Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG My 1st Anal, 3S & DP Experience at the Same Time | True Story (update terbaru: page 23)

Titin diceritain donk hu kenapa bisa titin mau digituin. Awalnya gimana. Hehehe...
 
Nungguin anal nya pak
 
Akhirnya setelah tertunda sekian lama karena kesibukan. Baru sempet lanjutin lagi nulisnya.
Soalnya meskipun pengalaman sendiri tapi menuangkannya ke tulisan juga butuh waktu khusus.

Oh iya, biar ga pada lupa gimana penampakan pasangan Henri dan Sofia, ini gw kasih dikit fotonya:



Ok, yuk kita lanjutkan cerita pengalaman gw 3some sama pasangan ini.

(cuplikan cerita sebelumnya:
"Oclh...ocloch...hmpfhhh...hmmmppfhhh..." hentakan kontol Henri membuat Sofia maju mundur menyetubuhi kontolku dengan mulutnya tanpa aku harus bergerak.
“Occlogh…ochloch…ochloogh…
Occlogh…ochloch…ochloogh…
Occlogh…ochloch…ochloogh…” makin lama hentakan Henri makin cepat dan kuat, hidung Sofia sampe bergesekan dengan jembutku.
Aku merasa ga lama lagi Henri akan ejakulasi, aku pun sudah semakin mendekati orgasme.
“Ooghhh shit, oh fuck!.... I’m gonna cum….I’m gonna cum….”
“Oh yeaah I’m cumming!!!” teriak Henri, dan gerakan Sofia terhenti, tertahan oleh Henri yang memegang pinggulnya erat-erat sambil melepaskan pejuhnya dalam meki istrinya.
Aku yang sudah dekat orgasme segera mengejar dengan mencengkeram kepala Sofia dan menggerakkannya ke atas ke bawah menyetubuhi kontolku. Sofia hanya pasrah membiarkan aku mengontrol kepalanya naik turun menunggu aku ejakulasi di mulutnya.
“Oh yes, I’m cumming!” teriakku sambil menyemprotkan pejuhku di mulut Sofia.
“Cruutt…cruttt….cruttt…..aaaaaggghhhhhhhh” aku melepas pejuh dalam mulutnya dengan penuh kenikmatan.
“Sluuurrrpphh….ermmhh,” Sofia menyedot pejuhku dan menelan semuanya. Lalu dia mengakhiri dengan sangat istimewa men-deepthroat kontolku yang masih agak tegang sekali lagi.
“Aaaggghhh…” aku terdongak puas sambil menahan kepala Sofia agak lama.
)

WARMING UP SESSION

Kami bertiga lemas. Henri duduk bersandar dengan puas sambil menepuk-nepuk pantat Sofia yang rebahan dengan posisi miring di antara kami berdua. Kepala Sofia rebah di paha atasku sambil tangannya memain-mainkan kontolku yang lemas mengecil. Beberapa saat kami terdiam meresapi kenikmatan.
“Did you cum Babe?” tanya Henri ke istrinya.
“Almost,” jawab Sofia, “but I enjoyed it.”
“Having two dicks both in my mouth and pussy is a golden experience.” lanjut Sofia sambil masih memainkan kontolku di genggamannya.

“It’s supposed to be an Opening that I performed sexy belly dancing. You’re not supposed to fuck me Dear,” kata Sofia sambil menendang ringan kaki suaminya.
“I’m sorry Babe. You’re too damn hot and sexy! I couldn’t hold it.” jawab Henri.

“Iwan,” Henri menoleh ke arahku, “we actually prepared a warming up session for us tonight. That previous one was supposed to be an Opening only hahaha.”

“Should we go for it?” tanya Henri, “Or do you still need time to recover?”
“I’m fine and ready!” jawabku.

“Okay, I will take the board game,” kata Sofia sambil beranjak dari posisi rebahannya.

“Let’s move to the lounge!” ajak Henri kepadaku. Kami berpindah ke sebelah yang terdapat meja bundar agak rendah di atas karpet dengan sofa dan bean bag mengelilinginya. Henri mengambil sebotol wine dan beberapa gelas lalu menuangnya untuk kami bertiga.

Ga lama kemudian Sofia datang dengan membawa papan permainan. Waktu aku baca covernya, terlihat seperti permainan Ular Tangga (Snakes and Ladders) biasa, tapi tulisannya “Dicks and Ladders”. Gambarnya dadu, tangga, papan permainan sama seperti papan ular tangga anak-anak, tapi ularnya diganti gambar kontol yang memanjang.

“Wow, interesting!” responku, “Where did you guys buy it?”
“We found it at a small shop in Tokyo,” kata Sofia. “It’s for swing couples. But it’s doable for a threesome.”
Aku perhatikan ada tulisan kecil FOR SWING COUPLES di bawah judul “Dicks and Ladders” itu.

“SHALL WE PLAY?” teriak Sofia.
“YEESSSSS!!!” jawabku dan Henri kompak.
Aku menikmati pemandangan toket besar Sofia yang bergoyang-goyang waktu dia membuka kotak permainan ular tangga itu dan menyiapkannya di meja. Terlihat papan permainan seperti ular tangga biasa: ada tangga naik dan ular yang diganti dengan gambar kontol panjang dengan kepala kontol di bawah. Di setiap kotak tempat kontol itu berakhir ada tulisan sebagai “denda” yang harus pemain ikuti. Yang berbeda dengan permainan ular tangga biasa, selain biji permainan dan dadu, ada juga jam pasir berukuran sedang dengan tulisan 5 minutes.

Sofia menjelaskan aturan mainnya simpel. Masih sama persis dengan ular tangga biasa. Kita lempar dadu untuk menjalankan biji permainan. Jika kena tangga hadiahnya naik sekian kotak. Jika terkena buntut ular/kontol turun beberapa kotak. Selain turun beberapa kotak, pemain juga harus membayar “denda” dengan melakukan apa yang tertulis di kotak tempat ular/kontol berakhir, seperti: “LICK SOMEONE’S ASS”, “FUCK SOMEONE”, “GIVE ORAL SERVICE”, DLL.” Denda itu dilakukan selama 5 menit menggunakan jam pasir warna kuning itu sebagai timer. Seperti biasa juga, jika dadu yang kita lempar berangka 6, maka kita dapat bonus melempar sekali lagi.

“Hmmm this is exciting!” seruku ga sabar untuk bermain.
“Here,” kata Sofia sambil memberiku dadu, “since you are our guest. You go first. I’ll go second, and Henri will be the last.”

Aku mengocok dadu sebentar di tangan lalu melempar ke papan. “6!”
Di kotak ke 6, aku beruntung mendapat tangga panjang ke atas, langsung naik.

“Roll it again!” kata Henri, karena daduku berangka 6. “3!”
Aku majukan bijiku tiga kotak dan langsung terkena ekor ular/kontol. Merosot biji mainku ke bawah, bertemu dengan kotak bertuliskan “FUCK SOMEONE” Waaah, ini sih denda yang menyenangkan.

Aku berpaling ke Henri, “It’s obvious I must fuck her inspite of you, right?”
“Hehehe, she's yours my man,” Henri tertawa.
“But we have a deal I cannot fuck her pussy. So what should I do?”
Sofia yang membalas dengan tatapan teramat seksi: “You have two holes to choose. Ass or Mouth?”

Aku berpikir sebentar. Anal sangat menarik. Tapi permainan baru dimulai. Biarlah anal jadi menu utama nanti. Jadi aku pilih ngentotin mulut Sofia aja.

“On your knees, please!” perintahku ke Sofia. Aku berdiri menghampiri wajahnya dan minta dia mengemut kontolku. “Help my dick ready and I’ll continue fucking your mouth.”

Sofia memegang batang kontolku dan menjilati bijiku. Kulihat Henri membalikkan jam pasir, tanda timer 5 menit dimulai. Ga butuh lama, kontolku langsung mengeras. Dia memberi jilatan panjang dari biji ke kepala kontolku, “Aaaaaagggghhhh.” aku tengadah merasakan lidah Sofia yang nikmat banget di kontolku. dia menjilat-jilat seluruh batangnya dan membuat kontolku licin. Lalu dia mengulum kepala kontolku, memainkan lidahnya sebentar di bawah kepalanya dan meluncur maju sampe mentok ke pangkal kontolku. “Uuuuggghhhhhh…. Daaaammmnnnnn… so goood Sofia!” kicauku.

Sofia menahan deepthroatnya agak lama, lalu menarik mulutnya sampe setengah batang dan bicara sambil batang kontolku masih di mulut: “FAFH MAH MOFH!” (Fuck my mouth!)

“Daaammmmnnn, you’re really hot honey!” seru Henri sambil mengelus-ngelus batang kontol hitamnya.

Aku pegang kepala Sofia dengan kedua tangan dan mulai ngentotin mulutnya.
“Occlogh…ochloch…ochloogh…
Occlogh…ochloch…ochloogh….” aku sadar ga boleh terlalu nafsu dan tetap kontrol. Ini baru pemanasan, jangan sampai aku udah habis duluan sebelum menu utama nanti.

“TIME IS UP!” kata Henri menunjuk jam pasir yang udah turun semua pasirnya.
“Ohh, thanks God,” kataku sambil menatap wajah cantik Sofia yang tengadah, “Otherwise, I can’t help shooting my load in your mouth.”

Kami bertiga tertawa. Sofia mengambil dadu, karena giliran dia bermain. “3!”
Sofia melangkahkan biji permainan dan berhenti di kotak ketiga. “Your turn!” kata Sofia ke Henri.
Henri melempar dadu. Angka 5. Lalu giliranku lagi. Angka 4.
Lalu ke Sofia lagi. Angka 6. Sofia melangkah 6 kotak. Dia lempar lagi. Angka 6 lagi! Sofia maju lagi enam kotak, eh sialnya justru terkena ekor ular/kontol. Turun beberapa kotak ke bawah. Di situ bertuliskan “LICK SOMEONE’S ASS”.

“Now, your turn baby!” kata Sofia sambil memanggil Henri dengan gerakan jari. “Give me your ass!”
“Iwan, turn the hourglass!” Sofia memintaku membalik jam pasir tanda 5 menit dimulai.

Henri berdiri membelakangi Sofia yang langsung melumat anus Henri dari belakang.
“Ohh yesss baby!” Henri keenakan sambil tengadah dan meraih tangannya ke belakang menahan kepala Sofia menempel ketat di pantatnya.

“Sluuurrpphhhh mmmmhhhh….. slurph….oouufhh…. mmmh…” Sofia rakus sekali menjilat-jilat dan menghisap anus Henri. Sebuah pemandangan yang seksi sekali di depan mataku, membuat kontolku makin keras.

Sofia meraih batang kontol Henri, mengocoknya pelan sambil masih merimming anus Henri dari belakang. “Still enough time?” Sofia berhenti. Melihat ke arahku dan ke jam pasir. Ga tau pasti, mungkin masih ada waktu sekitar 1-2 menit. Dia meminta Henri telentang di pinggir sofa sambil mengangkat kaki ke atas dan menahan lututnya. Henri mengangkang di pinggir sofa, lalu Sofia menjilati lagi anusnya sambil memegangi kedua bongkahan pantat Henri. Dia memasukkan lidahnya ke anus Henri maju mundur, melakukan tongue-fuck ke anus Henri yang membuat Henri makin mendesah keenakan. Sungguh beruntung Henri punya istri kayak Sofia.

Aku begitu menikmati adegan di depanku ini sampai lupa memerhatikan jam pasir. Justru Henri yang bertanya, “How’s the timer Bro?” Aku lihat ke jam pasir. “Oh, time is up!”

Kami masih melanjutkan permainan ular tangga ini dengan beberapa “denda” lainnya. Ada “SUCK NIPPLES”, “GIVE ORAL SERVICE”, “MASTURBATE PARTNER”, bahkan Sofia minta double waktu dia kena denda LICK SOMEONE’S ASS lagi. “I want to pay double!” kata dia. “Let’s double the ass and double the time,” katanya lagi. Jadi kami berdua disuruh berjejer nungging di pinggir sofa, lalu Sofia merimming kami berdua bergantian dengan waktu 10 menit. Pertama Henri yang membalikkan jam pasir, setelah habis, gantian aku yang membalikkan jam pasir, 2 x 5 menit. Uuuggghh rasanya melayang waktu lidah Sofia menari-nari di anusku. Nikmatnya luar biasa.

Sampai akhirnya aku melempar dadu dan harus terkena ekor ular/kontol lagi dan mendarat di kotak bertuliskan DOGGY SEX. Nah, inilah saatnya. Mau ga mau aku harus melakukan anal ke Sofia karena kami sudah deal aku tidak bisa ngentotin vagina Sofia. Jadi kalo doggy, mau ga mau ngentotin analnya. Tak terasa jantung berdebar lebih kencang.

“It’s the time Baby!” kata Henri disambut Sofia dengan senyuman cantik.

(bersambung)

Segera menyusul lanjutannya kalo banyak yang penasaran.

THE 1st ANAL EXPERIENCE
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd