pkblover
Tukang Semprot
- Daftar
- 4 Sep 2014
- Post
- 1.059
- Like diterima
- 18.774
Catatan: peristiwa ini terjadi di jaman blackberry masih hits. Netijen belum menggunakan WA seperti sekarang. Sebuah pengalaman yang tidak pernah aku ceritakan ke istriku, hanya ke sahabat terdekatku saja.
UNBELIEVABLE MOMENT
"Oouugghh... yes, just like that! Grab my hair...grab my hair!" (Oouugghh... yes, benar begitu! Jambak rambutku... jambak rambutku!) teriak Sofia saat aku mulai menggenjot lubang analnya dengan cepat.
Aku langsung jambak rambutnya sampai kepalanya terdongak ke belakang. "aaagghh...hh" Sofia makin mendesah.
Instingku berkata dia ingin sedikit kasar, tanpa ragu aku tampar pantatnya dengan tangan kiri sambil tangan kananku masih menjambak rambutnya.
"Plakk!" "Oouchh!" jeritnya... "Ogghh... hrrmm... spank me again! Spank me again!" (Tampar pantatku lagi! Tampar aku lagi!)
Aku tampar lagi tanpa mengurangi irama genjotanku di anusnya. "Yessss!" jeritnya.... membuatku langsung menampar lagi pantat kirinya 2x berturut-turut "Plakkk..plakkk!"
"Oooucchh!!! jerit Sofia lebih kencang.
Henri yang dari tadi duduk menonton kami sambil memegang kontol hitamnya, sekarang berjalan mendatangi Sofia dari arah depan masih memegangi kontolnya yang sudah mulai ereksi lagi.
Suami Sofia ini benar-benar seorang kulit hitam yang memiliki BBC (big black cock) material seperti di film-film BLACKED.COM atau bokep kulit hitam lainnya.
Dia membelai wajah istrinya dari depan "Do you like it, Babe?"(kamu suka sayang)
"Oh yesss, sooo much!" (iya suka banget) balas Sofia sambil terengah-engah.
"Open your mouth then!" (kalo begitu buka mulutmu) perintah Henri, lalu memasukkan kontolnya ke mulut istrinya.
Hentakan-hentakan kontolku membuat Sofia bergerak ke depan ke belakang berirama saat mulutnya mengemut kontol besar Henri.
Kedua tangan Henri memegangi kepala Sofia sambil dia tengadah ke atas menikmati BJ istrinya yang bergerak seirama dengan irama hentakanku.
Aku melepas jambakanku di rambutnya membiarkan Henri mengontrol sepenuhnya sambil meremas-remas rambut istrinya.
Kini kedua tanganku meremas kedua bongkahan pantat Sofia yang besar dan bulat.
"Oclh...ocloch...hmpfhhh...hmmmppfhhh..." lenguh Sofia yang mulutnya tersumpal penuh dengan kontol Henri sambil terdorong maju mundur karena sodokanku di pantatnya.
Benar-benar ga nyangka dengan pemandangan yang terjadi di depanku ini.
Benar-benar tak terpikirkan sebelumnya aku bisa mengalami ini....
........................................................
Semuanya ini bermula dari email Sofia 3 minggu lalu...
TIGA MINGGU LALU
Pagi itu sebuah email menarik perhatianku di antara semua email yang masuk ke inboxku. "Hi... It's me" (Hai, ini aku) judul emailnya. Kulihat pengirimnya [email protected]
Langsung aku klik, "Hmm... apakah ini Sofia yg itu?"
Hi...Its me. Sofia. (Hai... Ini aku. Sofia)
How's life?
(Apa kabar?) Just wonder that u could send me ur BB ID. (Lagi mikir, kira2 kamu bisa kirim BB IDmu ga ya)
Maybe we can have a chit chat after some time. (Mungkin kita bisa ngobrol lagi setelah beberapa waktu ga ketemu)
"After some time dia bilang?" Hahaha... kita benar-benar udah ga kontak sama sekali 3 tahun ini. Tiba-tiba dia email minta blackberry ID.
Deg-degan juga mengenang apa yang pernah kami lakukan di apartemennya. (nanti akan aku ceritakan)
Ada angin apa nih tiba-tiba dia kontak kembali.
Aku segera balas email Sofia dan memberikan BB IDku. Ga lama muncul notif di BBku.
Kami bertegur sapa lagi. Dia masih tinggal bersama suaminya di apartemen di Jakarta Selatan dekat dengan lokasi dia bekerja.
Sofia dulu adalah salah satu tenaga asing di kantor tempatku bekerja di Jakarta Utara. Orangnya cantik dan ramah. Bodynya sangat curvy. Jadi pakai baju serapi apapun, belahan cleavagenya akan selalu terlihat, membuat kami para lelaki harus berjuang keras menatap matanya dan ga turun ke dada saat ngobrol sama dia. Kami berdua suka ngobrol di pantry sambil bikin kopi sebelum bekerja.
Sofia ini campuran Italia dan Minang kelahiran Inggris. Ayahnya seorang Italia, ibunya asli Minang. Mereka tinggal di London saat Sofia lahir di sana.
Sebagai teman baik Sofia juga hadir di acara pernikahanku 4 tahun lalu.
Tepat 3 hari sebelum aku menikah, dia resign dari kantorku dan pindah ke Jakarta Selatan. Di situ dia bertemu dengan Henri, seorang kulit hitam berkebangsaan Perancis. Mereka berpacaran lalu menikah 3 tahun lalu.
Aku menghadiri pernikahan mereka di Bali.
Setelah menikah, Sofia mengganti nomornya, dan kami pun putus kontak. Aku merasa Sofia sengaja berbuat demikian, jadi aku hormati privacy Sofia dengan suaminya. Sama seperti dia juga menghormati privacy kehidupanku dengan istriku.
Aku cuma memantau kabar Sofia dari FB, tanpa pernah komen di postingannya. Silent reader aja.
Makanya kaget juga tiba-tiba dia kirim email pagi ini dan berlanjut ngobrol di bbm.
Ga lama kami berbasa-basi di chat dan Sofia mengakhiri bbm-nya dengan kalimat "Would you mind if I share ur BB ID to Henri? He might need to contact u later." (Ga keberatan kan kalo BB IDmu aku kasih ke Henri? Dia kayaknya butuh ngontak kamu nanti)
"Sure," (tentu) jawabku, "send my regard to Henri." (sampaikan salamku buat Henri)
Ga ada perasaan atau firasat apapun tentang hal ini. Aku pikir Henri mungkin bakal butuh bantuan soal kerjaan atau side job. Karena jujur aku belum pernah ngobrol dekat dengan Henri, suami Sofia.
Kami cuma bertegur sapa di acara pernikahan mereka. Itu aja.
Dua hari kemudian benar Henri mengontakku lewat bbm, dan mengajak ketemu di cafe di kawasan Sudirman.
Sebuah pertemuan yang biasa-biasa aja. Tapi topik obrolannya yang membuatku terkaget-kaget setengah mati....
--------------------------------------------
(bersambung)
*semoga tidak ada PK di antara kita
semok
berenang
NEXT: PERTEMUAN DI CAFE
Terakhir diubah:
