Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Panggil saja aku Ichel

Status
Please reply by conversation.
[UPDATE]


Chapter 3
Sisi lainku mulai menggila (Part 1)

"Hendy.. Hendy.."
Kenapa ya dia bisa membuat aku memikirkannya terus, padahal selama ini setiap aku ketemuan dengan cowok dari aplikasi chat online, tidak pernah sampai berkelanjutan seperti ini. Habis ketemu, ya sudah, terkadang aku yang malas meladeninya, terkadang tidak cocok, terkadang dibohongi karna si cowok ternyata sudah punya pasangan. Tapi, Hendy... Apa karena rasa penasaran? hhmm mungkin, atau mungkin cinta? ahh mungkin aku saja yang terbawa perasaan alias baper.

Setelah pertemuan pertama kami yang singkat dan mengejutkan itu, tidak ada lagi obrolan kami yang intens, sama seperti kali pertama kami chat di aplikasi online t*****, chat kami hanya berisi kalimat say hi, lagi apa, atau gimana kabarnya, ya seputar basa basi biasa, itupun selalu aku yang chat dia duluan karena dia sempat bilang khawatir aku lagi sama pacarku kalau dia yang chat. "Huuu alasan" ku bilang padanya. Tapi ya memang benar juga sih, setiap ku pulang kerja, sekitar jam 6 atau jam 7 malam aku selalu main ke kontrakan pacarku untuk makan malam bareng sambil menonton tv atau film, disana asik karena serba ada, tv kabel buat aku nonton drama, kulkas, dapur, berbeda dengan kostanku yang hanya sebatas kamar petak dengan kamar mandi dalam dan tv, dan juga tetangga yang selalu berisik (hhmm ingin rasanya cepat pindah).

Di minggu ketiga bulan April, tepatnya hari Jumat malam, kebetulan aku dan Hendy sama-sama ada waktu untuk mengobrol, karena biasanya dia lembur sampai larut dan pulang langsung tidur, sedangkan aku juga terkadang lembur mengurusi kegiatan kantor (hectic nya kerja di ibu kota) atau sekedar leha-leha bersama pacar, tapi malam ini kebetulan pacarku yang lembur.

"chel.. pengen liat kamu", rayu Hendy

"hhaha, sini video call ja kalau mau", kataku

Langsung sesaat setelah itu, dia menelponku dan segera kuangkat. Aku menelan ludah melihat dia yang tanpa baju memperlihatkan postur tubuh dan dadanya yang cukup bidang, juga terlihat pundaknya yang lebar dan ingin aku sandarkan, terlebih parasnya ganteng manis sesuai tipeku. Aku tergoda.....dan astaga pikiranku berontak, seandainya saja aku ada disampingnya, aku ingin memeluknya, tidur di dadanya dan melanjutkan ciuman singkat kami kemarin.

Kurapikan rambut bagian kananku dan menyelipkannya di belakang telinga, kemudian ku sisir kecil poniku dengan jari untuk mengalihkan agar tidak terlalu menunjukkan rasa ketertarikanku, aku malu tapi berusaha bersikap biasa. Hendy hanya memandangiku tanpa berkata-kata, hanya tersenyum kecil, hhmm sepertinya dia sengaja,

"Kenapa dy?", tanyaku

"Gak apa-apa chel, kamu imut, manis kalo lagi kaya gitu", jawabnya

"Hah, kaya gitu gimana?", balasku

"Iya, kalau lagi dirumah kaya gitu", ucapnya

"Lah, emang kalau lagi di luar engga imut, engga manis?", godaku

"Kalau lagi diluar kamu manis dan dewasa", jawabnya sambil tersenyum kecil

Aku tertawa mendengarnya dan menjawab, "sama-sama manis dong, hhehehe".

Dia hanya menjawab iya lalu tertawa. Sejenak kami terdiam lagi sampai akhirnya dia menunjuk kamera dengan jari telunjuknya dan menggerakkan jarinya seolah sedang menyentuhku.

"Apa dy?", tanyaku

"buka....", jawabnya merayu

Hanya satu kata "buka" saja aku sudah mengerti maksudnya. Hhmm aku tidak mau, kataku, ku alihkan pembicaraan kesana kesini agar kami tidak melakukan itu. Tapi tetap dia tidak mau menyerah, sesekali ditengah percakapan dia menggodaku dengan menepuk dadanya seolah tanda mengajakku untuk tidur disitu kemudian mengelus dadanya agar aku tergoda ingin menyentuhnya, juga sesekali dia mengacak-acak rambutnya dan kemudian merapikannya lagi, gemas rasanya ingin ku jambak rambutnya yang sedikit bergelombang itu.

"Awas yaa kalau ketemu", kataku menggumam

Kami masih mengobrol, dan tiba-tiba..
*switch*
Kamera hpnya switch ke kamera belakang. Aku terkejut, dia memperlihatkan penisnya yang sedang dia genggam. Aku terpaku dan kaget setengah mati entah bagaimana ekspresi mukaku saat itu. Ukurannya memang tidak terlalu besar tapi cukup panjang untuk masuk ke vaginaku, "mungkin nikmat", pikirku karena belum pernah aku merasakannya.

Hendy yang memandangiku tau, kalau akupun mulai memanas tergoda oleh penisnya, dia lagi-lagi memintaku untuk membuka bajuku. Aku tak begitu mendengarkan ucapannya tapi refleks tanganku mengangkat dan memegang payudaraku, kemudian dengan lembut meremas-remas sampai putingku tegang dan terlihat menonjol dari luar baju putih yang sedang kupakai itu. Astaga vaginaku mulai basah, ditambah hormonku sedang naik karena menjelang menstruasi jadi nafsu birahiku sedang memuncak. Aku terus menikmati pijatan lembut dipayudaraku, sambil sesekali memainkan puting dengan memilinnya, hingga sesekali aku mendesah pelan,

"Ahhh..."

tak sadar kamera hape Hendy sudah menyorot lagi ke wajah dan dadanya yang sexy itu.

"Hhmm.. sexy banget sih kamu chel", katanya pelan

Aku tak berkomentar apapun, aku masih ingin menikmati sentuhan di payudaraku, membayangkan Hendy lah yang sedang memainkannya. Tak tahan karena merasa suhu ruangan semakin panas, aku tarik baju putihku itu keatas, dan membukanya, saat sebelah payudaraku terlihat terdengar samar ucapannya Hendy,

*Ilustrasi*

[HIDE][/HIDE]​

"woow....."

Kini kedua payudara dan putingku terlihat jelas, tanpa terhalang apapun. Masih dalam posisi duduk dan Hp kusimpan dengan posisi berdiri tersandar di boneka, ku mainkan lagi kedua putingku sambil sesekali mataku memejam lalu mendesah dan menengadahkan kepala ke atas tanda nikmat, sehingga leherku terlihat lebih sexy.

"Aahhh.. Hendy, sini....", kataku manja

"Iya, aku mau... minggu depan ya, kita tidur bareng", katanya

Lalu ku jawab, "ayok..kamu atur ya"

"Iya...", jawabnya

Secara sadar tak sadar, percakapan itu membuatku semakin penasaran ingin merasakan penisnya. Aduuuuhh vaginaku semakin basah sampai terasa di celana dalamku. Kemudian kuarahkan secara perlahan tangan kiriku menelusuri bawah dada, lalu perut, lalu pahaku yang mana posisinya sedang bersila, dan kusentuh vaginaku dari luar celana mini pantai berwarna pink yang sedang kupakai itu. Karena kain celana yang ku pakai bebahan tipis, badanku agak tersentak saat ku sentuh bagian paling sensitif itu. Hendy hanya terdiam memperhatikan sambil memainkan penisnya.

Aku goyang-goyangkan jari kiriku dibawah, dan jari kananku sengaja dimainkan dibibirku, ku sentuh bibir merahku itu perlahan dari bagian bawah hingga ke bagian atas, sesekali ku gigit, lalu ku jilati perlahan layaknya sedang menjilati penis.

"Uuhhhh.. chel, terus, aku suka", ucapnya pelan

Jari kanan yang kujilati kini sudah agak basah, ku tarik pelan-pelan dari mulutku lalu ku arahkan ke putingku, tersentak aku karna merasa geli seperti sedang dijilati, lalu kuusap perlahan secara melingkar dan ku pilin-pilin. Uhh badanku menggeliat keenakan.

"Ahh.. dy, geli...", ucapku sambil mendesah

***
To be continue ....
 
Terakhir diubah:
Aduuuh kentang euy nanggung pisan bersambungnya huhu
 
Update -an selanjutnya mohon bersabar ya suhu...
Terima kasih... :Peace:

Yang mau kasih kritik dan saran, monggooooo...

Salam semprot dari bayi semprot..:haha:


Aduh euy di kasih potato..
Hahaha
Mantap cel, bikin pnsran aja
 
wow antara penasaran & baper nih yaa? Haha..
di next update Hendy bakal 'dijepit' nggak nih?
 
ceritanya slow but sure....lanjut hu ada cuckold nya ga.....
 
Alurnya ceritanya bagus banget Chel, bikin penasaran gimana kelanjutannya...
BTW, ini real pengalaman kamu atau gimana Chel? Kamu bisa banget deh bikin nyut-nyutan si dedek.... :genit::malu:
 
Yang bagus dari cerita ini adalah "kentang" nya.. Nggak kentang nggak rame :pandaketawa:
Nice job bradah \m/ Ditunggu update selanjoetnya
 
Maafkan suhu-suhu sekalian yang uda nungguin, baru pulang nih soalnya..
lanjut Update kuuy ahhhh.....

*post after this*

cekidot !!!!
Ah lama banget ichel mah update nya, ini pada nungguin, chel v call sama aku yuk wkwkwk
 
Bimabet
[UPDATE]



Chapter 3 :
Sisi Lainku Mulai Menggila (Part 2)

"Buka celana kamu chel", pinta Hendy padaku

Seperti terhanyut dalam rayuan Hendy, ku buka celanaku hingga menyisakan celana dalamku berwarna hitam itu. Terlihat jelas basahnya vaginaku. Tanpa ragu dan rasa maluku yang sudah hilang, ku buka celana dalamku itu perlahan dengan posisi duduk dan kaki seperti sedang jongkok, sehingga pada saat kutarik celanaku menyusuri paha dan betis, Hendy bisa langsung melihat dinding luar vaginaku dengan rambut tipis di atasnya. Aku sengaja rutin mencukur rambut bawahku karna tak suka mempunyai rambut lebat.

"Uuuhh chel, pengen aku masukin", katanya perlahan

Saat itu, keadaan berbalik, yang tadinya dia hanya diam sekarang dia yang banyak bicara, sedangkan aku hanya diam saja membayangkan yang menyentuhku ini adalah dia.

Sekarang posisiku setengah tertidur dengan tangan kiri menahan di kasur, dan jari kananku menggila di vaginaku, kaki kananku melipat ke atas kasur sedangkan kaki kiriku tergeletak di kasur, dan posisi dia adalah setengah tidur dengan kamera di kakinya, jadi terlihat penis dan juga wajahnya (entah bagaimana dia memposisikan hpnya seperti itu). Sambil memainkan penisnya keatas dan kebawah perlahan, ku usap-usap dinding luar vaginaku yang sudah basah kuyup itu,

"aku jilatin pussy kamu ya chel", katanya

"sampai dalam, aku mainin lidahku disitu", tambahnya

Ahh semakin aku tidak tahan dengarnya, dan semakin kencang aku mengusapnya.

"pussy kamu masih sempit ya? aku coba masukin penisku ya chel", rayunya

Aku hanya mengangguk, membayangkan betapa enaknya apabila ada penis masuk ke rumahku yang masih sempit itu. Sambil ku bayangkan, sambil ku masukkan jari kananku yang sedari tadi memaksa ingin masuk.

"Aaahhhh....", desahanku semakin kencang.

"Aku masukin sampe mentok ya chel, uuhh enak banget pasti punyamu, masih sempit, licin, hangat, sini jepit penis aku", katanya semakin membangkitkan fantasiku

Aku sengaja biarkan jariku diam di dalam, merasakan apa yang dikatakan Hendy. Iya.. licin, hangat, dan begitu terasa dijemariku saat dinding vaginaku berdenyut. Astaga... kenikmatan macam apa ini, sampai aku begitu terhanyut dan menggerakan jariku di dalam.

"Aaaaaahhhhh, Hendy..... enaaaaakkk", kataku semakin kencang mendesah

"Sekarang aku tarik pelan-pelan penisku keluar ya, terus aku masukin lagi, terus kaya gitu", katanya

Spontan ku tarik jariku perlahan dan memasukannya lagi sambil ku gerakkan di dalam. Kulakukan itu terus menerus, sampai Hendy bertanya,

"Gimana chel, enak?"
"Iya..", kataku terbata-bata
"Sekarang, coba kamu masukin dua jari kamu", pintanya

Seketika aku terkejut mendengar pintanya, tak percaya aku bisa, satu jari saja uda sempit, apalagi dua jari. Tapi anggota tubuhku refleks mengikuti instruksinya seolah ini adalah diriku yang lain yang muncul dan menggila.

Aku lepaskan jariku dari dalam, dan kuperlihatkan kepada Hendy begitu basahnya jariku karena cairan dari vaginaku itu. Kemudian ku siapkan dua jari untuk kumasukkan, perlahan ku coba masukkan tapi tidak bisa karna lubangnya tak cukup besar untuk itu, ku coba terus, lalu kupaksakan dan..

"Aaaaaaahhhhhhh............", jeritku

"Kenapa chel?", Hendy terkejut

"Sakit... Perih... tapi Enak...", kataku terbata-bata dan sedikit lemas menahan sakit

"Sini aku cium kamu dulu", katanya yang semakin buatku meleleh

Kemudian, ku coba gerakan jariku, dan kudapati satu titik yang membuatku menggeliat tak menentu, ya aku menyentuh g-spotku. Sungguh luar biasa nikmatnya, seluruh tubuhku terangsang dari ujung kaki sampai ujung kepala. Badanku menggeliat semakin tak menentu. Langsung ku mainkan jariku tarik keluar dan dorong kedalam, terus semakin cepat, semakin cepat lagi...

"Aaaahhhhh..... Aahhhhhh.... Aaaahhhhhhh... aku gak tahan dy....", kataku sambil mendesah semakin kencang

Kemudian kakiku seolah tau bagaimana semua ini terasa lebih nikmat, kedua kakiku mengangkat ke atas seperti akan sikap lilin namun ku tekukkan lututku, jadi seperti jongkok dalam posisi tidur. Disitu aku masukkan lagi jariku, kali ini hanya satu jari karena dua jari sulit kumasukan dalam posisi seperti ini. Tak ragu langsung kumasukkan jariku perlahan dan ku mainkan naik turun, semakin kencang, dan semakin kencang lagi sampai aku tak bisa lagi menahan desahanku, Hendy juga terlihat hampir mencapai klimaks. Aaaahhh tubuhku menggeliat tak tentu, mengguling ke kanan, lalu ke kiri sampai badanku naik, ya pokonya tak karuan.

"Uuhhhh... terus chel, terus...dikit lagi, dikit lagi", katanya

sampai akhirnya,

"Dy... dy... aku......... aku...... Aaaaaaaaaaahhhhhh", kataku sedikit teriak

Hendy pun mengeluakan sperma di perutnya, lalu dia perlihatkan kepadaku. Aku terlihat lemas sekali dan rasa malu muncul lagi, aku telanjang bulat dan dilihat oleh Hendy.

"Aku lemas dy..", kataku manja
"Iya gak apa-apa, sini aku peluk", ucapnya, dia tau kalau aku sudah keluar

Tak terasa waktu sudah semakin larut. Kami hanya tersenyum saat itu.

"Yauda kamu bersih-bersih gih, terus istirahat, minggu depan kita ketemu ya", ujarnya

"Iya..", kataku lemas

*video call ended*

Segera aku memakai baju lalu pergi ke toilet untuk membasuh vaginaku dan membasuh celana dalamku agar cairannya tidak mengering di celana. Sesampainya aku di kamar lagi, kulihat tidak ada chat dari Hendy, mungkin dia langsung tidur. Yasudah ku coba tidur tapi belum bisa, masih terbayang apa yang sudah kulakukan tadi. Bodohnya aku mau melakukan itu, apalagi dengan orang yang belum lama dikenal, tapi di sisi lain aku menikmatinya. Baru tersadar juga aku tentang ajakan Hendy tadi, kalau minggu depan dia mengajak aku bertemu, hah..untuk apa? untuk sekedar jalan-jalan kah? atau tidur bareng? Aaah otakku kini bertempur antara satu sisi dengan sisi lainnya.

"Tidur chel..tidur", kataku kepada diriku sendiri, berharap apapun nanti yang terjadi, semua akan baik-baik saja.

[HIDE][/HIDE]​

To be continue...
***
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd