Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Panggil aku senpai SEASON 2 (Update Chapter 2)

Jadi kamu #TeamErika #TeamAriel atau #TeamAmel ?

  • #TeamAmel

    Votes: 41 21,0%
  • #TeamAriel

    Votes: 54 27,7%
  • #TeamErika

    Votes: 48 24,6%
  • #TeamGita

    Votes: 27 13,8%
  • #TeamVivi

    Votes: 25 12,8%

  • Total voters
    195
Part 2

"Dadah senpai, makasih yaa hari ini, makasih banget banget bangettt hehehe," kata erika pamit, ia toss dengan eril kemudian sun tangan kepadaku, aku kaget dan terbahak. "Iya, ngapain salim segala emangnya aku apaan hahaha."

"Dadaaah!!" kata eril. Erika melambai kemudian berjalan mengikuti arus manusia di stasiun manggarai. Aku menunggu sampai dia tidak terlihat lagi, kemudian bertanya pada eril.

"Kamu dianter pulang kemana?"

".....aku gakmau pulang ka-..senpai!" kata eril yang belum terbiasa memanggilku.

"Laaah piye?" kataku

"Ya pokoknya aku gamau pulang!" kata eril ngambek kemudian cemberut lalu membuang pandangan ke luar jendela.

"Yee nyusahin aja bocah, terus gimana? Aku kan harus pulang juga, besok ad-"

"Ada apa? Besok kan hari sabtu, libur!" Eril menyambar perkataanku.

"Hello nona, biasakan untuk tidak memotong omongan orang lain ya. Aku lebih tua daripada kamu, jauh!" sergahku kasar.

Eril hanya diam dan masih memandang keluar jendela. Aku akhirnya menjalankan mobilku. Setelah keluar kawasan stasiun dan diam di lampu merah Pasaraya Grande. Aku akhirnya bicara "aku antar kamu ke tempat Kinal. Semoga aja ada tempat untuk kamu tidur di lantai kalau Feni lagi rewel dan gakmau ngungsi ke kamar Ve."

Eril melongo "tau darimana?"

"Kamulah yang memberitahu aku~"

"Iiih!! Orang lagi ngomong serius juga!" kata eril kesal kemudian memukul lenganku. Tidak terasa apapun tentu saja. Aku tertawa sambil melajukan mobilku.

Saat melewati Hotel Shangri-la, aku menengok ke kiri sekilas, lalu sepotong kenangan muncul.

*Flashback*

"Enak gak nal?"

"Enakkk bangeeet haaaahhhh akuhhh keluarr aakkhhhh" kinal mendesah keras sambil mencengkram erat lenganku yang tengah memegangi pinggangnya dari belakang. Kinal menengok ke arahku dengan mata melotot tapi sayu. Pinggul dan pantatnya bergetar. Luar biasa rasanya.

*Flashback end*

"Aku gakmau ke tempat kak kinal." kata eril tiba-tiba membuyarkan lamunanku. Aku menengok ke arahnya.

"Terus mau kemana anak bandel?" tanyaku.

"Ke rumah senpai aja." katanya singkat.

Hatiku mencelos, rasanya aku pernah mendengar kata-kata yang mirip dengan ini diucapkan kepadaku oleh Kinal sekitar bulan Oktober tahun lalu.

"Coba cerita, kenapa gak mau pulang?" kataku.

Eril menghela napas panjang, kemudian memutar badannya ke arahku. "Aku gak suka di rumah. Orang tuaku selalu mengekang aku. Kalaupun perhatian, itu cuma buat adik aku. Aku dinilai udah cukup dewasa tapi masih dikekang. Pengekangan mereka itu beda sama perhatian. Aku bukan anak kecil lagi, masa iya gaboleh pegang HP? Untungnya sekarang semenjak lulus sekolah dan kuliah, aku lumayan sering main ke apartemen temanku, disana aku merasa bebasss bangeet! Jauh dari omelan, boleh main hp sampai malam, tidur larut, dan nonton banyak film." cerocos eril.

"Terus?" kataku.

"Aku mau ke rumah senpai aja. Aku udah bilang papa tadi dan dia bolehin." kata Eril.

"Hah??? Kok udah bolehin aja? Kamu bilang apa?" kataku.

"Aku bilang mau nginap di tempat kak kinal karena hari ini ada latihan ekstra dan ka kinal minta di temenin karena kak Feni lagi nginap sama ka otut. Easy kan?" kata Eril tersenyum bangga.

Aku melongo. Bilang apa aku pada pacarku? Apa aku harus berbohong seperti setiap kali kinal ingin main ke apartemenku? Well.. memang sudah sangat jarang sih, terakhir Kinal minta jatah bulan Februari. Aku pikir yah gak ada salahnya, toh apartemenku memang punya dua kamar. Lagipula, kalau eril sudah sebegitunya berbohong sama orang tuanya, aku harus menghargai usahanya bukan? Kurasa cukup adil untuk berbohong juga pada pacarku.

"Oke" kataku, "tapi baju-baju kamu gimana? Krim malam? Sabun muka? Skin care? Sikat gigi? Piyama?"

Eril nyengir "piyama pinjem punya senpai aja yah! lainnya besok aku minta gojekin semuanya dari rumah hehehehe "

Yaampun, ini anak udah segitu pengennya kah? Aku tidak paham. Mobilku terus berjalan melintasi jalanan Jakarta yang padat di Jumat malam. Eril menyetel lagu-lagu disney dari HP nya dan bernyanyi dengan keras, aku tertawa melihat kelakuannya, sampai akhirnya salah satu lagu Disney favoritku diputar, refleks aku ikut menyanyi di bagian reff.

A whole new world
A new fantastic point of view
No one to tell us no
Or where to go
Or say we're only dreaming


Eril menatapku dengan kagum, kemudian menambahkan suaranya untuk menyanyikan bagian reff berikutnya.

A whole new world
A dazzling place I never knew
But when I'm way up here
It's crystal clear
That now I'm in a whole new world with you



Kami terus bernyanyi dengan lagu-lagu yang berbeda hingga akhirnya tiba di depan lift. Aku masuk terlebih dahulu, menekan access card, lalu memencet tombol lantai 20.

d17f8a0c5420c1396f7e169187607709


Aku keluar lift duluan menuju unitku, "Ini dia," kataku berhenti di depan pintu. "C2-19, oke, lantai 20" kata eril mencoba menghafal.

Aku membuka pintu, menyalakan lampu dan AC, melepas sepatu dan kaus kaki, lalu menghempaskan diri di sofa di depan tv. "Copot sepatunya diluar pintu, taruh di rak, terus langsung cuci kaki" kataku seraya menyalakan TV. "Oke senpai!" kata eril.
Aku mengambil HP kemudian mengirim pesan singkat kepada Kinal.

"Anak-anak udah pulang dengan selamat"

Kemudian aku menelepon pacarku.

"Halo beb, iya udah sampe rumah nih. Tadi macet banget abis nganterin bocah-bocah. Yang satu di drop di Manggarai, satu lagi aku taro di pos kamling depan gang rumahnya hahaha". kataku kemudian aku lanjut bercerita kegiatan-kegiatanku hari ini.

Eril keluar dari kamar mandi dan melihatku sedang teleponan, ia pun langsung berlalu menuju balkon melewati posisiku duduk. Setengah jam kemudian eril masuk dan melihat aku masih telponan, ia kemudian berjalan ke arah kulkas, membuka pintunya dan mencari-cari sesuatu, kemudian ia menutup pintu kulkas setelah menggenggam 2 batang coklat dan 1 botol jus jeruk kemasan. Eril kemudian duduk di meja makan tak jauh dari kulkas, kemudian menjejalkan coklat ke mulutnya sambil menontonku teleponan. Tentu saja aku lama teleponan, kan teleponan sama pacar sendiri.

Bosan menontonku, eril berjalan mondar-mandir dari meja makan ke balkon. Berkali-kali melewatiku, sesekali melempar pandangan sebal dan sok-sok cemberut.

Setelah 1 jam, akhirnya aku mengakhiri pembicaraan telepon dan eril langsung duduk di sebelahku.

"Apa?" tanyaku

"Gak." kata eril, ia memencet tombol remote dan kemudian memindahkan channel ke disney channel.

"Hahaha, gini loh nona muda, kamu ini tamu gelap di rumahku. Aku harus berbuat sebiasa mungkin kan supaya tidak ada kecurigaan? Percuma aja kamu udah capek-capek bohong sama orang tuamu kalau aku salah ngomong atau terlihat mencurigakan saat teleponan tadi.", kataku sambil mengelus puncak kepala eril. Eril tidak berkata apa-apa namun kulihat bibirnya tidak manyun lagi, kemudian eril merebahkan tubuhnya dan tiduran di pahaku. Aku bergeser sedikit supaya posisi kami lebih nyaman dan akhirnya kami pun pewe.

"Senpai udah berapa lama sama pacarnya?" tanya eril.

"Hmm.. dari bulan Januari, kurang lebih udah 9 bulan." kataku.

"Udah ngapain aja?" kata eril sambil ndusel-ndusel manja.

"Yaa biasalaah, jalan, nonton, kondangan bareng, makan, nonton film di bioskop, nonton konser, wisata kuliner, naik bus tingkat keliling kota.." ceritaku. "Hoo gitu.. enak ya jadi pacarnya senpai, senang gitu kayaknya bisa sama-sama senpai terus." kata eril. "iyalah, enak banget." kataku.

"Terus pacarnya kok bolehin senpai ngidol?" tanya eril.

"Yaa boleh dong, kan pacarku juga fans jkt48. Wotinya Lidya, jadi dia paham laah. Dia bilang kalo wota juga manusia biasa, dan yah dia udah kenal aku cukup dekat untuk tau kalo aku gak aneh-aneh ngarep atau halu atau japrian sama member." jelasku.

"Tapi senpai bisa telepon kak Kinal." kata eril.

"Ya kan kak Kinal bukan member, gak apa-apa dong? " kataku nyengir.

"Iya juga ya .." kata eril.

Mendadak eril bangkit dan duduk.

"Eh, tapi kan katanya senpai informan kak kinal? Terus gimana caranya jadi informan kalau gak japrian?" kata eril.

"Hahahaha, pengetahuanmu terlalu kuno. Buktinya hari ini kita bisa makan bareng, aku bisa anter member pulang, bahkan satu member ikut pulang sama aku. Emang kita japrian?" tanyaku.

"Enggak siih.." kata eril.

"Nah!" kataku sambil terbahak

"Tapi kok bisa? Kok bisa? Gimana caranya?" eril masih terus bertanya.

"Ya gak gimana-gimana. Caranya? Ya kamu flashback aja seharian ini ada apa aja." kataku.

"Aneh banget.. " kata eril. "Yakali senpai, gimana caranya jadi informan tapi gak japrian?"

"Aku gak punya japri member, gak pernah punya. Cek aja tuh hp aku. Aku cuma selalu berada di tempat dan waktu yang tepat saat ada yang membutuhkan. Ya kayak kejadian hari ini." jelasku.

Eril masih nampak berpikir keras, sambil menggaruk dagu. Kemudian berkata cepat "kalau gitu, coba ceritain dong gimana awalnya jadi bisa deket sama kak kinal? Terus pacarnya senpai kenal gak sama kak kinal?"

"Kenal kok, udah aku kenalin pas hs. Ceritanya minta restu gitu hahaha"

"Hoooo.." kata eril. "Terus? Kok bisa deket sama kak kinal? Padahal di rumah ini foto tusut senpai sama kak kinal cuma 3. Sama satu lagi foto mvp 200 yang dibingkai dan ditaro di atas kulkas. Gimanaaa ceritanyaaa" eril mulai merengek sambil menarik-narik lenganku. Ampun deh gmz bgt sih kamu dek.

Aku tidak menjawabnya, aku malah mendekatkan wajahku ke wajahnya, eril kaget dan mukanya memerah.

Cengkramannya di lenganku makin erat. Tanganku yang satunya bergerak ke arah pipinya. Eril perlahan memejamkan mata. Hidung kami berdua hanya berjarak 2cm...
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
Tiba tiba aku mencubit pipi eril.
"ADUH! SAKIT!" Eril refleks berteriak dan meronta. Aku
tertawa terbahak-bahak. Wajah eril makin memerah dan raut mukanya makin marah. Aku tertawa ngakak makin keras, "HAHAHA! Sana cuci muka + sikat gigi dulu, ganti baju, siap-siap tidur! Nanti aku ceritain sebelum bobo." Eril melempar bantal ke arahku sambil menggerutu dan menendang-nendangku kemudian ia berjalan ke kamar mandi dan membanting pintu. Aku masih tertawa sedikit sambil membereskan barang-barangku, kemudian berganti baju dan menyeduh 2 gelas coklat panas untuk kami berdua.

Eril keluar dari kamar mandi, "mana piyamanya?' tanyanya masih bernada kesal. Aku menunjuk lemari di kamar tamu, eril segera masuk dan menutup pintu kamar. Aku kembali duduk di sofa.
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ini si Eril kok lancang banget ya kesannya, buka-buka kulkas orang, ngambil makanan seenaknya, mondar mandir gak jelas
 
Ini si Eril kok lancang banget ya kesannya, buka-buka kulkas orang, ngambil makanan seenaknya, mondar mandir gak jelas

Anak jaman sekarang emang gitu bro. gak ada sopan santun. tau laki orang mau diinepin juga. modal boneka doang langsung nyaman
 
Wah untunf eril yg di bawa ke apart, kalo kacang fix w pukul nih ts ahahaha
 
Ini cerita bakal fokus ke eril doang apa bakal ada erika nya hu?
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Keren to kl bisa scene dg kinalnya d tambah lagi biasanya kl cerita kinal kan jarang
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd