Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG NTR HANSEN

Status
Please reply by conversation.

Schitzler

Senpai Semprot
Daftar
21 Feb 2021
Post
964
Like diterima
14.520
Bimabet
NTR HANSEN




Terimakasih banyak beberapa Sahabat Semprot beberapa bulan ini sudah sharing dan berbagi cerita Pengalaman Sex, baik Via Inbox maupun wikipedia. Terimakasih juga atas traktirannya dari d0natur (jadi d0natur HANYA melalui admin team, BUKAN lewat staff lain) untuk menambah semangat saya menulis Pengalaman sahabat kita di forum ini yang sudah saya samarkan diCerita ini.




POV Hansen


"Heii banguun!!! Dah bujang kq masih susah sih bangun pagi??? " Suara lembut mama menyadarkan ku diSenin Pagi.

Astaga!!! Komputer gue!!!! Tapi...... Ah sudahlah, mungkin malem dah gue matiin. Eh kq HP gue kenapa udah diCharge ya????

"Hansen.... Kamu udah bujang nak... Sampai kapan mama harus jaga kamu, cepet mandi nanti kamu ga keburu sarapan... " Mama pun berlalu dari kamar meninggalkan ku yang masih bingung dengan kondisi komputer yang sudah diShut Down dan Ponsel ku yang seingat ku semalam tidak ku charge.


O ia, nama ku Hansen pengalaman ini ku alami saat umur 16 tahun. Setelah menjadi silent reader diForum ini, saya memberanikan diri sharing dan bercerita dengan penulis. Sejujurnya ini adalah aib keluarga ku sendiri, namun ditengah ramainya Genre NTR yang sedang ramai saat ini aku putuskan untuk berbagi pengalaman dengan penulis. Semoga ada Hikmahnya bagi pembaca.

Ayah ku bernama Ryan saat itu berumur 40, pekerja keras yang sukses dengan 2 toko bangunan sekaligus dan 1 Chinese Restaurant warisan generasi ke 3 dari leluhur ku. Kelebihan ayah ku bukan berarti ada kekurangannya.

Yang tadi itu Veronica hampir mau 35, mamah ku. Mama adalah mantan atlit Volly perwakilan kota ini, karna ayah paham atas saingannya dan takut ditikung orang. Ayah dulu langsung berani saat usia muda melamar mama diusia muda.

Hingga lahirlah aku dan kakak ku William yang sekarang sedang belajar diUniversitas dinegara Kangguru.


"Aku pamit ya ma..... " Setelah ku nikmati beberapa potong roti untuk sarapan.

"Eeeh kq dkit bgt sarapannya... " Kata mama yang terlihat sangat menggairahkan mengenakan daster.

"Nanti takut telat ma... " Jawab ku sekenanya berusaha menghindari ketauan mata ku yang menatap 2 belahan payudara mama.

"Ya udah, hati hati ya sayaang.... Muach, muach, muach..... Semangat belajarnya ya.... Hihihi..... " Ritual wajib mama mencium kening dan kedua pipi ku sebelum aku berangkat sekolah. Sebagai bonus kedua dadanya yang montok menempel dibadan ku. Terkadang aku berfikir aku "gila" Bisa horny dengan ibu ku sendiri, tapi bagaimana pun aku ga munafik aku menikmatinya.

"Woyyy!!! Nglamun aja dari tadi" Sebuah dorongan kecil Gama menyadarkan ku diruang kelas.

"Tau nih, kayak lagi mikirin negara aja hahahhaa..... " Tambah Theo.

"Kalian siap ga nih, kita nanti latih tanding sama kakak kelas??" Kilah ku, kepada mereka pdhal dalam hati ku berfikir mesum tentang ibu ku sendiri.

"Yaaah elu.... Kelas 3 kan dah ga bisa main buat Tournament sekolah, lagian mereka baik baik kq" Kata theo.

"Ia sob, gue aja yang pas pasan dimodalin sepatu sama kak Frans." Timpal Gama.

Secara Finansial theo dan gama tidak seberuntung aku, jadi pikir ku ga ada salahnya mencoba buat ikut seleksi tim sekolah. Apalagi selain Basket, beberapa kakak kelas juga aktif sebagai atlit Futsal seperti kak Frans yang mewariskan sepatu Basket kepada gama.

Layaknya kenakalan remaja baru menjadi siswa SMA, aku, gama, dan theo beralasan kerja kelompok kepada orang tua kami. Pdhal kami bertiga bermain game Online diWarnet VIP uang saku ku cukup untuk mentraktir gama, agar lebih simple ku minta salah satu ART mengirim perlengkapan Basket ku nanti sore keSekolah.

Kenakalan ku dan Gama masih bisa dibilang wajar sejak SMP walaupun berbeda kelas, dan theo dekat dengan kami sejak kami masuk kelas yang sama.


"Broo!!!! Gila.... Cakep banget tu cewek.... Baru kali ini gua liat cewek langsung Konak!!! " Kata kata theo tadi langsung mendapatkan sikutan dari Gama. Karna Gama tau, wanita yang dimaksud theo adalah mama ku, yang tengah berbincang dengan Wisnu namun saat melihat ku datang mama langsung menghampiri kami bertiga.

"Sayaaang, ini perlengkapan basketnya. Mang Yanto ga bisa anter kesini, gimana tadi belajar kelompok nya Gama??" Tanya mama lalu menatap Theo.

"Lancar tante, tadi juga di bantu theo." Jawab Gama.

"Theo tante, temen sekelas Hansen." Sambil menahan wajah merah padam.

"Ya udah ya tante pamit dulu, soalnya harus langsung jaga " Warung" Sukses ya sayang " Kata mama sambil mengusap usap kepala ku.

" Ia ma, thanks ya. Maaf udah ngrepotin." Setelah mengecup kening ku mamah pun berlalu.


Latih tanding pun dimulai setelah latihan team Futsal bermain dilapangan yang sama disekolah ini, keAkraban langsung terjalin bersama Wisnu dan Frans yang sudah kelas 3 ditambah Edo kelas 2

Permainan Basket ku dan Gama sudah seirama hingga bisa menghasilkan beberapa 3 point, namun masih kalah dari team kak Edo yang sudah lebih berpengalaman. Hingga terlalu semangat aku bermain, kaki ku terkilir dan menyebabkan harus dibantu beberapa kakak kelas.

"Masih sakit pasti ini, do coba lu bawain Hot Cream!!!" Pintar Wisnu kepada Edo.

"Kamu emang bisa ngurut?? " Tanya Altri pacar Wisnu.

"Coba dikit aja, kalau sakit jgn diterusin. Gppkan Sen?? " Tanya Wisnu.

"Ia kak gpp, maaf ngrepotin... " Kata ku, Hingga.....

"Awww...... " Kurasa nyeri saat Wisnu menekan bagian kaki ku yang bengkak.

"Dah mendingan ni, tp sementara nanti kamu pake sendal dulu supaya ka tertekan kakinya." Kata Wisnu.

Kebaikan kak Wisnu tidak hanya sampai disitu, Wisnu, Altri dan Frans mengantar aku dan Gama pulang dengan mobil Wisnu. Sore itupun Ayah ku dan Mama menyambut mereka berempat, tak banyak apa saja yang mereka bicarakan dirumah.

Hanya saja dari ruang keluarga sesekali Mama tersenyum manis kepada Wisnu dan Frans, sedangkan ayah ku terlihat menatap mesum kepada Altri.

Akh!!! "Piktor" amat sih pikiran gue.....

"Gam makasih ya dah bopong gue" Kata ku kepada gama... Yang selonjoran di ruang keluarga.

"Yee kayak sama sapa aja" Sambil menoyor kepala ku.

"Eh, gue ikut ke air ya..." Kata Wisnu.

"Oh, sebelah sana kak" Kata Gama. Di ruang tamu terlihat Ayah, Frans dan Altri berbincang di ruang tamu di iringi Candaan.

"Bro, bantu gue ke kamar dong mau salin ni lengket tadi keringet.... " Pinta ku kepada Gama lalu Gama membantu membopong ku keKamar.

Karna kamar ku dan kakak ku berada di lantai 2 kamar ini, dan akses tangga bisa melihat ruang makan dan awal ruangan menuju Dapur.

Sepintas aku pun melihat kak Wisnu yang tadi hendak keAir, terlihat dengan wajah sumigrah berbicara dengan mamah yang membelakangi ku. Pembicaraan mereka seperti berbisik, lebih curiga lagi saat sleting Jacket Training Wisnu turun hingga dada. Memperlihatkan bulu dadanya, Namun buru buru Wisnu bertanya kepada ku dan Gama karna sadar aku dan Gama mungkin tidak boleh mendengar pembicaraan mereka.

"Eh jangan banyak gerak dulu bro, nanti sakit lagi.... " Kata Wisnu sambil langsung menaikkan sleting Jacketnya. Mama pun segera mencoba menghampiri ku.

"Mau salin aja kq kak di kamar, lagian ga enak ni keringet berasa lengket banget." Jawab ku sekenanya sambil penasaran apa yang mama dan Wisnu bicarakan. Seperti panik melihat ku dan Gama melintas dekat area dapur dan naik ke atas.

Dikamar aku cukup lama menyeka keringat ku dan salin, sekitar 15 menit. Perlahan aku pun turun kebawah dan bergabung dengan mereka.

"Naaah ni bisa jalan sendiri.... Besok jg pasti dah mendingan." Kata ayah ku.

Kulihat ga ada yang aneh setelah itu, beberapa candaan ayah ku sangat cocok dengan candaan Frans membuat ruang tamu rumah saat itu menjadikan kami cukup akrab.

Hingga mereka berempat berpamitan pulang, ayah pun berangkat ke toko nya, dan mama keResto untuk tugas menghitung dan persiapan resto besok.

Jadi kalau digambarkan Pagi hingga sore ayah sibuk di toko dan Resto, sore menjelang tutup mama yang keResto dan ayah lebih ke 2 perhitungan wara laba toko. Hanya Bi Minah yang menemani ku atau tepatnya membersihkan rumah hinga pukul 9 malam.

Dikamar setelah bertukar pesan dengan Theo, aku pun melamun sendiri dikamar. Setelah makan malam biasa aku main game, lalu iseng membuka situs porno. Namun kali ini pikiran ku agak terganggu dengan Sifat ayah yang terlihat memandang mesum kepada Altri, diTambah lagi sepertinya mama seperti tertarik kepada Wisnu yang keturunan Pakistan. Tp ah sudahlah, ga mungkin mereka sampai jauh.


*****

"Sayaaang banguun.... Ada Temen kamu tuh dibawah belain jemput kamu..... " Aku pun terperanjat dari tidur ku....

"Jam brapa ni maa....??? " Tanya ku, yang semalam pasti nyenyak bgt tidur karna kelelahan.

"Jam 7 sayaaang, tadi mama bangunin kamu malah tidur lagi..... Hihihihi...... " Lalu mama meninggalkan ku dikamar.

Aku pun bersiap dan bergegas segera mungkin hingga 15 menit kemudian aku melihat diLantai 2 depan kamar keTempat meja makan, rupanya ada Wisnu, Edo, dan Frans disana. Posisi mereka berdekatan kepada kursi tempat duduk meja makan mama, lebih tepatnya sedang berbisik bisik dibawah sana. Hingga akhirnya....

BRAKKk!!!!

Saat ku tutup pintu kamar yang sedikit seperti terbanting, kulihat lagi posisi duduk mereka bertiga berubah layaknya kursi makan berjarak seperti biasanya.

"Masih sakit ga bro kakinya?? " Tanya Frans melihat ku berjalan sedikit terpincang.

"Sedikit.... Hehehe... " Jawab ku sekenanya. Entah mengapa saat mereka bertiga dekat mama tadi Batang ku Tegang seketika, namun beberapa obrolan mereka mengalihkan kecurigaan ku. Belum lagi mama yang mengeluhkan aku bangun kesiangan hingga ayah sarapan dan pergi terlebih dahulu keTokonya.

Saat aku mengenakan sepatu, Wisnu dan Edo izin pamit kebelakang seperti menghampiri mama diDapur. Hingga saat ku panggil hendak berpamitan, baru mama dan mereka bertiga datang menghampiri aku Edo di halaman.

Lalu kami berempat ke sekolah dengan mobil Frans.

"Nanti ga perlu repot jemput ya tante, biar kita yang nanti anter ke rumah... " Ujar Frans dengan penuh semangat.

"Makasi yaa... Maaf udah banyak ngrapotin hihihi..... " Kata mama....

Ga ada yang aneh dengan sikap mereka bertiga kepada ku, malah aku merasa seperti dijaga kakak ku William.

Hingga pulang sekolah, baik Frans dan Edo nongkrong dirumah ku siang itu dan kebetulan ketemu ayah yang pulang sebentar mengambil beberapa catatan pembelian lalu pamit pergi lagi keToko. Wisnu tak turut serta karna dia jalan dengan kekasihnya Altri, sedangkan Edo lebih memilih ikut dengan ku dan Frans karna dia sedang marahan dengan kekasihnya Wulan.

Setelah cukup lama nongkrong diruang tamu dan bersenda gurau bersama Frans dan Edo, aku tertidur istirahat sejenak. Karna cukup nyeri setelah menbalurkan Hot Cream dikaki ku yang masih sedikit nyeri akibat terkilir kemarin, hingga aku terbangun karna dikagetkan dengan tawa canda beberapa orang di ruang keluarga.

"Hihihihi..... Kq bisa gitu ya.... " Jelas sekali suara mama tertawa lepas, kulihat ada Edo dan Frans disana.

"Eh!!! Dah bangun bro!!!! Masih nyeri ga?" Tanya Wisnu di samping ku di ruang tamu.

Namun pandangan ku tertuju kepada Mama, Edo, dan Frans di ruang keluarga yang sedang merapihkan laptop dan sesuatu.

"Kayaknya udah ga terlalu bengkak lagi tinggal nahan sedikit nyeri ya....?? " Tanya Wisnu lagi yang seolah olah mencoba mengalihkan perhatian ku.

"Gpp kq, besok jg sembuh" Jawab ku sekenanya, karna penasaran apa yang mama, edo dan Frans lalukan diruang tamu.

"Dah bangun ya, ni mama siapin makan siang buat kita. Yuk kita makan bareng." Ajak mama

Wisnu pun dengan sigap membantu mama, aku yang mulai curiga diam diam mengaktifkan camera di intercom helm kakak ku yang dilengkapi kamera Dan menyambukannya ke laptop lalu ku simpan kembali diruang tamu.

Terlihat wajah Frans dan Edo seperti kecewa saat ku bangun, berbeda dengan mama serta Wisnu yang mencoba menguasai keadaan. Pelan pelan ku curi pandang ke arah selangkangan Frans dan Edo terlihat jelas sepertinya batang penis mereka konak keras.

Belum lagi penampilan mama, tertutup kaos biasa tapi lekuk tubuhnya tercetak cukup jelas. Lagi lagi entah kenapa aku bukannya marah malah ikut merasa terangsang, lebih gilanya lagi pdhal ibu ku sendiri.

Sial, kenapa dengan aku ini???

Aku pun yang tak mau merasa cangung, setelah makan siang segera berpamitan berharap mama mengerti aku tidak suka dan mereka bertiga segera pulang dari rumah.

"Aku duluan, mau istirahat dulu ya semuanya." Namun lagi lagi dengan sigap Wisnu membantu ku sampai kamar. Tentunya membuat mama makin simpati.

Setelah ku pastikan Wisnu benar benar kebawah, ku aktifkan Intercom ke sambungan laptop ku untuk mendengarkan pembicaraan mereka di belakang ku.

Meskipun kamera hanya mengarah kepada ruang tamu tapi samar samar bisa kudengar pembicaraan mereka dikamar.

"Maaf bgt ya Wisnu sama sikap Hansen" Kata mama.

"Wajar kq tante, aku jg pasti marah kalau mama ku secantik tante diDeketin abg kayak kita.... Hehehehe... " Kata Wisnu.

"Ya ampun, tante udah tua Wisnu udah punya suami, masa kalian suka sama tante." Sanggah mama....

"Justru kita bingung tante, wanita secantik tante kq bisa si di abaikan suami dan anak tante, apalagi kemarin keliatan bgt suami tante liat Altri mesum bgt." Tambah Frans.

"Kalau saya sii tan, bisa buat tante nyaman dan happy bareng kita kita pasti siap kq selalu ada hehehe.... " Edo pun menambahkan.

"Kalian nakal ya..... Hihihi, awas lho tante bilangin suami tante..... " Jawab mama dengan nada genit.

"Ya udah yuk cabut, ga enak sama siHen dah marah. " Ajak Wisnu.

Kali ini kamera intercom helm kakak ku menangkap Edo dan Frans yang berlalu, lalu mama dan Wisnu bebisik dibelakang mereka.

"Pokoknya tante tenang aja, selama aku sanggup pasti aku bakal buat Tante yang cantik ini selalu Happy ok..." Kata Wisnu lalu....

Cuph.... Sebuah cumbuan mendarat di bibir mama.... Terlihat mama yang terbius dengan rayuan Wisnu, tak menghindar saat Wisnu mencumbu bibirnya.

"Makasii yaa... " Sambil wajah merah semu memancar dari wajah mama seperti yang lagi kasmaran.

"Nanti aku telp tante.... " Kata Wisnu lalu mengenakan sepatu, dan mereka bertiga pamit pulang.

Rasa panas dan marah bergemuruh diDada ku, tapi anehnya saat itu juga aku malah merasa horny. Tanpa sadar aku pun coli membayangkan mama diEntot mereka bertiga.

Setelah cukup lemas mengeluarkan sperma karna coli, aku pun turun kebawah dan didepan pintu kamar orang tua ku ternyata benar saja mama samar samar sedang berbincang dengan mereka.

Ku matikan dulu Intercom helm kakak ku supaya mama terutama ayah tak menaruh curiga, lalu ku ku hampiri lagi kamar mamah sambil jalan terpincang perlahan.

"Lagi apa ma..... " Tanya ku berpura pura, sambil membuka pintu kamarnya.

"Hmm... Ini lhoo... Hmm.... Temen mama ngajak belanja tp kan kamu belum sehat sayang.... " Jawabnya mematikan HP sambil membalikkan layar hpnya, lalu menarik head set karna panik.

"Ouuh...." Jawab ku sekenanya karna kulihat wajah mamah tegang campur kecewa lalu menghampiri ku.

"Sini sayang mama pijitin kakinya, pasti masih sakit ya?" Tanyanya penuh perhatian.

"Ya Tuhan!!! Kamu demam, mama ambilin obat ya sayang. " Aku pun tiduran diranjang kamar orang tua ku.

Setelah ku minum paracetamol, mama mendampingi ku di kamar hingga ikut tertidur di kamar orang tua ku dan istirahat siang. Namun saat ku terbangun, aku pun dikagetkan dengan perubahan pakaian yang dikenakan mama cukup menggairahkan.

Mama tertidur disampingku, mengenakan pakaian seperti daster namun belakangan baru ku ketaui itu adalah lingrie dibalut kimono.

Kq bisa ya?? Pdhal kan kamar udah ada ACnya....

Lebih cepat kali ini jantung ku berdegup kencang menahan horny dengan keseksian mama, saat kulihat dihp mama ada beberapa pesan masuk serta notif panggilan video tak terjawab beberapa kali beberapa belas menit yang lalu.

Aroma sesuatu yang sulit ku gambarkan pun tercium oleh hidung ku, namun tak lama berselang mama pun bangun.

"Hansen... Kamu lagi apa si sayaang?? " Melihat aku memegang hpnya mama pun mulai gusar!!!!
"Kq buka buka privasi mama sii?? Udah deh kalau kamu ga sopan gini mending istirahat di kamar mama.... " Tiba tiba marah dan berlalu ke kamar mandi dan membawa HP dan head setnya.

Aku pun duduk di ruang tamu berfikir dan merenung, apa si yang sebenarnya terjadi? Apa mama tergoda oleh ketiga teman ku? Atau karna perubahan sikap ku yang mudah merangsang?

Siapa yang harus ku salahkan? Kalau pun selama ini memang ayah suka main perempuan, apakah mama akan sama seperti ayah?


Setelah mama Mandi, ia menghampiri ku diruang keluarga. Tiba tiba ia memeluk ku dan berkata....

"Maaf ya sayang mama udah kasar sama kamu, tapi mama Minta lain kali jangan membuka privasi sesuka hati kamu. Itu ga sopan." Tegas mama

Aaaahh ketimbang celotehan nasehatnya, saat itu aku jauh menikmati himpitan kedua Toketnya. Terasa kenyal dan menggairahkan namun moment indah itu dirusak kehadiran ayah.

"Nah gitu dong akur, kan tenang ayah liatnya juga..... Hansen gmana kaki kamu? Udah baikan??" Tanya ayah.

"Udah yah... Besok jg kayaknya ga akan terlalu sakit lagi... " Kata ku. Ayah minum segelas air.

"Ver, bentar lagi siap siap ya.... Aku abis mandi bakal touring dulu, kepala aku pusing... " Kata ayah kepada mama. Sebagai pertanda sore ini mama harus keResto hingga malam.

Mama seperti mengiyakan melalui expresi wajahnya, lalu ayah ku pergi mandi. Cukup mengherankan saat itu, mengapa mama yang cantik dan sexy ini sama sekali tidak terangsang dan bergairah kepada mama.

"Sayang mama siap siap dulu ya, bentar lagi bi minah datang kerumah" Setelah kecup kening ku mama menyusul ayah kekamar,Dan menutup pintu kamar.

Hingga bi Minah datang, lalu kulihat ayah pergi setelah mandi dan mama berangkat setelah berdandan rapih.

Entahlah apa yang terjadi, karna saat itu aku benar benar awam. Rayu merayu, Modus, merangsang pasangan, hingga sex sekalipun aku sangat minim pengalaman.

Apalagi lagi aku Horny dengan Ibu ku sendiri....

Terlabih lagi menghalau Wisnu, Edo, dan Frans yang terkenal sebagai Playboy sekolah.

Apa ini salah satu alasan kakak ku wiliam lebih betah di negara orang??





Part 2 Halaman 4
Part 3 Halaman 5
Part 4 Halaman 9
Part 5 Halaman 14
Part 6 Halaman 17
Part 7 Halaman 22
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd