Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG NTR HANSEN

Status
Please reply by conversation.
Terimakasih atas semua Dukungan Atensi Sahabat semua, banyak banget yang nanya melalui Inbox maupun Komentar.

Mohon bersabar, semua "Misteri" pasti terjawab di beberapa Chapter Akhir. Makasi banget Admin dari sekian banyak cerita bagus, Cerita saya kesekian kalinya masuk kolom Hot Thread 🙏🏻😁
Lanjut trs hu
 
NTR Hansen Part 7




POV Hansen




Siang itu aku dihadapkan 2 Bidadari yang telah menikmati Birahi sekitar 30 menit yang lalu, kini mereka berdua diRumah manyambut ku yang Diam diam sudah berUsaha menghentikan aksi Liar mereka lebih Jauh.


"Ma... Laper ni, mama masak apa siang ini?" Kata ku polos berpura pura mengalihkan godaan mereka.


"Aduuh... Mama belum sempet masak sayaaang, mama baruu aja pulang Abis Senam tadi..... " Kali ini mama menggandeng ku, lalu menekankan Toketnya di lengan ku. Tentunya membuat ku semakin ga karuan.


"Ia tuu...... tante seru banget senamnya Lho Sen, sampe garap 2 sekaliguss hihihihi..... " Wulan menuturkan kepada ku. Wajah mama merah padam, terkejut tak menyangka Wulan berani menggoda ku.


"Garap 2??? Maksudnya apa Lan???" Tanya ku bingung. Namun Sesungguhnya semakin ga karuan, rasa Marah dan Sabar Terselimuti rasa Horny yang semakin berat.


"Maksud Wulan 2 gerakan sekaligus Sayaaang, Wulan kamu kalau ngomong Yang jelas doong. Kan kasian anak tante jadi Bingung." Kata mamah yang terlihat panik.


"Ah gpp tante..... Tuh liat aja.... Ada yang Keras banget ampe Nonjol gitu diselangkangan Hansen. Berarti dia Suka!!! hhihihihi..... " Lalu Wulan pun berjalan meninggalkan ruang tamu ke Ruang keluarga.


Mama memandangi ku dengan Sorot mata penuh Makna, aku sendiri bingung apa artinya. Hingga akhirnya ku berjalan menyusul Wulan, otomatis melepas gandengan mama aku pun berusaha menguasai diri ku sendiri.


"Kak Wulan aku mau pinjem buku Bahasa yang menerangkan tentang Majas Perumpamaan dong."Painta ku padanya


"Ada tp di rumah, gmana dong.... " Kata Wulan manja seperti biasanya.


"Tugasnya dikumpul besok, klo gt ku sekalian ku Anter kakak pulang sekalian ambil buku ya." Aku berusaha agar bisa berdua dengannya.


"Hmmm..... Senengnya anak mama Rajin." Puji mama padaku.


"Emang harus rajin tante, jadi enak ke badan Hihihihi..... " Lagi lagi Wulan menggoda ku dan mama dengan kalimat kalimat ambigu.


"Ia si, nanti tante rutin aja kali ya!!!! jangan rajin ntar ada yang nyariin lagi..... Hihihihi.... " Kali ini mama pun mulai berani menggoda ku.


"Hebat, Salut, tante bisa Kuat garap siGempal sama siBulu." Kata Wulan sambil melirik ku yang mulai pura pura tak mendengarkan celotehan mereka.


"Bukan kuat sayang, Tapi....... ENAK!!! Hihihihi....." Mama menekankan kata enak sambil setengah berbisik kepada Wulan.


"Pada ngomong apaan si ah aku ga ngerti, yu kak nanti keburu Sore. " Aku tak sabar melihat reaksi Wulan seperti apa nanti di dalam mobil nanti dengan langkah tindakan ku.



Setelah makan siang aku dan Wulan berpamitan dengan Mama, aku lajukan mobil dengan Pelan, hingga belum sampai keluar Komplek rumah di daerah Cukup sepi aku tepikan mobil Wulan.


"Eh.... Sen, kq berhenti kamu kenapa?? Ga enak badan?? Kq keliatan lesu deh dari tadi " Tanya Wulan lembut pada ku sambil memegang Dahi ku.


"Bukan ga enak badan lagi lan, tapi Hati aku juga udah Hancur udah Remuk." Jawab ku padanya dengan lesu sambil liat matanya.


"MMMaksud kamu apa ya....?? " Tanya Wulan mulai kebingungan.


"Kalau kamu jadi aku lan, gmana rasanya kalau melihat ini" Sambil ku tunjukkan Foto di ponsel ku, dengan Gambar Wulan sedang diDoggy Edo, menatap Mama yang sedang DiEntot Wisnu sekaligus Mengulum Kontol Frans.


"Itu... Itu... Mm..... itu," Wulan terbata bata menjawab pertanyaan ku, ia terlihat panik dan kebingungan.


"Sebagai sesama manusia kamu pasti bisa rasain kan perasaan aku sekarang? " Tanya ku kepada Wulan dengan parau.


"Maafin aku Sen, maafin aku... a a aku....." Seperti kehilangan kata kata lalu Air mata Wulan membasahi kedua pipinya.



"Aku ga punya banyak waktu sekarang, kamu pilih. Mau kamu selsaiin dengan cara kamu sendiri? Atau Kamu mau selsaiin dengan cara ku sampai tak ada yang terluka dan tak ada yang Dendam dimasa depan." Tanya ku tegas.


"Aku ikut cara kamu selsaiin masalah ini Sen, aku juga rela kamu hukum dengan Cara apapun. Asal jangan kamu sebar Foto aib ku itu masa depan ku bisa Hancur........." Sambil memeluk ku memohon Wulan meminta ku.


"Aku tau kamu cowok yang baik aku rela nurutin mau kamu dan dihukum sama kamu Sen...." Sambil menangis terIsak Isak di mobilnya.


Setelah ku berikan petunjuk dan tetap menjaga rahasia antara perjanjian ku dan Wulan aku kembali ke rumah. Karna aku tau Wulan tak sepenuhnya salah, ia Hanya ada ditempat yang salah. Lalu ikut larut dalam suasana disana.


Wulan, terlihat lebih tenang setelah tau semua rencana ku. Bahkan ia akan membantu ku menyelesaikan masalah Ini, karna Permintaan dan Hukuman ku kepada Wulan masih sangat Masuk akal serta Tidak Melukai maupun menyakiti siapa pun.




Sengaja saat itu aku tak mengucapkan salam, dan mengendap ngendap masuk rumah. Setelah ku tau terkunci, aku memanjat lewat tembok belakang rumah la lalu masuk lewat lantai 2 Jemuran lalu mengendap ngendap membuka kunci pintu depan rumah. Jadi ada alasan kuat saat Mama tau tiba tiba aku ada didalam Rumah dan tak curiga.


Setelah membuka sepatu, meski tak ku tempelkan telinga ku diPintu kamar orang tua ku terdengar pembicaraan mama dengan seseorang melalui telfon didalam kamarnya. Ku putuskan mendengarkan diluar pintu kamarnya.


"Kamu emang yang terbaik sayaaang, aku rela mau kq ngentot sama kamu lagi hihihi...."


"Eumppptt...... Gmana yaaa....??? Merinding banget aku bayanginnya sayaaang hihihi..... "


"Gini aja deeeh..... Selama kamu pegang janji dan tangkep orang itu, kita cari waktu yang tepat buat lakuin semuanyaaaaa..... Sampe kita puas seharian....!!!! Gmana....??? Hihihihi....."


"Ok sayaaang bye.... Atur semua nya baik baik yaa..... "


"Me too Wisnu sayaang, Selalu Rindu Kontol kamu yang selalu mentok diMemek aku..... MmmmmuuuAacchhh..... " Jawab mama sangat lepas Dan Riang saat itu mengakhirinya telfonnya.



Aku hanya terduduk lesu tambok disamping kamar orang tua ku mendengar percapakan Mama dengan Wisnu, lalu pintu kamar mama terbuka tak lama kemudian. mama Kaget melihat ku terduduk di samping pintu kamarnya.


"SSsejak kapan kamu diSitu??? " Tanya mama bergetar lirih. Aku hanya menatap wajahnya yang Pucat sesaat, lalu melepaskan pegangan tangannya diLengan ku yang berusaha membangunkan ku terduduk dilantai.


"Hansen,sejak kapan kamu diRumah sayang?? Bukannya kam ke rumah Wulan?" Tanya mama pada ku dengan nada suara sangat hati hati.


Sekitar 2 menit ku terdiam, lalu ku berbicara mengeluarkan seluruh isi hati ku kepada mama, kepada ibu ku, ibu kandung ku disamping ku.


"Hansen ga ngerti.... Hansen bener ga ngerti kenapa bisa lahir dari Ibu seperti kamu ma...." Aku berbalik bertanya, menggambarkan betapa hancurnya aku saat itu. Sambil menatap mama.


Mama lalu menundukkan kepalanya sambil mulai menangis terIsak. Ia menangis tersedu ditutupi rambut panjang terUrai, entah apa yang ada didalam pikirannya saat itu. Lalu menatap ku dan berkata....


"Mungkin sekarang saatnya kamu tau yang sebenarnya Anak ku. Mama harap kamu ngerti dan jangan nilai mama seHina itu...." Sambil terisak sedih, lebih sedih ketimbang Wulan saat tau Fakta yang ku Ungkap pada Wulan.



Namun.......


"Ayah pulaaang..... " Membuka pintu ruang tamu yang tak terkunci. Mama buru buru menyeka air matanya.


"Lho lho lho ada apa ini??? Kalian tengkar lagi??? Ver kenapa?? Kenapa lu sedih gitu? " Sambil berdiri ayah terheran heran dengan apa yang ia lihat antara aku dan mama menjelang sore itu.


"Mama mungkin ga Terima dengan keputusan ku yah, aku memutuskan untuk menyusul kak William diAusy."


"Selain Pendidikan ku jauh lebih baik disana, karir masa depan Basket ku juga pasti lebih Cerah. Ayah dan mama juga lebih lancar 'urus' semua 'urusan kalian masing masing' tanpa harus resah ngurus aku saat diRumah" Jelas ku, yang sebenarnya adalah pilihan terakhir ku. Namun sangat terpaksa ku ungkap semua, demi menutupi hubungan mama dan Wisnu salah satu kekasihnya. Serta ayah dan beberapa Wanita muda yang ku ketahui.


Setelah mama mendengar yang bakal jadi ku, mama bangkit dan masuk kamarnya lalu membanting pintu kamar. Ayah tak berbuat apa apa lalu duduk diSampingku......


"Papa paham sen, papa ngerti banget dengan ambisi kamu. Tapi dampaknya terlalu menyakitkan buat mama mu nak." Sambil mengusap ngusap punggung ku.


Syukurlah ayah tak curiga apa yang terjadi sesungguhnya antara aku dan mama sebelum ia masuk rumah ini, mama juga terlihat paham dengan pengalihan yang ku buat hingga ia menambahkan sedikit drama supaya terlihat nyata di hadapan ayah.


Sore hari Bi Minah dan Ayah pamitan kepada ku, ayah menjelaskan bahwa ada sesuatu yang penting ingin mereka bicarakan di 'warung' bersama ayah.


"Ayah janji akan memberikan keputusan yang terbaik buat kamu, setelah emosi mama reda dan bisa menerima keputusan kamu." Sebelum ayah berpamitan menyampaikannya pada ku saat ku berada diKamar.


Ditengah ku mengatur rencana, Gama datang ke rumah rupanya ayah yang meminta Gama untuk menemani ku. Tak mungkin rasanya aku mengungkapkan semua aib mama dan ayah kepada sahabat ku ini.


Namun faktanya, salah seorang Kerabat Gama yang menjadi Juru parkir dan pedagang Kios Rokok tau kenakalan mama diParkiran dekat resto kecil atau 'warung' keluarga ku.


Tidak Rutin, namun andai sepi atau ada kesempatan mama rupanya sering berpacaran di area Parkiran didalam mobil seseorang misterius. Apalagi saat ayah keluar kota beberapa minggu yang lalu belum lagi walau tak tiap hari, Family dekat Gama menerangkan bahwa Mama terlihat mesra diBonceng Remaja Misterius yang jelas jelas itu bukan aku.


Gama mendukung penuh keputusan ku, andai aku mau ia siap menerima ku di rumahnya. Sesuai perhitungan kami berdua, kalaupun aku dan Gama melenyapkan Wisnu belum tentu bisa merubah Birahi mama yang bisa dibilang menjadi semakin tinggi bahkan sudah termasuk Binal.


Namun aku juga diam diam sebenarnya sudah membuat rencana, aku harap rencana ku berjalan lancar dan membuat mama dan ayah jera. Tentunya Sahabat ku Gama belum mengetahuinya.



"KALIAN!!!! Sejak kapan ngrokok???? GAMA!!! Tante kecewa ya sama kamu!!! Udah ngajarin anak tante jadi Ga BENER!!! " kata mama yang tak diduga duga kembali sangat awal dari Warung lalu memahari Gama diAtap lantai 3 ditempat jemuran.


"Mohon maaf tante, andai Gama ngajarin Hansen ga bener."


"Tapi ini adalah sedikit obat, dari rasa sakit yang sahabat hampir seperti Saudara saya rasakan dari kesalahan Tante Vero selama ini." Penjelasan Gama kepada Mama yang terlihat marah. Lalu mama pun berdiri mematung seperti berfikir memperhatikan aku dan Gama yang duduk tenang merokok menikmati lampu Kota.


"Tapii... Sejak kapan kalian merokok?? Kalian ga pernah Narkoba kan?? Tante sama Om ga akan maafin kalian kalau sampai itu terjadi." Kata mama yang terlihat emosinya mereda namun mencoba mengamcam kami.


"Tante liatkan nilai Hansen dan Gama disekolah, tante juga pasti udah tau bagaimana Prestasi kita dilapangan. Tapi Malam ini sangat sedih, Seorang sahabat saya yang sangat baik dan sabar bisa Tega dAncurin Ibu serta Kakak kelasnya sendiri. Gue balik Sen (sambil membuang ke lantai lalu menginjak rokoknya yang sudah habis) meski ga semewah rumah elu, keluarga dan pintu rumah gue selalu terbuka buat elu." Penjelasan dan penuturan Gama tadi membuat mama ku seperti menahan tangis. Meskipun menahan namun terlihat air mata yang mulai membasahi pelupuk mata indahnya.


"Gue mohon rahasia ini jangan sampe bocor Bro, karna gmana pun juga gue cuma punya satu ibu diDunia ini." Pinta ku kepada Sahabat ku yang sudah seperti Saudara bagi ku. Sambil menikmati rokok yang masih panjang di jari ku.


"Saya pamit tante, semoga tante bisa perbaiki kesalahan Tante kepada anak Tante yang sangat sabar dan bijaksana." Gama pun berlalu dari mama yang terduduk di kursi mulai menangis tak jauh dari tempat ku duduk menikmati rokok ku.


Setelah langkah kaki Gama menghilang saat menuruni tangga, tangis mama semakin menjadi tersedu dan terisak ditutupi kedua tangannya. Sangat tak ku hiraukan keberadaan mama, hingga sebatang rokok ku habis ku tinggal kan mama disana sendiri lalu tidur di kamar ku.




**********




Beberapa hari setelah kejadian itu hubungan ku dan mama menjadi merenggang, bahkan saking dinginnya sikap ku kepada mama didepan Bi Minah pun mama uring uringan dan mengeluhkan sikap ku yang dingin bahkan acuh kepada nya.


Hingga moment aku pulang cukup malam, makan lalu tidur, hanya bersapa dengan Bi Minah di rumah. Rasanya aku makin muak dengan mama, semakin mama terlihat Cantik makin benci ku melihatnya. Terbayang bayang semakin cantik dan sexynya mama, hanya untuk dinikmati teman teman ku.


Hingga suatu malam......



Geli.... Apa ini....?? Aaahh nikmat banget, basah dan terasa sesuatu yang sangat lembut dan halus menari nari diBatang penis ku Hingga keKepala Kontolku....


Aaaaaahhh nikmaaath...... Lalu ku buka kedua mata ku apa yang terjadi dengan Kontol ku yang tiba tiba memuntahkan sperma malam itu .


"Ssssstttt....!!!! Mama harap, ini akan mengobati rasa sakit hati mu selama ini kepada mama." Sungguh ku dikejutkan tengah itu mama sangat sexy mengenakan Bikini.


"Ayah mu pergi, tp tetep kamu nikmati jangan sampai berisik. Takut tetangga curiga. Hihihi...." Dengan wajah cantik menantang meminta ku. Persis seperti saat menggoda Wisnu dan kekasih kekasih gelapnya saat ku intip.


Mama meliuk dengan binal lalu dengan gemas mengemut Kontol ku dibawah sana, sedangkan pinggul dan bongkahan pantanya yang hanya dibungkus G String bergerak manja seperti ingin diraba oleh ku.


Ku pejamkan mata ku meresapi setiap cumbuan, belaian lidah, dan kehangatan rongga mulut mama disekangngan, biji kontol, dan seluruh batang kontol ku malam itu.


Aku baru mengerti, kenikmatan seperti ini lah yang dirasakan teman teman ku saat kontol mereka diOral mama yang cantik bak anak remaja.


Sangat nikmat, serasa dibawa melayang layang, terasa getaran getaran nikmat, dan memanjakan syaraf syaraf tubuh, kenikmatan yang tak pernah ku rasakan pertama kali dalam hidup ku.


Tangan ku pun aktif, mengelus bongkahan pantat mama yang sangat mulus. Karna semakin liar tarian lidah dan mulut mama diKontol ku, aku pun semakin berani membuka pembungkus memek mama malam itu.


Tanpa melepas Kontol ku dari dalam mulutnya, mama mulai mengangkangi wajah ku lalu mendekatkan memeknya ke dekat wajah ku.


Dalam bias bias cahaya malam di kamar ku, pertama kalinya aku melihat liang kawin yang melahirkan ku kedunia ini. Sangat indah, berwarna merah muda dan mungil. Dalam Posisi 69 Ku mainkan daging mungil diPangkal Vagina mama dengan jari ku, membuat mama seperti kelonjotan saat itu.


Respon mama diBatang Kontol ku semakin liar!!! Hingga akhirnya ku putuskan untuk merapatkan memek mama keWajah ku lalu jilat dan cumbui memek mama yang wangi bercampur aroma sesuatu yang cukup mengganggu aktifitas ku.


Hingga entah berapa lama, akhirnya lagi lagi aku semprotkan sperma ku kedua kalinya dan dengan kuat kuat disedot mulut mama. Hingga saat bersamaan ku semprotkan sperma ku, dengan kuat jilat liar bagian Kloritis atau itil mama secara bersamaan.


Hingga mama pun turut klimaks di tengah malam itu bahkan cairannya membasahi kasur ku malam itu. Setelah cukup lama aku kembalikan pulih dari rasa Kenikmatan yang mama berikan, aku pun cuci muka di kamar mandi. Sedangkan mama tetap tiduran seperti menggoda ku dikasur ku malam itu.


"Hansen sayaang, mama rasa ini malam yang tepat buat mama berikan satu satunya yang tersisa untuk kamu. Untuk anak mama tersayang, mama harap perngorbanan mama kali ini bisa menyembuhkan luka yang mama goreskan buat kamu.... " Aku sungguh tak mengerti yang mama ucapkan malam itu. Belum sempat aku menjawab karna bingung, mama memeberikan sebotol baby Oil padaku.


"Oleskan disini sayang, supaya mama tak terlalu nyeri merasakan perihnya. Karna kali ini benar benar pertama dan Special buat kamu sayang..... " Sambil satu tangannya menuntunku, mengusap ngusap liang Anusnya dengan baby Oil.


Tangan mama lainnya mulai mengurut ngurut Kontol ku yang Bengkok ke atas dan tak sebesar Kontol Kontol kekasih gelapnya, mengurut pelan perlahan hingga kembali tegang maksimal.


Hingga diTuntunya Kontol ku tepat, hingga lubang anusnya. "Pelan pelan sayang, hadiah ini benar benar SPECIAL buat kamu." Bisik mama sambil membelakangi ku.


Kali ini mama lebih menungging, sambil menatap kebelakang ke arah ku karna tingginya lebih sejajar dengan Wisnu, Frans dan Gama sedangkan aku beberapa centi lebih pendek. Dengan wajah Horny menantang, memastikan aku menikmati kenikmatan yang mama janjikan.


Setelah cukup licin, ku tekan kepala Kontol ku masuk kedalam liang anus mama yang masih perawan. Dan.....


"Aaaawwwhhhh...... Tahan sayang.... Sssssshhhh..... " Dari wajahnya sepertinya mama menahan Perih dan Nikmat secara bersamaan, sedangkan aku menikmati jepitan lubang pantat mama.


Mama pun lalu menarik tangan ku agar meremas kedua Payudaranya yang kencang, mulus dan kenyal. Sambil meremas remas payudara mama kami mulai bercumbu mesra malam itu. Sungguh nikmat sekali, sekarang aku baru menyadari kenikmatan lainnya andai bisa menaklukkan birahi mama ku yang cantik ini.


Pantas saja mereka tergila gila, hingga rela meninggalkan kekasih yang seUmuran dengan mereka.



Setelah lewat satu menit kami bercumbu mesra dan saling rangsang satu sama lain, mama memberiku aba aba seperti meminta ku perlahan mulai menekan Kontol ku di lubang Analnya.


Seperti perjalanan menuju surga Dunia saat mulai menekan, sedikit menarik lalu menekan lagi perlahan, berulang ulang hingga akhirnya semua Kontol ku tertanam sempurna diPantatnya..... Dan......


"Aaaaahhhh iyyyaaaaahhhh..... Nikmath sayaaang.... Kamu emang anak mama paling hebath......" Bisik mama ditelinga ku sambil terEngah enah.......


"Mama jahat... Kenapa baru sekarang kasih aku kenikmatan seperti ini..... Ini enak bangeth mama sumpah....!!! " Bisik ku ditelinga nya.


"Ini juga pertama sayang, spesssiaaal buat kamu sayaaang ku Hansen.... " Lalu tangan mama pun menarik ku, kami pun bercumbu penuh nafsu. Percumbuan diBumbui pergulatan lidah yang semakin membakar kami semakin bergairah, belum lagi posisi mama yang membelakangi ku. Dengan leluasa ku nikmati meraba dan meremas kedua Payudara yang dulu memberi ku ASI.


"Sekarang entot mama pelan pelan sayang, karna masih terasa perih." Bisik mama pada ku sambil merapatkan ku agar memeluk nya lebih erat.


Di posisi membelakangi mama yang lebih tinggi dari ku, aku mulai menggenjot anusnya pendek tapi dalam. Suara rintihan kami tertahan karna kami saling mengunci bibir kami berdua dengan sama sama saling memanggut satu sama lain.


Hingga sekitar lewat 5 menit kemudian, aku pun mulai menggenjot mama dengan kecepatan sedang. Sambil menatap ku mama memandangi ku, seperti merasakan sebuah kenikmatan yang bersumber dari Kontol ku yang tak terlalu besar bahkan bengkok berada di anusnya.


Tubuh kami berdua mulai berkeringat, lambang betapa panasnya kami mengejar kenikmatan malam itu. Hingga mama menarik kepala ku lalu berbisik "Entot yang kenceng sayaaang, nanti pejuhinn pantat mama didalem. " Langsung ku percepat genjotan ku diPantatnya. Sambil kembali kami saling berciuman agar desahan desahan kami tak keluar.


Malam itu pertama kalinya aku mengejar kepuasan birahi ku dipelukan mama ku yang cantik dan sexy bak anak remaja, mama pun terasa sangat menikmati kePerkasaan anak kandung nya sendiri. Hingga Tumbukan demi tumbukan menggema karna peraduan selangkangan ku dengan mama dan erangan erangan tertahan kami karna sambil berCiuman memenuhi Kamar mandi ku.


Saat itu aku yakin, baik mama dan aku sudah tak peduli apabila ayah tiba tiba memergoki pergumulan kami yang berlangsung Panas dan Seru malam itu.


Hingga Akhirnya kami berdua pun melolong panjang saling bersautan memuntahkan suara kenikmatan, bersamaan ku berikan semburan Cinta Kehangatan ku diPantat mama berkali kali hingga terasa surga dunia kami berdua rasakan di kamar mandi yang berada dikamar ku sendiri.


Lalu kami pun membersihkan diri dibawah guyuran shower air hangat, dengan mesra ku tuntun mama keKasur. Hingga kami berniat melanjutkan kemesraan terlarang kami berdua yang sangat Indah.


Disaat kami selsai puas bercumbu, aku siap menjelajah kembali kenikmatan lainnya namun sesuatu yang tidak diharapkan terjadi....



Dan tiba tiba......



DUAGH!!!!



Sebuah dentuman suara keras Terdengar. mama lalu mengenakan pakaian seAdanya. Secepat kilat ku kenakan baju ku seadanya. Lalu.....


"Kita ke kamar supaya mama pakai baju yang layak." Bisik ku lalu bergandengan bersama mama memastikan mama mengenakan pakaian dikamarnya, dibantu lampu Flash Di ponsel ku.


Sial ada apa ini?? Lampu juga mati.


"Meledak pak!!! Meledak!!! Awas gardunya Konslet." Teriak Petugas siskamling warga dan keamanan komplek mendekati sumber suara ledakan terjadi.


Mereka mulai berdatangan menggunakan motor matic ketempat kejadian.


Mama berpakaian tidur biasa, lalu bersama ku berdua keluar rumah sambil membawa senter melihat apa yang terjadi karna lampu listrik padam dan dari mana sumber ledakan terjadi.


"Gardu listrik meledak, kita ga berani betulin terlalu beresiko. Kita tunggu dari Petugas PLN ya.... sabar. " Pak RW dan Keamanan menjelaskan kepada Warga sekitar Komplek perumahan yang keluar rumah Tengah malam di sekitar rumah.


Mama menelfon ayah ku, lalu tak lama ayah datang dalam keadaan mabuk. Rupanya lagi minum minum dengan Koleganya malam itu.


Lalu kami pun Istirahat di dalam rumah karna malam sudah mau mendekati waktu dini hari.


Pagi itu suasana rumah menjadi lebih hangat, ayah dan mama mengantarku kesekolah lalu mereka pergi ke toko bersama. Karna mama pikir buat apa stay dirumah kalau ga ada listrik, lagi pula jenuh kalau tak ada Ayah dirumah karna sibuk kembali keTokonya.


Baik mama dan aku kembali baikan, bersikap seperti biasa agar ayah tak curiga dengan aksi liar kami semalam. Sikap dan Perhatian mama semakin lembut kepada ayah dan kepada ku.


Aku harap mama mulai sadar dan mulai berubah sekarang. Gama pun tersenyum, melihat sedikit perubahan keluarga ku. Walaupun sejak semalam aku larut dalam Birahi mama ku sendiri.


Pagi itu yang Gama lihat aku turun dari kendaraan ayah ku, terlihat aku diantar kedua orang tua ku penuh bahagia walaupun orang tua ku tak turun dari Mobil.





**********




Selama belajar mengajar entah kenapa aku merasakan sesuatu yang tak enak, bahkan salah satu guru yang mengajar pelajaran Fav ku melihat kegelisahan ku pagi itu.


"Kamu kenapa nak Hansen, bapak perhatikan dari pagi kq kayak yang gusar gitu?? Ada apa... ?? " Menatap ku didekat meja belajar ku dan gama setelah selsai menerangkan mata pelajarannya.


"Gpp pak, mungkin feeling saya aja semalem ada ledakan gardu dekat rumah. Tp mudah mudahan semua baik baik aja." Kata ku yang tiba tiba berkeringat dingin, padahal hanya menjawab pertanyaan sederhana Guru ku.


"Ledakan semalam itu ya??? Ya udah sekarang lebih baik kamu cek dulu . Tugas tugas mata pelajaran lain kamu titip saja keGama. Orang tua mu pasti tak ada dirumah kan." Saran Guru ku. Aku pun menatap Gama.


"Ya udah bro, cabut dulu aja cek rumah elu. Kalau ada konslet trus kebakaran bahaya. Dari pada lu belajar ga tenang." Jelas Gama.


Aku pun pergi meninggalkan kelas jam belajar pagi itu, meminjam motor Gama rencana ku akan meluncur cepat kerumah lalu balik kesekolah.


Namun saat itu ada telfon dan pesan masuk dari nomer tak dikenal, setiba ku diParkiran motor sekolah. Setelah ku amati, rupanya itu adalah pesan dari Altri karna selama ini aku tak memiliki nomer kontaknya.


"CEPET SUSULIN NYOKAP ELU!!!! BELIAU LAGI MAU JALAN SAMA WISNU DAN FRANS!!!" Isi pesan yang sungguh tak masuk akal, padahalkan baru malem ngentot ma Gua!!!


Secepat kilat ku lajukan motor keArah rumah, dari jarak aman ku amati rupanya semua aman terkendali. Bahkan ada kepala keamanan komplek Pak Manto ngopi bersama keamanan yang lain di depan rumah bersama ibu ibu dan tetangga ku yang lain.



Firasat buruk ku terjawab, saat ku Terima pesan dari ayah saat itu. "Sen, ayah dapet Proyek gede lagi di Jawa Timur. Sekarang ayah harus terbang kesana. Uang saku elu udah Ayah transfer, lu Hemat ya. Mama sekarang anter ayah keBandara Hussein. God Bless." Secepat mungkin ku lajukan motor keToko Sweater supaya makin lengkap penyamaran ku dengan menggunakan motor Gama.


Dari jarak aman ku perhatikan ayah diantar mama hingga tempat Boarding, karna memang saat itu bandara sepi dan penerbangan dari kota ini ke Jawa Timur terbatas.


Ayah terlihat berangkat hanya dengan bawaan seadanya tanpa salin, terlihat ayah sangat terburu buru. Setelah ayah berangkat, mama terlihat membuka ponselnya.


Ia pasti tak akan curiga ku Awasi, selain aku mengenakan Sweater baru waktu itu juga adalah waktu jam belajar sekolah ku bahkan masih cukup Pagi.


Aku pun duduk di motor matic Gama, bersiap membuntuti mama andai ada sesuatu yang mencurigakan. Dan mengikuti nya hingga keToko andai ia memang menggantikan tugas ayah.


Cukup tegang saat liat mama dari jarak aman mulai terlihat centil menerima telfon, hingga Jantung ku berdegup kencang saat rupanya Cowok misterus bermotor gaya racing keluaran baru menjemputnya.


Benar rupanya peringatan Altri, berarti ini direncanakan mama saat ayah secara mendadak harus berangkat keJatim. Namun aku masih bersabar, walaupun dari cara Duduk mama saat diBonceng sudah tak wajar layaknya ABG pacaran aku sabar mengikuti kemana mereka berdua pergi.


Mama sangat berani pagi itu bermesraan dengan anak remaja berseragam seumuran ku, karna mereka berdua mengenakan jenis helm berwajah FullFace. Lebih dari itu, aku yang pernah ikut menikmati tubuh mama aku yakin siapa pun yang melihatnya tak akan percaya andai mama sudah punya anak 2. Karna bodynya yang sexy bahkan layak dibandingkan dengan abg remaja.


Tubuh ku lemas seketika saat tau rupanya mama dibawa keRumah Wisnu yang Minggu lalu di jadikan ajang pesta sex mereka.


Darah ku mendidih, karna saat membuka Helm Fullfacenya orang misterius yang selama ini membonceng mama rupanya adalah Theo. Aku mengenalinya saat ia akan menutup pintu gerbang rumah Wisnu pagi itu. Pantas saja tadi ia tak ke sekolah.


"Beres jam belajar, jemput gue diwarung deket rumah siWisnu Tempo hari. Sorry gue Repotin lu lagi." Ku kunci stang dan kunci ganda motor Gama. Setelah ku beri uang parkir dengan 1 lembar uang berwarna biru, dengan bersusah payah ku menyelinap masuk rumah Mewah Wisnu.


Kali ini aku mengintip diSisi berbeda, dengan lebih berani ku memanjat dan mengintip dari plapon rumah mewah ini.


Meski cukup sulit menggapainya, namun dari sini bisa lebih jelas dan terdengar semua pembicaraan mereka. Hanya saja aku harus Tiarap rela kotor Sewater baru dan celana Seragam ku.


"Kq disini lagi siih!!!! Ntar kalau ketauan trus di susulin lagi gmana???" Rajuk mama ku namun diPeluk Wisnu dari belakang sambil duduk diSofa.


"Tenang aja sayaang, kali ini ga akan bocor. Lagiankan kita udah pastiin Hansen sekolah hari ini sayang. " Jawab Wisnu sambil mencium mesra kepala mama. Mereka berdua saat ini benar benar seperti sepasang kekasih.


"Ia tante tenang aja, kalau ada aku semua pasti berjalan lancar. Dijamin aman, ga akan berantakan kayak rencana si Frans sama Edo hehehe... " Kali ini Theo berbicara.


"Emang bangsat sii ni orang, kenapa harus rese ikut campur urusan kita." Kata Frans yang rupanya sangat penasaran.


"Eummpppt ia si, malah siWulan aja ampe putus ma Edo ya.... " Jawab mama.


"Ga perlu nyalahin siapa dan siapa, kalau pun paling buruk ini ulah anak tante toh ia juga suka kan ngintip sambil Coli Hahahaha hahhaha..... " Dada ku sesak dan Hati ku panas mendengar komentar Wisnu barusan. Lebih sakit lagi saat mama malah terlihat tertawa senang dengan ledekan Wisnu.


"Pokonya Tante putusin kalian semua kalau berani sentuh anak tante walau hanya seUjung kuku, bahkan tante ga akan main main buat abisin kalian. Apalagi om Ryan. " Setelah tawa mereka reda mama mengancam mereka.


"Jadi rencana tante buat ajak Hansen Gabung pesta ngewe sama kita kapan nih?? " Tanya Theo.


"Emummmppptt.... Kapan yaa... Tante bingung juga sii... Kalian atur aja deh, biar anak tante bisa seru seruan ama kita. Apalagi ada Anna, Wulan ma Altri kan seruu." Gila mama bener bener Gila. Apa udah Hyper kah mama dalam urusan sex?


"Aku ga yakin mereka mau vero sayang, mereka pasti minder liat memek kamu yang selalu sempit ini. " Kata Wisnu yang kali ini mulai merangsang mama. Dengan meraba memeknya ke dalam memeknya tanpa sungkan mengodok kedalam celana longgarnya.


"Kata Wisnu itu bener, sampai kapan pun Tante adalah Dewi Birahi Pujaan kami." Frans pun menurunkan celana mama.


Hampir sama dengan kejadian tempo hari, hanya dalam hitungan menit dan kuncian rangsangan di area area sensitif mama. Wisnu dan Frans berhasil membuat mama Horny berat bedanya saat ini ada Theo disisi kiri, jadi ada 3 remaja sekaligus memanjakan Birahi mama menjelang siang itu.


"Gila tante, Cantik, kencang, mulus dan Binal..... Aku rela jadi yang ke 3 buat tante." Puji Theo kepada mama.


"Sayang kamu siap hari ini diKontoli mulut, vagina dan anus ama kita bertiga.....???" Tanya Wisnu sambil membelai wajah mama manja.


"Tapi pelan pelan ya.... Kalau tante ga kuat jangan diterusin... Dengan expresi manja menatap Wisnu." Nafas mama terEngah engah. Karna selama beberapa menit yang lalu mendapatkan Klimaks pertamanya.


Sedangkan aku yang sudah tak tahan lagi, tak memperhatikan lagi aksi mereka merangsang mama beberapa menit yang lalu.


Akupun berusaha keluar dari persembunyian ku saat itu, ku raih besi cukup panjang dari atas Internit tempat ku mengintip. Aku pun lalu turun meloncat dan tepat turun diHadapan mereka berempat setelah menjebol salah satu bagian Internit Rumah itu dengan Kaki ku.


Theo dan Frans yang sangat terkejut dengan keberadaan ku yang sangat tiba tiba dihadapan mereka, berlari bahkan mereka lari tanpa sempat mengenakan baju mereka berdua. Apalagi saat itu bisa dibilang mengerikan saat aku menteng besi panjang yang Lancip di ujung nya.


Sedangkan mama, langsung Histeris saat sadar itu adalah aku yang mengenakan Sweter Hitam yang sangat Kotor beserta celana seragamnya akibat debu diatas plafon yang menempel disweater dan celana seragamku.


Lebih seram lagi, aku memegang besi sepanjang sepanjang stick baseball dengan ujung yang Lancip karna patah efek ku Cabut paksa.


Setelah memakai celana nya tanpa sempat memakai baju, ku injak Pakaian Wisnu lalu ku hunuskan ujung besi yang lancip tepat ke jidatnya hingga dia terbaring. Reaksi Wisnu mengangkat tangannya,ketakutan karna Ajalnya berada ditangan ku saat itu......


Andaikan Wisnu nekat melawan, ujung besi yang tajam itu tentu bisa merobek keningnya.


"Hansen jangan Hansen.... Hansen ja.... "



PLAKKKK!!!!!! Ku tampar keras pipi mama dengan punggung tangan sebelah kiri ku. Karna saat itu tangan kanan ku tetap menghunuskan ujung besi kearah Wisnu. Hingga tersungkur jatuh ke tanah.


Lalu sambil merangkak mama besujud dikaki kananku, sambil meraung raung menangis tersedu sedu mama memohon agar aku mengampuni mereka.


Ku arahkan ujung besi kali ini kearah tenggorokan Wisnu yang terlentang pasrah dibawah sofa. Jujur saja, pandangan ku makin gelap dan kabur saat itu. Celotehan mama yang memohon ampunan ku dengan kondisi pakaian acak acakan, serta Wisnu yang mulai menangis memohon maaf dan ampun dari ku semakin membuat ku muak.


Apalagi saat itu Altri, Anna, dan Wulan ikut Histeris, entah sejak kapan mereka masuk rumah ini. Namun yang jelas aku mulai tenang dan sadar saat di belakang ku terasa dua orang yang ku kenal akrab, merangkul ku hangat, "udah bro.... Semua udah berakhir, elu ga perlu kotorin tangan elu dengan darah mereka." Rupanya itu suara Gama.


Coach Arjuna juga ada disana, "semua udah berakhir Sen. Ga perlu sejauh ini" Setelah ku kendurkan ancang ancang ku menobroskan besi itu keTenggorokan Wisnu. Kak Arjuna menjauhkan besi itu dari tempat itu.


Pandangan ku gelap, saat sadar rupanya aku telah berada dipangkuan mama yang membersihkan Debu dan Kotoran yang ada diWajah ku.


Aku pun terbangun diSofa rumah itu, rumah laknat yang menjebak mama bermain dan menikmati Nafsu birahi nya.


"Tenangkan Amarah mu adik ku. Aku berada diPihak mu sekarang. " Kata Arjuna, mama pun terIsak menangis melihat kondisi ku yang menyeramkan layaknya pembunuh berdarah dingin saat itu.


"Gue mau pulang sekarang Coach, tolong anterin gue pulang tanpa wanita ini." Sambil ku melirik kearah mama, mama pun menangis saat itu.


Aku benar benar linglung, tak ingat lagi apa yang terjadi saat itu. Dibawah guyuran shower kamar mandi ku yang ku ingat hanyalah bagaimana mereka bertiga mengentot 3 lubang kenikmatan di tubuh ibu ku.


Aku pun menjerit menggeram histeris didalam kamar mandi, kak Arjuna mengetuk pintu kamar mandi ku dari luar.


Setelah itu aku merasa lebih baik, dan baru bisa berfikir normal dan jernih. "Saya tidak memaksa Hansen, andai kamu bersedia saya siap jadi penengah sekarang.kita bicarakan baik baik bertiga, aku jamin hal ini tidak akan sampai keTelinga ayah mu. Selain akan berakibat Fatal, masalah ini akan sangat mempengaruhi kesehatannya."


Kata pelatih basket yang sangat ku segani, yang berhasil bersama sahabat ku untuk mencegah ku menjadi seorang pembunuh beberapa jam yang lalu.


"Kakak benar... Mungkin ini saat yang tepat kak, untuk mengakhiri aksi Binal Wanita itu. Sebelum saya benar benar pergi meninggalkan Kota ini. " Kata ku yang merokok diatas rumah sambil menikmati suasana senja kota ini.


"Gama.... tolong panggil bu Veronica, Hansen mau bicarakan semuanya baik baik dengan kita." Melalui telfon genggamnya ka Arjuna menelfon Gama.


Aku pun dalam dalam menghirup udara segar kota ini, tak ku sangka aku harus kalah dan meninggalkan tanah kelahiran tercinta ini. Semua karna nafsu bejat ibu ku sendiri.


"Emaaak!!!! Naha aya didieu......!!!!" Seketika aku dan mama dikejutkan dengan kak Arjuna mencium tangan Bi Minah Sambil bersujud.


Tentu saja pemandangan ini mengejutkan aku dan mama, seorang Arjuna yang gagah dan tampan sangat segan dan malah Hormat kepada bi Minah. Padahal dari basic yang ku tau, kak Arjuna lama berprofesi Staff Kapten diKapal Pesiar.


"Untung kamu datang disaat yang tepat Cuu... Kalau kamu telat, pasti nak Hansen sudah jadi Pembunuh tadi siang. Sekarang temani nenek buat memberikan kenyataan sesungguhnya kepada Hansen."


Aku dan mama pun semakin terheran heran, karna Bi Minah memanggil Arjuna dengan kalimat cu.... Adalah ujung kalimat bahasa Sunda Incu yang berarti masih Cucu dari Bi Minah juga!!!


Meski pun gagah dan berwibawa, dengan sangat sopan dan hati hati mempersiapkan 2 kursi untuk mama dan bi Minah. Kami berEmpat duduk sama tinggi dikursi sederhana diatas rumah ku, tepatnya tempat jemuran terbuka sore itu.


"Nak Hansen, selama bibi ada disini pernah bibi membuat nak Hansen kecewa??? " Ku gelengkan kepala pelan.


"Trus, apa pernah bibi berbohong atau menyembunyikan sesuatu dari nak Hansen??" Kata bi Minah serius dan menatap ku penuh kasih sayang.


"Baiklah nak, kali ini... Walau tanpa Ayah mu bibi akan menyampaikan kesaksian bibi, sama seperti kesaksian bibi kepada kakak mu William."


"Bibi sudah sepuh nak, meski bibi berhutang budi dan berjanji kepada mendiang nenek mu dan kakek mu agar menjaga keUtuhan keluarga ini, bibi harap ada kemurahan hati agar kamu bisa memaafkan satu satunya ibu kandung mu diDunia ini." Kata bi Minah sambil menggenggam tangan ku penuh kehangatan.


"Bi... Bibi adalah wanita yang benar benar tulus sayang sama aku dan kak Will, justru andai aku ingin tau kenapa bibi malah meminta aku memaafkan mama." Kata ku sambil menahan tangis.


"Bibi pernah bercerita kan, dulu sesungguhnya orang tua mu adalah keluarga harmonis." Ku anggukkan kepala ku.


"Bibi rasa ini adalah saat yang tepat bibi ungkapkan walaupun kamu belum cukup umur, bahkan nak Hansen sudah tau karna kecerdasan nak Hansen sekarang." Kata bi Minah memulai ceritanya.


"Semua ini berawal saat Ibu dan Ayah mu berlibur berdua saat kamu masih SMP nak." Ku ingat ingat saat itu.


Ya saat itu Ayah dan Mama berlibur berdua, bibi bercerita lebih lanjut bahwa terkejut setelah tau dan minta terjemahkan kepada putranya tentang aktifitas liburan selama seminggu itu.


Rupanya selama seminggu itu adalah liburan Birahi, atau tepatnya liburan di kapal Pesiar yang mewah disebut Swinger. Rupanya dampak dari liburan itu terbawa beberapa bulan hingga ke rumah.


Lebih buruk dari itu, kakak ku Wiliam mengetahuinya bahkan Kakak ku Wiliam tak tahan dengan Prilaku Ayah maupun mama yang sesekali ketauan bercinta dengan pasangan lain. Sama persis dengan situasi yang aku alami sekarang.


Lebih parah yang ku alami, karna keIngin tauan ku sangat tinggi aku bisa menyelinap dan menyaksikan secara langsung Aksi ayah dan mama ku.


Andai aku bersedia, bibi meminta maaf untuk mama karna bibi yang bersaksi bagaimana tersiksanya mama saat ayah tak dirumah dan bersama wanita lain. Sisi lain kesalahan dan kelemahan ayah ku adalah seperti trauma bercinta dengan mama, karna saat itu ayah masih merasakan sakit sekali melihat mama sangat menikmati bercinta dengan peserta Swinger yang lain.


Bi Minah pun menambahkan "bagaimanapun juga seorang Istri adalah Cerminan Suaminya sendiri, kecuali Istri yang memulai itu adalah istri yang yang tak baik dalam keluarganya tentu tak baik untuk anak anaknya."


Secara garis besar bi Minah menilai ini adalah kesalahan ayah yang tak bisa lepas dari kebiasaan buruknya. Hingga membuat mama menjadi Liar dan Binal saat anak anak dan suaminya tak ada atau dirasa tak ada di sekitar mereka.


Bi Minah dan Kak Arjuna mengakhiri pembicaraan yang mencoba mendamaikan aku dan mama, "aku masih bingung, tapi baiknya aku ingin mendengar penjelasan langsung dari mama."


Bi Minah dan kak Arjuna merasa lega dengan melunaknya sikap ku kepada mama, mereka bertiga kebawah. Lalu mama kembali keAtap, sambil membawakan ku jacket dan 2 gelas capucino hangat aku dan mama mulai saling mengungkapkan semuanya.


Mama mulai bercerita, sambil memeluk ku mama bercerita awal merangsangnya ia kepada Wisnu, itu tak semudah mama kira. Karna selain bersaing dengan Frans, namun akomodasi dan saat urgent Theo selalu ada untuk mama.


Berawal secara sembunyi sembunyi mama berkencan dengan Wisnu diMobil Wisnu yang diparkir ditempat sepi dekat resto atau warung mama.


Lebih gila lagi Theo dengan sabar menjaga didekat parkiran awal Sex pertama mama dan Wisnu, selain tampan mama tergila gila dengan Penis Panjang dan besar Wisnu. Belum lagi dada Atletis ditambah Bulu yang membuatmu memek mama terasa gatal andai melihatnya.


Tak cukup sampai diSitu, mama pun bercerita awal sensasi betapa nikmatnya Kontol Wisnu saat mentok sampai ujung Rahimnya. Mama bercerita saat itu sambil mengocok pelan Kontol ku, karna mama duduk membelakangi ku.


Hingga saat mama cemburu dengan kemesraan Wisnu dan Altri di medsos, mama awalnya tak ingin lagi melanjutkan hubungan dengan Wisnu. Lalu mama kembali menerangkan malah terjebak dengan Rangsangan Frans Dan Edo.


Frans dan Edo bagi mama gak kalah gagah dari Wisnu, karna saat itu mamah sangat horny dengan rangsangan mereka akhirnya mama bermain cinta sesaat dengan mereka. Karna mama sudah hampir tak pernah disentuh ayah.


Kesalahan fatal lainnya adalah mama selalu berkomunikasi dengan mereka, bahkan mama mau setelah diberi Ponsel baru dan rahasia oleh Wisnu. Pantas saja di whatsapp cloning mama sama sekali tak terditeksi chat atau komunikasi mencurigakan.


Kontol ku makin tegang maksimal saat mama bilang sudah curiga aku tau bahkan mengintip saat mama bercinta dengan mereka, apalagi saat mama cerita waktu aku berkompetisi coli dengan Wisnu. Mama mencurangi ku, dengan cara lebih meregangkan genggamannya di Kontol Wisnu saat itu. Hingga Wisnu terlihat lebih kuat dan aku yang diGenggam lebih kuat oleh kocokan tangan mama pasti lebih cepat klimaks.


"Tuu kaan, ampir crott lagi hihihi.... " Lalu mama mencumbu kening ku.


"Maafin mama ya sayang, mama janji lebih baik bahagiain kamu dari pada bahagiain anak orang yang pengecut kayak tadi." Sambil mencabut tangannya, lalu bercumbu mesra bersama ku layaknya sepasang kekasih.


"Nak Hansen, Neng Veroo ayuk makan dulu.... Bibi selsai awal ni, masaknya dibantu 3 bidadari canteeek hehehhehhe..... " Aku dan mama pun saling berpandangan bengong berdua


"Yuk makan dulu ma, baru nanti kita bahas acara liburan" Mata mama melotot, wajahnya memerah laku kami pun berjalan menuju meja makan.


**********
Cukup buat kecewa jg di akhir part nya, dari mulai anal mama smpe adegan kentang 3 in 1 di akhir ane pikir rencana si wisnu agar si hansen ngentot mama..pokonya bagus hu meskipun masih kurang keras penghinaan yg fi dpt hansen dari mama nya
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd