalanya tapi rana tetap mengulum kontolku ini)

15 menit Rana telah mengulum kontolku dan kukeluarkan semua spremaku didalam mulutnya dengan telaten di telan semua spermaku dan disedot perlahan lubang kencingku sampai tak tersisa sedikitpun sperman yang ada dikontolku

Rana : hihihi kentel banget yang spermamu asin asin gimana gitu
Jojo : Hahhh… Hahhh… Hahhh….. Gila liar banget kamu yang

Sambil menarik nafas kutarik rana untuk dan kurebahkan di sofa bed yang ada di ruang keluarga. Setelah nafasku sudah kembali normal kudekatkan wajahku sampai Rana memejamkan matanya dengan kondisi telanjang, tetapi disini aku tidak mencium bibirnya melainkan kucium perlahan leher Rana. Rana yang merasa kegelian tiba tiba menarik badanku untuk menindihnya dan mengangkangkan kedua kakinya terasa sekali batang kemaluanku yang menempel memek Rana. Rana mendesah cukup kencang saat kusedot sedot lehernya, “ yang jangan disitu nanti bekas lo “ katanya. Lalu kujilati telinga Rana sambil kumainkan puting dan juga memeknya.

Rana : auuuhhh..mhhhh sayang enak banget aku mau keluar terus yang shhhh….shhhh…ahhhh
Jojo : Keluarin aja yang ( kubisikan ditelinganya )
Rana : yang ambil kondom mu cepet aku pengen dimasukin ssshhhh..ahhhhh..ahhhhh
Kupakai kondom yang kubawa tadi lalu perlahan ku gesek gesekan di memek Rana.

Rana : ahhh…ahhh yang masukin cepet… masukin
Jojo : aku masukin ya yang, tahan ya ( kumasukan kontolku dengan perlahan )
Rana : Mmmmhhhh.. Ahhhh…. Bentar yang diemin dulu biar adapatasi

Disini kontolku terasa terjepit jepit oleh memek Rana yang berkedut tapi dari yang kurasakan disini Rana masih belum keluar, setelah beberapa saat kuberanikan memaju mundurkan pinggulku hingga Rana bisa beradaptasi. Ntah berapa kali desahan yang telah keluar dari mulut kami berdua.

Rana : yang kenceng yang genjotnya aku mau keluar….shhhh….ahhhh.aaahhh..ahhh
Rana : terus yang lebih kenceng lagi…. Aaaahhhh…..aaahhhhh…ahhhh

Tak lama terasa memek Rana berkedut cukup kencang dan mengalirkan sangat banyak sekali cairan kenikmatannya, tetapi karena aku udah nafsu sekali tidak kuhentika genjotan dilubang kenikmatan Rana

Rana : ahhhh…. Ahhhh….aahhhhh yang udah yang geli banget aku udah keluar nanti dulu

Tidak kuhiraukan ocehan Rana tetap kegenjot dengan tempo tinggi, Rana mencoba mendorong badanku tapi karena kekuatannya yang sangat kecil mungkin karena sudah lemas aku masih bisa menggenjotnya dengan tempo cepat. Sampai akhirnya aku merasa tidak kuat lagi untuk menahan para calon penerus bangsa ini untuk keluar tiba tiba Rana menggelinjang dengan hebatnya. Badannya bergetar seperti tersengat listrik mata yang memutih sambil tangan meremas kuat di kedua payudaranya, selang beberapa detik akhirnya kukeluarkan seluruh spermaku di dalam memek Rana. aku ambruk di atas badan Rana. Badan kami yang sudah banjir keringat dengan kemaluan yang masih menancap di dalam memek Rana menjadi akhir pada ronde pertama dihari itu. Setelah nafas kami sudah mulai kembali normal kubisikan beberapa kata ke Rana “ Aku Sayang Kamu, aku pengen ngentot terus sama kamu “ kataku. “Kita puas puasin ya yang hari ini” kata Rana, Sambil di cabutnya kontolku dari kemaluannya lalu dilepaskan kondom yang masih menancap dan dilihatnya dan ternayata benar semua spermaku masih tertampung sempurna di kondom yang aku kenakan itu.

Setelah permainan itu kami hanya berpelukan dan mengulanginya lagi sampai total kami bersetubuh 4x pada hari itu hingga jam 5 sore. Setelah selesai kami sama sama mandi supaya tidak ada yang curiga atas apa yang kami perbuat diruang itu dan tak lupa kami mengelap kursi yang banjir oleh keringat dan cairan kenikmatan Rana. kegilaan hari itu berakhir sampai mama Rana datang dan aku mengajaknya untuk makan malam sederhana di salah satu tempat makan. Sayangnya papa rana belum kunjung kembali kerumah katanya sih akan pulang malam. Setelah makan akupun berpamitan pulang dan izin ke mama rana untuk mengajak rana untuk olahraga pagi di GOR dekat rumahnya.

Ke esokan harinya saat bangun HPku sudah banyak sekali telfon dari Rana yang tidak kuangkat, saat kulihat jam ternyata sudah jam 8 pagi. “ Anjir lah kesiangan” batinku. Akhirnya aku telfon Rana

Kring…Kring….Kring

Jojo : Halo ya….. ( belum sempat ku selesaikan ucapanku sudah dipotongnya )
Rana : Kamu dari mana aja katanya mau ngajak olahraga, aku udah mandi udah ganti sampe pakai daster lagi kamu di telfon ga ngangkat
Jojo : Sorry Sorry yang aku ketiduran capek banget soalnya kemaren kekenyangan kamu eh
Rana : huftt.. Cepet sini kamu di cari mama

Saat itu juga aku langsung mandi secepat kilat sekitar 10 menit aku sampai rumahnya. Disini perasaanku sangat tidak enak aku khawatir orang tua Rana tau apa yang kami perbuatan di ruang keluarga

Jojo : Assalamualaikum ( aku mengucapkan salam sekedar menghargai saja )
Mama Rana : Walaikumsalam masuk mas
Rana : Walaikumsalam duh yang mau ngajakin olahraga nih datengnya pagi banget sampe aku belum siap siap ( ejek rana dengan mengenakan dester selutut dan tanpa kerudung )
Mama Rana : ngomel ae yo isuk isuk lambene ( ngomel aja ya pagi pagi mulutnya )
Jojo : iya maaf tante saya ketiduran
Mama Rana : iya gpp mas kamu pasti kecapean diajak nguluyur terus sama anak nakal ini kan ( sambil menunjuk Rana )
Rana : orang dia yang ngajak kok bukan aku wek
Mama Rana : ayo duduk mas, Mbak ambilin Mas Jojo sarapan pasti belum sarapan kan dia langsung kamu suruh kesini
Rana : Tuan mohon ditunggu ya saya ambilkan hidangan istimewa masakan mama untuk Tuan ( ejek Rana )
Mama Rana : Gausa ngece ngece yo ( gausa ngece ngece ya )
Jojo : gausa repot repot tante
Mama Rana : udah gaboleh nolak!
Jojo : oh iya deh tante makasih
* Selang beberapa saat kami sama sama diam aku membuka obrolan
Jojo : oh iya tante tadi saya telfon Rana, kata Rana tante nyariin saya ? ( ga lama papa Rana muncul sambil melihat hp)
Papa Rana : Ma Samean wes siap tah ? lek wes tak adus sek ya terus budal ( Ma kamu udah siap kah ? kalo sudah aku mandi dulu ya terus berangkat )
Papa Rana : oh iya Mas sopo namamu ? ( tetap ngobrol tanpa memperhatikanku beliau masih sibuk ngeliat hp mati nya )
Jojo : Jojo Om
Papa Rana : oh yo mas jojo tulung barengi rana balik ke kos ya, aku mau keluar kota ada saudara yang sakit ga bisa antar Rana, searah toh sama balikmu
Jojo : oh iya om bisa, apa mau saya antar aja ke sodaranya om ? ( lalu beliau pergi gitu aja )
Mama Rana : maaf ya mas yang sabar sama om, gausa anter kami. Kami berangkat bareng sama bulek nya Rana kok ( bulek = adik perempuan mama Rana )
Jojo : oh iya udah tante siap
Papa Rana : MAAA CEPAKNO KLAMBI GANTIKU YOO!! ( Ma siapin baju gantiku ya *teriak papa Rana )
Mama Rana : nitip Rana ya mas ( sambil masuk kedalam rumah )
Jojo : iya te
Rana : ini makanannya tuan silahkan dinikmati ( Rana memberikan makanan dan duduk disebelahku dan menempelkan badannya )
Jojo : Makasih yang

Kuambil piring yang dibawa Rana dengan tangan kiriku dan dengan berani kuremas payudaranya dengan tangan kananku yang ternyata tidak menggunakan BH

Rana : shhh…. Masss… ( sambil melotot )
Jojo : hehehe selamat makan
Rana : kamu ini nakal kok, kalo keliatan gimaana ( katanya berbisik )
Jojo : hehehe aman kok kan aku ngeliat sikon juga ( kaktaku berbisik

*Belum selesai aku makan orang tua rana keluar

Mama Rana : Mas tante tinggal dulu ya nitip Rana
Jojo : Siap Om Tante ( sengaja ku selipkan kata “om” biar dia makin respect terhadapku )
Mama Rana : nduk kamu balik kos jam piro ? ( nak kamu balik kos jam piro )
Mama Rana : Ayo menisan papa mama berangkat ( ayo sekalian papa mama berangkat *perintahnya )
Rana : loh kan aku sek belom siap siap ma baju ku seng tak jemur yo gorong garing, mosok mamel mammal di gowo balek ma ( loh kan aku masih belum siap siap ma baju ku yang lagi dijemur belum kering, masa basah basah dibawa balik ma
Mama Rana : ojo suwe suwe loh sakno mas e ngenteni! ( jangan lama lama loh kasian masnya nunggguin )
Rana : Gpp de e tak setel dadi patung cek ngenteni ma hahahha ( gapapa dia aku buat jadi patung aja biar nunggu ma hahaha )
Mama Rana : loih ngelamak iki ( loh kurang ajar ini * sambil mencubit perut Rana )
Rana : ampun ampun iya iya mamaku sayang
Mama Rana : yauda mas tante pergi dulu bulek udah didepan, nduk kunci titipin ke rumah bulek aja, disana ada Oca ( nduk=nak )
Rana : ok ma
Jojo : hati hati dijalan om tante

Setelah mereka pergi makananku juga telah habis dengan mengantar kepergian orang tua rana dia masuk dengan muka beringasnya dan tanya padaku

Rana : yang beli kondom lagi sana
Jojo : hah ? orang masih banyak kok ditas
Rana : loh kamu emang beli berapa ?
Jojo : kan 1 pack isi 12

Langsung ditariknya aku diturunkan celanaku langsung dimainkannya kontolku diruang keluarga Rana. dikeluar masukan kontolku didalam mulutnya sampai aku memejamkan mataku karena saking nikmatnya, selang 3 menitan Mama Rana membuka pagar. Aku yang panik langsung masuk kamar mandi dengan susahnya karena celan yang kukenakan tadi tidak dilepaskan sempurna oleh Rana

Rana : Lapo ma ? ( kenapa ma ? )
Mama Rana : ambilno dompet mama di laci bawah
Rana : Ok
Mama Rana : Mas e kemana nduk ?
Rana : ndek jeding ma kewareken jare ( dikamar mandi ma kekenyangan katanya )
Mama Rana : yawes mama berangkat assalamualikum
Rana : walaikummsalam

Setelah mama Rana benar benar pergi kami melanjutkan adegan seks kami hingga tak terhitung berapa kali Aku dan Rana mengeluarkan cairan ini bahkan ditengah tengah kami berhubungan seks kami punya ide untuk melihat video bokepn untuk mencoba beberapa gaya. Kami berhubungan seks sampai jam 3 sore dan memutuskan pulang.

Jojo : gila yang bisa ga pengen balik aku kalo kayak gini rasanya
Rana : hihihi emang enak banget kawin sama kamu yang ( rana tidak pernah mau menyebut ngentot ngeseks atau apapun dia selalu menggantinya dengan kawin )
Jojo : yauda siapin barang barang kalo gitu
Rana : barangku udah siap kok dari pagi
Jojo : bukannya kamu bilang ke mama kalo harus nyiapin barang sama nunggu jemuran ya
Rana : ngga tinggal jemuran aja diatas yang belom kusiapin itu pun ga ada yang kubawa kok aku tinggal disini semua
Jojo : oh yauda ayo kalo gitu biar ga kemalaman

* Tiba tiba Mama Rana menelfon

Mama Rana : udah dikos nduk ?
Rana : belum masih makan ma
Mama Rana : oh yawes kalo udah sampe kabari

Tut…Tut…Tut….

Dimatikan langsung telfon oleh mama rana, aku yang mengikuti rana dari belakang untuk ke lantai 2 melihat Rana yang mengenakan daster tanpa dalaman membuat alexku terbangun dengan gagahnya. Saat sampai di rana menurunkan pakaian dan ditaruhnya di ember yang lebar sambil celingak celinguk

Jojo : Kenapa yang kok kayak bingung liat kanan kiri ada yang terbang ke atap tetangga bajumu
Rana : ngga yang coba sini
Jojo : kenapa ayo cepetan udah sore nanti pulangnya kemaleman loh
Rana : sini tak kasih tau sesuatu

Aku hampiri rana yang ada didekat tembok dengan posisi dia menyandarkan tangannya di tembok, lalu dia menyuruhku buat berlutut dan melihat kearah jemuran. Tiba tiba Rana mengangkat satu kakinya dan ditaruh dibahuku dan disuruhnya untuk menjilati memek Rana disana kami ngentot sampai magrib. Gila ga ada habisnya Rana sama seks ini. Ya Rana sekarang sangat addict terhadap seks.

Seteleh selesai kami mandi lagi dan langsung pulang sebelum pulang kami mampir kerumah bulek Rana yang tidak jauh dari rumahnya untuk memberikan kunci diajaknya Rana untuk turun dari mobil dan memberikan kunci ke saudaranya ini.

Rana : Assalamualaikum
* tidak lama oca keluar
Oca : widih siapa nih kok ganteng ( godanya )
Rana : ga bales salamku kamu ini ( sambil dipeluk erat lenganku )
Oca : biarin wek
Rana : nitip kunci rumah, gausa goda goda pacarku
Jojo : halo Jojo ( kumajukan tanganku untuk bersalaman dengan Oca )
Oca : Oca ( disambut tanganku tanpa dilepas )
Jojo : Yauda mbak pamit dulu ya keburu malam
Rana : ojo ngomong mama lek aku balek bengi lo ( jangan bilang mama kalo aku balik malam loh )
Oca : Ok Mbak Ran, hati hati ya mas ganteng xixixi ( godanya )
Rana : iiihhh. Ayo balek yang

Perjalan seks di liburku ini sangat menyenangkan dan juga aku berkenalan dengan saudara Rana yang terlihat sangat beringas beda dengan adik rana Desi aku tidak pernah bertemu karena dia disekolahkan di pondok pesantren. Kami pulang dengan selamat dan semakin banyak kemesraan yang kami lalui setelah kejadian libur itu.

-Bersambung-


 
Episode Bonus 1
Sungguh berat sekali kisah cintaku ini, aku harus berjuang untuk menaklukan kedua orangtua Rana yang terang terang tidak menyetujui hubungan ini. Berat banget memang aku harus nguatin Rana untuk tetap bertahan juga tapi rasa cinta dan keyakinanku akan Rana ini harus diperjuangkan apalagi setiap kegilaan yang aku lakuin sama Rana membuat jagoanku ini ga bisa buat aku menyerah. Oh iya suhu suhu semua kalau ada saran untuk penulisan cerita pengalam hidupku ini aku akan sangat senang untuk bisa improve lebih baik lagi. Selamat menikmati episode kali ini.

Hari hari yang monoton mulai aku jalani kembali setelah 2 hari aku bertempur dengan gilanya bersama Rana. Hari senin menjadi hari pembuka aktifitas ku di kantor hari itu cukup melelahkan juga karena pekerjaan yang menumpuk, dan aku putuskan malamnya untuk bolos kuliah dan aku berniat untuk pijat dirumah kontrakanku karena badanku yang sudah terasa remuk semua.

Sesampainya di kontrakan aku menghampiri Mbok Yem. Mbok Yem ini adalah asisten rumah tangga yang disediakan oleh kedua orang tua ku, orang tuaku ketika tau aku di kontrak dengan salah satu perusahaan BUMN mereka sangat senang sampai mereka memutuskan untuk menyewakan rumah untuk aku tinggal di komplek perumahan yang tidak begitu jauh dari tempatku bekerja, termasuk adanya Mbok Yem ini juga atas keinginan orang tuaku karena mereka ingin Mbok Yem bisa membantu mengurusku dan rumah yang disewakan orang tuaku, mereka tau betul aku orang yang tidak bisa tinggal ditempat yang kotor dan aku orangnya susah makan kalo ga siapin hehehe. Kenapa orang tuaku mempercayakan Mbok Yem untuk mengurusku karena mamaku udah tau jam terbang mbok sebagai ART beberapa tahun yang lalu saat masih bekerja di rumah Pakde ku tapi Mbok Yem harus berhenti kerja karena Pakdeku kala itu harus pindah ke luar negeri untuk urusan pekerjaan. Disini Mbok Yem bekerja dari jam 6 Pagi sampai aku pulang kerja, kalo aku udah sampai dirumah Mbok Yem akan pulang kerumahnya yang ga terlalu jauh dari rumahku sekitar 15 menit dari rumah dan setiap hari Mbok Yem ini di antar jemput sama suaminya Pak Sudar. Begitulah gambaran dan kondisi tempatku tinggal

* Sampai di dalam rumah

Jojo : Mbok yem… mbok….
Mbok Yem : hm,, Kenopo mas kok celuk celuk ? ( kenapa mas kok panggil panggil )
Jojo : Sampean masak apa mbok ? ( Sampean = Kamu, bahasa jawa yang lebih sopan ke orang lebih tua )
Mbok Yem : Masak semur telor sama tahu
Jojo : Mbok bungkusen ae wes, sampean gowo gae wong omah. Aku pengen mangan nang njobo ( mbok dibungkus aja udah, kamu bawa untuk orang rumah. Aku pingin makan di luar )
Mbok Yem : kumat a wes ( omelnya )
Jojo : aku pengen makan babi, emang Mbok Yem mau masakno babi ? Lak ngga seh hahaha ( ejekku )
Mbok Yem : Wegah aku mas lek masak ngono iku, yowes makasih yo tak bungkuse maeman e ( gamau aku mas kalo masak gitu itu, yaudah makasih ya aku bungkus makanannya )
Jojo : eh mbok sek, ndek kampunge amean gaono tukang pijet a ? awakku kesel kabeh lek Mbok Yem seng mijet seng iyo tambah rusak kabeh awakku iki mbok ( eh mbok sebentar, di kampungmu ga ada tukang pijat kah ? badanku capek semua kalo mbok yem yang mijat malah bikin rusak semua badanku ini mbok
Mbok Yem : Pijet nang Marni ae, dikongkon mrene tah ? biasa e aku ambe pak sudar lek kesel yo ngongkon de e mijet, enak terus ga larang ( Pijet ke Marni aja disuruh kesini aja tah ? biasanya aku sama pak sudar kalo cape ya nyuruh dia mijat, enak terus ga mahal )
Jojo : gaono seng lanang a mbok? lek wedok ga kuat mijet e ? ( ga ada yang cowok kah mbok ? kalo cewek ga kuat mijat nya )
Mbok Yem : gaono le, wes talah enak enak marni iku lek mijet, takok pak sudar wes engkok lek ga percoyo de e ae malah njaluke pijet yo ambe marni tok. Lek iyo tak bell e pak sudar tak kongkon nyangking marni menisan nyusul aku. ( ga ada nak, udah enak enak marni itu kalo mijat, tanya pak sudah udah nanti kalo ga percaya dia aja malah minta pijet ya sama marni doang. Kalo iya tak telpon pak sudar biar sekalian ngangkut marni sekalian jemput aku )
Jojo : ok wes mbok, tapi piro murah iku pijet e ( ok deh mbok, tapi brapa murah itu pijatnya )
Mbok Yem : 40rb tapi engkok kek ono 50rb yo soale kan moro rene ( 40rb tapi nanti kasih 50rb ya soalnya kan dia nyamper kesini )
Jojo : Gwendeng amean iki mbok mosok mek 40rb seh murahe, yowes gas gelem aku ( Gwila kamu ini mbok masak cuma 40rb sih murah banget,yauda gas mau aku * kagetku )
Mbok Yem : telpono pak sudar age aku tak seng ngomong, pulsa ku entek soale ( telponin pak sudar ayo aku nanti yang ngomong, pulsa ku habis soalnya )
Jojo : Nyoh, mbok ambe amean siapno karpet ambe kain tak gae pijet yo, moh aku lak nang kamar pliket kabeh ( nih, mbok sama kamu siapin karpet dan kain aku buat pijat ya, gamau aku kalo dikamar lengket semua )
Mbok Yem : Ok

Ya beginilah hubunganku sama mbok yem bukan seperti pembantuku tapi sudah seperti saudara sendiri bahkan kuanggap dia ini kayak nenekku, meskipun dia ini suka ngomel kayak mama, dia ini perhatian banget sama aku, karena keluarga ku udah bantu buat mempekerjakan mbok yem untuk menjagaku karena perekonomian mbok yem di kota ini cukup susah apalagi setelah ga bekerja lagi di tempat pakde. Bahkan karena mbok yem ini udah kami anggap keluarga setiap aku pergi atau mbok yem pergi aku selalu mencium tangannya sebagai salah satu bentuk hormatku kepada orang yang lebih tua meskipun status mbok yem di sini adalah ARTku.

Tin..Tin..
Pak Sudar : Bu ayo…
Jojo : melbu o sek kene pak terno e ibu e melbu sisan ( masuk dulu sini pak antar ibunya masuk sekalian *perintahku ke pak sudar untuk mengantarkan bu marni)
Pak Sudar : Ok

* Sampai di dalam rumah
Mbok Yem : ni tolong pijeten anake juraganku iki yo sambatan kesel, engkok moleh cek di ojekno ambe Jojo yo. Le karpet e wes tak toto ndek kono wes tak cepaki lepek ambe minyak gae pijet, sarunge tak deleh ndukur e sofa. Aku tak menisan langsung balek yo ( ni tolong pijat anaknya juraganku ini ya ngeluh capek, nanti pulang biar di ojekin sama jojo ya. Nak karpetnya udah aku tata di sana udah aku siapin piring kecil sama minyak buat pijat, sarungnya tak taruh di atasnya sofa. Aku sekalian langsung balik ya )
Marni : njih bu yem matur nuwun ( iya bu yem matur nuwun )
Jojo : Wegah aku mbok gae minyak ngono iku ambu ne gaena, karuan gae lotionku wangi ( gamau aku mbok pake minyak gitu itu banya ga enak, mending pake lotionku wangi *gerutuku )
Mbok Yem : Wes karep karepmu kah, cepakno dewe yo aku tak moleh ( udah terserahmu, siapin sendiri ya aku mau pulang )
Jojo : ok ati ati mbok ( lalu kucium tangannya menandakan untuk berpamitan )
Mbok Yem : Ok
Jojo : Pak Dar ojo banter banter rodok nyerocos dino iki bojo e amean ( Pak Dar jangan kenceng kenceng agak bawel hari ini istrimu * sambil kulambaikan tangan ke Pak Sudar )
Pak Sudar : hahaha arek gaero wedi, wes yo ngalor sek aku ( hahaha anak gatau takut, udah ya ke utara dulu aku )

Setelah selesai mengatar kepulangan mbok yem aku mempersilahkan Bu Marni untuk masuk ke ruang tamu. Aku yang sedari tadi ngobrol sama mbok yem sampai tidak memperhatikan Bu Marni ini. Disini aku memperhatikan Bu Marni ternyata ga terlalu tua sekitar umur 30an dengan badan cukup bongsor payudara yang cukup besar tapi muka menor khas orang kampung. Saat kerumah di menggunakan baju kayak kebaya coklat dengan pensil alis dan lipstik yang cukup tebal. Disini ga ada niatin jorok sedikit pun sama Bu Marni. Setelah sampai diruang tamu kuliat sudah ada dua gelas teh 1 panas 1 dingin untukku yang udah disiapin sama mbok yem.


https://lh7-us.*********************/K4DMt0ensdCT70QmG0DGHgyyIVbETzIsXWTyD6zAFZ_eFEHf3G_IRV_bej9NeFsdF_NO7RnjQ86Trz1J8R0eBTz8_LlOpFkVl4gVDHKdnGsStjS9mH221CxmgvJeRXoCPYBzZQtR1y9bdM-qG0TDwsU
Marni


Jojo : Bu itu teh e sampean minum nanti pijatnya disini ya ( sambil kutunjuk ke arah karpet )
Marni : njih mas suwun, sampean ganti pake sarung ya
Jojo : Ok ( sambil kuminum setengah teh yang dibuat oleh mbok yem )

Setelah itu aku ke kamar melepas semua pakaianku tetapi masih menggunakan celana dalam dan menggunakan sarung, tidak lupa kuambil lotion di kamar. Lalu kuberikan lotion ke bu marni dan aku mulai tengkurap dikarpet itu.

Marni : ini ada keluahan apa sampean mas ? ( sambil memulai memijat kakiku )
Jojo : badanku sakit semua bu
Marni : Oh yauda aku cek sambil pijet ya kalo ada yang sakit ngomong aja
Jojo : Ok

Ditengah tengah telapak kaki ku yang sedang kupijat ini aku video call dengan Rana lalu setelah selesai dengan Rana aku mengajak ngobrol bu marni supaya aku tidak terlelap karena aku berencana setelah pijat aku makan baru tidur, biar tidur ku nyenyak.
Jojo : bu tadi sampean itu aku kira udah tua seumuran sama mbok yem hehe
Marni : ngawur kamu ini mas masa aku disamain sama buk yem, kamu kelihatannya masih muda banget ya umur berapa sekarang ?
Jojo : aku baru umur 20 tahun
Marni : loh 20 tahun sek muda pol ini ( kagetnya )
Jojo : kenapa mbak ?
Marni : engga kaget aja soalnya badanmu ini capeknya beda kayak orang yang udah nikah
Jojo : Hah ngawur bu marni ini orang masih segini kok punya istri, aku itu kemarin libur 3 hari full jalan jalan di kota dingin
Mami : oalah, pasti jalan sama cewek yang kamu telpon tadi ya cantik anaknya, mas jangan panggil bu panggil mbak aja aku lo masih muda belum umur 40
Jojo : oh iya iya buk, eh maksutku mbak marni ( aku cukup kaget karena dia masih umur 30 an )
Marni : Mas ini dibuka aja dalemannya ( saat itu mbak marni akan memijat daerah pantatku )
Jojo : ehh iya mbak tak ke kamar mandi dulu aku lepas dulu
Marni : gausa dikamar mandi lepas disini aja aku udah biasa, kan kamu pakai sarung masihan nanti lantai mu lengket lengket kena kakimu yang kena lotion lo
Jojo : ok mbak

Setelah kulepas dalamanku hanya tersisa sarung ditubuhku yang kulonggarkan karena ya kan mau dipijat pantatku pasti mbak marni mau mijat nya secara langsung. Dan setelah pantatku dipijat lagi lagi mbak marni bilang kalo aku ini capek seperti orang habis bersetubuh tapi dia tidak bilang secara frontal sih. Disini aku tetap mengelak supaya ga ketauan bisa gawat kalo dia tau dan bilang ke si mbok. Setelah daerah pantat selesai terasa sangat lega sekali bagian bawah tubuhku ini dan dilanjutkan di daerah punggung sampai akhirnya waktunya bagian depan badanku dipijat. Disini Rana tidak menghubungiku sementara karena dia tau aku sedang pijat dan dia sedang belajar karena akan ada ujian sebentar lagi.

Marni : Mas Balik badan ya
Jojo : iya mbak ( aku balik badan dengan malu malu )
Jojo : mbak kenapa kamu kok pake baju gitu kalo mijet ?
Marni : oh kalo pijet panggilan aku pasti pake baju gini, kalo datang kerumah baru ya pakai kaos biasa, mas tak kasih tau aku pengalaman mijet udah lebih dari 5 tahun nah paha depanmu ini tak pijet aku bisa tau kamu capek kenapa
Jojo : eh anu mbak kemaren emang main e disana itu ga istirahat sama sekali makanya ( bohongku dengan gugup )
Marni : loh ini kerasa grenjel grenjel disini, gausa bohongi aku udah. Gausa takut ga mungkin aku bilang ke mbok yem ( dipijat nya pahaku terasa sakit dan sensasi geli yang membuat alex pelan pelan bangun )
Jojo : iya mbak beneran ya jangan kasih tau ke mbok, udah aku pasrah mbak pokok tolong dibetulin biar bisa seger badanku ( sambil tanganku menutupi kemaluanku )
Marni : tuhkan baru ngaku, udah gausa ditutupin aku udah biasa, kalo gitu tak pijat dadamu dulu ini terakhir aja, perut mau di pijat gak ?
Jojo : perut gausa mbak

Dipijatnya dadaku dari samping dan posisi mbak marni tepat dibawah samping kiriku terlihat belahan payudaranya yang menggantung di dadanya dan beberapa bulir keringat yang keluar dari wajahnya karena memijatku. Makin tak tertahankan rasanya, jagoanku sudah berdiri sempurna karena pemandangan ini tapi kubiarkan saja aku cuma bisa pasrah dengan kondisi ini setelah selesai bagian dada dia kembali lagi ke bagi pahaku untuk dipijatnya, dan yang bikin kaget dinaikkannya sarungku sampai jagoanku terlihat dengan jelasnya.

Jojo : loh mbak
Marni : udah tenang aja itu mau tak pijet sekalian nanti orang sampe kayak gitu bentuknya nanti tak buat lama main mu sama pacarmu
Jojo : udah mbak pasrah aku sama kamu toh bagus juga buat aku

Lalu diurutnya pahaku sampai area selangkanganku sampai memerah dan puncaknya dipijat agak keras diatas kemaluanku. Dan aku mengerang kesakitan. Lalu tak lama dia mengeluarkan ntar cairan apa dari dalam tasnya dan dibaluri cairan itu ke kemaluanku rasanya hangat dan sesekali ada sensasi dinginnya juga. Ditarik tarik jagoanku ini dengan lembut aku cuma bisa pasrah, ditarik tarik ini seperti memaksa kontolku untuk menjadi lebih panjang lagi. Setelah selesai mau dikocoknya kontolku perlahan dan tanpa disadari disini duduk mengagkang dan otomatis terlihat celana dalam putih yang ia kenakan, celana dalam itu dari luar terlihat ada lingkaran ditengahnya yang membasah dan itu menandakan dia juga horny.

Jojo : eh mbak jangan dikocok aku malu nanti keluar ( aku dengan ekspresi panik )
Marni : gpp itu tujuanku buat liat kualitas spermamu
Jojo : oh yauda mbak tapi boleh sambil duduk? aku pengen senderan
Marni : iya

Lalu kusenderkan badanku di tembok dan dia juga memindahkan posisinya saat ini disebelahku sambil menghadap ke kontolku, diposisi ini aku bisa memandangi payudaranya dari samping kocokan yang makin membuat aku makin melayang dan kuberanikan meminta izin untuk meremas payudaranya. Mbak marni mengizinkan begitu saja kuremasi payudara mbak marni dari luar baju sesekali dia mendesah dan cukup lama mbak marni mengocok kemaluanku ini ada kurang lebih 10 menit.

Marni : Haduh mas kesalahan ini aku mijet kamu tak buat tahan lama, kamu ternyata dasarnya udah tahan lama ya badanku gerah banget.
Jojo : telanjang aja mbak kalo gerah, mbak juga enak kan kuremas payudaranya ( kuberanikan berkata seperti itu karena aku udah sangat nafsu )

Akhirnya mbak marni melepas semua bajunya sampai telanjang dan melanjutkan mengocok kontolku dengan posisi yang sama. Disini aku tidak meminta izin lagi ke dia untuk meremas payudaranya langsung kulingkar tangan kananku ke payudara kanannya dengan posisi saat ini dia ada di sebelah kananku. Lalu makin lama desahan makin kencang saat kumaikan putingnya dan dengan berani kemainkan vaginanya dengan tangan kiriku. Disini mbak mendesah ga karuan dan ditengah tengah perlakuanku kelihatannya dia mulai sadar dipercepat kocokan di kontolku, aku yang gamau kalah juga kupercepat kocokan di dalam vaginanya bahkan sampai ku masukan 2 jari ku kelubangnya sambil ku obok obok cepat. Tiba tiba mbak marni menghentikan kocokan nya dikontolku dan merebahkan dirinya.

Marni : Hahhh….Hahhh….Hahh…. Capek banget aku ngocok kontolmu ga keluar keluar mas, udah cukup habis ini aku cuciin ya kontolmu dikamar mandi biar minyaknya hilang, tapi sekarang buat eku keluar pake tanganmu dulu ya. Kamu pijet gratis deh cepetan bantu aku mas. Aku udah sange banget
Jojo : ok

Lalu kuobok obok memek mbak marni yang gundul dan agak menghitam ini dengan tempo super cepat dan 2 jari tak berselang lama mbak marni squirt disini aku kaget bisa melihat langsung bagaimana squirt itu seperti apa mbak marni saat ini meremasi payudaranya perlahan beberapa lalu setelah itu dia menyuruhku kekamar mandi dengan nya dengan telaten dia mencuci kontolku dan menyambuni seluruh badanku dan badannya, ya kami mandi berdua setelah mandi kontolku sudah kembali tertidur karena guyuran air dingin dikamar mandi. Setelah itu dengan kondisi telanjang bulat mbak marni menggandengku untuk ke sofa ruang tamu dalam perjalanan ini kulihat payudara mbak marni bergelantung dan membuatku kembali on. Sampai di sofa disuruh aku menunggu sebentar dia mengelap daerah karpet dengan kain lalu menghampiriki dan belutut didepanku dan mulai memasuk kontolku ke dalam mulutnya aku cuma bisa memejamkan mataku dan tak lama dia melepaskan kulumnya dan mengcok kontolku dengan tangannya tiba tiba ada dua daging kenyal dimukaku. Ternyata saat mengocok kontolku mbak marni naik ke sofa dan duduk diatas ku lalu perlahan dimasukannya kontolku ke dalam memeknya kedua tanganya bersadar di kedua lututku dan tak kusia sia kan untuk menghisap keras puting mbak marni aroma wangi tubuhnya yang sudah mandi membuatku makin nafsu dia bergerak tidak karuan digesek maju mundur pinggulnya dengan keadaan kontolku sudah terbenam sempurna di memeknya sama akhirnya mbak marni lagi lagi squirt sampai badanku basah oleh cairannya. Tangan kiriku menahan tubuhnya supaya tidak terjatuh dan tangan kanan mencabut kontolku dari memeknya dan betul saja sisa sisa cairan mengalir deras dalam memeknya kurebahkan mbak marni kubiarkan sejenak. Lalu kuregangkan kedua kaki ku yang pegel karena tadi memangku badan besarnya setelah selesai tanpa babibu langsung ku masukan kontolku ke memek mbak marni dengan tempo tinggi secara langsung desahan mbak marni makin kencang kedua payudara yang bergoyang dengan dahsyat menjadi pemandanganku kedua tangan mbak marni kupegang kuat supaya di tidak melawan. Diisini mbak marni meracau tidak karuan dan mengangkangkan selangkangkan makin lebar. “ shhhh….. Aaahhhh…. Aaahhhhh sayang ahhh.. Ahhh..terusin mas aku mau keluar… sssshhhh…ahhhh..aaahhh..” kata mbak marni.

Kugenjot terus makin kencang dan mbak marni memandang memeknya yang kuhantam keras dengan kontolku dan tiba tiba mbak marni mengejang hebat langsung kucabut kontol kubiarkan dia menyirami badanku dengan cairannya. Dan betul saja mbak marni squirt menyemprotkan cairan dari memeknya sangat banyak sekali bahakan sampai 4 kali. Badan mbak melemas secara langsung untuk mengangkat kedua kakinya saja dia tak sanggup. Tapi disini aku tidak menghiraukannya kubuka lebar lebar pahanya saat kulihat memeknya terlihat memeknya masih juga berkedut, tanpa pikir panjang langsung kuhantam terus memek mbak marni disini mbak marni meminta ampun terus terusan tapi dia tidak bisa melawan karena badannya yang sudah teramat lemas sekalinya dia ada tenaga langsung kutindih tubuhnya agar tidak melawan. Terus menerusku hantamkan kontolku tanpa berhenti mungkin ini pengaruh cairan yang tadi diberikan mbak marni kepadaku ada mungkin mbak marni keluar sampai 5x hingga akhirnya aku tidak bisa lagi menahan calon penguasa dunia ini untuk dan aku bertanya ke mbak marni. “ mbak mau dikeluarin dimana” kataku. “ hhhh….hhhh…didalam aja AHHHH…” kata awalnya lirih dan kuhentakan keras tiba tiba dia menjerit. Kugenjot terus kami sama mendesah hebat sampai mbak marni akan keluar lagi dan tak terasa cairan yang keluar hanya sedikut dan tak lama kukeluarku pejuku dengan mencapkan penuh kontolku kedalam memek mbak marni 4x kusemburkan pejuku didalam liang keninkmatannya. Lalu tetap kubiarkan kontolku menancap. Disini anehnya kontol tidak melemas sedikitpun dia tetap tegak perlahan kucabut kontolku dan dengan lemas mbak marni sedikit menurunkan pinggangnya dengan tangan kanan menengadah dibawah memeknya sedangkan tangan kirinya membuka lubang memeknya subah pejuku bisa mengalir keluar. Benar saja pejuku perlahan lahan dikeluarkannya dari memeknya dan ternyata yang keluar sangat banyak sampai sampai tangan kanannya tidak bisa menampung dan luber kelantai. Dengan santainya diminum oleh mbak marni sampai ga ada yang tersisa, melihat adegan ini aku merasakan ingin tempur lagi lalu kusodorkan kontol diwajahnya untuk dihisap “ mbak hisap kontolku biar ga ada sisa spermanya “ perintahku. Setelah selesai kubetulkan sofa bedaku supaya bisa menjadi bed yang lebih luas kusuruh mbak marni bergeser ketengah. “ mas udah cukup ampun aku memekku udah perih “ katanya. “ nggak kok geser aja ketengah biar kamu bisa rebahan enak “ kataku.

Disini mbak marni memejamkan matanya dia merebahkan badannya dan tetap mengangkangkan kakinya mungkin karena memeknya yang perih jika dirapatkan kedua kakinya. Dari bawah kulihat memeknya masih berkedut perlahan karena aku yang sange lagi langsung ku genjot lagi mbak marni. Disini mbak marni mau melawan dan sedikit marah karena masih saja aku setubuhi tapi badannya yang sudah makin lemas hanya bisa pasrah sampai 5 menit kugenjot tiba tiba dia pingsan, dengan pisan mbak marni tidak menurunkan semangatku untuk menyetuhinya bahkan ditengah tengah aku menyetubuhinya dia terbangun dan langsung mendesah tapi tiba tiba pingsan. 20 menitan kurang lebih ku setubuhi mbak marni sampai kukeluarkan lagi pejuku didalam memeknya tidak sebanyak awal tapi masih cukup tergolong banyak. Setelah kukeluarkan aku mengambil bantal dan menaruh bantal ada dibawah pantat mbak marni supaya badannya lebih tinggi dibagian bawah. Selesai permainanku kubiarkan mbak marni yang masih pingsan lalu aku mandi, terus keluar rumah untuk membeli makanan. Sekitar jam 11 mbak marni terbangun rasa pegal tergambar diraut wajahnya dia mengecek kemaluannya dan merasakan pejuku yang sudah mengering didalam. Setelah itu mbak marni kusuruh mandi dan makan makanan yang telah kubeli sebelumnya setelah makan dia bercerita bahwa di awal dia masuk rumah di memasukan obat tahan lama ke minumanku, obat itu akan bekerja sekitar 1 jam setelah meminumnya. Benar saja kan habis minum itu mbak marni masih memijatku. Dan sekarang mbak marni menyesal setelah memberikanku obat “ enak sih enak kontolmu mas, tapi hancur badanku kalo kamu mainnya kayak gitu “ katanya. Setelah itu dia mau izin pulang tapi kutahan disini aku mau belajar ke dia berbagai macam gaya dan dia mengiyakan dengan satu syarat boleh masukin kontolku tapi ga boleh lebih dari 10 detik. Disini mbak marni pelan pelan mengajariku sesekali memang harus kumasukan kontolku dia tetap mendesah tapi cepat cepat di cabutnya. Sampai gaya terakhir dia adalah doggie style dengan berdiri dan mengharuskan menjambak rambut lawan jenisnya. Dipraktekannya lalu disuruhnya aku untuk menjambak rambutnya perlahan ke belakang sambil meremas payudaranya lalu mbak marni memegang kontolku dan memasukan ke memeknya untuk menunjukan gerakannya. Di posisi ini aku disuruh diam saja dan mbak marni yang memaju mundurkan badannya setelah 3x memaju mundurkan badannya perlahan kutarik sedikit kebelakang tubuh mbak marni sampai di benar benar haru menyandarkan badannya ditembok dan cepat langsung kuhantam lagi mbak marni sambil kujambak rambutnya, sesekali ke tampar tampar pantat mbak marni disini mbak marni pasrah saja dan menikmatinya setelah 10 menit kami berdua sudah sama sama mencapai puncak dan keluar bersamaan dan itu menjadi akhir pertempuran kami di hari itu.

Marni : Mas udah ya aku mau pulang ( dikecup bibir ku sambil mengenakan pakaiannya )
Jojo : iya sama sama, nanti kalo aku capek pijitin yah
Marni : aku bawa temen aja mas biar kamu ga perkosa aku kayak tadi xixixi
Jojo : hahaha tapi enak kan, bentar mbak ku ambilkan uangnya
Marni : eh ga usah gausa kan aku tadi bilang gratis
Jojo : Jangan ini bawa aja ( kuberikan 2 lembar uang 100rb ke dia dengan paksa )

Setelah itu kuantar kan mbak marni ke pangkalan ojek langgananku dengan mobil dan dia pulang kerumah nya dengan salah satu ojek langgananku. Selesai sudah pertempuranku hari itu bukannya bikin pegel pegel ilang malah nambah kalo kayak gini modelnya. Setelah itu aku pulang dan tidur dan pastinya tak lupa mengabari Rana juga.

Begitulah cerita episode bonus dariku. buat semua pembaca episode bonus kedepannya akan aku buat tiba tiba dan episode ini kemungkinan tidak terlalu nyambung dengan episode yang lain. untuk episode 4 Akan segera aku selesaikan secepatnya. terima kasih untuk setiap dukungan dari kalian semua

- END -
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd