Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA ~Nuansa Nyata~ by: gen84

Bimabet
mantap nih cerita alurnya......mengalir bagi air......lanjutkan bro
Makasih Om Kamerad..... ;)
Dipaksa nunggu Frans ngebobol Kay dulu.
Ahhh Om Ujer...... kirain ada plot yang kurang kena.... Thanks Om.
sempurna. dilanjut gaaan
Om Powernet, baru muncul lagi..... Makasih udah mampir lagi Om :semangat:
waaaahhh tanda tanda bakal terjadi incest nih antara frans dan mamah lastri... mantap hu semangat
Waw.... banyak yang bayangin incest ya ;)
Sayang banget belah duren pakai kondom . Ok lanjut
Kan ceritanya pemula Om...... Thanks udah mampir Om :semangat:
 
Ch 15. Berkualitas


~~~~~Sebelumnya~~~~~


"huhhh, pusingku terasa hilang tiba-tiba..... sekarang kok terasa enteng kepalaku ya?", begitu pikirannya setelah merasakan orgasmenya.

Wanita setengah baya itu pun tertidur lelap dalam keadaan telanjang bulat. Tubuhnya masih terlihat menarik. Dadanya yang agak besar, tapi terlihat proporsional dengan puting susu yang sedang. Perutnya tidak buncit, karena sering ikut senam kebugaran. Hanya saja ada sedikit garis-garis di perutnya, setelah melahirkan adik Frans. Karna sering senam kebugaran, garis-garis kerut itu tidak terlalu nampak. Pahanya cukup kencang untuk ukuran ibu-ibu seperti Lastri.



~~~~~Selanjutnya~~~~~


Jam 5 pagi di hari Jumat itu, Frans terbangun dari tidurnya. Sejenak dia mengingat apa yang terjadi tadi malam. Dilihatnya kesamping, di kirinya Rani masih tertidur pulas. Dilihatnya ke samping kanan, wajah cantik pacarnya juga masih tertidur nyenyak. Teringat dia bercinta dengan dua gadis itu, sejak Kamis siang kemarin. Baginya itu pengalaman yang bersejarah. 2 perempuan muda menyerahkan keperawanan mereka dengan sepenuh hati. Terbayang kembali dalam benaknya, bagaimana mereka bertiga berpacu birahi dengan antusias. Lebih-lebih aroma pantat Rani yang khas. Bau aroma itu bikin perasaannya bergairah. Segera selimutnya dibuka dan bangkit duduk dari tidurnya. Begitu selimut dibuka dari sisi Rani, tubuh Rani yang telanjang pun terlihat semua. Rani tertidur menyamping, sehingga kakinya melipat dan pantatnya membelakangi Frans. Frans beranjak perlahan ke bagian kaki Rani yang jenjang. Rani yang masih tertidur pulas belum menyadari ada yang akan menikmati vaginanya pagi ini. Dengan perlahan Frans mendekatkan hidungnya pada lobang pantat Rani. Didengusnya aroma anus Rani.

"hhhhhh, enak baunya..... ", pikir Frans sambil lidahnya pun mulai menjilati vagina yang nongol di belakang pantat itu.

Jilatan-jilatan Frans akhirnya membuat Rani terbangun dari tidurnya. Dia pun tersadar, ada yang menjilati bokongnya dari belakang.

"shhhh...... aduhhhh...... geliiii....... ntarr dulu......", desah Rani sambil memutar badannya terlentang. Frans pun menarik mulutnya sejenak.

"ehmmm...... ", desis Rani sambil memutar badannya untuk terlentang. Diusap-usapnya matanya dan di pandanginya Frans yang baru saja menjilat pantatnya.

"nihhh sayang lebih enakkk...... nih nikmatin...... ", kata Rani sambil mengangkang dan membuka pahanya lebar-lebar.

Frans pun duduk di tengah paha Rani. Mulutnya kembali menjilati kemaluan indah itu. Bibir luar vagina itu disibakkan kanan dan kiri, dan nampak daging merah yang sangat indah menawan dengan lobang yang masih enak dipandang. Dibawah lobang vagina itu, terlihat lobang pantat Rani yang kecil. Lidah Frans menjilati lagi lobang vagina itu, membuat cairan mulai membasahi dari dalam. Sesekali hidung nya disempatkan untuk menghirup aroma lobang pantat itu.

"auhhhhh..... shhhh.... enak jilatanmu...... pelan sayang ", pinta Rani sambil berdesah.

Suara desahan Rani itu, membuat Kayla terbangun dari tidurnya. Dibuka matanya perlahan dan terlihat Frans sedang asik di selangkangan Rani. Nampak kaki Rani menjepit kepala Frans. Kayla merasa segar pagi ini dan ditontoninya aksi Frans di sela-sela paha Rani.

"ihhh kalian ini...... pagi-pagi udah berisik..... ", kata Kayla sambil melempar selimut ke lantai. Suhu kamar itu memang agak dingin, karna memakai AC.

"ituuuu, si Frans..... ouchhh...... yang bikin bangun Kay...... ahhhhh", ujar Rani di tengah kenikmatan jilatan Frans.

"kurang puas apa semalam?........", tanya Kayla pada mereka.

Frans tidak menjawab, dia terus menghisap dan menjilati sambil menghirup aroma lobang pantat Rani.

"si Frans tiba-tiba..... ahhhh...... ouchhhh....... aku bangun karna dijilat ..... ouchhh pantatku Kay......", kata Rani lagi.

Kayla pun terpancing birahinya dengan pandangan di depan matanya. Dia pun masih telanjang bulat ketika bangun tadi. Di ciumnya Rani dengan lembut. Bibirnya melumat bibir Rani mesra. Lidahnya pun menyeruak masuk mulut Rani. Rani pun membalas lumatan-lumatan mesra bibir dan lidah Kayla. Sambil asik menciumi Rani, dia menggeser perlahan tubuhnya ke atas Rani. Dan kepala Frans, yang sedang asik di vagina Rani terbentur pelan pantat Kayla. Frans pun melihat lubang pantat dan kemaluan Kayla di depan matanya sekarang. Segera mulutnya melahap vagina Kayla dengan semangat. Dan hidungnya sekarang mulai membaui aroma pantat Kayla. Bau pantat Kayla membuat Frans makin buas menjilat vagina itu.

"uhhhh, pantat Kayla juga baunya luar biasa...... enak banget baunya...... ", begitu pikiran Frans sambil jarinya pun mulai masuk ke dalam lubang vagina Rani.

Kayla yang merasakan vaginanya dijilati pun mulai merasakan sensasi luar biasa. Bibirnya pun mulai turun kebawah dada Rani. Dan dengan bergairah, puting susu Rani dijilati dan dikenyot-kenyot. Rani yang merasakan itu hanya bisa menikmati dambil menutup matanya. Kayla yang agak naik badannya karna menjilati dada Rani, terlihat dadanya yang montok menggantung indah. Rani pun tidak mau kalah, tangannya meremas-remas kedua dada Kayla yang indah menggantung. Terkadang puting susunya dipelintir, membuat Kayla merasakan rangsangan hebat. Kedua gadis itu, lubang vaginanya di rangsang mulut Frans dengan tidak henti-henti. Cairan nikmat dari dua lubang itu dijilati dan dihisap terus. Juga, Rani dan Kayla pun saling merangsang buah dada mereka.

Frans yakin kedua gadis cantik itu akan segera orgasme. Kedua jari tangannya pun di masukkan ke dalam lobang mereka. Jari kanan di lobang Rani, dan jari telunjuk kiri di lobang Kayla. Dengan tudukan-tusukan jarinya, kedua gadis itu pun merasakan orgasme akan datang. Frans memberanikan diri untuk memberikan sensasi pada Kayla. Sambil jarinya terus keluar masuk kedua lobang itu, lidah Frans menjilat lobang pantat Kayla.

"auwwww........ geli...... enakkkkk sayang.......", ceracau Kayla sambil meremas dada Rani.

Karna jilatan di lobang anus itu, Kayla segera merasakan orgasmenya.

"ouhhhh, aku dapetttt...... !!!!", serunya dan ambruk di atas tubuh Rani.

Jari-jari Frans yang dari dari sudah banjir dilumuri lendir Rani, ditarik dan digantikan lidah Frans. Dengan hisapan kencang, akhirnya Rani pun dapet orgasmenya pagi itu.

"ahhhhh, aku jugaaaa...... keluarrr...... !!!!", seru Rani dan kakinya pun lepas dari kepala Frans.

Frans pun puas dengan banyaknya lendir pagi yang dia minum. Perasaannya sangat bahagia pagi itu. Walaupun penisnya masih berdiri tegak, dia tidak ingin mengeluarkan spermanya pagi ini. Karna nanti malam, dia akan bertemu dengan Ratih di apartemen cinta mereka.

Kayla menggulingkan badannya kesamping Rani, sambil mengatur nafasnya yang masih naik turun akibat ritual tadi.

"Yanggg, kamu belum ya?", tanya Kayla sambil menatap mesra pada Frans.

"Siniiii, biar Rani yang servis kamu sayyy !!!", ujar Rani sambil mencoba menghampiri Frans yang masih duduk di depan mereka.

Frans segera memegang badan Rani dan melarangnya bangun.....

"udahhhh, kalian santai aja..... yang penting kalian udah puas pagi ini. Aku gak usah, hari ini ada kuliah, nanti aku lemas sepanjang hari.", ujar Frans beralasan. Padahal dia ingin mengumpulkan spermanya untuk mamanya Kayla.

"ya udah...... kamu udah sarapan 2 memek pagi ini. Jangan selingkuh ya sayyyy !!!!!", kata Kayla sambil tersenyum.

"ngak sayang..... memek kalian udah cukup buat aku..... ", balas Frans juga tersenyum.

Tok........ Tok........ Tok....... !!!!!

Pintu kamar diketuk, dan segera terbuka.......

"wawwww, pagi-pagi kalian udah mesum....... !!!!!", seru Ratih di depan pintu kamar.

Mereka yang masih dalam keadaan telanjang bulat, sangat kaget. Dan kedua tangan mereka berusaha menutup bagian sensitif.

"ayo...... kalian pake pakaian, kita jalan pagi....... semua ikut !!!!", perintah Ratih pada mereka dan meninggalkan kamar itu.

"Iya mam...... ", sahut mereka bersamaan. Mereka bertiga segera memakai pakaian mereka.

Mereka tertawa.......

"hihihi, pagi-pagi kita udah kepergok bercinta.....", kata Kayla.



***(^^^)***



Siang hari panas terik di Jumat ini. Mata kuliah siang tidak ada lagi karna dosen berhalangan hadir. Terlihat Frans dan Kayla segera meninggalkan kampus mereka. Motor RX King dipacunya menyusuri jalan raya. Dan mereka pun sampai di rumah Kayla.

"Yang..... aku langsung pulang ya. Cape banget badanku. Hari Minggu kita ketemu di rumah Donald......", kata Frans setelah membuka helmnya.

"iya..... cukup istirahat ya..... jangan lupa banyak minum air putih.... panas terik lagi hari ini.....", ujar Kayla yang masih berdiri di samping motor Frans.

"kamu juga Yang...... perlu istirahat...... ", balas Frans tersenyum penuh arti.

"dahhh...... hati -hati Yanggg !!!", seru Kayla setelah motor Frans perlahan meninggalkan depan rumahnya.

Motor itu pun menghilang dari pandangan Kayla. Segera dia masuk ke dalam rumah. Dibukanya pintu perlahan-lahan. Dan dengan berjingkat-jingkat, kakinya menyusuri tangga ke atas. Kayla ingin tau, sedang apa sahabatnya sekarang. Suasana sepi dan tidak terdengar apapun sampai dia ada di depan pintu kamarnya. Perlahan dibukanya pintu.......

"hebattttt.......... seneng aku liat kamu semangat Ran.......", ujar Kayla mengagetkan Rani.

"sialannnn....... bikin kaget aja lu..... orang lagi serius .....", ujar Rani dengan mata membelalak.

Rupanya Rani sedang mencari sesuatu dari internet. Saking seriusnya di monitor komputer, dia tidak sadar akan kedatangan Kayla.

"Belajar apa Yanggg....... ?", tanya Kayla sambil dia mengganti pakaiannya.

"lagi nyari web yang ngajarin komputer Kay..... biar gak culun kalo diterangin....", jelas Rani perlahan.

"Coba tanya si Frans ntar hari Minggu. Jadi elo gak cape nyari ribuan alamat internet. Search engine juga belum tentu tampilin hasil pas....", saran Kayla yang ikut melihat tampilan di layar monitor.

"iya yaaa..... terus ngapain dong kita sekarang?", tanya Rani sambil melepas tangan kanannya pada mouse.

Sambil mengambil bangku rias, Kayla pun menyarankan idenya.......

"Kita cari ilmu lain aja Ran.......", kata Kayla sambil menjejerkan bangkunya di samping Rani.

"ilmu lain......!!!?", tanyanya penasaran.


***(^^^)***



Ting Ting Ting !!! Ting Ting Ting !!! Ting Ting TIng !!!

HP Startac nya berbunyi, Frans baru saja sampai di rumahnya. Terlihat nomor yang belum terdaftar di HP nya. Memang sejak diterimanya HP itu, belum ada dia masukkan nomor lain selain nomor telepon rumahnya dan rumah Kayla. Sementara Startac pemberian Ratih, hanya nomor Ratih saja ada di dalamnya.

"halooo !!!", kata Frans sambil memasuki kamarnya dan membaringkan tubuhnya di kasur.

"iya halo sayang..... apa kabar?", kata suara manja di ujung telepon.

"maap, ini dengan siapa ya? tau nomor ini dari mana", tanya Frans lagi.

"kamu ini Frans...... baru 3 hari lalu sama-sama, udah lupa....", sahut suara itu lagi.

"ohhhh, mbak Anjani..... maap mbak..... suaranya beda di telepon.", kata Frans setelah tau siapa yang bicara.

"kamu kok gak pernah call? ", tanya Anjani

"aduhhh, gimana ya mbak..... sibukkkk mbak", jawab Frans ragu-ragu, takut membuat Anjani tersinggung.

"sibuk atau kamu lagi demen ?",

"yah semuanya mbak.....", jawab Frans lagi.

"kamu gak kangen sama mbak?", tanya Anjani lagi dengan suara lembutnya.

"kangen gimana mbakkkk?", tanya Frans pura-pura bego.

"gak kangen sama aku....?"

"ihhh, mbak kok nanya gitu sih?", ujar Frans sambil terbayang vagina licin yang dia jilat selama di Singapura.

"jawab aja Frans, kangen apa ngak?", dengan suara agak besar Anjani bertanya lagi.

"kangen mbak...... ", jawab Frans akhirnya.

"bener kamu kangen ?"

"iya mbak..... ", bisik Frans lembut di teleponnya.

"maunya kapan?", tanya Anjani

"jangan sekarang mbak..... liat ntar", balas Frans

"Katanya kangen tapi liat ntar, gimana sih?", kata Anjani dengan nada sewot.

"mbak, hari Minggu kan kita ketemu..... ntar kita ngobrol deh ya"

"ohhh, jadi hari Minggu kamu mau?", desak Anjani lagi.

"mbak, tolong jangan desak dong..... kita liat nanti aja. Kan aku udah bilang, aku gak mau kecewain pacarku."

"ohhh, kalo kecewain aku boleh.... gituuu?", sahut Anjani dengan nada ketus.

"yahhhhh salahhhh lagi aku ngomong....", kata Frans, sambil memindahkan telepon ke kuping kirinya.

"iya Frans.... mbak ngerti kok.... mbak hanya bercanda", kata Anjani dengan nada lembut akhirnya.

"mbak, aku gak lupa kok dengan kemesraan mbak. Tapi tolong mbak, jangan bikin aku serba salah.....", ujar Frans menerangkan perasaannya.

"maap sayang...... mbak udah gak sabar sayangin kamu"

"ok mbak...... karna aku juga kuliah..... hari Minggu mesti belajar bersama, aku harus siapin materi pelajaran kita juga. Jadi sibuk sana-sini.", kata Frans berusaha menjelaskan.

"ok deh..... mbak seneng kamu serius. Kamu laki-laki baik dan tanggung jawab. Ya udah...... sampe hari Minggu ya Frans !!!!"

"ok mbak..... sabar ya mbak..... ", bisik Frans lembut, yang membuat Anjani di ujung telepon tersenyum.

"ok Frans...... bye..... muachhhh !!!!", dan pembicaraan mereka pun berakhir.

Frans pun manarik nafasnya. Dia sudah punya dua gadis cantik untuk dipuaskan. Tapi dia masih penasaran dengan lendir hangat yang dinikmatinya selama di Singapura. Lendir itu terasa harum dan enak rasanya di lidahnya. Belum lagi dada putih montok Anjani yang indah untuk dikenyot dan dikulum-kulum. Kenangan itu membuat dia tidak ingin menyakiti wanita itu. Cintanya memang pada Kayla, tapi untuk Anjani hanya menaruh rasa segan sebagai kakak sahabatnya Donald. Ada rasa gundah dengan kenyataan ini. Entah apa yang akan terjadi kemudian.

"Jadi serba salah gua..... coba gak ikut ke Singapura, gak kaya gini jadinya....... Kalo Kayla tau, bisa mampus aku. Kalo gak diterima ajakan dia, gak enak juga. Proyek juga, nolong Rani dan Kayla. Pusinggggg !!!!", begitulah pikirannya berkecamuk soal Anjani.

Karna sangat lelah tubuhnya, dia pun tertidur lelap.

Jam 3 lewat, HP Startac nya berbunyi.

Teng !!! Teng !!! Teng !!! Teng !!! , begitu bunyi dering lonceng untuk Startac pemberian Ratih.

Dengan masih ngantuk, dia angkat telepon itu.....

"aloooo !!!", kata Frans.....

"alooo sayang....... lagi dimana?", tanya suara itu.

"ehhmmmm, huahhhh, di rumah mam, lagi tidur......", katanya sambil menguap karna baru terbangun.

"maap sayang....... ganggu tidur ya? mama cuma mau tanya, jam berapa datangnya?", tanya Ratih lembut di ujung telepon.

"kenapa mam?"

"biar mama tau keluar kantor sayanggggg !!!"

"mandi dulu bentar mam..... terus langsung ke apartemen....", kata Frans semangat sambil bangkit dari tidurnya.

"gak usah mandi...... di apartemen aja mandinya.", ujar Ratih menyarankan.

"ya udah....... 20 menit sampe......", kata Frans

"ok, mama langsung kesana...... c u", kata Ratih mengakhiri percakapan itu.

Segera dicuci mukanya. Dan setelah rasa segar, dengan berpakaian kaos dan celana jeans dia turun dari kamarnya di lantai atas. Rumah orang tua Frans tidak terlalu besar, tapi bertingkat di bagian belakangnya. Kamar Frans cukup besar, dengan tempat tidur spring bed, komputer dan AUDIO PIONEER. Seperti itu isi kamar Frans. Papanya Frans bukan orang kaya, tapi cukup untuk memberikan kebutuhan keluarganya.

Motor RX King menyusuri jalan raya dengan kecepatan sedang. Dari rumah Frans ke Apartemen Green Paradise, hanya 10 menit kalo gak macet. Tidak lama, setelah lewat lampu merah Kuningan, motornya memasuki area apartemen jam 3.30. Setelah diparkirnya motor, terlihat mobil Ratih sudah terparkir. Dan segera dia naik ke apartemen.

Dibukanya apartemen, dengan kunci yang dia selalu pegang selama ini.

"mam !!!"

Tidak terdengar ada jawaban. Frans pun masuk ke dalam kamar utama. Ada 2 kamar di apartemen itu. Satu kamar utama yang cukup besar, satu lagi kamar ukuran sedang. Setelah masuk kamar, di dengarnya suara air gemericik dari dalam kamar mandi. Dibukanya pintu kamar mandi itu perlahan. Rupanya Ratih sedang berendam air hangat di bathtub. Ratih di dalam bathtub, membelakangi pintu kamar mandi. Sehingga dia tidak melihat Frans yang baru membuka pintu itu. Pelan-pelan Frans membuka kaos dan celana jeansnya. Karna suara air hangat yang masih terus mengalir, Ratih tidak mendengar bunyi apapun. Setelah celana dalamnya pun dilepas, Frans mendekati samping bathtub.

Tangan kiri Frans dari samping menjamah buah dada Ratih perlahan......

"auwww !!!! bikin kaget aja kamu !!!!! ngomong kek dari tadi !!!!", protes Ratih sambil badannya terduduk di air karna kagetnya.

Frans pun tersenyum memandang tubuh telanjang itu yang sedang duduk di air hangat.

"tadi aku udah manggil mam, gak ada sahutan..... ternyata lagi berendam disini....", begitu alasan Frans.

"tapi jangan bikin kaget melulu dong Frans..... mama gak suka dikagetin melulu....", keluh Ratih lagi dengan wajah cemberut.

Sambil masih jongkok di samping bahtub, Frans akhirnya minta maap sambil mengelus punggung mulus itu.

"maap ya mam..... ngak lagi deh..... jangan marah dong.....", sambil elusannya naik ke rambut Ratih yang sebahu.

"ngak, mama gak marah sayang..... jangan lagi ya.... ", kata Ratih menengok wajah Frans.

"sini masuk...... ", ajak Ratih mesra sambil menggeser badannya ke depan dan memberikan ruang untuk Frans di belakang tubuhnya.

Frans pun masuk ke dalam bathtub. Terasa hangat air itu, dan ketika duduk di belakang Ratih, burungnya terasa mengeras. Ratih merasa ada yang mengganjal antara pantat dan punggungnya.

"burungmu udah pengen terbang sayang", kata Ratih

"iya mam, burungnya pengen masuk sarang", balas Frans lagi.

Ratih menyenderkan tubuhnya ke belakang, dan Frans pun memeluknya dengan spontan. Tergoda untuk meremas buah dada montok itu dari belakang. Ratih memukul tangan Frans.......

"kamu itu gak sabar sih, belum apa-apa udah main remes aja.", ujar Ratih

"kan normal mam, berduaan telanjang pengen megang-megang...."

"santai dong sayang...... cerita-cerita dulu kek..... ", ucap Ratih lagi

"ya terserah deh mam...... mau cerita apa?", tanya Frans sambil menciumi leher Ratih dari belakang.

"ceritain kemarin waktu merawanin mereka !!!", pinta Ratih

Frans pun memeluk erat tubuh telanjang itu dan tangannya sekarang sudah di perut...............

"mam, gak usah diceritain...... waktu mereka diperawanin, kami rekam semua dari awal", bisiknya di telinga Ratih.

Ratih spontan mencoba menengok ke belakang.......

"hahh, direkam?",

"iya mam, Kayla bilang untuk kenang-kenangan. Cuma sekali seumur hidup", kata Frans dan tangannya dari elusan di perut Ratih sudah naik ke payudara indah itu.

"mama mau liat dong.....", pintanya memelas dan dibiarkannya tangan Frans menjamah dadanya.

"nanti mam, aku minta sama si Kay", sambil terus meremas lembut payudara Ratih.

Takut keterusan karna ulah tangan Frans, Ratih menghentikan remasan tangan nakal itu.

"udah sayang...... mama gak tahan kalo di remas terus....."

"kan gak papa mam main disini kita", ujar Frans yang merasakan burungnya sangat keras.

"masa pertama main disini...... udah yuk..... ", kata Ratih sambil berdiri dan keluar dari bathtub.

Ratih segera membilas tubuhnya dengan air shower hangat. Frans pun ikut membantu menyabuni tubuh indah itu. Karna tadi mereka berendam tidak memakai sabun cair, hanya air hangat tok. Sekujur tubuh telanjang itu disabuni. Dadanya, teteknya, punggungnya dan tak lupa vagina yang sudah ditumbuhi bulu-bulu halus. Setelah Frans selesai menyabuni tubuh Ratih, giliran Ratih melakukan hal yang sama. Dadanya yang bidang, punggung dan pantat Frans disabuni dengan lembut jari-jari lentik itu. Dan ketika menyabuni penis yang sudah tegang dari tadi itu, disempatkannya mengocok-ngocok maju mundur dengan tangannya dengan bergairah. Frans pun mendekap tubuh Ratih dan mencium bibir itu dengan lumatan lembut.

Sambil tubuh mereka yang masih licin dengan sabun, mereka saling memagut bibir. Burung Frans yang keras, nyempil ke dalam selangkangan Ratih, karena pelukan mereka. Sambil terus berciuman, Frans mengerakkan badannya maju mundur, sehingga batang penisnya mengesek-gesek permukaan vagina Ratih.

"huhhhh...... udahhhh...... ", ujar Ratih sambil melepas ciuman Frans.

Mereka segera membilas tubuh dengan shower hangat. Dan setelah bersih dari sabun, mereka saling mengeringkan tubuh dengan handuk.

Sesaat kemudian......

"sayang..... kamu duduk dulu di bathtub", pinta Ratih sambil menuntun Frans duduk di pinggir bathtub.

"kenapa mam?"

"mama mau cukur selangkangan kamu. Nanti kamu cukur selangkangan mama. Jadi enak mainnya kalo bersih dari jembut", ujar Ratih dan mengambil cukuran yang ternyata sudah disiapkan.

"mam, punyaku gak papa dicukur. Tapi mama punya gak usah. Aku mau memek mama ada bulunya sekarang......", pinta Frans

"ok, sebenarnya mama pengen mama punya juga dicukur sayang........ "

Ratih menyemprot foam pencukur rambut dan mengusapnya disekitar kemaluan Frans. Dan sekarang Frans merasakan pisau cukur mulai membabat bulu-bulu keriting di sekitar kemaluannya. Batang yang keras itu dipegang tangan kiri Ratih, dan terus pisau cukur itu menghabisi bulu-bulu keriting yang cukup lebat.

"kontolmu makin keras sayang........", kata Ratih sambil pisau cukur sudah ke bagian bawah buah pelirnya.

Frans yang merasakan tangan lembut itu di batang penisnya tidak mau kalah, di pegangnya buah dada Ratih.

"ihhh, gak sabar..... nungging buruan !!!!", sergah Ratih dan menyuruh nya nungging dan berpegang di bahtub.

Ratih membuka pantat Frans dan melumuri lagi dengan foam. dan mencukur perlahan rambut-rambut lebat yang ada disekitar anus dan buah pelirnya. Setelah dirasa bersih, Ratih mengambil selang shower dan menyemprot selangkangan Frans. Terlihat selangkangan Frans bersih dari bulu-bulu keriting.

"beneran kamu gak mau mama punya bersih?", tanya Ratih sekali lagi pada Frans yang sedang melap selangkangannya.

"ngak mam, jembut mama kan baru digundul waktu pertama kita latihan. sekarang belum lebat. Kayanya lebih indah memek mama sekarang. Kalo udah panjang, Aku yang cukur ntar mam.....!!!!", jawab Frans.

Mereka pun keluar kamar mandi dengan perasaan segar. Frans mau mengambil pakaiannya dari lemari. Karna sebagian pakaiannya ada di apartemen ini, sejak pertama Ratih melatih penisnya.

"jangan pake apa-apa sayang kalo lagi disini...... kamu baring aja di tempat tidur...... !!!!", kata Ratih sambil pergi menuju dapur.

Frans hanya menurut, dan dibaringkannya tubuh telanjangnya di tempat tidur lebar dan besar itu. King Size, cukup untuk 3 orang tidur bersam-sama.

Ratih masuk ke dalam kamar membawa sebuah botol sirup di tangan kirinya, dan sendok makan disela-sela jarinya. Dan di tangan kanannya ada botol plastik yang cukup besar. Keduanya ditaro di meja samping tempat tidur.

"sini sayang...... kamu minum ini VITAMIN OMEGA...... ehhh lupa airnya.....", ujar Ratih sambil kembali ke dapur dengan tubuh telanjangnya.

Kembali Ratih datang dengan seteko air putih dengan 1 gelas kosong. Dadanya yang indah menggantung terlihat bergoyang ketika berjalan.

"mama kalo jalan telanjang, seksi banget.....", puji Frans

"nih..... minum dulu..... muji nya ntar...... ini 2 softgel harus kami minum tiap hari.", kata Ratih.

"tiappp hari !!!!, jadi aku harus kesini tiap hari?", tanya Frans sambil duduk di samping tempat tidur.

"ngak sayang..... mama udah beli VITAMIN OMEGA ini untuk kalian dan mama. 1 botol buat kamu, Rani dan Kayla juga sama. Biar tubuh kita selalu fit......", ujar Ratih

Setelah ditelannya 2 softgel VITAMIN OMEGA, dilihatnya botol sirup berwarna coklat tua di meja. Frans penasaran......

"mam...... terus botol yang ini isinya untuk apa?", tanyanya ingin tau.

Ratih yang duduk di sampingnya, melingkarkan tangan kanannya pada bahu Frans. Dada yang montok itu pun menempel erat di bahu Frans.........

"itu ramuan untuk kita bercinta sayang.......", bisiknya mesra di telinga Frans.

"diapain mam?"

"diminum........ itu buat pulihkan energi.... ", katanya lagi telinga Frans.

"teruss, kalo udah minum itu, bisa ngentot terus mam?", tanya Frans yang belum tau tentang ramuan itu.

"minum dulu deh...... 3 sendok aja sekarang....... nanti 3 jam lagi 3 sendok..... abis itu liat ntar", kata Ratih sambil menuangkan ramuan itu ke sendok makan.

"Apaan sih mam ramuannya?"

"ini ramuan udah sering mama gunakan. Yang bikin ini, mang Ujang. Dia yang jaga VILA kita di Puncak. Tadinya kalo malam pertama kita di Puncak, ya pake ini. 3 hari lalu mang Ujang antar 3 botol ke kantor.", kata Ratih menjelaskan.

"mam, yang aku tanya gak dijawab, malah nerangin yang lain"

"iya sayang..... mama kan jelasin dulu siapa yang bikin.... gak sabaran deh..... nihhhhh", sahut Ratih dan mencium bibir Frans sebentar.

"ini cuma telor kampung dan madu. Tapi telornya bener-bener telor organik. Dan madunya, madu hutan yang ada di kawasan Cipanas. Telornya dimasukin ke dalam botol yang isi madu. Terus ditanam di dalam tanah 1 bulan.", katanya lagi menerangkan.

"gak basi tuh mam?"

"ngak sayang..... coba tadi gimana rasanya?", tanya Ratih

"rasanya enak mam......"

"terusss, mama kan gak pernah bercinta, buktinya apa bisa untuk bercinta?", tanya Frans penasaran

"mama memang gak bercinta, tapi bikin badan mama selalu bugar biarpun kecapean. Dan mang Ujang sudah buktikan, dia punya istri 3"

"ohhh, gitu ya.......", sahut Frans.

"sekarang giliran mama yang minum ramuannya. Tapi kamu bantu yah !!!!", kata Ratih sambil menuangkan ramuan ke dalam gelas, yang tadi digunakan minum softgel oleh Frans.

"lahhh, kok di tuang ke gelas? tadi aku di sendok !!!", tanya Frans heran.

"minum dulu, jangan ditelan.......", perintahnya pada Frans.

"kasih nanti ke mulut mama......"

Frans meneguk sedikit ramuan itu, ditahan didalam mulutnya. Ratih pun mencium bibir Frans dan membuka mulutnya. Frans memberikan ramuan tadi sambil membalas sapuan lidah dan jilatan bibir dengan lumatan-lumatan lembut.

"enak?", tanya Ratih tersenyum.

"enak mam, enakan kaya barusan, daripada minum dari sendok.....", sahut Frans senang.

"bagus, minum lagi yang sisa, kaya tadi lagi......", pinta Ratih lagi.

Frans meneguk sisa ramuan di gelas yang tersisa, dan memberikan ke mulut Ratih perlahan. Cairan itu berpindah, dan mulut Ratih menyedot semua cairan dari bibir Frans. Keduanya kembali berpagutan dengan mesra seperti sepasang kekasih yang sedang di mabuk cinta. Lidah mereka saling dihisap dan menghisap. Hidung Ratih dan Frans sailng bersinggungan ketika bibir itu masih menikmati sisa-sisa ramuan yang masih ada di bibir mereka.

"enakkkk sayanggg?", tanya Ratih

"asik banget mam....... ntar kalo minum ramuannya lagi, kaya gini ya mam", pinta Frans tersenyum bahagia.

"iya sayang........ minum dulu air putih, biar gak lengket rasanya"

Mereka pun membaringkan tubuhnya di tempat tidur itu. Kedua tubuh telanjang itu terlentang dengan rileks.

"main sekarang mam?", tanya Frans gak sabar.

"santai aja dulu Frans...... mama pengen kamu itu bukan hanya sekedar bikin mama puas. Tapi bikin mama merasa punya suami..... "

"maap mam...."

"kamu harus ingat ngeseks tanpa ikatan emosional, seperti ngesek sama pelacur"

"iya mam, maap..... jangan diterusin dong", kata Frans sambil memeluk Ratih dari samping.

"belajar santai ya Frans, ngeseks itu yang penting kualitas, bukan kwantitas.", imbuh Ratih lagi.

"kualitasss? Puas maksudnya ?"

"bukan sayang....... nanti kamu tau....."

Ratih mengambil buku dari meja di samping tempat tidur. Ada 2 buku ditangannya, diberikannya pada Frans.

"ini buku kamu baca ya sayang......", Frans menerima buku itu dan membaca sampul bukunya satu

"wawww, SEX EDUCATION dan KAMASUTRA.......", kata Frans berdecak senang.

"iya...... itu kita pelajari sama-sama disini. Jadi mama mau kamu bener-bener pinter Frans. Posisi bercinta dan caranya yang bener.", ujar Ratih lagi pada Frans yang mulai membuka buku KAMASUTRA.

"mam, Frans bangga sama mama. Kalo Frans jadi cinta sama mama gimana?", tatap Frans sendu pada Ratih yang tidur miring, sehingga wajah Ratih berhadapan muka langsung dengan Frans. Dada indah itu dengan puitingnya terlihat menantang untuk dijamah. Tapi Frans sekarang fokus dengan pembicaraan mereka.

"kalo kamu cinta sama mama, mama juga bangga. Tapi kamu harus lebih cinta sama Kayla."

"iya mam, Frans akan berusaha ingat itu....."

"ingat satu lagi sayang, laki-laki di ranjang tidak harus bercinta untuk membuat wanita bahagia. Kamu sering peluk mama atau Kayla, itu tanpa disadari membuat beberapa hormon aktif didalam tubuh. Jadi kalo di rumah, kamu peluk mama aja, mama udah senang", ucap Ratih menasehati.

"bohong mama........ kemarin pengen juga kan bercinta? ", ledek Frans tertawa.

"kamu itu...... YANG MAMA MAKSUD, GAK SETIAP KITA BARING DI TEMPAT TIDUR HARUS NGENTOTTTT !!!! PAHAM ????", bentak Ratih sambil membalikkan tubuhnya membelakangi Frans.

"mam, maap.... becanda kok..... marah melulu nih mama", kata Frans, sambil memeluk punggung Ratih dari belakang.

Tubuh telanjang itu pun menempel. Kemaluan Frans yang menyentuh pantat sekal Ratih segera bangun dari tidurnya. Frans mencium tengkuk wanita itu dengan lebatnya rambut terurai sepanjang leher.

"mam..... jangan marah dong...... ", sambil diciumi lagi lehernya dan telinga Ratih.

"MAMA GAK MARAH, KALO BURUNGMU GAK NEMPEL PANTAT MAMAAAA !!!", kata Ratih dengan ketus.

Frans pun takut membuat Ratih tambah marah, perlahan tubuhnya menjauhi tubuh telanjang Ratih.

Sejenak terasa hening kamar itu.......

Ratih membalikkan badannya dan memandang Frans yang sudah berjarak dari dirinya.

"Kok diam?", tanya Ratih lembut sekarang.

"ya abis mau gimana, mama marah sih. Aku cuma coba peluk, dikirain mau masukin ke dari belakang......", sahut Frans sambil menarik nafasnya.

"kalo bercanda jangan terus-terusan. Mama lagi serius ngomong, ya tanggapin serius juga. Kalo terus-terus bercanda, gak bagus gitu sayangggg", kata Ratih sambil menggeser tubuhnya dekat Frans.

"iya mam, aku akan coba ingat itu...... maap ya mam", ucap Frans dengan nada lemah.

"siniiiii !!! setiap kita tegang atau ada masalah, akhiri dengan ciuman !!!!!!", kata Ratih sambil mencium bibir Frans........

Frans meladeni lumatan Ratih. Dan dirinya harus kecewa, karna hanya beberapa detik, sudah dilepas dan kembali berbaring disampingnya.

Ratih kembali memiringkan badannya pada Frans......

"sini sayang, miring badannya.... jadi enak ngobrolnya.", pintanya lembut pada Frans.

Frans memiringkan badannya dan menatap lembut wanita cantik paruh baya yang haus kemesraan ini. Keduanya saling memandang. Mata mereka beradu.

"nanti kalo kamu menikah dengan Kayla, mungkin akan ada pertengkaran. Sikap kamu juga harus kaya tadi, apapun pertengkarannya. Itu suami yang pengertian Frans.", kata Ratih pelan yang wajah cantiknya hanya 20 cm dari muka Frans.

"iya mam...... udah ya mam.......", kata Frans sambil mendekatkan bibirnya.

Ratih tidak menolak ketika bibir itu kembali bertautan dan saling membelit lidah. Frans pun melingkarkan tangannya dan mendekap tubuh telanjang itu lagi. Keduanya berciuman dengan panas. Lidah Ratih menari-nari di dalam mulut Frans. Dan lidah Frans terkadang digigit-gigit kecil dan dihisap mesra. Hidung mancung putih itu bersinggungan dengan hidung Frans, yang tidak terlalu mancung tapi menarik buat Ratih. Bukan hanya Ratih, Kayla dan Rani, Anjani pun suka dengan hidung Frans yang menurut mereka seksi.

"mam.........", ujar Frans pelan.

"apa sayanggggg?"

"aku cinta sama mama", katanya lagi sambil mencium hidung mancung Ratih.

"iya sayang...... mama juga cinta sama kamu...... udah pengen?", ujar Ratih disela-sela ciuman Frans pada mukanya.

"aduhhhh mam..... aku lupa........", kata Frans panik

"kenapa sayang..... ada apa?"

"aku lupa beli kondom mam....", ujar Frans dengan wajah serius.

Ratih hanya tersenyum dan memebelai pipi Frans mesra.

"Tenang sayang...... kalo bercinta sama mama, kamu bebas main tanpa kondom...."

"lohhh kok bisa mam ?", tanya Frans ingin tau.

"waktu hari Senin kamu ke Singapura, mama ke klinik kesehatan untuk pasang IUD.....", kata Ratih

"ohhhh apa itu mam?"

"itu ada di tanam di dalam sebelum rahim, jadi sperma mu gak akan membuahi sel telur mama"

"ohhhh gitu ya.....", kata Frans

"nanti kita cerita lagi soal itu...... udah mau kan........?

"iya mam...... bolehhh?"

Ratih tidak menjawab pertanyaan itu, malah di lepas pelukan Frans dan bangkit dari tempat tidurnya. Frans hanya memandang tubuh telanjang menggiurkan itu, sementara batang kemaluannya sudah keras menegang. Ratih berjalan menuju rak audio. Di ambilnya CD dengan judul Beethoven Concert. Beethoven adalah komposer musik klasik kenamaan yang berkebangsaan German. Semua orang pencinta musik Classic pasti tau itu. Dan mulailah terdengar alunan musik concert yang berkharisma. Remote AC di set untuk suhu 24 derajat Celcius.

Ratih kembali ke tempat tidur, menghampiri Frans yang merasa aneh dengan diputarnya musik Classic. Frans kembali memeluk tubuh telanjang itu lagi dan bertanya......

"mam, kok pasang musik?", tanyanya heran.

"musik itu pengaruhnya besar. Nada-nada indah bisa mempengaruhi kualitas bercinta. Ritme jantung akan lebih stabil kalo dengan musik classic lagi bercinta. Kalo jantungmu ritmenya bagus, otomatis pompaan darah ke seluruh tubuh lebih normal...... singkat kata, ngentot kita lebih hebat sayang....", kata Ratih sambil menjulurkan lidahnya di bibir Frans. Frans menghisap lidah Ratih sesaat, dan mencium lagi sebentar bibir ranum itu.

"mam, mama wanita hebat...... Frans bangga bisa kenal mama", puji Frans sambil di pandanginya kedua mata Ratih.

"tau dari mana mama hebat? kita kan kan belum main sayang?", canda Ratih....

"tuhhh, sekarang mama bercanda, aku kan lagi ngomong serius.... nihhhh", protes Frans dan mencium bibir itu lagi sesaat.

Musik klasik itu terus terdengar di ruangan itu. Dan kedua tubuh telanjang itu sedang terus berpagutan dengan semangat.

"mama udah basah sayang........ mau langsung main?", tanya Ratih minta persetujuan.

"mama maunya gimana?"

"mama maunya kamu yang di atas entot mama pertama kali. Mama gak pernah alamin malam pertama yang indah. Bikin malam ini indah buat mama sayanggg", pinta Ratih penuh arti.

Frans berusaha mengontrol emosinya. Dia ingin membahagiakan wanita ini. Tangannya pun bergerilya di dada montok itu. Bibirnya pun ikut menghisap dan menjilat puting susu itu bergantian. Tubuh yang saling menyamping itu bergeliat dan Ratih mengangkat kaki kanannya menjepit tubuh Frans sambil memeluk. Penis itu pun menyentuh bibir vagina Ratih yang sudah basah.

"ouhhhh...... enakkknyaaa mulutmu sayanggg....... isep lagi", begitu ceracau Ratih akibat mulut Frans menikmati dadanya.

"mam...... udahhh? ", tanya Frans memastikan.

"gak mau cicipin memek mama dulu sayang?", tanya Ratih menggoda sambil melepas pelukan Frans dan terlentang pasrah.

"mam, 69 aja..... sini mam..... kasih memek mama ke aku !!!!", pinta Frans bersemangat terlentang.

Ratih pun menuruti kemauan Frans. Dia berdiri di tempat tidur itu dan melangkah ke atas tubuh Frans. Frans memandang pantat Ratih perlahan turun dan mendekati muka nya. Ratih pun sudah berbaring di atas tubuh Frans dan melahap batang kemaluan Frans yang keras. Dengan lembut dikulum, dijilati dari kepala penis sampai buah pelirnya yang sudah bersih dari rambut. Tangannya memegang batang itu dan memasukkan lagi ke dalam mulutnya.

Frans terdiam sesaat melihat belahan pantat Ratih yang putih mulus. Bulu-bulu halus menghiasi lobang pantat yang indah itu. Dibukanya pantat itu, terlihat lobang anus yang kecil. Diciumnya aroma lobang pantat itu.

"uhhhh, nih lobang lebih enak baunya....... kalah aroma pantat Kayla dan Rani..... ", pikir Frans sambil lidahnya melahap vagina Ratih.

Dibukanya lobang vagina itu. Bulu-bulu disekitar vagina itu menghiasi lobang yang berwarna ungu tua di sekitarnya. Berbeda dengan lobang Kayla yang sangat merah. Dan rambut-rambut halus yang baru tumbuh itu, membuat lubang itu terlihat lebih indah. Dijilati dan dihisap cairan yang sudah mulai keluar. Hidungnya yang menyentuh lubang pantat Ratih, tergoda untuk menjilatinya. Lidah itu pun menjilati lobang pantat sempit Ratih.

"auhhh..... ihhh geliiiii...... geli sayang", desah Ratih sambil pantatnya bereaksi.

Frans malah pegang semakin kuat paha Ratih, dan terus menjilati anus dan vaginanya.


"udahhhhhhh....... ayooo sayanggg", pinta Ratih dan membaringkan tubuhnya terlentang di samping.

Musik klasik terus mengalun dengan nada-nada tinggi dan rendah. Dan Frans pun siap-siap untuk menikmati vagina ketiga dalam hidupnya.

"kalo nanti udah masuk kontolmu semua, jangan gerak dulu......"pinta Ratih ketika melihat Frans sudah di tengah selangkangannya.

Frans memegang batang kemaluannya, dan mencoba perlahan untuk mengarahkan pada lobang nikmat Ratih. Disapunya sekali lendir di bibir vagina itu, dan...... lobang itu pun terbuka. Kepala penis itu masuk sedikit demi sedikit. Frans merasakan hangat di sepanjang penisnya menembus kewanitaan Ratih. Ratih hanya menutup matanya dengan kedua tangannya terlentang ke samping pasrah.

Setelah masuk semua batang kemaluan itu, Frans memeluk Ratih. Diciumi lagi bibir Ratih, Ratih pun membuka matanya dan membalas lumatan bibir Frans........

"enakkk sayang?", tanya Ratih

"enak mam....."

"setop dulu ciuman mu..... Peluk mama dan rasakan punya mama...... ", pintanya lembut.

Frans pun menghentikan ciuman, dan pipinya menempel di pipi Ratih. Ratih mengeraskan otot-otot vaginanya, dan Frans merasakan seperti dipijit dan berdenyut-denyut di dalam.

"uhhh, mam...... enak banget....... ", katanya sambil dipandangi wajah Ratih.

"kalo mau lebih enak, goyang pantatmu..... jangan emosi..... ikutin alunan musik yang kita denger...... ", pinta Ratih, sambil kakinya sekarang menjepit pantat Frans, yang sudah mulai mengenjot mesra.

"ok mam....... I LOVE YOU mam !!!", kata Frans sambil kemaluannya mulai keluar masuk vagina matang itu.

"I LOVE YOU juga Frans sayang !!!", sahut Ratih, sambil pantatnya ikut bergoyang menyambut penis keras itu memenuhi otot vaginanya.

Frans merasakan sungguh nikmat berbeda bercinta dengan Ratih. Dengan Kayla dan Rani, terasa keras cengkeraman otot vagina mereka. Tapi vagina Ratih rasanya mengurut-urut batang penisnya luar biasa enaknya.

"ouhhhh, enaknyaaa Yangggg....... kamu bener-bener bikin mama jatuh cinta lagiiii....... ouhhhhh...... ", desahnya sambil goyangan pantatnya teratur ke kiri dan kanan.

"Frans juga makin cinta mammmmm...... uhhhh enak bangettt mam lobang mama........ ", sahut Frans, seraya tangannya meremas dada itu dan tak lupa kedua puting susu yang mencuat karna tegang, ikut di lumatnya.

"uhhh, tau enak begini, seharusnya..... main sama mama ..... duluan...........", kata Frans sambil menatap wajah cantik itu yang menikmati setiap genjotan Frans.

Mendengar ucapan itu, Ratih menarik kepala Frans dan mencium bibirnya dengan rakus. Pantat mereka masih terus beradu dan bergesek saling memberi nikmat. Musik masih mengalun lagi...... lagi...... dan lagi. 5 menit, 10 menit, 15 menit..........

Frans memperlambat goyangan pantatnya maju mundur. Ratih yang merasakan goyangan melambat, ikut memperlambat goyangan pantatnya dibawah. Mereka berdua terbawa alunan musik itu sejak tadi. Frans dari tadi terus memainkan otot kegelnya. Dan ternyata goyangan Ratih dan otot-otot vaginanya belum menaklukkan kejantanan Frans. Keringat sudah membasahi tubuh mereka.

"enakkkk banget memek mamaaaaa !!!", kata Frans lagi memuji vagina Ratih.

"kamu jugaaaa sayangggg...... udah pinter mainin kegel......", balas Ratih di tengah nafasnya yang memburu.

Lagu klasik itu pun terhenti karna habis untuk lagu pertama. Frans pun menghentikan goyangan nya, dan rebah sejenak di dada montok itu....... Ratih tersenyum hangat, memandang Frans dengan penuh rasa sayang.

"kok berenti sayangggg?", tanya Ratih yang memeluk kepala Frans.

"lagunya habis mam....... kaya batere soak tiba-tiba....", kata Frans membuat Ratih tertawa.....

"hahahaha...... masih mau kan?", tanya Ratih berbisik di telinga Frans.

"mau mam, dari tadi mainin kegel ya?', tanya Frans sambil mengangkat kepalanya dan memandang wajah cantik di bawahnya. Wajah cantik itu dibasahi banyak keringat.

"mama udah keluar sekali tadi, tapi mama bisa imbangin terus setelah orgasme pertama. Kamu hebat sayang...... pinter......... lagi?", kata Ratih menyeka keringat di mukanya.

"ok mam, tuh musik udah mulai lagi", kata Frans sambil menggoyangkan pantatnya maju mundur.

"sayang...... gantian mama di atas..... biar sama-sama cape kitaaaa", pinta Ratih, dan Frans pun menghentikan goyangan pantatnya dan hendak mencabut batang kemaluannya. Ratih melarangnya....

"jangan dicabut sayang..... giniiii...... balik aja guling.......... ", kata Ratih sambil menggulingkan Frans kesamping, dan kemaluan mereka tetap menyatu.

Ratih sudah di atas tubuh Frans. Dan dengan mengatur nafasnya, wanita ini mulai menggoyang pantatnya naik turun sesuai irama musik.

"mam....... enakkkkk !!!!", desah Frans di bawahnya. Kedua bukit kembar Ratih yang menggantung di belai-belai dengan mesra.

Ratih mengangkat pantatnya....... musik perlahan mengalun dengan nada turun, pantatnya pun ikut irama turun dengan erotisnya. Terkadang di putar pantatnya ke kiri atau ke kanan, ketika hentakan musik terdengar. Mereka berdua merasakan efek dari musik klasik Beethoven.

"hhhh..... shhhh..... enakkkk bangettt..... makasih ya sayang....... ", desah Ratih sambil tubuhnya sekarang memeluk Frans. Pantatnya yang putih bulat itu masih bergoyang di atas batang kejantanan Frans.

"mammmm !!!!", gumam Frans

"apaaa sayanggg....... ", tanya Ratih mesra.

"setop dulu bentar entotan mamaaaa", pinta Frans berbisik

"kenapaaa?", tanya Ratih memandang Frans

"ini ya mam, entotan berkualitas?", tanya Frans sambil memegang kedua pipi Ratih.

"iya sayangggkuuuu...... udah, nanya itu doang kan?"

"ntar mam..... "

"apalagi sayang..... lagi enak mama genjot kontolmu...."

"Frans cinta mama..... muahhhh..... slurppppp ", disedotnya bibir mengairahkan itu, dan Ratih kembali bergoyang dan memaju-mundurkan pantatnya.

Ketika musik terdengar lemah dengan intonasi lambat, Ratih pun melambatkan putaran pantatnya. Ototnya dimainkan mencengkram batang kemaluan Frans. Frans pun mengangkat pantatnya menusuk-nusuk lubang vagina becek itu dengan hentakan lembut. Keduanya menyatu dalam simfoni birahi mengasyikkan.

"auwww...... !!!!", desah Ratih ketika batang keras itu mengikut irama musik yang menyentak-nyentak.

Ratih terdiam menikmati tusukan kemaluan Frans dari bawah.

"aoughhh...... auhhhhh...... ", desah Ratih sambil badannya sekarang terduduk di perut Frans, dan hujaman kemaluan masih terasa dari bawah.

Frans pun berhenti menusuk-nusuk dan Ratih kembali menggila goyangan nya di iringi alunan musik.

"mammmmm !!!! setop duluuuuu !!!!", teriak Frans karena mengimbangi bunyi musik yang terdengar.

Ratih pun berenti bergoyang, dan menundukkan badannya menghampiri wajah Frans.

"apa sayang?", tanyanya merdu sambil dadanya menyentuh hangat dada Frans yang sudah berkeringat dari tadi.

"ini bener-bener entotan berkualitas mam.......... mama belum lapar?", kata Frans memandang wajah cantik itu di atas kepalanya.

"mama, sebenarnya udah dapet 3 kali..... tapi kamu belum juga keluar sayang....", kata Ratih sambil mengelus pipi Frans.

"bilang dong mam dari tadi..... biar gak kutahan nih peju....... ", sahut Frans sambil mencium lagi bibir Ratih.

"mau gantian lagi, atau mama genjot lagi lebih enakkk?", tanya Ratih menawarkan.

"mama aja diatas terus sampe keluar, tapi kalo kupeluk dan cium, ikutin iramanya ya ma.....", jawab Frans

Ratih pun kembali dengan goyangan pantatnya di atas batang kemaluan Frans. Frans meremas-remas pantat Ratih ketika lubang kewanitaan Ratih kembali mengurut burungnya di dalam. Kenikmatan alat kelamin mereka sungguh luar biasa dirasakan masing-masing..... 5 menit..... 7 menit..... 10 menit.......

Ketika musik kembali dengan nada tinggi dan betotan suara musik bass terdengar, Ratih menghujam pantatnya dengan keras pada kemaluan Frans. Hentakan vaginanya membuat Frans merasa enak luar biasa. Dan akhirnya Frans merasa cairan nikmatnya segera akan keluar.

"mam, aku dah mau keluarrrrrr........ entot terusss", kata Frans sambil menarik tangan Ratih dan membuat tubuh mereka berpelukan. Frans menciumi bibir itu dan melumat lembut.

Pelukan dan ciuman Ratih ditambah hentakan pantatnya pada kemaluan Frans, akhirnya menyudahi pertarungan birahi mereka.

"mammmmm, enakkkkk....... !!!!", bisik Frans di telinga Ratih yang sedang dia peluk.

Air mani Frans pun menyemprot di dalam lubang kemaluan Ratih. Terasa hangat di dalam vaginanya. Untuk pertama kali, setelah puluhan tahun dia merasakan sperma muncrat di dalam.

Pantat Ratih terhenti bergerak. Masih di pelukan Frans, dia membisikkan kata-kata mesranya.

"makasih ya sayang..... mama cinta sama kamu..... "

"Frans juga cinta sama mama...... sering-sering ya mam kaya begini.....", pintanya berharap.

"kalo bisa kenapa ngak...... ", balas Ratih.

"enak banget mam"

"masih mau lagi sayang?"

"mau mam, tapi istirahat dulu. Kita juga belum makan. Aku lapar banget"

Kemaluan Frans mulai mengecil. Ratih merasakan batang itu keluar dari vaginanya karna mengecil. Dia pun membaringkan tubuhnya yang lelah itu di samping Frans. Kedua tubuh berkeringat itu merasa puas dengan olahraga birahi mereka yang pertama.

"mam....... !!!"

"apa sayang ??? "

"kenapa laper banget abis ngentot?"

"itu karna energinya digunakan....."

"gimana caranya supaya bisa ngentot terus mam, kaya tadi?"

"itu namanya bukan bercinta lagi sayang, kalo ngentot melulu...... itu namanya maniak seks..... "

"ohhh, terussss....... dosisnya berapa banyak mam, kalo bukan maniak ?"



~~~~~Bersambung~~~~~
 
Frans laki-laki beruntung bertemu dengan seorang mentor yg hebat dan luar binasa, bukan hanya mengajarkan ilmu sex, tapi juga teori dan yg utama gimana main dengan perasaan dan yg paling gila sang mentor calon mertua, luar binasa cerita mu gan, sehat selalu gan biar bisa nulis sampe tamat..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd