Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Panggil aku senpai SEASON 2 (Update Chapter 2)

Jadi kamu #TeamErika #TeamAriel atau #TeamAmel ?

  • #TeamAmel

    Votes: 41 21,0%
  • #TeamAriel

    Votes: 54 27,7%
  • #TeamErika

    Votes: 48 24,6%
  • #TeamGita

    Votes: 27 13,8%
  • #TeamVivi

    Votes: 25 12,8%

  • Total voters
    195
Sabar ya, Senpai lagi pusing ngurusin project event sport competition
 
Wow mantap SS-nya, pasang tenda dulu, untung gen baru ada yang udah legal age jadi bisa ada member fresh
 
Part 4

Aku terbangun saat alarm hpku berbunyi pukul 4.30 pagi. Diluar, terdengar adzan subuh berkumandang, membangunkan makhluk-makhluk dunia untuk menyongsong fajar.

Aku membalikkan posisi badanku. Terlihat eril terlelap dalam damai. Wajahnya lelah setelah kegiatan kami seharian dan semalaman ini. Aku tersenyum sedikit menatapnya, membetulkan posisi poninya sedikit, kemudian mengecup keningnya. Eril bergerak sedikit dalam tidurnya, lalu lanjut bernapas dalam damai. Aku bangkit dari ranjang, berhati-hati agar tidak membangunkan eril, memakai celana, mengambil kaos baru dari lemari, mengambil wudhu dan kemudian menunaikan shalat subuh.

Selesai shalat, aku yang biasanya mengantuk merasa tidak ingin langsung melanjutkan tidur. Aku mengambil hp dan keluar kamar menuju dapur, menyeduh coklat panas, dan mengenyakkan diri di sofa sambil mencari-cari saluran tv yang pas. Subuh-subuh begini hampir semua saluran tv menayangkan ceramah rohani, aku melewati beberapa saluran sampai akhirnya berhenti di Net TV yang tengah menayangkan berita dalam acara Net 5. Ada yang menarik perhatianku, tentu saja karena berita ini adalah tentang kota Bandung, kota kelahiranku dan Kinal. Kota yang entah bagaimana, menjadi alasan paling masuk akal bagiku untuk mulai mengenal Kinal.

Aku menerawang sedikit, mengambil hp ku dan menginstall aplikasi Path, yang sekarang ini sedang jadi perbincangan hangat karena akan ditutup. Aku login dengan akunku, kemudian men-scroll tab activity ku sendiri untuk sekedar flashback. Aku tertegun pada satu moment yang aku gembok, sehingga tidak ada satupun orang yang bisa melihatnya, kecuali satu. Ya, orang itulah yang aku tag dalam foto. Sebuah akun dengan display name

K l N ∆ L

Aku tersenyum mengingat momen manis itu selama 3 menit. Kemudian mengcapture layarku, lalu menutup aplikasi path dan menguninstallnya.

Aku yang dulu seorang fans far, sangat lazim ketika ingin memiliki aksea lebih kepada member. Dan Kinal adalah akses yang paling dekat dengan kenyataan karena dia adalah sahabatnya adik sahabatku di kampus. Aku tak sengaja bertemu di rumah temanku ini saat kami baru selesai main futsal sesama geng kampus dan pulang ke rumah temanku di daerah Antapani, Bandung, karena rumahnya yang paling dekat dengan gor futsal kami. Saat aku dan teman-teman masuk rumahnya, aku sedikit terkejut ketika di ruang tamu ada banyak orang yang sedang berkumpul. ada yang hanya duduk main hp, ada yang belajar, ada yang makan, ada yang main kartu.

"Sori ya rumah aing berantakan, adik aing lagi ada kerja kelompok gitu," kata temanku ini.

"Oiya tak apa mpik, aku ndak jadi lah numpang kalau begitu, malu kali aku pakai celana pendek begini, bulu kaki kemana-mana! Pantek kali " kataku sambil tertawa. Pada saat bersamaan, salah satu dari mereka yang sedang main hp menengadah dan melihat ke arah kami seraya berkata, "iih siapa itu ngomong-ngomong pantek, kasar banget!". Orang itu adalah Kinal. Aku melongo. Temanku pun sama. Kinal pun sama. Menyadari yang berkata seperti itu bukan salah satu temannya, ia buru-buru pura-pura pergi ke belakang.

"Siapeu tu? Kawan adek kau mpik?" kata salah satu temanku yang lain.

"Ndak tau, iya kayanya. Heran aku kok bisa dia paham apa itu pantek, padahal kan ini di Bandung, harusnya dia kan orang Bandung hahaha" kata temanku si tuan rumah.

Saat itu Kinal masih SMA kelas 3. Itu tahun 2013. Aku masih melongo tak percaya bahwa yang kulihat adalah Kinal. Iya, KINAL YANG ITU!

Padahal, saat itu aku masih punya pacar, yang sekarang sudah jadi mantan tentunya, dan pacarku itu amat posesif dan melarangku untuk menyukai JKT48. Aku sendiri adalah tipe yang semakin dilarang semakin berontak. Jadi ya begitulah.

Lamunanku terhenti saat pintu kamar terbuka, eril berdiri di pintu sembari mengucek-ngucek mata. Rambutnya berantakan. Lucu sekali.

"Selamat pagi princess" kataku.

"Selamat pagi Senpaaaaiiii..." Eril menjawab sambil menguap. "Sekarang jam berapa?"

"Jam setengah 6 pagi. Kok kamu bangun? Tidur lagi sana, masih capek kayanya." kataku.

"Hoamm.. iya sih.. tapi aku harus order go-send untuk ambil peralatan mandi, baju ganti dll di rumahku." katanya.

"Jam segini banget?" tanyaku.

"Iya, soalnya jam 8 harus kumpul buat event sport competition." kata Eril.

"Hoo gitu.. yaudah proses deh kalo gitu, aku bikinin sarapan ya." kataku.

"Horee!" Eril melompat gembira dan memeluk lenganku. Aku tertawa dan mengelus-elus puncak kepalanya. "Gamau sekalian anterin ke tempatnya?" tanya eril penuh harap. Aku menghela napas dan menggeleng kuat.

"No."

"Ih gitu"

"Emang kenapa?"

"Jahat"

iP9YfvM.png


"Bodo, males ah gue. Ini kan hari sabtu, enaknya tuh tidurrr sampe siaaanggg" kataku.

"Tidur sama siapa?" Eril memancing. Aku menatapnya serius.

"No. nanti kamu telat. Aku gakmau main buru-buru, nanti lagi aja." kataku.

"Maksudnya? Nanti malem aku nginep lagi gitu?" kata Eril sumringah.

"No. Kamu pulang ke rumah malem ini. Nginep sininya nanti lagi aja, next time.. jangan cemberut gitu ah! Jangan keseringan, nanti rasanya hambar." kataku.

"Eheee... Yajugaya..... Yaudah aku mau pipiiiiis~~" Eril kemudian melenggang ke kamar mandi. Aku geleng-geleng melihat kelakuannya dan kemudian mulai memasak Oatmeal untuk sarapan.

***

Aku melambai pada eril di lobby apartemen. Eril tidak ku antar, ia berangkat menggunakan ojek online. Aku kembali ke kamarku dan menjatuhkan diri di kasur untuk tidur sepanjang pagi.

Belum 5 menit aku memejamkan mata, tiba-tiba ada pesan masuk

Perlu bicara, sekarang.

Aku menghela napas dan mengetik balasan

"Siang aja ya, ngantuk banget ini."

"Aku udah di bawah." balasnya singkat.

Aku menghela napas jengkel. Kenapa pula ia datang kesini jam segini? Aku bangkit dan mencapai sandalku saat ada pesan masuk lagi.

"CEPETAN"

"IYA BAWEL"

Sesampainya di lobby, aku menghampiri perempuan yang sedang duduk menunggu di sofa.

"Selamat pagi neng depi" sapaku.

"Lama banget sih!" Kinal menjawab dengan ketus kemudian langsung bangkit dan berjalan mendahuluiku menuju lift. Aku menghela napas panjang dan masuk ke lift yang membawa kami ke lantai 20.

"What brings you here?" tanyaku.

Kinal hanya diam. Setelah pintu lift terbuka, ia langsung berjalan mendahuluiku menuju pintu kamarku. Aku berjalan mengikutinya, membuka pintu kamar, dan masuk. Kinal menghambur masuk, menendang sepatunya hingga terlepas, melempar bawannya ke sofa, kemudian langsung menuju kamar mandi. Aku yang sudah terbiasa dengan kelakuannya hanya bisa geleng-geleng dan langsung duduk di sofa. Terdengar suara toilet diflush dan tidak lama kemudian Kinal keluar dari kamar mandi, menuju kulkas, dan duduk di sebelahku sambil memegang gelas berisi susu UHT coklat.

"Aku habis dapat telepon dari om ichwan, dia bilang katanya anak pertamanya gak pulang semalem karena nginep di kosanku. Aku gak langsung jawab, aku mikir dulu, dia terakhir sama kamu, jadi yaudah aku bilang aja iya sama om ichwan. Sekarang dimana anak itu?" tanyanya.

"Baru aja berangkat ke tempat event sport. Kamu ngapain disini? Bukannya kamu juga hadir di acara itu?" tanyaku.

"Aku kan cuma jadi komentator. Dateng siang aja nanti gampang. Tadinya mau tidur sepagian tapi berhubung Feni dari Cianjur langsung ke Venue, kosan sepi. Lagian..." katanya sambil mendekat ke arahku ".. aku semalem udah tidur sendiri, masa pagi ini tidur sendiri juga?"

Aku menghela napas, "Nal, kamu udah punya aldi, kenapa gak minta temenin dia aja?"

"Lagi dinas keluar kota. Tadinya mau kesini semalem, tapi semalem Ve tidur di kamarku. Jadi kesini sekarang deh" katanya sambil meremat kemaluanku dari luar celana. "Masih pagi, masih tegang, pasti belom dikeluarin kan ini?"

"Nal, plis, aku mau tidur, capek banget...."

"BULLSHIT!" sambarnya memotong pembicaraan. "Capek abis ngapain? Oh ya... Paham nih... Semalem kamu apain aja tu anak?"

".... ng..."

"Hoo, udah mulai nakal ya kamu. Mau nidurin member. Mana janjimu buat gamau deketin member, japrian dll, hah?"

"Enggak gitu nal... Dia yang pengen kok"

"... Whatever.. yang jelas, aku lagi pengen. Dah lama juga gak main sama kamu semenjak kamu pacaran. Kenapa sih menghindar terus?"

"... Err.... Aku gakmau kita kepergok nal... Apalagi pacarmu itu kan anak Jendral, aku gakmau mati ditembak." kataku. Kinal hanya tertawa kemudian langsung mencumbu bibirku. Aku yang tidak siap dengan serangannya ini refleks memundurkan kepala, tapi kinal seakan tau apa yang akan terjadi, ia menarik belakang kepalaku ke arahnya dan melumat dengan lebih ganas. Aku akhirnya pasrah dan mengikuti permainannya. Melumat bibir bawahnya sambil mencoba mengambil gelas di tangannya. Kinal sadar dan menyudahi lumatan.

"Awas pecah itu gelas, taro dulu" kataku. Kinal bangkit untuk menyimpan gelas di meja, kemudian menarik tanganku.

"Kamar. Now!"

"O.. oke bu" kataku pura-pura tergagap dan menarik tangannya ke kamar.

elKRfYc.jpg


Tubuhnya kupeluk dari belakang. Lenganku melingkar di pinggangnya. Kinal menoleh kebelakang dan kami pun saling melumat bibir. Tanganku meraba-raba tubuhnya dari luar kaos biru dongker yang ia kenakan. Meremas-remas pinggangnya, kemudian beralih ke payudaranya. Kinal menghentikan ciuman sejenak saat aku memegang payudaranya dari luar, kemudian lanjut melahap bibirku. Aku meremas-remas payudaranya dari luar dengan agak kencang. Luar biasa sekali rasanya, foreplay seperti inilah yang terbaik. "Aku kangen sekali, nal." bisikku. Kinal tidak menjawab.

Aku menyingkap kaosnya ke atas, menjentikkan tali bh nya, Kinal menjengit jengkel. Aku kemudian melepas kaitan bra nya, membuangnya kesamping, dan merengkuh payudaranya. Tidak terlalu besar memang, tapi dia adalah gadis impianku sedari dulu yang sudah aku rindukan beberapa bulan ini, bagaimana aku bisa menolak?

Kami melanjutkan foreplay di ranjang dengan posisi yang sama namun sudah tanpa pakaian. Aku memeluknya sambil duduk, dari belakang aku mencaplok kedua payudaranya dan menjilati tengkuk, telinga, punggung, dan semua bagian tubuhnya yang bisa kujamah. Aku memelintir putingnya seperti sedang membuka baut. Kinal merintih keenakan.

"Engghhhhh..... Enakk.... Ahhh...." desahnya sambil memainkan penisku dalam genggamannya. Tidak lama, ia melepaskan diri dari pelukanku, membalikkan badan, dan mendorongku berbaring sambil mencumbu bibirku. Aku yang sudah paham betul akan situasi ini berbaring pasrah sambil mencoba tetap memainkan payudaranya. Daging payudaranya sangat nikmat. Kenyal, halus, dan licin.

Kinal menciumi leherku, lalu turun ke badanku. Ia menjilati putingku, yang kanan rasanya biasa saja, tapi yang kiri rasanya geli dan bikin nagih.

"Haaaaaaahhh..." desahku, kinal mengarahkan telunjuknya ke mulutku seakan menyuruh diam sambil terus menjilati badanku hingga ke bawah. Tangannya memainkan penisku dan ketika ia menjilati perutku, ia memainkan penisku ke payudaranya, menyentuh-nyentuhkan burungku ke daging dadanya yang kenyal itu, nikmat sekali. Kemudian ia memainkan ujung penisku di putingnya sendiri. Aku mendesah tak keruan tapi kinal malah membekap mulutku dengan tangannya yang lain sambil terus menjilat secara liar. Sial, aku memang tidak bisa apa-apa kalau sudah bersamanya.

Jilatannya semakin turun dari perut menuju penisku. Aku bisa merasakan sensasi geli ketika lidahnya mulai menyentuh kepala penisku.

"Ngghhh.... Enak nal... Akh..." aku mendesah nikmat. Kinal kemudian melahap seluruh penisku dan mengulumnya. Aku sangat menikmati ini. Hangat sekali rasanya.

Sudah 5 menit kinal mengoral penisku, menaik turunkan kepalanya, namun aku tak kunjung ejakulasi. Akhirnya ia menyerah dan menengadah kepadaku sambil nyengir seraya terus mengocok penisku. Aku yang tidak mau kalah, menarik tubuhnya ke arahku.

"Gantian.." kataku, kemudian aku fokus menikmati setiap inci tubuhnya mulai dari kepala sampai kaki. Aku menjilati telinganya, leher, kemudian tulang selangka. Tanganku meremas-remas gemas pantatnya yang sekal itu. Memang bagi beberapa orang, badan kinal tidak bagus karena terlalu kekar dan payudaranya kecil. Tapi apa peduliku? Kalau sudah telanjang begini, aku akan nikmati sampai puas.

Aku menyusu di kedua payudaranya cukup lama sampai aku merasa asin karena liurku bercampur keringat. Kinal meracau tak karuan saat lidahku bermain-main dengan putingnya.

"Enak gak?" tanyaku padanya sambil mencubit putingnya dan memerah daging payudara satunya. Kinal menjawab dengan rintihan pelan. Aku melanjutkan aksiku menjilati seluruh tubuhnya sampai ke perut. Aku menjulurkan telunjukku untuk menggosok-gosok vaginanya dari luar. Mulutku terus bermain-main dengan perutnya, pinggang, pinggul, hingga pahanya. Akhirnya liang kewanitaann itu merekah dan aku berhasil menemukan lubang vaginanya.

"AASRGGGHHHH!!!! ENAK BANGET AAAAAKKHH" Kinal menjerit keenakan saat aku menggaruk liang senggamanya dengan telunjuk dan jari tengahku. Dua jari sekaligus mengorek vaginanya sambil tanganku yang satunya mencubit-cubit putingnya.

"Enak kan nal? Enak banget kan??"

"Aaahhhhh.... Iyahhhh.... Aaakkkhhhh.... Enakkk bangett ... Udah lama gak giniihhh aaahhhj"

Aku tersenyum sambil terus menggaruk vaginanya. Aku menatap sosok perempuan yang sedang menggelinjang keenakan di ranjangku ini selama beberapa lama. Kinal mengangkat lengannya ke atas, memperlihatkan ketiaknya yang bersih dan mengkilat karena keringat. Kepalanya menggeleng ke kiri dan kanan menikmati dan meresapi garukan yang aku lakukan.

"Ah... Ahh.... Ke.. keluarrr .. akhhh...." seketika jari-jemariku dibanjiri rasa hangat. Perutnya berkedut dan ototnya berkontraksi. Aku menghentikan garukanku pelan. Mengecup keningnya, kemudian berkata.

"Kangen banget.. nal..." kataku. "Hhhhh... iyaahh.. aku juga... Maaf yah jarang main soalnya gaenak sama pacarmu, sama aldi juga gaenak... AKKHHH!!!" Kinal memekik saat aku tiba-tiba menggaruk kembali liang vaginanya padahal ia baru saja orgasme.

"Jangan... pernah... sebut mereka... pacarmu, atau pacarku.. saat kita sedang berduaan, apalagi sedang bermain seperti sekarang!" kataku agak kesal.

"Iyahh.. iyah... Maaf.. maafin... Akuh... AKKKHHH!! STOP STOP! AKHHHH UDAH! UDAH! ATULAH UDAAAH.... AKKKHHH!!" Kinal menjerit semakin kencang saat aku tidak memedulikan permintaannya dan terus mengocok lubang vaginanya menggunakan kedua jariku sampai akhirnya Kinal orgasme lagi. Nafasnya tersengal dan nampaknya ia kelelahan.

"Sekarang kamu tarik napas dulu, rileks.. nah betul gitu.. pejamkan mata sebentar..tarik napas.." aku mengambil posisi berlutut di hadapan vaginanya, mempersiapkan penisku, dan tanpa aba-aba, langsung menghunjamkan batangku ke dalam liangnya.


"Eeehhhhhh!!!! Engghhhhhhh!!!!!!" Kinal hanya bisa mendesah pasrah saat aku melakukan penetrasi.

"Ah... Ah.... Ahh..... Aaaaaahhh..... Hhhhhhh...." Kinal mendesah tak keruan saat aku menggenjotnya dengan kecepatan konstan. Ia masih kelelahan akibat multi-orgasmenya tadi. Aku mengacuhkannya, kemudian menggenggam kedua tangannya dan menariknya sehingga keduanya tertarik lurus ke arahku.

"Enggh.... Hmmppphhh..... Ngaahhhh... Aaaaahhhhhh!!!" Desahan kinal memenuhi kamar.

"Enak kan? Enak? Enak kan?" kataku sambil menggenjot.

"Enak... Enak .. aaakhhh!!!!" Kinal orgasme lagi. Badannya melengkung dan menegang sesaat sebelum ia mengeluarkan cairan orgasmenya yang menghangatkan penisku

Aku membalikkan badannya hingga ia telungkup. Aku kemudian mengangkat pantatnya. Kinal yang masih lemas akibat orgasme hanya bisa pasrah saat aku menampar-nampar pantatnya.

Plak
Plak
Plak
Plak

lztJ5xo.jpg


Kinal hanya sanggup memalingkan kepala memandangku dari balik rambutnya yang berantakan. Aku mengocok sebentar penisku kemudian langsung menusuk vaginanya dari belakang.

"Engghhh ... Arghh" Kinal mengerang. Aku menggenjotnya terus dengan kecepatan tinggi sambil menampar-nampar pantatnya. Saat menurunkan tempo, aku berpegangan pada lekuk pinggangnya yang indah. Punggungnya mengkilat karena keringat dan pantulan cahaya lampu. Kepalanya masih menunduk lemas.

"Ah... Ah... Ah .. ahhhhhhh" Kinal mendesah saat aku menarik tegak tubuhnya. Menggemput vaginanya seraya meremas-remas payudaranya dari belakang. Wajahnya menengok ke arahku seakan minta berhenti, tapi aku mengabaikannya dan terus menghajarnya dari belakang.

"Ngghhhh.... Aarrrkhhh......." Kinal melenguh panjang saat ia kembali orgasme. Badannya jatuh ke ranjang, tetapi penisku masih menancap. Aku lanjut menggenjotnya dengan kecepatan sedang.

"Ah.... Ah... Ah... Kangen banget nal sama kamu... Sama memek kamu ini.. sama badan kamu... Ah.... Udah lama banget... Ahhhh" kataku sambil menggenjot. Kinal tidak menjawab, hanya desahan napas kecil yang keluar dari mulutnya yang tersengal.

"Kamu milikku nal... Milikku.. punyaku.... Gausahlah pacaran sama orang lain, sama aku aja, kita nikah, bangun rumah tangga, hidup bahagia, selamanya! Aku bakalan putusin pacarku." kataku sambil terus menggaruk vaginanya.

"Ah... Ah ...... Ah ...... Gabisa... Gabisa ... Aku sama aldi udah serius... Kamu juga kan? Aakkhhhh!"

"Serius? Hah? Serius? Kalo mau serius kenapa gak sama aku aja? Kenapa milih dia? Aku selalu ada buat kamu nal. Saat susah, saat senang, aku selalu ada. Dari mulai di Bandung, sampai sekarang, udah 5 tahun nal!!! ARRRGGHHHH AKU KELUARIN DI DALEM YA!!"

"EEEHHH???? enggakk... Gak.... Plis... Jangan.... Akhhhhhh...."

"Kamu punyaku nal, punyaku, milikku, dan hanya milikku... Haaaahhhhh!!!!!!"

Crot
Crot
Crot
Crot


Aku menahan pinggul kinal di posisi sekarang, aku membiarkan spermaku menembak rahimnya. Kinal kaget bukan main namun hanya bisa pasrah karena ini bukan pertama kalinya. Aku mencabut penisku setelah selesai menembak. Terlihat cairan menetes keluar dari vaginanya. Kinal menjatuhkan seluruh badannya ke ranjang dengan nafas tersengal. Aku membalikkan badannya dan kami saling menatap.

"Devi Kinal Putri. You are mine.. forever.." kami pun bercumbu cukup lama sebelum aku mengempaskan badanku di sampingnya. Lemas dan kehabisan napas.

****

"Jadi, kamu udah merawanin eril, kamu paham kan konsekuensinya?" Kinal bertanya sambil menenggak cola langsung dari botol 1.5 liter.

"Iya, dia sendiri juga paham. Sebenernya bukan aku yang mau nal, kamu udah tau semua cerita kejadiannya, dia yang minta kok.." kataku pelan

"Tapi bukan berarti kamu juga bisa menuruti seenaknya! Kamu yang lebih dewasa! Harusnya kamu bisa nolak dong! Ingat dia itu masih siswi academy, bedakan sama aku yang udah graduate. Dia masih merintis karir! Terus kamu dengan entengnya merenggut keperawanannya dan merasa tidak bersalah? Gila!" Kinal memarahiku sambil berteriak kemudian bersendawa keras. Ia menyeka mulutnya dengan punggung tangannya. Memang ini kinal yang asli, yang meledak-ledak, yang membuat aku menjadikannya oshi. Tapi saat di ranjang, tentu akulah yang dominan.

A8bhaSy.jpg


"Gak gitu ya, aku merasa bersalah juga kok, makanya aku gak main lagi sama dia pagi ini.."

"BUKAN ITU POINTNYA!" Kinal menyembur keras. "Kamu kalau ada apa-apa mau tanggung jawab gak? Hah? Kalo ada fans yang tau, ini skandal! Terus karir dia hancur. Gimana? Hah? Mau diapain? Dinikahin? BARU 18 TAHUN WOY! BEDA AGAMA JUGA KALIAN! MIKIR GAK SIH!"

Aku diam dan terus mendengarkan ocehannya selama 1 jam lebih. Sampai akhirnya Kinal puas melampiaskan uneg-unegnya. Baru aku mulai bicara.

"Tenang nal, aku gak akan japrian sama dia, jadi harusnya aman. Kami juga gak pernah ambil foto bareng, hubungan kami aman. Lagipula, ini kan dia yang mau, kok aku yang repot gini sih"

"Ya jelas kamu yang harus repot! Kamu yang lebih dewasa! Harusnya kamu yang mengarahkan! Bukannya gampanh kegoda sama anak gadis."

"Nal, kamu tau aku orangnya gimana. Kamu tau aku punya hati sama siapa. Aku cuma bantu dia aja. Friends with benefit lah. Aku juga gak akan keluarin di dalem kok."

Kinal mendengus kencang. Menaruh botol cola di meja seraya bangkit dari sofa. Ia mulai membereskan barangnya dan memakai sepatu.

"Pokoknya, kalau ada apa-apa, aku cari kamu!"

"Nal! Aku bukan penjahat! Mereka juga bisa menilai kok!"

Kinal selesai memasang sepatunya, kemudian berdiri tegak di hadapanku. "Aku tau. Aku senang mereka berada di tangan yang tepat. Aku cuma pesan, tolong jangan berlebihan. Mereka masih muda, mungkin tidak akan kuat mengimbangi permainan yang berlebihan."

"Iyaa.. paham kok." jawabku.

Kinal tersenyum singkat, "Makasih yaa beb! Love you!" ia mencium bibirku. Kemudian kami bersama-sama membuka pintu apartemen.

Dan menemukan sesuatu yang sangat mengejutkan.

Pacarku berdiri di sana. Ia melongo tidak percaya. Kinal pun kaget, buru-buru ia berkata "eh... Halo... Aku tadi ada urusan sama pacarmu..."

"Mantan." katanya singkat kemudian berlari menuju lift.
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Terakhir diubah:
Tokoh utamanya terlalu sempurna, cuma bangsat dikit kayak Adrian pasti lebih bagus cerita nya.

Lagi enak baca cerita lho saya,..
Kok tiba-tiba,...
Ah sudahlah :baca:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd