Angel menggenggam tanganku erat, ia mendekatkan wajahnya ke arah telingaku dan berbisik, “Kau… telah melanggar perjanjian….,”
Aku terbelalak, k-kalimat ini… kalimat yang sangat familiar. Jantungku berdegup kencang. Genggaman Angel semakin erat. Seolah tak ada kesempatan bagiku untuk melepaskannya.
“Kini terimalah takdirmu…,” bisik Angel lagi.
Seketika keringat dingin sebesar butiran jagung mengalir dari pelipisku.
“Menjadi ayah dari anak yg ada di rahimku….”
Weeeeeee.... kirain anggel kesurupan & mau bunuh jay, ga taunya minta tanggung jawab